Nurazizah Rahman, 2014 Manajemen Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
SMA Kota Bandung. Adapun untuk memperjelas sumber data yang diperoleh dan mempermudah dalam mengklasifikasikan berdasarkan kategori-kategori, untuk itu
peneliti menggunakan teknik coding atau pengkodean. Sebagaimana Alwasilah 2009, hlm.
160 menjelaskan bahwa: “Coding adalah membagi-bagi data dan mengelompokkannya dalam sebuah kategori. Gunanya untuk memudahkan peneliti
dalam membandingkan temuan dalam satu kategori atau silang kategori”. Coding yang didigunakan oleh peneliti terhadap data yang telah diperoleh adalah: Coding
untuk sumber data; Dokumen Dok., Wawancara W Observasi O. Coding untuk informan; Seksi PAI S, Pengawas P, GPAI G. Coding untuk observasi kegiatan
pembinaan OP, untuk lokasi tempat pembinaan OT. Adapun Coding dalam kategorisasi umum penelitian ini seperti Pembahasan
Umum PU, Perencanaan PR, Pelaksanaan PL dan Evaluasi EV. 2. Display data
Setelah informasi diperoleh dari lapangan dan direduksi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan display menampilkanmenyajikan data dengan
secara jelas dan singkat. Hal ini bertujuan agar dapat melihat gambaran keseluruhan dari hasil penelitian tersebut. Penyajian data dilakukan secara bertahap dengan
dikategorisasikan, kemudian dalam bentuk tabulasi. Selanjutnya disajikan dalam bentuk deskripsi dan interpretasi dengan harapan menggambarkan perspektif sesuai
data yang diperoleh di lapangan 3. Conclusion drawing Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah akhir proses analisis data adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, hal ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan. Agar mencapai
suatu kesimpulan yang akurat kesimpulan tersebut senantiasa harus diverifikasi selama penelitian berlangsung, dengan cara mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya dan menggali informasi yang lebih mendalam agar lebih menjamin validitas sehingga dapat dirumuskan kesimpulan akhir.
H. Pengujian Kredibilitas Data
Kredibilitas keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan validitas dan keandalan reliabilitas. Derajat kepercayaan
Nurazizah Rahman, 2014 Manajemen Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kredibilitas dapat diadakan pengecekkan dengan teknik pengamatan yang tekun, dan triangulasi setara
dengan “cek dan ricek” yaitu pemeriksaan kembali dengan tiga cara yaitu sumber, metode, dan waktu Putra Lisnawati, 2012, hlm. 34. Dengan
kata lain, pengujian kredibilitas atau keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara member check dan triangulasi.
Nurazizah Rahman, 2014 Manajemen Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Secara umum manajemen penyelenggaraan pembinaan GPAI tingkat SMA di Kota Bandung yang dilakukan oleh Kementrian Agama Kota Bandung sudah
berjalan sesuai fungsi manajemen, yaitu adanya perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Perencanaan pembinaan oleh seksi PAI dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia PMA RI No. 13 Tahun 2012. Perencanaan
program pembinaan oleh seksi PAI ini dirancang dengan landasan hukum yang jelas dan kuat, tujuan, materi, metode, mekanisme pembinaan dan sasaran yang pasti
yakni GPAI di SMA se-Kota Bandung. Semua ini sangat mendukung pada pelaksanaan kegiatan pembinaan. Perencanaan pembinaan oleh pengawas PAI
dilakukan dengan mengacu kepada Misi program kerja kepengawasan yaitu terciptanya pendidikan agama Islam di Sekolah dan penyelenggaraan pendidikan di
Madrasah secara efektif sehingga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian mutu pendidikan. Perencanaan tersebut meliputi penetapan tujuan,
target, jadwal kunjungan kelas. Adapun sasaran pembinaan ini adalah kinerja GPAI di sekolah meliputi kurikulum, proses pembelajaran, serta evaluasi hasil
pembelajaran dan penyelenggaraan pendidikan agama di sekolah. Segala program pembinaan yang dilaksanakan oleh pengawas adalah berdasarkan kebijakan-
kebijakan pemerintah yang telah diputuskan yakni, salah satunya adalah PMA RI No. 2 Tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama
Islam Pada Sekolah. Pelaksanaan pembinaan GPAI oleh seksi PAI dilkukan dengan model
pembinaan pelatihan training dalam bentuk seminar, bimtek bimbingan teknis,
dan workshop. Materi yang disampaikan diantaranya adalah pendalaman Kurikulum 2013, dan penyampaian kebijakan-kebijakan dari pemerintah. Pemateri yang
dihadirkan adalah dari Dinas Pendidikan, Widyaswara-Balai Diklat, dan Perguruan