Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

berjudul “Peranan Ranting Muhammadiyah dalam Pendidikan Islam Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul Tahun 2011”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi topik permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa peranan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pendidikan Islam? 2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat peranan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pendidikan Islam?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan peranan Ranting Muhammadiyah dalam pendidikan Islam di desa Ngestiharjo Selatan Bantul. 2. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat peranan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pendidikan Islam. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka yang penulis jadikan dasar di antaranya adalah: 1. Ene Junaedi UMS, 2007 dalam skripsinya yang berjudul Peranan Cabang Muhammadiyah terhadap Pendidikan Islam di Ketanggungan Brebes, menyimpulkan bahwa Muhammadiyah Cabang Ketanggungan dengan dakwah amar ma’ruf nahi munkar mempunyai peranan penting dalam mewujudkan cita-citanya mengajak warga Muhammadiyah dan masyarakat Ketanggungan pada umumnya untuk kembali kepada ajaran Islam yang berdasarkan pada al- Qur’an dan al-Hadits agar terwujud suatu masyarakat Islam yang diridhoi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 2. Sri Ikhtiari Lestari UMS, 2004 dalam skripsinya yag berjudul Peranan Pondok Pesantren Nurul Hidayah dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Pangen Juru Tengah Purworejo, menyimpulkan bahwa peranan Pondok Pesantren Nurul Hidayah dalam pengembangan pendidikan Islam yaitu berupa membimbing santrinya untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam. 3. Titik Mulyati UMS, 2005 dalam skripsinya yang berjudul Peranan Yayasan Solo Peduli tentang Optimalisasi Dana Zakat Terhadap Pembinaan Pendidikan , menyimpulkan bahwa secara umum lembaga semacam yayasan solo peduli sangat dibutuhkan dalam permasalahan pendidikan. Berdasarkan karya tulis skripsi di atas memang telah ada penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan penulis lakukan, akan tetapi ada perbedaan substansi yang sangat mendasar yaitu penelitian dari Sri Ikhtiari Lestari dan Titik Mulyanti, di mana kedua peneliti tersebut mengungkap tentang pembinaan pendidikan di lingkup formal, sementara peneliti akan meneliti tentang pembinaan pendidikan Islam nonformal. Pada penelitian Ene Junaedi tentang Peranan Cabang Muhammadiyah terhadap Pendidikan Islam di Ketanggungan Brebes memang hampir sama dengan penelitian yang akan penulis lakukan, akan tetapi ada perbedaan tempat. Oleh karena itu, penelitian ini memenuhi kriteria kebaruan. METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis penelitiannya, maka penelitian ini termasuk penelitian lapangan field research , karena dilakukan secara langsung di lapangan sebagai objek penelitian. Adapun pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif, yakni “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati” Moleong, 2007: 4. 2. Subjek Penelitian Sumber data dalam penelitian adalah “subjek dari mana data dapat diperoleh ” Arikunto, 2006: 129. Untuk memperjelas subjek penelitian, maka penulis kemukakan bahwa data akan diperoleh dari pengurus harian Ranting dan anggota Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo. 3. Metode Pengumpulan Data Dalam rangka untuk memperoleh data, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Metode wawancara interview Metode wawancara adalah “bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu ” Mulyana, 2008: 180. Dalam hal ini penulis menggunakan metode wawancara bebas terpimpin, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan menurut keinginan penulis, tetapi masih berpedoman pada ketentuan- ketentuan atau garis-garis yang menjadi pengontrol relevan tidaknya isi wawancara. Metode interview atau wawancara ini digunakan untuk menggali tentang peranan Ranting Muhammadiyah dalam pendidikan Islam di masyarakat Ngestiharjo Selatan Bantul dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam tersebut. b. Metode observasi pengamatan Metode observasi adalah “pengamatan yang memungkinkan peneliti mencatat semua peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data ” Moleong, 2007: 174. Data yang dikumpulkan dengan metode ini adalah letak dan keadaan geografis, sarana prasarana serta peranan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pendidikan Islam. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah teknik atau cara pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden Fathoni, 2006: 112. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang tidak bisa diungkap oleh metode yang lainnya. Dalam pelaksanaannya penulis melihat arsip-arsip dan catatan-catatan yang diperlukan, di antaranya tentang: sejarah singkat berdirinya Ranting Muhammadiyah, inventaris Ranting, dan struktur organisasi. 4. Metode Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan. Dalam menganalisis data tersebut, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan fenomena-fenomena yang ada pada saat ini atau saat yang lampau, dari seluruh data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi Sukmadinata, 2010: 54. HASIL PENELITIAN Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul mempunyai peranan sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul. Peranan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam diwujudkan dalam kegiatan- kegiatan yang diselenggarakan oleh pimpinan Ranting Muhammadiyah bekerja sama dengan Takmir Masjid yang ada di lingkup Ngestiharjo Selatan Bantul. Pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam yang diselenggarakan di tiga tempat, yang masing-masing dikelola oleh Takmir Masjid setempat, yaitu Masjid Labbaik Sonopakis Lor, Masjid Sela Universitas PGRI Yogyakarta, dan Masjid Nurul Huda Sonosewu Baru. Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul mengadakan pendidikan Islam bekerja sama dengan Takmir setempat dengan menggunakan konsep GJDJ. Pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul berdasarkan kepada Al- Qur‟an dan As-Sunnah, sehingga Persyarikatan atau organisasi kemasyarakatan ini bernafaskan Islam. Nafas tersebut terlihat pada gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, yang berupa seruan dan ajakan kepada masyarakat Ngestiharjo Selatan Bantul dan umat Islam pada umumnya untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam yang benar sesuai dengan Al- Qur‟an dan As-Sunnah serta bersih dari segala bentuk perbuatan syirik, bid’ah, dan khurafat . Hal itu dilakukan untuk terwujudnya masyarakat yang sebenar- benarnya serta diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Adapun pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Kegiatan Pendidikan Islam Formal Pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam formal di Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul dikembangkan melalui TK ABA Taman Kanak- kanak „Aisyiyah Bustanul Athfal, dengan jumlah siswa-siswi yang berjumlah 60 anak, meliputi kelas A dengan jumlah siswa 29 anak putraputri dan kelas B dengan jumlah siswa 31 anak putraputri. 2. Kegiatan Pendidikan Islam Nonformal Dalam kegiatan pendidikan Islam nonformal di Ngestiharjo Selatan Bantul, pimpinan Ranting Muhammadiyah mengadakan pelaksanaan pendidikan Islam yang diwujudkan dengan kajian Islam yang bekerja sama dengan Takmir Masjid setempat yang digunakan sebagai tempat kegiatan pendidikan Islam. 3. Kegiatan Pendidikan Islam Informal Pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam informal yang dilakukan pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul yaitu dengan pembinaan secara langsung tidak terjadwal kepada pengurus „Aisyiyah melalui kegiatan-kegiatan yang memberikan kontribusi bagi pengurus „Aisyiyah dan warganya. Mengenai faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat pelaksanaan pendidikan Islam di Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul, bahwa faktor-faktor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Faktor Pendukung Dalam pelaksanaan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul terdapat beberapa faktor pendukung bagi pimpinan Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul, di antaranya: a. Faktor alam sekitarlingkungan Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul, faktor lingkunganlah yang memberikan dukungan kepada Persyarikatan Muhammadiyah dalam menjalankan tujuannya, yaitu para pendatang yang sesuai dengan aspirasi Muhammadiyah di Ranting Ngestiharjo Selatan Bantul, memberikan dukungan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dengan menyeru dan mengajak umat Islam dan warga masyarakat Ngestiharjo Selatan untuk memahami ajaran Islam yang sesuai dengan Al- Qur‟an dan As-Sunnah. b. Faktor alat-alat Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan, alat-alat yang sangat mendukung berjalannya kegiatan pendidikan Islam adalah banyaknya masjid yang didirikan sehingga dapat digunakan sebagai alat dakwah guna mencapai tujuan pendidikan Islam. 2. Faktor Penghambat Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam tidak semua berjalan seperti apa yang diharapkan. Begitu juga dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul. Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul, yaitu dari faktor pendidik. Pendidik dalam Muhammadiyah yang dimaksud di sini adalah pengurus Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul. Namun, di kalangan pengurus sendiri ada yang menunjukkan kurang semangat dalam menjalankan kegiatan yang diselenggarakan, yaitu belum semua pengurus mau mengikuti pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan, serta adanya beberapa pengurus yang belum mampu mengelola sebagian dari kegiatan keagamaan di masyarakat. PENUTUP A. Kesimpulan Dari rumusan masalah dan uraian tentang peran Ranting Muhammadiyah dalam pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Muhammadiyah Ranting Ngestiharjo Selatan Bantul mempunyai peran sosial yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan Islam di Ngestiharjo Selatan Bantul, yaitu mengajak masyarakat Ngestiharjo Selatan Bantul untuk kembali kepada ajaran Islam yang sebenar- benarnya berdasarkan Al- Qur‟an dan As-Sunnah dengan jalan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. 2. Pelaksanaan kegiatan pendidikan Islam di masyarakat Ngestiharjo Selatan Bantul dikoordinasi oleh Takmir Masjid masing-masing yang berada di bawah pengarahan dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul. 3. Dalam melaksanakan pendidikan Islam, Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul mengembangkan pendidikan melalui tiga jalur, yaitu: pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan formal diselenggarakan melalui TK „ABA. Pendidikan nonformal berupa pengajian-pengajian yang diselenggarakan oleh pimpinan Ranting Muhammadiyah bekerja sama dengan Takmir Masjid setempat. Pendidikan informal diwujudkan melalui pembinaan Ranting Muhammadiyah kepada pimpinan Ranting „Aisyiyah, yang tentu memberikan kontribusi pada pengurus „Aisyiyah dan warganya. 4. Faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh Ranting Muhammadiyah Ranting Ngestiharjo Selatan Bantul yaitu: a. Banyaknya masyarakat pendatang yang memiliki aspirasi sesuai dengan Muhammadiyah. b. Banyaknya masjid yang didirikan, sehingga bisa digunakan sebagai ajang GJDJ Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah. 5. Faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul yaitu: a. Pengurus kurang semangat dalam menjalankan kegiatan yang diselenggarakan, yaitu tidak semua pengurus ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan. b. Sosio-kultural masyarakat yang masih melakukan ajaran yang bukan dari Islam. c. Tidak semua kegiatan keagamaan dapat dikendalikandikelola oleh pengurus, namun justru beberapa dikelola oleh orang luar Muhammadiyah.

B. Saran

Dokumen yang terkait

PERAN RANTING MUHAMMADIYAH DALAM MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN UNTUK MASYARAKAT DI DESA KACANGAN Peran Ranting Muhammadiyah dalam Menyelenggarakan Pendidikan untuk Masyarakat di Desa Kacangan Kecamatan Andong Tahun 2015.

0 4 9

PERAN MUHAMMADIYAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI MASYARAKAT (Studi terhadap Ranting Muhammadiyah di Tegalombo Peran Muhammadiyah Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Di Masyarakat.

0 6 16

PENDAHULUAN Peranan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen Dalam Hubungan Sosial Dan Pendidikan Kemasyarakatan Tahun 2014.

0 4 4

PERANAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH DESA PURO, KECAMATAN KARANGMALANG, KABUPATEN SRAGEN DALAM Peranan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen Dalam Hubungan Sosial Dan Pendidikan Kemasyarakatan Tahun 2014.

0 4 15

PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH DALAM MENANAMKAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH KEPADA Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dalam Menanamkan Ideologi Muhammadiyah Kepada Anggotanya (Studi Kasus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pabelan, Kec. Kartasura, Kab. Sukoha

0 3 18

PERAN MASJID BAGI WARGA MUHAMMADIYAH Peran Masjid Bagi Warga Muhammadiyah Sebagai Sarana Peningkatan Pendidikan Islam (Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah Randu, Kec. Pecalungan, Kab. Batang).

1 3 14

PENDAHULUAN Peran Masjid Bagi Warga Muhammadiyah Sebagai Sarana Peningkatan Pendidikan Islam (Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah Randu, Kec. Pecalungan, Kab. Batang).

0 1 4

PERANAN RANTING MUHAMMADIYAH Peranan Ranting Muhammadiyah Dalam Pendidikan Islam (Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul Tahun 2011).

0 4 14

PENDAHULUAN Peranan Ranting Muhammadiyah Dalam Pendidikan Islam (Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah Ngestiharjo Selatan Bantul Tahun 2011).

0 3 13

PEDOMAN RANTING IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

0 2 108