Jalannya Penelitian EVANY Evaluasi Tingkat Pengetahuan Tentang Swamedikasi Nyeri Haid (Dismenore) Pada Siswi Sma Negeri 3 Magetan Dan Smk Farmasi Berlian Nusantara Setelah Mendapat Edukasi.

5 3 hari setelah pelaksanaan pre-test dan edukasi dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan responden mengenai penatalaksanaan swamedikasi nyeri haid. Alokasi waktu digunakan untuk mengisi kuisioner selama 20 menit

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menghitung nilai dari pertanyaan yang dijawab dengan tepat oleh responden baik nilai pre-test maupun nilai post-test dimana penilaianya tiap pertanyaan diberi skor 5 dan jawaban salah diberi skor 0. Seluruh nilai yang benar dijumlah dan dihitung rata-ratanya dan di kategorikan untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden. Menurut Nursalam 2003 data dikategorikan dalam beberapa kategori yang dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Kategori Tingkat Pengetahuan Menurut Nursalam 2003 Tingkat Pengetahuan Skor Tinggi 76 – 100 Sedang 56 – 75 Rendah 0 – 55 Seluruh data yang diperoleh selanjutnya di analisis dengan program SPSS For Windows 17.0. Adapun analisis yang dilakukan sebagai berikut : 1.Uji normalitas Uji normalitas dilakukan dengan teknik analisis statistik Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data hasil penelitian mengikuti distribusi normal atau tidak. Data di katakan terdistribusi normal jika hasi lanalisis menunjukan p0,05. Apabila data terdistribusi normal, maka dilakukan analisis data menggunakan analisis parametik t-test. Jika data tidak terdistribusi normal maka analisis data menggunakan uji non parametrik. 2.Uji t-berpasangan Uji t-berpasangan merupakan analisis statistik yang digunakan untuk melihat perbedaan antara rata-rata nilai responden sebelum dan sesudah mendapatkan edukasi. Apabila diperoleh nilai p0,05 maka hasil analisis dikatakan terdapat perbedaan antara pre-test dengan post-test. Uji alternatif yang digunakan bila syarat uji parametrik tidak terpenuhi adalah dengan uji Wilcoxon. 3.Uji t-test sampel independent Uji t-test sampel independen digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata nilai antara kedua sampel uji sekolah A dan sekolah B.Apabila data terdistribusi normal, maka dilakukan analisis data menggunakan analisis parametik seperti, uji Paired Sample T-test dan uji Independent Sample T-test. Jika data tidak terdistribusi normal maka analisis data menggunakan uji non parametrik seperti, uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. 6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 hingga Januari 2015 dan dilakukan di dua lokasi yaitu SMA Negeri X Magetan dan SMK Farmasi X Magetan. Pertama di SMA Negeri X Magetan yang berlokasi di Jalan Raya Sarangan 45 Magetan. Total siswi SMA Negeri X Magetan 279 siswi dan terdapat 21 kelas dengan jumlah rata- rata siswi per kelas 20 siswi. Lokasi kedua adalah SMK Farmasi X Magetan yang berlokasi di Jalan Raya Gorang Gareng, Desa Gorang Gareng, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan. Total siswi SMK Farmasi X Magetan adalah 124 siswi, dan terdapat 12 kelas dengan jumlah rata-rata siswi perkelas adalah 30 siswi.

B. Karakteristik Responden

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi perempuan kelas X dan XI di SMA Negeri X Magetan dengan jumlah 279 siswi dan SMK Farmasi X dengan jumlah124 siswi. Sampel penelitian pada SMA Negeri X Magetan terdiri dari 84 siswi yang dibagi dalam kelompok ceramah sebanyak 43 siswi dan leaflet sebanyak 41 siswi. Sedangkan pada SMK Farmasi X Magetan jumlah sampel sebanyak 62 siswi yang dibagi dalam kelompok ceramah sebanyak 30 siswi dan leaflet sebanyak 32 siswi. Pemberian edukasi dilakukan melalui metode ceramah dengan media powerpoint slides atau metode membaca dan menyimak dengan media leaflet. Data responden yang diambil meliputi: nama dan data umur. Selengkapnya data demografi siswi SMA Negeri X Magetan dan siswi SMK Farmasi X adalah sebagai berikut. Tabel 3. Demografi Siswi SMA “X” Magetan N = 84 dan SMK Farmasi “X” Magetan N=62 Data demografi Jumlah responden Presentase Jumlah responden Persentase Umur 15 tahun 16 tahun 17 tahun 18 tahun 19 tahun Pernah menerima edukasi nyeri haid Pernah Tidak pernah Pernah mengalami nyeri haid Pernah Tidak pernah 28 33 18 3 2 13 71 78 6 33 39 22 4 2 15 85 93 7 16 26 16 2 2 16 46 61 1 26 42 26 3 3 25 75 98 2 Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden SMA “X” Magetan adalah berumur antara 15-17 tahun. Dapat dilihat 85 tidak pernah mendapatkan edukasi tentang nyeri haid, dan 15 responden pernah mendapat edukasi tentang nyeri haid,

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Siswi SMA Negeri 1 Medan Tentang Haid

0 33 49

EVSW Evaluasi Tingkat Pengetahuan Tentang Swamedikasi Nyeri Haid (Dismenore) Pada Siswi Sma Negeri 3 Magetan Dan Smk Farmasi Berlian Nusantara Setelah Mendapat Edukasi.

0 2 13

PENDAHULUAN Evaluasi Tingkat Pengetahuan Tentang Swamedikasi Nyeri Haid (Dismenore) Pada Siswi Sma Negeri 3 Magetan Dan Smk Farmasi Berlian Nusantara Setelah Mendapat Edukasi.

0 5 12

PERBEDAAN PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 2 SRAGEN DAN SMK FARMASI NASIONAL SURAKARTA TENTANG Perbedaan Pengetahuan Siswa SMA Negeri 2 Sragen Dan SMK Farmasi Nasional Surakarta Tentang Penatalaksanaan Swamedikasi Jerawat Sebelum Dan Sesudah Mendapat Edukasi

0 2 11

PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Siswa SMA Negeri 2 Sragen Dan SMK Farmasi Nasional Surakarta Tentang Penatalaksanaan Swamedikasi Jerawat Sebelum Dan Sesudah Mendapat Edukasi.

2 3 8

PERBEDAAN PENGETAHUAN SISWA SMA “X” SRAGEN DAN SMK FARMASI “X” SURAKARTA TENTANG PENATALAKSANAAN Perbedaan Pengetahuan Siswa SMA Negeri 2 Sragen Dan SMK Farmasi Nasional Surakarta Tentang Penatalaksanaan Swamedikasi Jerawat Sebelum Dan Sesudah Mendapat

1 4 16

PERBEDAAN PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA TENTANG PENATALAKSANAAN SWAMEDIKASI PERBEDAAN PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA TENTANG PENATALAKSANAAN SWAMEDIKASI INFLUENZA SETELAH DIBERI EDUKASI.

1 1 14

PENDAHULUAN PERBEDAAN PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA TENTANG PENATALAKSANAAN SWAMEDIKASI INFLUENZA SETELAH DIBERI EDUKASI.

1 1 14

PERBEDAAN PENGETAHUAN SISWI SMA NEGERI 5 SURAKARTA DALAM PENATALAKSANAAN PERBEDAAN PENGETAHUAN SISWI SMA NEGERI 5 SURAKARTA DALAM PENATALAKSANAAN SWAMEDIKASI DISMENOREA SETELAH DIBERI EDUKASI.

0 1 13

PENDAHULUAN PERBEDAAN PENGETAHUAN SISWI SMA NEGERI 5 SURAKARTA DALAM PENATALAKSANAAN SWAMEDIKASI DISMENOREA SETELAH DIBERI EDUKASI.

0 1 15