4 pengetahuan tentang cara penatalaksanaan swamedikasi nyeri haid dalam bentuk gambar
dan kombinasi.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi perempuan kelas X dan XI di SMA Negeri X Magetan dengan jumlah 279 siswi dan SMK Farmasi X dengan
jumlah 124 siswi. 2.
Sampel : Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode cluster random sampling
yaitu pengambilan sampel berdasarkan strata tingkat pengetahuan dan secara random. Pada SMA Negeri X Magetan diambil kelas X dan XI yang terdiri dari 14
kelas. Sedangkan SMK Farmasi X terdiri dari 4 kelas untuk kelas X dan XI sehingga diambil secara acak.
Tabel 1. Pengambilan Sampel
Nama Sekolah Kelas
Sampel Kelas Jumlah
Sampel Metode
SMA “X” Magetan X
X.5 X.6
21 22
Ceramah Leaflet
XI XI.2
XI.4 22
19 Ceramah
Leaflet SMK Farmasi “X”
X XI
X.A XI.B
30 32
Ceramah Leaflet
E. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu di SMA Negeri X Magetan dan SMK Farmasi X Magetan.
F. Jalannya Penelitian
1. Perijinan penelitian Tahap ini dimulai dengan pengajuan surat ijin penelitian dari Fakultas Farmasi
UMS yang ditunjukkan kepada kepala sekolah SMA Negeri X Magetan dan SMK Farmasi X dengan menyertakan proposal penelitian
2. Pre-test Pengambilan data dengan pemberian kuisioner yang dilakukan sebelum siswi
memperoleh edukasi mengenai pengetahuan tentang swamedikasi nyeri haid. Siswi menjawab pertanyaan dengan memberikan tanda x pada soal pilihan ganda. Alokasi
waktu yang diberikan untuk mengerjakan kuisioner selama 20 menit 3. Edukasi
Edukasi berupa penyampaian pesan kesehatan mengenai swamedikasi nyeri haid yang meliputi tentang pengertian nyeri haid, gejala, pengatasan dan pencegahan. Edukasi
dilakukan dengan 2 cara, yaitu: melalui metode ceramah dengan media menggunakan powerpoint slides
dan media leaflet dengan membaca dan menyimak. 4. Post-test
Pengambilan data yang dilakukan setelah siswi memperoleh intervensi. Dilakukan
5 3 hari setelah pelaksanaan pre-test dan edukasi dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
edukasi kesehatan terhadap pengetahuan responden mengenai penatalaksanaan swamedikasi nyeri haid. Alokasi waktu digunakan untuk mengisi kuisioner selama 20
menit
G. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menghitung nilai dari pertanyaan yang dijawab dengan tepat oleh responden baik nilai pre-test maupun nilai post-test dimana penilaianya
tiap pertanyaan diberi skor 5 dan jawaban salah diberi skor 0. Seluruh nilai yang benar dijumlah dan dihitung rata-ratanya dan di kategorikan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan responden. Menurut Nursalam 2003 data dikategorikan dalam beberapa kategori yang dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Kategori Tingkat Pengetahuan Menurut Nursalam 2003 Tingkat Pengetahuan
Skor
Tinggi 76 –
100 Sedang 56
– 75
Rendah 0 –
55
Seluruh data yang diperoleh selanjutnya di analisis dengan program SPSS For Windows 17.0. Adapun analisis yang dilakukan sebagai berikut :
1.Uji normalitas Uji normalitas dilakukan dengan teknik analisis statistik Kolmogorov-Smirnov. Uji
normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data hasil penelitian mengikuti distribusi normal atau tidak. Data di katakan terdistribusi normal jika hasi lanalisis
menunjukan p0,05. Apabila data terdistribusi normal, maka dilakukan analisis data menggunakan analisis parametik t-test. Jika data tidak terdistribusi normal maka analisis
data menggunakan uji non parametrik. 2.Uji t-berpasangan
Uji t-berpasangan merupakan analisis statistik yang digunakan untuk melihat perbedaan antara rata-rata nilai responden sebelum dan sesudah mendapatkan edukasi.
Apabila diperoleh nilai p0,05 maka hasil analisis dikatakan terdapat perbedaan antara pre-test
dengan post-test. Uji alternatif yang digunakan bila syarat uji parametrik tidak terpenuhi adalah dengan uji Wilcoxon.
3.Uji t-test sampel independent Uji t-test sampel independen digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata nilai
antara kedua sampel uji sekolah A dan sekolah B.Apabila data terdistribusi normal, maka dilakukan analisis data menggunakan analisis parametik seperti, uji Paired Sample T-test
dan uji Independent Sample T-test. Jika data tidak terdistribusi normal maka analisis data menggunakan uji non parametrik seperti, uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney.