Hasil dan Analisis Pengujian Perpanjangan Putus Hasil dan Analisis Modulus Young

257.29 176.68 173.13 98.35 28.04 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 1 2 3 4 5 Perpanjangan Puru s mm Sampel

4.1.2 Hasil dan Analisis Pengujian Perpanjangan Putus

Pengujian perpanjangan putus dilakukan untuk mengetahui kekuatan sampel terhadap perpanjangan putus. Pengujian perpajangan putus mengacu kepada prosedur yang telah ditetapkan pada metodologi penelitian. Pengujian telah dilakukan terhadap semua jenis sampel menggunakan alat penguji Universal Testing Machanic UTM model Laryee Universal Testing Mechine Wdw-10, Hasil pengujian besarnya perpanjangan putus sampel dapat dilihat pada pada Tabel berikut: Tabel 4.2. Tabel Nilai perpanjangan putus Komposit LDPE-Bentonit Sampel Komposisi Campuran Perpajangan Putus LDPE PE-g-MA Bentonit aktivasi Secara Kimia mm 1 100 257,29 2 94 3 3 176,68 3 92 3 5 173,13 4 90 3 7 98,35 5 87 3 10 28,04 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Grafik Hubungan Perpanjangan Putus terhadap Komposisi Bentonit Dari Gambar 4.2 terlihat dengan bertambahnya kandungan bentonit menyebabkan perpanjangan putus menurun. Nilai perpanjangan putus terbesar pada komposit LDPE tanpa bahan pengisi bentonit dengan perpanjangan putus sebesar 257,29 mm hal ini disebabkan karena komposit yang tidak menggunakan bahan pengisi bentonit sehingga komposit yang dihasilkan kaku atau keras, dan menjadikan komposit mudah untuk direnggangkan. Nilai perpanjangan putus terkecil pada komposit LDPE dengan bahan pengisi bentonit 10 dengan perpanjangan putus sebesar 28,36 mm hal ini disebabkan dengan penambahan bentonit menurunkan sifat kaku atau keras. Sehingga campuran yang dihasilkan nilai perpanjangan putus yang rendah. Hasil yang sama diperoleh oleh Hamid 2008 semakin tinggi kandungan pengisi TK didalam komposit LDPE maka perpanjangan putus berkurang dan menurut Raj 1990 penambahan pengisi akan menimbulkan pengaruh sifat perpanjangan komposit.

4.1.3 Hasil dan Analisis Modulus Young

Dari rangkaian pengujian yang dilakukan, diperoleh nilai modulus young seperti tabel berikut: Tabel 4.3. Nilai Modulus young komposit LDPE-Bentonit Sampel Komposisi Campuran Modulus Young LDPE PE-g-MA Bentonit aktivasi Secara Kimia MPa 1 100 143,59 2 94 3 3 155,38 Universitas Sumatera Utara 143.59 155.38 168.37 154.15 162.39 130 135 140 145 150 155 160 165 170 175 1 2 3 4 5 Mod ulu s You ng M P a Sampel 3 92 3 5 168,37 4 90 3 7 154,15 5 87 3 10 162,39 Gambar 4.3 Modulus Young Terhadap Komposisi Bentonit Dari Gambar 4.3 terlihat dengan bertambahnya kandungan bentonit alam Modulus Young meningkat. Modulus Young tertinggi pada sampel 3 dengan komposisi bentonit 5 dari matriks LDPE, yaitu sebesar 168,37Mpa. Hasil yang sama juga telah diperoleh oleh Hamid 2008 pada komposit LDPE dan tempurung kelapa, justin dan walter 2005 juga melaporkan kenaikan modulus young pada komposit polietilena yang terisi dengan 20 serat keratin dari bulu ayam. Hal ini sesuai dengan persamaan Modulus Elastisitas modulus young yang menyatakan bahwa Modulus Elastisitas sebanding dengan tegangan uji tarik dan berbanding terbalik dengan regangan perpanjangan putus, yakni jika regangan menurun maka modulus elastisitasnya meningkat dan sebaliknya. Pada komposisi bentonit 7 sampel 4 menunjukkan penurunan Modulus Young menjadi 154,15 Mpa, hal ini disebabkan karena bahan pengisi sudah melewati titik jenuh yang mengakibatkan sifat adhesi bahan matriks LDPE akan Universitas Sumatera Utara semakin rendah. Kemudian pada komposisi bentonit 10 sampel 5 menunjukkan kenaikan modulus young sebesar 162,39 MPa, hal ini kemungkinan disebabkan karena sifat komposisinya kembali lagi menambah kekakuan bahan.

4.2 Hasil dan Analisis Termal