commit to user
6. Kerangka Pemikiran
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diganti dengan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005
Peraturan Daerah Sragen Nomor 29 Tahun 2003 tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan terhadap Desa
Gemolong, Ngembatpadas, Kragilan Dan Kwangen Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen
Perubahan Desa menjadi Kelurahan
Implikasi terhadap Birokrasi Publik
commit to user
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 mengenai Pemerintah Daerah, menjelaskan bahwa daerah memiliki kewenangan untuk
mengelola rumah tangganya sendiri dengan urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pengaturan lebih khusus tentang
pemerintah daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Undang-Undang tersebut membuat pemerintahan pusat telah mengubah
paradigma sentralisasi pemerintah kearah desentralisasi.
Penerapan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 memerlukan suatu pengatuan yang lebih mendetail, sehingga tercipta pelaksanaan yang
sesuai dengan keinginan pemerintah. Pengaturan tersebut melalui Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan
Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan. Kabupaten Sragen merupakan wilayah otonomi desa yang
memiliki kewenangan penuh terhadap struktur dibawahnya, namun dalam menentukan arah pemerintahannya kabupaten Sragen memiliki yurisdiksi
sendiri tanpa perlu koordinasi dengan provinsi yang telah ditetapkan pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, selama bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
Pada Pasal 200 ayat 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan dalam aplikasi atas Pemerintah Kabupaten Sragen berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 29 Tahun 2003 Tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan Terhadap Desa Gemolong, Ngembatpadas, Kragilan
dan Kwangen Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Perubahan status dari desa menjadi kelurahan tersebut membawa
banyak implikasi terhadap keadaan dan struktur organ pemerintahan di Kabupaten Sragen terutama mengenai birokrasi publik.
commit to user
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN