Waktu Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dimaksudkan adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran dalam pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dari kegiatan guru selama mengajar dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran pendidikan jasmani melalui pembelajaran senam guling depan. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelas IV SDN Jatiwangi I Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang yang jumlah siswanya 30 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Pertimbangan penulis mengambil subjek penelitian tersebut karena siswa kelas IV telah mampu berpikir mandiri serta memiliki keberanian, ketelitian serta ketekunan dalam kegiatan pembelajaran sehingga mudah dalam menerapkan pembelajaran senam guling depan dengan menggunakan metode guided discovery . Selain itu, dari hasil observasi awal menunjukkan bahwa keterampilan proses pembelajaran penjas kelas IV SDN Jatiwangi I masih harus ditingkatkan.

C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Berdasarkan latar belakang dari masalah-masalah yang sering muncul dalam meningkatkan hasil pembelajaran senam guling depan pada proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka upaya dalam memecahkan permasalahan tersebut guru dapat menggunakan penelitian pendidikan. Ibrahim dan Sudjana Suherman, 2011: 3 mengungkapkan bahwa : Arti penelitian pendidikan sebagai suatu upaya untuk menjawab suatu permasalahan secara sistematik dengan menggunaka metode-metode tertentu melalui tahapan pengumpulan data empiris, mengolah dan menarik kesimpulan atas jawaban masalah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Penelitian Tindakan Action Research yang menurut Riduwan Rukmana, 2009: 105 : Suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian, setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan melaksanakan prosedur tersebut. Tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk mengubah situasi, perilaku, organisasi dan termasuk struktur kerja, mekanisme kerja, iklim kerja serta sarana dan prasarana. Penelitian Tindakan ini berada dalam situasi pembelajaran di kelas yang biasanya dikenal dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. Penelitian Tindakan Kelas sangat penting dalam pendidikan. Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya PTK menurut Kasihani 1998: 8 : Pertama, dengan melakukan penelitian tindakan kelas berarti guru dapat melihat kembali apa yang sudah dilakukan selama ini dikelas. Kedua, penelitian tindakan kelas memberikan keterampilan pada guru untuk segera dapat menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi kelas untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas untuk kerjanya. Ketiga, penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki mutu program pembelajaran di semua jenjang pendidikan termasuk SD. Secara tegas Hopkins Wiriaatmadja, 2005: 11 menulis bahwa penelitian tindakan kelas adalah: „penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan‟. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian kualitatif, maka ini teridentifikasi sebagai penelitian eksperimen yang bernafaskan kualitatif. Dikatakan penelitian eksperimen karena pada pelaksanaannya melalui tindakan atau perlakuan-perlakuan siklus belajar yang terencana, sesuai konsep manajemen pembelajaran yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran, namun demikian pengolahan data dilaksanakan secara kualitatif tdiak melalui analisis statistik. Penelitian tindakan kelas adalah ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah- masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DISCOVERY

0 2 110

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI DAN GUIDED DISCOVERY Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Resitasi Dan Guided Discovery Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 2 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI DAN GUIDED DISCOVERY Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Resitasi Dan Guided Discovery Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Guided Inquiry-Discovery Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Karangayar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Guided Inquiry-Discovery Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Karangayar Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA DALAM MATA PELAJARAN TIK.

3 10 35

PENINGKATAN CURIOSITY DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUROTRUNAN.

0 0 287

Pembelajaran Guided Discovery dalam Upay

0 0 14

Efektifitas Model Pembelajaran Learning Indonesia

0 0 10

PENGGUNAAN METODE GUIDED DISCOVERY DALAM (1)

1 1 163