Nisa Permatasari, 2013 Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op Dengan Pendekatan
Pemecahan Masalah Terhadap Peningkatan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dilaksanakan serta sebagai bahan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini dilakukan pengolahan terhadap data yang telah diperoleh dari pelaksanaan penelitian. Data tersebut dianalisis dengan strategi
yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga diketahui hasil dari penelitian ini.
F. Teknik Analisis Data
Setelah memperoleh data, langkah yang harus dilakukan yaitu seleksi data yang kemudian diolah dan dianalisis. Data yang diperoleh dari lapangan,
dikategorikan ke dalam dua kategori, yaitu sebagai berikut.
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis untuk menjawab hipotesis yang
diajukan. Setelah data kuantitatif diperoleh, maka tahapan menganalisisnya adalah sebagai berikut.
a. Analisis Data Pretes
Langkah-langkah menguji data hasil pretes adalah sebagai berikut: 1
Uji Normalitas Tahap pertama yang dilakukan ialah menguji kenormalan dari
data hasil pretes tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh merupakan data yang berdistribusi normal atau
tidak. Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17.0. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Shapiro-Wilk dengan taraf signifikansi 5 karena sampel yang akan digunakan merupakan kelompok besar yang
berjumlah lebih dari 30 orang. Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji normalitas data
pretes adalah sebagai berikut.
Nisa Permatasari, 2013 Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op Dengan Pendekatan
Pemecahan Masalah Terhadap Peningkatan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
H : Data pretes kelas co-op co-op dengan pendekatan pemecahan
masalah dan kelas metode pembelajaran tradisional berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H
1
: Data pretes kelas co-op co-op dengan pendekatan pemecahan masalah dan kelas metode pembelajaran tradisional berasal dari
populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujian yang dikemukakan Uyanto Martiani, 2012
dengan menggunakan taraf signifikansi 5 atau 0.05 yaitu: a
Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih besar atau sama dengan 0.05 maka H
diterima. b
Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih kecil dari 0.05 maka H ditolak.
Jika setelah dianalisis, data yang dihasilkan berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas.
Akan tetapi, bila data yang dihasilkan tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua rata-rata non-parametrik. Uji
non-parametrik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. 2
Uji Homogenitas Uji homogenitas atau yang sering disebut uji kesamaan dua
varians ini dilakukan apabila data berdistribusi normal. Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelas co-op co-op
dengan pendekatan pemecahan masalah
dan kelas metode pembelajaran tradisional memiliki varians yang sama atau tidak.
Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17.0. Uji homogenitas yang dilakukan pada
penelitian ini adalah uji Levene dengan taraf signifikansi 5. Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji homogenitas data
pretes adalah sebagai berikut. H
: Tidak terdapat perbedaan varians antara kelas co-op co-op dengan pendekatan pemecahan masalah dan kelas metode
pembelajaran tradisional.
Nisa Permatasari, 2013 Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op Dengan Pendekatan
Pemecahan Masalah Terhadap Peningkatan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
H
1
: Terdapat perbedaan varians antara kelas co-op co-op dengan pendekatan pemecahan masalah dan kelas metode pembelajaran
tradisional. Kriteria pengujian yang dikemukakan Uyanto Martiani, 2012
dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05 yaitu: a
Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih besar atau sama dengan 0.05 maka H
diterima. b
Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih kecil dari 0.05 maka H ditolak.
Setelah melalukan uji homogenitas, dilanjutkan dengan uji kesamaan dua rata-rata. Hal ini dilakukan pada saat data yang
diperoleh merupakan data yang homogen maupun tidak homogen. Jika data yang diperoleh merupakan data yang homogen, maka dilakukan
uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji t. Sedangkan bila data tidak homogen, maka dilakukan uji kesamaan dua rata-rata
dengan menggunakan uji t’. 3
Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji kesamaan dua rata-rata ini dilakukan agar kita dapat
mengetahui apakah kelas co-op co-op dengan pendekatan pemecahan masalah dan kelas metode pembelajaran tradisional dalam keadaan
yang sama di mana rata-rata kemampuan generalisasi matematis siswa antara kedua kelas itu sama. Jika data yang diperoleh merupakan data
yang homogen, maka dilakukan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji t. Sedangkan bila data tidak homogen, maka
dilakukan uji perbedaan dua rata- rata dengan menggunakan uji t’.
Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji perbedaan dua rata-rata data pretes adalah sebagai berikut.
H : Terdapat kesamaan rata-rata kemampuan awal yang signifikan
antara kelas co-op co-op dengan pendekatan pemecahan masalah dan kelas metode pembelajaran tradisional.
Nisa Permatasari, 2013 Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op Dengan Pendekatan
Pemecahan Masalah Terhadap Peningkatan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
H
1
: Tidak terdapat kesamaan rata-rata kemampuan awal yang signifikan antara kelas co-op co-op dengan pendekatan
pemecahan masalah dan kelas metode pembelajaran tradisional. Kriteria pengujian yang dikemukakan Uyanto Martiani, 2012
dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05 yaitu: a
Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih besar atau sama dengan 0.05 maka H
diterima. b
Jika nilai signifikansi pengujiannya lebih kecil dari 0.05 maka H ditolak.
b. Analisis Data Postes