vi
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
DAFTAR ISI PERNYATAAN …………………………………………………………
i ABSTRAK ……………………………………………………………….
ii KATA PENGATAR ……………………………………………………..
iii UCAPAN TERIMA KASIH …………………………………………….
iv DAFTAR ISI …………………………………………………………….
vi DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
x DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….
xi BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….
1 B.
Rumusan Masalah ……………………………………………….. 6
C. Pemecahan Masalah ………………………………………………
6 D.
Tujuan Penelitian ………………………………………………… 7
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………..
7 F.
Struktur Organisasi Skripsi ………………………………………. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………......
10 A.
Tinjauan tentang Media Pembelajaran …………………………... 11
B. Tinjauan Film sebagai Media Pembelajaran ……………………..
13 C.
Teori Peluru ……………………………………………………… 17
D. Tinjauan tentang Kemampuan BerpikirAnalisis …………………
20 E.
Keterkaitan Antar Tayangan Film dalam Meningkatkan
vii
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
Kemampuan Berpikir Analisis Siswa ………………………….. 24
F. Tinjauan Pembelajaran IPS ……………………………………..
25 G.
Kajian Penelitian yang Relevan ………………………………… 27
H. Kerangka Berpikir ……………………………………………….
28 BAB III METODE PENELITIAN
……………………………………… 30
A. Metode Penelitian ………………………………………………..
30 B.
Lokasi dan Subjek Penelitian ……………………………………. 30
C. Desain penelitian …………………………………………………
31 D.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian ………………………………… 32
E. Instrument Penelitian …………………………………………….
35 F.
Teknik Pengumpulan Data ………………………………………. 44
G. Analisis Data dan Validasi Data ………………………………….
44 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………… 48
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ……………………………………
48 1.
Lokasi Penelitian ……………………………………………. 48
2. Subjek Penelitian …………………………………………….
48 B.
Deskripsi Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan Awal dalam Pemanfaatan Tayangan Film untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analisis Siswa dalam Pembelajaran IPS ………………………………………………..
49 1.
Pelaksanaan Observasi Awal ……………………………….. 49
2. Refleksi dan Rencana Pembelajaran ……………………….
51 3.
Rencana Tindakan …………………………………………... 52
C. Deskripsi Penelitian Tindakan Pembelajaran Siklus I ………….
53 a.
Perencanaan Tindakan Siklus I ……………………………... 53
viii
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ………………………………
53 c.
Observasi Tindakan Siklus I ………………………………… 57
d. Refleksi Tindakan Siklus I …………………………………..
62 D.
Deskripsi Penelitian Tindakan Pembelajaran Siklus II …………. 64
a. Perencanaan Tindakan Siklus II ……………………………..
64 b.
Pelaksanaan Tindakan Siklus II ……………………………… 65
c. Observasi Tindakan Siklus II …………………………………
69 d.
Refleksi Tindakan Siklus II ……………………………...…… 74
E. Deskripsi Penelitian Tindakan Pembelajaran Siklus III.. ……….
76 a.
Perencanaan Tindakan Siklus III …………………….……… 76
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III …………………….………
77 c.
Observasi Tindakan Siklus III ………………………….……. 81
d. Refleksi Tindakan Siklus III ……………………………..…..
86 F.
Hasil Wawancara …………………………………………….…... 88
G. Analisis Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas
Dalam Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analisis Siswa…………………………….
89 1.
Persiapan Guru dalam Mendesain Pembelajaran dengan Memanfaatkan Tayangan Film Pendidikan untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analisis Siswa ……….
89 2.
Pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tayangan film pendidikan untuk meningkatkan
ke mampuan berpikir analisis siswa ………………………….
90 3.
Refleksi setelah pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan tayangan film pendidikan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir analisis
ix
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
siswa di kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang ………………..
92 4.
Kemampuan Berpikir Analisis Siswa setelah diterapkannya Pembelajaran denga
n Memanfaatkan Tayangan Film ………. 94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………. 98
A. Kesimpulan ……………………………………………………….
98 B.
Saran ……………………………………………………………... 101 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………........... 106
LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
ii
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
ABSTRAK PEMANFAATAN TAYANGAN FILM UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang
Oleh : Septian Arista Maulana Penelitian ini dilatarbelakangi dari permasalahan yang ada di Kelas VII A
SMP Negeri 1 Lembang yaitu rendahnya kemampuan berpikir analisis siswa pada proses pembelajaran IPS. Dari hasil pengamatan di Kelas VII-A SMP Negeri 1
Lembang, pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa kurang aktif dalam menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Kemudian, sarana dan prasarana
yang menunjang bagi guru yang ada di SMP Negeri 1 Lembang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai media pembelajaran dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Guru harus mampu untuk mengeksplorasi kemapuan siswa dengan berbagai inovasi dari fasilitas yang ada di sekolah tersebut, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, terutama kemampuan berpikir analisis. Maka dari itu, peneliti menggunakan tayangan film sebagai media pembelajaran.
Adapun tujuan penelitian yang diinginkan oleh peneliti, yaitu mengetahui persiapan, pelaksanaan, refleksi, dan hasil setelah diterapkannya tayangan film sebagai media
pembelajaran. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research dengan
teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, seperangkat tes dan catatan lapangan. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga siklus, pada siklus I siswa terlihat
masih kesulitan dalam kemampuan berpikir analisis. Terlihat dari hasil analisis siswa
setelah menyaksikan tayangan film pada kategori “cukup baik”. Kemudian pada siklus II, siswa mengalami peningkatan dari hasi analisis dan berada pada kategori
baik. Pada siklus III terlihat kenaikan dari hasil analisis siswa dan bisa dikategorikan
“sangat baik”. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pertama, perencanaan dilakukan oleh
peneliti bersama
guru mitra dengan mendesain pembelajaran dengan memanfaatkan tayangan film sebagai media pembelajaran. Kedua, pelaksanaan
penelitian dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran IPS menggunakan media pembelajaran tayangan film. Ketiga, refleksi dilaksanakan oleh peneliti dengan
berdiskusi bersama guru mitra. Keempat, pemanfaatan tayangan film mampu meningkatkan kemampuan berpikir analisis siswa. Rekomendasi pada penelitian ini,
guru harus lebih memperkaya siswa dengan pengalaman yang nyata yaitu dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran yang baru.
iii
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
Kata kunci : Film sebagai Media Pembelajaran, Kemampuan Berpikir Analisis dan Pembelajaran IPS
ABSTRACT THE USE OF FILMS TO INCREASE STUDENTS’ ANALYTICAL
THINKING ABILITY IN LEARNING IPS Classroom Action Research in class VII A SMP Negeri 1 Lembang
By: Septian Arista Maulana
The research based on the problem which appears in class VII A SMP Negeri 1 Lembang. The problem is the low interest of student in analytical thinking ability in
learning IPS. From the observation in class VII A SMP Negeri 1 Lembang, it can be seen that the students is not active enough when responding to the material given in
learning proccess. Monitoring the observation and the availability of good facility in SMP Negeri 1 Lembang, the teachers is better to make an alternative to create a new
learning media when delivering the material. The teachers should be able to explore children’s ability with various ways from the facility in that school that hopefully can
increase students’ ability especially in students’ analytical thinking ability. Analyzing
the problems, the writer inspired to use films as learning media. The aims of the research are knowing the preparation, implementation, and the result after applying
film as learning media. The method of this reseacrh is Classroom Action Reasearch. The data is collected trough observation, interview, test and daily logjournal. This
research goes by three cycles, at first cycle, the students have some problems in doing analysis. It can be seen from the result after watching one of films, they fall in “good
enough’ line. Then, the second cycle goes better, they fall in “good” line. Last, in the third cycle, there is significant result, they fall in “very good” line. From the three
iv
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
cycles, some results can be gained, first, the planning is done by the writer and the teacher by designing learning media using films is effective. Second, the
implementation of the research which is done together with IPS learning proccess by using films as learning media is eficient. Third, reflection is gained from discussion
with the teacher. Fourth, the use of films can increase students’ analytical thinking
ability. The recommendation from this research is that the teacher should be able to create a new learning media by using some altearnatives.
Keywords: Films as Learning Medi a, Students’ Analytical Thinking Ability, IPS
Learning.
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang, peneliti menemukan beberapa masalah dalam kegiatan
pembelajaran IPS di kelas tersebut. Masalah yang terlihat di kelas VII A salah satunya adalah kurangnya antusias siswa dalam proses pembelajaran IPS. Selain itu,
sangat jelas terlihat bahwa guru masih menjadi pusat perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar di kelas. Kebanyakan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
tersebut. Hal ini terlihat dalam kegiatan tanya jawab selama kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Siswa cenderung pasif dan kurang mampu menanggapi
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Pertanyaan yang diajukan guru terhadap siswa bersifat menguraikan kembali materi yang telah disampaikan sebelumnya. Pada
kenyataannya, siswa tidak dapat mengungkapkannya dengan baik Siswa cenderung kebingungan dan menjawab pertanyaan dengan kalimat seadanya.
Melihat fenomena
tersebut, peneliti
mencoba memberikan
beberapa percobaan tentang cara siswa menganalisis suatu permasalahan. Peneliti melakukan
percobaan tersebut dengan menggunakan tayangan film dokumenter sebagai medianya. Percobaan ini diawali dengan tayangan film dokumenter tentang kaum
minoritas Islam yang ada di Amerika. Film tersebut menggambarkan bagaimana umat Islam merasa diasingkan berada di Amerika karena jumlahnya yang sangat minim,
terutama ketika terjadinya peristiwa penabrakan pesawat terhadap gedung World Trade Center WTC. Saat itu, kaum Islam dianggap sebagai teroris dan membuat
kaum Islam di Amerika semakin tersisih. Setelah menyaksikan film tersebut, siswa diberikan beberapa pertanyaan
untuk menguji cara berpikir analisis siswa terhadap tayangan film dokumenter
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
tersebut. Berikut ini persentase hasil pengamatan dalam bentuk diagram yang dilakukan oleh peneliti :
Gambar 1.1 Hasil Pengamatan Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 1 Lembang
Oleh Septian Arista Maulana
Hasilnya menunjukkan bahwa 30 siswa mampu dalam menganalisis dan memberikan pendapat dengan baik, 25 siswa dapat menganalisis namun kurang
bisa memberikan pendapatnya dengan baik dan 45 siswa kurang dapat mengemukakan pendapat dengan baik dan jawaban yang dikemukakannya cenderung
singkat dan seadanya. Melihat hal tersebut, peneliti berasumsi bahwa cara berpikir analisis dalam proses belajar IPS di kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang perlu
ditingkatkan. Dari penjelasan di atas, bisa dilihat bahwa cara berpikir analisis merupakan
salah satu faktor yang perlu diterapkan kepada para siswa. Hal ini ditujukan untuk membuat siswa menjadi lebih kritis dan dapat memecahkan suatu permasalahan yang
ada di lingkungan sekitarnya. Apabila cara berpikir analisis siswa ini tidak diterapkan
30 25
45
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Siswa mampu menganalisis
Siswa cukup mampu dalam menganalisis
siswa kurang dalam menganalisis
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
atau ditingkatkan, dikhawatirkan akan menimbulkan rasa apatis atau tidak peduli dari diri siswa itu sendiri terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya.
Hal demikian mendorong peneliti untuk merancang salah satu media pembelajaran,
yaitu dengan
memanfaatkan tayangan
film sebagai
media pembelajaran. Dalam hal ini, media pembelajaran sangat berguna bagi guru dalam
proses pembelajaran. Banyak kelebihan yang didapatkan dari adanya media pembelajaran, salah satunya sebagai perantara guru dalam menyampaikan materi.
Menurut Gerlach dan Ely dalam Daryanto, 2010 tiga kelebihan kemampuan media sebagai berikut :
1. Kemampuan fiksatif, kemampuan ini berarti dapat menangkap,
menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Misalnya, dengan merekam, memotret suatu objek yang dapat ditunjukan
dan diamati pada saat yang diperlukan. 2.
Kemampuan manipulatif, kemampuan ini berarti dapat menampilkan kembali objek atau kejadian dengan beberapa perubahan manipulasi
sesuai dengan keperluan. Misalnya, dengan adanya proses pengeditan, seperti perubahan warna, ukuran dan kecepatan..
3. Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audiens yang
besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV dan Radio.
Pada dasarnya, media pembelajaran yang baru dan kreatif dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan antusiasme siswa dalam kegiatan pembelajaran
terutama pembelajaran IPS. Menurut Arsyad 2013, hlm 11 : Agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik, siswa sebaiknya
diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Karena semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah
informasi, semakin besar kemungkinan informasi tersebut dapat dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan.
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
. Hal ini sejalan dengan tujuan peneliti yang ingin memanfaatkan tayangan film sebagai media pembelajarn, karena dari tayangan film dapat diasumsikan bahwa
beberapa alat indera digunakan dalam menerima dan menyerap informasi. Penyerapan informasi dengan baik tentu saja berbanding lurus dengan kemampuan
berpikir analisis. Menurut Gagne dalam Yamin, 2012, kemampuan kognisi tertinggi adalah
analisis. Kemampuan ini lebih banyak mengajak siswa berpikir tentang materi-materi yang mengasah siswa untuk memecahkan permasalahan, baik di dalam kelas maupun
dalam kehidupan sehari-hari. Strategi kognitif ini dapat dipelajari oleh para siswa dengan guru, karena guru yang berhasil memberi materi terhadap siswa adalah guru
yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswanya. Selain itu, para siswa juga harus mampu memindahkan pengetahuan ke dalam dirinya dan melakukan
transfer knowledge agar dapat mencapai strategi kognitif dan mengacu pada berpikir analisis. Maka dari itu, tujuan dari kog
nitif berorientasi pada kemampuan ‘berpikir’ terutama kemampuan intelektual, mulai dari mengingat sampai pada tingkat
kemampuan memecahkan masalah. Setiap manusia memiliki tingkat kemampuan berpikir yang berbeda. Beberapa
orang sulit untuk mengeluarkan kemampuan berpikirnya maupun kemampuan yang lainnya, sehingga perlu dorongan dari orang di sekitarnya untuk memacu ataupun
mendukung agar kemampuan tersebut dapat keluar dan menghasilkan sesuatu yang bernilai positif. Dalam hal ini, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah
perlunya peningkatan interaksi dan komunikasi yang menunjang antara guru dan para siswa, sehingga dapat terciptanya proses pembelajaran yang baik.
Huck dan Kiefer 2005 menyatakan bahwa untuk membangun proses ketertarikan terhadap sesuatu, dibutuhkan interaksi, bahkan antara pembaca dengan
teks sekalipun. Hal ini sejalan dengan peningkatan kemampuan berpikir siswa. Apabila interaksi dan komunikasi antara guru dengan para siswa berjalan baik dan
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
menciptakan sebuah proses ketertarikan, tentu saja akan berbanding lurus dengan semakin baiknya kemampuan siswa dalam berpikir analisis.
Proses untuk mencapai ketertarikan terhadap pembelajaran IPS yang dapat meningkatkan cara berpikir analisis siswa, dapat ditunjang oleh berbagai hal. Seperti
diketahui, pesatnya teknologi saat ini dapat menjadi cara yang sangat jitu dalam memecahkan persoalan ini. Salah satu jenis teknologi yang sangat dekat dengan
kehidupan kita adalah televisi. Televisi merupakan media audio visual yang ada di sekitar kita dan mampu menjangkau semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa. Televisi menjadi sebuah fenomena tersendiri bagi masyarakat yang diasumsikan dapat menarik minat semua kalangan. Untuk meningkatkan ketertarikan
siswa terhadap pembelajaran IPS, salah satunya adalah dengan memberikan tayangan film kepada mereka khususnya film yan bertemakan pendidikan. Dengan begitu, para
siswa merasa sedang tidak melaksanakan proses pembelajaran IPS, melainkan dapat menikmati tayangan yang disajikan dan mengambil pesan-pesan penting dalam film
pendidikan tersebut. Hal ini tentu saja dapat menjadi inovasi tersendiri bagi para guru yang dampaknya diharapkan akan signifikan terlihat dalam cara berpikir analisis
siswa. Melalui hal ini, siswa dapat terlihat lebih aktif karena mereka dapat
mengungkapkan hasil analisis mereka terhadap film pendidikan tersebut dengan adanya rasa antusias dalam diri mereka. Peningkatan cara berpikir siswa juga dapat
dilihat dengan dari adanya rasa ingin tahu terhadap berbagai hal yang mereka belum ketahui yang ada dalam film pendidikan tersebut. Selain itu, cara siswa
menghubungkan hal-hal yang ada dalam film dengan pembelajaran IPS bahkan dengan kehidupan mereka sehari-hari juga merupakan satu bukti nyata dari
peningkatan cara berpikir siswa yang dapat diambil dari tayangan film pendidikan yang diberikan selama proses pembelajaran IPS.
Melihat permasalahan di atas, peneliti ingin memanfaatkan tayangan film sebagai media pembelajaran agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
terutama cara siswa berpikir analisis. Maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul
“PEMANFAATAN TAYANGAN FILM PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS
SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, maka peneliti akan
merumuskan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimanakah persiapan guru dalam mendesain pembelajaran dengan
memanfaatkan tayangan film pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berpikir analisis siswa di kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang?
2. Bagaimanakah pelaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan tayangan
film pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berpikir analisis siswa di kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang?
3. Bagaimanakah refleksi setelah pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan
tayangan film pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berpikir analisis siswa di kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang?
4. Bagaimanakah kemampuan berpikir analisis siswa setelah diterapkannya
pembelajaran dengan
memanfaatkan tayangan
film pendidikan
dalam pembelajaran IPS di kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang?
C. Pemecahan Masalah
Dalam memecahkan masalah penelitian ini, maka peneliti merencakan penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Peneliti
langsung meneliti di dalam kelas dengan memasukan pembelajaran yang memanfaatkan tayangan film pendidikan agar siswa mempunyai kemampuan
berpikir secara analisis.
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pemanfaatan tayangan film pendidikan dapat meningkatkan kemampuan berpikir
analisis siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Adapun tujuan khusus yang ingin di capai dalam penelitian ini, yaitu : 1.
Untuk mengetahui persiapan guru dalam mendesain pembelajaran yang memanfaatkan tayangan film pendidikan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir analisis siswa di kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang. 2.
Untuk melaksanakan pembelajaran yang memanfaatkan tayangan film pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa di kelas VII A
SMP Negeri 1 Lembang 3.
Untuk melakukan refleksi setelah pelaksanaan pembelajaran yang memanfatkan tayangan film pendidikan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir analisis siswa di kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang. 4.
Untuk mengetahui kemampuan berpikir analisis siswa di kelas VII A SMP Negeri 1 Lembang setelah diterapkannya pembelajaran yang memanfaatkan
tayangan film pendidikan.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian terbagi menjadi dua, yaitu : 1.
Manfaat secara Teoritis Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat dan hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran
dengan memanfaatkan
tayangan Film
pendidikan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir sintesi siswa.
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
2. Manfaat secara Praktis
a. Bagi Siswa
Dengan pembelajaran yang memanfaatkan tayangan Film pendidikan, dapat meningkatkan kemampuan berpikir analisis siswa.
b. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran di kelas dan kemudian dapat dikembangkan oleh guru dalam meningkatkan kemampuan
berpikir analisis siswa. c.
Sekolah Dapat memberikan masukan terhadap sekolah terhadap kualitas sekolah
dan dapat memahami akan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Pada BAB I menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini. Dalam BAB ini banyak menjelaskan mengapa
peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas di sekolah yang menjadi objek penelitiannya.
Setelah itu, BAB II banyak mengkaji teori-teori tentang masalah yang akan di teliti. Disini peneliti banyak mencari teori-teori dari buku-buku maupun sumber yang
menunjang agar penelitian ini berjalan dengan lancar. BAB III menjelaskan tentang bagaimana peneliti menggunakan metode
penelitian, menentukan lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrument penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengumpulan maupun analisis data yang
akan diteliti. Kemudian BAB IV tentang bagaimana peneliti melaksanakan penelitian
tindakan kelas ini dan juga ada profil sekolah yang menjadi tujuan penelitian tindakan kelasini. Dalam BAB ini juga menjelaskan beberapa siklus PTK yang dilaksanakan
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
selama penelitian dan terakhir peneliti menganalisis pelaksanaan penelitian tindakan kelas,sehingga penelitian ini dapat tercapai dengan sempurna.
Terakhir adalah BAB V yang menjelaskan tentang saran dan kesimpulan selama melaksanakan penelitian tindakan kelas. Peneliti dapat memberikan saran
pada BAB ini dan juga peneliti harus menyimpulkan tentang penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan.
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah penelitian
tindakan kelas. Menurut Hopkins dalam Rochiati, 2012 hlm.11 bahwa:
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang
dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah
proses perbaikan dan perubahan.
Terlihat dari penjelasan di atas, penelitian ini mengkombinasikan antara prosedur penelitian dengan tindakan yang dilaksanakan oleh peneliti, sehingga
terjadinya perbaikan setelah dilaksanakannya penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung untuk melaksanakan penelitian di dalam kelas. Sebelumnya,
peneliti menemukan beberapa masalah di kelas yang akan menjadi tempat pelaksanaan penelitian. Mengacu pada hal tersebut, peneliti berupaya untuk mencari
solusi untuk mengatasi masalah yang ada dengan metode pembelajaran yang sudah disiapkan. Dengan metode pembelajaran yang akan diterapkan di kelas, diharapkan
siswa dapat menyerap pembelajaran dengan baik dan matang dalam berbagai hal terutama dalam kemampuan berpikir analisis.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1.
Lokasi
Tempat maupun lokasi penelitian adalah di SMP Negeri 1 Lembang. 2.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1
Lembang. Siswa yang berada dikelas VII A tersebut berjumlah 41 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan.
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
3. Waktu
Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2013-2014.
C. Desain penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Taggart 1988. Dalam model Kemmis dan Taggart kita mengenal empat
komponen didalamnya yaitu perencanaan plan, tindakan act, pengamatan observe dan refleksi reflect.
Dalam tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan oleh peneliti, permasalahan penelitian difokuskan kepada siswa dalam pembelajaran IPS.
Keputusan ini timbul dari pengamatan tahap awal yang menunjukkan bahwa siswa kurang dapat menganalisis berbagai hal dari setiap materi pada saat belajar IPS. Oleh
sebab itu, dirancanglah strategi yang menggunakan serangkaian tes untuk mendorong siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan cara memanfaatkan film untuk
meningkatkan kemampuan berpikir analisisnya. Semua kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan plan. Pada kotak tindakan act, mulai diajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami. Pada kotak pengamatan observe, pertanyaan dan jawaban siswa dicatat atau
direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi. Siklus berikutnya, perencanaan direvisi dengan modifikasi dalam bentuk mengurangi pernyataan-pernyataan guru
yang bersifat mengontrol siswa agar strategi bertanya dapat berlangsung dengan baik. Pada tahap refleksi, peneliti bersama guru mitra mendiskusikan hasil pelaksanaan
penelitian. Selain itu, peneliti juga melihat hasil analisis para siswa, baik yang mengalami peningkatan maupun yang tidak. Berikut ini gambar model PTK menurut
Kemmis dan Taggart 1988 :
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
Gambar 3.1 Model Kemmis dan Taggart
Dalam penelitian ini, peneliti berencana untuk mengambil tiga siklus. Meskipun pada gambar di atas terlihat ada dua siklus, peneliti mengambil satu siklus
lagi untuk melihat apakah sudah sampai pada titik jenuh, sehingga penelitian ini dapat dikatakan telah tercapai ataupun berhasil.
D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Peneliti akan menjabarkan tahap-tahapan dari penelitian ini mulai dari perencanaan hingga refleksi yaitu sebagai berikut :
Action Plan
Reflect
Observe
Revised Plan
Action Reflect
Observe
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
a. Perencanaan
Peneliti merencanakan terlebih dahulu penelitian ini bersama guru mitranya dalam praktek pembelajaran di kelas, yaitu :
1. Peneliti dan guru mitra membuat silabus tentang materi :
Siklus I :
Bentuk-bentuk Keragaman Sosial dan Budaya
Indonesia Siklus II : Keragaman Budaya sebagai Aset Perekonomian
Bangsa Siklus III : Dampak Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan
Alam 2.
Peneliti dan guru mitra membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang materi :
Siklus I :
Bentuk-bentuk Keragaman Sosial dan Budaya
Indonesia Siklus II : Keragaman Budaya sebagai Aset Perekonomian
Bangsa Siklus III : Dampak Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan
Alam 3.
Peneliti merencanakan film yang akan ditayangkan didepan peserta didik yaitu
Siklus I : Film Blangkon Karyo
Siklus II : Film Kenali Negerimu Cintai Negerimu Siklus III : Film Petualangan Banyu di Negeri Sampah
4. Peneliti mempersiapkan instrument penelitian beserta menunjuk
rekan-rekan PPL sebagai observer dalam penelitian ini.
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
b. Tindakan
Dalam tahap tindakan ini meliputi : 1.
Peneliti menjelaskan materi yang sudah ditentukan terlebih dahulu yang akan diajarkan kepada peserta didik yaitu tentang
Siklus I : Bentuk-bentuk keragaman budaya Indonesia
Siklus II : Keragaman Budaya sebagai Aset Perekonomian Bangsa Siklus III : Dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan Alam
2. Peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk menonton tayangan film
sesuai dengan siklus yang telah ditentukan secara bersamaan didalam kelas. Peneliti disini menggunakan sarana dan prasarana sekolah yang
dapat menunjang penelitian tersebut seperti proyektor, infokus dan lain- lain.
3. Setelah menyaksikan tayangan tersebut, peneliti meminta agar siswa
menganalisis tayangan tersebut dengan memberikan beberapa butir soal yang menyangkut tayangan film tersebut
4. Peneliti tidak membagi siswa dalam beberapa kelompok, karena dalam
penilaian siswa secara individu. 5.
Setelah menyaksikan tayangan film siswa menganalisis film yang kemudian diakhir pembelajaran akan ditunjuk salah seorang untuk
mempersentasikan hasil analisisnya 6.
Dalam proses persentasi tersebut, siswa diajak untuk mengungkapkan pendapat
mereka yang
berbeda-beda, sehingga
siswa dapat
mengembangkan kemampuan berargumentasinya.
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
c. Pengamatan
Peneliti sekaligus guru didalam kelas mengamati keadaan kelas dan kondisi siswa maupun kegiatan belajar mengajar. Kegiatan tersebut meliputi :
1. Memeriksa laporan yang dibuat siswa mengenai tayangan film pendidikan
yang siswa telah saksiskan. 2.
Mengamati siswa yang sedang mengerjakan ataupun menganalisis film tersebut
3. Mengidentifikasi
masalah-masalah yang
timbul selama
kegiatan pembelajaran berlangsung
4. Mengamati jalannya persentasi dan tanya jawab dari setiap siswa.
5. Mengamati hasil dari persentasi dan juga pendapat-pendapat yang
diberikan oleh siswa.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan
tiga tahap
yaitu perencanaan,
tindakan dan
pengamatan, selanjutnya peneliti melaksanakan kegiatan refleksi. Peneliti bersama guru mitra mengkaji hasil dari kegiatan pembelajaran tersebut dengan melihat proses
pembelajaran dan juga kendala yang dihadapi oleh siswa maupun guru. Diskusi yang dilakukan oleh peneliti bersama guru mitra dilakukan untuk merevisi tindakan yang
telah dilaksanakan. Hal ini agar tindakan yang akan dilakukan selanjutnya menjadi lebih baik, sehingga penelitian ini pun dapat tercapai dengan optimal.
E. Instrument Penelitian
a. Catatan Lapangan
Catatan lapangan diambil atau dilaksanakan ketika penelitian sedang berangsung. Jadi, setiap peristiwa maupun kejadian yang ada dilapangan, wajib untuk
dicatat ataupun ditulis oleh peneliti. Catatan lapangan ini ditujukan untuk
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
mengidentifikasi peneliti yang ditulis oleh observer, agar dapat mendeskripsikan secara langsug kegiatan peneliti selama melaksanakan penelitian.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah alat untuk menilai pekerjaan siswa tentang pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut tayangan film yang telah siswa
saksikan.
c. Seperangkat Tes
Seperangkat Tes adalah alat untuk mengukur seberapa jauh siswa dapat memiliki kemampuan berpikir analisis. Sehingga dalam hal ini peneliti
merancang instrumen penelitian dengan membuat seperangkat tes yang akan diberikan kepada siswa setelah mereka menyaksikan tayangan film sesuai
dengan materi yang diajarkan oleh gurunya.
d. Studi Dokumentasi
Foto atau pun sebuah dokumentasi adalah alat untuk melengkapi penelitian diambil ketika peneliti melakukan penelitian. Dokumentasi ini
mencakup observasi, wawancara ataupun selama peneliti melaksanakan penelitian. Karena peneliti menggunakan media tayangan film, sehingga
dokumentasi tersebut ada juga berupa video yang dibuat menjadi foto dan juga foto-foto ketika siswa menyaksikan tayangan film yang telah diediakan
oleh peneliti. Instrument penelitian yang dirancang oleh peneliti, agar peneitian
dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang diinginkan. Seperti kita ketahui, dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK, Instrumen
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
Penelitian merupakan suatu rangkaian maupun rancangan yang sulit untuk dipisahkan satu dengan yang lainnya. Pada penelitian ini, peneiti merujuk
pada indikator analisis berdasarkan Ross.
Ross dalam Herdian, 2010 mengungkapkan beberapa indikator kemampuan analitis, yaitu:
1. Memberikan alasan mengapa sebuah jawaban atau pendekatan suatu
masalah adalah masuk akal. 2.
Membuat dan mengevaluasi kesimpulan umum berdasarkan atas penyelidikan atau penelitian.
3. Meramalkan atau menggambarkan kesimpulan atau putusan dari
informasi yang sesuai. 4.
Mempertimbangkan validitas dari argumen dengan menggunakan berpikir deduktif dan induktif.
Dari indikator diatas, peneliti membuat kata kunci sebagai rubrik penilaian siswa. hal ini untuk mempermudah peneliti dalam menilai kemampuan berpikir
analisis siswa berdasarkan hasil analisis siswa setelah menyaksikan tayangan film. Maka dari itu peneliti merancang instrument penelitian sebagai berikut :
Gambar 3.2 Format Catatan Lapangan KemampuanBerpikir Analisis Siswa CATATAN LAPANGAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS VII-A SMP NEGERI 1 LEMBANG
HariTanggal : ………………….. Alokasi Waktu : …………………..
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran : …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Gambar 3.3 Daftar Pertanyaan-pertanyaan Analisis Siswa Nama
: ………………………… Kelas
: ………………………… 1
Apa judul film yang sudah anda saksikan ? Jawab :
2 Siapakah tokoh utama yang ada dalam film tersebut ?
Jawab : 3
Apakah tema yang ada dalam film tersebut ? Jawab :
4 Jelaskanlah peran dari tokoh-tokoh yang ada dalam film tersebut
Jawab : 5
Jelaskan cerita film tersebut dari awal hingga endingnyaakhir Jawab :
6 Pesan-pesan apa sajakah yang anda dapatkan setelah menyaksikan film
tersebut ? Jawab :
7 Berikanlah kesan-kesan anda setelah menyaksikan film tersebut
Jawab : 8
Berikan beberapa contoh kegiatan untuk menanggulangi masalah sampah yang ada dikota Bandung
Jawab : Nama
: ………………………… Kelas
: ………………………… 1 Apa judul film yang sudah anda saksikan ?
Jawab : 2 Siapakah tokoh utama yang ada dalam film tersebut ?
Jawab : 3 Apakah tema yang ada dalam film tersebut ?
Jawab : 4 Jelaskanlah peran dari tokoh-tokoh yang ada dalam film tersebut
Jawab : 5 Jelaskan cerita film tersebut dari awal hingga endingnyaakhir
Jawab : 6 Pesan-pesan apa sajakah yang anda dapatkan setelah menyaksikan film
tersebut ? Jawab :
7 Berikanlah kesan-kesan anda setelah menyaksikan film tersebut Jawab :
8 Berikan beberapa contoh kegiatan untuk menanggulangi masalah sampah yang ada dikota Bandung
Jawab : 9 Bagaimanakah endingakhir dari film yang sudah anda saksikan,
kemudian harus bagaimanakah endingakhir film itu sesuai dengan pendapatmu
Jawab : 10 Apakah anda menyukai film tersebut? Berikan alasannya
Jawab :
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
9 Bagaimanakah endingakhir dari film yang sudah anda saksikan, kemudian
harus bagaimanakah endingakhir film itu sesuai dengan pendapatmu Jawab :
10 Apakah anda menyukai film tersebut? Berikan alasannya
Jawab :
Dari beberapa pertanyaan yang akan diajukan untuk siswa ada beberapa butir soal yang mencerminkan analisis siswa. Kata kunci yang akan digunakan oleh
peneliti dalam Rubrik Penilaian adalah Logis, Pemahaman Siswa, Kemampuan Berargumentasi Siswa dan Antusiasme Siswa. Hal ini berdasarkan indicator berpikir
analitis menurut Ross, peneliti mengambil kata kunci logis bahwa siswa diharapkan dapat memberikan alasan mengapa sebuah jawaban atau pendekatan suatu masalah
adalah masuk akal. Pemahaman siswa yaitu siswa dapat membuat kesimpulan umum berdasarkan atas informasi yang diterimanya serta menggambarkan kesimpulan dari
informasi yang
sesuai. Dalam
kemampuan berargumentasi
siswa dapat
mengungkapkan argumentasinya
dengan menggunakan
berpikir deduktif
dan induktif.
Terakhir peneliti ingin mengamati antusiasme siswa dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan tayangan film sebagai media pembelajaran.
Pertanyaan yang dirancang oleh peneliti tentunya memiliki penilaiannya masing-masing. Berikut ini rubric penilaian berdasarkan indikator analitis menurut
Ross, kemudian dikembangkan oleh peneliti, sebagai berikut:
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Kemampuan Berpikir Analisis Siswa No
Aspek Penilaian
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
1 Logis
Peserta didik dapat
menguraikan fakta-fakta
tentang film yang telah
disaksikannya Peserta didik dapat
menguraikan sebagian fakta-
fakta tentang film yang telah
disaksikannya Peserta didik kurang
dapat menguraikan fakta-fakta tentang film
yang telah disaksikannya
2 Pemahaman
Siswa Peserta didik
dapat menjelaskan
makna-makna yang
terkandung didalam film
yang telah mereka
saksikan Peserta didik dapat
menjelaskan secara singkat
makna-makna yang terkandung
didalam film yang telah mereka
saksikan Peserta didik dapat
menjelaskan makna- makna yang
terkandung didalam film yang telah mereka
saksikan tetapi tidak relevan dengan film
yang ditayangkan
3 Keterampilan
berargumenta si
Peserta didik dapat
memberikan pendapat
mereka yang relevan dengan
tayangan film yang telah
mereka saksikan
Peserta didik dapat memberikan
pendapat mereka yang sesuai
dengan tayangan film yang telah
mereka saksikan, akan tetapi kurang
relevan Peserta didik kurang
baik dalam memberikan pendapat
mereka yang relevan dengan tayangan film
yang telah mereka saksikan
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
Dikembangkan oleh Septian Arista M
Tabel 3.2 Nilai Persentase Rata-rata Keterangan : Baik
Skor 3 Cukup
Skor 2 Kurang
Skor 1
Tabel 3.3 Daftar Absensi dan Penilaian Kelas VII A SMPN 1 Lembang 4
Antusiasme Siswa
Peserta didik menyimak dan
dapat berkomunikasi
serta mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan
tayangan film sebagai media
pembelajaran Peserta didik
menyimak dan mengikuti
pembelajaran dengan
menggunakan tayangan film
sebagai media pembelajaran
Peserta didik menyimak dan kurang
mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan tayangan film sebagai media
pembelajaran
Nilai ∑Skor Persentase
Baik 7-10
70-100 Cukup
4-6 35-65
Kurang 3
30
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
No Nama
Siswa Logis
Pemahaman siswa
Kemampuan berargumentasi
Antusiasme siswa
Nilai
B C K B C
K B
C K
B C
K 1
ACHMD 2
ADL 3
AKSL 4
ALFY 5
ANS 6
ARY 7
AR 8
BRLYN 9
CTR 10
DMS 11
DVVS 12
DN 13
EGSTN 14
ERLN 15
FAZ 16
HFZH 17
HN 18
HKMT 19
INDR 20
IRFN 21
LKYNT 22
LTVA
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
23 MOCH
24 M.NZRL
25 M.LLGY
26 M.ZLS
27 MSTK
28 ND
29 NRL
30 PTR
31 RNGG
32 RN
33 RSK
34 SLS
35 ST
36 SC
37 TR
38 VRD
39 WF
40 ZHA
41 ZDN
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Dibawah ini peneliti akan
menjelaskan dari beberapa teknik pengumpuan data yang akan peneliti laksanakan selama penelitian yaitu :
a. Wawancara
Wawancara interview adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada
responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Peneliti dalam wawancara ini akan, memberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada siswa kelas VII A tentang tanggapan mereka terhadap penggunaan media film tersebut.
b. Observasi
Observasi yang dilaksanakan oleh peneliti adalah pada tahap awal observasi yaitu pra penelitian hingga pelaksanaan penelitian tersebut. Pada
pelaksanaan penelitian, peneliti membuat lembar observasi terhadap siswa untuk mengukur seberapa jauh siswa dmemiliki kemampuan berpikir analisis.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. dokumen yang diteliti dapat berupa
berbagai macam, tidak hanya berupa dokumen resmi. Dokumentasi ini terutama berupa foto-foto selama peneliti melaksanakan penelitian.
G. Analisis Data dan Validasi Data
1. Teknik Analisis Data
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
Pengolahan data dilakukan dalam rangka menjelaskan fakta-fakta yang ada dilapangan dan menjelaskan secara rinci dari awal hingga akhir penelitian. dalam
penelitian ini,peneliti mengambil dua aspek dalam menganalisis data yaitu kuantitatif dan kualitatif.
1 Kuantitatif
Pengolahan data dengan cara menggunakan kuantitatif adalah data-data yang didapatkan dalam penelitian yang berupa angka-angka. Melalui
pengolahan data kuantitatif, peneliti dapat mengetahui seberapa besar kemampuan analisis siswa pada awal pembelajaran dan perubahan yang
terjadi setelah adanyan penelitian tindakan kelas. Teknik analisis adat cukup sederhana.
Komalasari 2010,
memberikan cara
penghitungan data
kuantitatif, yaitu :
F : Jumlah skor total subjek N : Jumlah skor maksimal
2 Kualitatif
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti mencakup tiga kegiatan yang bersamaan, yaitu:
a. Reduksi Data
Reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum
dan mengklarifikasikan sesuai masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini aspek yang akan direduksi adalah menumbuhkan kemampuan berpikir
analisis siswa dengan menggunakan tayangan film dalam pembelajaran IPS.
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
b. Mendeskripsikan Data
Peneliti dalam hal ini akan mendeskripsikan dari pra penelitian hingga akhir
penelitian. Setiap
data yang
diambil dari
lapangan, peneliti
mendeskripsikan seuai dengan fakta-fakta yang ada. Data tersebut berupa tabel, grafik dan data lainnya secara terperinci akan dideskripsikan oleh
peneliti. c.
Menarik Kesimpulan berdasarkan Deskripsi Data Langkah ketiga yaitu kesimpulan di lakukan dengan maksud untuk
mencari makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari hal-hal yang penting. Agar memperoleh kesimpulan yang
tepat maka kesimpulan tersebut kemudian diverifikasi selama penelitian berlangsung.
2. Validitas Data
Dalam menguji kebenaran data ini, peneliti menggunakan validasi data, yaitu member check, triangulasi, expert opinion dan saturasi. Adapun penjelasan tentang
validasi data tersebut, yaitu : a.
Member check Member check adalah memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber, siapapun juga kepala sekolah, guru, teman sejawat guru, siswa,
pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain apakah keterangan, informasi, atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah,
sehingga dapat dipastikan data tersebut terperiksa kebenarannya. Peneliti bersama guru mitra memeriksa data dari hasil observasi terhadap
siswa yaitu berupa beberapa pertanyaan tentang tayangan film yang telah siswa saksikan. Disini peneliti bersama guru mitra menilai tugas siswa
Septian Arista Maulana, 2014 Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam
Pembelajran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
tersebut. Dari data tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa siswa dapat
memiliki kemampuan
berpikir analisis
atau belum
memiliki kemampuan berpikir analisis.
b. Triangulasi
Triangulasi adalah memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis yang anda sendiri timbulkan dengan membandingkan dengan hasil orang lain,
misalnya mitra peneliti lain, yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama Peneliti mencari referensi dari sumber buku maupun penelitian lain. Hal
ini dilakukan agar data yang diperoleh tidak ada kesalahpahaman dan mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Expert opinion
Dalam tahap ini, peneliti meminta bimbingan dari dosen pembimbing setelah melaksanakan penelitian. bimbingan tersebut meliputi tahap awal
instrument penelitian dan tahap akhir penilaian terhadap siswa dengan tujuan yang semula adalah peneliti ingin menigkatkan kemampuan berpikir analisis
dengan pemanfaatan tayangan film pendidikan. d.
Saturasi Saturasi adalah situasi pada waktu data sudah dikatakan jenuh, atau tidak
ada data lain lagi untuk dikumpulkan dan tidak ada tambahan data yang baru. Penelitian ini akan dihentikan, apabila hasil yang diperoleh sesuai dengan
indicator yang telah ditetapkan sebelumnya.