Akuntansi Bank
PERTEMUAN I
KONSEPSI AKUNTANSI
Pengertian Akuntansi Bank
Pengertian Akuntansi
menurut Committee on
Terminology of the American Institutr of Certified
Public Accountants
bahwa Akuntansi adalah
seni mencatat, menggolongkan, dan
mengikhtisarkan transaksi dan peristiwa yang
paling tidak sebagian bersifat keuangan dengan
suatu cara yang bermakna dan dalam satuan
(2)
Persamaan Dasar Akuntansi
Perbankan
Persamaan dasar akuntansi dibangun dari
pemahaman antara hak dan kewajiban. Hak
merupakan kekayaan atau aktiva atau asset.
Hak ini ada karena telah timbul kewajiban.
Konsep Akuntansi menghendaki keseimbangan
Konsep Akuntansi menghendaki keseimbangan
antara hak dan Kewajiban,Oleh karena itu setiap
pertambahan kewajiban Bank , harus diikuti oleh
peningkatan hak atau aset. Secara umum
persamaannya adalah :
Hak = Kewajiban
Aktiva = Pasiva
(3)
Sistematika Rekening Bank
• Sistematika rekeninhg Bank disusun
dengan menggunakan digit tertentu. Digit
pertama berisi rubrik rekening, digit kedua
berupa identifikasi jenis valuta, digit ketiga
berupa identifikasi jenis valuta, digit ketiga
berisi kelompok rekening group. Digit
keempat berisi kelompok rekening
Subgroup dan digit kelima dan seterusnya
berisi berupa rincian atau rekening
(4)
Contoh secara skematis dapat digambarkan
sebagai berikut :10621
Ket : 1 = Aktiva
0 = Aktiva dalam rupiah
6 = Kredit yang diberikan
2 = Pihak tidak terkait
(5)
Pengelompokkan
rekening selanjutnya
didasarkan pada sifat dan
fungsi rekening.
Pengelompokkan ini
dimaksudkan agar dapat
menggambarkan posisi
aktiva, kewajiban, modal,
Nomor Rubrik Rekening Rubrik Rekening 1 Aktiva 2 Kewajiban 3 Ekuitas 4 Pendapatan 5 Beban
aktiva, kewajiban, modal,
pendapatan, beban,
komitmen dan kontijensi.
Secara rinci dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
5 Beban 6 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 7 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap 8 Komitmen 9 Kontijensi
(6)
PERTEMUAN II
AKUNTANSI UNIT TELER
Pengertian Teller:
Merupakan petugas Bank yang bertanggung
jawab terhadap lalulintas uang tunai.
Jenis-jenis Teller
1. Corporate Teller
2. Individual Teller
3. Foregn Exchange Teller
4. Non Cash Teller
(7)
Tugas Unit Kerja Teller :
1. Persediaan Uang Tunai
2. Penerimaan Setoran
3. Pembayaran Uang Tunai
Akuntansi Unit Teller
Akuntansi Unit Teller
a. Transaksi saat pembukaan cabang
Bank Fikri melakukan setoran modal awal
sebesar Rp. 1.000.000.000
Kas
Rp. 1.000.000.000
(8)
Teller Bank Fikri melakukan setoran awal ke Teller I,Teller 2 dan untuk kas kecil masing-masing Rp. 5.000.000
Kas I Rp. 5.000.000 Kas 2 Rp. 5.000.000 Kas 3 Rp. 5.000.000
Kas Induk Rp. 15.000.000 b. Transaksi harian dari unit teller
A. Setoran Tunai Nasabah
1. Setoran awal nasabah pembukaan rekening giro Rp. 1. Setoran awal nasabah pembukaan rekening giro Rp.
1.000.000
Kas Rp. 1.000.000
Rek.Giro Nasabah Rp. 1.000.000
2. Setoran awal nasabah pembukaan tabungan Rp. 5.000.000. Kas Rp. 5.000.000
(9)
3. Nasabah melakukan pembukaan deposito berjangka Rp. 50.000.000,- suku bunga 7,255 p.a,jangka waktu satu bulan Kas Rp. 50.000.000
Rek.Dep.Nasabah Rp. 50.000.000 B. Penarikan tunai nasabah
1. Nasabah manarik rekening tabungan Rp. 500.000 Rek.Tabungan Nasb Rp. 500.000
Kas Rp. 500.000
2. Nasabah menarik cek Rp. 1.000.000 Rek Giro Nasb Rp. 1.000.000
Kas Rp. 1.000.000 3. Nasabah mencairkan deposito Rp. 50.000.000
Dep.Berjangka Rp. 50.000.000
(10)
C. Jual Beli Bank Notes Tunai
1. Nasabah menjual Bank Notes USD 500 tunai. Kurs beli USD 8.000, Kurs jual USD 9.000.Hasil penjualan bank dikehendaki dalam valuta rupiah
Kas valas USD 500
Rek.Perantara Valuta USD 500 Rek. Perantara Rupiah Rp. 4.000.000
Kas Rupiah Rp. 4.000.000
2. Nasabah membeli Bank Notes Euro sebesar 2.000, kurs beli euro 9.000 dan kurs jual euro 10.000,Pembayaran dilakukan dengan valuta rupiah.
Kas rupiah Rp. 20.000.000
Rek. Perantara Valuta Rp Rp. 20.000.000 Rek. Perantara Valuta Euro Rp. 2.000
(11)
c. Transaksi Saat Penutupan Cabang
Teller menerima setoran tunai dari Teller 1
Rp. 50.000.000 dan setoran dari kas kecil
Rp. 500.000,- saat penutupan cabang
Kas Induk
Rp. 50.500.000
Kas 1
Rp. 50.000.000
Kas 1
Rp. 50.000.000
(12)
PERTEMUAN III
AKUNTANSI KLIRING
• Adalah suatu proses penyelesain utang piutang
antar satu bank dengan bank lain dalam suatu
wilayah tertentu.
• Kliring biasanya diselenggarakan dan dilakukan
• Kliring biasanya diselenggarakan dan dilakukan
di Lembaga kliring yang bertempat di Bank
Indonesia setempat atau yang ditunjuk Bank
Indonesia.Peserta Kliring hanyalah Bank Umum
yang berada pada suatu wilayah tertentu yang
dinamakan wilaya kliring.
(13)
Jenis Kliring
• Kliring Langsung
• Bank-bank yang telah tercatat sebagai peserta kliring dan dapat diperhitungkan warkatnya secara langsung dalam pertemuan kliring.
• Kliring Tidak Langsung
• Bank-bank yang belum tercatat sebagai peserta dan warkatnya diperhitungkan dengan warkat kantor pusat atau kantor cabang lain yang telah menjadi peserta kliring.
Warkat Kliring Warkat Kliring
Adalah alat yang digunakan dalam transaksi kliring, seperti : • Cek
• Biro Gilyet • Bukti Transfer • Nota Debet • Nota Kredit
(14)
Sistem Kliring
Berdasarkan penyelenggaraannya, kliring dapat menggunakan : • Sistem Manual, yaitu sistem penyelenggaraan lokal yang dalam
pelaksanaan perhitungan, pembuatan Bilyet saldo kliring serta pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta. • Sistem Semi Otomasi, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal
yang dalam pelaksanaan perhitungan, pembuatan Bilyet saldo
kliring serta pemilihan warkat dilakukan secara otomasi, sedangkan pemilahan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta.
• Sistem Otomasi, yaitu sistem Penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan, pembuatan Bilyet saldo kliring dalam pelaksanaan perhitungan, pembuatan Bilyet saldo kliring serta pemilihan warkat dilakukan secara otomasi.
• Sistem Elektronik, yaitu Penyelenggaraan Kliring lokal secara elektronik yang selanjutnya disebut kliring elektronik adalah
penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan pelaksanaan perhitungan, pembuatan Bilyet saldo kliring didasarkan pada Data Keuangan Elektronik yang selanjutnya disebut DKE disertai dengan penyampaian warkat peserta kepada penyelenggara untuk
(15)
• Setoran Kliring
Tuan Rudi menyerahkan BG Bank Mitra Rp. 15.000.000,
untuk keuntungan rekeningnya , ternyata hasil kliring
dinyatakan berhasil
Kliring I
- D/Kliring Umum
Rp. 15.000.000
K/Rekening Giro Nasabah
Rp. 15.000.000
K/Rekening Giro Nasabah
Rp. 15.000.000
- D/BI-Giro
Rp. 15.000.000
K/Kliring
Rp. 15.000.000
Kliring II
- D/BI-Giro
Rp. 15.000.000
(16)
• Tarikan Kliring
Bank Asia menerima bilyet giro sendiri atas nama Rudi
yang merupakan nasabah giro bank tersebut.Besar
tarikan kliring Rp. 10.000.000, saldo mencukupi
Kliring I
- D/ Rekening Giro Nasabah
Rp. 10.000.000
K/Kliring U
Rp. 10.000.000
K/Kliring U
Rp. 10.000.000
- D/ Kliring Umum
Rp. 10.000.000
K/ BI
Rp. 10.000.000
Kliring II
- D/ Rekening Giro Nasab
Rp. 10.000.000
(17)
Menang Kliring
Bank Asia pada tanggal 1-9-2004 menang kliring Rp. 1.000.000.000 D/ Saldo BI-Giro
K/ Saldo BI-Giro di Bank Indonesia Kalah Kliring
Bank Asia pada tanggal 1-9-2004 kalah kliring Rp. 1.000.000.000 D/ Saldo BI-Giro di Bank Indonesia
K/ Saldo BI-Giro Tolakan Kliring
Bank Asia menerima BG dari Bank Mitra atas nama rekening CV Jaya sebesar Rp. 4.000.000, setelah diperiksa dananya tidak ada Kliring I
D/ Rekening Giro Nasabah K/ Kliring Umum
Pembebanan Biaya Tolakan Kliring
Bank Asia membebani biaya tolakan kliring terhadap nasabah gironya Rp. 35.000 D/ Rekening Giro Nasabah
(18)
PERTEMUAN IV
KAS DAN GIRO TABUNGAN
Kas
Kas adalah mata uang kertas dan logam baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat
pembayaran yang sah. Termasuk dalam kas adalah mata uang rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam masa
tenggang untuk penukaran kepada Bank Indonesia. Dalam pengertian kas ini tidak termasuk commerative coin, emas batangan dan mata uang emas, serta valuta asing yang tidak batangan dan mata uang emas, serta valuta asing yang tidak berlaku lagi.
Perubahan posisi saldo kas di bank umumnya disebabkan oleh:
– Penyetoran dan penarikan tunai oleh nasabah.
– Penyetoran kepada atau penarikan dari rekening bank yang bersangkutan di Bank Indonesia.
– Penggunaan untuk transaksi intern bank, misalnya untuk dana kas kecil, pembayaran biaya-biaya operasional, biaya gaji dan
(19)
Petty cash adalah dana kas khusus yang
disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relative kecil.
Pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil ini
sebagian besar terjadi di internal bank dan
perlu dibukukan tersendiri dalam rekening
Dana Kas Kecil. Pencatatan
Petty Cash
ini ada
Dana Kas Kecil. Pencatatan
Petty Cash
ini ada
dua sistem yaitu:
•
Sistem Dana Tetap (
Imprest Fund System
)
(20)
Pengertian Giro
Giro merupakan simpanan dana masyarakat pada Bank dengan harga yang murah dibandingkan dengan lainnya yang dimiliki oleh bank, yang
penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro, atau surat pemindahbukuan yang lain.
Cek adalah surat perintah pembayaran tanpa syarat dari penarik kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana tertentu kepada pembawa atau
pihak yang identitasnya tercantum pada warkat, pada saat warkat ditunjukkan atas beban rekening penarik.
Menurut KUHD (pasal 178) suatu syarat berharga dikatakan cek kalau memuat Menurut KUHD (pasal 178) suatu syarat berharga dikatakan cek kalau memuat
syarat formal sebagai berikut : • Ada kata “cheque” atau cek
• Ada kata perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu • Ada nama bank tertarik
• Ada tempat dimana pembayaran dilakukan
• Ada tanggal dan tempat dimana cek dikeluarkan • Ada tandatangan si penarik
(21)
Giro bank Indonesia merupakan rekening giro milik bank komersial dalam valuta asing maupun valuta rupiah di Bank Indonesia. Dana pada giro BI merupakan penyediaan likuiditas. Dengan giro BI, bank dapat membiayai transaksi antara cabang maupun antar bank
melalui penyelesaian kliring, transfer. Disamping itu dapat
digunakan untuk membayar penarikan deposito yang relatif lewbih besar, pemberian kredit dan sebagainya. Namun demikian pada setiap akhir hari saldo harus dapat memenuhi rasio Giro Wajib Minimum.
Pelaporan Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement) Pelaporan Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement)
Posisi kas dan Giro BI harus dilaporkan ke BI setiap akhir pecan yang ditunjukkan dengan rasio Giro Wajib Minimum. Untuk menentukan
Reserve Requirement sebenarnya ada dua cara yaitu disebut
Lagged Reserve Requirement (LRR) dan Contamporaneous Reserve Requirement (CRR).
(22)
Ketentuan
Reserve Requirement
atau Giro Wajib
Minimum di Indonesia menganut
Lagged Reserve
Requirement
(LRR). Rasio GWM untuk valuta
rupiah minimum 5 % dan untuk valuta asing
minimum 3%. Formula untuk menentukannya
adalah:
Rata-Rata Harian Jumlah Alat Rata-Rata Harian Jumlah Alat Likuid dalam satu masa lapor
Giro Wajib Minimum
_____________________ x 100%
Rata-rata harian jumlah danapihak ketiga dalam satu masa pelaporan pada dua masa pelaporan sebelumnya
(23)
Komponen-komponen yang diperhitungkan dalam penentuan Giro Wajib Minimum dalam valuta asing adalah:
– Komponen Alat Likuid
Kas meliputi uang kertas asing dalam kas. Giro Bank Indonesia.
– Komponen Dana pihak Ketiga
Call Money
Deposits on call
Deposito berjangka termasuk yang sudah jatuh tempo tapi belum ditarik
Setoran jaminan
Pinjaman yang diterima termasuk overdraft dan giro valas pada bank lain
Kewajiban-kewajiban lainnya termasuk wesel unjuk dan wesel berjangka yang harus dibayar, travelers cheques yang dijual, transfer masuk yang belum diselesaikan
(24)
Masa Pelaporan
Komponen yang diperhitungkan dalam setiap masa pelaporan adalah: • Pelaporan I Meliputi rata-rata harian alat likuid dari tanggal 1 s/d 7
dibandingkan dengan rata-rata harian dana pihak ketiga sejak tanggal 16 s/d 23 pada bulan sebelumnya.
• Pelaporan II Meliputi rata-rata harian alat likuid dari tanggal 8 s/d 15 dibandingkan dengan rata-rata harian dana pihak ketiga sejak tanggal 24 s/d akhir bulan pada bulan sebelumnya.
• Pelaporan III Meliputi rata-rata harian alat likuid dari tanggal 16 s/d 23 dibandingkan dengan rata-rata harian dana pihak ketiga sejak tanggal 1 s/d 7 pada bulan yang sama.
tanggal 1 s/d 7 pada bulan yang sama.
• Pelaporan IVMeliputi rata-rata harian alat likuid dari tanggal 24 s/d akhir bulan dibandingkan dengan rata-rata harian dana pihak ketiga sejak tanggal 8 s/d 15 pada bulan yang sama.
Akuntansi Giro
Contoh pengambilan tunai
Tanggal 1 Desember 2003 Bank ABC Semarang mengambil tunai dana di BI Semarang sebesar Rp 500.000.000,00
01-12-2003 Dr. Kas 500.000.000
(25)
Contoh penyetoran tunai
Tanggal 3 Desember 2003 Bank ABC menyetor tunai untuk Giro di Bank Indonesia sebesar Rp 300.000.000,00
03-12-2003 Dr. Giro BI 300.000.000
Cr. Kas 300.000.000
Contoh penarikan kliring
Bank ABC menerima tagihan dari Bank Mitra Niaga Semarang sebesar Rp 100.000.000,00 untuk beban Sdr. Fajar
01-12-2003 Dr. Giro Sdr. Fajar 100.000.000
Cr. Giro BI 100.000.000 Cr. Giro BI 100.000.000
Contoh penyetoran kliring
Tanggal 1 Desember 2003 Bank ABC menyerahkan warkat kliring ke BI dan pada hari itu juga kliring kedua dinyatakan berhasil sebesar Rp 200.000.000,00 untuk keuntungan rekening giro Sdr. Ramdhan, maka jurnal pada kliring kedua :
01-12-2003 Dr. Giro BI 200.000.000
(26)
PERTEMUAN V
SURAT BERHARGA YANG
DITERBITKAN
Surat Berharga adalah surat-surat berharga berjangka
pendek yang dapat diperjual belikan secara diskonto
kepada Bank Indonesia.Dengan menjual surat
pengakuan hutang yang diterbitkan merupakan salah
satu cara Bank memperoleh pendanaan.
C o n t o h :
• Seorang nasabah bank BDN membuat surat pengakuan
hutang atas pinjaman yang telah diterima sebesar Rp.
80 juta dengan bunga Rp.20 juta atau keseluruhan
sebesar Rp. 100 juta dengan suku bunga 14% setahun
jangka waktu 6 bulan, pada hari yang sama surat
pengakuan hutang itu dijual kepada Bank Indonesia dan
dibebankan disconto 13,5% setahun. Hasil penjualan
dibukukan untuk rekening giro Bank BDN pada BI.
(27)
saat menerima surat pengakuan hutang dari nasabah
Surat berharga Rp.100.000.000
Debitur Rp.80.000.000 Pendapatan bunga debitur
Yang diterima dimuka Rp.20.000.000
Jurnal (saat penjualan SB pada BI )
BI – Giro Rp. 93.250.000 Disconto SBPU yg
Disconto SBPU yg
Belum diamortisasi Rp. 6.750.000
Surat berharga-SBPU………...Rp.100.000.000 Disconto : % Disconto x Jk.waktu SB x Nominal SB
12
= 13,5 % x 6 x 100 juta 12
(28)
Jurnal (Amortisasi tiap bulan )
Biaya disconto SBPU
Rp. 1.125.000
Disconto SBPU yg
Belum diamortisasi
Rp. 1.125.000
Jurnal ( Saat jatuh tempo )
Surat berharga – SBPU
Rp. 100 juta
Surat berharga – SBPU
Rp. 100 juta
Kas
Rp. 100 juta
Surat berharga
Rp. 100 juta
BI – Giro
Rp. 100 juta
( Tidak ada lagi hutang pada BI dan tagihan pada
nasabah )
(29)
PERTEMUAN VI
AKUNTANSI KREDIT YANG DIBERIKAN
Pengertian Kredit
•
Pengertian kredit secara universal menurut
undang-undang Perbankan Indonesia, yaitu : “
Penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan
dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga. “(Undang-undang
Perbankan No. 10 / 1998)
(30)
Jenis-jenis Kredit yang Diberikan:
1. Menurut bentuknya:
A.
Kredit rekening koran
B.
Installment Loan
2. Menurut jangka waktunya:
A.
Kredit jangka pendek
B.
Kredit jangka menengah
C.
Kredit jangka panjang
3. Menurut Kegunaannya:
A.
Kredit modal kerja
B.
Kredit investasi
(31)
Unsur Pemberian Kredit:
1. Kepercayaan 2. Waktu
3. Risiko
4. Kesepakatan
Penetapan Kualitas Kredit
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penetapan kualitas kredit meliputi:
1. Prospek usaha. Penilaian terhadap prospek usaha dilakukan
1. Prospek usaha. Penilaian terhadap prospek usaha dilakukan
berdasarkan penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
– Potensi pertumbuhan usaha;
– Kondisi pasar dan posisi debitur dalam persaingan; – Kualitas manajemen dan permasalahan tenaga kerja; – Dukungan dari grup atau afiliasi; dan
– Upaya yang dilakukan debitur dalam rangka memelihara lingkungan hidup.
(32)
2. Kinerja (performance) debitur. Penilaian terhadap kinerja
(performance) debitur dilakukan berdasarkan penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
– Perolehan laba;
– Struktur permodalan; – Arus kas;
– Sensitivitas terhadap risiko pasar. – Kemampuan membayar
Penilaian terhadap kemampuan membayar dilakukan Penilaian terhadap kemampuan membayar dilakukan
berdasarkan penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
• Ketepatan pembayaran pokok dan bunga;
• Ketersediaan dan keakuratan informasi keuangan debitur; • Kelengkapan dokumentasi kredit;
• Kepatuhan terhadap perjanjian kredit; • Kesesuaian penggunaan dana;
(33)
Pembungaan Kredit
Efective Rate
atau Pembayaran Anuitas
Sistem pembayaran yang dilakukan pada setiap
selang waktu yang teratur dalam jumlah yang sama
atau tetap disebut anuitas.
1.a. Anuitas Pembayaran Pada Setiap Akhir Periode
Angsuran
(Postnumerando)
Kredit dengan angsuran
postnumerando
umumnya
Kredit dengan angsuran
postnumerando
umumnya
untuk kredit tunai. Kredit tunai maksudnya kredit yang
direalisasi dalam bentuk uang.
Anuitas bisa dihitung dengan rumus:
n
i
i
1
1
(34)
1.b. Angsuran Kredit Diterima Setiap Awal Bulan
(Prenumerando)
Bank juga memberikan kredit non tunai seperti Kredit
Pemilikan Rumah (KPR), kredit mobil dan sebagainya.
Untuk kredit-kredit semacam ini baik di bank maupun
lembaga pembiayaan lainnya, akan menggunakan
bunga efektif dengan angsuran
prenumerando
(awal
bulan).
Rumus:
Rumus:
A =
1
1
1
1
i
(35)
Sliding Rate
Untuk sliding rate angsuran pokok diperhitungkan tetap atau sama
setiap angsuran, sedangkan bunga yang diperhitungkan menurun sejalan berkurangnya sisa kredit. Dengan demikian total
angsuran pokok dan bunga adalah semakin menurun selama periode angsuran.
Rumus untuk menentukan angsuran pokok adalah: a =
n
Keterangan:
a = Angsuran pokok M = Plafon Kredit n = Periode Kredit
Untuk menentukan angsuran bunga bisa digunakan perhitungan sebagai berikut:
bn = {M – (a x (n-1))} x i
(36)
Flat Rate
Perhitungan bunga dengan flat rate didasarkan pada perhitungan bunga secara prorata sesuai dengan jangka waktu kredit dan nominal kredit. Rumus untuk menentukan angsuran pokok dan bunga adalah:
Angsuran Pokok dan Bunga =
Keterangan:
M = Plafon Krdit
i = Tingkat Suku Bunga
i
t
i = Tingkat Suku Bunga t = Jangka Waktu Kredit
n = Jumlah bulan angsuran selama masa kredit
Dengan mengacu pada contoh di atas, maka angsuran total per bulan adalah: Angsuran Pokok dan Bunga =
= Rp 26.666.666,67
36 3 % 20 000 . 000 . 600 000 . 000 .600
(37)
Konversi Bunga Flat ke Bunga Efektif
Rumusnya:
Tingkat bunga efektif =
Dimana :
1 2
n
ni
n = Periode Angsuran
i = Tingkat Bunga Flat
(38)
PERTEMUAN VII
Akuntansi Perkreditan
Contoh :
Tanggal 25 April 2008 Dery mengajukan permohonan kredit
kepada Bank Niaga Bandung sebesar Rp 50.000.000,00.
Aplikasi kredit disetujui pada tanggal 1 Mei 2005 dengan
jangka waktu 5 tahun, tingkat suku bunga 20%. Dery dibebani
biaya provisi dan komisi 0,25% bea materai Rp 10.000,00,
biaya penggantian barang cetakan Rp 5.000, biaya
biaya penggantian barang cetakan Rp 5.000, biaya
administrasi Rp 100.000, biaya notaris dan PPAT Rp
300.000,00, biaya asuransi kredit Rp 100.000,00. Bank
memperhitungkan bunga dengan
sliding rate
. Pada tanggal
tersebut Dery langsung mencairkan kredit sebesar Rp
50.000.000,00 dengan perincian ditransfer ke Cabang
Cirebon Rp 20.00.000,00 , dikreditkan ke rekening giro Dery
Rp 20.00.000,00 dan sisanya tunai. Catatan untuk transaksi
diatas dimulai tanggal 1 Mei 2002 ketika terjadi realisasi kredit
dan ketika terjadi angsuran pokok dan bunga pada setiap
(39)
1 mei 2008
Dr. Kredit yang diberikan Rp.50.000.000 Cr. RAK. Cabang Cirebon 20.000.000
Cr. Giro Dery 20.000.000 Cr. Provisi dan Komisi 250.000 Cr. Persediaan Bea Materai 10.000
Cr. Giro Notaris 300.000 Cr. Pendapatan Administrasi 100.000 Cr. Persediaan Barang Cetakan 5.000
Cr. Premi Asuransi Kredit 100.000
Cr. Kas 9.235.000
1 juni 2008
Dr. Giro Dery Rp.1.666.666,66
Cr. Kredit Yang Diberikan Rp.833.333,33 Cr. Pendapatan Bunga Kredit Rp.833.333,33
(40)
1 Juli 2005
Dr. Giro Dery Rp.1.652.778,33
Cr. Kredit Yang Diberikan Rp.833.333,33 Cr. Pendapatan Bunga Kredit Rp. 819.445,00
Contoh:
Aplikasi Kredit Sdr. Dedi disetujui. Bank Mandiri
Tangerang pada tanggal 1 Mei 2005 dengan plafon
kredit sebesar Rp 600.000.000, suku bunga 24% pa,
kredit sebesar Rp 600.000.000, suku bunga 24% pa,
dengan jangka waktu 3 tahun atau 36 bulan. Dalam
transaksi ini Bank Mandiri Tangerang membebani biaya
provisi dan komisi 1%, Biaya administrasi Rp 200.000,
Biaya notaris Rp 4.000.000, Biaya materai Rp 50.000.
Biaya asuransi kredit Rp 3.000.000. Pada tanggal 15
Mei 2005, Sdr. Dedi baru datang ke bank dan menarik
dananya dan dikreditkan ke rekening gironya Rp
300.000.000, untuk di transfer ke Bank Mandiri Cabang
Bandung sebesar Rp 200.000.000, sisanya ditarik tunai.
(41)
Perlakuan Akuntansi Bunga Kredit
Sebagaimana dijelaskan dalam Standar
Keuangan No.31 tentang Akuntansi
Perbankan dijelaskan bahwa :”Pengakuan
pendapatan dan beban bunga merupakan
hal yang sangat fundamental dan menjadi
dasar utama untuk menentukan
profitabilitas bank. Kegiatan utama bank
adalah menghimpun dana yang pada
adalah menghimpun dana yang pada
umumnya berharga (
interest bearing
) dan
menanamkannya pada aktiva produktif.
Oleh karena itu, pengaitannya (
matching
)
antara pendapatan dan beban bank harus
diperhatikan karakteristik usaha bank
(42)
Contoh:
Pada 15 Desember 2008 Tn. Dedi tidak membayar
angsuran kredit. Kredit tersebut sudah masuk
kolektibilitas kurang lancar, maka pada 31 Desember
2008 ketika menyusun laporan keuangan perlu mencatat
terlebih dahulu tunggakan angsuran sampai dengan 31
Desember 2008 dengan
cash basis
. Dengan demikian
bank 31 Desember 2008 hanya mencatat pada rekening
administratif kontinjensi tagihan. Sedangkan pada 15
administratif kontinjensi tagihan. Sedangkan pada 15
Januari kalau Tn. Dedi melunasi tunggakan angsuran 15
Desember 2008 dan membayar angsuran 15 Januari
2008, denda keterlambatan angsuran misal Rp 230.000,
maka pencatatan selengkapnya adalah:
31 Des 2008
(43)
15 Jan 2008
Cr RAR Tunggakan Bunga dalam Penyelesaian Rp.13.671.750,08 Dr Kas Rp. 44.329.715,06
Cr Kredit yang Diberikan Rp. 26.251.090,77 Cr Pendapatan Bunga Rp. 18.078.624,29 Cr Pendapatan Lain-lain (Penalty) Rp. 29.230.000
Pada 31 Dessember 2008 tercatat tunggakan
bunga Rp 13.671.750,08 adalah tunggakan
bunga Rp 13.671.750,08 adalah tunggakan
bunga 1,5 bulan yaitu 16 November 2005 s/d 31
Desember 2005 atau Rp 9.264.875,86 +
(8.813.748,43/2), sedangkan untuk transaksi 15
Januari 2006 bahwa angsuran pokok kredit dan
bunga adalah untuk 2 bulan (16 November s/d
15 Januari 2006).
(44)
PERTEMUAN VIII
AKTIVA TETAP
Aktiva Tetap adalah aktiva yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam
operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai umur manfaat lebih dari satu tahun.
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran yang berhubungan dengan Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua yaitu :
• Pengeluaran yang manfaatnya dirasakan dalam satu periode akuntansi disebut pengeluaran penghasilan ( Revenue
Expenditure ), pengeluaran ini dicataat sebagai biaya ( expense ) • Pengeluaran yang manfaatnya dirasakan lebih dari satu periode
akuntansi disebut pengeluaran modal (Capital Expenditure),
pengeluaran ini dicatat sebagai aktiva yang disebut pengeluaran yang dikapitalisasikan (Capitalized )
(45)
Perolehan Aktiva Tetap
Pembelian Tunai
Land
………..Rp. 14.000.000
Building
………Rp. 30.000.000
Equipment………… Rp.
6.000.000
Cash
………Rp. 80.000.000
Pembelian Kredit
Pembelian Kredit
Apabila aktiva tetap diperoleh dengan pembelian angsuran
maka harga perolehan tidak termasuk bunga. Bunga
yang dibebankan pada saldo yang belum dibayar atas
kontrak dicatat sebagai biaya.
Pertukaran
Jika aktiva tetap diperoleh dengan cara tukar tambah, yang
perlu diperhatikan adalah :
(46)
Harga Perolehan Aktiva lama …………xx Akumulasi Penyusutan………..( xx )
Nilai Buku Aktiva Tetap……….xx Harga Perolehan Aktiva Baru…….xx
Kas ( pembayaran )………(xx)
Harga Pasar Aktiva lama………...(xx) Laba/Rugi………....xx
• Jika harga pasar Aktiva lama > Nilai buku Aktiva lama = laba • Jika harga pasar Aktiva lama < Nilai buku Aktiva lama = rugi Menerbitkan Surat Berharga
Aktiva yang cara perolehanya dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi, dicatat sebesar harga pasar saham/obligasi. Dan jika harga pasar saham tidak diketahui maka harga perolehan aktiva
ditentukan sebesar harga pasar dari aktiva tersebut. Pertukaran aktiva dengan saham atau obligasi akan dicatat dalam rekening
modal saham atau hutang obligasi sebesar nilai nominalnya. Selisih nilai tukar dengan nilai nominal dicatat dalam rekening Premium atau Discount.
(47)
Sumbangan
Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah harus diakui
sebesar nilai pasar wajarnya dan apabila dalam
menerima hadiah atau sumbangan tersebut
dikeluarkan biaya, maka modal hadiah akan berkurang
sebesar biaya tersebut.
Penyusutan Aktiva Tetap
1.
Metode Garis Lurus (
Straight Line Method
)
1.
Metode Garis Lurus (
Straight Line Method
)
Dimana biaya penyusutan setiap tahun akan
dibebankan dengan jumlah yang sama.
Penyusutan/tahun = Harga Perolehan – Nilai residu
Umur Manfaat AktivaTetap
Penyusutan = 1.400.000- 200.000 = 240.000/tahun
(48)
2. Metode Saldo Menurun ( Declining Balance Method )
Jumlah pembebanan biaya penyusutan semakin lama semakin mengecil. Dasar penerapan metode ini dengan cara % garis lurus yang taripnya diduakalikan.
Penyusutan pertahun = 100 X 2 n
% Penyusutan = 100 X 2 = 40% 5
3. Metode Jumlah Angka Tahun ( Sum of The Year Digit Method )
Dengan menjumlahkan angka- angka dari jangka waktu hidup suatu aktiva yang bersangkutan dan selanjutnya menurun secara berurutan.
S = N (N+1) 2
= 5(5+1) = 30 = 15
(49)
PERTEMUAN IX
TABUNGAN DAN DEPOSITO
Pengertian Tabungan
Adalah simpanan-simpanan pihak bukan bank maupun bank lain pada bank yang bersangkutan,yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
Bunga Tabungan Bunga Tabungan
Besarnya persentase suku bunga tabungan pada dasarnya dapat ditentukan sendiri oleh bank yangbersangkutan.
1. Atas dasar saldo terendah
2. Atas dasar saldo rata-rata harian tanpa saldo minimal 3. Atas dasar saldo rata-rata harian dengan saldo minimal
(50)
Contoh :
Perhitungan bunga tabungan berdasarkan
saldo harian.
Transaksi direkening tabungan Tn.Ray
Tanggal Transaksi Jumlah
1 Juni Setor Tunai Rp. 6.000.000 10 Juni Setor Tunai Rp. 4.000.000 12 Juni Tarik Tunai Rp. 3.000.000 16 Juni Transfer Masuk Rp. 2.000.000 20 Juni Tarik Tunai Rp. 5.000.000 30 Juni Setor Tunai Rp. 1.000.000
(51)
• Pembebanan suku bunga 18% untuk perhitungan saldo
terendah, dan untuk saldo harian dengan suku bunga
sebagai berikut:
• Dari Tgl 1 s/d 10 bunga= 18%
• Dari Tgl 11 s/d 20 bunga = 15%
• Dari Tgl 21 s/d 30 bunga = 20%
Pertanyaan :
Coba hitung beberapa bunga bersih yang Tn.Ray terima
dengan menggunakan saldo terendah dan saldo harian
jika dikenakan pajak 15%
(52)
Perhitungan bunga dengan saldo terendah
Saldo terendah bulan ini adalah Rp. 4.000.000 Bunga : 18% x Rp. 4.000.000 = Rp. 60.000
12 bulan
Pajak 15% x Rp. 60.000 = Rp. 9.000 Bunga bersih = Rp. 51.000 Akuntansi Tabungan
Akuntansi Tabungan Penyetoran Tabungan Kas
Rek.Tab.Tn….. Penarikan Tabungan Rek.Tab.Tn…..
(53)
Tabungan Ongkos Naik Haji
Tabungan ini tiak diberikan bunga,namun jasa tabungan
diberikan dalam bentuk lain,seperti bingkisan setiap
bulan selama saldo mengendap
Penerimaan Setoran Dana Naik Haji
Kas
Kas
Dana Setoran Naik Haji
Pengambilan Dana Setoran Naik Haji
Dana Setoran Naik Haji
(54)
PERTEMUAN X
Deposito Berjangka Untuk membuka deposito, deposan dapat
menggunakan setoran tunai, dengan cek, bilyet giro, bukti transfer masuk, wesel, atau warkat lainyang disepakati bank. Pada
prinsipnya pada saat disetor warkat itu harus sudah efektif, artinya dapat diuangkan. Bank akan mencatat dalam rekening deposito bila waktu itu telah diuangkan. Deposito dicatat sebesar nilai nominal deposito yang tertera dalam perjanjian
Contoh : Tanggal 31 Mei 2003 Saudara Dedi membuka deposito
berjangka di Bank XX Semarang dengan 50 juta dan bunga 18 % / tahun jangka waktu 3 bulan. Untuk ini dedi menyerahkan bilyet giro atas nama Dedi sebesar 20 juta.Cek Bank XX semarang yang
ditarik oleh Karenina sebesar 10 juta. Transfer dari Bank XX
cabang Bandung 10 juta dan kekurangannya dibayar tunai, pajak bunga 15 %. Maka pencatatannya transaksi ini adalah
(55)
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
31 Mei 2003` Dr. Giro Dedi 20.000.000 -Dr. Giro Karenina 10.000.000 -Dr. RAK Cab.Bdg 10.000.000 -Dr. Kas 10.000.000 -Cr. Deposito Berjangka - 50.000.000
Bunga Deposito Berjangka Bunga Deposito Berjangka
deposito yang mengendap akan diberikan bunga sebagaimana tabungan, hanya saja tetap terikat jangka waktu deposito. deposito mengendap akan diberikan bunga sebagaimana tabungan, hanya saja tetap terikat jangka waktu deposito.
Contoh:
Dengan menunjuk contoh diatas, dengan asumsi deposan mengambil bunga deposito setiap tanggal 5 dan pajak bung 15% dibayarkan setiap tanggal 10 kepada kantor kas Negara, maka pencatatan dan penghitungan bunganya adalah sebagai berikut:
(56)
Keterangan Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Bunga ke-1 30 Juni Dr. Biaya Bunga 750.000
-Cr. Bunga DB Harus Dibayar
- 750.000
Penarikan Bunga 5 Juni Dr. Bunga Db Harus Dibayar
750.000
-Cr. Hutang PPh - 112.500
Cr. Kas/Giro - 637.500 Pelimpahan Pajak 10 Juni Dr. Hutang PPh 112.500 -Pelimpahan Pajak 10 Juni Dr. Hutang PPh 112.500
-Cr. Giro Kantor Kas Negara
- 112.500
Bunga ke-2 31 Juli Dr. Biaya Bunga 750.000 -Cr. Bunga DB Harus
Dibayar
- 750.000
Penarikan Bunga 5 Juli Dr. Bunga DB Harus Dibayar
750.000
Cr. Hutang PPh - 112.500
(57)
Pelimpahan Pajak 10 Juli Dr. Hutang PPh 112.500
-Cr. Giro Kantor Kas Negara
- 112.500
Bunga ke-3 31 Agt Dr. Biaya Bunga 750.000
-Dan jatuh tempo Cr. Bunga DB Harus Dibayar
- 750.000
Penpanj. deposito Dr. Deposito Berjangka Dedi
50.000.000
-Cr. Deposito Berjgk Jth Temp
- 50.000.000 Jth Temp
Penarikan Bunga 5 Agt Dr. Bunga Db Harus Dibayar
750.000
-Dan Deposito Dr. DB Berjk Tlh Jth Tempo
50.000.000
-Cr. Hutang PPh - 112.500 Cr. Kas - 50.637.500
Pelimpahan Pajak 10 Agt Dr. Hutang PPh 112.500
-Cr. Giro Kantor Kas Negara
(58)
Pencatatan Deposito Jatuh Tempo
Pada kasus ini bank juga harus membukukan dua kali yaitu saaat jatuh tempo dan saat deposito ditarik tepat pada tanggal jatuh tempo.
Keterangan Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Penarikan 31/8/2003 Dr. Deposito Berjangka 50.000.000
-Bunga dan Deposito Dr. Biaya Bunga 750.000
-Cr. Kas - 50.637.500 Cr.Hutang PPh - 112.500
Perpanjangan Deposito Berjangka
-Perpanjangan Otomatis (Automatic Rollover) -Perpanjangan Biasa
Kedua cara perpanjangan tersebut tidak berbeda pencatatannya.
Dr. Deposito Berjangka (lama) Rp 50.000.000
(59)
Penarikan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo
Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dapat
mengganggu likuiditas bank, sebab idealnya bank akan
menyiapkan dana untuk membayarkan sesuai dengan
jadwal pembayaran. Oleh karena itu bank umum
(konvensional) mengenakan
Penalty
tertentu terhadap
deposan bila penarikan dilakukan sebelum jatuh tempo
• Contoh :
• Intan Nawang Sari memiliki deposito berjangka di Bank
Mitra Niaga Semarang nominal Rp. 10.000.000, jangka
waktu 6 bulan, suku bunga 18%pa. Deposito yang
dibuka tanggal 31 Mei 2003, kemudian ditarik kembali
oleh Intan Nawang Sari pada tanggal 30 juni 2003,
Perhitungan dan pencatatan jurnal bila:
(60)
Penalty dihitung 20% dari bunga sebelum Pajak. Pajak 15%
No. Keterangan Jumlah
1. Bunga deposito = Rp 10.000.000 x 18% x (1/12) 150.000
2. Pajak bunga = 15% x 150.000 22.500
3. Bunga setelah pajak 127.500
4. Penalty= 20% x Rp 150.000 30.000
5. Bunga Deposito yang dibayar Bank 97.500
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Deposito Berjangka 10.000.000
Dr. Biaya Bunga 150.000
Cr. Pendapatan lain-lain Penalty 30.000
Cr. Hutang PPh 22.500
(61)
PERTEMUAN XI
TRANSFER
transfer adalah perpindahan dana antar rekening dari suatu
tempat (bank) ke tempat lain (cabang bank sendiri atau
bank lain) baik untuk kepentingan nasabah maupun
kepentingan bank itu sendiri.
• Dana setoran transfer terdiri dari :
• Dana setoran transfer terdiri dari :
• Uang tunai
• Simpanan giro
• Tabungan
• Deposito berjangka
(62)
Jasa transfer saat ini semakin canggih, perkembangan terkini
Bank Indonesia telah menyelenggarakan Bank
Indonesia
Real Time Gross Settlement
(Bl-RTGS). Sistem ini sangat
cepat dalam menangani transfer antar bank. Bank Indonesia
Real Time Gross Settlement
adalah sistem transfer atau
kliring antar bank seketika. Nasabah yang menggunakan
fasilitas ini akan dapat mentransfer dalam waktu sangat
cepat, dalam hitungan menit.
Pihak yang terlibat dalam transaksi transfer adalah :
1. Pengirim Dana
2. Bank Penarik (
Drawer Bank
)
3. Bank Tertarik (
Drawee Bank
)
(63)
Jenis Transfer
1.
Transfer Keluar (
Outgoing Transfer
)
2. Transfer Masuk (
Incoming Transfer
)
Akuntansi Transfer Keluar
Contoh a.
Tanggal 5 Mei 2003 Bank Mitra Niaga Semarang
Tanggal 5 Mei 2003 Bank Mitra Niaga Semarang
mentransfer dana sebesar Rp 100.000.000.000 Ke
cabang Solo sebagai pelimpahan likuiditas melalui Bank
Indonesia cabang Semarang. Pencatatan jurnalnya
(64)
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
5/5-2003 Dr. RAK Cabang Solo 100.000.000 Cr. Giro Bank
100.000.000
Akuntansi Transfer Masuk Contoh.
Contoh.
Tanggal 5 Mei 2003 Bank Mitra Niaga Semarang mentransfer dana sebesar Rp 100.000.000.000 Ke cabang Solo sebagai pelimpahan likuiditas melalui Bank Indonesia cabang Semarang. Pencatatan jurnalnya adalah :
Pencatatan di Bank Mitra Niaga Solo :
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
5/5-2003 Dr. Giro Bank 100.000.000
(65)
PERTEMUAN XII
INKASO
Inkaso atau
Collection
adalah jasa perbankan yang
melibatkan pihak ketiga dalam rangka penyelesaian
tagihan berupa warkat-warkat atau surat berharga yang
tidak dapat diambilalih atau dibayarkan segera kepada si
pemberi amanat untuk keuntungannya.
pemberi amanat untuk keuntungannya.
WARKAT INKASO
1. Warkat inkaso tanpa lampiran
2. Warkat inkaso dengan lampiran
(66)
JENIS-JENIS INKASO
Jenis inkaso dilihat dari jenis inkaso
1. Inkaso dengan warkat tanpa lampiran
2. Inkaso dengan warkat berlampiran
Jenis Inkaso dilihat dari lalu lintas dananya, atau
menurut kegiatannya
menurut kegiatannya
1. Inkaso keluar
2. Inkaso masuk
Jenis inkaso dilihat dari mekanisme pelaksanaannya
1. Inkaso melalui bank lain
(67)
Contoh Transaksi Inkaso Antar Bank:
Tanggal 10 Mei 2003 Bank A Semarang menerima amanat
warkat inkaso (setoran Cek/BG Bank A Bandung) dari
Tn Amir untuk diinkasokan ke Bank A Bandung beban
Tn Ali senilai Rp.100.000.000.
Pada saat menerima setran cek/BG (warkat), Bank A
Semarang selaku bank pemrakarsa harus mencatat
pada rekening adminisratif sebgai berikut:
pada rekening adminisratif sebgai berikut:
Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
10/5-2003 Cr. Warket Inkaso disetor dan di tagihkan
(68)
Pencatatan di rekening administratif
Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
10/5-2003 Cr. Warket Inkaso disetor dan di tagihkan
100.000.000
Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
10/5-2003 Dr. RAK Cabang Bandung Cr.Giro Amir
Cr.Pendapatan komisi inkaso
100.000.000
99.500.000 500.000
Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
10/5-2003 Dr. RAK Cabang Bandung Cr. Warkat Inkaso telah ditagih
dan akan dibayar
100.000.000
(69)
Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
10/5-2003 Dr. Warkat Inkaso telah ditagih dan akan dibayar
Cr. Kas
Cr. Pendapatan Komisi Inkaso
100.000.000
99.500.000 500.000
AKUNTANSI INKASO MASUK DARI CABANG BANK SENDIRI. AKUNTANSI INKASO MASUK DARI CABANG BANK SENDIRI.
Untuk inkaso masuk yang berasal dari cabang bank sendiri, maka tugas bank pelaksana adalah membebankan ke rekening pihak tertagih.
Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
10/5-2003 Dr. Giro Ali Dr. Tabungan Ali Dr. Giro Amin
Cr. RAK Cabang
50.000.000 20.000.000 30.000.000
(70)
TRANSAKSI INKASO ANTAR BANK VIA
KANTOR CABANG BANK SENDIRI
• Tanggal 20 Mei 2003 Sdr. Y setor ke Bank
A untuk keuntungan gironya berupa cek
bank B Surabaya yang ditarik oleh X
senilai Rp 500.000.000
senilai Rp 500.000.000
• Pencatatan di Bank A pada saat
menerima setoran warkat inkaso adalah :
Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
20/5-2003 Dr. RAR Warkat Inkaso disetor dan ditagihkan
(71)
Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
21/5-2003 21/5-2003
Cr. RAR Warkat Inkaso disetor dan Ditagihkan
Dr. RAK. Cabang Surabaya Cr. Giro Y
Cr. Pendapatan Komisi Inkaso
500.000.000
500.000.000 499.000.000 1.000.000
Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
21/5-2003 Dr. RAR Warkat Kliring 500.000.000 21/5-2003
21/5-2003
Dr. RAR Warkat Inkaso disetor dan
Ditagihkan Dr. Giro BI
Cr. RAK Cabang
500.000.000
(72)
PERTEMUAN XIII
KARTU PLASTIK
Kartu plastik atau yang lebih dikenal dengan nama kartu
kredit adalah suatu alat yang mampu menggantikan
fungsi uang sebagai alat pembayaran. Disamping itu
kartu plastik ini dapat pula digunakan untuk berbagai
keperluan sehingga kegunaannya menjadi multi fungsi.
keperluan sehingga kegunaannya menjadi multi fungsi.
Resiko seperti diatas sedikit banyak dapat dieliminir
dengan penggunaan kartu plastik ini. Penggunaan kartu
kredit dirasakan lebih aman dan praktis untuk segala
keperluan seperti untuk bepergian, apalagi kartu kredit
dewasa ini sudah dapat dipergunakan untuk segala
(73)
Jenis-jenis Kartu Plastik
1. Jenis-jenis kartu plastik berdasarkan fungsinya
A. Kartu Kredit (
Credit Card
)
B.
Charge Card
C. Kartu debit
D.
Cash Card
E.
Check Guarantee Card
2. Jenis Kartu Plastik Menurut Wilayah Berlakunya
A. Kartu Plastik Lokal
(74)
Keuntungan dan Kerugian Kartu Kredit
Adapun keuntungan yang diperolehnya antara
lain:
1. Keuntungan bagi bank atau lembaga
pembiayaan.
2. Keuntungan bagi pemegang kartu
2. Keuntungan bagi pemegang kartu
3. Bagi pedagang
Kerugiannya antara lain:
1. Kerugian bagi bank atau lembaga pembiayaan
2. Kerugian bagi nasabah pemegang kartu
(75)
Mekanisme Transaksi Kartu Kredit
• Untuk memiliki kartu kredit, seorang calon
card holder
harus mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada
bank penerbit (
Issuer
). Pihak issuer mempelajari
kelayakan pemohon, dengan mengkaitkan persyaratan
penghasilan minimum kemudian ditentukan kelompok
regular
atau
gold
. Pada saat pembukaan, pemegang
kartu kredit diwajibkan membayar uang pangkal dan
kartu kredit diwajibkan membayar uang pangkal dan
annual fee
yang besarnya bervariasi pada setiap bank
dan sesuai dengan kelompok kartunya. Pemegang kartu
kredit selanjutnya dikenakan beban bunga. Beban bunga
dibedakan ini dibedakan dalam hal penggunaan yaitu
beban bunga untuk penggunaan belaja dan beban
bunga untu penarikan tunai. Khusus untu penarikan
tunai dengan kartu kredit disamping dikenakan bunga
(76)
– Perjanjian antara bank penerbit dengan merchant mengenai penggunaan kartu kredit yang diterbitkan oleh bank yang bersangkutan.
– Kartu kredit disetujui dan card holder setuju dengan segala ketentuan kartu kredit yang berlakuk di bank bersangkutan.
Card holder diberikan kartu kredit.
– Card holder melakukan transaksi dengan merchant, misalnya membeli barang. Membeli jasa hotel dan sebagainya. Card holder membayar kepada merchant atas pembelian barang atau jasa dengan menunjukan kartu kredit dan
menandatangani slip atau langsung di layar.
– Merchant menyerahkan barang atau memberikan jasa kepada
card holder.
– Merchant melakukan penagihan kepada bank.
– Bank mengirimkan slip tagihan yang dibuat bank untuk card holder.
– Card holder melakukan pembayaran, dapat menggunakan fasilitas ATM atau pedebetan giro, tabungan secara
langsungan atau secara tunai.
(77)
Pelayanan ATM
Salah satu sarana yang memegang peranan
penting dalam penggunaan kartu kredit adalah
Automated Teller Machine
(ATM). ATM ini
merupakan mesin yang dapat melayani
kebutuhan nasabah secara otomatis setiap
saat selama 24 jam dan 7 hari dalam
saat selama 24 jam dan 7 hari dalam
seminggu termasuk hari libur. Kemudian lokasi
ATM tersebar diberbagai tempat-tempat
strategis.
(78)
Contoh:
• Tanggal 5 Maret 2003 Bank Mitra Niaga Semarang melakukan otorisasi penerbitan kartu kredit untuk Sdr. Karina Ibrahim dengan limit Rp. 10.000.000 . Untuk itu Sdr. Karina Ibrahim dibebani iuran tahunan (annual fee) untuk kartu kredit Rp. 150.000 uang pankal Rp. 100.000 . Beban ini didebetkan dari rekening giro Karina
Ibrahim. Suku bunga kredit 3% per bulan.
• Pencatatan komitmen kredit ketika kartu kredit disetujui tanggal 5 Maret 2003.
Tanggal Rekening Debet (Rp)
Kredit (Rp)
5/3-2003 RAR. Fasilitas Kredit Yang Diberikan
dan belum digunakan
(79)
Pencatatan beban nasabah kartu kredit ketika penerbitan kartu kredit.
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit
(Rp) 5/3-2003 Giro- Karina Ibrahim 250.000
Annual Fee Kartu Kredit 150.000 Uang Pangkal Kartu Kredit 100.000
Pada tanggal 10 Maret 2003 karina Ibrahim menggunakan ketu kreditnya sebesar Rp. 5.000.000 ai Atlas Supermaket Semarang dan pada hari yang sama supermaket tersebut melakukan penagihan ke bank Mitra Niaga semarang dengan komisi 4% dari nilai penggunaan kartu kredit.
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
10/3-2003 RAR. Fasilitas Kredit Yang
Diberikan dan belum digunakan
(80)
Tanggal Rekening Debet (Rp)
Kredit (Rp) 10/3-2003 Kredit Yang Diberikan-CC 5.000.000
Giro Atlas Supermaket 4.800.000
(81)
PERTEMUAN XIV
BANK GARANSI
Bank Garansi adalah semua garansi yang diterima atau diberikan oleh suatu bank untuk pihak tertentu baik perorangan atau badan
usaha yang dinyatakan oleh bank akan dipenuhi kewajibannya dari pihak yang dijamin tersebut kepada pihak lainnya selaku penerima jaminan apabila pada waktu tertentu telah ditetapkan pihak dijamin tidak dapat memenuhi
kewajibannya/pembayarannya (cidera janji). Bank menerbitkan kewajibannya/pembayarannya (cidera janji). Bank menerbitkan bank garansi setelah ada transaksi sebelumnya, dalam arti untuk menerbitkan bank garansi.
Pihak – Pihak Yang Terkait Dalam Penerbitan Bank Garansi 1. Penjamin
2. Terjamin
(82)
JENIS BANK GARANSI
Berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi :
• Penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi baik dalam rangka pemberian kredit, risk sharing,
dan stanby loan maupun dalam rangka pelaksanaan proyek
seperti bid bonds, performance bonds dan advance payment bonds.
• Akseptasi atau endosemen surat berharga yaitu pemberian jaminan atau garansi dalam bentuk penandatanganan kedua atau seterusnya atas wesel dan promes (aksep).
Berdasarkan kegunaannya, bank garansi dapat digunakan dalam rangka :
• Tender, yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank untuk para kontraktor maupun levelansir.
• Perdagangan, yaitu bank garansi yang diberikan kepada pihak pabrikan untuk kepentingan agen atau levelansir produk-produk pabrik tersebut.
(83)
•
Penangguhan bea masuk, yaitu bank garansi yang
diterbitkan untuk menjamin kepada dinas bea dan
cukai untuk pembayaran bea masuk barang impor.
•
Cukai Rokok, yaitu bank garansi yang diberikan dalam
rangka menjamin atas pembayaran cukai rokok yang
ditangguhkan, sementara rokok tersebut sudah
beredar/dipasarkan.
•
Uang muka kerja, yaitu bank garansi yang diberikan
untuk mengambil uang muka pelaksanaan proyek
untuk mengambil uang muka pelaksanaan proyek
dalam kontrak-kontrak tertentu.
PERLAKUAN AKUNTANSI BANK GARANSI
Pencatatan ketika penerbitan Bank Garansi
(84)
Ket. Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp) Kliring 1 Dr. RAR. Warkat kliring diterima 150.000.000
Kliring 2 Cr. RAR. Warkat Kliring Diterima 150.000.000 Setoran
Efektif
Dr. Kas Dr. Giro BI
Dr. Giro Sdr. Bintang
Cr. Setoran Jaminan Bank Garansi
41.000.000 150.000.000 20.000.000
210.000.000 Cr. Komisi penerbitan Bank
Garansi diterima dimuka 1.000.000 Pencatatan
Administratif
Cr. RAR BankGaransi yg Diterbitkan dan belum Jatuh Tempo
(85)
1
PERTEMUAN I BAB I
FINANCIAL ACCOUNTING AND ACCOUNTING STANDARDS
TUJUAN UMUM
Memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang aktiva, kewajiban modal
Mengungkapkan sejauh mungkin hubungan L-K
Informasi perubahan aktiva, kewajiban, modal
Informasi untuk pihak intern dan ekstern
KARAKTERISTIK AKUNTANSI TERDIRI ATAS :
Pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkonikasian informasi keuangan tentang entitas ekonomi kepada pemakai yang berkepentingan
FINANCIAL ACCOUNTING
Adalah suatu proses yang menghasilkan informasi keuangan suatu perusahaan yang berguna bagi pemakainya, baik pihak-pihak internal maupun eksternal suatu perusahaan untuk mengambil keputusan dalam menyusun rencana-rencana yang akan datang.
FINANCIAL STATEMENT
1. Merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.
2. Laporan keuangan yang seiring disajikan terdiri atas:
Balance Sheet
Income Statement
The Statement Of Cash Flows
The Statement Of Owners’ (Stock Holders Equity)
TUJUAN KWALITATIF
(86)
2
artinya informasi akuntansi akan dapat membantu pemakai membuat prediksi tentang hasil akhir kejadian masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang (memiliki nilai prediktif) nilai umpan balik dan ketepatan waktu.
Dapat dimengerti
Reliability
artinya dapat diverifikasi, disajikan secara tepat serta bebas dari kesalahan dan bias.
Tepat waktu
Informasi yang relevan disajikan tepat waktu
Camparability
dapat dibandingkan dengan informasi yang sama.
Lengkap
Laporan keuangan disajikan secara lengkap
KONSEP DASAR ADALAH :
Dasar landasan dari prinsip Akuntansi yang dipakai sebagai pedoman didalam penyelenggaraannya.
Konsep Dasar :
Kesatuan Ekonomi
Atifitas suatu perusahaan dapat dipisahkan dari pemiliknya dan dari unit perusahaan lain
Kesinambungan
Perusahaan akan hidup terus atau tidak terjadi likuidasi dimasa akan datang
Periode Akuntansi
Menganggap bahwa umur suatu entitas dapat dibagi ke dalam periode waktu yang ditentukan sementara untuk tujuan penyajian laporan keuangan kegiatan ekonomik entitas tertentu secara periodik
Pengukuran dalam nilai uang
Akuntansi didasarkan pada asumsi bahwa uang merupakan sebutan persamaan yang menghubungkan kegiatan ekonomik, dan merupakan unit moneter yang memberikan suati dasar yang tepat bagi pengukuran.
(87)
3
Menganggap bahwa umur suatu entitas dapat dibagi ke dalam periode waktu yang ditentukan sementara untuk tujuan penyajian laporan keuangan kegiatan ekonomik entitasa tertentu secara periodic
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI :
a. Prinsip Harga Historis(Cost Principles)
Prinsip ini menjelaskan bahwa aktiva dan kewajiban perusahaan diakui sebesar harga perolehan
b. Prinsip Pengukuran Pendapatan(Revenue Realization Principles)
Prinsip ini menjadi dasar pengakuan pendapatan suatu entitas. Pendapatan diakui bila (1) direalisasikan atau dipertemukan dengan Revenue secara layak selama periode tertentu.
c. Prinsip Mempertemukan Biaya dan Pendapatan(Matching Principles)
Prinsip ini menyebutkan Expenses harus dipertemukan dengan Revenue secara layak selama periode tertentu
d. Prinsip Konsisten/ Tata azas(Consistency Principles)
prinsip ini menyebutkan bahwa metode dan prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara kinsisten dari tahun ke tahun supaya laporan keuangan dapat diperbandingkan
e. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclousure)
Prinsip ini mengatur tentang informasi yang harus dilaporkan sehingga secara signifikan dapat mempengaruhi pertimbangan tentang keputusan yang akan diambil oleh pemakai informasi
f. Prinsip Obyektip (Obyektivity Principles)
Adalah untuk menyediakan:
Informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit
Informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan
Informasi mengenai sumber daya perusahaam, klaim terhadap sumberdaya tersebut dan perubahan didalamnya.
(88)
4
Konsep Material
Konsep Konservative
Konsep Kebiasaan baik di dalam dunia usaha
SIFAT-SIFAT KETERBATASAN L-K :
Historis
Umum
Tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan
Melaporkan informasi yang material
Konservatif
Lebih menekan pada makna ekonomis suatu peristiwa dari pada bentuk hukumnya
Disusun dengan menggunakan istilah teknis
Adanya berbagai alternatif metode Akuntansi
Bersifat Kwalitatif & Fakta yang tidak dapat dikwantipikasikan umumnya diabaikan
A. BALANCE SHEET
I. CURRENT ASSETS
Cash
Marketable Securities
Notes Receivable
Accounts Receivable
Merchandise Inventory
Office Supplies
Prepaid……….
…………Receivable
Claim For Income tax refund
Insurance Claims receivable II. INVESTMENT
(89)
5
Investment In Bonds
Investment In Properties III. TANGIBLE FIXED ASSETS
Land
Building – Accumulated Depreciation
Machinery – Accumulated
Equipment – Accumulated
Tools
Leasehold Improvements IV. INTANGIBLE ASSETS
Goodwill
Patents
Copy Right
Trade Mark
Franchises
Formulas V. OTHER ASSETS
Organizations Cost (Deffered Charges)
Construction Work In Progress
Equipment In retirement
Cash Fund For……….
Advances To…………
1 CURRENT LIABILITIES
Notes Payable
Accounts Payable
(90)
6
…………Received in Advance (Unearned……….)
Long Term Liabilities Current Portion 1 LONG TERM LIABILITIES
Mortgage Notes Payable
Bonds Payable
Bank Loan 1 OTHER LIABILITIES
Deferred Income Tax payable
Claim Form………. 1 OWNER’S EQUITY
Preferred stock + Premium
Common Stock + Premium
Paid In Capital
Appraisal Capital
Donated Capital
Retaned Earnings: - Appropriation……
- Unappropriation………….
Less – Treasury Stock.
BENTUK NERACA
Account Form
Report Form
INCOME STATEMENT :
Suatu laporan yang disusun secara sistimatis berdasarkan prinsip akuntansi hasil operasi perubahan selama satu tahun atau satu periode akuntansi
(91)
7
UNSUR PENGHASILAN OPERASI
1. Sales / Net sales
2. Purchase Discount
3. Purchase Allowance
UNSUR PENGHASILAN NON OPERASI
1. Interest Revenue
2. Rent Revenue
MACAM-MACAM BEBAN
Unsur-unsur beban operasi a. C.O.G.S
b. Selling and Administrative Expenses
BENTUK Income Statement
1. Single Step
2. Multiple step
Gambar 1. Single Step
PT. FIFA
INCOME STATEMENT For Year Ended December 31, 20xx
Sales Revenue Rp. 90.000
Other revenue Rp. 10.000
Total Revenue Rp.100.000
Expenses
Cost Of Good Sold Rp. 40.000
Operating Expenses Rp. 20.000
(92)
8
Other Expenses Rp. 2.000
Total Expenses Rp. 65.000
Income (Loss) Before Taxes Rp. 35.000
Income Taxes Rp. 3.000
Income (Loss) Continuing Operations Rp. 32.000 Income (Loss) from discontinued Operations Rp. (5.000) Income (Loss) Before Extra Ordinary Items Rp. 27.000 Extra ordinary Loss Rp. ( 2.000) Commulative Effect of Accounting Changes Rp. 1.000
Net Income Rp. 26.000
Gambar 2. Multiple Step
PT. FIFA
INCOME STATEMENT For Year Ended December 31, 20xx
Sales Rp. 91.000
Less: Sales Discount Rp. 1.000
Net Sales Rp. 90.000
Cost Of Good Sold
Inventory Jan 1, 19xx Rp. 5.000
Purchases Rp. 45.000
Available For Sales Rp. 50.000 Inventory Des 31, 19xx Rp. 10.000
Cost Of Good Sold Rp. 40.000
Gross Profit On Sale Rp. 50.000
Operating Expenses
Selling Expenses Rp. 4.000 General & Adm. Expenses Rp. 16.000
Total operating Expenses Rp. 20.000
Operating Income Rp. 30.000
(93)
9
Dividend Revenue Rp. 6.000 Rental Revenue Rp. 4.000 Interest Expense Rp. (3.000) Other Expenses Rp. (2.000)
………. Rp. 5.000 Income From Continuing Operations Before Taxes Rp. 35.000
Income Tax Rp. 3.000
Income From Continuing Operations Rp. 32.000 Income (Loss) From Discontinued Operations Rp. (5.000) Income Before Extra Ordinary Items Rp. 27.000
Extra Ordinary Loss Rp. (2.000)
Commulative Effect Of Accounting Changes Rp. 1.000
Net Income Rp. 26.000
B. Income Statement
Net sales Rp. 8.000
Cost Of Good Sold Rp. 5.000 (-) Gross Profit On sales Rp. 3.000 Operating Expenses:
1. Selling Expenses Rp. 800 2. General Expense Rp. 1.000
……….. Rp. 1.800 (-) Net Operating Income Rp. 1.200 Other Income:
Interest Income Rp. 80 Gain On Sales Eq Rp. 500 Rp. 580 Other Expenses:
Interest Expense Rp. 50 Loss On Sales Eq Rp. 200
Rp. 250 (-)
Rp. 330 (+) Net Income Before Income Taxes Rp. 1.530
Income Taxes Rp. 480
Net Income Rp. 1.050
Cost Of Good Sold
Merchandise Inventory 1/1 Rp. 800 Purchases Rp. 5.400
Purchases Return Rp. 200 Purchases Disc. Rp. 700
(94)
10
Rp. 4.500 Freight In Rp. 300
Rp. 4.800 Rp. 5.600 Merchandise Inventory 31/12 Rp. 600 (-)
Cost Of Good Sold Rp. 5.000
SELLING EXPENSE GENERAL EXPENSE Advertising Expense Office Salaries
Delivery expense Insurance Expenses Sales Salaries Rent Expenses Depr. Exp. Store Equipment Bad Debt Expenses Sales Commission Depr. Exp. Building
Misc. Selling Expense Depr. Exp. Office Equpment Misc. general Expenses
STATEMENT OF RETAINED EARNING
Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri atau laba tak terbagi.
PT. ABC
Retained Earnings Statement For The Year Ended Dec 31, 20xx Retained Earnings Jan 01, 19xx Rp. 20.000 Add: Net Income for the year Rp. 10.000
Rp. 30.000 Cash dividend declared Rp. 5.000 Retained Earnings Dec 31, 19xx Rp. 25.000
(95)
11
Laporan perusahaan ekuitas tidak hanya perubahan laba ditahan tetapi juga menjelaskan perubahan ekuitas lainnya.
Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan :
a. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.
b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasrkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas,
c. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam pernyataan standar akuntansi keuangan terkait,
d. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik,
e. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya dan f. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan
cadangan pada wal dan akhir periode yang mengungkapkan secara setiap perubahan. Bila telah membuat laporan perubahan ekuitas, maka laporan laba ditahan tidak perlu lagi.
Contoh: laporan perubahan ekuitas
Statement of changes in Stockholders Equity
Common Stock $ 5 par
Premium on Common stock
Retained Earnings
Total Balance, Jan 1, 2004 65.000 130.000 75.000 270.000 Perubahan kebijakan akuntasi 5.000 5.000
Net income 80.000 80.000
Cash dividends paid (20.000) (20.000)
Common stock issued 6.500 30.000 36.500 Balance, dec. 31, 2004 71.500 160.000 130.000 361.500
LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan dana tersebut. Penjelasan
(96)
12
laporan arus kas metode tidak langsung
Cash from operating activities :
Net income reported on the income statement xxxx *Adjustment for revenue and expense Non cash :
+ Expenses non cash xxxx
- Revenues xxxx xxxx
* Adjustment for Gain and losses kegiatan regular/non regular:
- Gains xxxx
+Lossses xxxx xxxx
*Adjustment for changes in current asset and current liabilities:
-Increase in current asset account (except cash) xxxx +Decrease in current asset account (except cash) xxxx +increase in current liability accounts xxxx
-Decrease in current liability accounts xxxx xxxx
Net cash provided by (used) operating activities xxxx Cash from investing activities:
-Increase in non current account xxxx +Decrease in non current assets account xxxx
Net cash provided by (used in) investing activities xxxx Cash from financing activities:
-Increase in non current asset account (except cash) xxxx +Decrease in non current asset account (except cash) xxxx +increase in non current liability accounts xxxx -Decrease in non current liability accounts xxxx
-Payment of dividends xxxx
Net cash provided by (used in) financing activities xxxx Net increase (decrease) in cash xxxx
Penjelasan Metode tidak langsung
Penyelesaian revenue dan expense non kas
Beberapa elemen pendapatan dan beban yang disajikan di dalam laporan laba-rugi tidak mempengaruhi kas. Elemen pendapatan dan beban demikian itu harus dikeluarkan dalam laba bersih untuk menentukan jumlah arus kas dari aktivitas operasi. Bila beban ditambahkan pada laba bearish sedangkan pendapatan dikurangkan dari laba bearish. Contoh : Beban non kas
Depreciaton, Depletion, Amortization intangible asset, Amortization discount on bond payable , Amortization premium imvestment in bond
(97)
13
Contoh : Pendapatan nonkas
Amortization premium on bond payable, Amortization discount investment in bondlebih lanjut dibahas tersendiri.
Laporan Arus Kas Metode Tidak langsung
PT. MANDIRI Statement of Cash flow
For the year ended December 31, 2003
Dari Aktivitas operasi
Laba bersih 146.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
Penyusutan 42.000
Rugi penjualan aktiva tidak lancar 3.000 Kenaikan Account receivable (15.000) Kenaikan Inventories (30.000) Penurunan Prepaid expense 3.000 Penurunan Account Payable (7.000)
(4.000)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 142.000
Dari Aktivitas Investasi
Beli Equipmeny (155.000)
Jual Equipment 47.000
Jual Land 35.000
(98)
14
Dari Aktivitas pendanaan
Bayar deviden (74.000)
Bayar hutang obligasi (45.000) Penjualan saham biasa 70.000
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan (49.000) Kenaikan (penurunan) bersih dari kas 20.000
Saldo kas 2002 37.000
Saldo kas 2003 57.000
Laporan Arus kas Metode Langsung Dari Aktivitas operasi
Diterima dari langganan 905.000 Pengeluaran kas untuk :
Bayar pada supplier 537.000 Bayar Biaya operasi 185.000
Bayar bunga 11.000
Bayar Pajak 30.000
763.000
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 142.000
Arus kas lainnya dapat dilihat dan dibahas pada metode tidak langsung Penjelasan metode langsung
Sales
Saldo awal Account Receivable Saldo Acount receivable
Diterima dari langganan
920.000 53.000 +
-Dari Income Statement dari balance sheet dari balance sheet 973.000
68.000 905.000
(99)
15
COGS
Saldo Akhir Inventories Saldo awal Inventories Pembelian
Saldo Account Payable Saldo Akhir Account Payable Bayar Ke Supplier
500.000 54.000 +
-+
-Dari Income Statement dari balance sheet dari balance sheet dari balance sheet dari balance sheet 554.000 24.000 530.000 55.000 585.000 48.000 537.000 Biaya Operasi Biaya Penyusutan
Prepaid expense yang telah dijalani Bayar biaya operasi
230.000 (42.000) (3.000)
Dari Income Statement Additional Information
Additional Information/dari BS 185.000
Biaya Bunga Biaya Pajak
11.000 30.000
Dari Income Statement Dari Income Statement
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang diungkap dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan keuangan harus mengungkapkan
a. Informasi mengenai dasr penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting,
b. Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan standar akuntansi keuangan, tetapi tidal disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas maupun perubahan ekuitas, c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi diperlukan
(100)
16
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atas rincian jumlah yang tertera dalam laporan keuangan serta penjelasan tambahan penting lainnya, seperti kewajiban kontinjensi.
Contoh naratif: tentang aktifa tetap
Metode yang digunakan untuk penyusutan, masa manfaatnya, alokasi beban penyusutan dan lain-lain.
Contoh rincian jumlah suatu rekening di neraca : Tentang persediaan Persedian barang terdiri dari :
Material inventories 38.000
Work in Process inventories 80.000
Finished Goods inventories 60.000
178.000 Dikurangi ; Penysihan penurunan nilai persediaan 18.000
Total current Assets 160.000
LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIF adalah laporan keuangan yang merefleksikan data selama periode dua tahun atau lebih
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI adalah laporan keuangan yang mengkombinasikan hasil keuangan sebuah perusahaan induk dengan anak perusahaan.
LAPORAN KEUANGAN INTERN adalah laporan keuangan yang dibuat untuk periode kurang dari satu tahun.
PERTEMUAN II PERTANYAAN Soal 1
Data berikut ini adalah milik PT. MAJU TERUS pada tanggal 31 Desember 2008 (dalam ribuan rupiah) Account Payable 3.303.300 Invesrment in Stock of subsidiary
Company
9.625.000
Account Receivable 4.081.000 Investment in Undeveloped Properties 8.162.000 Accrued Interest on Notes
Receivable
15.400 Land 5.000.000
Accumulated Depreciation-Building 5.390.000 Land and Building tax payable 156.700 Accumulated
Depreciation-Machinery Equipment
1.540.000 Machinery and Equipment 5.544.000
(1)
Diminta membuat jurnal dari transaksi
tersebut diatas.
(2)
PERTEMUAN XII
SURAT-SURAT BERHARGA
1. Tanggal 5 januari 2008 dibeli 100 lbr saham PT.Fi @Rp. 100.000,- kurs 102,provisi dan materai Rp. 100.000
2. Tanggal 1 pebruari 2008 dibeli 80 lbr PT.Fa 12%
@nominal Rp. 120.000,- kurs 98, provisi dan materai @nominal Rp. 120.000,- kurs 98, provisi dan materai Rp. 120.000,- kupon setiap tanggal 1 april dan 1
oktober
3. Tanggal 5 maret dijual saham PT.Fi 80 lbr, dengan kurs 105,provisi dan materai Rp. 100.000.
4. Tanggal 5 maret dijual obligasi PT.Fa 60 lbr dengan kurs 102,provisi dan materai Rp. 120.000
(3)
Diminta :
1. Buat jurnal dari transaksi tersebut diatas
2. Tentukan penilain persediaan
(4)
PERTEMUAN XIII
PERSEDIAAN
Tanggal Keterangan Unit Harga Satuan 1 Oktober Persediaan
awal
100 unit @Rp. 1.000
3 Oktober Pembelian 100 unit @Rp. 1.200 8 Oktober Penjualan 180 unit @Rp. 1.500 8 Oktober Penjualan 180 unit @Rp. 1.500 10 Oktober Pembelian 200 unit @Rp. 1.200 18 Oktober Penjualan 190 unit @Rp. 1.750 20 Oktober Pembelian 250 unit @Rp. 1.300 28 Oktober Penjualan 260 unit @Rp. 2.000
(5)
Diminta :
1. Tentukan penilain persediaan akhir
dengan sistem pencatatan periodik
FIFO.LIFO dan Average
2. Tentukan laba kotor
2. Tentukan laba kotor
(6)