AKUNTANSI BIAYA BANK BIAYA BEBAN BANK (1)

AKUNTANSI BIAYA BANK
BIAYA / BEBAN BANK
1. Pengertian
Yang dimaksud biaya adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung telah
dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu. Biaya yang
dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan periode berikutnya.
2. Jenis – Jenis Biaya Bank
a. Biaya Operasional, terdiri dari :


Biaya Bunga

Biaya ini paling besar porsinya terhadap biaya bank keseluruhan. Biaya ini harus
diantisipasikan oleh bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan.


Biaya Valuta Asing

Biaya dalam transaksi valuta asing biasanya muncul dari selisih kurs yang merugi. Munculnya
kerugian selisih kurs baik dari transaksi spot, forward, maupun swap akan dibebankan ke dalam
laporan laba rugi.



Biaya Overhead

Dalam operasi bank sehari-hari diperlukan biaya untuk mengolah transaksi. Biaya ini
berhubungan langsung dengan periode terjadinya sehingga harus dicatat dan diakui sebagai
beban periode berjalan.
Biaya overhead yang terjadi di bank memiliki ciri-ciri :




Tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan jasa yang dihasilkan
karena biaya yang dikeluarkan untuk semua kegiatan bank
Menjadi biaya pada periode terjadinya
Tidak memberikan manfaat untuk masa yang akan datang

Contoh biaya overhead : biaya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, biaya penyusutan aktiva tetap,
biaya kegiatan kantor dll.
b. Biaya Non Operasional

Yaitu biaya–biaya yang yang dikeluarkan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank
misalnya kerugian dari penjualan aktiva tetap.


Pos Luar Biasa

Biaya ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan secara terpisah dalam
perhitungan laba rugi disertai pengungkapan atas sifat dan jumlahnya. Biaya luar biasa
kejadiannya tidak normal dan tidak sering terjadi atau tidak terulang lagi di masa yang akan
datang. Peristiwa seperti gempa bumi dan apabila merugikan bank dapat digolongkan sebagai
kerugian atau pos luar biasa. Tetapi apabila di satu Negara, seperti Jepang misalnya, peristiwa ini
sangat sering terjadi. Dengan demikian kerugian akibat ini tidak bias digolongkan sebagai
peristeiwa luar biasa.


Koreksi Masa Lalu

Koreksi masa lalu yang berkaitan dengan unsure laba-rugi dapat dilakukan apabila telah terjadi
kesalahan dalam perhitungan atau kesalahan penerapan prinsip akuntansi yang tidak tepat waktu
atau tidak dapat diterima, kelalaian mencatat suatu transaksi atau kejadian yang telah terjadi, dan

kesalahan matematis. Koreksi yang dilakukan terhadap laba-rugi periode lalu harus tetap
diungkapkan.


Pajak Penghasilan

Pos biaya paling akhir dalam tubuh laporan laba-rugi adalah pajak penghasilan. Pajak
penghasilan dihitung berdasarkan laba menurut akuntansi atau laba kena pajak (taxable income)
untuk diperhitungkan dengan tariff pajak penghasilan.

AKUNTANSI BEBAN BANK.
Biaya merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam
rangka menciptakan atau memperoleh pendapatan. Maksud dari biaya
disini adalah biaya yang secara langsung atau tidak langsung telah
dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu.
Biaya yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan
periode berikutnya.
Biaya diakui secara accrual basis, selalu diakui dan dibebankan kedalam
perhitungan laba-rugi pada saatjatuh waktu tanpa tedebih dahulu menunggu
pembayaran. Pembayaran biaya dimuka harus dialokasikan kedalam

rekening biaya secara proporsional.

Biaya yang terdapat dalam laporan laba-rugi bank terdiri dari biaya operasianal
seperti biaya bunga, biaya komisi, biaya overhead dan biaya nonoperasional. Biaya-biaya ini merupakan beban periode berjalan.

BIAYA BUNGA.
Jenis biaya yang paling besar porsinya terhadap biaya bank keseluruhan adalah
biaya bunga. Biaya bunga terdiri dari biaya bunga dana yang dimiliki oleh
bank. Biaya ini harus diantisipasikan oleh bank pada penutupan tahun buku
atau pada tanggal laporan. Biaya bunga ini telah dibahas pada waktu
mengupas akuntansi penanaman dana.

BIAYA VALUTA ASING.
Biaya dalam transaksi valuta asing lazimnya muncul dari selisih kurs yang
merugi. Dalam hal munculnya kerugian selisih kurs baik dalam transaksi
spot, tonvard, maupun swap akan dibebankan kedalam laporan laba-rugi.
Khusus untuk transaksi forward, kerugian selisih kurs antara tanggal penutupan
kontrak dan tanggal relisasi akan diamortisasikan selama jangka waktu
kontrak tersebut. Perbedaan kurs antara tanggal neraca dan kurs tunai pada
saat terjadinya transaksi valuta berjangka akan diakui sebagai biaya

periode berjalan dalam transaksi.
Mekanisme transaksi daiam valuta asing ini akan dibahas akuntansi dalam
valuta asing.
BIAYA BUNGA.
Biaya bunga pada dasarnya diakui secara accrual basis, kecuali
pendapatan bunga dalam aktiva produktif non-performing.
BIAYA OVERHEAD.
Dalam operasi bank sehari-harinya dipedukan biaya untuk mengolah transaksi.
Biaya atau beban ini berhubungan tangsung dengan periode terjadinya, oleh
sebab itu harus dicatat dan diakui-sebagai beban periode berjalan. Biaya
yang dikeluarkan oleh bank ini tidak memiliki manfaat untuk masa-masa
mendatang.
. Biaya overhead yang tedadi di bank mempunyai beberapa ciri sebagai berikut.

a. tidak dapat diidentifikasiakn secara langsung dengan jasa dihasilkan, karena
biaya yang dikeluarkan untuk semua kegiatan bank.
b. Menjadi beban atau biaya pada periode terjadinya. Tidak ada biaya overhead
untuk beberapa periode.
c. Biaya overhead yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat untuk masa yang
akan datang.

Ada berbagai jenis biaya overhead yang harus terjadi dan diakui dalam laporan
laba –rugi bank. Jenis-jenis biaya tersebut antara lain biaya-biaya yang
berkaitan dengan pegawai seperti gaji, tunjangan-tunjangan, biaya
penyusutan dari aktiva tetap, biaya operasional kantor yang bukan biaya
pegawai atau penyusutan, dan jenis biaya-biaya lain yang dikeluarkan atau
berkaitan dengan periode pelaporan keuangan.
Biaya Pegawai.
Sebagai contoh, apabila Bank Omega cabang Jakarta membayar gaji
pegawai sebesar Rp. 200 juta untuk periode bulan Desember 19XX, dan
membayar tunjangan kesehatan Rp. 50juta secara tunai. oleh Bank Omega
akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut.

D : Gaji Pegawai.................................................. Rp. 200.000.000
D : Tunjangan Kesehatan ..................................... Rp. 50.000.000
K : Kas ..................................................................... Rp.
250.000.000
Biaya Kegiatan Kantor.
Contoh lain adalah biaya yang berkenaan dengan kegiatan kantor. Apabila Bank Omega
Cabang Jakarta mengeluarkan biaya pengurusan tamu sebesar Rp. 20 juta selama bulan
Desember 19XX, biaya listrik dan air sebesar Rp. 45 juta, biaya riset untuk kegiatan

marketing periode berjalan Rp. 43 juta, biaya alai tulis kantor Rp. 23 juta. Semua dibayarkan
secara tunai.

D
:
Biaya
Rp.
Entertainment........................
Biaya
Listrik
danRp.
D
RisetRp.
D Biaya
D Biaya Alat Tulis KantorRp.
K
Kas ........................................Rp.

20.000.00
45.000.00

43.000.00
23.000.00
131.000.0

Khusus untuk biaya riset dapat ditangguhkan dan dialokasikan secara
berkala apabila manfaatnya dirasakan lebih dan satu tahun.
biaya Penyusutan.
Penyusutan merupakan alokasi biaya yang dibebankan kedalam laporan labarugi menurut kriteria atau berdasarkan waktu dengan beberapa pilihan atau
metode penyusutan sebagai bedkut.
a.

Metode garis lurus, dimana besarnya penyusutan dilakukan dengan
jumlah yang sama setiap periode.

b.


Metode pembebanan yang menurun, yang terdiri dari
Metode Sum-of-the-year digits method, dimana besamya penyusutan akan
menurun setiap periodenya dibanding dengan periode sebelumnya.




Metode Declining balance method, dimana besarnya penyusutan akan
semakin kecil setiap periodenya dan tarip yang dipergunakan adalah dua
kali tarip semula.
Untuk aktiva tetap tak berwujud umumnya diamortisasikan berdasarkan
metode garis lurus dan penyusutannya langsung mengkredit rekening aktiva
yang bersangkutan.

BIAYA NON-OPERASIONAL.

Selain biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan utama bank,
juga ada biaya-biaya yang terjadi atau dikeluarkan tidak berkaitan
dengan kegiatan utama bank. Kerugian dari penjualan aktiva tetap
merupakan salah sate contoh dari biaya non-operasional.
Sebagai contoh apabila Bank Omega cabang Jakarta menjual inventaris kantor
secara lelang karena sudah habis umur ekonomisnya dengan harga Rp.
400.000 secara tunai dimana harga perotehannya sebesar Rp- 3.000.000 dan
telah habis disusutkan. Ayatjumal untuk mencatat transaksi ini adalah

sebagai berikut :
D Kas
Rp.
400.000
D
Akumulasi Penyusutan — Inventaris
Kantor.......................................................................... Rp. 3.000.000
K : Inventaris Kantor ....................................................... Rp. 3.000.000
: Keuntungan Dan Penjualan Aktiva Tetap.......... Rp.

400.000

POS LUAR BIASA.
Biaya atau kerugian yang timbul digolongkan sebagai pos luar biasa harus
dipisahkan dan hasil usaha sehari-hari dan ditunjukan secara terpisah dalam
perhitungan laba-trugi disertai pengungkapan atas sifat dan jumlahnya.
Seperti halnya pendapatan luar biasa, biaya luar biasa kejadianya tidak normal
atau tidak berhubungan dengan kegiatan perusahaan, sehari-hari serta
tidak sering terjadi atau tidak terulang lagi dimasa yang akan datang.
Peristiwa seperti gempa bumi dan apabila merugikan bank dapat

digolongkan sebagai kerugian atau pos luar biasa. Tetapi apabila di satu
negara, seperti Jepang misalnya, peristiwa ini sangat sering terjadi. Dengan
demikian kerugian akibat peristiwa ini tidak bisa digolongkan sebagai
peristiwa luar biasa.

KOREKSI MASH LALU.

Korteksi masa lalu yang berkaitan dengan unsur laba-rugi dapat dilakukan
apabila telah terjadi kesalahan dalam penghitungan atau kesalahan
penerapan prinsip akuntansi yang tidak tepat waklu atau tidak dapat
diterima, kelalaian mencatat suatu transaksi atau kejadian yang telah terjadi,
dan kesalahan matematis.
Koreksi yang dilakukan terhadap laba-rugi periode lalu harus tetap
dlungkapkan.

PAJAK PENGHASILAN.
Pos biaya paling akhir dalam tubuh laporan laba-rugi adalah pajak
penghasilan. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba menurut
akuntansi atau laba kena pajak (taxable income) untuk diperhitungkan
dengan tarip pajak penghasilan.
Dalam hal pajak penghasilan dihitung menurut laba akuntansi, selisih
perhilungan tersebut dengan hutang pajak (yang dihitung menurut laba kena
pajak), yang disebabkan perbedaan waktu (timing difference) pengakuan
pendapatan dan beban untuk tujuan akuntansi dengan tujuan pajak,
ditampung dalam pos 'Pajak Penghasilan' yang ditangguhkan dan
dialokasikan pada beban pajak penghasilan tahun-lahun mendatang.

AKUNTANSI KOMITMEN DAN KONTINJEN
Pada lembaga perbankan terdapat transaksi yang diistilahkan sebagai
transaksi off balanced. Transaksi off balanced adalah transaksi yang belum
dapat dicantumkan dalam laporan rugi laba maupun neraca. Dengan kata lain
suatu transaksi digolongkan sebagai transaksi off balanced bila transaksi itu

belum perlu dibukukan secara intrakomtabet sehingga belum mempengaruhi
posisi aktiva maupun pasiva pada saat itu. Dalam istitah akuntansi, transaksi
ini dikatakan sebagai transaksi yang masih bersifat administratif. Oleh
karena

itu

dalam

laporan

keuangan

bank

sering

muncul

rekening

administratif. Dalam laporan itu dikelompokkan menjadi rekening
administratif untuk komitmen dan untuk kontinjensi.
Pelaporan transaksi yang masih bersifat administratif perlu dilakukan
sebab transaksi ini mengandung risiko terutama bila pihak yang bertransaksi
dengan bank melakukan wan prestasi atau cidera janji. Di sisi lain pelaporan
rekening ini akan membantu bank datam mengelola likuiditas bank. Dengan
mengetahui tagihan dan kewajiban potensiat dimasa datang, maka bank
dapat

memperkirakan

kebutuhan

dan

sumber

likuiditas

yang

harus

dipenuhi.
Akuntansi untuk komitmen dan kontinjensi akan dicatat secara single entry.
Tujuan dari pencatatan secara single entry ini adalah untuk mengetahui sisa
kewajiban atau tagihan suatu bank kepada nasabahnya. Hal ini dapat
diketahui pads saat menyusun laporan keuangan, dimana harus dijabarkan
besarnya masing-masing komitmen dan kontinjensi.
Pada akhir periode atau pada tanggal pelaporan keuangan, bank
diwajibkan membuat suatu laporan komitmen dan laporan kontinjensi untuk
mengetahui posisi rekening administratif, apakah berada pada posisi long
atau lebih besar tagihan daripada kewajiban, atau berada pads posisi short
alau lebih besar kewajiban daripada tagihan.

A. AKUNTANSI KOMITMEN
Komitmen adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan (Irrevocable) secara sepihak, dan harus dilaksanakan apabila
persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Komitmen dituangkan dalam
perjanjian tertutis yang mengikat kedua belah pihak dan sifatnya pasti.
Pembatatan sepihak akan berakibat hukum dan oleh karena itu harus
dilaksanakan apabila semua persyaratan yang disetujui dalam perjanjian
tersebut telah dipenuhi. Komitmen hanya dapat dibatalkan

bila ada

persetujuan kedua betah pihak atau perjanjian tersebut cacat demi hukum.
Komitmen dapat menimbulkan tagihan atau kewajiban bagi pihak-pihak
yang bertransaksi.
1. Komitmen Tagihan
Komitmen tagihan adalah komitmen yang menimbulkan hak bagi pihak
bank untuk memperoleh seperti yang diperjanjikan dengan pihak lain yang
bertransaksi.

Komitmen

tagihan

pada

akhirnya

kalau

direalisasi

akan

menimbulkan posisi aktiva maupun pasiva bank. Komitmen yang tergolong
tagihan misalnya:

a. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan
Fasilitas ini merupakan fasilitas pinjaman yang diterima oleh bank dari
Pihak lain dan belum ditarik atau digunakan oleh bank penerima. Fasilitas ini
akan dicatat sebesar nilai nominal yang diperjanjikan dan selanjutnya bila
ada mutasi akibat penarikan/penggunaan pinjaman maka harus dikurangkan
sebesar nilai penarikan. Dalam hal seperti ini pada akhirnya pada saat

pelaporan akan muncul sebesar saldo fasilitas pinjaman yang masih dapat
ditarik. Pencatatan komitmen ini sebenarnya sudah disinggung pada saat
membahas pinjaman diterima di bab sebelumnya.

Pada saat terjadi komitmen:
Tangga Rekening
Dr.
RAR
fasilitas
dan belum digunakan

Debet

Kredit

pinjamanRp

Pada saat pinjaman diterima tersebut ditarik:
Tanggal Rekening

Debet

Cr. RAR fasilitas pinjaman diterima
dan belum digunakan

Kredit
Rp......

b. Pembelian valuta asing berjangka
Pembelian valuta asing berjangka adalah transaksi berjangka valuta asing
(Forward future) yang masih outstanding pada saat tanggal laporan.
Transaksi ini dicatat sebesar nilai tagihan bank atas valuta berjangka ini.
Transaksi ini menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku.
Sedangkan jurnat pada saat terjadinya komitmen adalah:

Tanggal Rekening
Dr.

RAR pembetian valuta
yang masih berjalan

Debet

Kredit

asingRp .....

c. Pembelian valuta asing tunai (spot) yang belum terselesaikan
Transaksi ini yang belum terselesaikan sampai dengan tanggal pelaporan
keuangan, dicatat dalam rekening komitmen kelompok tagihan. Transaksi ini
akan menjadi tagihan pada saat diselesaikan. Penyelesaian transaksi ini
paling lambat yang lazim adalah dua hari sejak tanggal transaksi. Penyajian

transaksi valas ini sebesar nitai yang harus diselesaikan pada tanggal
laporan.

Pencatatan pada saat komitmen disepakati:
Tanggal Rekening
Dr.

Debet

RAR pembelian valuta
yang masih berjalan

asingRp

Pencatatan pada saat komitmen diselesaikan
Tanggal Rekening
Cr. RAR pembelian
yang masih berjalan

Debet
valuta

Kredit

asing

Kredit
Rp ........

2. Komitmen Kewajiban
Komitmen kewajiban adalah suatu janji yang akan menimbutkan kewajiban bagi
pihak bank dan tak dapat dibatalkan secara sepihak. Komitmen ini antara
lain:
a. Fasilitas kredit yang diberikan dan belum ditarik
Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah dan belum ditarik atau belum
digunakan

akan

menimbulkan

kewajiban

merealisasi

bila

nasabah

menariknya. Oleh karena itu transaksi ini dicatat dalam komitmen kewajiban.
Komitmen ini dicatat saat terjadi komitmen dan akan terjadi mutasi sejalan
dengan penarikan kredit ini oteh nasabah/debitur. Jadi dapat dikatakan
bahwa fasilitas ini pada saat perjanjian dicatat sebesar Nilai plafon kredit
yang disetujui, kemudian akan terjadi mutasi atau berkurang sejalan
dengan jumlah kredit yang ditarik. Rekening ini akan outstanding sebesar
saldo yang belum ditarik.
Pencatatan ketika komitmen terjadi:

Tanggal Rekening

Debet

Dr.
RAR
fasilitas
kredit
dan belum digunakan

Kredit

yangRp ........

Sedap ada penarikan, pencatatannya adalah:
Tanggal Rekening

Debet

Cr RAR fasilitas kredit yang diberikan
dan belum digunakan

Kredit
Rp

b. Kewajiban pembelian kembati aktiva yang dijual dengan syarat
repo
Dalam praktik perbankan, kita jumpai adanya perjanjian untuk membeli aktiva
bank yang telah dijual sebelumnya. Pembetian kembali tersebut lazimnya
dilakukan

setetah

jangka

waktu

tertentu

(jatuh

tempo)

menurut

kesepakatan antara bank penjual dengan pihak lain/bank lain. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa repurchase agreement adalah komitmen
bank untuk membeli kembali sesuai waktu yang diperjanjikan dan harga
yang diperjanjikan pada akhir periode tertentu. Aktiva yang dijual dengan
syarat repo umumnya aktiva finansial (sekuritas tertentu). Transaksi ini akan
dicatat sebesar harga yang disepakati kedua belah pihak. Dengan demikian
dalam rekening administratif pun akan dicatat sesuai dengan nilai kewajiban
yang akan timbut sesuai perjanjian. dengan jurnal sebagai berikut:

Rekening

Tgl

Cr.

Debet

RAR
kewajiban
pembelian
bank yang dijual dengan syarat

Kredit
Rp.....

Jurnal tersebut akan tetap outstanding hingga aktiva bank yang dijual dadiperjanjikan telah
jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo transaksi ini dinihilkan dengan cars mendebet rekening
tersebut sebesar nominal yang dicatat sebelumnya.
Debet Kredit
Tgl Rekening
Dr.

RAR

kewajiban

pembelian

kernbati

bank yang dijual dengan syarat repo

Rp ......

c.

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang tak clapat
dibatatka(Irrevocable) dalam rangka perdagangan datam negeri.
SKBDN yang tak dapat dibatalkan merupakan jaminan dalam bentuk SKBDN dalam
rangka lalu lintas perdagangan dalam negeri. Penerbitan SKBDN merupakan
tindakan bank untuk memberikan non cash loan kepada nasabah.
sebagai pemberian kredit non kas, maka bank terikat dengan perjanjian
untuk melakukan pembayaran apabila SKBDN dicairkan oleh pihak penerima
(beneficiary). Untuk itu transaksi seperti ini harus dicatat dalam rekening
administratif selama belum dicairkan oleh beneficiary sebesar nominal
SKBDN yang diterbitkan.
Pencatatan pada rekening administratif pada saat penerbitan SKBDN, dan
pada saat pencairan oleh pihak penerima di bank pembayar (bank lain/
cabangnya). Saldo komitmen kewajiban ini akan tampak pada setiap
akhir periode pelaporan dengan melihat pendebetan rekening (pada saat
terbit) dan pengkreditan rekening ini (pada saat pencairan).
Pencatatan saat penerbitan SKBDN yang tak clapat dibatalkan:
Debet Kredit
Tanggal Rekening
Cr. RAR SKBDN tak dapat dibatalkan

Rp

Pada saat bank pembayar melakukan pembayaran terhadap beneficiary, maka bank penerbit
membukukan rekening administratif sebagai berikut:
Tangga Rekening
Dr.

RAR

Debet
SKBDN

tak

dapatRp......

d. Akseptasi wesel berjangka atas dasar SKBDN berjangka (usonce
L/C)
Penerbitan SKBDN berjangka akan menimbulkan penerbitan wesel berjangka atas
SKBDN tersebut oleh pihak bank pembayar yang disetujui oleh beneficiary.
Wesel tersebut dapat didiskontokan/ditunaikan sebelum jatuh tempo bila
mendapat akseptasi/kesanggupan dari bank penerbit SKBDN. Dengan
demikian bank penerbit SKBDN berarti mempunyai kewajiban membayar
wesel tersebut sekiranya dicairkan atau jatuh tempo. Oleh karena itu
pencatatan akseptasi wesel sebagai komitmen kewajiban dilihat dari bank
penerbit SKBDN. Akseptasi ini tidak bisa dibatalkan, sehingga mengikat bank

untuk memenuhi kewajibannya di kemudian hari bila wesel tersebut
dicairkan/ditunaikan atau jatuh tempo. Untuk itu rekening ini dicatat dalam
komitmen kewajiban dengan jurnal sebagai berikut:

Tangga Rekening

DebetKredit

Cr. RAR wesel berjangka yang

Rp

Pada saat wesel tersebut jatuh tempo atau ditunaikan, maka bank penerbit
SKBDN akan membukukan rekening administratif ini:

Tangga Rekening
Debet Kredit
l
Dr. RAR wesel berjangka yangRp ......
e. Penjualan valuta asing berjangka
Transaksi penjualan valuta asing berjangka Bering dilakukan oleh bank. Transaksi
ini akan menimbulkan komitmen tagihan dalam valuta asing tetapi akan
menimbulkan komitmen kewajiban untuk valuta rupiah. Dalam konteks
transaksi rupiah, maka pencatatan pada saat transaksi penjualan dilakukan
akan dicatat dalam rekening administratif:

Tanggal Rekening
Cr. RAR penjualan valuta asing
f.

Debet Kredit
Rp ........

Penjualan valuta asing tunai (spot) yang belum diselesaikan

Transaksi ini akan menimbulkan kewajiban bank, dengan demikian saat trans--. dicatat dalam rekening
administratif sebagai berikut:
Tanggal Rekening
Cr.

RAR

Debe Kredit
penjualan

valuta

asing

Rp

LAPORAN KOMITMEN.
Merupakan suatu kewajiban bagi bank untuk melaporkan besarnya
kewajiban. Atau tagihan bersih atas seluruh transaksi kornitmen yang telah
dilakukan.
Tujuan dari laporan komitmen adalah untuk alat kontrol bagi bank yang
bersangkutan dalan mengelola aktiva dan kewajibannya termasuk
didalamnya pengelolaan alat likuid untuk memenuhi kewajiban yang
diperkirakan akan terjadi beberapa hari atau bulan yang akan datang yang
akan dikaitkan dengan tagihan yang akan dilerima.
laporan komitmen ini dibuat setiap tanggal laporan bersamaan dengan
pembuatan neraca dan laporan laba-rugi Laporan ini akan memerinci
seluruh kewajiban dan catatan komitmen yang dimiliki oleh suatu bank.
Melalui laporan ini dapat diketahui apakah bank memiliki suatu kewajiban
atau tagihan bersih dari sejumlah kornitmen yang telah ada. Komitmen ini
juga akan mempengaruhi perhitungan aktiva tertimbang menurut resiko
dalam rangka perhitungan rasio kecukupan modal (CAR).
Contoh laporan Komitmen
LAPORAN
KOMITMEN
Per

31

januari

19XX

(dalam Jutaan Rupiah)
TAGIHAN

KEWAJISAN

1) Fasifilas
Pinjaman Yang
Dilerima
2) Penjualan Spot
Valas
3) Penjualan
Forward valas

1) Fasililas Kredit
Yang Diberikan
Rp.
2) Irrevocable UC
DN Rep6
Rp.
3) Wesel Beqangka
Yang Diaksep
Rp.
4) Pembelian Spot
Valas
Rp.
5)
Pembelian

Jumlah Taglhan

Rp.

125.000

Rp.

41

Rp.

31,125

Rp.

85
300
400
12,9

Valas

Rp. 41,4

Jurnlah Kewajlban

Rp. 839,3

JUMLAH TAGIHAN BERSIH

Rp. 124.232,825 Juta

Dengan demikian, Bank Omega masih akan mendapatkan dana sebesar
Rp. 124,23 milyar yang berarti akan ada pertumbuhan dalam jumlah aktiva.

B.AKUNTANSI KONTINJENSI BANK
Kontinjensi

adalah keadaan

yang

masih

diliputi

ketidakpastian

mengenai

kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu bank, yang baru akan
terselesaikan dengan terjacli atau tidak terjadinya peristiwa di masa datang.
Transaksi yang bersifat kontinjensi (bersyarat) ini belum mengikat bank
untuk melakukan tagihan ataupun kewajiban rill saat ini, akan tetapi secara
antisipatif kontinjensi tersebut akan menjadi kewajiban atau tidak sangat
tergantung terjadi atau tidak terjadinya peristiwa yang berkaitan dengan
kontinjensi ini di masa yang akan datang. Kontinjensi bank terdiri dari
kontinjensi tagihan dan kontinjensi kewajiban.
1. Kontinjensi Tagihan
a.

Bank garansi yang diterbitkan oleh bank lain

Bank garansi dari bank lain adalah semua bentuk bank garansi atau jaminan yang diterima oleh bank
yang mengakibatkan tagihan kepada pihak bank penjamin apabila pihak yang dijamin melakukan
ingkar janji atau wan prestasi di kernudian hari. Penerimaan jaminan ini dalam bentuk bank
garansi baik risk sharing, standby L/C maupun pelaksanaan proyek seperti bid bond,
performance bond dan advance payment bond. Di samping itu juga dapat berupa endosement surat
berharga. Pencatatan rekening ini sebesar bank garansi yang diterima pada posisi kredit dan

akan tetap outstanding hingga bank garansi jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo rekening
administratif ini harus dinihilkan dengan cara didebet sebesar nilai bank garansi jatuh tempo.
Tanggal Rekening

Debet Kredit

Dr. RAR bank garansi dari bank lain Rp.....
Pada saat jatuh tempo, pencatatannya:
Tanggal Rekening

Debet Kredi

Cr. RAR bank garansi dari bank lain

Rp ...

b. Pembelian opsi valuta asing
Opsi adalah perjanjian yang memberikan hak pilihan kepada pembeli opsi untuk menggunakan atau
tidak menggunakan dalam kontrak jual beli valuta asing. Bila pada saat expiration date opsi itu
memberikan keuntungan maka pembeli opsi akan melakukan eksekusi, sebatiknya bila tidak
menguntungkan maka opsi tersebut tidak dilaksanakan. Opsi ini sifatnya tidak mengikat harus
melakukan eksekusi, oleh karena itu ditampung dalam rekening administratif sebagai kontinjensi
tagihan pada saat kontrak opsi ditandatangani.
Tangg Rekening

Debet Kredit

Dr. RAR pembelian opsi valutaR P ...

Bila opsi tersebut jatuh tempo, baik dilaksanakan atau tidak, maka rekening administratif
tersebut harus dinihilkan/didebet:
TanggaRekening
Cr. RAR pombelian opsi valuta

Debet Kredit
Rp

c. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Dalam akuntansi perbankan khususnya yang menyangkut pendapatan bunga dari
aktiva produktif, bank akan menganut prinsip konservatif dalam arti

sangat hati-hati. Bank akan membukukan pendapatan bunga dalam rekening
nominal dengan accrual basis maupun cash basis kalau aktiva tersebut
masuk dalam kolektibilitas lancar. Dengan demikian kalau aktiva yang
mendatangkan pendapatan bunga itu tergolong lancar maka tidak akan
timbui rekening administratif.
Rekening administratif kontinjensi tagihan akan timbul bila aktiva produktif yang
mendatangkan pendapatan bunga masuk kolektibilitas dalam perhatian khusus, kurang lancar,
diragukan bahkan macet. Pendapatan bunga yang ditimbutkannya akan diakui dengan dasar kas
(accrual basis). sebagai konsekuensinya pendapatan bunga yang beturn diterima tetapi sudah
menjadi hak bank harus dicatat datam rekening administratif pendapatan bunga dalam
penyelesaian.
Tangga Rekening
Dr.

RAR pendapatan
Penyelesaian

Debet Kredit
bungaRp ...

Bila pendapatan bunga dalam penyelesaian telah diterima, maka rekening ini
harus didebet sesuai dengan nominal penerimaan bunga. Pendebetan ini
diikuti dengan pencatatan pada rekening riR dan nominal.

2. Kontinjensi Kewajiban
a.

Garansi yang diberikan

Bank garansi yang diberikan adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang
diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak penerima
jaminan apabila pihak yang dijamin oleh bank yang bersangkutan wan

prestasi atau cidera janji. Bentuk bentuk tersebut misalnya bank garansi,
akseptasi atau endosemen surat berharga, dan lainnya.

Tangga Rekening
Cr.

RAR
dan

Debet Kredit
garansi
beturn

yang
jatuh

Rp ...

Nilai yang disajikan sebesar jumlah rupiah garansi yang diberikan oleh bank.
Rekening ini akan dinihilkan atau didebet bila garansi telah jatuh tempo
keadaan wan prestasi atau tidak.
b.

Surat Kredit Berdokumen dalam Negeri (SKBDN) yang dapat dibatalkan
(revocow L/C) dalam rangka perdagangan dalam negeri.
SKBDN ini dapat dibatalkan saat berlakunya atau saat masih berjalan sehingga tidak ada kepastian bank untuk melakukan kewajiban. Bank akan
melakukan pembayaran atau tidak tergantung SKBDN tersebut dibatalkan
atau tidak. Untuk itu SKBDN jenis ini akan dicatat dalam rekening
administrative

kelompok kontinjensi kewajiban ketika SKBDN tersebut

diterbitkan. Pencatatan, dalam rekening administratif sebesar nilai SKBDN
yang diterbitkan:

Tanggal Rekening
Cr. RAR SKBDN dapat dibatalkan
masih berjalan

Debet

Kredit
Rp ...

Pada saat SKBDN jatuh tempo atau saat pembayaran, maka rekening
administratif ini didebet:

Tanggal Rekening

Debet

Kredit

Dr. RAR SKBDN dapat dibatalkanRp ...
masih berjatan
c.

Penjualan opsi valuta asing

Opsi jual (put option) adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegang opsi untuk menjual
valuta asing pada harga tertentu selama atau pada akhhir masa opsi. Sebagai opsi, pemegang opsi
jual tentu akan melakukan bila underlying assets pada akhir periode memiliki harga dibawah strike
price. Sebaliknya bila harga jual pada saat jatuh tempo (expiration date) di alas strike price maka
pemegang opsi tidak akan melaksanakan opsinya. Dengan memperhatikan karakter opsi seperti
ini, maka transaksi penjualan opsi merupakan transaksi bersyarat yang masuk dalam kelompok
kontinjensi kewajiban dengan pencatatan pada saat kontrak:
Tangga Rekening

Debet Kredit

Cr. RAR Penjualan opsi valuta

Rp ...

Catatan ini akan dinihilkan dengan cara mendebet rekening tersebut bila opsi
telah jatuh tempo.

Tangga Rekening

Debet Kredit

Dr. RAR penjualan opsi valutaRp ...
Rekening komitmen maupun kontinjensi seperti yang disampaikan di atas
dalam laporan keuangan bank tidak setalu muncul. Beberapa rekening yang
tidak muncul karena dianggap inmaterial sehingga digabung dalam rekening
komitmen atau kontinjensi lainnya seperti tampak pada format taporan

komitmen dan kontinjensi terkini. Namun demikian bisa saja muncul
semuanya bila dipandang cukup material.

LAPORAN KONTINJEN.
Setiap tanggal laporan akan dibuatkan laporan kontinjen yang akan
menjabarkan posisi kontinjen Bank, apakah terjadi short atau long position

BA NK
LAPORAN KONTINJEN

OM EGA

TAGIHAN
1.
Tunggakan
Rp.
Bunga ............

TUNGGAKAN
18 jt

1.
Bank Garansi Yg.
Belum Jt. Waktu............. Rp. 500 Jt
2.
Bank Garansi Yg.
Sudah Jt. Waktu.............. Rp 350 A
3.

JUMLAH
TAGIHA14............

Rp.

18 Jt.

LJC

DN300 Jt

JUMLAH KEWAJISAN ... Rp.

SALDO KEWAJIBAN BERSIH KONTINJENSI...........................
1.132 Juta

1.150 Jt

Rp.

B. BIAYA BANK
1. Pengertian
Yang dimaksud biaya adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung telah
dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu.
Biaya yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan periode berikutnya.
2. Jenis – Jenis Biaya Bank
a. Biaya Operasional, terdiri dari :


Biaya Bunga

Biaya ini paling besar porsinya terhadap biaya bank keseluruhan. Biaya ini harus
diantisipasikan oleh bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan.


Biaya Valuta Asing

Biaya dalam transaksi valuta asing biasanya muncul dari selisih kurs yang merugi. Munculnya
kerugian selisih kurs baik dari transaksi spot, forward, maupun swap akan dibebankan ke dalam
laporan laba rugi.


Biaya Overhead

Dalam operasi bank sehari-hari diperlukan biaya untuk mengolah transaksi. Biaya ini
berhubungan langsung dengan periode terjadinya sehingga harus dicatat dan diakui sebagai
beban periode berjalan.
Biaya overhead yang terjadi di bank memiliki ciri-ciri :




Tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan jasa yang dihasilkan karena biaya
yang dikeluarkan untuk semua kegiatan bank
Menjadi biaya pada periode terjadinya
Tidak memberikan manfaat untuk masa yang akan datang

Contoh biaya overhead : biaya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, biaya penyusutan aktiva tetap,
biaya kegiatan kantor dll.
b. Biaya Non Operasional
Yaitu biaya–biaya yang yang dikeluarkan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank
misalnya kerugian dari penjualan aktiva tetap.


Pos Luar Biasa

Biaya ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan secara terpisah dalam
perhitungan laba rugi disertai pengungkapan atas sifat dan jumlahnya.
Biaya luar biasa kejadiannya tidak normal dan tidak sering terjadi atau tidak terulang lagi di
masa yang akan datang.
Peristiwa seperti gempa bumi dan apabila merugikan bank dapat digolongkan sebagai kerugian
atau pos luar biasa. Tetapi apabila di satu Negara, seperti Jepang misalnya, peristiwa ini sangat
sering terjadi. Dengan demikian kerugian akibat ini tidak bias digolongkan sebagai peristeiwa
luar biasa.


Koreksi Masa Lalu

Koreksi masa lalu yang berkaitan dengan unsure laba-rugi dapat dilakukan apabila telah terjadi
kesalahan dalam perhitungan atau kesalahan penerapan prinsip akuntansi yang tidak tepat waktu
atau tidak dapat diterima, kelalaian mencatat suatu transaksi atau kejadian yang telah terjadi, dan
kesalahan matematis.
Koreksi yang dilakukan terhadap laba-rugi periode lalu harus tetap diungkapkan.


Pajak Penghasilan

Pos biaya paling akhir dalam tubuh laporan laba-rugi adalah pajak penghasilan. Pajak
penghasilan dihitung berdasarkan laba menurut akuntansi atau laba kena pajak (taxable income)
untuk diperhitungkan dengan tariff pajak penghasilan.

PENGERTIAN & PENGAKUAN BEBAN
Beban bank adalah semua pengeluaran baik langsung
ataupun tidak langsung yang terjadi dalam suatu periode
laporan digunakan dalam rangka penciptaan dan
perolehan pendapatan bank
Beban bank diakui dengan menggunakan prinsip akrual
Basis
JENIS-JENIS BEBAN
1. Beban Operasional:
a. Bunga
b. Premi Asuransi
c. Tenaga Kerja
d. Sewa
e. Pajak-pajak
f. Pemeliharaan dan perbaikan
g. Penyusutan / penghapusan
h. Barang dan jasa
i. Lainnya
2. Beban Non Operasional
a. Sumbangan
b. Kerugian penjualan aktiva tetap
JENIS TRANSAKSI BEBAN
Pengakuan Beban:
Pencatatan beban yang terjadi baik yang telah
atau betum dibayar.
Pembayaran Beban :
Pembayaran atas beban yang telah terjadi atau
akan terjadi.

Misalnya :
1. Bunga tabungan bulan Januari 2005 yang dibayar
bulan berikutnya, harus
dicatat sebagai beban
Januari 2005.
2. Sewa dibayar dimuka sebesar Rp 100 juta untuk 5
tahun, maka beban sewa
tahun pertama dicatat
sebesar Rp 20 juta.
PENJURNALAN TRANSAKSI BEBAN
1. Pengakuan Beban Dalam Tahun Berjalan :
Debet : Beban
Rp. xxxx
Kredit : Utang Beban /
Uang Muka Beban /
Tabungan/Deposito/
Premi dibayar dimuka/
Akumulasi Penyusutan /
PPAP
Rp. xxxx
2. Pembayaran Beban dan uang, muka beban :
Debet:
Utang Beban/
Uang muka beban/
Premi Dibayar dimuka/
Beban
Rp.xxxx
Kredit:
Kas
Rp.xxxx
PENJURNALAN TRANSAKSI BEBAN
3. Penyesuaian Penqakuan Beban Tanqqal Laporan :
Debet: Beban
Rp.xxxx
Kredit:
Utang Beban/
Uang Muka Beban/
Tabungan/Deposito/
Premi dibayar dimuka/
Akumulasi Penyusutan/
PPAP
Rp.xxxx
PENGUKURAN BEBAN
Perhitungan beban bunga deposito berjalan:
= suku bunga x(jumlah hari/365) x nominal
Perhitungan beban bunga tabungan (sesuai metode yang dianut, saldo harian, saldo
rata-2, ataupun saldo terendah).
Beban penyusutan aktiva tetap diukur berdasarkan metode penyusutan Garis Lurus,
atau metode Saldo Menurun.
Beban PPAP dihitung berdasarkan ketentuan BI.
Beban operasional lainnya diukur berdasarkan jumlah pengorbanan ekonomi yang
dikeluarkan.
PENGUKURAN BEBAN
Perhitungan beban bunga deposito berjalan:
= suku bunga x(jumlah hari/365) x nominal
Perhitungan beban bunga tabungan (sesuai metode yang dianut, saldo harian, saldo
rata-2, ataupun saldo terendah).

Beban penyusutan aktiva tetap diukur berdasarkan metode penyusutan Garis Lurus,
atau metode Saldo Menurun.
Beban PPAP dihitung berdasarkan ketentuan BI.
Beban operasional lainnya diukur berdasarkan jumlah pengorbanan ekonomi yang
dikeluarkan.