Sistem Informasi Akuntansi Bank Syariah

K ONSE P DA N ST R UK T UR PE NGE NDA L IA N INT E R NA L
MA K A L A H
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur Mata K uliah
Sistem Informasi A kuntansi
Dosen Pengampu : A hmad A hrozi, ME.Sy

Disusun Oleh :
K elompok 4 / PS S / Semester 7
Nila Ernila

14142S1087

F A K UL T A S SY A R IA H DA N E K ONOMI ISL A M
K E ME NT E R IA N A GA MA R E PUBL IK INDONE SIA
IA IN SY E K H NUR J A T I C IR E BON
J l. Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (02S1I 481264 Fax. (02S1I 489926
2017

K A T A PE NGA NT A R
Puji syukur atas kehadirat A llah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas tersruktur kami yang berjudul “K onsep
dan Struktur Pengendalian Internal” guna memenuhi tugas terstruktur matakuliah

sistem informasi akuntansi.
Dalam makalah ini penulis menguraikan hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana
pengertian struktur pengendalian internal, tujuan dan unsur struktur pengendalian
internal, serta hal yang berkaitan dengan struktur pengendalian internal tersebut
Penulis merasa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. untuk itu, penulis
mohon maaf bila ada kekuranganya. penulis pun mengharapkan kritik dan sarannya
atas hasil makalah ini sehingga dalam penulisan selanjutnya dapat memperbaiki
kekurangannya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu baik secara
moril maupun materiil dalam penyusunan tugas ini.

Cirebon, 24 Oktober 2017
Hormat K ami

Penyusun

Sistem 0engend alian Internal

0age ii


DA F T A R ISI
K A T A PE NGA NT A R

ii

DA F T A R ISI

iii

BA B I PE NDA HUL UA N
A . L atar Belakang

1

B. Rumusan Masalah

2

C. Tujuan


2

BA B II K A J IA N T E OR I
A . Pengertian Struktur Pengendalian Internal

S

B. Tujuan Pengendalian Internal ................................................................ 4
C. Prosedur Pengendalian

4

D. Unsur Sistem Pengendalian Internal

5

E. Struktur Pengendalian Internal ............................................................... 6
F. K omponen Pengendalian Internal .......................................................... 7
G. Satuan Pengawas Internal ....................................................................... 9
H. Dewan Pengawas Syariah....................................................................... 10

BA B III PE NUT UP
A . K esimpulan............................................................................................. 9
DA F T A R PUST A K A

Sistem 0engend alian Internal

0age iii

BA B I
PE NDA HUL UA N
A . L atar Belakang Masalah
Dalam sebuah perusahaan yang sedang berjalan seorang pimpinan tidak
boleh hanya melihat kegiatan yang hanya terjadi tetapi harus memonitor
kegiatan dan hasilnya juga. Manajemen yang baik juga harus memiliki
pandangan serta sikap yang profesional untuk meningkatkan hasil perusahaan
ini, dan sikap tersebut dinyatakan didalam kesibukan manajemen untuk
memonitor, meneliti, menganalisa serta dalam pengambilan keputusan atas
laporan-laporan yang telah mereka kerjakan.
Pemeriksaan terus-menerus, analisa laporan serta catatan-catatan sering
disebut pengendalian intern. Sistem pengendalian intern tersebut akan berada

dan mempengaruhi semua kegiatan perusahaan. Ini meliputi metode-metode
dimana manajemen atas akan memberi delegasi atau wewenang dan memberi
tanggung jawab untuk fungsi pembelian, penjualan produksi dan akuntansi.

B. R umusan Masalah
1. A pa pengertian Struktur Pengendalian Internal?
2. A pa tujuan pengendalian internal?
S. Bagaimana prosedur pengendalian internal?
4. Bagaimana unsur, struktur, dan komponen pengendalian internal?
5. Bagaimana satuan pengawas pengendalian internal?

C . T ujuan Penelitian
1. Mengetahui sistem pengendalian internal
2. Memahami tujuan dari pengendalian internal
S. Memahami prosedur dalam pengendalian internal
4. Memahami unsur, struktur, dan komponen dari pengendalian internal
5. Mengetahui satuan pengawas yang ada dalam pengendalian internal

Sistem 0engend alian Internal


0age 1

BA B II
K A J IA N T E OR I
A . Pengertian Struktur Pengendalian Internal (SPII
Struktur pengendalian internal meliputi berbagai kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan guna memberikan arah yang jelas dan benar untuk pencapaian
tujuan organisasi dimasa depan.
Pengendalian internal merupakan suatu sistem yang meliputi

struktur

organisasi beserta semua mekanisme dan ukuran-ukuran yang dipatuhi
bersama untuk menjaga seluruh harta kekayaan organisasi dari berbagai arah.1
Hartanto (1997I dalam buku Sistem Informasi A kuntansi menjelaskan,
pengendalian internal dengan membedakan kedalamarti yang sempit dan arti
yang luas. Dalam arti sempit, pengendalian internal disamakan dengan
internal check yang merupakan mekanisme pemeriksaan ketelitian data
administrasi. Sedangkan dalam arti luas,pengendalian internal disamakan
dengan management control yaitu suatu sistem yang meliputi semua cara yang

digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengawasi dan mengendalikan
perusahaan.
Committee on Auditing Procedure American Institute of Carified Public
Accountant (AICPAI, mengemukakan bahwa pengendalian internal mencakup
rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan
dalam perusahaan untuk mengamanakan aktivanya, mengecek kecermatan dan
keandalan data akuntansi, memajukan efisensi operasi, dan mendorong
ketaatan pada kebijakan yang telah ditetapkan.2
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa struktur pengendalian internal adalah suatu sistem
yang mencakup semua cara yang digunakan untuk mengawasi dan
mengendalikan perusahaan termasuk pemeriksaan ketelitian data administrasi
meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme untuk menjaga seluruh
harta kekayaan organisasi.

1
2

Mardi, Sistem Informasi Akuntansi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014I, 59.
J ames Hall, Sistem Informasi A kuntansi (J akarta: Salemba E mpat, 2009I


Sistem 0engend alian Internal

0age 2

B. T ujuan Pengendalian Internal
Pengendalian internal yang dirumuskan pada suatu perusahaan harus
mempunyai beberapa tujuan. Sesuai dengan definis yang dikemukakan
A ICPA , maka dapat dirumuskan tujuan dari pengendalian internal, yaitu:
1. Menjaga keamanan harta milik perusahaan;
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi;
S. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan; dan
4. Membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya syarat tertentu yang
digunakan sebagai unsur pendukung.
C . Prosedur Pengendalian
Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai
kelakuan karyawan yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian
manajemen dapat tercapai.
Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :

1. Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau
transaksi
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi
dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem
yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya
setiap transaksi. Dengan adanya pembagian wewenang ini akan
mempermudah jika akan dilakukan audit trail, karena otorisasi membatasi
aktivitas transaksi hanya pada orang-orang yang terpilih. Otorisasi
mencegah terjadinya penyelewengan transaksi kepada orang lain.
2. Pembagian Tugas
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari
fungsi akuntansi (pencatatanI. Dan suatu fungsi tidak boleh melaksanakan
semua tahap suatu transaksi. Dengan pemisahakn fungsi operasi dan
penyimpanan dari fungsi pencatatan, catatan akuntansi yang disiapkan

Sistem 0engend alian Internal

0age 3


dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya terjadi pada fungsi
operasi dan fungsi penyimpanan. J ika semua fungsi disatukan, akan
membuka kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya
tidak terjadi, sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat
dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya kekayaan organisasi tidak
terjamin keamanannya
S. Pembuatan dan Penggunaan Dokumen dan Catatan yang Memadai
Prosedur harus mencakup perancangan dan penggunaan dokumen dan
catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan
transaksi dan kejadian secara memadai. Selanjutnya dokumen dan catatan
yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat
dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya suatu
organisasi.(biasanya

dilakukan

berdampingan

dengan


penggunaan

wewenang secara tepat
4. K eamanan yang Memadai Terhadap A set dan Catatan.
K eamanan yang memadai meliputi pembatasan akses ke tempat
penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari terjadinya
pencurian aset dan data/informasi perusahaan.
5. Pengecekan Independen Terhadap K inerja
Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan (dicekI
secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik. Pengecekkan inni
harus dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen (selain unit
fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi pencatatanI untuk
menjaga objektivitas pemeriksaan.S

D. Unsur Sistem Pengendalian Internal
A gar suatu sistem pengendalian internal dapat berjalan secara efektif
seperti yang diharapkan, harus memiliki unsur pokok yang dapat mendukung

S

A nonim. Sistem Pengendalian Intern. Dikutip dari
http://spimakalah1.blogspot.co.id/2014/12/sistem-pengendalian-internal.html?m=1 pada tanggal
19 Oktober 2017.

Sistem 0engend alian Internal

0age 4

prosesnya. A dapun unsur pokok sistem pengendalian internal adalah sebagai
berikut:
1. Struktur organisasi; suatu kerangka pemisahan tanggung jawab secara
tugas berdasarkan fungsi dan tingkatan unit yang dibentuk.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam organisasi; struktur
organisasi harus dilengkapi dengan uraian tugas yang mengatur hak dan
wewenang masing-masing tingkatan beserta seluruh jajarannya. Dalam
pelaksanaan tugas maka diperlukan prosedur dalam bentuk peraturanperaturan yang menjadi pedoman tiap jajaran, termasuk dalam pencatatan
yang berkaitan dengan keuangan.
S. Pelaksanaan kerja secara sehat; unsur kehati-hatian sangat penting dalam
proses pengendalian. Pemeriksaan proses transaksi keuangan dilakukan
dari awal sampai dengan selesai beserta seluruh bukti-buktinya. Hal ini
untuk menghindari penyalahgunaan wewenang demi kepentingan pribadi,
terutama dalam aspek keuangan.
4. Pegawai berkualitas; kualitas karyawan ditentukan oleh tiga hal yaitu
pendidikan, pengalaman dan akhlak (moralI. Tidak hanya berkualitas, tapi
juga kesesuaian tanggung jawab dan pembagian tugas perlu diperhatikan.
Pegawai yang berkualitas dapat ditentukan berdasarkan proses rekuitmen
yang dilakukan kepada mereka, apakah berbasis profesional atau carity
(kedekatan temanI.4

E . Struktur Pengendalian Internal
Struktur pengendalian internal meliputi berbagai kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan guna memberikan arah yang jelas dan benar untuk pencapaian
tujuan organisasi di masa depan. Terdapat model pengendalian internal yang
memenuhi tiga fungsi penting pengendalian yaitu model PDK (Preventif –
Deteksi – K oreksiI:
1. Pengendalian preventif (pencegahanI. Contoh sistem e-budgeting di DK I
untuk mencegah perubahan anggaran oleh pihak-pihak yang tidak

4

Mardi, Sistem Informasi.,59.

Sistem 0engend alian Internal

0age 5

bertanggungjawab. Dimana yang dapat merubahnya adalah hanya
gubernur dan ketua DPR D.
2. Pengendalian deteksi; apabila pengendalian preventif lolos maka
diperlukan peralatan, teknik dan prosedur untuk mencegah perluasan atau
menghentikannya. Contoh: ternyata preventif ini lolos juga (kasus
munculnya anggaran UPS tahun 2016 di Disdik DK II dengan adanya
A PBD 2016 versi DPRD yang berbeda dengan milik Pemda DK I.
S. Pengendalian

koreksi;

memperbaiki

kesalahan-kesalahan

akibat

pengendalian deteksi dapat terlewati. Contoh: menelusuri siapa-siapa yang
bermain merubah anggaran dan di instansi mana yang merubah. Setelah
diketahui maka dilakukan penggantian kepala instansi atau bagian
penyusun anggaran di instansi tersebut untuk efek jera.5

F . K omponen Pengendalian Internal
Dalam system pengendalian internal terdapat lima komponen system
pengendalian internal yang masing-masing komponen saling mempengaruhi
dan berhubungan, lima komponen tersebut adalah :
1. L ingkungan Pengendalian
L ingkungan pengendalian disini merupakan persepsi perorangan
dalam perusahaan tentang pentingnya pengendalian internal. Pimpinan
perusahaan harus menunnjukkan komitmenny terhadap pelaksanaan
control yang ketat dan kebijakannya secara sadar dan langsung diikuti oleh
bawahan.
Dalam praktiknya, lingkungan pengendalian itu meliputi hal berikut :
a. K omitmen atas integritas
b. Filosofi dan gaya beroperasi
c. Struktur organisasi
d. Badan audit dan dewan komisaris
e. Metode manajemen
f. Pengaruh eksternal

5

Ibid., Hal. 60-61

Sistem 0engend alian Internal

0age 6

2. A ktivitas Pengendalian
A ktivasi pengendalian merupakan sekumpulan peraturan ddan
kebijakan yang telah ditetapkan dan digariskan untuk tujuan keberhasilan
pengendalian dalam perusahaan.
Pendekatanya bisa melalui manual dan menggunakan teknologi
informasi meliputi :
a. K ewenangan penanganan transaksi
b. Spesialisasi tanggung jawab
c. Format dan penggunaan dokumen pekerjaan
d. Pengamanan harta kekayaan perusahaan
e. Independensi pemeriksaan

S. Penilaian Resiko
Sistem pengendalian harus dievaluasi secara berkala efektivitasnya.
Suatu

perusahaan

harus

melakukan

penilaian

risiko

untuk

mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatur risiko yang relevan dengan
pelaporan keuangan. Dampak dari perencanaan strategis dan operasional
serta keuangan dan informasi akan menimbulkan risiko binsis, beberapa
kebijakan bisa berakibat yang lebih besar. Oleh karena itu, segala sesuatu
yang terkait dengan biaya dan manfaat pengendalian harus direncanakan
dan diperhitungkan secara cermat hingga kegagalan dan risiko dapat
diminimalisir dampaknya.
4. K ualitas Informasi dan K omunikasi

Informasi yang dihasilkan SIA

membantu pimpinan membuat

keputusan terkait dengan operasi perusahaan serta bagaimana informasi
keuangan yang dibuat dapat dikomunikasikan secara cepat dan akurat.
Biasanya didukung oleh fakta sehigga memiliki niali pentng untuk
dijadikan sebagai pengambilan keputusan.
5. Pengawasan

Sistem 0engend alian Internal

0age 7

Pengawasan yang efektif dilakukan untuk meningkatkan kinerja bukan
untuk menghilangkan kinerja dan prestasi perusahaan. Pengawasan yang
dilakukan, antara lain sebagai berikut :
a. Supervisi yang efektif, yaitu supervise bertindak sebagai model
pengembangan

maksimum

pegawai

menjadi

seseorang

yang

professional dab efisien dalam kemampuana.
b. A kuntansi pertanggungjawaban, yaitu pengawasan yang berkaitan
dengan anggaran, kuota, jadwal, biaya standard dan standar kualitas.
A pabola terjadi perbeddaan antara perencanaan dan hasil maka harus
segera dilakukan tindakan.
c. A udit internal, yaitu penngawasan kegiatan melakukan peninjauan
ulang terhadap keefektifan pengendalian internal. 6

G. Satuan Pengawas Internal
Sering terjadi pemahaman konsep pengendalian internal yang keliru
dengan manajemen puncak. Sistem pengendalian internal sering diartikan
sebagai tanggung jawab direktur keuangan saja, padahal dengan dukungan
dari semua direksi, unsur-unsur pengendalian internal dapat menjamin
tercapainya kondisi perusahaan yang sehat.
Banyak manajemen menyimpulak bahwa pengendalian internal dapat
menggantikan kekurangahliannya dalam mengelola perusahaan, padahal
kenyataanya tidak seperti itu. SPI tidak dapat menggantikan kekurangan
manajemen dalam mengelola perusahaan, kemudian SPI sering disamakan
dengan satuan pengawas internal perusahaan, hal ini merupaka pendapat
keliru, karena satuan pengawas internal merupakan unsur SPI yang bersifat
detektif, yang fungsinya mengecek apakah unsur-unsur SPI bekerja
sebagaimana mestinya.7

H. Dewan Pengawas Syariah
Implementasi pengendalian dan pengawasan atas kesesuaian aktivitas di
perbankan syariah maka dalam struktur terdapat Dewa Pengawas Syariah
6
7

Mardi. Sistem Informasi Akuntansi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014I, h. 60-65.
Mardi. Sistem Informasi Akuntansi… , h. 66.

Sistem 0engend alian Internal

0age 8

(DPSI. DPS mengawasi operasional bank secara independen. DPS ditetapkan
oleh Dewan Syariah Naional (DSNI, sebuah badan dibawah Majelis Ulama
Indonesia (MUII. Seluruh pedoman produk, jasa layanan dan operasional bank
telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan
prinsip-prinsip syariah.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah, ialah :
1. Memberikan nasihat dan saran kepadda diresi serta mengawasi kegiatan
bank agar sesuai sengan prinsip syariah.
2. Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah pedoman operasional
dan produk yang dikeluarkan bank.
S. Mengawasi proses pengembangan produk baru bank.
4. Meminta fatwa kepada DSN untuk produk baru bank yang belum ada
fatwanya.
5. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap
mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
Bank.
6. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dan satuan kerja.

Sistem 0engend alian Internal

0age 9

BA B III
PE NUT UP
A . K esimpulan
Struktur pengendalian internal meliputi berbagai kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan guna memberikan arah yang jelas dan benar untuk pencapaian
tujuan organisasi dimasa depan.
Pengendalian internal yang dirumuskan pada suatu perusahaan harus
mempunyai beberapa tujuan. Sesuai dengan definis yang dikemukakan
A ICPA , maka dapat dirumuskan tujuan dari pengendalian internal, yaitu:
menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan
kebenaran

informasi

akuntansi,

meningkatkan

efisiensi

operasional

perusahaan, dan membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan.
A dapun Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai
kelakuan karyawan yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian
manajemen dapat tercapai. Suatu sistem pengendalian internal dapat berjalan
secara efektif seperti yang diharapkan, harus memiliki unsur pokok yang dapat
mendukung prosesnya
Dalam system pengendalian internal terdapat lima komponen system
pengendalian internal yang masing-masing komponen saling mempengaruhi
dan berhubungan, lima komponen tersebut adalah: lingkungan pengendalian,
aktivitas pengendalian, penilaian resiko, kualitas informasi dan komunikasi,
dan pengawasan

Sistem 0engend alian Internal

0age 10

DA F T A R PUST A K A
A nonim.

Sistem

Pengendalian

Intern.

Dikutip

dari

http://spimakalah1.blogspot.co.id/2014/12/sistem-pengendalianinternal.html?m=1 pada tanggal 19 Oktober 2017.
Hall, J ames. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. J akarta: Salemba Empat
Mardi. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia

Sistem 0engend alian Internal

0age 11

Dokumen yang terkait

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Strategi Pemasaran;'Customer Delivered Value' Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren Dalam Membangun Kepuasan Kepuasan Nasabah

9 90 113

Mekanisme pengajuan klaim produk individu asuransi jiwa pada PT. MAA Life Assurance Syariah

6 85 87

Strategi Penanganan Risiko Kerugian Cicil Emas Pada Bank Syariah (Studi Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat)

13 113 104

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Strategi Public Relations Pegadaian Syariah Cabang Ciputat Raya Dalam Membangun Kepuasan Layanan Terhadap Konsumen

7 149 96