Pemuliaan jamur tiram putih (Pleurotus spp.) antara isolat BNK dan BBR

PEMULIAAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus spp.)
ANTARA ISOLAT BNK DAN BBR

ADITYA SUTRISNA

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

ii

ABSTRAK

ADITYA SUTRISNA. Pemuliaan Jamur Tiram Putih (Pleurotus spp.) antara Isolat BNK dan
BBR. Dibimbing oleh LISDAR A. MANAF dan SRI LISTIYOWATI.
Jamur tiram (Pleurotus spp.) merupakan jamur pangan yang paling banyak dibudidayakan
di Indonesia. Namun, penelitian mengenai genetika dan pemuliaan jamur tiram masih sangat
terbatas. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih
melalui hibridisasi antara isolat BNK dan BBR. Metode awal yang dilakukan pada penelitian ini

dengan melakukan isolasi spora tunggal dari tubuh buah masing-masing isolat BNK dan BBR
pada media water agar sehingga diperoleh miselium monokarion. Miselium monokarion yang
diperoleh dari isolat BBR dan BNK kemudian diuji kompatibilitasnya pada media Agar Sukrosa
Kentang. Isolat-isolat dikarion yang diperoleh kemudian masing-masing ditumbuhkan pada tiga
substrat produksi (500gram) yang berbeda bahan utamanya, yaitu serbuk gergajian kayu sengon
(Albazia falcataria), janjang kosong kelapa sawit, dan substrat campuran 1:1 antara kedua substrat.
Sebanyak tujuh isolat dikarion yang ditumbuhkan pada ketiga substrat produksi, isolat dikarion
dengan kode F yang ditumbuhkan pada substrat produksi janjang kosong kelapa sawit, sebagai
substrat alternatif, memiliki nilai parameter pertumbuhan dan perkembangan lebih tinggi
dibandingkan isolat lainnya walaupun tidak berbeda nyata secara statistik. Isolat dikarion tersebut
memiliki masa pertumbuhan dan perkembangan 142,17 hari, bobot basah tubuh buah 189,83 gram,
efisiensi biologis 151,83 %, total jumlah tudung jamur per kantong substrat sebesar 32,43 buah,
rataan diameter tudung jamur 4,14 cm, dan persentase jumlah tudung jamur berdiameter lebih
besar atau sama dengan 5 cm 43,41%.
Kata kunci : Pleurotus spp., isolat BNK, isolat BBR, pemuliaan.

ABSTRACT
ADITYA SUTRISNA. White Oyster Mushroom Breeding between BNK and BBR Isolates.
Supervised by LISDAR A. MANAF and SRI LISTIYOWATI.
Oyster mushroom (Pleurotus spp.) is the most cultivated edible mushrooms in Indonesia.

But, the research in genetics and breeding of oyster mushroom is still far from sufficient. The
objective of this research is to increase the growth and development of white oyster mushroom by
hibridisation between BNK and BBR isolates. After the single spores were isolated from each
BNK and BBR isolate in water agar medium, monokaryotic miselia then were tested for
compatibility in Potato Sucrose Agar (PSA) media. Each of dikaryotic isolate was then grown in
three different production substrates (500 gram) i.e. sengon sawdust (Albazia falcataria), empty
fruit bunches (EFB), and the mixture of 1:1 between that two substrates. From seven dikaryotic
isolates that were grown on three production substrates, F isolate that grown on EFB, as an
alternative substrate, had higher scores in all growth and development parameters than others with
growth and development phase of 142,17 days, fresh fruiting weight of 189,83 gram, biological
efficiency of 151,83 %, total of pileus 32,43 pieces, pileus diameter average 4,14 cm, pecentage of
pileus with diameter similiar or more than 5 cm of 43,41 %.
Keywords: Pleurotus spp, BNK isolate, BBR isolate, mushroom breeding.

iii

PEMULIAAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus spp.)
ANTARA ISOLAT BNK DAN BBR

ADITYA SUTRISNA

G34062401

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

iv

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Pemuliaan Jamur Tiram Putih (Pleurotus spp.) Antara Isolat
BNK dan BBR

: Aditya Sutrisna
: G34062401

Menyetujui :

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Dr. Ir. Lisdar I. Sudirman
NIP : 19591018 1984 03 2 001

Dra. Sri Listiyowati, M.Si
NIP : 19640714 199002 2 001

Mengetahui :
Ketua Departemen,

Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si
NIP: 19641002 198903 1 002


Tanggal Lulus:

v

PRAKATA
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Judul penelitian penulis yaitu Pemuliaan Jamur
Tiram Putih (Pleurotus spp.) antara Isolat BNK dan BBR. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan
Januari 2010 sampai Januari 2011 di Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi,
Institut Pertanian Bogor (PPSHB IPB).
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Lisdar A. Manaf dan Ibu Dra. Sri
Listiyowati, M.Si. selaku pembimbing atas saran dan bimbingannya serta dana dalam pelaksanaan
penelitian dan penyusunan karya ilmiah ini, juga kepada Ibu Dr. Ir. R. R. Dyah Perwitasari, M.Sc.
sebagai wakil Komisi Pendidikan Departemen Biologi FMIPA IPB atas kesediaannya untuk
menguji dan mengoreksi skripsi ini. Terima kasih kepada Papap, Mamam, Nita, dan Rian atas doa,
dukungan, dan segala cintanya. Terima kasih kepada Pak Yanto, Pak Nkus, Pak Iwa, keluarga
besar PPSHB IPB, teman-teman Biologi 43, van Lith 13, KeMaKI, Tim Pendamping, serta para
sahabat: Bayang, Daniel, Ferry, Justian, Gana, Glen, Rio, dan Wendy atas segala bantuan dan
dukungan yang telah diberikan. Tidak lupa, terima kasih pula kepada Alm. Bapak Dr. Muhammad

Jusuf atas bimbingannya di awal penelitian ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, Juli 2011

Aditya Sutrisna

vi

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kudus, Jawa Tengah pada tanggal 14 Maret 1988 dari ayah FX Budi
Sutrisno dan ibu YMF Susilowati. Penulis merupakan putra pertama dari tiga bersaudara.
Pendidikan dasar diselesaikan penulis di SD Cahaya Nur Kudus pada tahun 2000,
dilanjutkan dengan pendidikan menengah pertama di SLTP Kanisius Keluarga Kudus dan lulus
pada tahun 2003. Tahun 2006 penulis lulus dari SMA PL van Lith Muntilan dan pada tahun yang
sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih mayor
Biologi di Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum mata kuliah Biologi
Dasar pada tahun ajaran 2008/2009 – 2010/2011, Mikrobiologi Dasar pada semester ganjil tahun
ajaran 2009/2010, dan Pendidikan Agama Katolik sebagai Tim Pendamping. Selain itu penulis

pernah menjabat sebagai Ketua UKM Keluarga Mahasiswa Katolik IPB pada tahun 2009 dan
anggota Badan Pengawas Himabio pada tahun yang sama.
Penulis melakukan studi lapang yang bertempat di Kawasan Wisata Alam Situ Gunung,
Kabupaten Sukabumi pada tahun 2008 dengan judul Keanekaragaman Lycophyta di Situ Gunung,
Sukabumi. Penulis juga melakukan praktek lapang di Balai Penelitian Tanah, Cimanggu, Bogor
pada tahun 2009 dengan judul Uji Aktivitas Enzim Dehidrogenase pada Tanah di Laboratorium
Kelompok Peneliti Biologi Tanah Balai Penelitian Tanah Cimanggu Bogor.

vii

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL

........................................................................................................... viii

DAFTAR GRAFIK

......................................................................................................... viii


DAFTAR LAMPIRAN

................................................................................................... viii

PENDAHULUAN
..........................................................................................................
Latar Belakang .........................................................................................................
Tujuan .......................................................................................................................
Waktu dan Tempat .....................................................................................................

1
1
1
1

BAHAN DAN METODE ....................................................................................................
Bahan ..........................................................................................................................
Metode.........................................................................................................................
Isolasi Monokarion Jamur Tiram ...........................................................................
Uji Kompatibilitas dan Hibridisasi antara Isolat Monokarion BNK dan BBR ..........

Seleksi Isolat Hibrid ..............................................................................................
Budidaya Isolat Hibrid pada Media Produksi Tubuh Buah......................................
Pengamatan dan Analisis Data ..............................................................................

2
2
2
2
2
2
3
3

HASIL .................................................................................................................................
Isolasi Monokarion Jamur Tiram BNK dan AMD ........................................................
Uji Kompatibilitas dan Hibridisasi antara Isolat Monokarion BNK dan BBR ................
Seleksi Isolat Hibrid ....................................................................................................
Budidaya Isolat Hibrid pada Media Produksi Tubuh Buah .............................................
Fase Vegetatif ................................................................................................
Fase Generatif ................................................................................................

Masa Pertumbuhan dan Perkembangan ...........................................................
Bobot Basah Tubuh Buah dan Laju Produktivitas (LP) ....................................
Efisiensi Biologis (EB) ……………………… .................................................
Jumlah Tudung Jamur …………………………………………………………..
Diameter Tudung Jamur………………………………………………………. ..

3
3
3
4
4
4
4
5
5
5
5
5

PEMBAHASAN...................................................................................................................

Isolasi Monokarion Jamur Tiram BNK dan AMD ........................................................
Uji Kompatibilitas dan Hibridisasi antara Isolat Monokarion BNK dan BBR .................
Seleksi Isolat Hibrid ....................................................................................................
Budidaya Isolat Hibrid pada Media Produksi Tubuh Buah .............................................

11
11
11
11
11

SIMPULAN .......................................................................................................................

13

SARAN .............................................................................................................................

13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

13

LAMPIRAN ................................................................................................................................. 15

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
1 Uji Kompatibilitas Antara Isolat Monokarion BNK dan BBR … ......................................

4

2 Daftar Hasil Hibridisasi Antara Isolat Monokarion BNK dan BBR .………………………

4

3 Rataan Fase Vegetatif per Kantong Substrat …….........……………………………………

5

4 Rataan Fase Generatif per Kantong Substrat ………………………………………………

6

5 Masa Pertumbuhan dan Perkembangan (MPP) .................................. ……………………

6

6 Rataan Total Bobot Basah Tubuh Buah per Kantong Substrat, Efisiensi Biologis
(EB), dan Laju Produktivitas (LP) .............. ……………………………………………….

7

7 Rataan Total Jumlah Tudung Jamur per Kantong Substrat .................. ……………………

7

8 Rataan Total Diameter Tudung Jamur per Kantong Substrat ............. ……………………

8

9 Rataan Total Jumlah Tudung Jamur pada masing-masing Kelompok Diameter ……………

9

10 Urutan Isolat berdasarkan Nilai Parameter Pengamatan ..................... ……………………

13

11 Skor Isolat ....................................................................................... ……………………

13

12 Urutan Substrat Produksi berdasarkan Nilai Parameter Pengamatan . ……………………

13

13 Skor Substrat Produksi ..................................................................... ……………………

13

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Seleksi Isolat Hibrid Berdasarkan Laju Pertumbuhannya pada Media Agar Sukrosa
Kentang (ASK) …………………………………. .............................................................

4

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Nilai Statistik Antarsubstrat Produksi …………………………………. ...........................

15

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jamur tiram putih (Pleurotus spp.) telah
digunakan sebagai makanan dan obat sejak
lama. Ketika jamur tiram relatif mudah
tumbuh dan beradaptasi secara luas,
mulailah jamur tiram ini dibudidayakan di
berbagai penjuru dunia dan produksinya
meningkat pesat hanya dalam kurun waktu
beberapa tahun, terutama di Asia dan
Amerika. Jamur tiram juga menjadi jamur
pangan kedua terbesar di dunia yang
dibudidayakan setelah Agaricus bisporus
(Pushpa & Purushothama 2010). Walaupun
budidaya jamur tiram menunjukkan prospek
ekonomi yang nyata, penelitian genetika
untuk mendukung budidaya jamur ini masih
sedikit. Oleh karena itu, sangat penting
untuk melakukan penelitian mengenai
genetika jamur tiram untuk mendapatkan
galur jamur tiram yang terbaik dan juga
memperoleh teknik budidaya yang optimal,
sehingga dapat digunakan oleh para petani
jamur. Pengembangan genetika jamur tiram
putih dilakukan dengan hibridisasi di antara
galur-galur jamur tiram yang dimiliki.
Pleurotus spp. merupakan kelompok
basidiomiset heterotalik bifaktorial, artinya
kompatibilitas tipe kawin ditentukan oleh
alel yang berbeda pada 2 lokus tipe kawin,
yaitu tipe kawin A dan tipe kawin B (Elliot
1982). Pleurotus ostreatus mempunyai
sebelas kromosom; tipe kawin A berada
pada kromosom III dan tipe kawin B pada
kromosom IX (Larraya et al. 1999, 2000).
Kedua lokus tipe kawin berada pada
kromosom yang berbeda, maka akan terjadi
segregasi bebas ketika meiosis. Spora,
sebagai
hasil
dari
meiosis,
akan
menghasilkan alel tipe kawin menjadi empat
kombinasi dengan proporsi yang sama.
Keempat kemungkinan kombinasi yang
terjadi yaitu uncommon A dan uncommon B,
uncommon A, uncommon B, common A dan
common B. Pertumbuhan spora yang
kompatibel hanya akan terjadi pada
kombinasi uncommon A dan uncommon B.
Sebagai contoh A1B1 akan kompatibel
bertemu dengan A2B2 atau A3B3, tapi tidak
kompatibel dengan A1B1, A1B2, atau
A2B1.
Sebagai kelompok basidiomiset, siklus
hidup Pleurotus spp. memiliki fase haploid
monokarion, fase dikarion, dan fase diploid.
Galur-galur Pleurotus spp. dikumpulkan
dalam bentuk kultur miselium monokarion
dari spora atau kultur miselium dikarion dari

tubuh buah (Chang & Miles 1982).
Hibridisasi antara dua galur jamur tiram
dapat dilakukan dengan melakukan fusi
antara dua kultur miselium monokarion
kompatibel sehingga diperoleh kultur
miselium dikarion. Dua kultur miselium
monokarion dengan tipe kawin yang berbeda
tersebut ditumbuhkan pada satu media
tumbuh sehingga dapat berfusi untuk
membentuk dikarion. Miselium dikarion ini
dapat diamati dengan mikroskop cahaya
dengan mengamati keberadaan sambungan
apit (Torralba et al 2004).
Terdapat dua fase pertumbuhan dan
perkembangan jamur, yaitu fase vegetatif
dan fase generatif. Fase vegetatif merupakan
fase pertumbuhan miselium memenuhi
media sebelum primordium terbentuk.
Sedangkan fase generatif merupakan fase
reproduktif dengan tahap pembentukan
tubuh buah. Ciri utama yang terlihat dengan
jelas dari fase vegetatif adalah pertumbuhan
masih dalam bentuk miselium, sedangkan
ciri utama fase generatif adalah tumbuh
struktur spesifik jamur, yaitu primordium
yang berkembang menjadi tubuh buah
dewasa (Tisdale 2004).
Beberapa faktor lingkungan dapat
merangsang perubahan fase vegetatif
menjadi fase pembentukan tubuh buah
(Chang & Miles 2003). Beberapa faktor
seperti suhu, cahaya, dan perubahan
konsentrasi gas (CO2 dan O2) menentukan
tingkat produksi P. ostreatus. Pada fase
vegetatif, suhu optimal antara 24-29°C,
cahaya rendah (0-500 lux), dan konsentrasi
CO2 yang tinggi (5000-20000 ppm).
Sedangkan untuk fase generatif, diperlukan
suhu yang lebih rendah, yaitu antara 1622°C, cahaya yang cukup (500-1000 lux),
dan konsentrasi gas CO2 yang rendah (