Sistem Mekanikal dan Elektrikal

Arch, 09 Atma Jaya Yogyakarta University Karya Ilmiah Tugas Akhir Arsitektur BAB V ANALISIS PERENCANAAN PERANCANGAN 266

5.1.7.4. Sistem Mekanikal dan Elektrikal

Untuk mengendalikan peralatan pendukung bangunan gedung, pencahayaan buatan dan sistem telekomunikasi. 1. Sistem Penagkal Petir Sistem ini untuk melingdungi bangunan dari loncatan arus listrik yang disebabkan oleh petir, sehingga tidak menimbulkan kerugian pada isi banguna maupun penghuni yang beraktivitas di dalamnya. Ada beberapa sistem penagkal petir seperti sistem Thomas, sistem Franklin, sistem Faraday, Sistem Prevectron, dan ada sistem yang menggunakan radiasi, akan tetapi ada beberapa kajian yang menyimpulkan bahwa sistem penangkal petir dengan radiasi tidak ramah terhadap lingkungan sehingga tidak digunakan lagi. Sistem penagkal petir yang sering digunakan pada rumah tinggal, gedung maupun bangunan bertingkat sedang adalah sistem Franklin dan Faraday karena harga kompetitif dan mudah di instalsasi. ada beberapa bagian utama secara umum pada sistem penankal petir seperti: - Batang penangkap pertir dari tembaga, untuk menagkap muatan yang terjadi karena petir, terpasang di puncak bangunan di tempat yang lebih tinggi untuk memberi perlingdungan secara maksimal pada bangunan. - Kabel konduktor terbuat dari tembaga, untuk menyalurkan muatan listrik dari penagkap petir kedalam tanah, di instalasi dari atap melalui dinding luar bangunan ke pentanahan di dalam tanah - Pentanahan grounding, terbuat dari tembaga, ø 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 m – 3 m tertanam di dalam tanah sebagai system pembumian, dapat ditempatkan di dasar sumur resapan Arch, 09 Atma Jaya Yogyakarta University Karya Ilmiah Tugas Akhir Arsitektur BAB V ANALISIS PERENCANAAN PERANCANGAN 267 Gambar 5.26 Lingkup Perlindungan Penagkal Petir pada Bangunan Sumber: Analisis Pribadi Gambar 5.27 Pemasangan Penagkal Petir pada Bangunan Sumber: http:jofania.wordpress.com20130630penangkal-petir- lightning-protection 2. Sistem Keamanan Sistem pengamanan pada gedung parlemen selain di amankan oleh petugas keamanan dan setip waktu dapat di backup oleh kepolisian maupun unsur keamanan nasional, area-area pada gedung parlemen dapat di kontrol dengan sistem pengawasan kamera CCTV. Bangunan gedung parlemen merupakan bangunan khusu dan merupakan bangunan yang digunakan untuk kegiatan wakil rakyat suatu Negara, dan merupakan salah satu dari simbol Negara sehingga diperlukan sistem pengamanan yang memadai, pengawasan yang dilakukan melaui pemantauan kamera Arch, 09 Atma Jaya Yogyakarta University Karya Ilmiah Tugas Akhir Arsitektur BAB V ANALISIS PERENCANAAN PERANCANGAN 268 pengontrol. Kamera CCTV di tempatkan pada area-area yang diakses public, pintu masuk dan keluar ruang-ruang kerja, area terbuka di halaman, serta pintu masuk dan pintu keluar utama area site, area parkir dan di tetiap sudut utama dari site,dna tempat- tempat yang dianggap perlu menurut analisa keamanan. 3. Sistem Elektrikal Sumber listrik pada bangunan berasal dari PLN dan di backup oleh internal generator apabila ada pemadaman dari PLN, sistem jaringan di bagi per block bangunan untuk mempermudah dalam mengontrol maupun pemeliharaan dan perbaikan. Bagan 5.85 Instalasi Jaringan Listrik Sumber: Analisis Pribadi 4. Sistem Telekomunikasi Jaringan telekomunikasi menggunakan telepon, fax dan internet serta system jaringan internal yang menggunakan internal LAN line yang menghubungkan antar bangunan dan ruang tampa menggunakan system satelit untuk penghematan dan dapat di sebar dengan system wi-fee dan dikontol oleh serber agar tidak terlalu banyak jaringan kabel. ATSSwitch Power station PLN Panel induk stabolisator Gedung parlemen Kantor pengelola Kantor anggota parlemen Generator Meteran listrik Distribusi 1 Distribusi 2 Distribusi 3 Penerangan taman Distribusi 4 Penerangan jalan Back up sistem solar sel Arch, 09 Atma Jaya Yogyakarta University Karya Ilmiah Tugas Akhir Arsitektur BAB V ANALISIS PERENCANAAN PERANCANGAN 269

5.1.7.5. Sistem Evakuasi Khusus