Pengertian Kredit dan Jaminan

commit to user 16 c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

2. Pengertian Kredit dan Jaminan

Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan bab I, pasal 1, 2 No. 14 tahun 1967 dirumuskan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan lain pihak dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan. Prinsip perkreditan a. Character Kepercayaan yaitu untuk mengetahui tingkat kejujuran dan integritas serta tekad baik si peminjam untuk memenuhi kewajiban- kewajibannya. b. Capacity Yaitu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajibannya. c. Capital Jumlah dana yang dimiliki oleh calon debitur. d. Collateral Barang jaminan yang diserahkan oleh deditur. commit to user 17 e. Condition of economy Situasi dan kondisi politik, ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi kondisi ekonomi suatu saat yang kemungkinan akan mempengaruhi kelancaran usaha si debitur. Sistematika Perkreditan Prinsip pembelanjaan menyatakan bahwa “ kebutuhan modal jangka pendek harus di penuhi dengan sumber-sumber dana jangka pendek, begitu pula kebutuhan dana jangka panjang harus dipenuhi dengan sumber-sumber dana jangka panjang pula” Muljono:1989. Oleh karena itu untuk menghindarkan diri dari kegagalan pemberian kredit maka pengelola kredit harus tahu setepat-tepatnya jenis kredit apa yang diperlukan oleh calon debitur untuk membiayai usahanya. Kredit yang diberikan oleh bank kepada masyarakat terdiri dari berbagai jenis. jenis-jenis kredit dapat digolongkan menjadi enam Bastian dan Suhardjono:2006, yaitu : 1. Berdasarkan jangka waktunya a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahunpaling lama satu tahun. b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang jangka waktu pelunasannya satu atau dua tahun. c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktu pelunasannya lebih dari tiga tahun. commit to user 18 2. Berdasarkan segmen usaha a. Segmen otomotif. b. Segmen tekstil. c. Segmen makanan. d. Segmen konstruksi, dan sebagainya. 3. Berdasarkan tujuannya a. Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dalam rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapat memperlancar produksi. b. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif. c. Kredit perdagangankomersial, yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan. 4. Berdasarkan penggunaannya a. Kredit Investasi, yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi dengan membeli barang- barang modal. b. Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk menambah modal nasabah. 5. Kredit non kas, yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah yang hanya boleh ditarik apabila suatu transaksi yang telah diperjanjikan telah direalisasikanefektif. commit to user 19 6. Berdasarkan barang jaminan a. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan yang berupa barang berwujud, tidak berwujudjaminan orang. b. Kredit tanpa jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barangorang tertentu. Setiap calon debitur mempunyai sifat secara materiil yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu diperlukan pendekatan dan penanganan yang berbeda dengan memperhatikan ciri khusus dari usahanya. Sebelum mengambil keputusan pemberian kredit, sebaiknya dilakukan analisa secara kritis atas semua aspek yang mempengaruhi kegiatan suatu jenis usaha. Analisa yang perlu dilakukan di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Analisa pemberian kredit a. Pemilihan pendekatan untuk melakukan analisa kredit diantaranya: 1 pendekatan jaminan, 2 pendekatan karakter, 3 kemampuan pelunasan atas kredit yang di berikan, 4 tingkat keterlaksanaan proyek usaha calon debitur, 5 pemberian kredit sebagai Bank Pembangunan. commit to user 20 b. Pengumpulan informasi yang lengkap seperti : 1 data baik formalinformal menyangkut reputasi karakter calon nasabah yang di peroleh dari asosiasi-asosiasi usaha dan lain- lain, 2 bank to bank information untuk mendukung informasi bonafiditas dan reputasi karakter nasabah yang bersangkutan, 3 informasi mengenai produk yang akan di pasarkan oleh calon debitur, 4 datainformasi sosial ekonomis dan politik yang menyangkut proyek yang akan di biayai dengan kredit, 5 sumber-sumber bahan baku, 6 data intern bank yaitu antara lain aktivitas rekening gironya, dan lain-lain. c. Penetapan titik kritis suatu proyek. Titik kritis dapat diketahui dari faktor produksi yang paling menentukan terhadap keberhasilan proyek yang bersangkutan. 2. Analisa aspek yuridis Dalam analisa permohonan kredit, aspek yuridis mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan aspek terpenting di antara lainnya. Sasaran aspek yuridis diantaranya adalah : a. penilaian kecakapan calon debitur, b. legalitas usaha calon debitur. commit to user 21 3. Analisa aspek pemasaran Aspek pemasaran merupakan penilaian terhadap kemampuan suatu usaha dalam memasarkan produk yang dihasilkan dari kegiatan usaha tersebut. 4. Analisa aspek teknis Mengukur nilai uang dari perangkat-perangkat yang digunakan dalam kegiatan usaha calon debitur. 5. Aspek komersiil Menilai apakah sumber-sumber dana yang paling optimal, pemakaian waktu yang paling tercepat, alokasi distribusi yang optimal dari faktor- faktor produksi oleh suatu perusahaan dan lain-lain. 6. Analisa aspek keuangan, yang bertujuan untuk : a. struktur permodalan oleh calon debitur untuk dicocokkan dengan struktur perkreditan yang tersedia di pihak perbankan, b. mengetahui seberapa besar dan yang di butuhkan oleh calon debitur, c. mengetahui posisi keuangan calon debitur berupa besarnya rentabilitas, solvabilitas, likuiditas maupun prospek keuangannya di masa mendatang dan lain-lain. Jaminan adalah penyerahan kekayaanpernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggung pembayaran kembali suatu utang Suyatno dkk., 1995. Sedangkan menurut pasal 1131 KUHP jaminan adalah segala kebendaan si berhutang, baik yang bergerak maupun tidak bergerak, baik commit to user 22 yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatan. Administrasi Kredit Administrasi kredit yaitu suatu rangkaian kesatuan kegiatan dari berbagai komponen yang saling berhubungan secara sistimatis dalam penyelenggaran proses kegiatan pengumpulan dan penyajian informasi perkreditan suatu bank, sebagai alat dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen bank pada umumnya dan khususnya di bidang perkreditan Muljono 1989:304. Manfaat administrasi kredit yaitu : 1. sebagai alat dalam menunjang penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dari proses perkreditan itu secara individual maupun perkreditan itu sendiri secara keseluruhan, 2. sebagai dasar untuk pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen bank secara umum maupun manajemen perkreditan secara khusus, 3. sebagai alat penyelenggara sistim dokumentasi perkreditan, 4. sebagai pelaksana dari sistim laporan ataupun sisitim informasi manajemen bank yang bersangkutan, 5. untuk penetapan besarnya hutang dan piutang dengan pihak debitur, 6. untuk dasar pelayanan kepada pihak ekstern. commit to user 23

B. Analisis data dan Pembahasan SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA