EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KSU CITRA CEMERLANG

(1)

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KSU CITRA CEMERLANG

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh :

Harya Adi Kurniawan F3308062

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KSU CITRA CEMERLANG

HARYA ADI KURNIAWAN F3308062

The problem is going to find the answer in this research is the way in the accreditation of systems of accounting information in KSU Citra Cemerlang and if in the systems of accounting information of the KSU credit Citra Cemerlang has joined a strong internal control system. Method of data collection that the writer uses interviews, observation, documentation and library stdudi. The analysis of data from this study carried out by an assessment of the related functions, documents that are used, the accounting records are used, the internal control system that separates strictly the responsibilities and procedures of accounting information of the credit system.

Results of the evaluation show the classification of accounts has been good, but the weakness in the use of form is a document used in information systems accounting, especially the provision of credit and BRPP still printed SPK numbered series. Weaknesses in an organizational unit separated responsibilities and is strictly a function of credit facilities undertaken by the Department of credit, lack of separation of functions between the tested agents evaluating security with the officer who conducted the analysis of credit.

The conclusion can be drawn from these tests is the internal control system of credit in KSU Citra Cemerlang good in general. On the basis of these conclusions was presented the following suggestions, which is a document that is mainly used BRPP and SPK a serial number must be printed and there is a separation of functions between the tested agents evaluating guarantee with the officer who conducted the analysis of credit and credit analysis should be on the ground. It is useful to reduce the risk of fraud, as well as to analyze the security of the debtor in order to avoid the possibility of presenting a fictional credit and arrears or bad credit.


(3)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN

INTERN DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KSU CITRA CEMERLANG”, telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 2011

Disetujui dan diterima oleh Pembimbing,

Drs. Subekti Djamaluddin, M.Si., Ak NIP. 195509161988031001


(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi.

NAMA : HARYA ADI KURNIAWAN

NIM : F3308062

Judul Tugas Akhir : EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT

PADA KSU CITRA CEMERLANG

Surakarta, 14 Juli 2011 Tim penguji Tugas Akhir

1. Anas Wibawa, SE, M.Si., Ak ( )

NIP. 197302152000121001 Penguji

2. Drs. Subekti Djamaluddin, M.Si., Ak ( )


(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Masalah kecil hanyalah untuk orang kecil, maka bersyukurlah anda yang mempunyai masalah besar karena Tuhan akan menaikkan kelas anda”

(Mario Teguh)

“Setenang langit, secepat petir, sefleksibel air, sekuat tanah, dan setegas api. Terapkan lima elemen ini dalam hidupmu jika ingin menjadi pemimpin hebat”

(Penulis)

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk: 1. Allah SWT Sang Maha Perkasa.

2. Ibu dan Bapak tercinta. 3. Ima laba-laba tersayang.

4. Teman-teman Akuntansi Keuangan angkatan 2008.


(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah Subbhanahu Wa Taalla, Rabb semesta alam yang tidak pernah menyia-nyiakan siapapun yang mengharapkan keridhaan-Nya, dan tidak pernah menampikkan siapapun yang memanjatkan doa kepada-Nya. Segala puji bagi-Nya, yang dengan segala taufiq dan pertolongan-Nya semata, apapun wujud kepentingan, pasti dapat dilaksanakan dengan sempurna.

Tugas Akhir yang penulis susun ini merupakan karya ilmiah yang digunakan untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan guna memperoleh derajat Ahli Madya Akuntansi pada program D III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan Tugas Akhir ini.

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Sri Murni, S.E., M.Si., Ak selaku ketua Program Diploma III Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(7)

6. Bapak Drs. Subekti Djamaluddin, M.Si., Ak selaku pembimbing yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Laporan Magang dan Tugas Akhir

7. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 9. Bapak Eko Andriyanto selaku Kepala Koperasi yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk magang kerja dan penelitian di KSU Citra Cemerlang. 10. Ibu Kurnia Noviana yang telah membimbing dan memberikan ilmu selama

magang kerja di KSU Citra Cemerlang.

11. Seluruh staf serta karyawan di KSU Citra Cemerlang.

12. Teman-teman di Akuntansi Keuangan 2008 Cenat Cenut yang wajahnya selalu menghancurkan duniaku.

13. Kepada teman seprjuangan satu bimbinganku (Adit, Kholid, Puguh, Zakiya), terima kasih untuk kalian semua.

14. Ima Rusyanti yang selalu memberikan dukungan dan senyum manisnya. 15.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang


(8)

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan dan menyusun laporan magang ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juni 2011


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRACT... ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1

1. Sejarah dan Perkembangan Instansi ... 1

2. Visi dan Misi Instansi ... 2

3. Struktur Organisasi ... 3

4. Deskripsi Jabatan ... 5

5. Produk jasa dan pelayanan KSU Citra Cemerlang ... 11

6. Jam Kerja Karyawan ... 12


(10)

C. PERUMUSAN MASALAH ... 15

D. TUJUAN PENELITIAN ... 16

E. MANFAAT PENELITIAN ... 16

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA ... 18

1. Pengertian Kredit ... 18

2. Pengertian Sistem ... 24

3. Pengertian Prosedur ... 25

4. Pengertian Sistem Akuntansi ... 29

B. EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KSU CITRA CEMERLANG ... 30

1. Fungsi Yang Terkait... 31

2. Dokumen Yang Digunakan ... 35

3. Catatan Akuntansi Yang Digunakan ... 39

4. Prosedur Pemberian Kredit ... 40

5. Pengendalian Intern Pemberian Kredit ... 43

6. Pengendalian Intern Prosedur Pemberian Kredit Pada KSU Citra Cemerlang ... 47

BAB III TEMUAN A. KELEBIHAN ... 60

B. KELEMAHAN ... 61 BAB IV PENUTUP


(11)

A. SIMPULAN ... 62 B. REKOMENDASI ... 63 DAFTAR PUSTAKA


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Perbandingan Fungsi Yang Terkait ... 35 II.2 Perbandingan Dokumen Yang Digunakan ... 38 II.3 Perbandingan Catatan Akuntansi Yang Digunakan ... 40 II.4 Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit

dan Salah Saji Potensial ... 45 II.5 Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit

Pada KSU Citra Cemerlang ... 49 II.6 Kertas Kerja Penilaian SPI Pada KSU Citra Cemerlang ... 51


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Struktur Organisasi KSU Citra Cemerlang ... 4

2.1 Prosedur Pemberian Kredit ... 53

2.2 Prosedur Penyidikan dan Analisis Kredit ... 54

2.3 Prosedur Persetujuan Kredit ... 55

2.4 Prosedur Persetujuan Kredit ... 56

2.5 Prosedur Persetujuan Kredit ... 57

2.6 Prosedur Pencairan Kredit ... 58


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Tugas Akhir 2. Jawaban Dari Institusi Magang

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Kegiatan Magang 4. Surat Tanda Terima Penyerahan Laporan Magang 5. Nota Debet/Kredit

6. Surat Tanda Setor 7. Slip Penyetoran

8. Surat Tanda Terima Uang Pinjaman 9. Slip Tanda Terima

10.Slip Penarikan

11.Fotokopi KTP sebagai jaminan

12.Fotokopi Kartu Keluarga sebagai jaminan 13.Fotokopi Sertifikat Tanah sebagai jaminan 14.Draft Form Penilaian Ujian Tugas Akhir


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah dan Perkembangan Instansi

KSU Citra Cemerlang berdiri pada 25 Februari 2005 berdasarkan Surat Keputusan NO. 188.4/ 306/ BH/ 11/ 2005 yang didirikan oleh A. Eko Andrianto. Pak Eko mendirikan Koperasi Serba Usaha dengan tujuan untuk membantu para pengusaha mikro yang berada di daerah asalnya. Dengan pemberian kredit kepada para pengusaha mikro tentu akan menambah jumlah modal untuk dapat digunakan memajukan usaha mereka. Pada mulanya Pak Eko mengalami kesulitan dalam mempublikasikan usahanya kepada masyarakat di daerah asalnya karena faktor pendidikan sumber daya manusia disana yang masih rendah. Setelah berjuang cukup lama, akhirnya banyak petani dan para pengusaha mikro tertarik untuk meminjam dana dari koperasi yang didirikan oleh Pak Eko tersebut. Walaupun dengan jaminan dan syarat-syarat tertentu pastinya. Dengan mengajukan sertifikat tanah para pengusaha mikro dapat mendapat modal untuk memajukan usahanya. Selain memberikan kredit, para nasabah juga dapat menyimpan uang di KSU Citra Cemerlang.


(16)

Setelah dua tahun, Pak Eko berhasil mengembangkan usaha koperasinya dan membuka koperasi baru di Surakarta. KSU Citra Cemerlang terletak di Jalan Veteran 281 Surakarta yang berada persis dsebelah barat Toko MULIA ELEKTRONIK. Tujuan dari KSU Citra Cemerlang yaitu untuk menyejahterakan anggotanya. KSU Citra Cemerlang juga memberikan kredit bagi pengusaha mikro dan individu yang ingin memulai usaha baru.

2. Visi dan Misi Instansi

Visi

· Mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya

· Ikut serta dalam Pembangunan Nasional dan Daerah

· Sebagai badan pergerakan perekonomian kecil dan menengah.

Misi

· Sebagai wadah bagi anggota untuk mengembangkan potensi diri khususnya dibidang ekonomi


(17)

· Menjadi salah satu roda penggerak perokonomian Daerah dan Nasional

· Memajukan perekonomian masyarakat kecil dan menengah serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional.

3. Struktur Organisasi

Sturktur organisasi merupakan mekanisme formal untuk mengelola organisasi yang menunjukkan kerangka dan pola hubungan antara fungsi, bagian dan posisi serta menjelaskan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam aspek kerja, koordinasi, pengambilan keputusan.


(18)

4. Deskripsi Jabatan

Adapun pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam KSU Citra Cemerlang adalah sebagai berikut:

1. Kepala Koperasi

Mempunyai wewenang dan bertanggungjawab dalam KSU Citra Cemerlang untuk:

a. Mengawasi pelaksanaan operasional organisasi. b. Mengelola KSU Citra Cemerlang.

c. Mewakili organisasi baik di dalam maupun di luar organisasi. d. Meminta laporan pertanggungjawaban dari setiap bagian organisasi. e. Memberi saran, nasihat, petunjuk, dan bimbingan pada anggota

koperasi.

f. Bertanggung jawab atas wewenang yang diberikan kepadanya dan juga atas informasi yang diturunkan pada bagian di bawahnya. 2. Bagian Akuntansi

Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam KSU Citra Cemerlang untuk:

a. Membuat perencanaan dan kebijakan kegiatan operasional untuk bagian kas masuk, bagian kas keluar, dan bagian anggaran.

b. Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian yang menjadi bawahannya.


(19)

d. Melakukan pencatatan semua kegiatan atau transaksi kuangan perusahaan.

e. Melakukan kegiatan di bidang pembukuan administrasi kuangan perusahaan.

f. Bertanggung jawab terhadap masalah administrasi keuangan perusahaan dan pembuatan laporan keuangan.

3. Bagian Kas Masuk

Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam KSU Citra Cemerlang untuk mencatat kas yang masuk di koperasi baik dari debitur maupun anggota yang ingin menyimpan uang maupun dari sumber manapun.

4. Bagian Kas Keluar

Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam KSU Citra Cemerlang untuk:

a. Bertugas mengeluarkan uang untuk keperluan atau kepentingan perusahaan.

b. Bertanggung jawab terhadap masalah keuangan perusahaan, pembuatan laporan keuangan.

c. Melakukan pencatatan semua kegiatan atau transaksi kuangan perusahaan.

d. Melakukan kegiatan di bidang pembukuan administrasi keuangan perusahaan.


(20)

e. Bertanggung jawab terhadap masalah administrasi keuangan perusahaan dan pembuatan laporan keuangan.

5. Bagian Anggaran

Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam KSU Citra Cemerlang untuk:

a. Mengawasi segala kegiatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.

b. Mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan. c. Mengatur program pendapatan dan pengeluaran keuangan.

d. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

e. Membuat perencanaan dan kebijakan kegiatan operasional.

f. Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian yang menjadi bawahannya.

6. Bagian Pemasaran

Mempunyai tugas dan tangung jawab dalam melaksanakan kegiatan promosi terhadap produk dan jasa KSU Citra Cemerlang kepada sasaran yang ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku.

7. Bagian Kredit

Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam KSU Citra Cemerlang untuk:


(21)

a. Terselenggaranya penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang kredit di KSU Citra Cemerlang.

b. Kegiatan lapangan untuk pemeriksaan debitur & kondisi usaha debitur sesuai peraturan yang berlaku.

c. Kegiatan menyusun laporan kunjungan lapangan dan laporan penilaian kelayakan pemberian kredit sesuai peraturan yang berlaku.

d. Memberikan usulan alam rangka mengatasi permasalahan dan peningkatan kinerja pelayanan kredit komersial.

e. Pelaporan kegiatan pelayanan kredit komersial di KSU Citra Cemerlang.

f. Kegiatan pembinaan lapangan kepada debitur sesuai peraturan yang berlaku.

g. Kegiatan memonitor kinerja rekening saldo pinjaman dan pemenuhan kewajiban angsurannya sesuai peraturan yang berlaku. 8. Bagian Penagihan

Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam KSU Citra Cemerlang untuk:

a. Terselenggaranya penyusunan rencana kerja dan anggaran.

b. Mengawasi untuk memastikan pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan perkreditan, prosedur pmberian kredit dan ketentuan yang berlaku.


(22)

c. Mengawasi untuk memastikan pemberian kredit telah memenuhi kebutuhan perbankan yang berlaku.

d. Memantau perkembangan kegiatan usaha debitur unuk mengurangi risiko penurunan kredit.

e. Mengawasi untuk memastikan bahwa penilaian kualitas kredit telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BI.

f. Memantau dan mengawasi secara khusus pemberian kredit kepada pihak yang terkait dengan debitur-debitur, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Memantau pelaksanaan pengadministrasian dokumen perkreditan apakah telah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

h. Memantau kecukupan jumlah penyisihan penghapusan aktiva (PPA).

i. Terselenggaranya pengelolaan kegiatan pengawasan dan pembinaan kredit kurang lancar, diragukan dan macet.

j. Terselenggaranya pengelolaan kegiatan penyehatan dan

penyelamatan kredit kurang lancar, diragukan dan macet KSU Citra Cemerlang.

9. Bagian Personalia

Mempunyai tugas dan tangung jawab dalam KSU Citra Cemerlang untuk:


(23)

a. Kegiatan konseling untuk keperluan pembinaan sumber daya manusia.

b. Mengadakan program pendidikan dan latihan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia.

c. Melaksanakan kegiatan rumah tangga, logistik dan pengelolaan aktiva tetap.

d. Melaksanakan kegiatan pengarsipan dan pengelolaan surat menyurat.

e. Terselenggaranya kegiatan hubungan anggota KSU Citra

Cemerlang.

f. Terselenggaranya pengembangan SDM di KSU Citra Cemerlang. g. Terselenggaranya kegiatan bidang umum dan sekretariat Koperasi. h. Terselenggaranya pembinaan dan penilaian sumber daya manusia di

KSU Citra Cemerlang. 10.Bagian Penggajian

Mempunyai tugas dan tangung jawab dalam KSU Citra Cemerlang untuk kegiatan pembayaran gaji, uang makan, kesehatan, cuti besar, penghargaan kesetiaan kerja dan lain-lain sesuai peraturan yang berlaku.


(24)

5. Produk jasa dan pelayanan KSU Citra Cemerlang

Produk kredit yang diberikan oleh KSU Citra Cemerlang: 1) Kredit Modal Usaha

Kredit yang diberikan kepada pengusaha untuk kepentingan pengembangan usaha atau untuk membuka usaha baru.

2) Kredit Multiguna

Kredit yang diberikan kepada masyarakat yang mempunyai banyak keguanaan diantaranya untuk pembiayaan pernikahan, pendidikan, renovasi rumah, dll.

3) Kredit Konsumtif

Kredit yang diberikan untuk kepentingan diluar usaha yaitu untuk kebutuhan konsumtif diantaranya untuk pembelian barang-barang elektronik.

Persyaratan untuk pengajuan kredit, calon debitur mengisi formulir yang telah disediakan bank dengan melengkapi:

a) Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP).


(25)

c) Foto copy Surat Nikah (yang sudah menikah).

d) Foto copy rekening listrik.

e) Fotocopy jaminan/ agunan (BPKB/ Sertifikat).

f) Dokumen pendukung lainnya.

6. Jam Kerja Karyawan

Rincian waktu dari jam kerja karyawan KSU Citra Cemerlang yang harus dipenuhi yaitu :

Hari Senin – Jumat : 08.00 - 16.00 WIB.

Hari Sabtu : 08.00 - 14.00 WIB.

Istirahat siang : 12.00 - 13.00 WIB.

kecuali pada hari Jumat, pukul 11.45 - 13.00 WIB.

Hari Besar & Minggu : Libur

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dengan semakin berkembangnya kegiatan ekonomi saat ini dan berkembangnya usaha-usaha perdagangan baru, maka akan semakin terasa perlunya kebutuhan sumber-sumber dana untuk membiayai kegiatan usaha


(26)

dan peluang bisnis yang semakin berkembang. Pembangunan di berbagai bidang usaha dan industri tentunya memerlukan dana pendukung yang tidak sedikit, dan untuk itu peran perbankan nasional yang tangguh dan efisien sangat menentukan. Hal tersebut tampak jelas pada perkembangan jumlah kredit perbankan yang mempengaruhi secara langsung sistem perekonomian nasional. Untuk lebih mendorong terciptanya hal tersebut diperlukan lembaga keuangan yang sehat dan dinamis (rentabilitas tinggi), yang mana mampu memberikan pelayanan semestinya kepada masyarakat yang memerlukan, karena hubungan antara pertumbuhan peluang bisnis dengan kegiatan perkreditan mempunyai hubungan yang sangat erat.

Kegiatan perkreditan merupakan salah satu usaha yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan salah satu usaha lembaga keuangan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat umum dan nasabah yang membutuhkan kredit.

Ruang lingkup dari kredit sebagai kegiatan perkoperasian tidaklah semata-mata berupa kegiatan peminjaman kepada nasabah melainkan sangatlah kompleks karena menyangkut keterkaitan unsur-unsur yang cukup banyak diantaranya meliputi sumber-sumber dana kredit, alokasi dana, organisasi dan manajemen perkreditan, kebijakan kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, pengawasan kredit, serta penyelesaian kredit bermasalah.


(27)

Untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam kegiatan perkreditan memerlukan suatu sistem pengendalian intern. Sistem pengendalian intern yang baik akan membantu pelaksanaan operasional secara efektif dan efisien, serta untuk mengendalikan timbulnya kredit bermasalah dan kredit macet. Sistem pengendalian mempunyai arti penting karena nantinya akan menjadi faktor yang sangat menentukan terhadap tingkat pertumbuhan kredit.

Salah satu tujuan sistem pengendalian intern adalah menjaga kekayaan perusahaan agar dapat tumbuh dan berkembang. Kredit merupakan produk dan layanan yang dimiliki oleh koperasi. Setiap realisasi kredit yang diberikan kepada masyarakat mempunyai risiko terjadinya kredit macet. Oleh sebab itu, bila sistem perkreditan terganggu dengan adanya kredit bermasalah maupun kredit macet, maka perputaran uang akan terganggu.

KSU Citra Cemerlang adalah sebuah Lembaga Keuangan yang bergerak dalam bidang perbankan dengan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, dari dan untuk masyarakat sesuai UU No. 7 tahun 1992 dan telah disempurnakan menjadi UU No. 10 tahun 1998. KSU Citra Cemerlang didirikan dengan maksud dan tujuan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan.


(28)

Pemberian bantuan berupa modal yaitu dengan memberikan pinjaman berupa uang dengan sistem kredit yang pelaksanaannya harus diawasi dan berdasarkan sistem tertentu serta prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dari pemberian pinjaman tersebut maka peminjam berkewajiban mengembalikan pinjaman dalam bentuk angsuran dan melakukan pelunasan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Namun pada praktiknya masih terjadi masalah-masalah yang bersangkutan dengan angsuran nasabah. Masih terdapat banyak nasabah yang dalam mengangsur pinjaman tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, bahkan ada pula yang tidak mampu melanjutkan angsuran pinjamannya atau disebut dengan istilah kredit macet. Atas dasar hal tersebut, untuk dapat mengamati kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem pemberian kredit sekaligus penyimpangan pelaksanaan di dalamnya dan memberikan masukan kepada perusahaan untuk mengatasinya dengan mengevaluasi sistem, maka penulis tertarik untuk menjadikan masalah tersebut sebagai fokus di dalam penelitian ini dengan judul “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KSU CITRA CEMERLANG”.


(29)

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang?

2. Apakah dalam Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang telah dilaksanakan prinsip pengendalian intern?

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang.

2. Mengevaluasi apakah dalam Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang telah dilaksanakan prinsip pengendalian intern.


(30)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat bagi KSU Citra Cemerlang

Sebagai bahan pertimbangan dalam usaha perbaikan sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang lebih baik guna menentukan kebijakan-kebijakan koperasi selanjutnya.

2. Manfaat bagi akademis

Sebagai bahan referensi untuk akademis

3. Manfaat bagi penulis

Sebagai sarana untuk menerapkan teori yang telah dipelajari sehingga dengan sendirinya merupakan proses belajar penulis yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi pemberian kredit.


(31)

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kredit

Kata kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “credere”

yang berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin “creditium” yang berarti “kepercayaan akan kebenaran”. Dalam praktek kehidupan sehari-hari pengertian ini selanjutnya berkembang lebih luas lagi yaitu kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati (Muljono, 1994:10).

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.


(32)

Kredit merupakan kepuasan untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk menerima pembayaran pada waktu yang diterima atau pada waktu yang akan datang karena penyerahan barang-barang sekarang (Suyatno, 1993:137).

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian kredit. Kredit adalah penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu antara pihak kreditur dengan pihak debitur yang berlandaskan kepercayaan bahwa pihak debitur akan melunasi kewajibannya berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.

a. Unsur-unsur Kredit.

Ada beberapa unsur yang mendasari bank dalam memberikan kredit kepada nasabahnya dan unsur-unsur tersebut mempengaruhi dalam kelancaran kegiatan perkreditan koperasi. Unsur-unsur tersebut antara lain:

1) Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan bank dalam bentuk uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

2) Tenggang waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontrasepsi yang akan diterima pada masa yang akan datang.


(33)

3) Degree of risk, yaitu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontrasepsi yang akan diterima di kemudian hari. 4) Prestasi, yaitu objek kredit yang tidak saja diberikan dalam bentuk

uang, tetapi dalam bentuk barang atau jasa (Suyatno, 1993:13). b. Fungsi Kredit

2) Meningkatkan daya guna uang.

3) Meningkatkan daya guna dalam peredaran barang.

4) Meningkatkan daya guna dalam lalu lintas peredaran uang. 5) Merupakan salah satu alat stabilitas ekonomi.

6) Meningkatkan kegairahan usaha. 7) Meningkatkan pemerataan pendapatan. 8) Meningkatkan hubungan internasional. c. Tujuan Kredit

1) Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit.

2) Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada. 3) Melaksanakan kegiatan operasional bank.

4) Memperlancar lalu lintas pembayaran. 5) Menambah modal kerja perusahaan.


(34)

d. Jenis-jenis Kredit

1) Ditinjau dari tujuannya:

a) Kredit konsumtif

Yaitu kredit yang diperlukan untuk membiayai kegiatan konsumtif bagi calon debitur perorangan.

b) Kredit produktif

Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang–barang untuk di jual kembali.

c) Kredit perdagangan

Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang–barang untuk dijual kembali.

2) Ditinjau dari jangka waktunya:

a) Kredit jangka pendek

Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur dengan waktu maksimun satu tahun.


(35)

b) Kredit jangka menengah

Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur dengan jangka waktu antara satu sampai tiga tahun.

c) Kredit jangka panjang

Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun (Taswan, 2005:196).

3) Ditinjau dari jaminan:

a) Kredit tanpa jaminan (unsecured loan)

Yaitu kredit yang dibeerikan oleh kepada debitur tanpa menggunakan jaminan.

b) Kredit dengan agunan (secured loan)

Yaitu kredit yang diberikan oleh kepada debitur dengan menggunakan agunan/ jaminan.


(36)

a) Kredit modal kerja

Yaitu kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayaai modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar.

b) Kredit investasi

Yaitu kredit berjangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh suatu untuk melakukan investasi atau penanaman modal.

e. Jaminan Kredit

Jaminan kredit secara umum dapat diartikan sebagai penyerahan kekayaan atau pernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggung pembayaran kembali suatu hutang (Suyatno, 1993). Kredit tanpa jaminan sangat membahayakan posisi bank jika suatu saat terjadi kemacetan. Jaminan yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur, yaitu jaminan benda, jaminan surat-surat berharga, dan jaminan orang. Jaminan benda dapat berupa barang bergerak seperti kendaraan dan barang tidak bergerak seperti tanah dan bangunan. Jaminan surat-surat berhatrga yang dapat dijaminkan misalnya, sertifikat tanah atau BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor). Sedangkan jaminan orang, yaitu jaminan yang diberikan


(37)

oleh seseorang dan apabila kredit tersebut macet maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggung resikonya.

f. Prinsip–prinsip Kredit

Menurut Muljono (1993:11) prinsip-prinsip perkreditan yang sering disebut dengan 5C atau 6C adalah sebagai berikut:

1) Character

Adalah keyakinan dari pihak bank bahwa si peminjam mempunyai moral, watak ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam kehidupan pribadi manusia sebagai anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.

2) Capacity

Adalah suatu penilaian pada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan usaha yang akan dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank.

3) Capital

Adalah jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur.


(38)

4) Collateral

Adalah barang-barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterima.

5) Conditional of economy

Adalah situasi dan kondisi politik, sosial budaya, ekonomi dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada saat maupun kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi usaha dari perusahan yang memperoleh kredit.

6) Constraint

Adalah batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak memungkinakan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat.

11.Pengertian Sistem

Menurut Hall (2001:5), sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang saling berhubungan yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau yang secara rutin terjadi. Melalui sistem, pihak intern dan ekstern perusahaan dapat memperoleh informasi yang diperlukan mengenai perusahaan. Selain itu, dengan adanya sistem maka


(39)

penyelenggaraan operasional perusahaan diharapkan dapat terjalin rapi dan terkoordinasi sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.

Menurut Mulyadi (2001:5), sistem merupakan jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dari beberapa definisi sistem yang dipaparkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kerangka prosedur atau susunan yang saling berhubungan antara bagian yang satu dengan yang lain dan antara komponen yang satu dengan yang lain yang telah dikoordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan yang sama. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001:5)

12.Pengertian Prosedur

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001:5).

Menurut Kasmir (1998), secara umum prosedur pemberian kredit oleh badan hukum terdiri dari beberapa tahap, yaitu:


(40)

1) Pengajuan berkas-berkas permohonan kredit

Pemohon mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal atau pemohon datang langsung ke bank dengan membuat permohonan kredit dan dilampiri berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan. Proposal tersebut berisi latar belakang perusahaan, maksud dan tujuan permohonan kredit, besar kredit dan jangka waktunya, cara pengembalian kredit, serta jaminan kredit. Berkas-berkas lain yang disyaratkan seperti akta notaris, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), fotokopi sertifikat jaminan, neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Berdasarkan neraca dan laporan laba rugi perusahaan tersebut dapat dilakukan penilaian keuangan dengan menggunakan rasio-rasio

current ratio, acid test ratio, inventory turn over, dan lain sebagainya.

2) Penyelidikan berkas jaminan

Penyelidikan berkas jaminan bertujuan untuk mengetahui kelengkapan dan kebenaran berkas yang diajukan apakah sesuai persyaratan yang telah ditetapkan oleh bank. Jika menurut bank persyaratannya belum lengkap atau cukup maka calon debitur diminta untuk segera melengkapinya dan apabila dalam jangka waktu tertentu


(41)

calon debitur tidak sanggup untuk melengkapinya, maka sebaiknya permohonan kredit tersebut dibatalkan.

3) Wawancara I

Wawancara I merupakan penyelidikan kepada calon debitur dengan langsung berhadapan dengan calon debitur, untuk meyakinkan apakah berkas yang diajukan telah sesuai dan lengkap seperti ketentuan bank. Selain itu, wawancara ini juga bertujuan mengetahui keinginan dan kebutuhan calon debitur yang sebenarnya.

4) On the spot

On the spot merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan

dengan meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Hasil on the spot ini dicocokkan dengan hasil wawancara I. Pada saat hendak melakukan on the spot, calon debitur jangan diberi tahu terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar kenyataan di lapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

5) Wawancara II

Wawancara II merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan pda saat dilakukan on the spot/survei di lapangan. Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara I dicocokkan dengan pada saaat on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran. Untuk kemudian


(42)

petugas kredit melakukan analisis kredit berdasarkan data dan hasil wawancara yang telah dilakukan.

6) Keputusan Kredit

Dalam hal ini bank menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak. Jika diterima maka dipersiapkan administrasinya meliputi jumlah uang yang diterima, jangka waktu kredit, serta biaya-biaya yang harus dibayar. Namun jika ditolak, maka dikirim surat penolakan dengan alasan masing-masing.

7) Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya

Jika kredit tersebut disetujui/diterima, maka sebelum kredit dicairkan terlebih dahulu calon debitur menandatangani akad kredit, pengikatan jaminan dengan hipotik, serta surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu. Penandatanganan tersebut dapat dilaksanakan antara bank dengan debitur secara langsung atau dengan melalui notaris.

8) Realisasi kredit

Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.


(43)

Penyaluran/penarikan dana merupakan pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit, yaitu secara langsung/sekaligus atau secara bertahap.

13.Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menjadi menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3)

Dari definisi sistem akuntasi tersebut, menurut Mulyadi (2001:3-5) unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah sebagai berikut:

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas. Formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang akan terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan


(44)

data lainnya. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini terdapat pula kegiatan peringkasan data,yang hasil peringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian diposting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar.

c. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai unsur–unsur informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

B. EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Dari beberapa pengertian sistem dan prosedur di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pemberian kredit adalah rangkaian dari cara dan prosedur dalam pemberian kredit yang mencakup tahapan permohonan kredit sampai dengan pencairan kredit yang membentuk suatu sistem yang berurutan dan berkaitan erat dalam pelaksanaan pemberian kredit.

Hal-hal yang diperlukan dalam mengevaluasi sistem pemberian kredit antara lain sebagai berikut:


(45)

1) Fungsi Yang Terkait

Dalam sistem pemberian kredit agar tidak terpusat hanya satu bagian saja, maka dibentuklah beberapa fungsi. Fungsi-fungsi tersebut akan saling berkoordinasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh koperasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi fungsi yang terkait dalam sistem pemberian kredit perusahaan adalah sebagai berikut:

a) Pemisahan fungsi organisasi yang memadai.

b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.

c) Praktik yang sehat dalam pelaksanakan tugas dan fungsi tiap bagian organisasi.

Fungsi yang terkait dalam sistem pemberian kredit menurut Muljono (1993), terdiri dari berbagai fungsi, yaitu:

a. Tim Analis Kredit

Analis Kredit merupakan fungsi yang mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Memproses permohonan kredit calon debitur.

2) Menerima permohonan kredit dan dokumen pendukung/


(46)

3) Melakukan wawancara dan survei (on the spot) kepada calon debitur serta menganalisis permohonan kredit.

4) Menerbitkan Perangkat Analisa Kredit (PAK).

5) Membahas dan mengevaluasi PAK dalam Rapat Komite Kredit (RKK) untuk pengambilan keputusan final atas kredit bersama dengan Seksi Legal & Pengawasan Kredit dan Pemimpin Cabang. 6) Membuat surat penolakan permohonan kredit kepada calon debitur

apabila permohonan kredit tersebut ditolak.

7) Membuat Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) dan Surat Perjanjian Kredit (SPK) apabila permohonan diterima.

8) Mengagendakan penandatanganan akad kredit dan pengikatan jaminan dengan calon debitur;

9) Menyelenggarakan realisasi kredit.

b. Teller

Teller merupakan fungsi yang bertanggung jawab kepada Seksi

Pelayanan, yang mempunyai tugas sebagai berikut:


(47)

2) Melaksanakan realisasi kredit dengan mengkredit maksimal kredit ke dalam rekening debitur.

c. Customer service

Customer service merupakan fungsi yang bertanggung jawab

kepada Seksi Pelayanan dan mempunyai tugas memberikan layanan informasi dan pembukaan rekening tabungan atau giro kepada calon debitur.

d. Seksi Pengawasan Kredit

Seksi Legal & Pengawasan Kredit mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Mengecek dan menganalisa PAK.

2) Membahas dan mengevaluasi PAK dalam RKK untuk

pengambilan keputusan kredit bersama dengan Tim Analis Kredit dan Pemimpin Cabang.

3) Memberikan pendapat atas PAK.

4) Otorisari PAK.

5) Otorisasi daftar pengambilan dokumen pokok.


(48)

Pemimpin Cabang mempunyai tugas dalam proses kredit sebagai berikut:

1) Mengecek dan menganalisa PAK;

2) Memimpin RKK;

3) Memberikan pendapat atas PAK.

4) Memberikan otorisasi kredit dengan menandatangani PAK apabila kredit disetujui.

f. Seksi Legal & Administrasi Kredit

Seksi Administrasi Kredit merupakan fungsi yang mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Dokumentasi dan administrasi dalam proses kredit, yaitu PAK, SP3K, dan SPK;

2) Memproses pelunasan kredit (pengambilan dokumen pokok debitur).

g. Seksi Akuntansi & TI

Seksi Akuntansi & TI merupakan fungsi yang mempunyai tugas sebagai berikut:


(49)

1) Melakukan BI checking terhadap data calon debitur guna analisis pemberian kredit;

2) Membuat jurnal atas penarikan dan pembayaran dana kredit berdasarkan formulir settoan dan setoran penarikan;

3) Mengarsip formulir setoran dan formulir penarikan.

Fungsi terkait dalam sistem akuntansi yang terdapat pada KSU Citra Cemerlang yaitu:

a) Fungsi Kredit, fungsi ini bertanggungjawab dalam penerimaan permohonan kredit dan surat pemberitahuan.

b) Fungsi Penagihan, fungsi ini bertanggungjawab melakukan

penagihan piutang langsung kepada debitur berdasarkan daftar piutang yang akan ditagih.

c) Fungsi Kas, fungsi ini bertanggungjawab atas penerimaan dan pengeluaran uang.

d) Fungsi Akuntansi, fungsi ini bertanggungjawab dalam penerimaan dan pengeluaran kas, serta menyelenggarakan laporan keuangan.

e) Fungsi Pemeriksaan Intern, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengecek ketelitian catatan kas yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi.


(50)

Tabel II. 1

Perbandingan Fungsi Yang Terkait

KSU Citra Cemerlang Muljono

a. Fungsi Kredit b. Fungsi Penagihan c. Fungsi Kas d. Fungsi Akuntansi

e. Fungsi Pemeriksaan Intern

a. Tim Analisis Kredit

b. Teller

c. Customer Service

d. Seksi Pengawasan Kredit

e. Pemimpin Cabang

f. Seksi Legal & Administrasi Kredit

g. Seksi Akuntansi & TI

Fungsi yang mendukung dalam Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit yang terdapat pada KSU Citra Cemerlang sudah baik. Tetapi tidak adanya Tim Analisis Kredit dapat memungkinkan jaminan dari calon debitur tidak teranalisa dengan baik.

2) Dokumen Yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2001:3), dokumen adalah formulir-formulir yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit perusahan adalah sebagai berikut:

a) Penggunaaan dokumen bernomor urut tercetak, yang pemakaiannya harus dapat dipertanggungjawabkan oleh bagian yang berwenang.

b) Dokumen yang digunakan tersebut sudah cukup memadai dan cukup merekam data kegiatan sistem pemberian kredit.


(51)

c) Dokumen yang digunakan dibuat rangkap agar tidak terjadi penyalahgunaan.

Dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit antara lain:

a) Formulir permohonan kredit

Formulir ini berisi kesanggupan tertulis dari peminjam dan tanda tangan dari pengurus (Kasubsi Kredit) sebagai bukti penyerahan bahwa permohonan kredit sesuai dengan permintaan dan kondisi kerjanya.

b) Kwitansi

Kwitansi dibuat rangkap tiga oleh bendahara simpan pinjam sebagai bukti telah mengeluarkan uang.

c) Bukti pengeluaran kas

Dibuat sebagai bukti pengeluaran kas dari bank setelah pencairan kredit.

d) Bukti penerimaan kas

Sebagai bukti penerimaan kas dari debitur ketika membayar angsuran kredit.

e) Kartu pinjaman

Kartu pinjaman dibuat untuk mencatat angsuran pinjaman tiap bulan.


(52)

Dokumen yang digunakan pada KSU Citra Cemerlang antara lain sebagai berikut:

a) Formulir Permohonan Kredit

Isi Formulir Permohonan Kredit antara lain: nama formulir, perihal formulir, penerima formulir, identitas calon nasabah, besar pinjaman, jangka waktu pinjaman, keperluan penggunaan kredit daftar lampiran. Formulir ini diotorisasi oleh bagian kredit dan diisi oleh calon debitur yang diginakan sebagai bukti bahwa nasabah telah mengajukan permohonan kredit.

b) Tanda Terima Uang Pinjaman

Isi Tanda Terima Uang Pinjaman antara lain: identitas calon nasabah, besar pinjaman, dan syarat-syarat pinjaman yang tercantum dalam perjanjian pinjaman.

c) Nota Debet/Kredit

Berfungsi sebagai bukti segala kegiatan transaksi yang berhubungan dengan keuangan koperasi.

d) Slip Penyetoran

Dokumen ini berfungsi sebagai bukti penerimaan kas dari debitur ketika membayar angsuran kredit.


(53)

Dokumen ini diisi oleh bagian kas kemudian diserahkan kembali kepada nasabah untuk dibawa kembali pada saat pembayaran angsuran berikutnya.

f) Tanda Setor

Isi Tanda Setor ini antara lain: Nama koperasi, nama formulir, identitas debitur, rincian jumlah setoran pokok, bunga, dan denda.

Tabel II. 2

Perbandingan Dokumen yang Digunakan

KSU Citra Cemerlang Mulyadi

a. Formulir Permohonan Kredit b. Tanda Terima Uang Pinjaman c. Nota Debet/Kredit

d. Slip Penyetoran e. Tanda Terima f. Tanda Setor

a. Formulir Permohonan Kredit b. Kwitansi

c. Bukti Pengeluaran Kas d. Bukti Penerimaan Kas e. Kartu Pinjaman

Dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang sudah cukup lengkap dan memadai untuk merekam data-data pemberian kredit. Dokumen yang digunakan dibuat rangkap agar tidak terjadi penyelewengan.

3) Catatan Akuntansi Yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit antara lain:


(54)

a) Jurnal Umum

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak lagi dapat ditagih.

b) Jurnal Pengeluaran Kas

Digunakan untuk mencatat pemberian kredit dan transaksi pengeluaran kas.

c) Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari pengembalian kredit.

d) Kartu piutang

Untuk mencatat saldo piutang kepada setiap debitur.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang yaitu:

a) Jurnal Umum

b) Jurnal Pengeluaran Kas c) Jurnal Penerimaan Kas


(55)

d) Kartu Piutang

Tabel II. 3

Perbandingan Catatan Akuntasi yang Digunakan KSU Citra Cemerlang

Mulyadi a. Jurnal Umum

b. Jurnal Pengeluaran Kas c. Jurnal Penerimaan Kas d. Kartu Piutang

a. Jurnal Umum

b. Jurnal Pengeluaran Kas c. Jurnal Penerimaan Kas d. Kartu Piutang

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mendukung pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang sesuai dengan sistem pemberian kredit yang baik yang harus dilakukan oleh koperasi. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi dilakukan oleh bagian yang berwenang dengan berdasar pada dokumen pendukung lainnya.

4) Prosedur Pemberian Kredit

Tahap-tahap sistem akuntansi pemberian kredit yaitu permohonan kredit, penyidikan dan analisis, keputusan persetujuan atau penolakan kredit, pencairan kredit, administrasi, pengawasan dan pembinaan, dan pelunasan kredit. Menurut Suyatno (2003:69-86) dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Perkreditan, prosedur pemberian kredit adalah sebagai berikut:


(56)

a) Permohonan Kredit

Permohonan Kredit mencakup sebagai berikut:

1) Permohonan baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas kredit.

2) Permohonan tambahan untuk kredit yang sedang berjalan.

3) Permohonan perpanjangan atau pembaruan masa berlaku kredit yang telah berakhir jangka waktunya.

4) Permohonan lainnya untuk perubahan persyaratan fasilitas kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan, perubahan atau pengunduran jadwal.

b) Penyidikan dan Analisis Kredit

1. Yang dimaksud dengan penyidikan kredit adalah sebagai berikut:

i. Wawancara dengan pemohon kredit (debitur)

ii. Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang digunakan nasabah, baik data intern atau data ekstern

iii. Pemeriksaan/penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hak-hak yang ditemukan nasabah dan informasi lainnya yang diperoleh


(57)

iv. Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah dilaksanakan

2. Yang dimaksud dengan analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi antara lain:

i. Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik keuangan maupun nonkeuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat atau tidak dapat dipertimbangkan suatu permohonan kredit

ii. Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan atas permohonan kredit nasabah

iii. Pekerjaan penyidikan dilakukan oleh petugas yang berfungsi sebagai penyidik kredit dan pekerjaan analisis dilakukan oleh kredit analisis

c) Keputusan atas Permohonan Kredit

Dalam hal ini, yang dimaksud keputusan adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil keputusan berupa menolak, menyetujui dan atau mengusulkan


(58)

permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi

d) Penolakan Permohonan Kredit

Penolakan permohonan kredit dapat terjadi karena sebagai berikut:

1. Oleh bagian kredit atau bagian cabang

2. Oleh bagian kredit atau bagian cabang setelah mendapat keputusan penolakan dari Direksi

e) Persetujuan Permohonan Kredit

Keputusan untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Untuk melindungi kepentingan dalam pelaksanaanpersetujuan tersebut, maka biasanya ditegaskan terlebih dahulu syarat-syarat fasilitas kredit dan prosedur yang harus ditempuh oleh nasabah.

f) Pencairan Fasilitas Kredit

Setiap transaksi dengan menggunakan kredit teelah disetujui oleh koperasi. Dalam praktiknya, pencairan kredit ini berupa pembayaran atau pemindahbukuan atas beban rekening pinjaman dan fasilitas lainnya.


(59)

g) Pelunasan Fasilitas Kredit

Dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah terhadap koperasi yang berakibat hapusnya ikatan perjanjian kredit.

5) Pengendalian Intern Pemberian Kredit

Pengertian pengendalian intern pemberian kredit menurut Mulyono (1996:465) adalah salah satu fungsi manajemen dalam usahanya untuk penjagaan dan keamanan dalam pengelolaan kekayaan bank dalam bentuk perkreditan yang lebih baik dan efisien untuk menghindari

terjadinya penyimpangan-penyimpangan dengan cara mendorong

dipatuhinya kebijakan-kebijakan perkreditan yang telah ditetapkan serta mengusahakan penyusunan administrasi yang benar.

Pengendalian intern pada pemberian kredit dimulai sejak kreditur merencanakan untuk memberikan kredit sampai kredit tersebut dilunasi. Langkah ini dilakukan untuk menghindari risiko yang terkandung dalam pemberian kredit.

Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit dan Salah Saji Potensial ditunjukkan pada tabel II.4 berikut ini:


(60)

6) Pengendalian Intern Prosedur Pemberian Kredit Pada KSU Citra Cemerlang a) Prosedur Permohonan Kredit

Prosedur pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang dimulai dengan datangnya calon nasabah, kemudian diterima oleh bagian kredit. Calon nasabah mengajukan permohonan kredit dengan mengisi Formulir Permohonan Kredit kemudian diserahkan kembali ke Bagian Kredit dengan disertai dokumen syarat.

b) Prosedur Penyidikan dan Analisis Kredit

Prosedur penyidikan dan analisis kredit dilakukan oleh bagian kredit dengan melakukan survai lapangan, kemudian mencocokkan data yang berkaitan dengan keterangan yang diberikan oleh calon debitur dalam surat permohonan kredit. Hasil dari survai dan analisis kredit dituangkan dalam laporan analisis kredit yaitu checklist disertai dengan pembahasan kredit.

c) Prosedur Persetujuan Kredit

Dokumen yang telah disetujui oleh bagian kredit kemudian diserahkan kepada Kepala Koperasi untuk diotorisasi dan dapat mempertimbangkan apakah pinjaman dapat direalisasi atau tidak serta berapa besar pinjaman yang akan direalisasi. Penegasan persetujuan


(61)

pinjaman ditandai dengan bukti tanda tangan Kepala Koperasi, Kepala Bagian Kredit dan debitur pada perjanjian hutang dan pembahasan kredit. Dokumen-dokumen yang telah diotorisasi tersebut diserahkan kepada Bagian Kredit untuk dibuatkan SK dan BRPP.

d) Prosedur Pencairan Kredit

Sub Bagian Kasir setelah menerima BRPP dari Bagian Kredit sebagai bukti pencairan uang atas keputusan kredit kemudian membuat SPP rangkap dua beserta KA. Lembar pertama SPP untuk nasabah sebagai bukti penerimaam uang dan lembar kedua diserahkan ke Bagian Akuntansi sebagai arsip. Bagian Akuntansi menerima SPP lembar 2 dan BRPP dari Sub Bagian Kasir kemudian mencatatnya dalam rekapitulasi kas dan jurnal.

Penerapan sistem pengendalian intern pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang dapat dilihat dalam tabel II. 5 dan kertas kerja penilaian Sistem Pengendalian Intern pada tabel II. 6. Penulis juga mencantumkan bagan alir (flowchart) dari prosedur sistem pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang sebagai berikut:


(62)

Bagian Kredit

Gambar 2.1 Prosedur Permohonan Kredit Mulai

Menerima Pengajuan Kredit dari Calon Debitur

Dok. Syarat

Menerima FPK yang diisi calon Nasabah

Dok. Syarat FPK

1

Memberikan FPK untuk diisi calon Debitur


(63)

Bagian Kredit

Gambar 2.2 Prosedur Penyidikan dan Analisis Kredit

2

Memberikan FPK untuk diisi calon

Debitur Ya

Dok. Syarat FPK FCK 1

Mengevaluasi dan analisis jaminan

Mengisi formulir

check list berdasarkan

FPK

FCK

Calon Debitur Dok. Syarat

FPK FCK Dok. Syarat

FPK


(64)

Direksi

Gambar 2.3 Prosedur Persetujuan Kredit < Rp50.000.000,00

2

Mengecek dan mengevaluasi

Mengotorisasi FPK

3 Dok. Syarat

FPK FCK

Dok. Syarat FPK FCK

> Rp50.000.000,00

Mengotorisasi FPK

Dok. Syarat FPK FCK


(65)

Dewan Pengawas

Gambar 2.4 Prosedur Persetujuan Kredit 4

Mengecek dan mengevaluasi

Mengotorisasi FPK

5 Dok. Syarat

FPK FCK

Dok. Syarat FPK FCK


(66)

Direksi Dewan Pengawas

Gambar 2.5 Prosedur Persetujuan Kredit 3

Dok. Syarat FPK FCK

5

Dok. Syarat FPK FCK

Mengecek otorisasi

Mengisi dan mengotorisasi

SPK

6

Dok. Syarat FPK FCK SPK


(67)

Bagian Kredit

Gambar 2.6 Prosedur Pencairan Kredit 6

Entry data

Membuat SK, BRPP

7

Dok. Syarat FPK FCK SPK

Dok. Syarat FPK FCK SPK SK BRPP

T 8

Dok. Syarat FPK FCK SPK SK


(68)

commit to user

Bagian Kasir Bagian Pembukuan

SPP 2 BRPP

9

Mencatat penerimaan kas dan pengeluaran kas

T

Entry data

JPK JKM

Laporan Keterangan:

FCK: Formulir Check List

FPK: Formulir Permohonan Kredit SPK: Surat Perjanjian Kredit

BRPP: Bukti Rincian Penerimaan Pinjaman SSP: Slip Setoran Pinjaman

Gambar 2.7 Prosedur Pencairan Kredit 7 Debitur Bersama dengan uang SPP 2 BRPP SPP 1 KA 9 Membuat SPP dan

KA mengembalikan semua dokumen ke bagian pembukuan Dok. Syarat FPK FCK SPK SK BRPP 8


(69)

BAB III

TEMUAN

Tinjauan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sistem akuntansi pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang berdasarkan informasi yang diperoleh secara langsung. Setelah memperoleh informasi tentang fungsi terkait, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan, dan jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit, langkah selanjutnya adalah menganalisis data sistem pemberian kredit yang telah diuraikan penulis pada BAB II. Dalam menganalisis data ditemukan beberapa kelebihan dan kelemahan sistem pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang. Kelebihan dan kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:

A. KELEBIHAN

1. Sudah terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi direksi, fungsi piutang dan fungsi akuntansi. Fungsi-fungsi tersebut melibatkan unit organisasi yang berbeda-beda, sehingga setiap fungsi tidak boleh diberi wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan semua tahap transaksi penyaluran kredit.


(70)

memudahkan bagian akuntansi dalam memcatat transaksi yang terjadi dan dapat memantau langsung atas penyajian laporan keuangan.

3. Prosedur yang digunakan dalam sistem pemberian kredit dari proses permohonan sampai proses pemberian kredit telah dilakukan dengan baik yaitu dengan adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang atas pemberian kredit.

B. KELEMAHAN

Bagian kredit merangkap fungsi dalam prosedur permohonan kredit dan penyidikan dan analisis kredit. Hal ini akan memungkinkan praktik yang tidak sehat dalam proses penelitian yang konsisten dari informasi yang diterima dari nasabah karena penelitian kebenaran dan akurasi data dan jaminan calon debitur sangat penting guna menghindari manipulasi data dan pengajuan kredit fiktif.


(71)

PENUTUP

A. SIMPULAN

KSU Citra Cemerlang adalah Lembaga Keuangan yang bergerak dalam bidang perkreditan dengan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat. Dalam kegiatannya tidak jarang terjadi masalah dalam macetnya angsuran kredit yang dilakukan oleh nasabah. Tapi dengan diterapkannya sistem pengendalian intern yang baik dalam prosedur pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang dapat meminimalkan adanya risiko kegagalan kredit yang bisa mematikan usaha koperasi tersebut. Setelah penulis mengadakan penelitian maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa KSU Citra Cemerlang telah memenuhi unsur sistem pengendalian intern dalam sistem pemberian kredit yang dapat dilihat sebagai berikut:

1. Prosedur yang digunakan dalam proses permohonan kredit sampai dengan pencairan kredit telah dilakukan dengan baik, yaitu terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dalam proses pemberian kredit.

2. Sistem Pengendalian Intern dalam sistem pemberian kredit telah memadai dan membuktikan bahwa KSU Citra Cemerlang mempunyai kredibilitas.


(72)

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kelemahan dalam pembahasan sebelumnya, penulis mengajukan beberapa saran yang berhubungan dengan kelemahan dalam pelaksanaan sistem pemberian kredit. Penulis menyarankan sebaiknya bagian kredit tidak merangkap fungsi dalam prosedur permohonan kredit dan penyidikan dan analisis kredit. Bagian analisis kredit sebaiknya melakukan on

the spot. Hal ini berguna untuk mengurangi risiko kecurangan serta

menganalisa jaminan dari calon debitur sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya pengajuan kredit fiktif dan penunggakan atau kredit macet.


(1)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Bagian Kredit

Gambar 2.6 Prosedur Pencairan Kredit

6

Entry

data

Membuat SK,

BRPP

7

Dok. Syarat

FPK

FCK

SPK

Dok. Syarat

FPK

FCK

SPK

SK

BRPP

T

8

Dok. Syarat

FPK

FCK

SPK

SK


(2)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Bagian Kasir

Bagian Pembukuan

SPP 2 BRPP

9

Mencatat penerimaan kas dan pengeluaran kas

T

Entry data

JPK JKM

Laporan Keterangan:

FCK: Formulir Check List

FPK: Formulir Permohonan Kredit SPK: Surat Perjanjian Kredit

BRPP: Bukti Rincian Penerimaan Pinjaman SSP: Slip Setoran Pinjaman

JPK: Jurnal Pengeluaran Kas

Gambar 2.7 Prosedur Pencairan Kredit

7

Debitur Bersama dengan uang SPP 2 BRPP SPP 1 KA 9

Membuat SPP dan

KA

mengembalikan

semua dokumen

ke bagian

pembukuan

Dok. Syarat

FPK

FCK

SPK

SK

BRPP

8


(3)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB III

TEMUAN

Tinjauan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sistem

akuntansi pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang berdasarkan informasi

yang diperoleh secara langsung. Setelah memperoleh informasi tentang fungsi

terkait, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan, dan

jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit, langkah

selanjutnya adalah menganalisis data sistem pemberian kredit yang telah

diuraikan penulis pada BAB II. Dalam menganalisis data ditemukan beberapa

kelebihan dan kelemahan sistem pemberian kredit pada KSU Citra

Cemerlang. Kelebihan dan kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:

A.

KELEBIHAN

1.

Sudah terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi direksi,

fungsi piutang dan fungsi akuntansi. Fungsi-fungsi tersebut melibatkan

unit organisasi yang berbeda-beda, sehingga setiap fungsi tidak boleh

diberi wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan semua

tahap transaksi penyaluran kredit.


(4)

56

2.

Catatan

akuntansi

yang

digunakan

KSU

Citra

Cemerlang

memudahkan bagian akuntansi dalam memcatat transaksi yang terjadi

dan dapat memantau langsung atas penyajian laporan keuangan.

3.

Prosedur yang digunakan dalam sistem pemberian kredit dari proses

permohonan sampai proses pemberian kredit telah dilakukan dengan

baik yaitu dengan adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang atas

pemberian kredit.

B.

KELEMAHAN

Bagian kredit merangkap fungsi dalam prosedur permohonan

kredit dan penyidikan dan analisis kredit. Hal ini akan memungkinkan

praktik yang tidak sehat dalam proses penelitian yang konsisten dari

informasi yang diterima dari nasabah karena penelitian kebenaran dan

akurasi data dan jaminan calon debitur sangat penting guna menghindari

manipulasi data dan pengajuan kredit fiktif.


(5)

57

BAB IV

PENUTUP

A.

SIMPULAN

KSU Citra Cemerlang adalah Lembaga Keuangan yang bergerak

dalam bidang perkreditan dengan kegiatan menghimpun dan menyalurkan

dana dari dan untuk masyarakat. Dalam kegiatannya tidak jarang terjadi

masalah dalam macetnya angsuran kredit yang dilakukan oleh nasabah. Tapi

dengan diterapkannya sistem pengendalian intern yang baik dalam prosedur

pemberian kredit pada KSU Citra Cemerlang dapat meminimalkan adanya

risiko kegagalan kredit yang bisa mematikan usaha koperasi tersebut. Setelah

penulis mengadakan penelitian maka penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa KSU Citra Cemerlang telah memenuhi unsur sistem pengendalian

intern dalam sistem pemberian kredit yang dapat dilihat sebagai berikut:

1.

Prosedur yang digunakan dalam proses permohonan kredit sampai dengan

pencairan kredit telah dilakukan dengan baik, yaitu terdapat otorisasi dari

pejabat yang berwenang dalam proses pemberian kredit.

2.

Sistem Pengendalian Intern dalam sistem pemberian kredit telah memadai

dan membuktikan bahwa KSU Citra Cemerlang mempunyai kredibilitas.


(6)

58

B.

REKOMENDASI

Berdasarkan kelemahan dalam pembahasan sebelumnya, penulis

mengajukan beberapa saran yang berhubungan dengan kelemahan dalam

pelaksanaan sistem pemberian kredit. Penulis menyarankan sebaiknya bagian

kredit tidak merangkap fungsi dalam prosedur permohonan kredit dan

penyidikan dan analisis kredit. Bagian analisis kredit sebaiknya melakukan

on

the spot

. Hal ini berguna untuk mengurangi risiko kecurangan serta

menganalisa jaminan dari calon debitur sehingga dapat menghindari

kemungkinan terjadinya pengajuan kredit fiktif dan penunggakan atau kredit

macet.