Perkembangan Kampoeng Batik Laweyan

82

2. Perkembangan Kampoeng Batik Laweyan

Kampung Batik Laweyan, dalam waktu dekat ini akan berkembang menjadi sebuah kawasan pengembangan batik secara utuh, dan tidak hanya terbatas sebagai kawasan sentra produksi kerajinan batik saja, namun kampoeng Batik Laweyan sudah dikembangkan sebagai kawasan wisata dan herritage, maka nantinya akan berkembang lebih luas lagi cakupannya. Yakni, Batik Park, Jadi nanti Solo tidak hanya memiliki Solo Techno Park STP saja, tetapi juga Batik Park. Pengukuhan rencana pengembangan kawasan ini sudah dipertegas dengan ditandatanganinya memorandum of understanding MoU dengan Universitas Islam Batik Uniba Solo, pada tanggal 28 januari 2010. MoU tersebut ditandatangani oleh Alpha sebagai perwakilan FKPBL dan Rektor Uniba, Prof Zaini Mochtarom. Kampoeng Batik Laweyan selain akan terus dikembangkan sebagai kawasan wisata, herritage juga akan sebagai kawasan edukasi. Kampung Laweyan adalah wilayah yang cukup kental dengan sejarah. Sehingga, nantinya Laweyan akan dijadikan pusat studi, pengembangan serta penelitian batik dalam skala nasional maupun internasional. Kampoeng batik laweyan sendiri terdapat kurang lebih 214 pengrajin batik dan juga toko-toko batik yang berada dikawasan sentra industri Batik Laweyan, namun hanya 5 persen 5 dari pengrajin yang sudah mendaftarkan Hak Ciptanya. Di Kampoeng Batik Laweyan tidak hanya took-toko batik saja yang terdapat disitu, tapi juga tempat-tempat pembuatan batik, dari mulai batik tulis hingga batik cap. Wisata batik pun disediakan di Kampoeng Batik Laweyan agar para wisatawan yang datang ke kampoeng Batik laweyean tidak hanya sekedar membeli batik saja, tapi juga menikmati obyek lain yang berada dikawasan Kampoeng Batik Laweyan. Seperti halnya belajar membuat batik tulis dengan menggunakan canting dan bahan malam. di showroom batik lainnya juga memberikan fasilitas lain seperti mencicipi makana khas yang ada di Solo, seperti srabi notosuman, minum racikan jamu tradisional dan juga pecel solo. Pada hari 83 sabtu yang lalu tepatnya tanggal 24 april 2010 kampoeng batik laweyan menggelar acara membatik bersama dengan atlet-atlet bulu tangkis disepanjang jalan sidoluhur. Dengan beragamnya acara yang selalu digelar dikawasan Kampoeng Batik Laweyan Solo diharapkan perkembangannya semakin meningkat, seiring perkembangan batik yang semakin beragam.

3. Prosedur dan Biaya Pengajuan Permohonan Ciptaan

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hak Terkait Lembaga Televisi Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

0 33 113

PENGRAJIN BATIK DAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pembajakan Pengrajin Batik Dan Hak Kekayaan Intelektual: Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pembajakan Hak Cipta Batik Di Kampung Laweyan Surakarta.

0 2 19

PENGRAJIN BATIK DAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pembajakan Pengrajin Batik Dan Hak Kekayaan Intelektual: Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pembajakan Hak Cipta Batik Di Kampung Laweyan Surakarta.

0 2 11

PENDAHULUAN Pengrajin Batik Dan Hak Kekayaan Intelektual: Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pembajakan Hak Cipta Batik Di Kampung Laweyan Surakarta.

0 3 15

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN HAK CIPTA LUKISAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA.

0 1 16

PERLINDUNGAN HUKUM KERAJINAN LUTIK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (Studi Kasus Sentra Industri Kerajinan Lurik Batik di Kabupaten Klaten).

0 0 17

PERLINDUNGAN MOTIF BATIK MILIK PENGRAJIN PERORANGAN DI BOJONEGORO MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DAN FATWA MUI (STUDI KASUS DI SENTRA PENGRAJIN BATIK JENEGOROAN)

0 0 12

HAMBATAN BERLAKUNYA UNDANG UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

0 0 12

Undang-undang Republik lndonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

0 0 282

BAB III PENERAPAN UNDANG – UNDANG HAK CIPTA DALAM MEMBERI PERLINDUNGAN HUKUM KARYA CIPTA BATIK YANG BELUM BERKEADILAN - REKONSTRUKSI PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA BAGI KESEJAHTERAAN HIDUP PENGRAJIN BATIK YANG BERBASIS NILAI KEADILAN (STUDI KASUS PENGRAJIN

0 0 108