22
dalam pembelajaran matematika melalui Pembelajaran Berbasis Masalah pada siswa kelas V SD Negeri II Setren.
Siklus-siklus tersebut digambarkan sebagai berikut: dst
Gambar 2. Model PTK pengembangan Sarwiji Suwardi, 2008: 35
C. Subjek Dan Objek Penelitian
Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas V SD Negeri II Setren dengan siswa sebanyak 27 siswa,
terdiri dari 15 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Sedangkan yang menjadi
objek penelitian adalah motivasi belajar matematika. D.
Sumber Data
Data atau informasi yang penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data tersebut berupa informasi tentang motivasi siswa
dalam pembelajaran matematika, hasil observasi, hasil wawancara, dan aktifitas siswa dalam pembelajaran. Informasi tersebut akan digali dari sumber data yang dapat
dimanfaatkan secara kualitatif dalam penelitian ini, meliputi: 1 Informasi dari narasumber, narasumber dalam penelitian ini terdiri dari siswa kelas V, guru kelas,
kepala sekolah, serta orang tua siswa; 2 Hasil pengamatan proses pembelajaran matematika dalam kelas dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis
Masalah; 3 Arsip atau dokumen yang berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Reflect
Plan Siklus II
Observe Act
Siklus I Plan
Observe Act
Reflect
23
4 Tempat, artinya segala sesuatu yang berada di dalam kelas, maupun di luar kelas di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian
ini penulis menggunakan beberapa
teknik untuk
mengumpulkan data. Setiap teknik mempunyai kelemahan, namun kelemahan itu dapat ditunjang dengan teknik-teknik yang lain. Sehingga antara teknik yang satu
dengan teknik yang lain saling melengkapi. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan berkunjung langsung ke objek yang akan diteliti, kemudian mencatat data-data yang dibutuhkan. Observasi
dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan lembar
observasi motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi partisipatif secara
lengkap dan tertutup, dimana peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan narasumber atau subjek tetapi narasumber tidak mengetahui jika mereka sedang diamati. ST.Y.
Slamet dan Suwarto, WA 2007: 44 mengemukakan “…pengamatan tertutup adalah pengamatnya beroperasi dan mengadakan pengamatan tanpa diketahui oleh
subjeknya.”
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang situasi siswa kelas V SD Negeri II Setren Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri yang
meliputi: nama siswa, nomor induk siswa, dan nilai belajar matematika yang diperoleh siswa sebelum penelitian dilakukan.
3. Tes
Suharsimi Arikunto 1998: 127, menyatakan “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
24
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.” Ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi, maka ada enam
jenis tes yaitu: a Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang. Yang diukur bisa kreatifitas, disiplin,
kemampuan khusus dan sebagainya, b Tes bakat atau aptitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang, c Tes inteligensi,
yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang
akan diukur inteligensinya, d Tes Sikap atau attitude test, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang, e Teknik
proyeksi atau projective technique, f Tes minat atau measures of interest, yaitu alat untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu, g Tes prestasi atau achievement
test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
Dalam penelitian ini menggunakan metode tes prestasi atau achievement test, untuk mengukur pencapaian siswa setelah pelaksanaan pembelajaran.
F. Jenis Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitiannya adalah guru sendiri sebagai peneliti, dengan alat bantu berupa: 1 Lembar observasi motivasi belajar siswa, 2 Lembar observasi kegiatan
pembelajaran terhadap guru, 3 Daftar nilai hasil belajar siswa.
G. Validitas Data
Data yang sudah digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus dimantapkan kebenarannya. Oleh karena itu penulis harus memilih dan
menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang telah diperolehnya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh ST.Y. Slamet
dan Suwarto, WA 2007: 54 bahwa “Ketepatan data tersebut tidak hanya bergantung
25
dari ketepatan memilih sumber data dan teknik pengumpulannya, tetapi juga diperlukan teknik pengembangan validitas datanya.”
Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik, yaitu:
1. Validitas isi content validity
Menurut Zaenal Arifin 2009: 248 “Validitas isi digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik mengusai materi pelajaran yang telah disampaikan.”
Validitas isi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui keabsyahan atau ketepatan soal-soal tes yang disusun pada rencana pelaksanaan pembelajaran RPP
sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan kemampuan yang akan diukur.
2. Trianggulasi Metode
Menurut ST.Y. Slamet dan Suwarto, WA 2007: 54 “Trianggulasi metode adalah mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda.” Disini yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda yang mengarah pada sumber data yang sama untuk
menguji kemantapan informasinya. Trianggulasi metode ini digunakan untuk memantapkan validitas data motivasi belajar siswa dan data keterampilan guru pada
saat pembelajaran. Misalnya membandingkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer dan hasil pengamatan guru itu sendiri.
H. Teknik Analisis Data
Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka dalam analisis data penelitian ini menggunakan analisis model interaktif Milles dan
Huberman. Milles dan Huberman 1992: 20 mengemukakan “Kegiatan pokok analisa model interaktif meliputi: reduksi data, penyajian data, kesimpulan-
kesimpulan: penarikan verifikasi”.
26
Adapun rincian model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi. Milles dan Huberman 1992: 16 mengemukakan “Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis
yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehinggga kesimpulan-
kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi”.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi langkah selanjutnyan yaitu diadakan penyajian data. Penyajian data yang berupa informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3. Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan Verifikasi
Milles dan Huberman 1992: 19 mengemukakan “Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil laporan penelitian. Kesimpulan adalah
tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya
yaitu yang merupakan validitasnya”.
Gambar 3. Bagan Siklus Analisis Interaktif Milles dan Huberman, 1992: 19 Pengumpulan Data
Data Collection
Reduksi Data Data Reduction
Penyajian Data Data Display
Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan Verifikasi
27
Dari bagan tersebut, langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah: 1 Melakukan analisis awal, apabila data yang didapat di kelas sudah cukup. 2
Mengembangkan bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan matrik yang berguna untuk penelitian selanjutnya. 3 Melakukan analisis data di kelas dan
mengembangkan matrik antar kasus. 4 Melakukan pengayaan data apabila dalam persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap. 5 Merumuskan
simpulan akhir sebagai temuan penelitian. 6 Merumuskan kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam laporan akhir penelitian.
I. Indikator Keberhasilan
Tabel 2. Indikator Keberhasilan
No. Ukuran Keberhasilan
Target
1. Siswa
berani bertanya
pada guru. Minimal 75 siswa berani bertanya pada
guru. 2.
Siswa berani mengerjakan soal di papan tulis.
Minimal 75 siswa berani mengerjakan soal di papan tulis.
3. Siswa berani berpendapat.
Minimal 75 siswa berani berpendapat. 4.
Siswa saling bekerjasama dalam kelompok.
Minimal 75 siswa saling bekerjasama dalam kelompok.
5. Motivasi siswa meningkat. 80 siswa menunjukkan semangat belajar
dan memperhatikan pelajaran yang sedang dibahas.
J. Prosedur Penelitian
Dalam prosedur penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus Kurt Lewin yang terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus meliputi: perencanaan
planning, tindakan acting, obervasi observing, refleksi reflecting, pelaksanaan tindakan baru. Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran
28
Acting
Reflecting Observing
Planning
Acting
Reflecting Observing
Planning yang dalam satu siklus ada dua kali pertemuan pembelajaran dan masing-masing
pertemuan 2 x 35 menit 2 jam pelajaran, sesuai skenario pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP pada siswa.
Dari uraian di atas, untuk lebih jelasnya dapat divisualisasikan pada bagan di bawah ini:
Siklus I Konsep Teori
Siklus II dan III Konsep Teori
Gambar 4. Bagan Siklus Tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Dalam tahap persiapan, langkah-langkah yang dilakukan antara lain: 1 Permintaan izin kepada kepala sekolah; 2 Observasi terhadap motivasi belajar siswa
29
dan observasi terhadap pembelajaran guru, kegiatan ini telah dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang SD dan kelas yang akan diteliti secara
keseluruhan; 3 Identifikasi permasalahan dalam proses pembelajaran di kelas V; 4 Merumuskan spesifikasi penggunaan model pembelajaran berbasis masalah untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa; 5 Membiasakan guru menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk peningkatan motivasi belajar siswa kelas V; 6
Menyusun rencana penelitian. Pada tahap ini tim peneliti yaitu guru bersama kepala sekolah menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh yang berupa siklus
tindakan kelas, seperti uraian bagian dua berikut; 7 Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian dengan menggunakan alat format
observasi.
2. Siklus
a. Siklus I
1 Perencanaan
Merancang skenario pembelajaran matematika. Sebelum merancang skenario pembelajaran matematika tahap sebelumnya adalah mengumpulkan data yang
diperlukan melalui observasi motivasi belajar siswa dan observasi terhadap pembelajaran guru. Kemudian merancang pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Mengidentifikasi merumuskan masalah. Dalam hal ini guru menentukan materi
pelajaran yaitu sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, lingkaran, dan layang-layang; 2
Merancang pembentukan kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa; 3 Merancang pembuatan alat peraga berupa model bangun segitiga, persegi
panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, lingkaran, dan layang- layang; 4 Guru menyiapkan soal yang berkaitan dengan nama-nama bangun
datar; 5 Guru membuat soal-soal evaluasi siklus I; 6 Guru merancang lembar observasi untuk pelaksanaan pembelajaran.
30
2 Rencana Pelaksanaan
Tindakan-tindakan yang dilakukan pada penelitian ini sebagaimana telah disusun pada rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang dapat diuraikan
sebagai berikut: a
Pendahuluan Pada bagian pendahuluan ini guru melakukan apersepsi yaitu mengingat
kembali tentang bangun datar dengan menunjukkan gambar-gambar bangun datar. Kemudian memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan
menjelaskan bahwa materi ini berguna bagi para arsitek bangunan. b
Kegiatan Inti Dalam kegiatan ini guru mengorientasikan siswa pada masalah yaitu
mengajak siswa untuk bertanya jawab mengenai nama bangun datar yang telah ditunjukkan. Kemudian mengorganisasikan siswa untuk belajar, siswa
dibagi menjadi 5 kelompok dan guru membagikan seperangkat pembelajaran yang meliputi kartu masalah, papan nama kelompok, kertas manila dan
spidol. Di dalam kartu masalah berisi tentang identifikasi dari ciri-ciri bangun datar yang ditunjukkan guru, dengan membuat daftar isian yang
dicontohkan guru. Siswa menyelesaikan masalah yang diajukan secara berkelompok, guru memberikan kebebasan tentang cara menyelesaikan
permasalahan kepada masing-masing kelompok. Guru membimbing penyelidikan individual maupun kelompok dengan
mewajibkan setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dalam menyelesaikan kartu masalah. Guru berkeliling membimbing, mengawasi,
dan membantu siswa yang kesulitan menyelesaikan masalah yang diajukan serta memotivasi siswa untuk memecahkan masalah tersebut secara
berkelompok. Siswa bersama kelompoknya menuliskan sifat-sifat bangun datar berdasarkan ciri-ciri yang telah ditemukan di papan hasil diskusi, guru
memberi respon positif setiap jawaban siswa. Siswa bertanya jawab dengan
31
guru mengenai macam-macam segitiga berdasarkan panjang sisinya dan jenis-jenis trapesium serta menyebutkan sifat-sifatnya.
c Penutup
Pada kegiatan akhir pembelajaran berbasis masalah dilakukan pemberian nilai hasil setiap kelompok dan penghargaan untuk kelompok terbaik.
Kemudian penyimpulan materi yang telah dipelajari dan mengadakan tes evaluasi akhir siklus I.
3 Rencana Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Observasi
dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman observasi motivasi belajar siswa dan kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung. Observasi
dilakukan terhadap data tes dan nontes. Data tes yang diobservasi berupa peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil tes setelah dilaksanakan
pembelajaran melalui pembelajaran berbasis masalah. Dari observasi tersebut dapat juga diketahui kendala yang terdapat pada hasil observasi siklus I
sehingga dapat diperbaiki pada siklus II dan kelebihan-kelebihannya dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
4 Rencana Refleksi
Setelah dilakukan tindakan, penulis melakukan analisis terhadap tindakan yang telah dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dalam proses pembelajaran siklus I, kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis masalah, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa
selama proses pembelajaran. Berdasarkan analisis pada tes dan nontes dapat dilakukan perbaikan-perbaikan atau revisi terhadap rencana selanjutnya pada
siklus II.
32
b. Siklus II
1 Perencanaan
Dengan mengacu data-data yang telah didapatkan dalam pelaksanaan siklus I, merancang skenario pembelajaran matematika untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa,
yaitu dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1 Mengidentifikasi merumuskan masalah. Dalam hal ini guru menentukan materi
pelajaran yaitu menggambar bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, lingkaran, dan layang-layang; 2
Merancang pembentukan kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa; 3 Siswa bersama kelompoknya menggambar bangun datar segitiga, persegi
panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, lingkaran, dan layang- layang berdasarkan sifat-sifatnya; 4 Guru menyiapkan soal yang berkaitan
dengan gambar-gambar bangun datar; 5 Guru membuat soal-soal evaluasi siklus II; 6 Guru merancang lembar observasi untuk pelaksanaan
pembelajaran. 2
Rencana Pelaksanaan Tindakan-tindakan yang dilakukan pada penelitian ini sebagaimana telah
disusun pada rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan ini guru melakukan apersepsi yaitu mengingat kembali tentang bangun datar dengan menunjukkan gambar-gambar bangun
datar. Kemudian memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan menjelaskan bahwa untuk membuat maket bangunan sangat memerlukan
materi ini. b
Kegiatan Inti Dalam kegiatan ini guru mengorientasikan siswa pada masalah yaitu
mengajak siswa untuk menyebutkan kembali sifat-sifat bangun datar dan guru menulis di papan tulis. Kemudian mengorganisasikan siswa untuk
33
belajar, siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan guru membagikan seperangkat pembelajaran yang meliputi kartu masalah, papan nama kelompok, kertas
manila dan spidol. Di dalam kartu masalah berisi tentang soal untuk menggambar bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, lingkaran, dan layang-layang berdasarkan sifat- sifatnya. Siswa menyelesaikan masalah yang diajukan secara berkelompok,
guru memberikan kebebasan tentang cara menyelesaikan permasalahan kepada masing-masing kelompok.
Guru membimbing penyelidikan individual maupun kelompok dengan mewajibkan setiap anggota kelompok untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan kartu masalah. Guru berkeliling membimbing, mengawasi, dan membantu siswa yang kesulitan menyelesaikan masalah yang diajukan
serta memotivasi siswa untuk memecahkan masalah tersebut secara berkelompok. Siswa bersama kelompoknya menggambar bangun datar yang
berbeda dengan kelompok lain dan sekaligus diberi warna yang menarik, lalu siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c Penutup
Pada kegiatan akhir pembelajaran pembelajaran berbasis masalah dilakukan pemberian nilai hasil setiap kelompok dan penghargaan untuk kelompok
terbaik. Kemudian penyimpulan materi yang telah dipelajari dan mengadakan tes evaluasi akhir siklus II.
3 Rencana Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran samapai akhir pembelajaran. Observasi
dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman observasi motivasi belajar siswa dan kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung. Observasi
dilakukan terhadap data tes dan nontes. Data tes yang diobservasi berupa peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil tes setelah dilaksanakan
pembelajaran melalui pembelajaran berbasis masalah.
34
Dari observasi tersebut dapat juga diketahui kendala yang terdapat pada hasil observasi siklus II sehingga dapat diperbaiki pada siklus III dan kelebihan-
kelebihannya dapat dipertahankan dan ditingkatkan. 4
Rencana Refleksi Setelah dilakukan tindakan, penulis melakukan analisis terhadap tindakan yang
telah dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran siklus II, kelebihan dan kekurangan
pembelajaran berbasis masalah, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan analisis pada tes dan nontes dapat
dilakukan perbaikan-perbaikan atau revisi terhadap rencana selanjutnya pada siklus III.
c. Siklus III
1 Perencanaan
Dengan mengacu data-data yang telah didapatkan dalam pelaksanaan siklus II, merancang skenario pembelajaran matematika untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa,
yaitu dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1 Mengidentifikasi merumuskan masalah. Dalam hal ini guru menentukan materi
pelajaran yaitu mengidentifikasi ciri-ciri bangun ruang tabung, prisma tegak segitiga, kerucut, dan limas; 2 Merancang pembentukan kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 5-6 siswa; 3 Siswa bersama kelompoknya menuliskan sifat-sifat bangun ruang berdasarkan ciri-ciri yang telah ditemukan di papan
hasil diskusi, guru memberi respon positif setiap jawaban siswa; 4 Guru menyiapkan soal yang berkaitan dengan gambar-gambar bangun datar; 5 Guru
membuat soal-soal evaluasi siklus III; 6 Guru merancang lembar observasi untuk pelaksanaan pembelajaran.
2 Rencana Pelaksanaan
Tindakan-tindakan yang dilakukan pada penelitian ini sebagaimana telah disusun pada rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
35
a Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan ini guru melakukan apersepsi yaitu mengingat kembali bentuk-bentuk bangun ruang. Kemudian memotivasi siswa untuk
mengikuti pembelajaran dengan menjelaskan bahwa perlu memahami materi ini ketika akan membuat rumah atau pabrik, membuat topi dan sering pula
dijumpai pada iklan es krim, serta alat rumah tangga. b
Kegiatan Inti Dalam kegiatan ini guru mengorientasikan siswa pada masalah yaitu
mengajak siswa untuk mengikuti permainan menebak nama bangun ruang tabung, prisma tegak segitiga, kerucut, dan limas yang diadakan oleh guru.
Kemudian mengorganisasikan siswa untuk belajar, siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan guru membagikan seperangkat pembelajaran yang meliputi
kartu masalah, papan nama kelompok, kertas manila dan spidol. Di dalam kartu masalah berisi tentang soal untuk mengidentifikasi ciri-ciri bangun
ruang yang telah ditebak saat permainan, dengan membuat daftar isian yang dicontohkan guru. Siswa menyelesaikan masalah yang diajukan secara
berkelompok, guru memberikan kebebasan tentang cara menyelesaikan permasalahan kepada masing-masing kelompok.
Guru membimbing penyelidikan individual maupun kelompok dengan mewajibkan setiap anggota kelompok untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan kartu masalah. Guru berkeliling membimbing, mengawasi, dan membantu siswa yang kesulitan menyelesaikan masalah yang diajukan
serta memotivasi siswa untuk memecahkan masalah tersebut secara berkelompok. Siswa bersama kelompoknya menggambar bangun datar yang
berbeda dengan kelompok lain dan sekaligus diberi warna yang menarik, lalu siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c Penutup
Pada kegiatan akhir pembelajaran pembelajaran berbasis masalah dilakukan pemberian nilai hasil setiap kelompok dan penghargaan untuk kelompok
36
terbaik. Kemudian penyimpulan materi yang telah dipelajari dan mengadakan tes evaluasi akhir siklus III.
3 Rencana Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran samapai akhir pembelajaran. Observasi
dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman observasi motivasi belajar siswa dan kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung. Observasi
dilakukan terhadap data tes dan nontes. Data tes yang diobservasi berupa peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil tes setelah dilaksanakan
pembelajaran melalui pembelajaran berbasis masalah. Dari observasi tersebut dapat juga diketahui kendala yang terdapat pada hasil
observasi siklus III sehingga dapat diperbaiki pada siklus berikutnya dan kelebihan-kelebihannya dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
4 Rencana Refleksi
Setelah dilakukan tindakan, penulis melakukan analisis terhadap tindakan yang telah dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dalam proses pembelajaran siklus III, kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis masalah, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa
selama proses pembelajaran. Berdasarkan analisis pada tes dan nontes dapat dilihat bahwa antara siklus I,
siklus II, dan siklus III mengalami peningkatan motivasi belajar siswa yang konsisten dalam pembelajaran matematika. Kemudian dapat dilakukan
perbaikan-perbaikan atau revisi terhadap rencana pada siklus berikutnya. Dengan demikian, bila motivasi belajar siswa belum tercapai dengan baik,
maka dapat dilakukan siklus IV.
37
Jadwal dan Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan yaitu mulai bulan Januari sampai Juni 2010, adapun perincian jadwal penelitian sebagai berikut:
No Rincian
Kegiatan Waktu
Januari Februari
Maret April
Mei Juni
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
1. Penyusunan
Proposal X
X X
X 2.
Penyempurnaan Proposal
X X
X X
X 3.
Pengusulan Ijin Penelitian
X X
4. Pelaksanaan
PTK Siklus I
Siklus II Siklus III
X X
X X
X X
5. Pengumpulan
data dan bukti pendukung
proses dan hasil tindakan
X X
X X
X X
6. Pengolahan dan
analisis data X
X X
X 7.
Laporan hasil PTK
X X
X X
X 8.
Revisi laporan penyerahan hasil
PTK X
X X
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
SD Negeri II Setren adalah Sekolah Dasar yang terletak di bagian paling utara Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri berjarak sekitar 9 kilometer dari kota
kecamatan, tepatnya di Dusun Ngrapah Desa Setren, yang juga merupakan daerah wisata hutan alam girimanik. SD ini juga merupakan tempat peneliti latihan kerja.
Lokasi SD Negeri II Setren cukup luas terdapat 1 ruang kantor guru beserta kepala sekolah, 6 ruang kelas untuk kegiatan pembelajaran siswa, 1 ruang perpustakaan, 1
ruang untuk dapur dan gudang.
SD Negeri II Setren dipimpin oleh seorang kepala sekolah, terdapat 6 tenaga pendidik guru kelas, 1 guru penjas, 1 guru agama islam, 1 guru agama budha, 1
tenaga TU, 1 petugas perpustakaan, dan 1 penjaga. Untuk lebih jelasnya mengenai
keadaan guru dan karyawan dapat dilihat pada bagan struktur organisasi berikut:
KEPALA SEKOLAH
WARNO, S.Pd.,M.Pd.
KOMITE SEKOLAH MARTOWIYONO
GURU KELAS I GURU KELAS II
GURU KELAS III GURU KELAS IV
GURU KELAS V GURU KELAS VI
MULYANI DANANG, S.Pd.
SUMINI ILUK DP, A.Ma.
EDI PRATOMO ANYS S, A.Ma.
GURU PAI GURU PAB
GURU PENJAS P. PERPUS
TATA USAHA PENJAGA
PAINO, A,Ma. TRIYONO, S.Ag.
HERU P, A.Ma. SUYANTI
WISNU SAKAT
SISWA MASYARAKAT
Gambar 5. Struktur Organisasi SD Negeri II Setren SD Negeri II Setren bersama komite sekolah dan masyarakat sekitar bekerjasama
dengan baik guna tercapainya visi dan misi sekolah, serta memaksimalkan kinerja para tenaga pendidik dan karyawan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-
39
masing. Sarana dan prasarana tergolong cukup memadai, termasuk sarana dan prasarana untuk pembelajaran siswa di dalam kelas. Akan tetapi, dikarenakan latar
belakang orang tua siswa yang kebanyakan sebagai perantau. Siswa-siswi yang dirumah tidak bersama orang tuanya, menjadi hambatan bagi guru untuk menjalin
kerjasama dengan orang tua siswa terkait dengan proses belajarnya dirumah.
B. Deskripsi Kondisi Awal