7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Hakikat Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Menurut McDonald, ”Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatori goal rections,” Motivasi adalah
suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan Oemar Hamalik, 2009: 173. Dalam
definisi tersebut terdapat tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu: 1 Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu di dalam system neurofisiologis dalam organisme manusia,
misalnya adanya perubahan dalam sistem pencernaan akan menimbulkan motif lapar. Akan tetapi, ada juga perubahan energi yang tidak diketahui.
2 Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal. Mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana
emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin disadari, mungkin juga tidak. Kita dapat
mengamatinya pada perubahan. 3 Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi mengadakan respons-
respons yang tertuju ke arah suatu tujuan. Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam
dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah ke arah pencapaian tujuan.
Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan
perubahan tingkah laku atau aktifitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya Hamzah, 2009: 9. Atau dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan internal
dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang indikatornya sebagai berikut: 1 adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan
kegiatan, 2 adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, 3 adanya
8
harapan dan cita-cita, 4 penghargaan dan penghormatan atas diri, 5 adanya lingkungan yang baik, 6 adanya kegiatan yang menarik.
b. Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu kegiatan inti di sekolah. Berhasil tidaknya seorang siswa tergantung bagaimana proses belajar di sekolah tersebut. Namun demikian, apa
sebenarnya pengertian belajar tesebut. Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi belajar seperti yang dikemukakan oleh Hamzah B. Uno 2009: 22
bahwa belajar merupakan suatu pengalaman yang diperoleh berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya yang dilakukan secara formal, informal, dan
nonformal. Interaksi tersebut, salah satunya adalah proses belajar mengajar yang diperoleh di sekolah. Martinis Yamin 2007: 232 mengemukakan bahwa “Belajar
merupakan perubahan perilaku seseorang melalui latihan dan pengalaman”. Hasil belajar dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan,
perubahan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak santun menjadi santun.
Menurut Sardiman 2004: 99 “Belajar adalah berbuat dan sekaligus merupakan
proses yang membuat anak didik harus aktif”. Proses dalam hal ini merupakan urutan
kegiatan yang berlangsung secara berkesinambungan, bertahap, bergilir, dan terpadu secara keseluruhan. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen
dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan reinforced practice yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang mencakup pengetahuan,
pemahaman, nilai-sikap, dan keterampilan sebagai hasil latihan dan pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar selalu berhubungan dengan perubahan
tingkah laku yang relatif menetap. Perubahan itu diperoleh melalui hasil interaksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Setiap perubahan tingkah laku yang
diperoleh merupakan hasil dari pengalamannya.
9
c. Pengertian Motivasi Belajar
Seperti dalam pengertian-pengertian sebelumnya, motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling berpengaruh. Motivasi belajar dapat timbul karena
faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrisiknya adalah adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik Hamzah, 2009: 23. Sedangkan motivasi belajar menurut Sardiman 2004: 75
adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Motivasi belajar merupakan hal yang sangat penting bagi pembelajaran di sekolah. Setidak-tidaknya seorang anak harus memiliki motivasi untuk belajar di
sekolah. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya
dengan beberapa indikator. Menurut Hamzah 2006: 31 beberapa indikator tersebut meliputi: 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2 Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar; 3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4 Adanya penghargaan dalam belajar; 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; 6
Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Menurut Sardiman 2004: 77, memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.
Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memiliki kemauan lebih keras. Kegagalan yang dialaminya akan membangkitkan semangat berusaha lebih giat untuk
memperoleh sukses di masa yang akan datang sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah jika mengalami kegagalan akan mengakibatkan
kemampuannya cenderung menurun, sehingga kegagalan yang satu akan diikuti oleh kegagalan berikutnya.
10
2. Hakikat Pembelajaran Matematika