35
7. Ungu
Adalah warna kerajaan, kemewahan, spiritualitas, kekayaan, dan kecanggihan. Hal ini juga melambangkan kekuasaan dan kedudukan. bisa juga
menjadi warna yang feminin dan romantis. 8.
Oranye Warna matahari dan senja. Oranye melambangkan energi, antusiasme,
flamboyan dan perhatian. Sifatnya menarik, cerah, ceria sehingga menawarkan keterbukaan dan keramahan kepada yang melihatnya.
2.9 Garis
Menurut Supriyono 2010: 58 Garis adalah elemen visual yang dapat dipakai dimanapun dengan tujuan untuk memperjelas dan mempermudah
pembaca. Garis mempunyai sifat-sifat yang dapat memiliki arti dan kesan. 1.
Garis Tegak, memiliki kesan kuat, kokoh, tegas dan hidup. 2.
Garis Datar, memiliki kesan lemah, tidur dan mati. 3.
Garis Lengkung, memliki kesan lemah, lembut dan mengarah 4.
Garis Patah, memiliki kesan hati-hati dan cermat. 5.
Garis Miring, memiliki kesan menyudutkan. 6.
Garis Berombak, memiliki kesan yang berirama.
2.10 Pengertian Segmentation, Targeting, dan Positioning STP
2.10.1 Segmentation
Segmentation atau segmentasi merupakan upaya untuk membagi calon konsumen dalam kelompok-kelompok tertentu Harjanto, 2009: 262. Upaya ini
36
dilakukan untuk memudahkan usaha penjualan seseorang karena segmentasinya yang dipertajam.
Menurut Assauri 2012, segmentasi terbagi menjadi empat variabel utama bagi konsumen. Variabel segmentasi yang umum digunakan adalah variabel
geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. 1.
Segmentasi Geografis Segmentasi geografis digunakan untuk mengklasifikasikan pasar berdasarkan
lokasi yang akan mempengaruhi biaya operasional dan jumlah permintaan secara berbeda. Dalam segmentasi geografi, pasar dibagi menjadi unit geografis, seperti:
negara, provinsi, kota atau lingkungan. Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen menjadi bagian pasar menurut skala wilayah atau
letak geografis yang dapat dibedakan berdasarkan wilayah, iklim, dan kota atau desa.
a. Wilayah. Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar lokal, pasar
regional, pasar nasional, dan pasar luar negeri atau ekspor. Masing-masing pasar berdasarkan wilayah ini berbeda-beda potensi dan cara menanganinya.
b. Iklim. Dengan dasar ini, diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah
pegunungan dan dataran tinggi serta pasar daerah pantai dan dataran rendah. Masing-masing pasar berdasarkan iklim ini berbeda kebutuhan, keinginan,
dan preferensinya c.
Kota atau desa. Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah perkotaan dan pasar daerah desa atau pertanian. Masing-masing segmen pasar
37
ini berbeda potensi serta motif, perilaku, dan kebiasaan pembeliannya sehingga membutuhkan cara penanganan pemasaran berbeda.
2. Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus
kehidupan keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis adalah dasar
yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. 3.
Segmentasi Psikografis Segmentasi psikografis, segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan
konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel pola atau gaya hidup life style dan kepribadian personality. Sebagai contoh, segmen
pasar masyarakat yang bergaya hidup konsumtif dan mewah berbeda dengan segmen pasar masyarakat yang bergaya hidup produktif dan hemat yang
mementingkan kualitas dengan harga yang relatif murah. 4.
Segmentasi Perilaku Dalam segmentai perilaku pasar diklasifikasi dalam kelompok-kelompok
yang dibedakan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau respon
terhadap suatu produk.
38
2.10.2 Targeting
Targeting mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu menyeleksi pasar sasaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu selecting dan menjangkau pasar sasaran
tersebut reaching untuk mengkomunikasikan nilai Kasali, 2001: 371. Targeting pada dasarnya adalah menentukan segmentasi pasar yang mana
yang akan menjadi tujuan pemasaran yang potensial Kotler Keller, 2006: 245. Terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan dalam mengevaluasi dan
menentukan segmen yang akan ditarget. a.
Memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan.
b. Strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif
perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan itu memiliki kekuatan untuk mendominasi
segmen pasar yang dipilih. c.
Segmen pasar yang dibidik itu harus didasarkan pada situasi persaingannya yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik target
segmen.
2.10.3 Positioning
Menurut Kotler 1997: 262, positioning adalah tindakan dalam merancang permintaan perusahaan sehingga memenuhi nilai yang berbeda dan ditempatkan
dalam pikiran target. Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah
menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah
39
suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu
mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan
pesaingnya Sedangkan menurut Kasali 1998: 49 Positioning adalah suatu strategi
untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak
serta persaingan belum menjadi sesuatu yang penting dan positioning akan menjadi penting bilamana persaingan sudah sangat sengit.
2.11 Optimalisasi
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Poerdwadarminta, 1997: 753 dikemukakan bahwa: “Optimalisasi adalah hasil yang dicapai sesuai dengan
keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian hasil sesuai harapan secara efektif dan efisien”.
Optimalisasi merupakan suatu proses untuk mengoptimalkan suatu solusi agar ditemukannya solusi terbaik dari sekumpulan alternatif solusi yang ada
dengan menggunakan formulasi matematika. Optimalisasi dilakukan dengan
memaksimalkan atau meminimalkan suatu fungsi objektif dengan tidak melanggar batasan yang ada Sianturi, 2012. Dengan adanya optimalisasi, suatu sistem dapat
meningkatkan efektifitasnya seperti meminimalisir biaya, meningkatkan keuntungan, meminimalisir waktu proses, dan sebagainya.
40
2.12 Media Informasi
Kata “media” berasal dari kata Latin, merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar
Susilana dan Riyana, 2009: 6. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai
pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan Criticos, 1996. Sedangkan pengertian dari informasi secara umum informasi adalah data yang sudah diolah
menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang
atau yang akan datang Davis, 1990: 11.
Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi
bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi, adapun penjelasan Sobur 2006 media informasi adalah “alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual”.
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan objek sekaligus tempat dimana peneliti melakukan penelitian guna untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun
lokasi penelitian ini dilaksanakan di Taman Bungkul Jl. Taman Bungkul, Darmo, Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
3.2 Jenis Penelitian
Perancangan penelitian ini menggunakan metodologi dengan metode pendekatan kualitatif untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam
mengenai Taman Bungkul Surabaya. Peneliti memilih menggunakan metode penelititan kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah
dan menganalisis data hasil penelitian tersebut. Menurut Moleong 2007: 4 metode kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang diamati. Moleong menambahkan Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, cara holistik atau utuh, dan dengan cara deskriptif dalam
bentuk katakata dan bahasa pada suatu konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode.