17
Keputusan investasi
menyangkut harapan
terhadap hasil
keuntungan yang diperoleh perusahaan di masa yang akan datang. Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang,
sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Fama 1978
dalam Hasnawati 2005 menyatakan bahwa nilai perusahaaan semata- mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat
diartikan bahwa keputusan investasi itu penting karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi
perusahaan. Keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut
keputusan dalam pendanaan yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Keputusan investasi dapat
dikelompokkan kedalam investasi jangka pendek seperti investasi kedalam kas, surat-surat berharga jangka pendek, piutang, dan
persediaan maupun investasi jangka panjang dalam bentuk tanah, gedung, kendaraan, mesin, peralatan produksi, dan aktiva tetap
lainnya. Aktiva jangka pendek didefinisikan sebagai aktiva dengan jangka waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari satu siklus bisnis,
dana yang diinvestasikan pada aktiva jangka pendek diharapkan akan diterima kembali dalam waktu dekat atau kurang dari satu tahun dan
diterima sekaligus. Sedangkan aktiva jangka panjang didefinisikan sebagai aktiva dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, dana yang
18
ditanamkan pada aktiva jangka panjang akan diterima kembali dalam waktu lebih dari satu tahun dan kembalinya secara bertahap.
Keputusan investasi yang tepat akan dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga memberikan suatu sinyal positif kepada
investor yang akan meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan. Ini sesuai dengan pernyataan signaling theory yang menyatakan
pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga
saham sebagai indikator nilai perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan proksi Price Earnings Ratio
PER yang merupakan indikasi penilaian pasar modal terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan labakeuntungan
potensial perusahaan di masa datang. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak investor bersedia membayar untuk setiap laba yang dilaporkan
Brigham dan Hoston, 2011. Makin besar price earnings ratio suatu saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap
pendapatan bersih per sahamnya. PER juga merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pertumbuhan perusahaan. PER yang tinggi
menunjukkan prospek pertumbuhan perusahaan yang bagus dan risikonya rendah
19
6. Leverage
Leverage merupakan kebijakan perusahaan tentang seberapa jauh sebuah perusahaan menggunakan pendanaan hutang. Terdapat
beberapa teori tentang pendanaan hutang dengan hubungan terhadap nilai perusahaan yaitu:
a. Teori struktur modal dari Miller dan Modligiani Capital structure
theory
Pada teori ini mereka berpendapat bahwa dengan asumsi tidak ada pajak, bancruptcy cost, tidak adanya informasi asimetris
antara pihak manajemen dengan para pemegang saham, dan pasar terlibat dalam kondisi yang efisien, maka value yang bisa diraih
oleh perusahaan tidak terkait dengan bagaimana perusahaan melakukan strategi pendanaan. Setelah menghilangkan asumsi
tentang ketiadaan pajak, hutang dapat menghemat pajak yang dibayar karena hutang menimbulkan pembayaran bunga yang
mengurangi jumlah penghasilan yang terkena pajak sehingga nilai perusahaan bertambah.
b.
Teori Keseimbangan Trade off theory
Pada teori ini menjelaskan bahwa semakin tinggi perusahaan melakukan pendanaan menggunakan hutang maka
semakin besar pula resiko mereka untuk mengalami kesulitan keuangan karena membayar bunga tetap yang terlalu besar bagi
para debtholders setiap tahunnya dengan kondisi laba bersih yang
20
belum pasti bancruptcy cost of debt. Teori ini membahas tentang hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan. Model
trade-off mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan
menggunakan hutang dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat penggunaan hutang tersebut. Esensi trade-off theory dalam
struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat
lebih besar, tambahan utang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka
tambahan hutang sudah tidak diperbolehkan. c.
Teori Keagenan Agency Theory
Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun untuk mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan.
Konflik antara pemegang asaham dengan manajer sebenarnya adalah konsep free cash flow. Tetapi ada kecenderungan bahwa
manajer ingin menahan sumber daya termasuk free cash flow sehingga mempunyai kontrol atas sumber daya tersebut. Hutang
bisa dianggap sebagai cara untuk mengurangi konflik keagenan terkait free cash flow. Jika perusahaan menggunakan hutang maka
manajer akan dipaksa untuk mengeluarkan kas dari perusahaan untuk membayar bunga.
21
7. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi dan untuk sejumlah alasan
berbeda. Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan dalam memperoleh dana dari pasar modal dan menentukan
kekuatan tawar-menawar bargaining power dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai
bentuk utang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang
yang terlibat, semakin memungkinkan membuat kontrak yang dapat dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak, sebagai ganti dari
penggunaan kontrak standar utang. Perusahaan dapat mengembangkan usahanya dengan memenuhi
kebutuhan modalnya
demi meningkatkan
laba dan
nilai perusahaannya. Kebutuhan modal tersebut dapat dipenuhi melalui
berbagai sumber pendanaan dari pihak dalam perusahaan maupun dari pihak luar perusahaan. Sumber dana pihak dalam perusahaan dapat
diperoleh melalui modal sendiri dan laba ditahan, sedangkan sumber dana dari luarnya diperoleh dari pemilik yang termasuk komponen
modal sendiri maupun dari pihak kreditur yang merupakan pinjaman atau hutang Wiliandri, 2011.
Perusahaan dengan ukuran size yang lebih besar diperkirakan mempunyai kesempatan untuk menarik hutang dalam jumlah yang