35
menurut Santoso 2001 kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:
1 Nilai D-W dibawah -2 berarti diindikasikan ada
autokorelasi positif. 2
Nilai D-W diantara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.
3 Nilai D-W diatas 2 berarti diindikasikan ada
autokorelasi negatif.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji adakah pengaruh antara Profitabilitas, Keputusam Imvestasi,
Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai perusahaan. Persamaan regresi linier berganda:
Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4+ e Keterangan :
Y = Nilai Perusahaan
X1 = Profitabilitas
X2 = Keputusan Investasi
X3 = Leverage
X4 = Ukuran Perusahaan
A = Konstanta
b1 ,b2 ,b3,b4 = koefisiensi masing-masing variabel e
= Kesalahan
4. Uji Nilai F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
36
dependenterikat Ghozali, 2009. Uji F dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi
menggunakan SPSS dengan significance level 0,05 a = 5. Jika nilai signifikansi lebih besar dari a maka hipotesis ditolak
koefisien regresi tidak signifikan, yang berarti secara simultan variabel-variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikan lebih kecil dari a maka hipotesis diterima koefisien regresi
signifikan. Ini berarti bahwa secara simultan variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat.
5. Uji Nilai t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level
0,05 α=5. Hipotesis akan didukung apabila koefisien
β
1
; β
2
; β
3
; β
4
; bernilai positif dan P value
α 0,05.