PDRB yaitu sektor pertania, kehutanan dan perikanan, sektor industri olahan serta sektor perdagangan. Sektor industri masih menjadi penyumbang
paling dominan terhadap nilai PDRB Kabupaten Tegal, pada tahun 2011 sebesar 28, 92 persen lalu pada tahun 2012 nilai sebesar 28,98 persen dan
pada tahun 2013 sebesar 29,85 persen dan tahun 2014 sebesar 31,25 persen. 6.
Kota Tegal
Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutana dan perikanan di Kabupaten Tegal setiap tahunya mengalami penurunan di mana pada tahun
2010 pernah mengalami pertumuhan sebesar 4,67 persen pada tahun 2011 3,90 persen selanjutnya pada tahun 2012 sebesr 1,75 dan mengalami
peningkatan pada tahun 2013 sebeser 3,33 persen namun pada tahun 2014 menunjukan pertumbuhan yang negative, presentase sumbangan sektor
pertanian sebesar 20 persen didalam PDRB.mengalami keniakan pertumbuhan terbesar di bidang jasa dan perdangan sebeser 16,73 persen
pada tahun 2014, selain itu sektor industri juga mengalami kanaikan yang cukup tinggi sekitar 7,48 persen pada tahun 2014, terjadi pergeseran sektor
penopang ekonomi yang bermula dari pertanian mulai bergeser kearah
industri pengolahan maupun perdagangan. 7.
Kabupaten Brebes
Kategori pertanian masih memberikan sumbangan tertinggi terhadap perekonomian Kabupaten Brebes yaitu sebesar 40 persen dalam PDRB.
Pada tahun 2012 pertanian menyumbangkan 40,66, lalu pada tahun 2013 naik menjadi 40.91 persen dan pada tahun 2014 menjadi 41,16 persen,
walupun pertubuhannya hanya 0.25 persen per tahun namun sektor pertania
ini menjadi ekonomi fundamental di Kabupaten Brebes. D.
Gambaran umum Variabel Penelitian 1.
Pendapatan Asli Daerah PAD
Pendapatan Asli Daerah PAD adalah pendapatan yang diperoleh dari daerah itu sendiri dengan memberdayakan potensi daerah yang ada sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pendapatan Asli Daerah ini sangat penting karena besarnya Pendapatan Asli Daerah ini bisa
dilihat dari seberapa besar kemandirian daerah di dalam mengurus rumah
tangganya sendiri. Tabel 4.2
Pendapatan Asli daerah PAD Ekas- Karesidenan Pekalongan Periode 2005 -2014 jutan rupiah
Tahun Kab
Batang Kab
Pekalongan Kota
Pekalongan Kab
Pemalang Kab
Tegal Kota
Tegal Kab
Brebes 2005
2.330.104 2.907.922
1.519.271 3.733.543
4.801.542 5.106.749
3.640.158
2006
2.515.616 3.080.331
1.754.737 5.945.726
4.707.939 6.372.563
4.799.535
2007
3.096.819 4.218.503
2.573.735 5.604.604
6.336.314 6.296.969
6.535.083
2008
3.096.819 5.013.694
3.009.804 6.673.747
6.816.704 6.956.724
7.189.676
2009
4.464.360 5.840.272
2.854.080 8.181.933
7.055.113 9.084.087
8.027.502.
2010
4.542.196 6.758.029
4.749.370 7.644.104
7.306.101 10.131.286 7.102.530
2011
6.015.502 8.210.527
63.34.497 7.967.754
9.013.327 11.724.429 7.827.585
2012
8.472.005 11.479.336 91.20.578
9.795.120 11.874.162 15.666.302 10.180.685
2013
13.963.447 14.855.093 11.425.243 13.636.228 15.624.486 17.637.735 13.505.540
2014
10.893.822 15.376.107 10.420.272 11.713.368 180.42.999 16.614.302 15.341.378
6.041.314 7.773.981
5.376.159 8.089.613
9.157.869 10.559.115 8.414.967
Suber BPS, Jateng Dalam Angka
Pendapatan Asli daerah Eks Karesidenan Peklaongan selama sepuluh tahun terakhir, merupakan realisasi Pendapatan Asli Daerah di setiap
kabupaten kota yang ada di Eks-Karesidenan Pekalongan. Pendapatan asli daerah yang didapatkan setiap KabupatenKota,
pendaptan yang teringgi yang diperoleh Kota Tegal dengan rata-rata
10.559.115 juta rupiah per tahun, selanjutnya Kabupaten Tegal dengan rata- rata pendapatan asli daerah sebesar 9.157.869 juta rupiah per tahun, di
urutan ketiga ada Kabupaten Brebes rata-rata sebesar 8.414.967 juta rupiah per tahun, di susul oleh Kabupaten Pemalang dengan rata-rata 8.089.613 juta
rupiah per tahun di urutan tiga terbawah ada Kabupaten Pekalongan dengan rata-rata 7.773.981 juta rupiah per tahun, Kabupaten Batang dengan rata-rata
6.041.314 juta rupiah per tahun. Dan yang terendah adalah Kota Pekalongan dengan 5.376.159 juta rupiah per tahun.
2. Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran Pemerintah
yang dilakukan
pemerintah daerah
diantaranya perbaikan sektor pendidikan, kesehatan, transportasi, pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana yang ada di daerah
sehingga akan berdampak pada meningkatnya pendapatan asli daerah sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah. Besarnya pengeluaran
pemerintah tercermin dalam belanja APBD. Belanja APBD adalah belanja yang tertuang dalam APBD yang diarahkan untuk mendukung
penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan
pembinaan kemasyarakatan. Perkembangan pengeluaran pemerintah selama tahun
2005-2014 Eks-Karesidenan Pekalongan.
Tabel 4.3 Realisasi Pengeluaran pemerintah KabupetKota Eks-Karesidenan Pekalongan
Periode 2005-2014 juta rupiah
Tahun Kab
Batang Kab
Pekalongan Kota
Pekalongan Kab
Pemalang Kab
Tegal Kota
Tegal Kab
Brebes 2005
26.231.010 29.723.382
17.944.590 38.868.885
50.195.055 25.063.687
43.458.524
2006
38.788.496 37.274.283
27.778.056 58.396.195
61.059.211 29.181.215
58.935.424
2007
50.207.468 55.062.226
31.487.786 65.112.406
70.331.583 33.358.174
85.723.922
2008
59.212.933 64.137.616
35.197.516 76.716.795
79.603.955 39.320.004
97.315.024
2009
58.186.042 65.873.921
38.113.460 84.396.321
85.080.876 45.862.088
92.652.877
2010
61.451.159 72.516.763
42.071.186 92.871.382
95.970.927 47.436.068
116.647.646
2011
79.624.825 92.675.114
48.961.688 11.914.936
111.686.073 57.200.966
130.385.200
2012
90.015.685 104.732.847
56.167.045 119.645.299
134.747.091 58.568.729
144.048.925
2013
10.6742.167 126.735.068
66.417.535 147.710.603
153.186.243 67.304.014
166.126.620
2014
121.228.105 135.253.184
76.212.036 161.581.065
171.488.740 74.309.914
196.716.802
Rerata 69.168.789
78.398.440 44.035.090
85.721.389 101.334.975
47.760.486 113.201.096
Suber BPS, Jateng Dalam Angka
Rata-rata pengeluaran pemerintah terbesar yang di belanjakan oleh kabupaten Brebes dengan rata-rata 113.201.096 juta rupiah per tahun,
selnajutnya Kabupaten Tegal dengan rata-rata pengeluaran pemerintah sebesar 101.334.975 juta rupiah per tahun, Kabupaten Pemalang rata-rata sebesar
85.721.389 juta rupiah per tahun, Kabupaten Pekalongan Rata- rata pengeluaran 78.398.440 juta rupiah per tahun, dan pengeluran tiga terendah ada Kabupaten
Batang dengan rata-rata sebesar 69.168.789 juta rupiah per tahunya, selnjutnya ada Kota Tegal dengan rata-rata 47.760.486 juta rupiah per tahun dan yeng
terakgit yang terendah pengeluaranya Kota Pekalongan dengan rata -rata pengeluaran sebesar 44.035.090 juta rupiah per tahunnya
.
3. Produk domestik Regional Bruto PBRD
PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah BPS. PDRB atas dasar harga berlaku mengabarkan nilai tambah barang
dan jasa yang di hitung dengan menggunakan harga pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukanniai tambah barang
dan jasa yang hitungan menggunkan harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar perhitungannya. Dalam penelitian ini saya menggunakanPDRB
menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan, di mana menggunakkan tahun dasar 2010.
Tabel 4.4 Produk Domestik Regional Bruto menurut lapangan usaha
atas dasar harga kostan tahun dasar 2010 di KabupatenKota Eks-Karesidena Pekalongan Periode tahun2005 -2014 jutaan rupiah
Tahun Kab
Batang Kab
Pekalongan Kota
Pekalongan Kab
Pemalang Kab
Tegal Kota
Tegal Kab
Brebes 2005
7.923,092,7 8.241.732,1
3.771.274,5 9.062.758,1
11.869.471,2 5.448.351,0
15.961.700,6 2006
8.121.994,1 8.633.772,9
3.886.680,9 9.373.357,7
12.501.906,1 5.729.119,9
16.822.872,0 2007
8.405.829,9 9.029.748,8
4.034.299,6 9.792.774,6
13.475.362,3 6.027.603,5
17.628.488,5 2008
8.714.598,9 9.461.252,0
4.184.704,5 10.281.913,1 13.890.342,6
6.338.098,9 18.476.370,1
2009 9.039.857,4
9.868.753,5 4.359.592,3 10.773.487,6
14.653.371,6 6.657.760,9
19.398.129,1 2010
9.488.233,5 10.290.120,3
4.626.394,6 11.305.602,2 15.331.363,9
6.962.572,4 20.357.354,6
2011 9.915.089,4
10.780.795,7 4.878.457,5 11.851.699,3
16.069.320,2 7.281.488,4
21.368.217,8 2012
10.488.456,6 11.354.849,9
5.151.813,5 12.477.235,2 16.912.249,7
7.650.479,5 22.482.262,6
2013 11.101.126,7
12.034.805,4 5.456.187,0 13.166.859,4
18.053.605,0 8.067.375,7
23.823.556,9 2014
11.690.342,1 12.627.134,3
5.755.282,2 13.893.576,3 18.955.755,7
8.473.076,1 25.091.713,2
Rerata 9.488.862,1
10.232.296,5 4.610.468,7 11.197.926,3
15.171.274,8 6.863.592,6
20.141.066,5
Suber BPS, Jateng Dalam Angka
Produk domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga kostan Eks- Karesidenan Pekalongan selama sepuluh tahun mulai dari tahun 2005
sampai tahun 2014 selalu mengalami peningkatan pada tahun2014 sendiri Kabupatenkota Eks-Karesidenan Pekalongan mengalami peningkatan
hampir 50 persen. PDRB tertinggi yang di peroleh Eks-Karesidenan Pekalongan di peroleh oleh kabupaten Brebes dengan rata-rata sebesar
2.014.106.659 juta per tahunya selanjutnya ada Kapuaten Tegal rata-rata sebesar
1.517.127.487 juta per tahun disusul oleh Kabupaten Pemalang
1.119.792.639 juta per tahun dan kabupaten pekalongan di peringkat keempat
1023.229.653 juta pertahun, Kabupaten Batang
9.488.862,1 juta per tahun, Kota Tegal 6.863.592,6 juta per tahun, dan yang terakhir ada Kota
Pekalongan 4.610.468,7 juta per tahun.
Perekonomian Eks-Karesidenan
Pekalongan 2014
rata-rata pertumbuhan di domisasi oleh beberapa sektor dimana ada sektor industri
yang setiap tahunya mangalai peningkatan, selain itu juga ada sektor pedagangan yang megalami peningkatan dan ada sektor pertanian di
beberapa daerah mengalami pertumbuhan yang negative. 4.
Jumlah Penduduk
Menurut sensus penduduk 2010 jumlah penduduk Jawa Tengah pada tahun 2014 tercatat sebesar 33,52 juta jiwa sekitar 13, 29 persen dari jumlah
penduduk jawa tengah. Jawa Tengah menepati urutan ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.Eks-
Karesidenan Pekalongan merupakan Kabupaten dan Kota yang mempunyai
jumlah penduduk yang tinggi dari Kabupaten-Kabupaten di Provisi Jawa Tengah.
Penduduk merupaka salah satu faktor penting dalam perencanaan daerah. Karena penduduk merupakan sumberdaya manusia yang
partisipasinya yang di perlukan agar pelaksanakan hasil-hasil perencanaan perencanaan pembanguanan secara baik Pertumbuhan Penduduk yang tinggi
akan menaikkan output melalui penambahan dan ekspansi pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Pertumbuhan penduduk yang diiringi dengan
majunya teknologi akan mendorong tabungan dnan pengaruh skala ekonomi
produksi Kusuma, 2015. Tabel 4.5
Jumlah penduduk Eks-Karesidenan Pekalongan Periode 2005-2014 juta jiwa
Tahun Kab
Batang Kab
Pekalongan Kota
Pekalongan Kab
Pemalang Kab
Tegal Kota
Tegal Kab
Brebes 2005
712.542 858.650
284.112 1.371.943
1.471.043 249.612
1.814.247 2006
676.152 837.906
271.808 1.344.597
1.406.796 239.038
1.765.564 2007
678.909 844.228
273.342 1.358.952
1.410.290 239.860
1.775.939 2008
682.651 851.700
275.241 1.375.240
1.415.625 240.502
1.788.687 2009
686.016 858.967
277.065 1.391.284
1.420.535 241.070
1.800.958 2010
706.764 838.621
281.434 1.261.353
1.394.839 239.599
1.733.869 2011
713.942 845.471
284.413 1.264.535
1.399.789 240.777
1.742.528 2012
728.578 861.366
290.347 1.285.024
1.421.001 244.633
1.770.840 2013
729.616 861.082
290.870 1.279.596
1.415.009 243.680
1.764.648 2014
736.397 867.573
293.704 1.284.236
1.420.132 244.998
1.773.379
Rerata 705.156.7
822.556,4 282.233.6
132.167,6 1.417.505.9 242376.9 1773065.9
Suber BPS, Jateng Dalam Angka
Dari Tabel 4.4 secara umum di lihat jumlah penduduk di masing- Kabupaten Eks-Karesidenan Pekalongan pada tahun 2005 jumlah penduduk
tertinggi di peroleh oleh Kabupaten Brebes dengan jumlah penduduk sebesar 1.814.247 juta jiwa, kemudian ada Kabupaten Tegal sebesar 1.471.043 juta
jiwa di peringkat tertinggi ketiga ada Kabupaten Pemalang sebesar 1.371.943 juta jiwa, kemudia ada Kabupaten Pekalongan sebesar 858.650 juta jiwa,
Kabupten Batang 712.542 juta jiwa. Kota Pekalongan dengan jumlah penduduk sebesar 284.112 juta jiwa yang terakhir ada Kota Tegal sebesar
249.612 juta jiwa. Rata-rata tertinggi jumlah penduduk tertinggi yaitu Kabupaten Brebes
dengan rata-rata sebesar 1.773.065,9 juta jiwa per tahun, selanjutnya oleh Kabupaten Tegal dengan rata-rata 1.417.505,9 juta jiwa per tahun, selanjutnya
ada Kabupaten Pemalang dengan nilai sebesar 1.321.676 jiwa Selanjutnya ada kabupaten Pekalongan sebesar rata-rata
822.556,4 juta jiwa
Kota Pekalongan sebesar
822.556,4 juta jiwa
Kabupaten Batang sebesar
705.156.7
juta jiwa dan terakhir ada Kota Tegal
242.376.9 juta jiwa.
69
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMABAHASAN
A. Uji Kualitas Data
1. Uji Multikolineritas
Multikolinieritas adalah adanya hubugan antara variabel independen di dalam model regresi. Pada tahap uji ini di gunakan untuk melihat ada
tindaknya hubungan linier antar variabel bebas dalam model. Untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier pada masing-masing variabel
bebas dapat di lihat dari besarnya nilai koefisien korelasi dengan batasan toleransi sebesar 0,8. Jika nilai korelasi masing masing variabel lebih besar
dari 0,8 maka terdapat multikolineritas. Tabel 5.1
Hasil Uji Multikoliniearitas
LOGPAD LOGPP
LOGPDRB JP
LOGPAD 1.000000
0.711652 0.473324
0.062423 LOGPP
0.711652 1.000000
0.727355 0.001538
LOG PDRB 0.473324
0.727355 1.000000
-0.042397 JP
0.062423 0.001538
-0.042397 1.000000
Sumber : Hasil pengolahan data panel menggunkan program Eviews7.
Berdasarkan tabel 5.1 tidak adanya koefisien korelasi yang melebihi besar 0,8. Berarti dapat di simpulkan bahwa variabel-variabel diatas tidak
mendapatkan masalah multikolinieritas antar variabel.
2. Uji Heteroskedastisitas
Mendeteksi masalah heteroskedastisitas dalam dalam data panel di gunakan uji park, nilai probabilitas dari semua variabel independen tidak
signifikan pada tingkat 5. Keadaan ini menunjukan bahwa adanya varianbel
yang sama atau terjadi homoskedatisitas antar nilai-nilai variabel dipenden dengan residual setiap variabel itu sendiri Var U
i
= . berikut ini hasil uji
heteroskedastisitas : Tabel 5.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel
Prob.
C
0.6205
LOGPP
0.4238
LOGPDRB
0.6227
JP
0.7437
Sumber : Hasil pengolahan data panel menggunkan program Eviews7.
Keterangan: C
: Kostanta dari PAD Pendapatan Asli Daerah PP
: Pengeluaran Pemerintah PDRB
: Produk Pomestik Regional Buto JP
: Jumlah penduduk Berdasarkan Tabel 5.2 di atas nilai dari probabilitassignifikan semua
variabel dalam penelitian ini menunjukan hasil lebih besar sari 5 0.05, maka data regresi di atas tidak terkena penyakit heterokedastisitas .
B. Analisis Model Terbaik
Analisis model data panel terdapat tiga macam pendekatan yang dapat di gunaka antara lain pendekatan kuadran kecil ordinarypooled least
squer,pendekatan efek tetap fixed effect dan pendekatan efek acak random effek .
1. Uji Chow
Dalam pengujian Uji Chow data panel determinasi menggunakan efek spesifikasi fixed. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah sebaiknya model
menggunakan fixed effect atau common effect.
H : model yang digunakan Common Effect
H
1
: model yang digunakan Fixed Effect
Apabila hasil probabilitas chi- square kurang dari α = 5 maka H
ditolak. Sehingga, model menggunakan fixed effect. Hasil dari estimasi menggunakan efek spesifikasi fixed adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3 Hasil Uji Chow
Effects Test Statistic
d.f. Prob.
Cross-section F 68.192342
6,60 0.0000
Sumber: Hasil pengolahan data panel Dari tabel 5.3 hasil dari uji chow yang di lakukan menunjukan hasil
probabilitas chi-square sebesar 0.0000 kurang dari 0,05 sehingga H di tolak
dan H
1
terima dengan demikian pada penelitian ini model fixed effectmerupakan model terbaik yang di gunakan dala penelitian ini.
2. Uji Husman
Uji husman dilakukan untuk mengetahui apakan Random effect model
lebih baik dengan fixed effect model .
H : model yang digunakan Random Effect
H
1
: model yang digunakan Fixed Effect