Pengumpulan Data Data Kondisi Ruas Jalan Hasil Penelitian dan Pembahasan .1. Hasil Nilai Ketidakrataan permukaan perkerasan jalan.

BAB IV ANALISIS DATA

IV.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di sepanjang ruas jalan Parapat-Batas Kabupaten Tapanuli Utara-Silimat-Batas Kabupaten Tapanuli Utara Simpang Tiga Balige. Data yang diambil berupa data kondisi ruas jalan dan kerusakannya berupa nilai kerataan permukaan perkerasan jalan nilai IRI International Roughness Index. Tahapan pengumpulan data ini telah mengikuti prosedur yang telah disebutkan pada bab metodologi penelitian. Dari prosedur yang telah dirancang tersebut maka akan didapat data-data yang akan digunakan untuk pengolahan data guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penulisan tugas akhir ini.

IV.2 Data Kondisi Ruas Jalan

Data kondisi ruas jalan meliputi:  Panjang ruas jalan yang dijadikan objek penelitian adalah sepanjang 55 kilometer, dimulai dari terminal Parapat sampai simpang tiga di Balige.  Ruas jalan nasional ini terdiri dari dua lajur dua arah tanpa adanya median.  Lajur yang ditinjau adalah arah normal.  Untuk menganalisa kondisi kerataan jalan maka panjang jalan di bagi dalam tiga kelompok. Universitas Sumatera Utara IV.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.3.1. Hasil Nilai Ketidakrataan permukaan perkerasan jalan. Dalam pengambilan nilai ketidakrataan permukaan perkerasan jalan digunakan alat roughmeter NAASRA yang sebelumnya telah ddikombinasikan dengan peralatan lainnya yaitu Dipstick melalui kalibrasi, seperti penjelasan yang diberikan pada bab metodologi sebelumnya. Berikut ini adalah keterangan data nilai IRI yang telah diukur. a Kelompok Halda 50 m sepanjang 55 km • Ruas jalan nasional 066 sepanjang 10 km, jumlah segmen 200 • Ruas jalan nasional 067 sepanjang 34 km, jumlah segmen 680 • Ruas jalan nasional 068 sepanjang 11 km, jumlah segmen 220 b Kelompok Halda 100 m sepanjang 55 km • Ruas jalan nasional 066 sepanjang 10 km, jumlah segmen 100 • Ruas jalan nasional 067 sepanjang 34 km, jumlah segmen 340 • Ruas jalan nasioanl 068 sepanjang 11 km, jumlah segmen 110 c Kelompok Halda 200 m sepanjang 55 km • Ruas jalan nasional 066 sepanjang 10 km, jumlah segmen 50 • Ruas jalan nasional 067 sepanjang 34 km, jumlah segmen 170 • Ruas jalan nasional 068 sepanjang 11 km, jumlah segmen 55 Dari data nilai ketidakrataan jalan yang diperoleh , maka dapat ditentukan presentase nilai kerusakan jalan untuk masing-masing Halda yang ditinjau yang digambarkan melalui diagram,grafik , dan table sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 3 53 31 13 Halda 100 Baik 300 m Sedang 5300 m Rusak Ringan 3100 m Rusak Berat 1300 m 78 20 2 Halda 200 Baik Sedang 7800 m Rusak Ringan 2000 m Rusak Berat 200 m 12 65 16.5 6.5 Halda 50 Baik 1200 m Sedang 6500 m Rusak Ringan 1650 m Rusak Berat 650 m No Ruas 066 10 Km Universitas Sumatera Utara 4.76 73.24 17 5 Halda 50 Baik 1600 m Sedang 24900 m Rusak Ringan 5700 m Rusak Berat 1800 m 0.6 75 20.6 3.8 Halda 100 Baik 200 m Sedang 25500 m Rusak Ringan 7000 m Rusak Berat 1300 m 82.35 14.12 3.53 Halda 200 Baik Sedang 28000 m Rusak Ringan 4800 m Rusak Berat 1200 m No Ruas 067 34 Km Universitas Sumatera Utara 3.18 53.64 37.27 5.91 Halda 50 Baik 350 m Sedang 5900 m Rusak Ringan 4100 m Rusak Berat 650 m 1.2 61.8 27 10 Halda 100 Baik 200 m Sedang 6800 m Rusak Ringan 2900 m Rusak Berat 1100 m 54.55 40 5.45 Halda 200 Baik Sedang 6000 m Rusak Ringan 4400 m Rusak Berat 600 m No Ruas 068 11 Km Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi Fisik Perkerasan Dan bila ditinjau dari hasil mantap tidaknya jalan berdasarkan ketidakratan, maka akan memberikan hasil seperti pada table 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Persentase Nilai Kemantapan Jalan No Ruas Setingan Halda Panjang Jalan Kondisi Jalan Baik meter Persentase Sedang meter Persentase Rusak Ringan meter Persentase Rusak Berat meter Persentase 066 Halda 50 Halda 100 Halda 200 10 Km 1200 12 6500 65 1650 16.50 650 6.50 300 3 5300 53 3100 31 1300 13 - 7800 78 2000 20 200 2 067 Halda 50 Halda 100 Halda 200 34 Km 1600 4.76 24900 73.24 5700 17 1800 5 200 0.60 25500 75 7000 20.60 1300 3.80 - 28000 82.35 4800 14.12 1200 3.53 068 Halda 50 Halda 100 Halda 200 11 Km 350 3.18 5900 53.64 4100 37.27 650 5.91 200 1.20 6800 61.80 2900 27 1100 10 - 6000 54.55 4400 40 600 5.45 No Ruas Setingan Halda Panjang Jalan Nilai Kemantapan Jalan Mantap Tidak Mantap 066 Halda 50 Halda 100 Halda 200 10 Km 77 7700 m 23 2300 m 56 5600 m 44 4400 m 78 7800 m 22 2200 m 067 Halda 50 Halda 100 Halda 200 34 Km 78 26500 m 22 7500 m 75.6 25700 m 24.4 8300 m 82.35 28000 m 17.65 6000 m 068 Halda 50 Halda 100 Halda 200 11 Km 56.82 6250 m 43.18 4750 m 63 7000 m 37 4000 m 54.55 6000 m 45.45 5000 m Universitas Sumatera Utara Dari data yang diperoleh, dapat dilihat pada table 4.1 bahwa pada setingan Halda 50 untuk ketiga ruas jalan Nasional akan menghasilkan panjang ruas jalan kondisi baik lebih besar dibandingkan dengan setingan Halda 100 dan 200, yang ditandai dengan panjang ruas jalan sepanjang 1200 m, 1600 m dan 350 m. Namun pada kondisi sedang, rusak ringan, dan rusak berat, terdapat variasi yang tidak didominasi pada setingan halda tersebut, seperti untuk ruas jalan 066. Panjang ruas jalan dengan kondisi sedang akan dihasilkan oleh setingan Halda 200 sepanjang 7800 m, disusul setingan Halda 50 sepanjang 6500 m, dan terakhir setingan Halda 100 sepanjang 5300 m. Variasi ini juga terdapat untuk ruas jalan nasional 067 dan 068. Besarnya nilai ketidakrataan jalan yang ditinjau dipengaruhi oleh besarnya nilai NAASRA yang didapat pada saat survei, dimana semakin besar nilai NAASRA yang dihasilkan maka semakin besar pula nilai ketidakrataan IRI jalan tersebut yang akan menghasilkan kondisi rusak ringan dan rusak berat semakin panjang. Faktor penyebab nilai NAASRA bertambah ialah kuantitas dan letak dari jenis kerusakan aspal yang semakin meluas, dimana dengan tidak adanya penanganan serius maka tingkat kualitas dari jalan akan menurun drastis yang disebabkan oleh lalu lintas harian yang membebani jalan nasional cenderung dilewati oleh kendaraan berat, mengingat jalan nasional merupakan jalan penghubung antar ibukota provinsi yang berfungsi dalam pemenuhun kebutuhan akan barang dan jasa untuk masing-masing wilayah. Hal dasar yang jadi pembeda pada pembacaan ialah setingan jarak, dimana dengan jarak yang lebih kecil maka kuantitas kerusakan aspal yang terlingkup akan semakin berkurang, yang menyebabkan perolehan nilai IRI cenderung mengecil. Untuk mencapai kondisi jalan dengan nilai IRI yang lebih kecil, maka Universitas Sumatera Utara setingan Halda yang sebaiknya dipakai ialah yang lebih kecil karena akan menghasilkan nilai kemantapan yang lebih dominan seperti terihat pada ruas 066 067. Hal ini juga sebenarnya dapat juga diperoleh dengan setingan Halda 200, namun dalam pemberian kondisi jalan baik setingan Halda ini tidak memberikan hasil. Kemantapan jalan yang diperoleh semata-mata hanya dari hasil kondisi jalan sedang. Dari paparan tersebut didapat bahwa setingan Halda 50 cenderung lebih baik dari setingan Halda 200. Dengan hasil kemantanpan yang diperoleh dari kedua jenis setingan Halda tersebut, maka penanganan yang diberikan akan semakin rendah karena hasil yang didapat. Hal ini berbeda dengan perolahan setingan Halda 100, dimana hasilnya memberikan kondisi ketidakmantapan jalan lebih besar, bila ditinjau dari hasil maka setingan ini akan memerlukan penanganan yang lebih ekstra dibandingkan dengan kedua setingan sebelumnya. Kondisi demikian didukung dari perolehan data yang didapat, bahwa dengan menggunakan setingan Halda 50 dan 200 maka akan menghasilkan nilai kemantapan yang lebih baik dari setingan Halda 100 yaitu pada no ruas 066 yang menunjukkan nilai kemantapan sebesar 77 atau sepanjang 7700 m dan no ruas 067 sebesar 78 atau sepanjang 26500 m untuk setingan Halda 50 serta untuk setingan Halda 200 akan menghasilkan nilai kemantapan sebesar 78 atau 7800 m untuk no ruas 066 dan sebesar 82.35 atau sebesar 28800 m untuk no ruas 067. Namun untuk kedua ruas jalan tersebut kondisinya berbeda dengan setingan Halda 100 dimana pada setingan ini nilai ketidakmantapannya justru lebih besar. Sehingga dari analisis tersebut didapat suatu hasil, dimana untuk memberikan hasil yang lebih baik maka setingan Halda 50 dan 200 akan lebih dianjurkan karena akan memberikan hasil yang lebih baik, namun dengan hasil ini maka Universitas Sumatera Utara sensitivitas prioritas penanganan tehadapnya akan tereduksi. Hal ini berkebalikan dengan setingan Halda 100 dimana hasil yang diberikan memang tidak sebaik setingan Halda diatas, namun dengan hasil yang diperoleh maka prioritas terhadap penanganannya akan lebih serius disbanding dengan kedua setingan Halda sebelumnya. Hal ini dikarenakan dengan kondisi ketidakmantapan akan mengacu pada kerusakan ringan dan berat dimana kondisi yang sedemikian maka kerusakan akan lebih cepat meluas. Segmen dari ruas jalan untuk tiap-tiap kondisi akan ditunjukkan pada grafik, sehingga dapat dilihat kondisi mana yang seharusnya memerlukan penanganan.

IV.3.2. Prioritas Penanganan Jalan

Berdasarkan penjelasan diatas, maka prioritas tingkat penanganan jalan dapat dilakukan dengan mengacu pada ruas jalan berdasarkan tinjauan yang diproyeksikan berdasarkan grafik untuk masing-masing segmen untuk tiap setingan Halda. Berikut hasil yang diperoleh: Tabel 4.3 Prioritas Kebutuhan Penanganan Jalan Kondisi Ruas 066 Setingan Halda Kebutuhan Penanganan Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Berkala Peningkatan Jalan Setingan 50 50,1100,1250,1350, 17001750,1800,1850, 2050,2750,2950,3000, 3200,3450,3550,3700, 3850,3950,4000,4050, 4200,7550,8850,9900 100,150,200,250,300350, 400,450,500,550,600,650, 700,750,800,850,900,950, 1000,1050,1150,1200,1300, 1400,1450,1500,1550,1600, 1650,1900,1950,2100,2150, 2200,2250,2300,2500,2550, 2600,2650,2700,2800,2850, 2900,3050,3100,3150,3250, 3300,3350,3400,3500,3600, 3650,3750,3800,3900,4100, 4150,4250,4300,4350,4400, 4450,4500,4550,4600,4650, 4700,4750,5200,5300,5400, 2000,2350,2400,2450, 4800,5000,5150,5350, 5500,5550,5600,5700, 5950,6000,6100,6500, 7100,7150,7600,7650, 8200,8300,8350,8400, 8450,8600,8650,8900, 8950,9350,9500,9600. 4900,4950,5050,5100, 5250,5850,6350,8050, 8100,8250,9250,9300, 9550 Universitas Sumatera Utara 5450,5650,5800,5900,6050, 6150,6200,6250,6300,6400, 6450,6550,6600,6650,6700, 6750,6800,6850,6900,6950, 7000,7050,7200,7250,7300, 7350,7400,7450,7500,7700, 7750,7800,7850,7900,7950, 8000,8150,8500,8550,8700, 8750,8800,9000,9050,9100, 9150,9200,9450,9650,9700, 9750,9800,9850,9950,10000 Panjang 1200 m Panjang 6500 m Panjang 2300 m Setingan 100 3900,4100,7400 100,200,300,400,500,600, 700,800,900,1000,1100,1200 ,1300,1400,1500,1600,1700, 1800,1900,2000,2200,2300, 2400,2600,2700,2800,2900, 3000,3100,3200,3300,3400, 3500,3600,3700,3800,4000, 4200,4300,4400,4500,4600, 4700,6300,6400,6700,7300, 7700,7900,8200,9000,9700, 9900 2100,4800,4900,5400, 5500,5600,5700,5900, 6000,6200,6500,6600, 6800,6900,7000,7100, 7200,7500,7800,8000, 8100,8300,8400,8500,8 600,8700,8800,9100, 9500,9600,9800 2500,500,5100,5200, 5300,5800,6100,7600, 8900,9200,9300,9400. 10000 Panjang 300 m Panjang 530000 m Panjang 4400 m Setingan 200 - 200,400,600,800,1000,1200, 1400,1600,1800,2000,2200, 2600,2800,3000,3200,3400, 3600,3800,4000,4200,4400, 4600,4800,5800,6200,6600, 6800,7000,7200,7400,7600, 7800,8000,8600,8800,9000, 9800,10000 2400,5000,5200,5400, 5600,6000,6400,8200, 8400,9600, 9400 Panjang - m Panjang 7800 m Panjang 2200 m Kondisi Ruas 067 Setingan Halda Kebutuhan Penanganan Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Berkala Peningkatan Jalan Setingan 50 250,350,600,800, 850,900,1800,2600, 2700,3900,4800,5150, 8700,8800,8900,9400, 150,200,300,400,450,500, 550, 650,700,750,950,1000,1050, 1100,1150,1200,1250,1300, 50,100,2650,2850,2900, 3450,3700,4250,4500, 4600,5200,5250,5750, 5800,5900,5950,6200, Universitas Sumatera Utara 10600,10800,11000, 12100,13200,19600, 21000,25200,26400, 28600,30000,31000, 31600,32600,33550, 33900 1350,1400,1450,1500,1550, 1600,1650,1700,1750,1850, 1900,1950,2000,2050,2100, 2150,2200,2250,2300,2350, 2400,2450,2500,2550,2750, 2800,2950,3000,3050,3100, 3150,3200,3250,3300,3350, 3400,3500,3550,3600,3650, 3700,3750,3800,3850,3950, 4000,4050,4100,4150,4200, 4400,4450,4550,4650,4700, 4850,4900,4950,5000,5050, 5100,5300,5350,5400,5450, 5500,5550,5600,5650,6000, 6050,6100,6150,6300,6450, 6500,6550,6650,6700,6750, 6800,7000,7200,7250,7300, 7400,7450,7500,7550,7700, 7750,7950,8000,8250,8300, 8350,8400,8450,8500,8550, 8600,8650,8750,8850,8950, 9000,9050,9100,8300,9350, 9450,9500,9550,9700,9800, 9950,10000,10100,10150, 10350,10400,10500,10550, 10650,10700,10750,10850, 10900,10950,11050,11100, 11150,11200,11250,11300, 11350,11400,11450,11500, 11550,11600,11700,11750, 11800,11900,11950,12000, 12050,12150,12200,12250, 12300,12350,12400,12450, 12500,12550,12600,12650, 12700,12750,12800,12850, 12900,12950,13000,13050, 13100,13150,13250,13300, 13350,13400,13450,1300, 13550,13600,13650,13700, 13750,13800,14150,14200, 14250,14300,14350,14400, 14450,14500,14550,14600, 14650,14700,14750,14800, 14850,14900,15000,15050, 15150,15200,15550,15650, 15700,15750,15800,15850, 15900,16100,16150,16200, 16250,16300,16350,16450, 16550,16600,18850,16700, 6350,6400,6600,6850, 6900,6950,7050,7150, 7350,7600,7650,7800, 7900,9200,9600,9750, 9850,10050,10200,1030 ,11850,13850,13900, 1390,14000,14050, 14100,14950,15100, 15350,15500,15600, 15950,16000,16050, 16400,16500,17250, 17300,17350,17400, 18300,18550,19100, 19150,19250,19350, 19450,21700,21850, 22200,22400,22450, 22550,22750,22850, 22900,23150,23200, 23550,24350,24400, 24450,24500,25150, 26450,26500,26700, 26800,27050,27150, 27250,27300,27350, 27450,27850,28150, 28200,28250,28800, 29400,29450,29900, 30100,30550,30650, 31750,32150,32200, 32300,32350,32750, 33050,33100,33200, 33250,33600 4300,4350,5700,5850, 6250,7100,7850,8050, 8100,8150,8200,9150, 9250,9650,10250, 15250,15300,15400, 15450,22250,22300, 22350,22650,22800, 22950,23000,23050, 23100,26650,28850, 32100,32800,32850, 32900,32950,33000 Universitas Sumatera Utara 16750,16800,16850,16900, 16950,17000,17050,17100, 17150,17200,17450,17500, 17550,17600,17650,17700, 17750,17800,17850,17900, 17950,18000,18050,18100, 18150,18200,18250,18350, 18400,18450,18500,18600, 18650,18700,18750,18800, 18850,18900,18950,19000, 19050,19200,19300,19400, 19500,19550,19650,19700, 19750,19800,19850,19900, 19950,20000,20050,20100, 20150,20200,20250,20300, 20350,20400,20450,20500, 20550,20600,20650,20700, 20750,20800,20850,20900, 20950,21050,21100,21150, 21200,21250,21300,21350, 21400,21450,21500,21550, 21600,21650,21700,21800, 21900,21950,22000,22050, 22100,22150,22500,22600, 22700,23250,23300,23350, 23400,23450,23500,23600, 23650,23700,23750,23800, 23850,23900,23950,24000, 24050,24100,24150,24200, 24250,24300,24550,24600, 24650,24700,24750,24800, 24850,24900,24950,25000, 25050,25100,25250,25300, 25400,25450,25500,25600, 25650,25700,25750,25800, 25850,25900,25950,26000, 26050,26100,26150,26200, 26250,26300,26350,26550, 26600,26750,26850,26900, 26950,27000,27100,27200, 27400,27500,27550,27600, 27650,27700,27750,27800, 27900,27950,28000,29050, 28100,28300,28350,28400, 28450,28500,28550,28650, 28700,28750,28900,28950, 29000,29050,29100,29150, 29200,29250,29300,29350, 29500,29550,29600,29650, Universitas Sumatera Utara 29700,29750,29800,29850, 29950,30050,30150,30200, 30250,30300,30350,30400, 30450,30500,30600,30700, 30750,30800,30850,30900, 30950,31050,31100,31150, 31200,31250,31300,31350, 31400,31450,31500,31550, 31650,31700,31800,31850, 31900,21950,32000,32050, 32250,32400,32450,32500, 32550,32650,32700,33150, 33300,33350,3365033700, 33750,33800,33850,33950, 34000 Panjang 1600 m Panjang 24900 Panjang 7500 m Setingan 100 13600,20100 200,300,400,500,600,700, 800,900,1000,1100,1200, 1300,1400,1500,1600,1700, 1800,1900,2000,2100,2200, 2300,2400,2500,2600,2700, 2800,3000,3100,3200,3300, 3400,3500,3600,3700,3800, 3900,4000,4100,4200,4400, 4500,4700,4800,4900,5100, 5200,5300,5400,5500,5600, 6000,6100,6200,6600,6800, 6900,7300,7500,7700,7800, 8500,8600,8700,8800,8900, 9000,9100,9200,9400,9500, 9600,10100,10300,10600, 10700,10800,10900,11000, 11100,11200,11300,11400, 11500,11600,11700,12000, 12100,12200,12300,12400, 12500,12600,12700,12800, 12900,13000,13100,13200, 13300,13400,13500,13700, 13800,13900,14100,14400, 14500,14600,14700,14800, 14900,15000,15100,15300, 15900,16000,16100,16200, 16500,16600,16700,16900, 17000,17100,17200,17300, 17400,17600,17800,17900, 18100,18200,18300,18400, 18500,18600,18700,18800, 19000,19100,19300,19500, 2900,4300,4600,5000, 5700,5800,5900,6300, 6400,6500,6700,7000, 7100,7200,7400,7600, 7900,8000,8100,8400, 9700,9800,9900,10000, 10500,11800,14000, 14200,14300,15200, 15400,15500,15600, 15700,15800,16300, 16400,16800,17500, 17700,18000,18900, 19200,19400,19600, 19700,22600,22700, 22800,22900,23000, 23200,23600,27000, 27100,27200,27600, 27800,27900,28300, 28500,28600,29900, 32300,32600,32700, 32900,33300,33600, 33700 100,8200,8300,9300, 10200,10400,11900, 23300,23400,23500, 29300,33400,33500 Universitas Sumatera Utara 19800,19900,20000,20200, 20300,20400,20500,20600, 20700,20800,20900,22000, 22100,22200,22300,22400, 22500,23100,23700,23800, 24000,24100,24200,24300, 24400,24500,24600,24700, 24800,24900,25000,25100, 25200,25300,25400,25500, 25600,25700,25800,25900, 26000,26100,26200,26300, 26400,26500,26600,26700, 26800,26900,27300,27400, 27500,27700,28000,28100, 28200,28400,28700,28800, 28900,29000,29100,29200, 29400,29500,29600,29700, 29800,30000,30100,30200, 30300,30400,30500,30600, 30700,30800,30900,31000, 31100,31200,31300,31400, 31500,31600,31700,31800, 31900,32000,32100,32200, 32400,32500,32800,33000, 33100,33200,33800,33900, 34000 Panjang 200 m Panjang 25500 m Panjang 8300 m Setingan 200 - 200,400,600,800,1000,1200, 1400,1600,1800,2000,2200, 2400,2600,2800,3000,3200, 3400,3600,3800,4000,4200, 4600,4800,5000,5200,5400, 5600,6200,6800,7400,7600, 7800,8400,8600,8800,9000, 9400,9600,10000,10600, 10800,11000,11200,11400, 11600,11800,12000,12200, 12400,12600,12800,13000, 13200,13400,13600,13800, 14200,14400,14600,14800, 15000,15200,15800,16000, 16200,16400,16600,16800, 17000,17200,17600,17800, 18000,18200,18400,18600, 18800,19000,19200,19400, 19600,19800,20000,20200, 20400,20600,20800,21000, 21200,21400,21600,21800, 4400,5800,6000,6400, 6600,7000,7200,8000, 9200,9800,10200,10400 ,14000,15600,17400, 22600,22800,26800, 27200,27400,29000, 32200,32800,33200 8200,15400,22400, 23000,23200,33000 Universitas Sumatera Utara 22000,22200,23400,23600, 23800,24000,24200,24600, 24800,25000,25200,25400, 25600,25800,26000,26200, 26400,26600,27000,27600, 27800,28000,28200,28400, 28600,28800,29200,29400, 29600,29800,30000,30200, 30400,30600,30800,31000, 31200,31400,31600,31800, 32000,32400,32600,33400, 33600,33800,34000 Panjang - m Panjang 28000 m Panjang 6000 m Kondisi Ruas 068 Setingan Halda Kebutuhan Penanganan Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Berkala Peningkatan Jalan Setingan 50 200,400,700,1250, 1800,1850,1950 50,100,150,250,300,350,450, 500,550,600,650,800,850,900, 950,1000,1050,1100,1150,120 0,1350,1400,1450,1500,1550, 1600,1650,1700,1750,1900, 2000,2100,2150,2250,2300, 2900,2950,3200,3350,3500, 3550,3900,3950,4200,4300, 4750,4800,4950,5000,5100, 5300,5350,5450,5600,5650, 5700,5750,5900,5950,6000, 6100,6200,6250,6300,6350, 6400,6450,6500,6550,6600, 6650,6800,6850,6900,7000, 7050,7100,7200,7250,7600, 7650,7700,7750,7800,7850, 7900,7950,8050,8100,8250, 8300,8450,8550,8600,8800, 8900,8950,9200,9250,9300, 9350,9400,9500,9550,9600, 9650,9750,9800,10150,10400, 10450,10500,10550,10650, 10700,10750,10800,11000 750,1300,2050,2200, 2350,2400,2450,2500, 2700,2750,2800,2850, 3000,3050,3100,3150, 3250,3300,3400,3450, 3600,3650,3750,3850, 4000,4050,4100,4150, 4400,4450,4650,4700, 4900,5050,5150,5200, 5250,5400,5500,5550, 5800,5850,6050,6150, 6700,6750,6950,7150, 7300,7350,7400,7450, 7500,7550,8000,8150, 8200,8350,8400,8650, 8700,8750,8850,9000, 9050,9150,9450,9700, 9850,9900,9950,10000, 10050,10100,10200, 10250,10300,10350, 10600,10850,10900, 10950, 2550,2600,2650,3700, 3800,4250,4350,4500, 4550,4600,4850,8500, 9100 Universitas Sumatera Utara Panjang 350 m Panjang 5900 m Panjang 4750 m Setingan 100 1500,1800 100,200,300,400,500,600,700, 800,900,1000,1100,1200,1300 ,1400,1600,1700,1900,2000, 2100,2200,2300,2400,2500, 3300,3600,3700,4500,4900, 5100,5200,5300,5400,5500, 5600,5700,5800,5900,6100, 6200,6300,6400,6500,6600, 6700,6800,7000,7100,7300, 7500,7900,8000,8100,8300, 8500,8900,9100,9200,9500, 9600,9700,9800,9900,10400, 10500,10600,10700,10800, 11000 2600,2800,2900,3000, 3100,3200,3900,4000, 4100,4200,4300,5000, 6900,7200,7400,7600, 7700,8200,8600,8700, 8800,9000,9300,9400, 10000,10100,10200, 10300,10900 2700,3400,3500,3800, 4400,4600,4700,4800, 6000,7800,8400 Panjang 200 m Panjang 6800 m Panjang 4000 m Setingan 200 - 200,400,600,800,1000,1200, 1400,1600,1800,2000,3000, 3600,4800,5400,5600,6000, 6200,6400,6600,7000,7200, 7800,8000,8400,9000,9400, 9600,9800,10600,10800 2200,2400,2800,3200, 3400,4000,4200,4400, 5000,5200,5800,6800, 7400,7600,8200,8600, 8800,9200,10000,10200 ,10400,11000 2600,3800,4600, Panjang - m Panjang 6000 m Panjang 5000 m  Pemeliharaan Rutin Adalah pekerjaan ringan dan pekerjaan rutin umum, yang dilaksanakan pada jangka waktu yang teratur dalam setahun. Dikatakan pekerjaan ringan karena pekerjaan ini tidak membutuhkan alat berat namun pekerjaannya tersebut dilakukan untuk jalan yang berkondisi baik yang tersebar dalam suatu jaringan jalan.  Pemeliharaan Berkala Adalah pekerjaan perbaikan dengan frekuensi yang direncanakan dalam satu tahun atau lebih pada suatu lokasi,seperti pengaspalan atau pelapisan ulang permukaan jalan beraspal berkala dan pengkerikilan ulang jalan Universitas Sumatera Utara kerikil serta pekerjaan drainase. Pekerjaan ini dilakukan untuk jalan dengan kondisi sedang.  Peningkatan Jalan Adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kondisi jalan yang kemempuannya tidak mantap atau kritis, sampai suatu kondisi pelayanan yang mantap sesuai dengan umur rencana yang ditetapkan. Kegiatan ini merupakan kegiatan penanganan jalan yang dapat meningkatkan kemantapan strukturalnya sesuai dengan umur rencana jalan tersebut. Jika dikaitkan dengan sisitem manajemen mutu pembangunan jalan dalam Agus Taufik Mulyono Bambang Riyanto, 2005, ada empat penyebab utama mengapa kualiatas pekerjaan jalan belum mampu mencapai target mutu seperti yang diharapkan, sementara biaya pemeliharaan maupun nilai investasi terus bertambah, yaitu: 1 Pelaksana dan pengendali mutu jalan memang tidak mengerti sistem mutu yang diterapkan Bapekin,2003; Kibal,1996; Knapton,2000; Jahren Federle,1999 2 Pelaksana lapangan tidak sengaja melaksanakan penyimpangan mutu Crist,2002; Jahren Federle,1999 3 Beberapa pihak yang terkait dalam pekerjaan konstruksi jalan tidak melakukan pencapaian mutu yang tepat Henry,2002; Deffenbaugh,1993 4 Ada beberapa pelaku pengendali mutu yang sengaja tidak memenuhi spesifikasi teknik, penyimpangan standard dan kode dengan tujuan yang negative Bapekin,2003; Kessides Ingram,1995; Flowers,2002 Universitas Sumatera Utara Adapun usulan perbaikan untuk jenis pemeliharaan dan peningkatan jalan menurut Agus Suswandi, Wardhani Sartono Hary Christady H, 2008 dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut 1. Penutupan Retak crack sealing, Penutupan retak adalah proses pembersihan dan penutupan atau penutupan ulang retakan dalam perkerasan aspal, yang dimaksudkan untuk memperbaiki kerusakan dengan penutupan retakan ialah meliputi: retak memanjang, retak melintang, retak diagonal, retak reflektif, retak sambungan pelaksanaan, pelebaran retakan dan retak pinggir. Menurut Asphalt Institute MS-16 mengenai penutupan retak, cara yang disarankan adalah: a. Retak rambut hairline crack retak yang lebar celahnya kurang dari 6 mm dan terlalu kecil untuk diisi secara efektif. Oleh karena itu, biasanya dibiarkan saja kecuali kalau sudah meluas. Jika retak rambut dalam area perkerasan banyak, maka perawatan permukaan semacam penutup larutan slury seal atau penutup keping chip seal dapat digunakan. b. Retak kecil small crack retak yang lebar celahnya antara 6-20 mm, dan biasanya perbaikan dibuat kira-kira 3 mm lebih besar dari lebar rata-rata retakan, dan kemudian dibersihkan dan ditutup dengan penutup larutan slury seal. Jika kedalaman retakan lebih besar dari 20 mm, material penyangga backer rod dapat dipasang untuk mengawetkan penutup. c. Retak sedang medium crack Universitas Sumatera Utara retak yang lebar celahnya antara 20-25 mm, biasanya hanya membutuhkan pembersihan dan penutupan dengan penutup larutan slury seal. Jika kedalaman retakan lebih besar dari 20 mm, material penyangga backer rod dapat dipasang untuk mengawetkan penutup. d. Retak besar large crack retak yang lebar celahnya lebih besar dari 25mm. Perbaikan dilakukan dengan larutan aspal emulsi atau campuran aspal panas HMA bergradasi halus. Adapun prosedur penutupan retak adalah, sebagai berikut: - Retakan dibersihkan dengan menggunakan salah satu alat, seperti: alat semprot bertekanan tinggi, ledakan pasir sand blasting, sikat kawat, ledakan udara panas hot airblasting atau air bertekanan tinggi. - Sesudah pembongkaran bahan penutup lama pada retakan, dan atau pembersihan retakan, lalu diukur kedalamannya. Jika kedalamannya lebih dari 20 mm, dibutuhkan material penyangga backer road untuk menutup. Material penyangga harus tidak mudah mampat, tidak susut, tidak menyerap dengan titik leleh lebih besar dari titik leleh bahan penutup. - Segera sesudah penutupan, periksa retakan untuk meyakinkan kebersihannya, kering dan material penyangga telah terpasang dengan baik. - Penutupan harus dilakukan dari bawah keatas retakan untuk mencegah udara terperangkap, supaya tidak terbentuk bagian yang lemah pada penutup. Untuk mencegah adannya tanda bekas jejak roda, penutup harus dipasang 3-6 mm dibawah puncak dari permukaan retakan. Universitas Sumatera Utara 2. Perawatan Permukaan Surface Treatment Perawatan permukaan adalah istilah yang mencakup beberapa tipe penutup aspal dan ter batu bara coal tar atau gabungan agregate aspal. Perawatan permukaan tebalnya umumnya tidak lebih dari 25 mm, dan dapat diletakan pada sembarang permukaan perkerasan. Aspal untuk perawatan permukaan terdiri dari lapis tipis beton aspal yang terbentuk dari penerapan emulsi aspal, cut back atau pengikat aspal ditambah dengan agregat untuk melindungi atau memulihkan kondisi permukaan perkerasan yang telah ada. Tipe dan nama perawatan permukaan termasuk diantaranya adalah: penutup pasir sand seal, penutup keping chip seal atau kadang-kadang disebut lapis penutup seal coat. Menurut lavin 2003, perawatan permukaan dapat dibagi kedalam sub kelompok: penutup perkerasan pavement sealer, keping penutup chip seal dan penutup larutan slurry seal. Beda dari ketiganya adalah, pavement sealer tidak mengandung agregate sedangkan chip seal dan slurry seal berisi agregate dengan porsi yang signifikan. a. Penutup Perkerasan pavement sealer Penutup perkerasan dapat digunakan untuk pemeliharaan yang sifatnya pencegahan atau perbaikan, seperti: - Fog seal: Lapis penutup yang berupa fog seal adalah aspal emulsi tipis dengan tipe ikatan lambat yang biasanya tanpa agregat penutup dan cocok digunakan untuk memperbaharui permukaan aspal yang telah menjadi kering dan menjadi getas oleh umur, mengisi retak kecil dan rongga permukaan serta melapisi permukaan partikel aggregat agar tidak terjadi lepasnya butiran raveling Universitas Sumatera Utara - Penutup aspal asphalt sealers dan ter batu bara coal tar : Penutup aspal asphalt sealers atau lapis penutup seal coat terdiri dari material dasar seperti hasil penyulingan ter batu bara coal tar atau semen aspal dan air. Lapisan ini tidak menambah kekuatan struktur perkerasan dan umumnya digunakan untuk menutup retak rambut, mengikat bersama-sama permukaan yang mengalami butiran lepas raveling ringan serta membuat oksidasi dan memperlambat penetrasi air. b. Keping Penutup chip seal Keping Penutup chip seal adalah perawatan aspal yang disemprotkan pada lapis pengikat aspal, emulsi atau cutback yang diikuti oleh penyebaran agregat diatasnya. Istilah cheap menunjukan sifat ukuran tunggal dari agregat, yang umumnya berupa agregat batu pecah. Chip seal ini cocok digunakan pada jalan raya dengan volume rendah untuk penanganan kerusakan pada area luas dengan retakan kecil yang rapat aligator cracking, pelapukan weathering atau butiran lepas raveling, agregate licin polished aggregate, dan retak block block cracking c. Penutup Larutan slurry seal Penutup Larutan slurry seal adalah perawatan yang dapat digunakan untuk pemeliharaan yang sifatnya pencegahan atau perbaikan. Penutup larutan adalah suatu campuran yang terdiri dari aspal emulsi ikatan lambat, agregate halus, mineral pengisi dan air. Dalam kasus khusus, dalam larut- annya ditambahkan material tambah additive untuk memodifikasi karakteristik lamanya waktu perawatan. Material ini biasanya dikombinasikan dalam mesin spesial yang dirancang untuk pencampuran Universitas Sumatera Utara dan peletakan penutup larutan. Penghamparan larutan dilakukan satu tahap, dengan ketebalan antara 3-10 mm. Karena tipisnya, ukuran maksimum agregat umumnya tidak lebih dari 9-10 mm dan dapat sekecil 4.75 atau 5 mm. Penutup larutan berfungsi untuk: menutup retakan, menghentikan pelepasan butiran, dan memperbaiki kekesatan permukaan. 3. Penambalan patching Penambalan diseluruh kedalaman cocok untuk perbaikan permanen, sedangkan perbaikan sementara cukup ditambal dikulit permukaan perkerasan saja. Penambalan cocok untuk memperbaiki kerusakan: Aligator cracking, pothole, patching, corrugation, shoving, depression, slippage cracking,dan rutting. a. Penambalan Permukaan Penambalan permukaan umumnya hanya bersifat sementara untuk memperbaiki kerusakan, shoving, corrugation, depression, weathering and raveling dan alligator cracking. Penambalan permukaan dapat dilakukan dengan tanpa melakukan penggalian untuk menyamakan permukaan yang telah ada, atau dapat dilakukan dengan cara mengupas sebagian atau seluruh campuran perkerasan aspal yang telah ada untuk memperbaiki kerusakan. Penambalan permukaan dilakukan sebagai berikut: - Tandai area yang akan diperbaiki. Jika yang akan diperbaiki berupa kerusakan depresion atau ruting , perbaikan harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga elevasi area perbaikan sama dengan perkerasan sekitarnya. Universitas Sumatera Utara - Jika penambalan dilakukan dengan cara membongkar perkerasan, kupas sampai kedalaman yang cukup untuk membongkar material yang rusak. - Sesudah membongkar perkerasan, bersihkan area ini dengan semprotan bertekanan udara tinggi, dan selanjutnya setelah kering, gunakan tack coat pada bagian pinggir dan dasar dari area tambalan. - Setelah tack coat dilakukan, segera letakan aspal panas dalam area yang dibongkar atau keseluruh area yang ditambal. - Untuk penambalan tanpa pengupasan pekerasan yang telah ada sebaiknya menggunakan campuran aspal dan pasir halus - Padatkan aspal dengan alat pemadat yang disesuaikan dengan ukuran tambalan. Hal penting yang harus diperhatikan tambalan harus diratakan sesuai dengan permukaan perkerasan disekitarnya. b. Penambalan Diseluruh Kedalaman Penambalan diseluruh kedalaman dilakukandengan cara membongkar seluruh material yang berada diarea yang mengalami kerusakan dan digantikan dengan campuran aspal yang masih segar. Perbaikan ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan struktural dan material yang terkait dengan kerusakanruting, alligator cracking dan corrugation. Penambalan dilakukan sebagai berikut: - Area tambalan sebaiknya dilebihkan sekitar 15-30 cm diluar area yang rusak. Perkerasan digali sesuai kebutuhan termasuk lapis pondasi granuler dan tanah dasar untuk memperoleh dukungan yang kuat. Untuk kerusakan seperti retak akibat penggelinciran slippage cracking perbaikan hanya dilakukan pada lapis aspal yang rusak sedangkan untuk kerusakan Universitas Sumatera Utara alligator cracking perlu pembongkaran material pondasi granuler atau tanah dasar yang lemah. - Setelah penggalian, singkirkan material dari area yang digali dan ratakan serta padatkan pondasi granuler atau tanah dasar agar menciptakan pondasi yang kuat. - Hamparkan tack coat untuk tepi vertikal galian dan prime coat atautack coatuntuk dasar galian. - Urug galian dengan campuran aspal dan tuangkan campuran lebih dahulu pada tepi galian. Hamparkan campuran dengan hati-hati untuk menghindari pemisahan campuran. Material untuk menambal harus cukup, supaya setelah dipadatkan tidak menghasilkan cekungan atau cembungan pada tambalan. Campuran aspal panas harus diletakan perlapis, untuk menambah tahanan panas dan kepadatan yang cukup. - Padatkan tiap lapis tambalan dengan baik dan setelah pemadatan, permukaan tambalan harus pada elevasi yang sama dengan perkerasan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN