4
2013-2015.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, kebijakan dividen, struktur modal, dan
corporate social responbility
terhadap nilai perusahaan.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015 sebanyak 425 perusahaan.Pemilihan sampel dilakukan dengan
menggunakan metode
purposive sampling.
Pada penelitian ini sampel yang diambil dengan criteria sebagai berikut: 1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2013-2015. 2 Laporan keuangan tahunan perusahaan menggunakan mata uang rupiah Rp. 3 Perusahaan menerbitkan laporan tahunan
dan melaporkan
corporate social responbility
secara berturut-turut pada tahun 2013- 2015 dengan tahun yang berakhir 31 Desember. 4 Perusahaan yang melakukan
pembagian dividen pada tahun 2013-2015.
2.2 Definisi dan Operasional Variabel 2.2.1 Variabel Dependen
2.2.1.1 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Pengukuran nilai perusahaan dapat dilihat dari
harga sahamnya. Husnan 2004: 210 menyatakan bahwa bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjualbelikan di bursa
merupakan indikator nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat dihitung dengan
price book value
.
Harga Saham
PBV = Brigham dan Houston, 2010: 151
Nilai Buku Saham
5
2.2.2 Variabel Independen 2.2.2.1 Profitabilitas
Menurut Irawati 2006: 58 profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien.Profitabilitas dapat dihitung
dengan
return on equity.
Laba Bersih
ROE = X 100 Hanafi, 2016: 82 Modal Saham
2.2.2.2 Likuiditas
Menurut Irawati 2006: 25 bahwa rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan sebagai alat ukur kemampuan perusahaan dalam membayar pinjaman jangka
pendeknya pada saat jatuh tempo atau dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya finansialnya yang harus segera dipenuhi. Likuiditas dapat dihitung dengan
current ratio.
Aset Lancar
Current Ratio = X 100 Hanafi, 2016: 75 Utang Lancar
2.2.2.3 Kebijakan Dividen
Martono dan Harjito 2000: 253, kebijakan dividen
dividend police
merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang sahamdalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk
menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen dapat dihitung dengan
dividendpayoutratio
.
Dividend Per Share
DPR = X 100 Hanafi, 2016: 83
Earning Per Share
6
2.2.2.4 Struktur Modal
Menurut Riyanto 2008: 296, struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur
modal merupakan cermin dari kebijakan perusahaan dalam menentukan jenis sekuritas yang digunakan. Struktur modal dapat dihitung dengan
debt to equity ratio
.
Total Utang
DER = X 100 Hanafi, 2016: 74 Modal Saham
2.2.2.5
Corporate Social Responbility
Menurut Ocran 2011,
corporate social responbility
sebagai sebuah konsep yang memerlukan praktek di mana entitas perusahaan secara sukarela mengintegrasikan
kebaikan yang didapat perusahaan baik sosial dan lingkungan dalam filosofi bisnis mereka dan operasi.Variabel ini diukur dengan pemberian skor, untuk perusahaan
yang melakukan tanggung jawab sosial sesuai dengan indikator GRI diberi skor 1 dan yang tidak sesuai indikator GRI diberi skor 0. Indeks pengungkapan GRI 2013 terdiri
dari 149 item.
Jumlah Item yang Diungkapkan
CSDI = 149
2.3 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda
Multiple Linier Regression Method
. Analisis ini digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi
yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah: NP = α + β
1
PF + β
2
LK + β
3
KD + β
4
SM + β
5
CSR + ε Keterangan:
NP = Nilai Perusahaan
α = Konstanta β
1
PF =Profitabilitas
β
2
LK = Likuiditas
β
3
KD = Kebijakan Dividen
7
β
4
SM = Struktur Modal
β
5
CSR =
Corporate Social Responbility
ε =
Error term
.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Asumsi Klasik
Masalah yang umum terjadi dalam model regresi linier berganda yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Maka,
dilakukan uji asumsi klasik mengenai keberadaan masalah tersebut.
3.1.1 Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dengan
Kolmogorov Smirnov
adalah 0,541 dengan probabilitas 0,931 lebih besar dari 0,05. hal ini menunjukkan bahwa persamaan
model regresi dalam penelitian memiliki sebaran data normal. 3.1.2 Uji Multikolinieritas
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua variabel bebas yang memiliki
Tolerance
lebih dari 0,1 dan semua variabel bebas memiliki nilai
VIF
kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi antar variabel
independen sehingga model regresi ini tidak ada masalah multikolinieritas.
3.1.3 Uji Autokorelasi
Hasil perhitungan uji autokorelasai memperoleh nilai DW sebesar 2,189, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah
sampel 79n dan jumlah variabel independen 5 k=5. Karena angka tersebut berada diantara dudw4-du 1,77812,189 2,2 yang menandakan tidak terdapat
autokorelasi positif dan negatif, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak ada masalah autokorelasi.
3.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser. Berdasarkan uji glejser yang dilakukan, nilai probabilitas menunjukkan lebih besar
dari 0,05 maka diketahui bahwa tidak ada hubungan antar variabel bebas dengan nilai