PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI SUB-SEKTOR ROKOK DI BEI TAHUN 2007-2011

(1)

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI

SUB-SEKTOR ROKOK DI BEI TAHUN 2007-2011

ABSTRAK Oleh:

INDRA JANTANA NPM : 0711011083 Telepon : 085269690692 Email : ijantana@gmail.com

Pembimbing I : Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.B.A. Pembimbing II : Muslimin, S.E., M.Sc.

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh struktur modal, profitabilitas, dan likuiditas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011. penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji statistik regresi linier berganda dengan

menggunakanprogram Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 20. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah struktur modal,

profitabilitas, dan likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011 ? Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2011.

Hasil uji regresi linier berganda diperoleh hasil bahwa secara statistik sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 74,7%. Hasil uji secara simultan (uji F) diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh positif

signifikan struktur modal, profitabilitas, dan likuiditas terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.Hasil uji secara parsial (uji t) diperoleh kesimpulan bahwa seluruh variabel bebas memiliki

pengaruh terhadap bertambah atau berkurangnya nilai perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.


(2)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk

memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005). Bidang manajemen keuangan perusahaan merupakan salah satu kegiatan mendasar untuk memperoleh laba dan meningkatkan nilai perusahaan.

Menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.

Manajer keuangan harus memperhatikan dampak perubahan pada kombinasi modal, hal ini penting karena berpengaruh pada persepsi investor terhadap tingkat resiko dalam menginvestasikan dananya. Jika utang perusahaan terlalu besar, harus dicegah penambahan utang oleh perusahaan tersebut. Pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang

ditimbulkannya.

Manajer keuangan juga harus memperhatikan tingkat profitabilitas atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Tingkat profitabilitas

berpengaruh terhadap persepsi investor tentang prospek pertumbuhan perusahaan dikemudian hari. Perusahaan yang memiliki prospek baik dimasa yang akan datang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi.

Tingkat likuiditas atau ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan juga harus menjadi perhatian oleh manajer keuangan.

Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi mengindikasikan kesempatan bertumbuh perusahaan cenderung tinggi. Semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, maka akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan dananya.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) merupakan tiga perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok terkemuka di Indonesia yang menjual ekuitasnya dipasar saham Indonesia (IDX).


(3)

Santoso (2004) meneliti tentang pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufakur go public di Indonesia dan menemukan hasil perubahan struktur modal secara signifikan berpengaruh pada nilai

perusahaan. Juhari (2009) menganalisis pengaruh kebijakan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada industri rokok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan struktur modal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan yang listed di pasar modal. Susanti (2010) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menunjukan struktur modal dan profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan melalui harga saham dengan rasio Tobin’s Q. Mikkelson dan Partch (2003) menunjukkan cash holding memiliki hubungan signifikan positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan penelitian Lins dan Kalcheva (2004), berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin meneliti pengaruh kebijakan struktur modal, profitabilitas, dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Skripsi ini

mengambil judul “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Sub-Sektor Rokok di BEI Tahun 2007-2011”.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah Struktur Modal, Profitabilitas, dan Likuiditas Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Sub-sektor Rokok di BEI Tahun 2007-2011 ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah struktur modal, profitabilitas, dan likuiditas berpengaruh secara komprehensif dan parsial terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.


(4)

1.3.2Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut.

 Bagi penulis

1. Penelitian ini sebagai media untuk mengimplementasikan teori yang telah dipelajari terhadap praktek dunia keuangan dan bisnis sehingga ilmu yang diperoleh applicable.

2. Memperoleh gambaran yang holistik terkait dengan kebijakan struktur modal, profitabilitas, likuiditas dan nilai perusahaan.

3. Sebagai sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan, agar teori yang dipelajari lebih teruji melalui penelitan yang membuktikan teori-teori yang ada sehingga ilmu yang ada mengalami upgrading dan memberikan dampak yang lebih baik.

4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.

 Bagi pihak-pihak yang berkepentingan

1. Memberikan salah satu pertimbangan dalam membuat keputusan yang terkait dengan kebijakan struktur modal,profitabilitas, likuiditas dan nilai perusahaan.

2. Memberikan tambahan pustaka yang dapat dijadikan sebagai referensi terhadap topik keputusan investasi, struktur modal, profitabilitas, likuiditas terhadap nilai perusahaan.

II. LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Financial Structure

Struktur keuangan adalah bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Struktur keuangan dapat dilihat pada seluruh sisi kanan dari neraca, yang terdiri dari hutang jangka pendek (short term debt), hutang jangka panjang (short term debt), dan modal pemegang saham. (Weston dan Copeland , 1992 : 19).


(5)

2.3 Pengertian Modal

Modal merupakan salah satu faktor produksi dalam perusahaan. Seperti dikutip dari Bambang Riyanto ( 1998 : 9 ) mengatakan : modal merupakan kolektivitas dari barang-barang modal terdapat pada neraca sebelah debet, sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal adalah semua barang yang ada didalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan. Dan yang dimaksud dengan kekayaan adalah daya beli yang terdapat dalam barang-barang modal dan terletak dalam neraca sebelah kredit.

Macam-macam modal menurut Bambang Riyanto ( 1995:227 ) terbagi menjadi :

1. modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari pemilik perusahaan; 2. modal asing, yaitu modal yang berasal dari luar perusahaan.

Bauran hutang dan ekuitas untuk pendanaan perusahaan merupakan bahasan utama dari keputusan struktur modal (Capital Structure Decision). Bauran modal yang efisien dapat menekan biaya modal (cost of capital), yang dapat

meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan yang hanya menggunakan ekuitas disebut “unlevered firm”, sedangkan yang menggunakan bauran ekuitas dan berbagai macam hutang disebut “levered firm”.

2.4. Struktur Modal

Bauran antara hutang dan modal perusahaan yang kemudian membentuk struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Struktur atau komposisi modal diatur dan dinyatakan berdasarkan jumlah relatif dari berbagai sumber dana permodalan. Struktur modal menjadi penting

diperhatikan dalam aktifitas keuangan perusahaan karena apabila suatu

perusahaan tidak menggunakan hutang dalam membiayai aktivitas perusahaan, maka kemungkinan perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha dan

meningkatkan keuntungan akan semakin kecil, sementara itu jika komposisi hutang jauh lebih besar daripada modal, maka perusahaan tersebut memiliki resiko usaha yang tinggi dan rentan terhadap resiko kebangkrutan, karena hutang


(6)

merupakan beban yang harus dibayar oleh perusahaan. Setiap perusahaan

memiliki struktur modal yang berbeda, hal ini karena struktur modal dipengaruhi oleh sifat, skope, dan kondisi usaha pada masing-masing perusahaan.

2.4.1. Teori Struktur Modal

2.4.1.1.Teori Pendekatan Tradisional

Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Artinya struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan, dimana struktur modal dapat berubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.

2.4.1.2.Teori Pendekatan Modigliani dan Miller

Teori struktur modal modern dimulai oleh Franco Modigliani dan Merton H. Miller pada tahun 1958. Teori tersebut lebih dikenal dengan teori MM. Teori MM mengemukakan bahwa dengan asumsi perfect capital market, struktur modal yang digunakan perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Tetapi jika ada pajak maka perusahaan akan menggunakan utang lebih banyak sehingga nilai perusahaan menjadi meningkat (Modigliani dan Miller 1958).

Teori MM tidak relevan dengan realita dunia keuangan karena tidak menyertakan corporate tax atau personal tax yang ada dalam perusahaan. 2.4.1.3.Teori Trade-Off dalam Struktur Modal

Dalam kenyataan, ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang sebanyak banyaknya. Suatu hal yang terpenting adalah dengan semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan

kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut bisa cukup signifikan. 2.5. Profitabilitas

Paradigma yang dianut oleh banyak perusahaan yang mendasarkan kinerja perusahaan yang dipimpinnya pada financial performance adalah profit oriented.

Perusahaan yang dapat meperoleh laba besar, maka dapat dikatakan berhasil atau memiliki kinerja financial yang baik. Sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif kecil, maka dapat dikatakan perusahaan kurang berhasil atau kinerja yang kurang baik, hal tersebut dikarenakan profitabilitas adalah hasil


(7)

akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan. Menurut Brigham and Houston (2001) Profitabilitas adalah serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitas dapat dikatakan sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi. Menurut Saidi (2004) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan

capital gain. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar

return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik.

Apabila seorang manajer telah bekerja keras dan berhasil meningkatkan penjualan sementara biaya tidak berubah, maka laba harus meningkat melebihi periode sebelumnya, yang mengisyaratkan keberhasilan. Profitabilitas yang tinggi menunjukan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor akan

merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Soebintoro, 2007).

2.5.1. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas (profitability ratio) menurut Van Horne dan Wachowicz (2005 : 222) adalah “rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi”. Ditinjau dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa mendatang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana

investasi yang dilakukan investor memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan penmegang saham.

Profitabilitas dapat diproksi melalui Return on Equity (ROE) sebagai ukuran profitabilitas perusahaan. Menurut Brigham and Houston (2001) Return on Equity adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri. Maksud dari definisi ROE yang dikemukakan oleh Brigham and Houston tersebut adalah bahwa rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi para

pemegang saham. ROE merupakan rasio yang mengukur berapa besar


(8)

yang disetorkannya untuk perusahaan tersebut. Secara umum, semakin tinggi ROE, semakin baik kedudukan pemilik perusahaan sehingga akan meyebabkan baiknya penilaian investor terhadap perusahan yang menyebabkan meningkatnya harga saham dan nilai perusahaan.

2.6.Likuiditas

Likuiditas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya tepat pada waktunya. Perusahaan yang mempunyai laba yang tinggi belum tentu dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham karena tidak adanya dana untuk membayar dividen.

Likuiditas adalah salah satu faktor yang menentukan sukses atau gagalnya suatu perusahaan penyediaan kebutuhan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Likuiditas menentukan sejauh mana perusahaan itu menanggung resiko atau dengan kata lain kemampuan akan perusahaan untuk mendapatkan kas atau kemampuan merealisasikan non kas menjadi kas.

Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban finansialnya secara tepat waktu berarti perusahaan dalam keadaan likuid dan perusahaan tersebut punya alat pembayaran atau pun aktiva yang lebih besar dari hutang lancarnya. Jadi, dengan melihat likuiditas suatu perusahaan pihak kreditur juga dapat menilai nbaik buruknya suatu perusahaan tersebut.

2.6.1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapar dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar atau aktiva likuid. Menurut Brigham dan Houston (2006:95)

Salah satu rasio yang sering digunakan dalam menghitung tingkat likuiditas yaitu rasio lancar (current ratio). Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Rasio lancar merupakan ukuran paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari


(9)

kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan akan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang. 2.7.Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. (Matono dan Agus Harjito, 2005:3).

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Tujuan utama perusahaan menurut

theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan

(value of the firm) (Salvatore,2005). Sedangkan menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.

Ada beberapa rasio untuk mengukur nilai pasar perusahaan, salah satunya Tobin’s Q. Rasio ini dinilai bisa memberikan informasi paling baik, karena dalam Tobin’s Q memasukkan semua unsur hutang dan modal saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas perusahaan yang dimasukkan namun seluruh asset perusahaan. Dengan memasukkan seluruh asset perusahaan berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe investor saja yaitu investor dalam bentuk saham namun juga untuk kreditur karena sumber pembiayaan operasional perusahaan bukan hanya dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur

(Sukamulja, 2004).

Semakin besar nilai Tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar asset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku asset

perusahaan maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan


(10)

2.8.Rasio Tobin’s Q

Tobin’s q adalah pengukur kinerja dengan membandingkan dua penilaian dari asset yang sama. Tobin’s q merupakan rasio dari nilai pasar asset perusahaann yang diukur oleh nilai pasar dari jumlah saham yang beredar dan hutang

(enterprise value) terhadap replacement cost dari aktiva perusahaan (Fiakas, 2005).

Nilai Tobin’q dihasilkan dari penjumlahan nilai pasar saham (market value of all outstanding stock) dan nilai pasar hutang (market value of all debt) dibandingkan dengan nilai seluruh modal yang ditempatkan dalam aktiva produksi (replacement value of all production capacity), maka Tobin’s q dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu dari sisi potensi nilai pasar suatu perusahaan. Nilai perusahaan merupakan variabel dependen yang diukur dengan menggunakan Tobin’s Q.

2.9. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan indikator terhadap struktur modal dan risiko keuangan, yang merupakan hasil bagi antara hutang dan modal sendiri. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan menunjukan risiko

distribusi laba usaha akan semakin besar terserap untuk melunasi kewajiban perusahaan (Purwanto dan Haryanto, 2004).

Debt to Equity Ratio (DER), rasio ini menunjukan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang.

Debt to Equity Ratio dapat dihitung dengan rumus : Total Hutang

DER = X 100% Modal Sendiri


(11)

III. METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

1.1.1.Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat asosiatif karena bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas terhadap pariabel terikat melalui pengujian hipotesis.

1.1.2.Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diterbitkan oleh lembaga yang terkait dalam penelitian ini seperti, Bursa Efek Indonesia (BEI),

Indonesian Capital Market Directory (ICMD), maupun dari situs resmi perusahaan sektor konsumsi sub-sektor rokok di BEI.

1.2. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini, baik yang bertujuan untuk mendiskripsikan maupun untuk menganalisis, diperoleh dari data sekunder. Data dalam peneliian ini dikumpulkan dengan metode berikut ini.

1. Penelitian Lapangan (field research)

Metode pengumpulan data melalui instansi atau lembaga terkait maupun website yang relevan dengan pokok bahasan dalam penelitian ini. 2. Penelitian Kepustakaan (library research)

Metode pengumpulan data melalui studi literatur maupun berbagai publikasi ilmiah yang dilakukan dengan mengunjungi perpustakaan. 1.2.1.Data yang Diperlukan

Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka. Adapun data yang dianggap sebagai data kuantitatif dalam penelitian ini adalah.

1. Laporan Neraca PT Gudang Garam Tbk dalam rentang tahun 2007-2011. 2. Laporan Laba Rugi PT Gudang Garam Tbk dalam rentang tahun 2007-2011. 3. Laporan Neraca PT HM Sampoerna Tbk dalam rentang tahun 2007-2011 4. Laporan Laba Rugi PT HM Sampoerna Tbk dalam rentang tahun 2007-2011 5. Laporan Neraca PT Bentoel Internasional Investama Tbk tahun 2007-2011 6. Laporan Laba Rugi PT Bentoel Internasional Investama Tbk tahun 2007-2011


(12)

Pengumpulan data kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data Time Series dan Cross Section yang disebut metode Pooling Data. Data kuantitatif yang dipakai dalam penelitian ini berjumlah enam puluh (n=60)

1.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah PT Gudang Garam Tbk., PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., dan PT Bentoel Internasional Investama Tbk.. sedangkan sampelnya adalah laporan keuangan PT Gudang Garam Tbk., PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., dan PT Bentoel Internasional Investama Tbk. dalam rentang tahun 2007-2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan

melakukan pendekatan melalui metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dimana syarat yang dibuat sebagai kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel, dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative (Sugiyono, 2004).

Beberapa kriteria pemilihan sampel tersebut adalah sebagai berikut :

1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten hingga akhir tahun 2011 2. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah

perusahaan-perusahan dalam sektor industri barang konsumsi sub-sektor rokok

3. Saham dari emiten aktif diperdagangkan selama periode pengamatan yaitu tahun 2009 sampai dengan 2011

4. Mempublikasikan laporan keuangan periodik selama periode pengamatan dari tahun 2009 hingga tahun 2011 dengan lengkap.

1.4. Variabel Penelitian

Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel dependen dan 3 variabel independen. Variabel independen tersebut adalah struktur modal,

profitabilitas, dan likuiditas sedangkan variabel dependen adalah nilai perusahaan. 1.4.1.Variabel Dependen

Nilai perusahaan (Y) dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan variabel dependen yang


(13)

diukur dengan menggunakan Tobin’s Q yang dihitung dengan menggunakan rumus:

MVE + D Q =

BVE + D Dimana:

Q = Nilai perusahaan

MVE = Nilai pasar ekuitas (Equity Market Value) D = Nilai buku dari total hutang

BVE = Nilai buku dari ekuitas (Equity Book Value)

Tobin’s q adalah indikator untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya tentang nilai perusahaan, yang menunjukkan suatu proforma manajemen dalam mengelola aktiva perusahaan. Nilai Tobin’s q menggambarkan suatu kondisi peluang investasi yang dimiliki perusahaan (Lang, et al 1989)

1.4.2.Variabel Independen

Struktur modal (X1) Struktur modal merupakan kombinasi antara hutang dan modal sendiri (ekuitas) disisi pasiva perusahaan. Indikator struktur modal dalam peneltian ini yaitu Debt to Equity Ratio (DER). Rasio DER menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan ekuitas. Semakin tinggi rasio DER maka semakin tinggi resiko yang dihadapi perusahaan. DER yang tinggi juga menunjukan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.

Debt to Equity Ratio (DER) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Profitabilitas (X2) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Indikator profitabilitas dalam penelitian ini adalah Return on Equity (ROE). Menurut Brigham and Houston (2001) Return on Equity adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri.

Total Hutang

Debt to Equity Ratio = x 100% Total Ekuitas


(14)

Return on Equity (ROE) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Likuiditas (X3) Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya tepat pada waktunya. Indikator likuiditas dalam penelitian ini adalah Current Ratio. Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.

Current Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.5. Analisis Data 1.5.1.Statistik Deskriptif

Statistik Diskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum dari data tersebut (Sugiyono, 2004). Statistik deskriptif

digunakan untuk mendiskripsi suatu data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. 1.5.2.Uji Asumsi Klasik

Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi. Model regresi perlu diuji dengan asumsi klasik yang dilakukan dengan uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi. Laba Setelah Pajak

Return on Equity = x 100% Total Ekuitas

Current Assets

Current Ratio = x 100% Current Liabilities


(15)

1.5.2.1.Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable terikat dan variable bebas mempunyai distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2001). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji statistik untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :

H0 : data residual berdistribusi normal HA : data residual tidak berdistribusi normal 1.5.2.2.Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pada penelitian ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi dan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2). Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

1.5.2.3.Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas (varian sama) merupakan fenomena dimana pada nilai variablel independen tertentu masing-masing kesalahan (e

i) mempunyai nilai varian yang sama sebesar σ2. Jika model yang diperoleh ternyata tidak memenuhi asumsi atau fenomena tersebut maka dalam model tersebut terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas ini mengakibatkan niai-nilai estimator (koefisien regresi) dari model tersebut tidak efisien meskipun estimator tersebut tidak bias dan konsisten .

Pengujian terhadap adanya fenomena heteroskdastisitas dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Menurut Ghozali (2011), jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika probabilitas signifikannya diatas


(16)

tingkat kepercayaan 5%, dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas.

1.5.2.4.Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggunaan pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi dalam penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson

(DW Test). Uji Durbin-Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lain lagi.

Hipotesis yang akan diuji adalah.

Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0) Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0) Kriteria pengujiannya adalah.

 0 < d < dl, artinya ada autokorelasi

 dl < d < du, artinya tidak ada kesimpulan

 (4-dl) < d < 4, artinya ada autokorelasi

 (4-du) < d < (4-dl), artinya tidak ada kesimpulan

 du < d < (4-du), artinya tidak ada autokorelasi 1.5.3.Regresi Linier Berganda

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis linier berganda. Variabel dependen yang digunakan adalah nilai

perusahaan dan sebagai variabel independen adalah struktur modal, profitabilitas, dan likuiditas. Analisis regresi ini bertujuan untuk mencari hubungan antara tiga variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e


(17)

α = Konstanta

β1 = Koefisien Regresi Variabel DER β2 = Koefisien Regresi Variabel ROE β3 = Koefisien Regresi Variabel CR

X1 = Struktur Modal yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) X2 = Profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE) X3 = Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR)

e = error

1.6. Pengujian Hipotesis 1.6.1.Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis secara keseluruhan menggunakan uji statistik F-hitung dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebesaran df 1 = (k-1) dan df 2 = (n-k). Hipotesis yang diajukan adalah :

Ho : “ Struktur modal, profitabilitas, dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

Ha : “Struktur modal, profitabilitas, dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi sub sektor rokok di BEI tahun 2007-2011”.

Krieria pengujiannya adalah :

1. Ho ditolak dan Ha diterima, jika F hitung > F tabel 2. Ho diterima dan Ha ditolak, jika F hitung < F tabel

Jika Ho ditolak berarti variabel bebas berpengaruh simultan dan signifikan terhadap variabel terikat. Jika Ho diterima berarti variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

1.6.2.Uji t

Uji t digunakan unuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis koefisien regresi dengan menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) hipotesis yang diajukan :


(18)

Ho1 : “ Struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

Ha1 : “Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi sub sektor rokok di BEI tahun 2007-2011”.

Ho2 : “Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

Ha2 : “Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi sub sektor rokok di BEI tahun 2007-2011”.

Ho3 : “Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

Ha3 : “Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011”.

Kriteria pengujiannya adalah.

1. Ho ditolak dan Ha diterima, jika t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel pada α 0.05.

2. Ho diterima dan Ha ditolak, jika -t tabel < t hitung < t tabel pada α 0.05. Jika Ho ditolak berarti variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, sedangkan jika Ho diterima berarti variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.


(19)

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis

4.1.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) dari masing-masing variabel, (Ghozali,2011). Variabel yang digunakan meliputi variable nilai perusahaan (Tobin’s Q), Struktur Modal (DER), Profitabilitas (ROE), dan Likuiditas (CR). Dari hasil pengujian statistif deskriptif atas ketiga variabel independen dan satu variabel dependen, melalui data asli, maka diperoleh hasil sesuai tabel berikut :

Tabel 3 diatas mununjukan nilai N atau jumlah data yang akan diteliti berjumlah 60 sampel. Tobins sebagai proksi dari nilai perusahaan (variabel dependen) memiliki nilai minimum sebesar 0,76 pada PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan nilai maksimum sebesar 13,15 pada PT Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk. (HMSP) dengan nilai range sebesar 12,39. Nilai mean atau rata-ratanya sebesar 4,2354 dengan standar deviasi sebesar 2,68720. Nilai standar deviasi yang dibawah rata-rata menunjukan bahwa kesenjangan antara nilai minimun dengan nilai maksimum pada nilai Tobin’s Q adalah rendah.

Variabel DER, yang merupakan proksi dari struktur modal menunjukan bahwa nilai minimum dari struktur modal adalah sebesar 0,27 pada PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan nilai maksimum sebesar 1,85 pada PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) dengan nilai range sebesar 1,58. Nilai

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Tobins 60 12,39 ,76 13,15 4,2354 2,68720 7,221

DER (kali) 60 1,58 ,27 1,85 ,9657 ,41999 ,176

ROE (%) 60 1,10 ,01 1,11 ,3052 ,26081 ,068

CR 60 2,77 1,12 3,89 2,1585 ,59980 ,360

Valid N (listwise) 60

Tabel 3


(20)

mean atau rata-ratanya sebesar 0,9657 dengan standar deviasi sebesar 0,41999. Nilai standar deviasi yang dibawah rata-rata menunjukan bahwa kesenjangan antara nilai minimun dengan nilai maksimum pada nilai DER adalah rendah.

Variabel ROE sebagai proksi dari profitabilitas menunjukan nilai

minimum sebesar 0,01 pada PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) dan nilai maksimum sebesar 1,11 pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) dengan range sebesar 1,10. Nilai mean atau rata-ratanya sebesar 0,3052 dengan standar deviasi sebesar 0,26081. Nilai standar deviasi yang dibawah rata-rata menunjukan bahwa kesenjangan antara nilai minimun dengan nilai

maksimum pada nilai ROE adalah rendah. 4.1.2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan salah satu langkah penting yang digunakan untuk menghindari terjadinya regresi linier lancung yang mengakibatkan tidak sahihnya hasil estimasi.

4.1.2.1.Hasil Uji Asumsi Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variable bebas mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Uji asumsi normalitas dengan melakukan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukan hasil sebagai berikut :

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1,35341696

Most Extreme Differences

Absolute ,089

Positive ,089

Negative -,050

Kolmogorov-Smirnov Z ,688

Asymp. Sig. (2-tailed) ,731

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Output SPSS 20 Tabel 4


(21)

Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah 0,688 dan signifikan pada 0,731. Hal ini berarti H0 diterima dan HA ditolak yang berarti data residual terdistribusi dengan normal.

4.1.2.2.Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi, menunjukan hasil sebagai berikut :

Coefficient Correlationsa

Model CR DER (kali) ROE (%)

1

Correlations

CR 1,000 ,167 ,566

DER (kali) ,167 1,000 ,157

ROE (%) ,566 ,157 1,000

Covariances

CR ,135 ,027 ,002

DER (kali) ,027 ,192 ,001

ROE (%) ,002 ,001 7,113E-005

a. Dependent Variable: Tobins

Dari gambaran tabel 5 dan tabel 6 diatas terlihat bahwa hasil besaran korelasi antar variabel DER yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel CR dengan tingkat korelasi sebesar 0,167 atau 16,7%. Korelasi ini masih

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -2,529 1,135 -2,228 ,030

DER (kali) 1,402 ,438 ,219 3,200 ,002 ,966 1,035

ROE (%) ,100 ,008 ,970 11,851 ,000 ,676 1,480

CR 1,076 ,367 ,240 2,927 ,005 ,673 1,485

a. Dependent Variable: Tobins

Tabel 5

Sumber : Output SPSS 20

Tabel 6


(22)

dibawah 95%, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas yang serius.

Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerence kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil

perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukan tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi ini.

4.1.2.3.Hasil Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam proses regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser untuk uji asumsi heteroskedastisitas, diperoleh nilai signifikansi sebagai berikut :

Apabila variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Hasil tampilan output SPSS diatas dengan jelas menunjukan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai abresid. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat

kepercayaan 5%. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa model regresi ini tidak mengandung Heteroskedastisitas.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,447 ,533 2,716 ,009

DER (kali) ,004 ,274 ,002 ,016 ,987

ROE (%) -,047 ,076 -,083 -,615 ,541

CR -,179 ,190 -,126 -,942 ,350

a. Dependent Variable: abresid

Tabel 7


(23)

4.1.2.4.Hasil Uji Asumsi Autokorelasi

Pada data crossection ( silang waktu ), masalah aotokorelasi relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu atau kelompok yang berbeda. Hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan

Uji Durbin Watson (DW test) untuk uji asumsi autokorelasi, diperoleh hasil sebagai berikut sebagai berikut :

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,742a ,551 ,543 ,32109723 1,917

a. Predictors: (Constant), Ut_1

b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Tabel 8 diatas merupakan hasil iterasi pertama dengan melakukan regresi transformasi menjadi model difference (metode pengobatan autokorelasi). Hal ini dikarenakan pada regresi awal, residual tidak random atau terjadi autokorelasi dengan nilai DW sebesar 0,801(Ghozali, 2011).

Nilai R Square (R²) sebesar 0,551. Nilai tersebut mengartikan bahwa kemampuan ketiga variabel independen (DER, ROE, dan CR) secara simultan dapat menjelaskan tentang nilai perusahaan (Tobin’s Q) sebesar 55,1%. Sisanya sebesar 53,9% (100%-55,1%) dijelaskann oleh variabel lain diluar DER, ROE, dan CR.

Tabel diatas menunjukan bahwa nilai DW sebesar 1,917. Nilai ini akan dibandingkan dengan dengan nilai tabel pada nilai signifikansi 5% dengan jumlah sampel 60 (n) dan jumlah variabel independen sebanyak 3 (k=3). Oleh karena nilai DW 1,917 lebih besar dari batas atas (du) 1,689 dan kurang dari 2,311 [4-1,689 (du)], maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima, yang artinya bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif (sesuai kriteria hal.38).

Tabel 8


(24)

4.1.3. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda

Berdasarkan pada hasil perhitungan statistik dengan menggunakan

program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 20 didapatkan hasil perhitungan regresi linier berganda sebagai berikut :

Tobins = -2,488+1,402DER+10,000ROE+1,047CR+e

Hasil persamaan regresi yang didapat melalui uji statistik dengan menggunakan

Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 20 didapatkan hasil yaitu ; 1. Koefisien konstanta berdasarkan hasil regresi adalah 2,488 dengan nilai

negatif, ini dapat diartikan bahwa Tobins akan bernilai -2,488 jika DER, ROE, dan CR masing-masing bernilai 0. Nilai itu berarti nilai perusahaan akan minus jika tidak dipengaruhi oleh DER, ROE, dan CR.

2. Koefisien regresi 1,402 menyatakan bahwa setiap penambahan satu persen variable DER, maka akan menambah nilai perusahaan sebesar 1,402. 3. Koefisian regresi 10,000 menyatakan bahwa setiap penambahan satu persen

variabel ROE, maka akan menambah nilai perusahaan sebesar 10,000. 4. Koefisien regresi 1,074 menyatakan bahwa setiap penambahan satu persen

variabel CR, maka akan menambah nilai perusahaan sebesar 1,074. Besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat dapat ditunjukan oleh nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,747. Hal ini berarti, secara simultan, variabel independen menjelaskan variabel dependen sebesar 74,7%, sedangkan 25,3% (100%-74,7%) dijelaskan oleh variabel lain.

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics R Square

Change

F Change Sig. F Change

1 ,864a ,747 ,733 1,38749 ,747 55,102 ,000

a. Predictors: (Constant), CR, DER (kali), ROE b. Dependent Variable: Tobins

Tabel 9


(25)

4.1.4. Pengujian Hipotesis 4.1.4.1. Hasil Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai F diturunkan dari table ANOVA (analysis of variance). Pengujian ini dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% atau α 0,05 dengan derajat kebesaran df1 = k-1 = 4-1 = 3 dan kebebasan df2 = n-k = 60-4 = 56. Apabila F hitung > F tabel, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini:

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 318,236 3 106,079 55,102 ,000b

Residual 107,807 56 1,925

Total 426,043 59

a. Dependent Variable: Tobins

b. Predictors: (Constant), CR, DER (kali), ROE

Dari hasil analisis regresi ini, didapat F-hitung sebesar 55,102 dengan tingkat sinifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05 maka model regresi penelitian ini dapat dipakai untuk memprediksi nilai perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok dalam laporan triwulan dipengaruhi secara bersama-sama oleh struktur modal (DER), Return On Equity (ROE), dan Current

Ratio (CR), dengan kata lain model regresi yang terbentuk adalah signifikan. 4.1.4.2. Hasil Uji t

Pengujian hipotesis setiap koefisien regresi dilakukan dengan

menggunakan Uji t yang dimaksudkan untuk menguji koefisien regresi secara parsial. Uji t ini dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% atau α 5% dengan derajat kebebasan n-k-1. Pengujian hipotesis secara parsial menunjukan seberapajauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam

menerangkan variabel terikat, dan dengan asumsi bahwa jika t hitung > t tabel, Tabel 10


(26)

maka H0 ditolak dan Ha diterima, dan jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan pada Tabel 11 diatas, dapat dijelaskan bahwa ;

1. Variabel DER memiliki nilai t-Statistik (3,204) > t-Tabel (2,004) dengan koefisien 1,402 dan signifikansi 0,002. Kesimpulan yang didapat adalah Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, yang artinya Struktur Modal memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI pada tahun 2007-2011.

2. Variabel ROE memiliki nilai t-Statistik (11,872) > t-Tabel (2,004) dengan koefisien 10,000 dan signifikansi 0,000. Kesimpulan yang didapat adalah Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, yang artinya Profitabilitas memiliki

pengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI pada tahun 2007-2011.

3. Variabel CR memiliki nilai t-Statistik (2,927) > t-Tabel (2,004) dengan koefisien 1,074 dan signifikansi 0,005. Kesimpulan yang didapat adalah Ho3 ditolak dan Ha3 diterima, yang artinya Likuiditas memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI pada tahun 2007-2011.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -2,488 1,131 -2,199 ,032

DER (kali) 1,402 ,438 ,219 3,204 ,002

ROE 10,000 ,842 ,971 11,872 ,000

CR 1,074 ,367 ,240 2,927 ,005

a. Dependent Variable: Tobins Sumber : Output SPSS 20


(27)

Hasil uji t menunjukkan bahwa hipotesis kesatu menjelaskan struktur modal (DER) memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan α sebesar 0,002 (α < 0,05) dengan koefisien regresi bertanda positif. Artinya, struktur modal secara positif berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi antara lain oleh komposisi struktur modal (DER). Arah positif di sini diartikan bahwa

semakin baik komposisi modal (DER) suatu perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan tersebut.

Hasil penelitian ini mengkonfirmasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2004) dan Susanti (2010) yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara struktur modal (DER) dengan nilai perusahaan, yaitu semakin baik komposisi modal dalam perusahaan maka semakin memaksimalkan nilai perusahaan. Hal ini mendukung teori pendekatan tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal yang optimal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Sehingga, hal ini mendukung pernyataan bahwa keputusan manajer keuangan tentang bauran antara hutang dan modal akan mempengaruhi persepsi investor dalam menanamkan dananya pada perusahaan. Setiap penambahan satu persen variable DER, maka akan menambah nilai perusahaan sebesar 1,402. Hal ini ditunjukan oleh koefisien regresi sebesar 1,402.

4.2.2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil uji t menunjukan bahwa hipotesis kedua menjelaskan profitabilitas (ROE) memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan α sebesar 0,000 (α < 0,05) dengan koefisien regresi bertanda positif. Artinya, profitabilitas (ROE) secara positif berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi antara lain oleh komposisi Profitabilitas (ROE). Arah positif di sini diartikan bahwa semakin tinggi

profitabilitas (ROE) suatu perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan tersebut.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Susanti (2010) menyimpulkan bahwa faktor profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan dalam


(28)

tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut menanamkan modalnya ke perusahaan dengan meningkatkan permintaan saham. Hal ini mendukung pernyataan Sujoko dan Soebintoro, 2007 yang menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat.

Sehingga, hal ini mendukung pernyataan bahwa kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba akan membuat kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan meningkat dan nilai perusahaan juga akan meningkat. Setiap penambahan satu persen variabel ROE, maka akan menambah nilai

perusahaan sebesar 10. Hal ini ditunjukan oleh koefisian regresi sebesar 10,000. 4.2.3. Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan

Dalam tabel 11 menunjukan bahwa hipotesis ketiga, likuiditas (CR) memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan α sebesar 0,005 (α < 0,05) dengan koefisien regresi bertanda positif. Artinya, likuiditas (CR) secara positif berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi antara lain oleh tingkat

likuiditas (CR). Arah positif di sini diartikan bahwa semakin tinggi likuiditas (CR) suatu perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Mikkelson dan Partch (2003) yang menunjukkan cash holding memiliki hubungan signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Sehingga, hal ini mendukung pernyataan bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau membayarkan dividen kepada para pemegang saham tepat pada waktunya. Pembayaran dividen yang tepat pada waktunya diperlukan ketersediaan dana dalam hal ini adalah kas yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang

mempunyai laba yang tinggi belum tentu dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham karena tidak adanya dana pada kas untuk membayar dividen. Setiap penambahan satu persen variabel CR, maka akan menambah nilai perusahaan sebesar 1,074. Hal ini ditunjukan oleh koefisien regresi 1,074.


(29)

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian mengenai pengaruh struktur modal, profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan pada sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh struktur modal, profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan pada sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011. Hal ini ditunjukan dari nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel (55,102 > 3,16).

2. Secara parsial, Struktur Modal berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011. Hal ini ditunjukan dari nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel (3,204 > 2,004). Artinya nilai perusahaan, salah satunya, akan dipengaruhi oleh struktur modal yang optimal.

3. Secara parsial, Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011. Hal ini ditunjukan dari nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel (11,872 > 2,004). Artinya Nilai perusahaan, salah satunya, akan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan memperoleh laba.

4. Secara parsial, Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011. Hal ini ditunjukan dari nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel (2,927 > 2,004). Artinya Nilai perusahaan, salah satunya, akan dipengaruhi oleh ketersediaan kas yang dimiliki oleh perusahaan. 5.2. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan yang dilakukan, maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dari penelitian ini, yaitu :

1. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang belum dimasukan dalam


(30)

model penelitian ini. Disarankan kepada peneliti selanjutnya yang meneliti tentang nilai perusahaan untuk dapat menambahkan variabel-variabel lain yang relevan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, contohnya ukuran perusahaan atau firm size.

2. Objek penelitian ini adalah perusahaan rokok yang listing di BEI, sehingga untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas objek penelitian, termasuk jangka waktu pengamatan agar didapatkan hasil penelitian yang lebih komprehensif dan akurat terkait faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.

3. Berdasarkan pada hasil penelitian, perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan komposisi optimal dari struktur modal, tingkat

kemampuan memperoleh laba dan ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban jangka pendek agar dapat meningkatkan nilai perusahaan. 4. Untuk para investor disarankan agar memperhatikan komposisi struktur

modal, profitabilitas dan likuiditas perusahaan agar memperkecil kemungkinan capital loss yang mungkin akan dihadapi investor jika menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki nilai yang rendah (beresiko tinggi).


(31)

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI

SUB-SEKTOR ROKOK DI BEI TAHUN 2007-2011

(Skripsi)

Oleh : Indra Jantana

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG 2013


(32)

ABSTRAK

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI

SUB-SEKTOR ROKOK DI BEI TAHUN 2007-2011

Oleh

Indra Jantana

Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk

memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh struktur modal, profitabilitas, dan

likuiditas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah struktur modal, profitabilitas, dan likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011 ?

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah H1: Struktur modal

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011. H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011. H3: Likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik regresi linier berganda. Data diolah dengan menggunakanprogram Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 20. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini


(33)

Hasil uji regresi linier berganda diperoleh hasil bahwa secara statistik sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 74,7%. Hasil uji secara simultan (uji F) diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh positif signifikan struktur modal, profitabilitas, dan likuiditas terhadap nilai perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

Hasil uji secara parsial (uji t) diperoleh kesimpulan bahwa seluruh variabel bebas memiliki pengaruh terhadap bertambah atau berkurangnya nilai perusahaan sektor barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.


(34)

Judul Skripsi : PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG

KONSUMSI SUB-SEKTOR ROKOK DI BEI TAHUN 2007-2011

Nama Mahasiswa : Indra Jantana Nomor Pokok Mahasiswa : 0711011083

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.B.A. Muslimin, S.E., M.Sc. NIP 19600426 198703 1 001 NIP 19750411 200312 1 003

2. Ketua Jurusan Manajemen

Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. NIP 19620127 198703 2 003


(35)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua

: Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.B.A.

...

Sekretaris

: Muslimin, S.E., M.Sc.

...

Penguji Utama : H. M. Syatibi CH, S.E. ...

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila

Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. NIP 19610904 198703 1 001


(36)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gumawang, Belitang BK10, Ogan Komring Ilir, Sumatera Selatan pada tanggal 12 Januari 1989, sebagai anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Ayahanda Mat Dahlan dan Ibunda Erwana.

Jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis dimulai dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Sukarame, Bandarlampung pada tahun 1994-2000, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 5 Bandarlampung pada tahun 2000-2003, dan Madrasah Aliyah (MA) Negeri 1 Lampung pada tahun 2004-2007. Pada tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Strata Satu (S1) Reguler Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Intra kampus sebagai Kepala Bidang III (Pengabdian Masyarakat) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Fakultas Ekonomi Unila (2009/2010), Kepala Dinas III (Hubungan Luar dan Pengabdian Masyarakat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE Unila (2010/2011), Komisi II (Advokasi dan Perundang-undangan) Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Lampung (2011/2012). Penulis juga aktif di organisasi ekstra kampus sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandarlampung Komisariat Ekonomi Unila (2011/2012).


(37)

MOTTO

Do The Best, Think The Best, Always... Yakin Usaha Sampai !


(38)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan kerendahan hati, Karya tulis ini penulis dedikasikan kepada;

orang-orang menyayangi dan kusayangi dalam hidup dan kehidupanku atas segala bentuk dukungan dan doa yang tulus ;

Ayah dan Ibu

Ayuk, Kakak dan Adik Sekeluarga besar Sahabat-sahabat Kekasih

Almamater Universitas Lampung, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Serta masyarakat, bangsa dan agama....


(39)

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhannahuwata’ala, Rabb semesta alam atas nikmat iman ilmu amal sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Sholawat beriring salam kepada Rasulullah Sholallahualaihiwasalam, tokoh inspirator penulis dan kita semua sebagai ummatnya.

Dalam proses penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Sub-sektor Rokok di BEI tahun 2007-2011”, penulis menyadari masih terdapat beberapa kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik beserta saran yang konstruktif untuk kebaikan dikemudian hari. Selain itu, penulis sadar bahwa hasil karya ini dapat lahir dari rahim fikir penulis dengan dongkrakan motivasi, harapan dan dorongan semangat dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui tulisan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung


(40)

skripsi ini yang telah banyak memberikan ide, inspirasi dan sumbangan pemikiran dalam karya skripsi ini

6. Bapak Muslimin, S.E., M.Sc., selaku pembimbing pendamping skripsi ini yang sekaligus menjadi Kanda dalam membimbing penulis, baik dalam hal akademik maupun non akademik, yang senantiasa memberikan pemikiran dan ide serta teman diskusi yang inspiratif

7. Bapak Hi. M. Syatibi CH, S.E. selaku penguji utama skripsi yang sekaligus menjadi patron penulis dalam menyelami dunia kampus

8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah memberi ilmu, wawasan dan kerangka fikir yang bermanfaat bagi penulis, semoga Allah senantiasa meridhoi perjuangan kita

9. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan naungan dalam kehidupan penulis, Ibunda Erwana dan Ayahanda Mat Dahlan serta ayuk, kakak dan adik-adikku sekalian, Yuk Delli, Kak Iwan, Ido dan Della serta keluarga di Belitang yang senantiasa memberi motivasi, semangat dan doa

10. “My Specialy” Ima Susanti yang senantiasa mendorong dan memotivasi serta menjadi mesin produksi semangat bagi penulis.

11. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang

Bandarlampung Komisariat Ekonomi Unila sebagai keluarga ideologis, Kanda, Yunda, Dinda, serta kawan-kawan seperjuangan yang senantiasa berjibaku dalam proses yang sering kita sebut sebagai “dinamika”. Bang Eko, Bang Abde, Bang Anton, Bang Budi, Bang Nova, Bang Adit, Bang


(41)

Menul, Sigit, Ipeh, Fajrin, Jerry, Ferly, Hadi, Makro, Fadly, Fijar, Guntur, Ivan, Bowo, Agung, Doi, Yuda, Zul, Toni, Amri, Jalal, Apri, Dania, Nova, Anas, Dimas, Faiz, Satria, Jevri, Ali, Vera, Aulia, Chairman, Dede,

Wahyu, Weni, Sonia, Beni, Roy, Gita, Vety, Dicky, nugie, febi, mufty, pindo, serta DOL, Kepok’s dan Ilalang yang banyak jumlahnya

12. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJ Manajemen) FE Unila Periode 2009/2010 sebagai langkah awal penulis menjejaki dunia organisasi kemahasiswaan

13. Keluarga Badan Ekosekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Periode 2010/2011, pengalaman yang luar biasa.

14. Sahabat-sahabat angkatan 2007 yang unforgetable

15. Seluruh karyawan, staff gedung, staff keamanan, serta ayuk ani dan mang jum sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan kampus, terimakasih atas silaturahmi dan bantuan selama ini.

Begitu besar perannya bagi penulis hingga detik ini dan menjadi warna

tersendiri dalam lembar kehidupan penulis. Semoga silaturahmi dan hubungan baik ini senantiasa terjalin serta menjadi amal ibadah dalam mendapatkan segaa bentuk nikmat dari Allah Subhannahuwata’ala. Amin.

Bandarlampung, 28 Januari 2013 Penulis,


(42)

19 21 12 25 26 27 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... iii DAFTAR GRAFIK ... iv DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 9 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

1.3.1.Tujuan Penelitian ... 10 1.3.2.Manfaat Penelitian ... 10 1.4. Kerangka Pemikiran ... 11 1.5. Hipotesis ...

II. LANDASAN TEORI

2.1. Profil Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Sub-sektor Rokok ... 13 2.1.1. PT Gudang Garam Tbk. ... 13 2.1.2. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ... 14 2.1.3. PT Bentoel Internasional Investama Tbk. ... 15 2.2. Pengertian Financial Structure ... 16 2.3. Pengertian Modal ... 17 2.4. Struktur Modal ... 18 2.4.1. Teori Struktur Modal ... 19

2.4.4.1. Teori Pendekatan Tradisional ... 19 2.4.1.2. Teori Pendekatan Modigliani dan Miller ...

2.4.1.3. Teori Trade-Off dalam Struktur Modal ... 2.5. Profitabilitas ... 21

2.5.1. Rasio Profitabilitas ... 22 2.6. Likuiditas ... 23 2.6.1. Rasio Likuiditas ... 24 2.7. Nilai Perusahaan ... 2.8. Rasio Tobins’ Q ... 2.9. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (DER)... III. METODOLOGI PENELITIAN


(43)

3.1.1. Jenis Penelitian ... 29

3.1.1. Sumber Data ... 29 3.2. Metode Pengumpulan Data ... 29

3.2.1. Data yang Diperlukan ... 30 3.3. Populasi dan Sampel ... 31 3.4. Variabel Penelitian ... 32 3.4.1. Variabel Dependen ... 32 3.4.2. Variabel Independen ... 33 3.5. Analisis Data ... 34 3.5.1. Statistik Deskriptif ... 34 3.5.2. Uji Asumsi Klasik ... 35 3.5.2.1. Uji Normalitas ... 35 3.5.2.2. Uji Multikolinieritas ... 35 3.5.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 36 3.5.2.4. Uji Autokorelasi ... 37 3.5.3. Regresi Linier Berganda ... 38 3.6. Pengujian Hipotesis ... 39 3.6.1. Uji F ... 39 3.6.2. Uji t ... 40 IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis ... 42 4.1.1. Statistik Deskriptif ... 42 4.1.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 44 4.1.2.1. Hasil Uji Asumsi Normalitas ... 44 4.1.2.2. Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas ... 45 4.1.2.3. Hasil Uji Asumsi Heteroskedastisitas ... 46 4.1.2.4. Hasil Uji Asumsi Autokorelasi ... 47 4.1.3. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda ... 48 4.1.4. Pengujian Hipotesis ... 49 4.1.4.1. Hasil Uji F ... 49 4.1.4.2. Hasil Uji t ... 50 4.2 Pembahasan ... 52 4.3.1 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan ... 52 4.3.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan... 53 4.3.3 Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan ... 54 V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 55 5.2 Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA


(1)

Lampiran 4. Nilai Return on Equity (ROE) perusahaan sektor

barang konsumsi sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

GGRM

HMSP

RMBA

2007

Triwulan I

11,9

64,4

16

Triwulan II

10,6

58,2

17,7

Triwulan III

11,7

54

17,2

Triwulan IV

10,2

44,9

15,8

2008

Triwulan I

9,3

61,4

10,1

Triwulan II

12,3

64,6

11

Triwulan III

13,2

58,3

10,5

Triwulan IV

12,1

48,4

13,8

2009

Triwulan I

19,2

57,4

3,9

Triwulan II

17,6

63,8

2,6

Triwulan III

19,1

54,2

1,9

Triwulan IV

18,9

48,6

1,4

2010

Triwulan I

19,3

50,5

7,3

Triwulan II

18,9

86,8

11,1

Triwulan III

20

73,2

13,3

Triwulan IV

19,6

62,9

10,3

2011

Triwulan I

19,6

60,5

19,9

Triwulan II

20,9

111

21,6

Triwulan III

21,6

88,6

18,8

Triwulan IV

19,9

79,1

13,6

Perusahaan

Tahun


(2)

Lampiran 5. Nilai Current Ratio (CR) perusahaan sektor barang konsumsi

sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

GGRM

HMSP

RMBA

2007

Triwulan I

2,14

2,04

1,63

Triwulan II

1,95

1,78

1,52

Triwulan III

1,96

1,71

1,44

Triwulan IV

1,93

1,78

3,72

2008

Triwulan I

2,00

1,48

3,89

Triwulan II

1,90

1,35

3,21

Triwulan III

1,98

1,51

2,35

Triwulan IV

2,21

1,44

2,47

2009

Triwulan I

2,42

1,73

2,66

Triwulan II

2,28

1,37

2,68

Triwulan III

2,31

1,60

2,50

Triwulan IV

2,46

1,88

2,66

2010

Triwulan I

3,13

2,81

2,23

Triwulan II

2,60

1,21

2,31

Triwulan III

2,74

1,48

2,46

Triwulan IV

2,70

1,61

2,50

2011

Triwulan I

3,40

2,33

2,48

Triwulan II

2,56

1,35

2,31

Triwulan III

2,56

1,71

1,98

Triwulan IV

2,24

1,75

1,12

Perusahaan

Tahun


(3)

Lampiran 6.

Total Share perusahaan sektor barang konsumsi

sub-sektor rokok di BEI tahun 2007-2011.

GGRM

HMSP

RMBA

2007

Triwulan I

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan II

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan III

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan IV

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

2008

Triwulan I

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan II

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan III

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan IV

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

2009

Triwulan I

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan II

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan III

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan IV

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

2010

Triwulan I

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan II

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan III

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan IV

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

2011

Triwulan I

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan II

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan III

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Triwulan IV

2.316.000.000

6.300.000.000 21.546.000.000

Perusahaan

Tahun


(4)

Lampiran 7. Tabel Durbin Watson pada

α=5%

N K = 1 K = 2 K = 3 K = 4 K = 5

dl du dl du Dl du dl Du dl du

6 0.6102 1.4002 - - - - - - - -

7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964 - - - - - - 8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866 - - - - 9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 0.2957 - - 10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 0.3760 0.2427 2.8217 11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 0.4441 0.3155 2.6446 12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 0.5120 0.3796 2.5061 13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 0.5745 0.4445 2.3897 14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 0.6321 0.5052 2.2959 15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 0.6852 0.5620 2.2198 16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 0.7340 0.6150 2.1567 17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 0.7790 0.6641 2.1041 18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 0.8204 0.7098 2.0600 19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 0.8588 0.7523 2.0226 20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 0.8943 0.7918 1.9908 21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 0.9272 0.8286 1.9635 22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 0.9578 0.8629 1.9400 23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 0.9864 0.8949 1.9196 24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.0131 0.9249 1.9018 25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.0381 0.9530 1.8863 26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.0616 0.9794 1.8727 27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.0836 1.0042 1.8608 28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.1044 1.0276 1.8502 29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.1241 1.0497 1.8409 30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.1426 1.0706 1.8326 31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.1602 1.0904 1.8252 32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.1769 1.1092 1.8187 33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.1927 1.1270 1.8128 34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.2078 1.1439 1.8076 35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.2221 1.1601 1.8029 36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.2358 1.1755 1.7987 37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.2489 1.1901 1.7950 38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.2614 1.2042 1.7916 39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.2734 1.2176 1.7886 40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.2848 1.2305 1.7859 45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762 50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708 60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671 70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683 80 1.6114 1.6620 1.5859 1.6882 1.5600 1.7153 1.5337 1.7430 1.5070 1.7716 90 1.6345 1.6794 1.6119 1.7026 1.5889 1.7264 1.5656 1.7508 1.5420 1.7758 100 1.6540 1.6944 1.6337 1.7152 1.6131 1.7364 1.5922 1.7582 1.5710 1.7804 150 1.7197 1.7465 1.7062 1.7602 1.6926 1.7741 1.6788 1.7881 1.6649 1.8024 200 1.7584 1.7785 1.7483 1.7887 1.7382 1.7990 1.7279 1.8094 1.7176 1.8199


(5)

Lampiran 8. Tabel Uji F pada

α=5%

df untuk peyebut (N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86


(6)

Lampiran 9. Tabel Uji t pada

α=5%

0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

0.50 0.20 0.10 0.05 0.02 0.010 0.002

41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127

42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595

43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089

44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607

45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148

46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710

47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291

48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891

49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508

50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141

51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789

52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451

53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127

54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815

55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515

56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226

57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948

58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680

59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421

60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171

61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930

62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696

63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471

64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253

65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041

df prob


Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Modal Kerja terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur meliputi Sektor Aneka Industri dan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 78 83

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

1 7 108

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI

1 10 17

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR ASET DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI.

2 13 15

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 3 26

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Wajib Laporan Keuangan pada Sektor Manufaktur Sub-Sektor Indrustri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015.

3 12 31

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2012 - 2014).

2 12 28

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN MODAL KERJA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR MELIPUTI SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 11

PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA SUB SEKTOR KONSTRUKSI DAN BANGUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA -

1 38 23

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015)

0 0 17