9
koefisien regresi sebesar -0,008 maka H
3
ditolak yang berarti profitabilitastidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi atau rendahnya profitabilitas yang diperoleh perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Profitabilitas yang
semakin meningkat menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan para pemegang saham akan menerima keuntungan yang semakin meningkat. Karena
manajer juga mendapatkan keuntungan sehingga cenderung tidak melakukan praktik manajemen laba.
3.2.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba Riil
Dalam penelitian ini ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil uji t memperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 0,005 dengan nilai
koefisien regresi sebesar 0,014 maka H
4
diterima yang berarti ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat
disimpulkan bahwa semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan cenderung melakukan manajemen laba. Perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki
dorongan untuk melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan yang lebih besar diteliti dan
dipandang dengan lebih kritis oleh para investor Perusahaan besar memiliki aktivitas operasionalyang lebih kompleks dibandingkan perusahaan kecil,
sehingga lebih memungkinkan untuk melakukan manajemen laba. Moses 1997 dalam Gunawan et al., 2015 mengemukakan bahwa perusahaan
– perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan
laba salah satu bentuk manajemen laba dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena memiliki biaya politik lebih besar. Biaya politik muncul dikarenakan
profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menarik perhatian media dan konsumen.
3.2.5 Pengaruh Komisaris Independen terhadap Manajemen Laba Riil
Dalam penelitian ini proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai t
hitung
t
tabel
0,849 1,960 dengan nilai signifikan sebesar 0,398 0,05,
10
sehingga H
5
ditolak yang artinya bahwa proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure. Dengan demikian,
proporsi komisaris independen tidak mempengaruhi tingkat kepatuhan mandatory disclosure.Hal ini bisa dikarenakan keberadaan anggota dewan komisaris
independen sebesar 30 belum cukup tinggi untuk membuat komisaris independen tersebut mendominasi kebijakan yang diambil oleh dewan komisaris,
jika komisaris independen merupakan pihak mayoritas 50 mungkin dapat lebih efektif dalam memonitor perusahaan.
3.2.6 Pengaruh leverage dan komisaris independen terhadap manajamen