Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Bank Syariah (Periode 2011-2015)
i
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL BANK SYARIAH
(PERIODE 2011-2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
NOERLISMA DAMAYANTI NIM: 1112046100136
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(2)
(3)
(4)
(5)
v ABSTRAK
Noerlisma Damayanti. 1112046100136. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Bank Syariah (Periode 2011-2015). Program Strata Satu (S1), Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1437/2016 M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal Bank Syariah periode 2011-2015. Variabel dari penelitian ini meliputi variabel independen dan dependen. Variabel independen terdiri dari profitabilitas yang diproksikan oleh ROA dan ROE, likuiditas yang diproksikan oleh FDR, dan ukuran perusahaan. Variabel dependen yang digunakan yaitu struktur modal Bank Syariah yang diproksikan oleh DER. Penelitian yang menggunakan teknik purposive sampling ini menggunakan sebanyak 50 sampel yang merupakan 10 Bank Umum Syariah periode 2011-2015. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data dokumentasi. Pengujian dilakukan dengan Regresi Berganda, dengan pengolah data Eviews 8.0. Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Kata kunci : Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal. Regresi Berganda
(6)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW serta kepada keluarga dan para sahabat-Nya, semoga kelak kita termasuk kedalam umat yang mendapatkan syafaat dari beliau di hari akhir kelak.
Alhamdulillah, penelitian yang berjudul "Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Bank Syariah (Periode 2011-2015)" telah dapat penulis selesaikan. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada dasarnya dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak kesulitan. Akan tetapi dengan adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak Al-hamdulillah penulisan skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini antara lain kepada:
1. Bapak Dr. Phil Asep Saepudin Jahar, M.A selaku dekan Fakultas Syariah dan Hukum yang saya hormati yang telah memimpin Fakultas Syariah dan Hukum.
(7)
vii
2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A dan Bapak Dr. Abdurrauf, M.A selaku ketua dan sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada seluruh mahasiswa prodi Muamalat.
3. Bapak Rizqon Halal Syah Aji, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, pengarahan dan motivasi serta memberiikan ilmu yang sangat berharga bagi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Bapak Moch Bukhori Muslim, Lc selaku dosen pembimbing akademik yang memberikan motivasi dan membimbing penulis dari semester awal hingga penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Sofyan Rizal, S.E, M.Si., dan Ibu Dr. Nurhasanah, M.Ag., selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan ilmu, saran, dan waktunya untuk membimbing serta mengoreksi skripsi ini agar menjadi lebih baik.
6. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberiikan ilmu dan pengetahuan yang sangat berguna, serta akhlak yang tidak ternilai harganya. 7. Segenap pimpinan dan karyawan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, serta
Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan fasilitas untuk melakukan studi kepustakaan.
8. Kedua orang tua saya Sanwani dan Latifah yang telah memberikan dukungan baik doa, materi, moral dan kesabarannya menunggu terselesaikannya skripsi ini serta adik-adik saya Laila Ramadhini, Badrina Alfi dan Nurfadilah Pasya. Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada kalian.
(8)
viii
9. Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu Lolita Yuliarty Pasaribu, Nur Aliyah, Emi Rosilawati, Ayu Putriana, dan Rara yang tak kenal bosan menjadi teman diskusi, sharing dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
10.Keluarga Perbankan Syariah khususnya PS C angkatan 2012 dan teman-teman seperjuangan bimbingan Pak Risqon yaitu Suci Rahayu, Nanda Pipit, dan Rizky Napwansyah yang tak kenal bosan menjadi teman diskusi dan sharing. Terima kasih atas ilmu, pengertian dan semua saran-sarannya.
11.Keluarga besar KKN REAKTIF 2015 yang selalu memberi semangat untuk penulis. Terima kasih telah menjadi keluarga kecil yang hangat.
12.Serta seluruh pihak yang telah berjasa namun belum marnpu penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, karenanya dengan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan penulisan-penulisan di masa mendatang. Akhir kata, harapan penulis semoga Allah SWT memberiikan keberkahan bagi semua pihak yang membantu dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu.
Jakarta, 25 September 2016
(9)
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ...xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Batasan dan Perumusan Masalah ... 10
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 12
E. Sistematika Penulisan ... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 16
A. Landasan Teori ... 16
1. Pengertian Modal ... 16
2. Struktur Modal ... 19
3. Teori Struktur Modal... 21
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ... 28
C. Profitabilitas ... 31
D. Likuiditas ... 33
E. Ukuran Perusahaan... 34
F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu... 35
G. Kerangka Pemikiran ... 38
(10)
x
BAB III METODE PENELITIAN ... 43
A. Ruang Lingkup Penelitian ... 43
1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 43
2. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 43
3. Teknik Pengolahan Data ... 45
4. Metode Pengumpulan Data ... 45
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 46
1. Variabel Dependen ... 46
2. Variabel Independen ... 47
C. Teknik Analisis Data ... 49
1. Statistika Deskriptif ... 49
2. Uji Asumsi Klasik ... 50
a. Uji Normalitas ... 50
b. Uji Multikolinearitas ... 51
c. Uji Heterokedastisitas ... 52
d. Uji Autokorelasi ... 53
3. Analisis Regresi Berganda ... 54
4. Uji Hipotesis ... 55
a. Koefisien Determinasi ... 55
b. Uji Statistik F ... 55
c. Uji Statistik t ... 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 58
1. Deskripsi Objek Penelitian ... 58
2. Deskripsi Sampel Penelitian ... 59
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian... 60
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 60
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 63
3. Analisis Regresi Berganda ... 70
4. Hasil Uji Hipotesis ... 72
(11)
xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83
A. Kesimpulan ... 83
B. Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 86
(12)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 DER ... 6
Tabel 1.2 ROA ... 7
Tabel 2.1 Review Terdahulu ... 38
Tabel 3.1 Daftar Bank Umum Syariah ... 44
Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ... 59
Tabel 4.2 Daftar Nama Bank Umum Syariah ... 60
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 61
Tabel 4.6 Korelasi Variabel Independen ... 66
Tabel 4.7 Uji Park ... 68
Tabel 4.8 Uji Durbin-Watson ... 69
Tabel 4.9 Tabel Analisis Regresi Berganda ... 70
Tabel 4.10 Tabel Adjusted R-Square ... 73
Tabel 4.11 Uji Statistik t ... 75
(13)
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik CAR dan ROA ... 2
Gambar 1.2 Grafik CAR dan ROA ... 3
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 39
Gambar 4.4 Grafik Test Normalitas Jarque-Bera ... 64
Gambar 4.5 Grafik Test Normalitas Jarque Bera setelah di Ln ... 65
(14)
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Terjadinya krisis moneter yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, memberikan dampak yang buruk terhadap sektor perbankan. Pada saat krisis kondisi industri Indonesia mengalami kesulitan keuangan yang buruk. Krisis moneter yang terus menerus mengakibatkan krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap industri perbankan.
Dalam seminar restrukturisasi perbankan di Jakarta pada tahun 1998 menjelaskan beberapa penyebab menurunnya kinerja bank, antara lain dampak likuidasi bank-bank oleh pemerintah yang mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan terjadi kebangkrutan karena bank tidak mampu mempertahankan kelangsungan berjalannya bank tersebut, sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran dan semakin turunnya permodalan bank-bank.1 Sehingga banyak bank baik swasta maupun persero BUMN mulai terganggu likuiditasnya yang akhirnya membuat beberapa bank terlikuidasi dan banyak bank yang tidak sehat.
1 Luciana Spica Almilia dan Winny Herdiningtyas, “Analisis Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002” Jurnal Akuntansi &
(15)
2
Walaupun keadaan krisis ekonomi tahun 1998 membuat banyak bank yang tidak sehat sehingga harus tutup, tetapi bank yang menggunakan sistem bagi hasil (syariah) dapat bertahan dan tidak sampai harus ditutup, hal ini dikarenakan pembayaran bagi hasil didasarkan pada keuntungan riil dimana ketetapan didasarkan kontrak tidak bisa berubah sewaktu-waktu seperti halnya dengan bunga, sehingga tidak terkena dampak langsung dari kenaikan suku bunga dan inflasi akibat krisis global 1998 (menurut Anif Punto dalam Imam Syuhada, 2015).2
Setelah masa krisis dilewati, saat ini perbankan Indonesia mulai menata kembali kondisi bank yang baik. Terlihat dari profitabilitas yang diukur dengan rasio ROA dan permodalan yang diukur dengan rasio CAR mempunyai trend meningkat dari tahun 2010 hingga 2015.
Gambar 1. 1 Grafik CAR dan ROA
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia 2015
2
Imam Syuhada, “Pengaruh Tingkat Kesehatan Risk Based Bank Rating terhadap
Solvabilitas Bank Syariah di Indonesia” (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif
Hidayatullah, 2015) hlm. 2
17.18 16.05 17.43
18.13
19.57
21.39
2.86 3.03 3.11 3.08 2.85 2.32
0 5 10 15 20 25
2010 2011 2012 2013 2014 2015
CAR ROA
(16)
Dari grafik diatas terlihat penurunan yang terjadi tidak begitu besar karena Bank Indonesia meningkatkan BI rate untuk meredam inflasi yang diakibatkan oleh turunnya nilai rupiah terhadap dolar. Kenaikan BI rate direspon dengan kenaikan tingkat bunga bank konvensional secara massif.3
Bahkan terlihat perbankan syariah saat ini juga mulai tumbuh dengan pesat setelah bertahan dari krisis global dengan peningkatan profitabilitas yang diukur dengan rasio ROA dan permodalan yang diukur dengan rasio CAR dari tahun 2010 sampai 2015.
Gambar 1. 2 Grafik CAR dan ROA
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015
Dari grafik diatas terlihat penurunan yang terjadi tidak begitu besar karena sistem jual beli (bai’) di bank syariah, pembayaran margin didasarkan fixed rate dimana ketetapan didasarkan kontrak tidak bisa berubah sewaktu-waktu seperti hanya dengan bunga. Namun bagi produk
3Heri Sudarsono, “Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan di Indonesia: Perbandingan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah”, Jurnal LaRiba, Vol. III, No. 1, Juli 2009, hlm. 17
16.25 16.63
14.13 14.42
15.74 15.02
1.67 1.79 2.14 2
0.41 0.49
0 5 10 15 20
2010 2011 2012 2013 2014 2015
CAR ROA
(17)
4
bagi hasil dimungkinkan krisis keuangan ini akan mempengaruhi return bank syariah karena krisis keuangaan akan mempengaruhi bagi hasil pegusaha untuk mendapatkan laba optimal.4
Dalam kondisi ekonomi global yang terus maju saat ini, akan dapat menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat dalam industri perbankan. Perbankan dalam menjalankan usahanya sering dihadapkan kebutuhan dana, baik untuk keperluan modal usaha maupun untuk perluasan usahanya. Bank Syariah saat ini kesulitan mencari dana, karena itu industri perbankan syariah tanpa dukungan modal yang besar sudah dipastikan akan kesulitan untuk maju dan berkembang. Sehingga semakin sengitnya persaingan di industri jasa keuangan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan syariah karena masih terkendala beberapa masalah seperti keterbatasan modal dan sumber dana.5 Oleh karena itu, diperlukan keputusan pendanaan dari pihak manajer bank.
Keputusan pendanaan akan sangat menentukan kemampuan perbankan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap resiko perbankan itu sendiri. Perusahaan memerlukan dana untuk investasi dan operasinya, perusahaan memilih dana tersebut bersumber dari ekuitas atau hutang. Pilihan antara
4
Ibid., hlm. 17
5
Agustianto Mingka, “Tantangan Perbankan Syariah di 2016” diakses pada 06 Mei 2016 dari http://infobanknews.com/tantangan-perbankan-syariah-di-2016/
(18)
pendanaan hutang dan ekuitas sering disebut dengan keputusan struktur modal.6
Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi financial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholders equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.7
Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perbankan, karena baik buruknya struktur modal perbankan akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya. Semakin besar DER maka semakin besar pula resiko yang harus dihadapi perbankan, karena pemakaian hutang sebagai sumber pendanaan jauh lebih besar dari pada modal sendiri. Sebaliknya semakin rendah DER, akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya.8
Berikut ini nilai DER dan ROA pada perbankan syariah periode 2011-2015 yang terdaftar di OJK.
6 Yunidha Mulyani Hartati, “Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan LQ 45 (Non - Perbankan) yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2008-2011” Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro Semarang,
2013
7
Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab, (Bandung: Alfabeta, 2013) hlm. 184-185
8 Yunidha Mulyani Hartati, “Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan LQ 45 (Non - Perbankan) yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2008-2011”, hlm. 4
(19)
6
Tabel 1. 1 DER
NAMA BANK 2011 2012 2013 2014 2015
BMI 2.69 2.85 2.72 2.67 2.56 BSM 2.7 2.48 2.5 2.53 2.45
BNIS 1.93 2.08 2.33 2.2 2.24
BMS 2.47 2.5 2.38 2.07 1.79
BRIS 2.5 2.5 2.22 2.39 2.24
BCAS 1.07 1.45 1.71 1.33 1.14
BJBS 1.48 1.75 1.87 2.14 1.64
BPS 0.22 1.22 1.9 1.57 1.64 BBS 6.41 6.56 7.23 7.57 6.71 BVS 5.86 6.25 6.61 6.52 6.62
RATA-RATA 2.73 2.96 3.15 3.10 2.90
Sumber: data diolah
Data dari tabel 1.1 diatas menunjukan nilai DER pada Perbankan Syariah di Indonesia yang mengalami kenaikan maupun penurunan. Rata-rata nilai DER pada 10 bank syariah yang menjadi sampel penelitian berada di atas satu dan setiap tahunnya berfluktuatif. Ditahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 2,73 kali, selanjutnya di tahun 2012 sebesar 2,96, diikuti di tahun 2013 yang mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar 3,15, di tahun 2014 sebesar 3,10 kali dan ditahun 2015 mengalami penurunan sebesar 2,90 kali. Di tahun 2013 adalah angka DER yang paling tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.
(20)
Tabel 1. 2 ROA
NAMA BANK 2011 2012 2013 2014 2015
BMI 1.52 1.54 1.37 0.1 0.2
BSM 1.95 2.25 1.53 0.17 0.56
BNIS 1.29 1.48 1.37 1.27 1.43
BMS 1.58 3.81 2.33 0,29 0.3
BRIS 0.20 1.19 1.15 0.08 0.76
BCAS 0.86 0.78 0.93 0.7 1
BJBS 1.11 0.68 0.93 0.07 0.25
BPS 1.75 3.29 1.03 1.99 1.14
BBS 0.52 0.55 0.69 0.27 0.79
BVS 5.54 1.34 0.49 -1.9 -2.36
RATA-RATA 1,63 1,69 1,18 2.75 4.07
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 1.2 juga dapat dilihat nilai ROA di beberapa bank syariah yang mempunyai nilai yang berfluktuatif. Rata-rata nilai ROA di tiap tahunnya pada bank syariah adalah di tahun 2011 sebesar 1,63 , tahun 2012 sebesar 1,69, tahun 2013 sebesar 1,18, tahun 2014 sebesar 2,75, dan tahun 2015 sebesar 4,07. Berdasarkan Pecking Order Theory, ketika nilai profitabilitas mengalami kenaikan maka nilai DER akan menurun dan ketika nilai profitabilitas mengalami penurunan maka nilai DER akan mengalami kenaikan. Banyaknya perusahaan yang memiliki nilai DER diatas satu menunjukan bahwa perusahaan lebih memilih menggunakan hutang dibandingkan dengan modal sendiri dalam melakukan pendanaannya. Tentu saja hal ini akan berdampak pada tingginya biaya modal yang harus ditanggung oleh perbankan syariah dan dengan hal itu maka risiko bank syariah akan menjadi tinggi.9 Oleh
9
Muhammad Arifuddin, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada BEI
(21)
8
karena itu, pihak manajemen perbankan perlu mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi struktur modal perbankan.
Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perbankan menjadi hal yang penting sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan komposisi struktur modal. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komposisi struktur modal perusahaan diantaranya stabilitas penjualan, likuiditas ,struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, ukuran perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.10 Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi beberapa faktor yang akan diteliti yang diduga berpengaruh terhadap struktur modal diantaranya profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan.
Jika dilihat dari beberapa penelitian terdahulu, terdapat perbedaan hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal. Dalam penelitian Nur Lailiyah (2013) menunjukan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan Yenny (2015) menunjukkan hasil bahwa profitabilitas mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap struktur modal. Selain itu, jika dilihat dari penelitian yang berkaitan dengan pengaruh likuiditas terhadap struktur modal, juga terdapat perbedaan hasil penelitian. Dalam
10Eka Amelia Kusumaningrum, “
Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Perusahaan Realestate And Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2005-2009)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas
(22)
penelitian Nur Lailiyah (2013) menunjukkan hasil bahwa likuiditas mempunyai hubungan positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan dalam penelitian Restry (2015) menunjukkan hasil bahwa likuiditas mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap strutur modal. Di luar permasalahan tersebut, berkaitan dengan pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal juga terdapat perbedaan hasil penelitian. Dalam penelitian Restry (2015) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan hasil penelitian Yaqoob Ahmad (2011) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap struktur modal.
Berdasarkan masalah tersebut diatas yang berkaitan dengan pengaruh profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap struktur modal, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Bank Syariah (Periode 2011-2015)”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar balakang di atas, maka diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Krisis moneter menyebabkan menurunnya kinerja bank salah satunya likuidasi bank-bank oleh pemerintah, sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran dan semakin turunnya permodalan bank-bank.
(23)
10
2. Dalam kondisi ekonomi global saat ini persaingan usaha sangat ketat dalam industri perbankan.
3. Bank syariah memiliki keterbatasan struktur modal baik dalam asset yang masih rendah dan ukuran perusahaan yang masih kecil.
4. Persaingan usaha di industri jasa keuangan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan syariah karena masih terkendala beberapa masalah seperti keterbatasan modal dan sumber dana. 5. Pentingnya struktur modal bagi setiap perbankan, karena baik
buruknya struktur modal perbankan akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya.
C. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan untuk menghindari terlalu luasnya penelitian yang dilakukan, maka peneliti membatasi permasalahan penelitian, diantaranya adalah:
a. Saat ini Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK berjumlah 12 BUS. Diantaranya yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, BJB Syariah, Bank Panin Syariah, BCA Syariah, Bank Victoria Syariah, Maybank Syariah dan BTPN Syariah. Dari 12 bank umum syariah penulis menggunakan 10 Bank Umum Syariah saja sebagai sampel penelitian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dari kriteria yang dijadikan
(24)
pertimbangan, ada dua Bank Umum Syariah yang tidak masuk untuk dijadikan sampel penelitian, yaitu Maybank Syariah dan BTPN Syariah.
b. Periode penelitian dari tahun 2011 sampai dengan 2015. Periode ini dilakukan karena kondisi perbankan sedang membaik dalam segi asset dan permodalannya.
c. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor internal diantaranya yaitu Profitabilitas dengan tiga rasio yaitu (NPM) Net Profit Margin, Return on Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE), maka dalam penelitian ini penulis memilih indikator yang mewakilinya adalah Return on Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Likuiditas dengan tiga rasio yaitu Current Ratio, Quick Ratio dan Financing to Debt Ratio (FDR), maka dalam penelitian ini penulis memilih indikator yang mewakilinya adalah Financing to Debt Ratio (FDR). Ukuran perusahaan dapat diklasifikasikan besar kecilnya dengan rata-rata total aktiva, nilai saham, rata-rata penjualan dan Ln SIZE maka dalam penelitian ini penulis memilih indikator yang mewakilinya adalah dengan Ln SIZE. Sedangkan untuk variabel dependen menggunakan Struktur modal dengan dua rasio yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR) maka dalam penelitian ini penulis memilih indikator yang mewakilinya adalah Debt to Equity Ratio (DER).
(25)
12
2. Perumusan Masalah
Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan secara parsial terhadap Struktur modal Bank Syariah ?
2. Bagaimana pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan secara simultan terhadap Struktur modal Bank Syariah ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui secara empiris pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur modal bank syariah:
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur modal bank syariah.
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur modal bank syariah.
(26)
2. Manfaat Penelitian a. Bagi Bank Syariah
Diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi manajemen bank syariah sebagai acuan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi.
b. Bagi Institusi
Menambah referensi penelitian di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan diharapkan dapat menambah bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai struktur modal, serta dapat dijadikan referensi dalam mengadakan penelitian lebih lanjut tentang masalah yang sama dan dapat diterapkan di masa yang akan datang.
c. Bagi Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi peneliti untuk memperoleh pengalaman dan wawasan serta pengetahuan tentang pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. d. Bagi Calon Investor
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan tambahan informasi baru kepada investor mengenai struktur modal dan dampak terhadap struktur modal. sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi investor
(27)
14
untuk melakukan keputusan investasi pada perusahaan secara tepat dan menguntungkan di masa yang akan datang.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran terkait penelitian serta membuat penelitian tertib dan terarah maka penulis menyusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan berisi paparan singkat yang menguraikan latar belakang masalah yang diangkat, identifikasi dan pembatasan masalah, dilanjutkan dengan perumusan masalah, selanjutnya dipaparkan mengenai tujuan dan manfaat penelitian, dan diakhiri dengan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
Bab ini memaparkan mengenai landasan teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian, juga membahas mebgenai hasil-hasil penelitian terdahulu yang sejenis, terdapat juga kerangka pemikiran penelitian yang akan menggambarkan hubungan antara variabel penelitian dan hipotesis penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian secara lebih terperinci. Pada bab ini menampilkan ruang lingkup penelitian, pemilihan sampel, metode pengumpulan data,
(28)
serta metode analisis yang digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasi data.
BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN
Pada bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil temuan yang diperoleh selama proses penelitian. Menjelaskan deskripsi objek penelitian, seluruh proses dan teknik analisis data hingga hasil dari pengujian seluruh hipotesis penelitian sesuai dengan metode yang digunakan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan penulis yang merupakan jawaban dari rumusan permasalahan yang telah di bahas sebelumnya dan saran.
(29)
16 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori
1. Pengertian Modal
Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item yang ada di sisi kanan suatu neraca, yaitu: hutang, saham biasa, saham preferen dan laba ditahan.11
Modal adalah setiap bentuk kekayaan yang dimiliki untuk memproduksi lebih banyak kekayaan. Pada suatu bisnis, modal terdapat dalam berbagai bentuk termasuk kas, persediaan, peralatan, pabrik dan sebagainya.12
Sebagaimana perusahaan lainnya, bank juga memiliki modal yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Modal yang dimiliki oleh bank sedikit berbeda dengan yang dimiliki perusahaan lainnya. Dalam praktiknya, modal terdiri dari dua macam, yaitu modal inti dan modal pelengkap.
11
Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: ANDI, 2008) hlm. 115
12
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, (Yogyakarta; ANDI, 2011), hlm. 217
(30)
Modal inti merupakan modal sendiri yang tertera dalam posisi ekuitas, sedangkan modal pelengkap merupakan modal pinjaman dan cadangan revaluasi aktiva serta cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif.13
Rincian masing-masing komponen dari modal bank-bank di atas adalah sebagai berikut:
1) Modal inti terdiri dari; a. Modal disetor
Merupakan modal yang telah disetor oleh pemilik bank, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Agio saham
Merupakan kelebihan harga saham atas nilai nominal saham yang bersangkutan
c. Modal sumbangan
Merupakan modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham, termasuk modal dari donasi dari luar bank.
d. Cadangan umum
Merupakan cadangan yang diperoleh dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak.
e. Laba ditahan
Merupakan saldo laba bersih setelah diperhitungkan pajak dan telah diputuskan RUPS untuk tidak dibagikan.
13
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2014) hlm.298
(31)
18
f. Laba tahun berjalan
Merupakan laba yang telah diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak.
2) Modal pelengkap terdiri dari:14 a. Cadangan revaluasi aktiva tetap
Merupakan cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali dari aktiva tetap yang dimiliki bank.
b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Merupakan cadangan yang dibentuk dengan cara membebankan laba rugi tahun berjalan dengan maksud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak diterima seluruh atau sebagian aktiva produktif
c. Modal pinjaman
Merupakan pinjaman yang didukung oleh warkat-warkat yang memiliki sifat seperti modal (maksimum 50% dari jumlah modal inti)
d. Pinjaman subordinasi
Merupakan pinjaman yang memenuhi syarat seperti ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman, memperoleh persetujuan BI dan tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan perjanjian lainnya.
14
(32)
2. Struktur Modal
Menurut Weston dan Copeland bahwa “capital structure or the capitalization of the firm is the permanent financing represented by long-term debt, preferred stock and shareholders equity”. Sedangkan Joel G.Siegel dan Jaem K.Shim mengatakan capital structure (struktur modal) adalah komposisi saham biasa, saham preferen, daan berbagai kelas seperti itu, laba yang ditahan dan utang jangka panjang yang dipertahankan oleh kesatuan usaha dalam mendanai aktiva. Sehingga dapat dimengerti bahwa struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi financial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholders equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.15
Struktur modal adalah bauran atau perpaduan dari hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan antara hutang, saham preveren, saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham.16
15
Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan, hlm. 184-185
16
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Surabaya: Ghalia Indonesia, 2004) hlm. 138
(33)
20
Struktur modal (Capital Structure) suatu perusahaan merupakan gabungan modal sendiri (Equity) dan hutang perusahaan (Debt). Modal sendiri (Equity) berasal dari common stock, paid in capital, retained earning, dan dikurangi treasury stock (Internal Equity). Modal sendiri juga dapat berupa external equity, yaitu apabila perusahaan menjual sebagian saham kepada investor. Hutang perusahaan (debt) berasal dari hutang kepada kreditur maupun penerbitan obligasi perusahaan. Bermacam ragam sumber pendanaan perusahaan menuntut manajer keuangan agar dapat memenuhi komposisi sumber pendanaan yang tepat bagi perusahaan. Masing-masing keputusan sumber pendanaan tersebut mempunyai konsekuensi dan karakteristik keuangan yang berbeda terhadap perusahaan.17
Dari berbagai uraian tentang struktur modal dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa struktur modal merupakan pengambilan keputusan dalam memilih jenis sumber dana, baik yang diperoleh dari hutang maupun modal sendiri yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan. Secara umum, perusahaan dapat memilih di antara banyak struktur modal alternatif. Pilihan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pinjaman/hutang. Oleh karena itu, struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan salah satu rasio solvabilitas yaitu DER.
17
Farah Margaretha dan Aditya Rizky Ramadhan,”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Struktur Modal pada Industry Manufaktur di Bursa Efek Indonesia” jurnal bisnis dan akuntansi,
(34)
Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penggunaan total kewajiban terhadap total ekuitas yang dimiliki perusahaan. Bagi bank (kreditor) semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang akan ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.18 Rasio ini menjelaskan komposisi stuktur modal dari total kewajiban terhadap total ekuitas.Rumusnya adalah:
3. Teori Struktur Modal
1. The Modigliani Miller Model
Teori ini menjelaskan tentang struktur modal dimulai pada tahun 1958, pada saat dua professor yaitu Franco Modigliani dan Merlon Miller mempublikasikan artikel keuangan yang paling berpengaruh yang berjudul “The Cost of Capital, Corporation Finance, and The Theory of Invesment”. MM menerbitkan tulisannya yang merupakan awal teori struktur modal. tulisan ini dianggap sangat berpengaruh dan para akademisi selalu mengacu pada tulisan dari MM tersebut ketika membahas biaya modal dan struktur modal.
MM menyatakan bahwa dalam pasar yang bekerja dengan baik, nilai pasar suatu perusahaan tidak bergantung pada struktur modalnya. Namun demikian, pernyataan MM tersebut didasarkan
18
(35)
22
pada asumsi-asumsi yang sangat ketat yang tidak realistis. Asumsi yang dianggap tidak realistis tersebut diantaranya adalah tidak adanya brokerage costs, tidak adanya pajak, tidak adanya biaya kebangkutan, investor memiliki informasi yang sama dengan manajemen mengenai peluang investasi, dan tidak terpengaruhnya laba sebelum bunga pajak (EBIT) oleh penggunaan hutang.19
Selanjutnya pada tahun 1963, MM menerbitkan artikel sebagai lanjutan teori MM tahun 1958. Asumsi yang diubah adalah adanya pajak terhadap penghasilan perusahaan. Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi permbayaran pajak. 20 Dengan adanya pajak penghasilan perusahaan, hutang dapat menghemat pajak yang dibayar (karena utang penghasilan kena pajak) sehingga nilai perusahaan bertambah. Semakin besar utang, semakin tinggi nilai perusahaan. Model ini disebut model MM dengan pajak.21
Namun model MM dengan pajak melupakan satu hal semakin besar utang, semakin besar kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan (financial disstres). Oleh karena itu, ada usaha untuk memperbaiki model MM tersebut dengan
19
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 297
20
Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 254
21
David Sukardi Kodrat, Manajemen Keuangan based on Empirical Research, (Yogyakarta : GRAHA ILMU, 2009) hlm. 3
(36)
memperhitungkan faktor financial distress.22 Model perbaikan ini sering disebut tax saving financial cost trade off theory karena utang menghasilkan penghematan pajak namun juga menimbulkan kesulitan keuangan. Secara umum model MM yang dimodifikasi ini mengajarkan: (1) berhutang sejumlah tertentu itu baik, (2) berhutang terlalu banyak tidak baik, (3) ada jumlah utang yang optimal untuk setiap perusahaan. Meskipun teori ini amat menarik, bukti empiris kurang mendukung. Artinya ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan.23
Proporsi terakhir oleh MM tersebut kemudian diperbarui oleh Miller yang menyatakan bahwa pengurangan pajak karena pembayaran bunga mendorong penggunaan hutang dalam pendanaan perusahaan, namun pelakuan pajak penghasilan atas saham yang makin menguntungkan investor akan menurunkan tingkat keuntungan saham yang dinginkan sehingga mendorong penggunaan ekuitas untuk pendanaan. Hal ini berarti tidaklah mungkin menggunakan seratus persen hutang untuk membiayai perusahaan karena akan mengurangi kesempatan perusahaan memperoleh keuntungan dari penggunaan ekuitas.24
22
Ibid., hlm. 4
23
Ibid., hlm. 5
24
(37)
24
2. Pecking Order Theory
Pecking order theory merupakan suatu kebijakan yang ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mencari tambahan dana dengan cara menjual asset yang dimilikinya. Seperti menjual gedung (build), tanah (land), peralatan (inventory) yang dimilikinya dan asset-aset lainnya, termasuk dengan menerbitkan dan menjual saham di pasar modal (capital market) dan dana yang berasal dari laba ditahan (retained earnings). Pada kebijakan Pecking order theory artinya perusahaan melakukan kebijakan dengan cara mengurangi kepemilikan asset yang dimilikinya karena dilakukan kebijakan penjualan. Dampak lebih jauh perusahaan akan mengalami kekurangan asset karena dipakai untuk membiayai rencana aktivitas perusahaan baik yang sedang maupun yang akan datang.25
Berdasarkan teori pecking order, di dalamnya terdapat pemikiran sebagai berikut. Pertama, perusahaan mmilih sumber pendanaan internal karena dana tersebut diperoleh tanpa mengakibatkan sinyal negatif yang dapat menurunkan harga saham. Kedua, ketika perusahaan membutuhkan sumber pendanaan eksternal, maka tahap pertama adalah menerbitkan hutang, sedangkan penerbitan ekuitas dilakukan sebagai langkah terakhir.
(38)
Hal ini menunjukan penerbitan hutang lebih kecil kemungkinannya dipandang sebagi sinyal buruk oleh para investor.26
Pecking Order Theory pertama kali diperkenalkan oleh Donaldson pada tahun 1961. Teori ini menunjukan urut-urutan pendanaan sebagai berikut (Brealey dan Myers dalam Devi Verena Sari) :27
a) Perusahaan lebih menyukai internal financing
b) Perusahaan akan berusaha menyesuaikan resiko pembagian dividen dengan kesempatan investasi yang dihadapi dan berupaya untuk tidak melakukan perubahan pembayaran dividen yang terlalu besar.
c) Pembayaran dividen yang cenderung konstan dan fluktuasi laba yang diperoleh mengakibatkan dana internal terkadang berlebih atau kurang investasi.
d) Apabila pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu. Penerbitan sekuritas akan dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian obligasi yang dapat dikonversikan menjadi modal sendiri, baru akhirnya menerbitkan saham baru.
26
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 302
27
Devi Verena Sari, “ Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2010”, DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, hlm. 2
(39)
26
3. Trade off Theory
Teori trade-off merupakan struktur modal yang optimal dapat ditemukan dengan menyeimbangkan keuntungan penggunaan hutang (tax shield benefits of leverage) dengan biaya financial distress dan agency problem. 28
Pengaruh penghematan pajak dan biaya kebangkrutan yang timbul dari penggunaan hutang mendorong pengembangan apa yang disebut sebagai trade off theory of leverage. Teori trade off menyatakan bahwa perusahaan berusaha menyeimbangkan antara keuntungan dari berkurangnya pajak karena adanya bunga hutang dengan biaya kesulitan keuntungan karena tingginya proporsi hutang. Teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa banyak perusahaan yang sukses memiliki hutang sedikit.29
4. Teori Agency
Jensen dan Mecking (1976) mengemukakan teori agency (agency theory) dan sekaligus mengintegrasikan dengan teori property rights serta pengembangan teori struktur kepemilikan perusahaan. Dalam teori ini diuraikan mengenai adanya hubungan antara pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan. JM menguraikan adanya konflik antara principal dengan agent yang disebutkan bahwa biaya agency merupakan hasil penjumlahan: a) pengeluaran untuk pemantauan (monitoring) oleh pemilik
28Lukas Setia Atmaja, “Teori dan Praktik: Manajemen Keuangan”, hlm. 261 29
(40)
(principal), b) pengeluaran dalam rangka pengikatan oleh agent, dan c) biaya lain-lain yang berkaitan dengan pengendalian perusahaan.30
5. Asymmetric Information Theory
Asymmetric Information Theory ini dikemukakan oleh Gordon Donaldson (1960). Asymmetric Information adalah kondisi dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak lain. Pihak manajemen perusahaan memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan pihak investor dipasar modal. Oleh karena itu, Asymmetric Information memberikan efek yang nyata pada keputusan keuangan maupun pasar financial.31
Jika pihak manajemen ingin memaksimalkan nilai untuk memegang saham saat ini (current stakeholder), bukan pemegang saham baru, maka ada kecendrungan bahwa: 32
1. Jika perusahaan memiliki prospek yang cerah, manajemen tidak akan menerbitkan saham baru tapi menggunakan laba ditahan.
2. Jika prospek kurang baik, manajemen menerbitkan saham baru untuk memperoleh dana.
30
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 307
31
David Sukardi Kodrat, “Manajemen Keuangan based on Empirical Research”, hlm. 16
32
(41)
28
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Penelitian empiris mengenai struktur modal menghasilkan sejumlah temuan dan di dalamnya tercakup banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dapat dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang termasuk ke dalam faktor internal yaitu:
a) Struktur Aktiva
Perusahaan yang memiliki aktiva yang dapat digunakan sebagai agunan hutang cenderung menggunakan hutang yang relative lebih besar. Misalnya, perusahaan real estate cenderung menggunakan hutang hutang yang lebih besar daripada perusahaan yang bergerak pada bidang riset teknologi.
b) Profitabilitas
Pada umumnya, perusahaan – perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi menggunakan hutang yang relative kecil. Karena tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar pendanaan dari laba ditahan. 33
33
(42)
c) Ukuran perusahaan
yaitu perusahaan yang berskala besar pada umumnya lebih mudah memperoleh hutang dibandingkan dari perusahaan kecil karena terkait dengan tingkat kepercayaan kreditur pada perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan besar mempunyai rasio leverage yang tinggi, sedangkan perusahaan yang sedang tumbuh mempunyai rasio leverage yang rendah.
d) Stabilitas penjualan
yaitu perusahaan yang memiliki penjualan yang stabil akan dapat dengan aman melakukan hutang dan mengeluarkan biaya tetap yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. 34
e) Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisis kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya terutama kewajiban jangka pendeknya.35 Ukuran rasio lancar yang semakin besar menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil melunasi hutang jangka pendeknya. Berkurangnya hutang jangka pendek berakibat menurunnya proporsi hutang dalam struktur modal.36
34
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 316
35 Dwi Nur’aini Ihsan,
Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Tanggerang Selatan: UIN JAKARTA PRESS, 2013) hlm. 105
36
(43)
30
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang termasuk ke dalam faktor eksternal yaitu:
a) Struktur Kompetitif dalam Industry
Semakin kompetitif persaingan dalam industrinya, semakin kecil kecendrungan perusahaan untuk menggunakan utang jangka panjang dalam struktur modalnya.37
b) Pajak
Bunga biaya adalah biaya yang dapat mengurangi pembayaran pajak. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pajak perusahaan, semakin besar keuntungan dari penggunaan pajak, semakin besar daya tarik penggunaan hutang.
c) Pengawasan
Pengawasan hutang yang besar dapat berakibat semakin ketat pengawasan dari pihak kreditor (misalnya, melalui kontrak perjanjian atau convenant). Pengawasan ini dapat mengurangi fleksibilitas manajemen dalam membuat keputusan perusahaan. 38 d) Tingkat Pertumbuhan
Faktor lain dianggap tetap, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada umumnya lebih tergantung pada modal dari luar perusahaan. Pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang
37
Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Malang: Bayumedia Publishing, 2003) hlm.237
38
(44)
rendah kebutuhan modal baru relative kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba ditahan. Karena adanya faktor “asymmetric information” serta kenyataan bahwa flotation cost berhutang lebih rendah dari pada flocation cost menerbitkan saham biasa, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan hutang yang lebih besar daripada perusahaan denggan pertumbuhan rendah. 39
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa faktor-faktor internal yang mempengaruhi struktur modal yaitu profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan. Berikut pembahasan dari masing-masing faktor: C. Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank dalam suatu periode tertentu.40
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba.41 Rasio profitabilitas yang biasa digunakan pada umumnya adalah:
1) Net Profit Margin (NPM)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya.42 Rumus yang digunakan sebagai berikut:
39
Ibid., hlm. 274
40
Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 196
41
(45)
32
2) Return on Asset (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.43 ROA juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
3) Return on Equity (ROE)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang ada untuk mendapatkan net income.44 Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Dari ketiga rasio profitabilitas yang telah diuraikan, maka peneliti menggunakan dua rasio yaitu ROA dan ROE yang diukur dalam mewakili variabel profitabilitas.
42
Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 218
43
Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 118
44
(46)
D. Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Semakin besar rasio ini semakin likuid. Rasio likuiditas yang digunakan pada umumnya yaitu:45
1) Current Ratio
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.46 Rumusnya sebagai berikut:
2) Quick Ratio
Merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).47 Rumusnya sebagai berikut:
45
Ibid., hlm. 315
46
Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 135
47
(47)
34
3) LDR
Merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya Loan to Deposit Ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110%.48 Rumusnya sebagai berikut:
Dari ketiga rasio Likuiditas yang telah diuraikan, maka peneliti menggunakan rasio LDR yang diukur dalam mewakili variabel likuiditas.
E. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan (size) merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan sangat bergantung pada besar kecilnya perusahaan yang berpengaruh terhadap struktur modal, terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman. Perusahaan besar lebih mudah memperoleh pinjaman karena nilai aktiva yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank atau lembaga keuangan jauh lebih tinggi. Perusahaan besar mempunyai rasio leverage yang tinggi, sedangkan perusahaan yang sedang tumbuh mempunyai rasio leverage yang rendah.49
48
Ibid., hlm. 225
49
(48)
F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu
Untuk mendukung materi maka penulis membandingkan dengan beberapa penelitian terdahulu berikut adalah penelitian terdahulu yang membahas mengenai pengaruh terhadap sturuktur modal, berikut adalah tabelnya:
Tabel 2.1 Review Terdahulu
NO Nama
Penulis/Judul/ Tahun Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Analisis Perbedaan dengan Peneliti
1 Yaqoob Ahmad
dan
Gohar Zaman/
Determinants of
Capital Structure: A case for the Pakistani Textile Composite
Sector/ Abasyn
Journal of Social Sciences Vol. 6 No. 1/ 2011
Variabel independen: Struktur asset, pertumbuhan, ukuran perusahaan, profitabilitas Variabel dependen: struktur modal Regresi Berganda dengan spss Profitabilitas
dan ukuran
perusahaan berpengaruh negatif signifikan,
struktur asset
berpengaruh positif
signifikan, dan pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan. Peneliti menggunakan variabel independen: profitabilitas, likuiditas dan ukuran
perusahaan, variabel dependen: struktur modal, metode regresi berganda dengan menggunakan eviews 8.0 dan objek
penelitian di
Bank Syariah periode 2011-2015
2 Nurlailiyah
Noviana/ Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
struktur modal
pada bank
persero/ Skripsi, FEB, UIN Syarif Hidayatullah/ 2013
Variabel independen: Struktur asset, ukuran perusahaan, pertumbuhan dan likuiditas Variabel dependen: struktur modal
Uji regresi
panel, menggunaka n eviews.
Struktur asset, ukuran
perusahaan dan likuiditas berpengaruh signifikan
positif dan
variabel pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan positif. Peneliti menggunakan variabel independen: profitabilitas, likuiditas dan ukuran
perusahaan, variabel dependen: struktur modal, metode regresi berganda
(49)
36
dengan menggunakan eviews 8.0 dan objek
penelitian di
Bank Syariah periode 2011-2015
3 Devi Verena Sari
dan A. Mulyo Haryanto/ Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2010/ Diponegoro Journal Of Management/ Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Variabel independen: Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur
Aktiva dan
Likuiditas Variabel dependen: struktur modal
Uji regresi
berganda, menggunaka n SPSS
Profitabilitas dan Likuiditas berpengaruh negatif signifikan, Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh
negatif tidak
signifikan, Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan, Struktur Aktiva berpengaruh
positif tidak
signifikan. Peneliti menggunakan variabel independen: profitabilitas, likuiditas dan ukuran
perusahaan, variabel dependen: struktur modal, metode regresi berganda dengan menggunakan eviews 8.0 dan objek
penelitian di
Bank Syariah periode 2011-2015
4 Yenny / Pengaruh
profitability, asset tangibility, size, growth terhadap
struktur modal
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa
efek Indonesia
periode
2011-2013/(Jurnal ilmiah mahasiswa universitas Surabaya vol.4 no 1)/2015 Variabel independen: profitability, asset tangibility, size, growth Variabel dependen: struktur modal
Uji regresi
panel, dan
linier berganda menggunaka n spss
Variabel Asset tangibility, size
growth tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal
dan varabel
profitability berpengaruh signifikan terhadap struktur modal Peneliti menggunakan variabel independen: profitabilitas, likuiditas dan ukuran
perusahaan, variabel dependen: struktur modal, metode regresi berganda dengan menggunakan eviews 8.0 dan objek
(50)
Bank Syariah periode 2011-2015
5 Resti Dara Ayu
Aprillia /
Pengaruh Struktur Aktiva,
Likuiditas, Ukuran
Perusahaan dan
Profitabilitas Terhadap Struktur
Modal Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia/ (Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta)/ 2015 Variabel independen: Struktur Aktiva. Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Variabel dependen: Struktur modal
Uji regresi
panel, dan
linier berganda menggunaka n spss. Ukuran Perusahaan berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap Struktur Modal. Struktur Aktiva,
Likuiditas, dan Profitabilitas berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap Struktur Modal. Peneliti menggunakan variabel independen: profitabilitas, likuiditas dan ukuran
perusahaan, variabel dependen: struktur modal, metode regresi berganda dengan menggunakan eviews 8.0 dan objek
penelitian di
Bank Syariah periode 2011-2015
(51)
38
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka teoritis merupakan model konsep dari suatu teori atau logika pengertian yang saling berhubungan diantara beberapa faktor penting pada masalah penelitian. Kerangka teoritis akan menghasilkan kerangka berpikir yang baik. Sekaran (2003) mengungkapkan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir akan menyatukan secara teoritis antar variabel yang diteliti yang sering disebut paradigma penelitian. Kerangka berpikir yang baik akan memuat variabel dan penjelasannya, adanya teori yang mendasari hubungan variabel, mampu menunjukan posisi variabel dan hubungannya (kausal dan simetris), baiknya dinyatakan dalam diagram hubungan variabel.50
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu struktur modal. Variabel independen yaitu profitabilitas dengan rasio keuangan yaitu ROA dan ROE, likuiditas dengan rasio keuangan yaitu FDR, dan ukuran perusahaan dengan variabel SIZE. Hubungan beberapa variabel tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
50
Tony Wijaya, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis teori dan praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) hlm. 11
(52)
Bank Umum Syariah
Metode Regresi Linear Berganda Variabel Dependen:
Struktur Modal (DER)
Variabel Independen: ROA,ROE,FDR,SIZE
Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas
Uji Hipotesis Uji
multikolinearitas
Uji autokorelasi Uji
heterokedastisitas
R2 Uji t Uji F
(53)
40
H. Dasar Perumusan Hipotesis
Suatu hipotesis akan diterima jika hasil analisis data empiris membuktikan bahwa hipotesis tersebut benar, begitu pula sebaliknya. Hipotesis yang dapat disusun dari penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Bank Syariah”, adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi menggunakan utang yang relatif kecil. Tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar pendanaan dari laba ditahan. 51
Berdasarkan pecking order theory, perusahaan dengan profitability yang tinggi akan cenderung menghindari penggunaan utang. Perusahaan mungkin menggunakan pendanaan internal (laba ditahan) dibandingkan menggunakan pendanaan eksternal berupa utang, karena pendanaan internal lebih tidak berisiko dari pendanaan eksternal Yenny (2015). Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi profitabilitas, maka semakin kecil proporsi utang di dalam struktur modal perusahaan. Jadi tingkat utang dan tingkat profitabilitas, yang diukur adanya hubungan negatif.
Ha1 : Tingkat Profitabilitas (ROA) berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal bank syariah.
51
(54)
Ha2 : Tingkat Profitabilitas (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal bank syariah.
2. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal
Likuiditas merupakan seberapa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Pada likuiditas perusahaan yang tinggi menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti melunasi hutangnya yang jatuh tempo dalam jangka pendek, 52 sehingga cenderung akan menurunkan total hutang, yang akhirnya struktur modal akan menjadi lebih kecil.
Menurut pecking order theory, perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari hutang. Hal ini disebabkan perusahaan dengan likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan lebih menggunakan dana internalnya terlebih dahulu untuk membiayai investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui hutang (Devi, 2013). Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi likuiditas, maka semakin kecil proporsi utang di dalam struktur modal perusahaan.
Ha3 : Tingkat Likuiditas (FDR) berpengaruh secara parsial kepada struktur modal bank syariah.
52
(55)
42
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan perusahaan, sehingga dapat dilihat dari besarnya jumlah perusahaan (Nurlailiyah 2013). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eka Amalia (2010) dalam Arifuddin (2013) mengemukakan bahwa kemungkinan perusahaan besar mengalami kebangkrutan kecil sehingga ukuran perusahaan akan berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Semakin besar ukuran perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki jumlah aktiva yang semakin tinggi pula. Hal ini disebabkan kebutuhan dana juga semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Selain pendanaan internal, alternatif selanjutnya adalah pendanaan eksternal. Hal ini sejalan dengan teori pecking order yang menyatakan bahwa, jika penggunaan dana internal tidak mencukupi, maka digunakan alternatif kedua menggunakan hutang (Devi, 2013). Sehingga dapat disimpulkan, semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin meningkat pendanaan yang dibutuhkan (utang) di dalam struktur modal perusahaan.
Ha4 : Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh secara parsial kepada struktur modal bank syariah.
(56)
43 BAB III
METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, Penelitian kuantitatif merupakan suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat penganalisis mengenai apa yang ingin kita ketahui.53 Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan bank umum syariah tahun 2011-2015. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan histersi yang telah tersusun dalam data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.54
Data bersumber dari laporan keuangan tahunan bank umum syariah di Indonesia yang telah dipublikasi dan diaudit dalam rentang waktu 2011 sampai dengan 2015.
2. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah dalam kurun waktu tahun 2011-2015. Tahap selanjutnya adalah
53
Moh Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (Malang: UIN MALIKI PRESS, 2010), hlm. 172.
54
Nur Indriantoro dan Bambang Suparno, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, (Yogyakarta : Edisi pertama, Lembaga Penerbit BPFE, 2002) hlm.147
(57)
44
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria sampel, antara lain:
1. Bank syariah yang dipilih adalah bank yang sudah berdiri menjadi bank umum syariah sejak tahun 2011-2015.
2. Bank umum syariah mempublikasi laporan keuangan selama periode 2011-2015
3. Bank umum syariah mempunyai kelengkapan data laporan keuangan yang telah di audit dan dipublikasikan (data mengenai rasio keuangan) dari tahun 2011-2015.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Adapun daftar dari perusahaan bank umum syariah (BUS) di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 1 Daftar Bank Umum Syariah
No Bank Umum Syariah Kode Bank
1 Bank Muamalat Indonesia BMI
2 Bank Syariah Mandiri BSM
3 BNI Syariah BNIS
4 Bank Mega Syariah BMS
5 BRI Syariah BRIS
6 Bank Syariah Bukopin BSB
7 B.P.D Jawa Barat Banten Syariah BJBS
8 Bank Panin Syariah BPS
9 BCA Syariah BCAS
(58)
3. Teknik pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007 dan Eviews 8.0. Pengolahan data yang dilakukan dengan software Microsoft Excel 2007 tersebut adalah untuk menentukan kinerja dengan indikator ROA, ROE, FDR, SIZE, dan DER. Eviews 8.0 digunakan untuk menghitung pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal Bank umum syariah.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah: a. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mencapai pemahaman yang komprehensif mengenai konsep yang akan dikaji. Bahan yang digunakan untuk kajian pustaka ini adalah buku-buku, makalah, dan jurnal ilmiah yang relevan & mendukung landasan teori penelitian.
b. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan laporan manajemen.
(59)
46
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah penentuan konstruk sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.55 Definisi operasional adalah penjelasan dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini menunjukan cara pengukuran dari masing variabel tersebut. Pengertian dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Variable Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang memberikan reaksi/respons jika dihubungkan dengan variabel independent. Variabel dependen adalah variabel yang variabilitasnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel independent.56 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah struktur modal yang diproksikan dengan Debt to equity ratio (DER). Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penggunaan total liabilities terhadap total equity yang dimiliki perusahaan. Bagi bank (kreditor) semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang akan ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.57 DER dirumuskan sebagai berikut:
55
Tony Wijaya, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis teori dan praktik, hlm. 14
56
Jonathan Sarwono, Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi, (Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET, 2013) hlm. 62
57
(60)
2. Variable Independen
Variabel Independen merupakan variabel stimulus atau variabel memengaruhi variabel lain. Variabel bebas (independent) merupakan variabel yang variabilitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mennetukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.58 Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan. dalam penelitian ini menggunakan model analisis dengan variabel-variabel yang akan dihitung yaitu:
1) Profitabilitas
Variabel profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Return on Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).
Return on Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.59. ROA dirumuskan sebagai berikut :
58
Jonathan Sarwono, Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi, hlm 62
59
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2005) hlm. 118
(61)
48
Return On Equity (ROE) merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadinya kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan.60 ROE dirumuskan sebagai berikut :
2) Likuiditas
FDR (Financing to Debt Ratio) adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah pembiayaan yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai pembiayaan menjadi semakin besar.61 FDR dirumuskan sebagai berikut:
60
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, hlm. 119
61
(62)
3) Ukuran Peusahaan
Ukuran perusahaan (size) merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan sangat bergantung pada besar kecilnya perusahaan yang berpengaruh terhadap struktur modal, terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman. Perusahaan besar lebih mudah memperoleh pinjaman karena nilai aktiva yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank atau lembaga keuangan jauh lebih tinggi. Menurut Eka Amalia Kusumaningrum (2010) Variabel ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan nilai logaritma natural dari total aktiva. SIZE dirumuskan sebagai berikut:
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik yaitu dengan penerapan Eviews 8.0. setelah data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis data yang terdiri dari metode deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Adapun penjelasan mengenai metode analisis data adalah sebagai berikut:
1. Statistika Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan bidang ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian
(1)
2013
1.15
10.20
102.70
17400914
16.67
9.25
2014
0.08
0.44
93.90
20341033
16.83 10.86
2015
0.76
8.20
84.16
24230247
17.00
9.36
BCAS
2011
0.86
2.29
79.00
1217097
14.01
2.91
2012
0.78
2.82
80.00
1602181
14.29
4.26
2013
0.93
4.29
83.00
2041419
14.53
5.51
2014
0.70
2.90
90.00
2994449
14.91
3.78
2015
1.00
3.20
91.40
4349580
15.29
3.13
BJBS
2011
1.11
2.97
96.34
2849451
14.86
4.40
2012
0.68
2.66
103.48
4275097
15.27
5.76
2013
0.93
4.89
96.82
4695088
15.36
6.48
2014
0.07
0.21
94.84
6090945
15.62
8.54
2015
0.25
0.92
104.75
6439966
15.68
5.17
BPS
2011
1.75
2.80
162.97
1016878
13.83
1.25
2012
3.29
7.75
123.88
2136576
14.57
3.38
2013
1.03
4.84
90.40
4052701
15.21
6.70
2014
1.99
7.66
94.04
6207679
15.64
4.79
2015
1.14
4.94
96.43
7134235
15.78
5.17
BSB
2011
0.52
6.19
83.66
2730027
14.82
6.06
2012
0.55
7.32
92.29
3616108
15.10
7.03
2013
0.69
7.63
100.39
4343069
15.28 13.84
2014
0.27
2.44
92.89
5161300
15.46 19.30
2015
0.79
5.35
90.56
5827154
15.58
8.20
BVS
2011
5.54
18.69
45.00
642026
13.37
3.51
2012
1.34
9.24
73.00
939472
13.75
5.16
2013
0.49
3.70
79.00
1323398
14.10
7.45
2014
-1.90
-17.61
90.00
1439632
14.18
6.77
2015
-2.36
-15.06
95.29
1379266
14.14
7.48
(2)
Lampiran 3: Output hasil pengujian data sebelum di Ln
Statistik Deskiptif
ROA
ROE
FDR
SIZE
DER
Mean
1.043200 10.96000
91.92000
15.86180
8.794600
Median
0.965000 5.635000
91.87000
15.65967
8.085000
Maximum
5.540000 68.09000
162.9700
18.06927
19.30000
Minimum
-2.360000 -17.61000
45.00000
13.37238
1.250000
Std. Dev.
1.189247 16.85711
14.79496
1.304083
4.115786
Skewness
0.711954 1.944493
1.749482
0.133519
0.401664
Kurtosis
7.443464 6.937163
13.79061
2.082583
2.485430
Jarque-Bera
45.35809 63.80306
268.0833
1.902008
1.896078
Probability
0.000000 0.000000
0.000000
0.386353
0.387500
Sum
52.16000 548.0000
4596.000
793.0900
439.7300
Sum Sq. Dev.
69.30109 13923.95
10725.65
83.33104
830.0450
Observations
50
50
50
50
50
Hasil Uji Normalitas
0 2 4 6 8 10 12
-4 -2 0 2 4 6 8 10 12
Series: Standardized Residuals Sample 2011 2015
Observations 50 Mean 1.57e-15 Median -0.534999 Maximum 11.21834 Minimum -4.075714 Std. Dev. 2.638693 Skewness 1.786515 Kurtosis 8.143189 Jarque-Bera 81.70610 Probability 0.000000
Hasil Uji Multikolinearitas
ROA
ROE
FDR
SIZE
ROA
1.000000
0.611316
-0.129391
-0.006293
ROE
0.611316
1.00000
-0.097704
0.466545
FDR
-0.129391
-0.097704
1.000000
0.003855
SIZE
-0.006293
0.466545
0.003855
1.000000
(3)
Hasil Uji Heterokedastisitas
Hasil Uji Autokorelasi
Dependent Variable: YMethod: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:30 Sample: 1 50
Included observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
ROA -0.907772 0.460891 -1.969601 0.0551
ROE 0.074322 0.036685 2.025988 0.0487
FDR -0.031784 0.026826 -1.184834 0.2423
SIZE 1.853299 0.375178 4.939780 0.0000
DER -17.54802 6.395396 -2.743852 0.0087
R-squared 0.588971 Mean dependent var 8.794600
Adjusted R-squared 0.552435 S.D. dependent var 4.115786 S.E. of regression 2.753472 Akaike info criterion 4.958242
Sum squared resid 341.1723 Schwarz criterion 5.149444
Log likelihood -118.9560 Hannan-Quinn criter. 5.031053
F-statistic 16.12035 Durbin-Watson stat 0.994220
Prob(F-statistic) 0.000000 Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.133746 Prob. F(4,45) 0.9691
Obs*R-squared 0.587445 Prob. Chi-Square(4) 0.9644
Scaled explained SS 1.699473 Prob. Chi-Square(4) 0.7908
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:32 Sample: 1 50
Included observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 16.60217 22.50961 0.737559 0.4646
ROA -0.467988 0.650357 -0.719586 0.4755
ROE 0.000864 0.003249 0.265973 0.7915
FDR -0.000160 0.000878 -0.182218 0.8562
SIZE -0.029923 0.078257 -0.382372 0.7040
R-squared 0.011749 Mean dependent var 6.823446
Adjusted R-squared -0.076096 S.D. dependent var 18.42200 S.E. of regression 19.11007 Akaike info criterion 8.832947
Sum squared resid 16433.76 Schwarz criterion 9.024149
Log likelihood -215.8237 Hannan-Quinn criter. 8.905758
F-statistic 0.133746 Durbin-Watson stat 1.614005
(4)
Lampiran 4: Output hasil pengujian data setelah di Ln
karena data penelitian tidak terdistribusi dengan normal, maka
semua data variabel dilakukan Ln untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik.
Statistik deskriptif
ROA ROE FDR SIZE DER
Mean
-0.209121
1.813401
4.507974
15.93277
2.818661
Median
0.014779
1.800668
4.520374
15.72275
2.356696
Maximum
1.712000
4.220830
5.093566
18.06927
7.565000
Minimum
-2.659260
-1.560648
3.807000
13.37238
0.223144
Std. Dev.
0.968913
1.218193
0.161756
1.282333
1.817983
Skewness
-0.735514
-0.178263
-0.647457
0.079329
1.501209
Kurtosis
3.247401
3.346067
11.86719
2.152335
3.983858
Jarque-Bera
4.450262
0.493747
160.6078
1.487415
19.96497
Probability
0.108053
0.781240
0.000000
0.475348
0.000046
Sum
-10.03783
87.04326
216.3827
764.7730
135.2957
Sum Sq. Dev.
44.12326
69.74773
1.229755
77.28575
155.3380
Observations
50
50
50
50
50
Hasil
Uji Normalitas
0 2 4 6 8 10 12
-0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4
Series: Standardized Residuals
Sample 2011 2015
Observations 50
Mean
-1.20e-16
Median
-0.014776
Maximum
0.362620
Minimum
-0.305633
Std. Dev.
0.139370
Skewness
0.574330
Kurtosis
3.634176
Jarque-Bera 3.586670
(5)
Hasil
Uji Multikolinearitas
Hasil
Uji Heterokedastisitas
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.782606 Prob. F(4,43) 0.5427
Obs*R-squared 3.257292 Prob. Chi-Square(4) 0.5157
Scaled explained
SS 4.249654 Prob. Chi-Square(4) 0.3733
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:20 Sample: 1 50
Included observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 8.713201 5.687427 1.532011 0.1328
ROA -0.151258 0.248752 -0.608069 0.5463
ROE -0.078351 0.095365 -0.821592 0.4158
FDR -0.248683 0.269846 -0.921574 0.3619
SIZE -0.006765 0.010793 -0.626790 0.5341
R-squared 0.067860 Mean dependent var 1.407823
Adjusted
R-squared -0.018850 S.D. dependent var 2.565405
S.E. of regression 2.589472 Akaike info criterion 4.839117
Sum squared resid 288.3307 Schwarz criterion 5.034034
Log likelihood -111.1388 Hannan-Quinn criter. 4.912777
F-statistic 0.782606 Durbin-Watson stat 0.917609
Prob(F-statistic) 0.542750
ROA
ROE
FDR
SIZE
ROA
1.000000
0.801845
-0.129391
-0.183566
ROE
0.801845
1.000000
-0.183517
0.303695
FDR
-0.123219
-0.183517
1.000000
0.118660
SIZE
-0.183566
0.303695
0.118660
1.000000
(6)
Hasil
Uji Autokorelasi
Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:14 Sample (adjusted): 1 50
Included observations: 50 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
ROA -3.110513 0.497205 -6.255991 0.0000
ROE 2.564563 0.417194 6.147173 0.0000
FDR -1.594099 1.218378 -1.308378 0.1977
SIZE -1.415408 0.239604 -5.907269 0.0000
C 27.25513 5.450602 5.000389 0.0000
R-squared 0.564978 Mean dependent var 2.818661
Adjusted R-squared 0.524510 S.D. dependent var 1.817983 S.E. of regression 1.253604 Akaike info criterion 3.388255
Sum squared resid 67.57551 Schwarz criterion 3.583172
Log likelihood -76.31812 Hannan-Quinn criter. 3.461914
F-statistic 13.96137 Durbin-Watson stat 0.695090
Prob(F-statistic) 0.000000