TA : Rancang Bangun Aplikasi Pelayanan dan Rekam Medis Pada Laboratorium Bhakti Utama Surabaya.
RANCANG BANGUN APLIKASI PELAYANAN DAN
REKAM MEDIS PADA LABORATORIUM BHAKTI
UTAMA SURABAYA
TUGAS AKHIR
Program Studi SI Sistem Informasi
Oleh:
HAZAR TYAN PRATIWI 06410100064
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
(2)
ix
Halaman
ABSTRAK ... .vi
KATA PENGANTAR ... .vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... .. xv
DAFTAR LAMPIRAN ... ..xxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 5
1.4 Tujuan ... 5
1.5 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Pelayanan ... 8
2.2 Laboratorium ... 8
2.3 Rekam Medis ... 9
2.4 Sampel ...11
2.5 Antrian ...12
2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi ...14
(3)
x
3.1 Analisis Sistem ...16
3.1.1 Identifikasi Masalah ...16
3.1.2 Analisis Kebutuhan ...19
3.2 Perancangan Sistem ...20
3.2.1 Model Pengembangan ...20
3.2.2 Prosedur Pengembangan ...33
3.3 Rancangan Uji Coba ...71
3.3.1 Uji Coba Fitur Login ...72
3.3.2Uji Coba Pencarian Pasien Data Pasien ...72
3.3.3 Uji Coba Pengisian Data Pasien Baru ...72
3.3.4 Uji Coba Data Ubah Data Pasien ...73
3.3.5 Uji Coba Pemeriksaan ...73
3.3.6 Uji Coba Antrian ...73
3.3.7 Uji Coba Pemeriksaan Semua Laboratorium ...74
3.3.8 Uji Coba Pemeriksaan di tiap Laboratorium ...74
3.3.9 Uji Coba Input Hasil Pemeriksaan ...75
3.3.10 Uji Coba Rekam Medis ...75
3.3.11 Uji Coba Laporan ...75
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ...78
4.1. Implementasi ...78
4.1.1 Implementasi Sistem ...79
(4)
xi
5.2 Saran ...138
DAFTAR PUSTAKA ...139
BIODATA PENULIS ...140
(5)
1 1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia, karena tanpa kesehatan yang prima, kita sebagai manusia tidak dapat berkarya secara penuh untuk membuahkan hasil yang optimal. Kehadiran laboratorium klinik sangat penting adanya dalam memantau kesehatan seseorang. Sesuai dengan perannya, laboratorium klinik saat ini merupakan salah satu hal utama yang dapat membantu proses pelayanan kesehatan karena dianggap memiliki peran vital untuk mengetahui kondisi kesehatan yang digunakan untuk mendukung upaya penyembuhan, pemulihan kesehatan serta untuk menunjang diagnosis medis suatu penyakit sehingga seorang dokter dapat mengambil tindakan yang tepat.
Laboratorium Bakti Utama merupakan laboratorium klinik yang berlokasi di Surabaya Utara didirikan dan resmi menjalankan kegiatan usahanya pada tahun 1993. Tujuan didirikannya laboratorium ini adalah untuk menjadi laboratorium klinik terbaik dalam kualitas diagnosis dan pelayanan. Proses pelayanan pada laboratorium Bakti Utama ini dimulai dari proses registrasi dimana pasien menemui petugas front office untuk melakukan pendaftaran. Proses tersebut dilakukan untuk mengetahui data diri pasien dan pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan, baik pemeriksaan atas permintaan sendiri, rujukan dari dokter atau berdasarkan suatu institusi terkait. Pendataan pemeriksaan awal tersebut bertujuan untuk menentukan potongan pembayaran yang diterima oleh pasien. Pasien akan
(6)
menerima potongan harga sebesar 10% untuk pasien yang datang melalui rujukan dokter, potongan harga sebesar 15% untuk pasien yang datang berdasarkan institusi tertentu, dan 0% untuk pasien yang datang atas permintaan sendiri. Setelah pendataan selesai dilakukan, dan memberikan total yang harus dibayar oleh pasien, petugas front office mencetak hasil pendataan tersebut dan memberikannya kepada pasien. Hasil cetak tersebut berfungsi sebagai bukti pembayaran dan sebagai nomor urut antrian berdasarkan urutan kehadiran pasien untuk melakukan pemeriksaan. Setelah pasien mendapat giliran, pasien akan menuju laboratorium pemeriksaan dan menemui petugas untuk melakukan pendataan ulang sebelum melakukan pemeriksaan. Setelah proses pendataan selesai, dilakukan pengambilan sample untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan sample tersebut nantinya akan dicetak dan diberikan kepada dokter laboratorium untuk dilakukan pengecekan ulang terhadap hasil yang telah keluar. Apabila hasil pemeriksaan telah benar maka dokter akan meng-approve hasil pemeriksaan tersebut. Hasil yang telah di approve akan diberikan kepada bagian front office yang nantinya akan diberikan kepada pasien sebagai hasil pemeriksaan, dan diberikan kepada bagian pemeriksaan laboratorium untuk disimpan di gudang arsip oleh petugas.
Berdasarkan analisa dari proses bisnis yang ada ditemukan beberapa kendala, diantaranya yaitu belum adanya verifikasi antrian pasien sehingga menimbulkan adanya penumpukan, hal ini dapat diketahui ketika terdapat kasus pasien dengan urutan 1 sampai dengan 5 akan melakukan pemeriksaan darah, sedangkan pasien dengan urutuan 6 akan melakukan pemeriksaan radiologi maka
(7)
pasien dengan urutan 6 tetap harus menunggu giliran walaupun status laboratorium pemeriksaan radiologi sedang free (kosong).
Kendala lain yang ditemukan yaitu adanya perbedaan data antara bagian
front office dengan bagian laboratorium pemeriksaan, hal ini terjadi karena belum
terintegrasinya sistem yang berjalan pada bagian laboratorium dengan yang ada pada bagian front office sehingga petugas laboratorium harus melakukan pencatatan ulang data yang telah dicatat oleh bagian front office. Perbedaan data antara bagian pendaftaran dan bagian laboratorium ini memungkinkan timbulnya kecurangan yang dilakukan oleh petugas laboratorium. Sebagai contoh terdapat pasien yang melakukan pendaftaran untuk pemeriksaan darah dengan harga Rp. 50.000,- namun karena tidak ada pencocokan data antara bagian front office dengan bagian laboratorium pemeriksaan, ketika pasien mendapat giliran panggil oleh petugas laboratorium dan melakukan pendaftaran ulang, pasien yang sama melakukan pendaftaran dengan mengubah pemeriksaan yang akan dilakukan, dari pemeriksaan darah menjadi pemeriksaan radiologi seharga Rp. 150.000,-. Permasalahan tersebut baru diketahui setelah dilakukan pencocokan data manual yang dilakukan di akhir bulan, seperti data pada bagian front office tercatat 250 pasien dengan 150 pasien melakukan pemeriksaan darah dan 100 pasien melakukan pemeriksaan radiologi namun di bagian laboratorium pemeriksaan tercatat 250 pasien dengan 75 pasien melakukan pemeriksaan darah dan 125 pasien melakukan pemeriksaan radiologi. Laboratorium juga belum melakukan penyimpanan data rekam medis pada database sehingga memungkinkan dokumen rekam medis tidak terarsip dengan baik. Tidak terarsip dengan baiknya dokumen rekam medis tersebut dapat mempersulit petugas dalam melakukan pencarian,
(8)
bahkan memungkinkan terjadi resiko kehilangan sehingga tidak dapat melayani permintaan pasien dengan baik. Hilangnya rekam medis pasien dapat mempersulit dokter dalam menentukan tindakan medik, karena tidak memiliki data sejarah penyakit pasien yang dapat membantu untuk mengambil keputusan tindakan medik yang tepat bagi pasien. Dari sisi pasien, rekam medis dapat digunakan sebagai salah satu media untuk membantu menentukan rumah sakit atau dokter spesialis mana konsultasi kesehatan selanjutnya akan dilakukan.
Menyadari akan pentingnya peningkatan pelayanan dan keberadaan rekam medis, maka diperlukan adanya suatu aplikasi yang dapat melakukan pengarsipan rekam medis secara elektronik untuk membantu proses pelayanan medis dan pengolahan data rekam medis pasien. Dengan adanya aplikasi rekam medis elektronik petugas mendapat kemudahan dalam memberikan pelayanan dan mencari data rekam medis pasien, tidak kesulitan dalam membuat laporan untuk manajemen dan tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat pencatatan data aktifitas medis.
Dengan adanya penerapan Rancang Bangun Aplikasi Pelayanan dan Rekam Medis pada Laboratorium Bakti Utama Surabaya ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada, dan dapat memberikan kemudahan dalam memproses data-data pelayanan medis menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan manajemen untuk pengembangan laboratorium klinik tersebut.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahannya adalah bagaimana merancang dan membangun aplikasi
(9)
pelayanan dan rekam medis pada Laboratorium Bakti Utama Surabaya agar dapat meningkatkan pelayanan pasien dan mempermudah dalam mengakses data rekam medis pasien.
1.3 Pembatasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi yang dibangun berbasis aplikasi desktop.
2. Sistem dapat menangani proses pendaftaran dan registrasi pasien, proses pembayaran pasien, proses hasil pemeriksaan sample dan proses pelaporan.
3. Sistem tidak menangani proses perhitungan fee dokter.
1.4 Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah yang ada, maka tujuan dibuatnya sistem ini adalah untuk merancang aplikasi pelayanan dan rekam medis pada Laboratorium Bakti Utama Surabaya agar dapat meningkatkan pelayanan pasien dan mempermudah dalam mengakses data rekam medis pasien yang dapat menyediakan laporan sebagai berikut :
1. Nota Pembayaran.
2. Kartu Anggota.
3. Nomer Antrian.
4. Kartu Pemeriksaan dan Label.
(10)
6. Laporan data pasien periksa.
7. Laporan dokter pemberi rujukan.
8. Laporan pembayaran pasien.
9. Laporan rekap pemeriksaan laboratorium.
10. Laporan hasil pemeriksaan tiap pasien.
11. Laporan rekam medis.
12. Tanda terima ambil hasil.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab I: Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik Tugas Akhir, rumusan masalah dari topik Tugas Akhir, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan Tugas Akhir, tujuan Tugas Akhir yaitu merancang dan membangun aplikasi pelayanan dan rekam medis, dan sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini.
Bab II: Landasan Teori
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang dipakai dalam penyelesaian Tugas Akhir seperti pelayanan, laboratorium, rekam medis, sampel, antrian, konsep dasar sistem informasi, analisis dan perancangan sistem.
(11)
Bab III: Analisis dan Perencanaan Sistem
Bab ini berisi tentang analisis sistem, perancangan sistem,
document flow, block diagram, system flow, data flow diagram,
entity relationship diagram, struktur tabel, desain I/O, dan uji
coba.
Bab IV: Implementasi dan Evaluasi
Bab ini berisi tentang penjelasan proses implementasi sistem dan evaluasi sistem yang telah dibuat berisi mengenai penjelasan form dan evaluasi hasil coba sistem di dalam aplikasi Rancang Bangun Aplikasi Pelayanan dan Rekam Medis Pada Laboratorium Bhakti Utama Surabaya
Bab V: Kesimpulan
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari sistem yang telah dibuat. Saran dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan sistem ini di masa yang akan datang.
(12)
8
2.1 Pelayanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:826), Pelayanan memiliki pengertian :
“Perihal atau cara untuk melayani / kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.”
Mutu pelayanan kesehatan menurut Azwar dalam Bustami (2011:16) adalah kesesuaian pelayanan kesehatan dengan standar profesi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara baik, sehingga semua kebutuhan pelanggan dan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dapat tercapai.
Pelayanan kesehatan pada institusi pelayanan kesehatan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait, saling tergantung, dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya.
2.2 Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan berbagai macam tes kimia yang juga menggunakan beberapa bagian tubuh atau bagian lain seperti urine, lemak, glukosa darah, yang bertujuan membantu dokter mengambil keputusan terhadap keadaan pasien untuk menunjang kegiatan medis lain seperti radiologi atau kegiatan penunjang medis lain.
(13)
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 364/MENKES/SK/III/2003 laboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2.3 Rekam Medis
Rekam medik menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/MENKES/PER/III/2008 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanann lain yang telah diberikan kepada pasien.
Menurut Dick et al., dalam Hatta (2011:79) tujuan utama (primer) rekam medis terbagi dalam 5 kepentingan yaitu untuk :
1. Pasien, rekam kesehatan merupakan alat bukti utama yang mampu
membenarkan adanya pasien dengan identitas yang jelas dan telah mendapatkan berbagai pemeriksaan dan pengobatan di sarana pelayanan kesehatan dengan segala hasil serta konsekuensi biayanya.
2. Pelayanan pasien, rekam kesehatan mendokumentasikan pelayanan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan, penunjang medis dan tenaga lain yang bekerja dalam berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian rekaman itu membantu pengambilan keputusan tentang terapi, tindakan, dan penentuan diagnosis pasien. Rekam kesehatan juga sebagai sarana komunikasi antar negara lain yang sama-sama terlibat dalam menangani dan merawat
(14)
pasien. Rekaman yang rinci dan bermanfaat menjadi alat penting dalam menilai dan mengelola risiko manajemen. Selain itu rekam kesehatan setiap pasien juga berfungsi sebagai tanda bukti sah yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Oleh karena itu rekam medis yang lengkap harus setiap saat tersedia dan berisi data/informasi tentang pemberian pelayanan kesehatan secara jelas.
3. Manajemen pelayanan, rekam kesehatan yang lengkap memuat segala
aktivitas yang terjadi dalam manajemen pelayanan sehingga digunakan dalam menganalisis berbagai penyakit, menyusun pedoman praktik, serta untuk mengevaluasi mutu pelayanan yang diberikan.
4. Menunjang pelayanan, rekam kesehatan yang rinci akan mampu menjelaskan
aktivitas yang berkaitan dengan penanganan sumber-sumber yang ada pada organisasi pelayanan, menganalisis kecenderungan yang terjadi dan mengkomunikasikan informasi di antara klinik yang berbeda.
5. Pembiayaan, rekam kesehatan yang akurat mencatat segala pemberian
pelayanan kesehatan yang diterima pasien. Informasi ini menentukan besarnya pembayaran yang harus dibayar, baik secara tunai atau melalui transfer.
Dick, Steen, dan Detmer dalam Hatta (2011:80) menjelaskan bahwa terdapat tujuan sekunder rekam medis kesehatan yang ditujukan kepada kegiatan yang tidak berhubungan secara spesifik antara pasien dan tenaga kesehatan, diantaranya :
(15)
1. Edukasi, rekam kesehatan mendokumentasikan pengalaman profesional di
bidang kesehatan, menyiapkan sesi pertemuan dan presentasi serta sebagai bahan pengajaran.
2. Peraturan (Regulasi), rekam kesehatan merupakan alat bukti perkara ke
pengadilan (litigasi), membantu pemasaran pengawasan (surveillance), menilai kepatuhan sesuai standar pelayanan, sebagai dasar pemberian akreditasi bagi profesional dan rumah sakit dan dapat digunakan sebagai pembanding antar organisasi pelayanan kesehatan.
3. Riset, rekam kesehatan digunakan untuk mengembangkan produk baru,
melaksanakan riset klinis, menilai teknologi, studi keluaran pasien, studi efektivitas serta analisis manfaat dan biaya pelayanan pasien.
4. Pengambilan kebijakan, rekam kesehatan merupakan sarana
mengalokasikan sumber-sumber, melaksanakan rencana strategis dan memonitor kesehatan masyarakat.
5. Industri, rekam kesehatan berguna dalam melaksanakan riset dan
pengembangan dan merencanakan strategi pemasaran.
2.4 Sampel
Menurut Amrul dan Imron (2010:77) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari populasi yang menjadi obyek penelitian. Secara harfiah sampel berarti contoh, sehingga jumlahnya tidak akan banyak. Dengan jumlah yang terbatas itulah diharapkan dapat mewakili populasi.
Sampel harus memenuhi persyaratan yang dapat diterima sebagai contoh yang baik yang dapat mencerminkan sifat dan karakteristik populasinya.
(16)
Beberapa alasan perlunya pengambilan sampel dilakukan, adalah karena : 1. Pengambilan sampel dapat lebih cepat dan lebih mudah dilakukan.
2. Sampel dapat memberikan informasi dengan jumlah yang sedikit namun dapat memberikan cakupan yang lebih luas dan dalam.
3. Sampel dapat ditangani lebih teliti.
4. Sampel dapat digunakan untuk studi yang lebih besar pada populasi yang berbeda-beda.
2.5 Antrian
Antrian menurut Hillier dan Liebernan (2008:196) adalah tempat pelanggan menunggu sebelum dilayani.
Menurut Mulyono (2007:272) komponen dasar antrian terdiri dari kedatangan, pelayanan, dan antri. Komponen tersebut dijelaskan pada Gambar 2.1.
Antrian Keluar
Gambar 2.1 Komponen Proses Antrian
Pola kedatangan para pelanggan dicirikan oleh waktu antar kedatangan, yakni waktu antara kedatangan dua pelanggan yang berurutan pada suatu fasilitas pelayanan dan cara terjadinya kedatangan yang umumnya merupakan proses random. Pola pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayanan, atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Pola antrian terjadi tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan.
Sumber Kedatangan
Fasilitas Pelayanan
(17)
Proses antrian pada umumnya di kelompokkan ke dalam empat struktur dasar menurut sifat-sifat fasilitas pelayanan, yaitu :
1. Satu saluran satu tahap
Antrian Pelayanan
2. Banyak saluran satu tahap
Antrian
Pelayanan 3. Satu saluran banyak tahap
Antrian Pelayanan 4. Banyak saluran banyak tahap
Antrian Pelayanan
(18)
2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2001:1) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Menurut Jogiyanto (2001:8) ”Informasi adalah data yang diolah mejadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu
diolah lanjut”.
Menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2005:11) mendefenisikan bahwa konsep dasar sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sehingga dengan adanya sistem informasi dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen.
2.7 Analisis dan Perancangan Sistem
Menurut Jogiyanto (2001:129) “Analisis Sistem adalah penguraian dari
suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya”. Berdasarkan penjelasan diatas, analisa sistem adalah sebuah tahap
yang paling penting dalam suatu pemrograman dimana tahap ini untuk mengevaluasi permasalahan yang ada dan kendala-kendala yang dihadapi. Tahap
(19)
analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem atau perancangan sistem.
Di dalam tahap anlisis sistem terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, yaitu :
1. Identify, merupakan langkah awal yang dilakukan dalam analisis sistem.
Mendefinisikan masalah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak tercapai yang kemudian untuk dipecahkan.
2. Understand, memahami kerja dari sistem yang ada dengan cara mempelajari
secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi sebelum mencoba untuk menganalisi permasalahan, kelemahan, dan kebutuhan dari pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya.
3. Analyze, langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari
hasil penelitian yang telah dilakukan.
4. Report, laporan ini dibuat sebagai dasar untuk pemecahan masalah dan
pencarian solusi dari permasalahan yang ada.
Perancangan adalah proses merancang atau menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang lama menjadi sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi. Seluruh sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk mendapatkan informasi.
(20)
16
3.1Analisis Sistem
3.1.1 Identifikasi Masalah
Proses pelayanan pasien pada Laboratorium Bhakti Utama Surabaya dilakukan setiap hari sesuai dengan banyaknya pasien yang datang berkunjung. Proses pelayanan dimulai dari registrasi pasien datang menuju front office untuk melakukan pendataan identitas pasien dan pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan, baik pemeriksaan atas permintaan sendiri, rujukan dari dokter atau berdasarkan suatu institusi terkait. Pendataan pemeriksaan awal tersebut bertujuan untuk menentukan potongan pembayaran dan memberikan total yang harus dibayar, yang kemudian dicetak oleh petugas front office untuk diberikan kepada pasien. Hasil cetak tersebut berfungsi sebagai bukti pembayaran dan sebagai nomor urut antrian berdasarkan urutan kehadiran pasien. Terdapat empat laboratorium pemeriksaan pada Laboratorium Bhakti Utama yaitu Laboratorium Darah, Laboratorium Radiologi, Laboratorium USG dan Laboratoriu EKG. Pasien hanya memperoleh satu nomer antrian dan digunakan untuk melakukan pemeriksaan di semua laboratorium sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan. Saat pasien sedang dalam kondisi menunggu giliran pemeriksaan, pasien harus melakukan pengecekan terhadap laboratorium pemeriksaan yang kosong karena belum ada proses pemanggilan yang dilakukan oleh petugas laboratorium. Setelah pasien mendapat giliran untuk melakukan pemeriksaan, pasien akan menuju laboratorium pemeriksaan dan menemui petugas untuk
(21)
melakukan pendataan ulang sebelum melakukan pemeriksaan. Setelah proses pendataan selesai, pasien menuju laboratorium untuk proses pemeriksaan atau dilakukan pengambilan sample. Hasil pemeriksaan dan hasil pengambilan sample tersebut nantinya akan diisi pada lembar hasil pemeriksaan untuk dicetak dan diberikan kepada dokter laboratorium untuk dilakukan proses approval terhadap hasil yang telah keluar. Pada proses approval dokter akan melakukan pengecekan ulang terhadap hasil pemeriksaan pasien, apabila hasil pemeriksaan telah benar maka dokter akan meng-approve hasil pemeriksaan tersebut. Hasil yang telah di
approve akan diberikan kepada bagian front office yang nantinya akan diberikan
kepada pasien sebagai hasil pemeriksaan, dan diberikan kepada bagian pemeriksaan laboratorium untuk disimpan di gudang arsip oleh petugas.
Berikut ini adalah gambaran proses bisnis dari hasil identifikasi yang ada, yang digambarkan dalam document flow proses pelayanan pasien. Document flow proses pelayanan pasien terdiri dari proses pendaftaran dan pembayaran dan
document flow pemeriksaan pasien dijelaskan pada Gambar 3.1 di halaman 18 dan
(22)
Document Flow Pendaftaran Pasien dan Pembayaran Front Office Front Office Pasien Pasien Mulai Identitas pasien Mencatat Data Registrasi Pasien Mengecek daftar peserta Atas permintaan dokter? Menghitung total biaya tagihan Total biaya tagihan Mencatat data pembayaran Daftar harga dan diskon Mengecek tujuan pemeriksaan Atas permintaan perusahaan? Identitas pasien Rujukan Dokter Rujukan Dokter Bukti Registrasi Daftar nama rekanan perusahaan Daftar nama peserta Tidak 1 Nota
pembayaran 2
Nota pembayaran Tidak Selesai Data pasien Bukti Registrasi Membayar 1 Nota pembayaran A A Ya Mendata Rujukan Data Rujukan Dokter Ya Pembayaran Data Pembayaran
(23)
Document Flow Pendaftaran Pasien dan Pembayaran Front Office Front Office Pasien Pasien Mulai Identitas pasien Mencatat Data Registrasi Pasien Mengecek daftar peserta Atas permintaan dokter? Menghitung total biaya tagihan Total biaya tagihan Mencatat data pembayaran Daftar harga dan diskon Mengecek tujuan pemeriksaan Atas permintaan perusahaan? Identitas pasien Rujukan Dokter Rujukan Dokter Bukti Registrasi Daftar nama rekanan perusahaan Daftar nama peserta Tidak 1 Nota
pembayaran 2
Nota pembayaran Tidak Selesai Data pasien Bukti Registrasi Membayar 1 Nota pembayaran A A Ya Mendata Rujukan Data Rujukan Dokter Ya Pembayaran Data Pembayaran
Gambar 3.2 Document Flow Pemeriksaan Pasien
3.1.2 Analisis Kebutuhan
Berdasarkan analisa dari identifikasi masalah yang telah dijelaskan maka ditemukan kebutuhan sistem pada proses registrasi dan pembayaran dalam membantu mencetak nota pembayaran, kartu pemeriksaan dan label untuk petugas laboratorium dan mengatur antrian pasien di setiap laboratorium pemeriksaan
(24)
serta pada proses pencatatan hasil dan rekam medis dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang membutuhkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada periode tertentu. Pasien yang akan melakukan pemeriksaan mendapatkan nota pembayaran dan mendapat satu nomor antrian yang berisi keterangan nomor antrian di masing-masing laboratorium pemeriksaan yang akan dituju. Apabila pasien tersebut melakukan pemeriksaan di semua laboratorium maka pasien mendapat satu nomor antrian yang berisi empat informasi nomor antrian di empat laboratorium pemeriksaan sedangkan kartu pemeriksaan dan label yang telah dicetak akan diserahkan petugas front office kepada petugas laboratorium yang berfungsi untuk membantu petugas pemeriksaan dalam melakukan validasi pasien. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, data hasil pemeriksaan pasien tersebut akan dicetak dan diarsip sesuai dengan history pemeriksaan tiap pasien sehingga ketika pasien membutuhkan kembali data yang lampau maka laboratorium masih menyimpan data tersebut dan bisa melayani kebutuhan pasien dengan baik.
3.2Perancangan Sistem
3.2.1 Model Pengembangan
Aplikasi pelayanan dan rekam medis laboratorium dirancang untuk memenuhi kebutuhan Laboratorium Bhakti Utama dalam membantu dalam mengelola proses pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan dan pencatatan rekam medis. Secara garis besar, proses yang akan dilakukan oleh sistem untuk membuat aplikasi pelayanan dan rekam medis laboratorium dapat digambarkan dengan menggunakan diagram blok seperti ditunjukkan pada Gambar 3.3. di halaman 21.
(25)
Input
Data Rujukan Dokter Data Rekanan
Perusahaan Data Diri Pasien
Data Biaya Pemeriksaan Data Diskon Data Pembayaran Data Laboratorium Data Dokter Data Hasil Pemeriksaan Parameter Proses Output Kartu Anggota Nota Pembayaran Nomer Antrian Laporan Pendaftaran Pasien Laporan Pasien Periksa Laporan Dokter Pemberi Rujukan Laporan Pembayaran Laporan Rekap Pemeriksaan Laboratorium Laporan Hasil Pemeriksaan Tiap Pasien Laporan Rekam Medis Registrasi dan Pembayaran Pencatatan Hasil Pemeriksaan dan Rekam Medis
Tanda Terima Ambil Hasil Kartu Pemeriksaan
dan Label
Gambar 3.3 Block Diagram Aplikasi Pelayanan dan Rekam Medis Laboratorium Bhakti Utama
Block Diagram dari aplikasi pelayanan dan rekam medis laboratorium
pada Gambar 3.3 menunjukkan bahwa terdapat 2 proses yang terjadi, yaitu proses registrasi dan pembayaran pasien, serta proses pencatatan hasil pemeriksaan dan rekam medis.
Pada proses registrasi dan pembayaran pasien dimulai dengan pengecekan status pasien, merupakan pasien baru atau pasien terdaftar. Jika merupakan pasien baru petugas memasukkan data lengkap pasien berdasarkan KTP yang akan disimpan dalam database pasien, kemudian petugas mencetak kartu anggota sebagai bukti bahwa pasien baru tersebut telah terdaftar dan data tersimpan. Untuk
(26)
status pasien terdaftar dan sudah memiliki kartu anggota, petugas cukup melakukan pencarian berdasarkan nomer kartu anggota atau nama pasien untuk dapat melanjutkan proses berikutnya. Untuk pasien yang sudah memiliki kartu anggota namun kartu anggota tersebut hilang, maka bagian front office akan melakukan pencarian berdasarkan nama atau ID pasien tersebut. Setelah nama pasien ditemukan petugas akan melakukan pencocokan data berdasarkan KTP pasien, setelah data pasien sesuai maka akan dicetak kartu anggota yang baru sesuai dengan data awal dan apabila terdapat perubahan pada data awal maka petugas akan memperbarui sesuai dengan data yang baru. Namun jika data pasien tidak ditemukan maka akan diinputkan sebagai pasien baru dan cetak kartu anggota. Setelah itu petugas memproses pemeriksaan pasien dengan memasukkan status pengantar pasien, termasuk pasien APS (atas permintaan sendiri), APD (atas permintaan dokter) atau APP (atas permintaan perusahaan). Pasien status APS melakukan pendaftaran hanya dengan menunjukan KTP sebagai indentitas pasien. Pasien status APD adalah pasien yang melakukan pendaftaran dengan menunjukkan KTP dan membawa surat rujukan dokter dari rumah sakit tempat pasien periksa, sedangkan pasien status APP adalah dengan menunjukkan kartu peserta atau bukti dari perusahaan yang akan digunakan sebagai syarat registrasi. Untuk pasien APS petugas akan melakukan inputan tujuan periksa dan jenis pemeriksaan sesuai dengan keinginan pasien. Untuk pasien APD petugas akan melakukan inputan data dokter pemberi rujukan, tujuan periksa sesuai dengan rujukan dokter, dan jenis pemeriksaan. Dari inputan pasien, tujuan periksa, data rujukan dokter, dan jenis pemeriksaan akan menghasilkan total pembayaran. Data pasien membayar akan disimpan di database pemeriksaan
(27)
yang digunakan oleh petugas untuk mencetak kartu pemeriksaan dan label yang akan diberikan kepada petugas laboratorium di masing-masing laboratorium pemeriksaan, mencetak nota pembayaran yang digunakan sebagai bukti pembayaran yang akan diberikan kepada pasien dan nomor antrian untuk mengetahui keberadaan urutan pasien di masing-masing laboratorium pemeriksaan yang akan dituju. Kartu pemeriksaan dan label ini merupakan kartu periksa pasien per-kedatangan yang didalamnya berisi label yang berfungsi untuk memberi penanda pada sample yang diambil. Untuk pasien APP petugas akan melakukan inputan data rekanan perusahaan, data pasien, tujuan periksa dan jenis pemeriksaan sesuai dengan permintaan perusahaan. Data pasien APP akan disimpan di database pemeriksaan yang digunakan oleh petugas untuk mencetak kartu pemeriksaan dan label serta nomor antrian sesuai dengan laboratorium pemeriksaan yang akan dituju. Data tujuan periksa berisi informasi diskon yang akan diberikan berdasarkan status pemeriksaan pasien, nama dokter pemberi rujukan, data rekanan perusahaan. Data jenis pemeriksaan ini berisi informasi nama pemeriksaan berdasarkan data kategori pemeriksaan dan data laboratorium, dan besarnya biaya pemeriksaan.
Nomor antrian yang diberikan kepada pasien dibuat dengan tujuan agar tidak ada laboratorium pemeriksaan yang tidak terisi. Setiap pasien memungkinkan dapat melakukan lebih dari satu macam pemeriksaan di banyak laboratorium pemeriksaan, sehingga pasien mendapatkan nomor antrian sesuai dengan banyaknya laboratorium pemeriksaan yang dituju. Nomor antrian tersebut dibuat berdasarkan jam kedatangan pasien pada saat pasien melakukan proses pembayaran. Petugas akan melakukan pemanggilan berdasarkan giliran pasien
(28)
disetiap laboratorium, setelah pasien selesai melakukan pemeriksaan di laboratorium pemeriksaan, petugas medis yang berada pada masing-masing laboratorium tersebut akan memberikan kartu pemeriksaan kepada petugas laboratorium yang bertujuan sebagai informasi bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan agar petugas laboratorium dapat melakukan pemanggilan pasien berikutnya. Gambaran kondisi awal antrian pasien yang terjadi dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kondisi Awal Antrian
No. Urut Lab A Lab B Lab C Lab D
1. Andy - A1 Sheila - B1 Sheila - C1 Shinta - D1 2. Raka - A2 Shinta - B2 Raka - C2 Aji - D2 3. Shinta - A3 Aji - B3 Martha - C3 Nita - D3 4. Nita - A4 Nita - B4 Shinta - C4 Dona - D4 5. Dona - A5 Dona - B5 Aji - C5 Yudith - D5 6. Maya - A6 Maya - B6 Nita - C6 Maya - D6
7. Dona - C7
8. Maya - C8
Pada kondisi awal antrian menggambarkan bahwa terdapat 10 pasien yang akan melakukan pemeriksaan. Pasien bernama Andy dengan nomor antrian A1 yang berarti Andy merupakan pasien pertama di laboratorium A. Pasien bernama Sheila mendapat nomor antrian B1 dan C1 karena melakukan pemeriksaan di dua laboratorium berbeda dengan urutan pertama, sednoteangkan pasien Raka mendapat nomor antrian A2 dan C2, yang artinya Raka mendapatkan urutan kedua di laboratorium A dan laboratorium C. Pasien Martha mendapat nomor antrian C3. Pasien Shinta mendapat nomor antrian A3, B2, C4 dan D1 yang artinya Shinta mendapat giliran ketiga di laboratorium A, giliran kedua di laboratorium B, giliran keempat di laboratorium C dan giliran pertama di laboratorium D, begitu juga dengan pasien Aji mendapat nomor antrian B3, C5
(29)
dan D2, pasien Nita mendapat nomor antrian A4, B4, C6 dan D3, pasien Dona mendapat nomor antrian A5, B5, C7 dan D4, Yudith mendapat nomor antrian D5 dan Maya mendapat nomor antrian A6, B6, C8 dan D6.
Tabel 3.2 Kondisi Antrian Pasien Awal akan Diperiksa
No. Urut Lab A Lab B Lab C Lab D
1. Andy - A1 Sheila - B1 Sheila - C1 Shinta - D1 2. Raka - A2 Shinta - B2 Raka - C2 Aji - D2 3. Shinta - A3 Aji - B3 Martha - C3 Nita - D3 4. Nita - A4 Nita - B4 Shinta - C4 Dona - D4 5. Dona - A5 Dona - B5 Aji - C5 Yudith - D5 6. Maya - A6 Maya - B6 Nita - C6 Maya - D6
7. Dona - C7
8. Maya - C8
Tabel 3.3 Kondisi Antrian Pasien yang sedang Melakukan Pemeriksaan
No. Urut Lab A Lab B Lab C Lab D
1. Andy - A1 Sheila - B1 Raka - C2 Shinta - D1 2. Nita - A4 Aji - B3 Martha - C3 Aji - D2 3. Dona - A5 Nita - B4 Aji - C5 Nita - D3 4. Maya - A6 Dona - B5 Nita - C6 Dona - D4 5. Raka - A2 Maya - B6 Dona - C7 Yudith - D5 6. Shinta - A3 Shinta - B2 Maya - C8 Maya - D6
7. Sheila - C1
8. Shinta - C4
Pada tabel kondisi antrian pasien awal akan diperiksa menjelaskan bahwa pada laboratorium A dapat langsung melayani pasien Andy dengan nomor antrian A1, ditandai dengan warna merah karena kondisi laboratorium sedang kosong. Untuk pasien Sheila yang memiliki dua nomor antrian yaitu B1 dan C1 maka dapat memasuki salah satu laboratorium pemeriksaan untuk dilayani, dengan kondisi apabila telah diperiksa di salah satu laboratorium tersebut maka nama pasien Sheila secara otomatis akan berada diposisi antrian paling bawah sebagai tanda bahwa pasien tersebut sedang melakukan proses pemeriksaan di
(30)
labroatorium lain sehingga laboratorium dapat melayani pasien selanjutnya terlebih dahulu. Sesuai dengan Tabel 3.3 di halaman 25, pasien Sheila dengan nomor antrian B1 memasuki laboratorium B yang ditandai dengan warna merah untuk melakukan pemeriksaan maka nama pasien Sheila dengan nomor antrian C1 pada laboratorium C akan berada pada urutan paling bawah yang ditandai dengan warna kuning dan laboratorium C dapat melakukan pemeriksaan kepada pasien selanjutnya yaitu pasien Raka dengan nomor antrian C2. Pasien Raka juga memiliki dua nomor antrian yaitu A2 dan C2, karena pasien Raka sedang dilayani di laboratorium C yang ditandai dengan warna merah maka pasien Raka pada laboratorium A akan berada pada urutan paling bawah yang ditandai dengan warna kuning. Untuk pasien Shinta yang memiliki empat nomor antrian yaitu A3, B2, C4 dan D1 sistem akan mengecek apakah pasien Shinta dengan nomor antrian A3 ada pada antrian laboratorium A, jika iya maka dilakukan pengecekan apakah di laboratorium A sedang melakukan pemeriksaan atau tidak, apabila sedang melakukan pemeriksaan maka sistem akan melakukan pengecekan di laboratorium selanjutnya sampai pada kondisi bahwa laboratorium tersebut kosong sehingga pasien Shinta dapat melakukan pemeriksaan. Sebagai contoh sesuai dengan Tabel 3.3 pasien Shinta tidak dapat melakukan pemeriksaan pada laboratorium A, B dan C karena pada saat dilakukan pengecekan di masing-masing laboratorium tersebut sedang melakukan pemeriksaan, pada laboratorium A sedang melakukan pemeriksaan pasien Andy, pada laboratorium B sedang melakukan pemeriksaan pasien Sheila, pada laboratorium C melakukan pemeriksaan pasien Raka. Setelah itu sistem melakukan pengecekan pada laboratorium D, apakah pasien Shinta dengan nomor antrian A3 ada pada antrian
(31)
laboratorium D, jika iya maka dilakukan pengecekan apakah di laboratorium D sedang melakukan pemeriksaan atau tidak, jika tidak maka dilakukan pengecekan apakah nomor antrian D1 merupakan antrian terkecil, apabila merupakan antrian terkecil maka pasien Shinta dengan urutan D1 dapat terlayani. Ketika pasien Shinta sedang melakukan pemeriksaan pada laboratorium D yang ditandai dengan warna merah maka nama pasien Shinta dengan nomor antrian A3 di laboratorium A, B2 di laboratorium B, dan nomor antrian C4 di laboratorium C akan berada pada urutan paling bawah dan ditandai dengan warna kuning di masing-masing laboratorium tersebut sesuai dengan Tabel 3.3.
Tabel 3.4 Kondisi Antrian Pasien Laboratorium A Selesai Pemeriksaan
No. Urut Lab A Lab B Lab C Lab D
1. Andy - A1 Sheila - B1 Raka - C2 Shinta - D1 2. Nita - A4 Aji - B3 Martha - C3 Aji - D2 3. Dona - A5 Dona - B5 Aji - C5 Dona - D4 4. Maya - A6 Maya - B6 Dona - C7 Yudith - D5 5. Raka - A2 Shinta - B2 Maya - C8 Maya - D6 6. Shinta - A3 Nita - B4 Sheila - C1 Nita - D3
7. Shinta - C4
8. Nita - C6
Pada kondisi pasien Andy sudah selesai terlebih dahulu melakukan pemeriksaan di laboratorium A yang ditandai dengan warna hijau seperti pada Tabel 3.4, maka pasien Nita akan menjadi pasien selanjutnya yang melakukan pemeriksaan dibanding pasien Raka dan Shinta karena kedua pasien tersebut masih dalam proses pemeriksaan di laboratorium lain. Pasien Nita memiliki empat nomor antrian yaitu A4, B4, C6 dan D3, karena pasien Nita sedang dilayani di laboratorium A yang ditandai dengan warna merah maka pasien Nita pada laboratorium B, C dan D akan berada pada urutan paling bawah yang ditandai dengan warna kuning.
(32)
Tabel 3.5 Kondisi Antrian pasien Laboratorium B Selesai Pemeriksaan
No. Urut Lab A Lab B Lab C Lab D
1. Andy - A1 Sheila - B1 Raka - C2 Shinta - D1 2. Nita - A4 Aji - B3 Sheila - C1 Nita - D3 3. Dona - A5 Nita - B4 Martha - C3 Dona - D4 4. Maya - A6 Dona - B5 Nita - C6 Yudith - D5 5. Raka - A2 Maya - B6 Dona - C7 Maya - D6 6. Shinta - A3 Shinta - B2 Maya - C8 Aji - D2
7. Shinta - C4
8. Aji - C5
Setelah selesai melakukan pemeriksaan pada laboratorium B yang ditandai dengan warna hijau seperti pada Tabel 3.5 maka nama pasien Sheila pada laboratorium C secara otomatis akan berada pada antrian paling atas namun belum bisa melakukan pemeriksaan karena di laboratorium C sedang melakukan pemeriksaan terhadap pasien Raka. Untuk pasien Aji akan menjadi pasien selanjutnya yang melakukan pemeriksaan dibanding pasien Shinta karena pasien tersebut masih dalam proses pemeriksaan di laboratorium lain. Pasien Aji memiliki tiga nomor antrian yaitu B3, C5 dan D2, karena pasien Aji sedang dilayani di laboratorium B yang ditandai dengan warna merah maka pasien Aji pada laboratorium C dan D akan berada pada urutan paling bawah yang ditandai dengan warna kuning.
Tabel 3.6 Kondisi Antrian pasien Laboratorium C Selesai Pemeriksaan
No. Urut Lab A Lab B Lab C Lab D
1. Andy - A1 Sheila - B1 Raka - C2 Shinta - D1 2. Raka - A2 Aji - B3 Martha - C3 Aji - D2 3. Nita - A4 Nita - B4 Aji - C5 Nita - D3 4. Dona - A5 Dona - B5 Nita - C6 Dona - D4 5. Maya - A6 Maya - B6 Dona - C7 Yudith - D5 6. Shinta - A3 Shinta - B2 Maya - C8 Maya - D6
7. Sheila - C1
(33)
Setelah pasien Raka selesai melakukan pemeriksaan pada laboratorium C yang ditandai dengan warna hijau seperti pada Tabel 3.6 di halaman 28, maka nama pasien Raka pada laboratorium A secara otomatis akan berada pada antrian paling atas namun belum bisa melakukan pemeriksaan karena di laboratorium A sedang melakukan pemeriksaan terhadap pasien Andy. Untuk pasien Martha akan menjadi pasien selanjutnya yang melakukan pemeriksaan dibanding pasien Sheila dan Shinta karena pasien tersebut masih dalam proses pemeriksaan di laboratorium lain.
Tabel 3.7 Kondisi Antrian pasien Laboratorium D Selesai Pemeriksaan
No. Urut Lab A Lab B Lab C Lab D
1. Andy - A1 Sheila - B1 Raka - C2 Shinta - D1 2. Shinta - A3 Shinta - B2 Shinta - C4 Aji - D2 3. Nita - A4 Nita - B4 Martha - C3 Nita - D3 4. Dona - A5 Dona - B5 Nita - C6 Dona - D4 5. Maya - A6 Maya - B6 Dona - C7 Yudith - D5 6. Raka - A2 Aji - B3 Maya - C8 Maya - D6
7. Sheila - C1
8. Aji - C5
Pada saat pasien Shinta selesai melakukan pemeriksaan pada laboratorium D seperti pada Tabel 3.7, maka nama pasien Shinta pada laboratorium A, B dan C secara otomatis akan berada pada antrian paling atas yang ditadnai dengan warna kuning , namun belum bisa melakukan pemeriksaan karena di laboratorium A, B dan C sedang melakukan pemeriksaan. Untuk pasien Aji akan menjadi pasien selanjutnya yang melakukan pemeriksaan di laboratorium D. Pasien Aji memiliki tiga nomor antrian yaitu B3, C5 dan D2, karena pasien Aji sedang dilayani di laboratorium D yang ditandai dengan warna merah maka pasien Aji pada laboratorium B dan C akan berada pada urutan paling bawah yang ditandai dengan warna kuning.
(34)
Tabel 3.8 Kondisi Antrian Pasien saat Semua Pasien Selesai Melakukan Pemeriksaan
No. Urut Lab A Lab B Lab C Lab D
1. Andy - A1 Sheila - B1 Raka - C2 Shinta - D1 2. Raka - A2 Shinta - B2 Sheila - C1 Aji - D2 3. Shinta - A3 Aji - B3 Martha - C3 Nita - D3 4. Nita - A4 Nita - B4 Shinta - C4 Dona - D4 5. Dona - A5 Dona - B5 Aji - C5 Yudith - D5 6. Maya - A6 Maya - B6 Nita - C6 Maya - D6
7. Dona - C7
8. Maya - C8
Tabel 3.9 Kondisi Antrian Pasien setelah Semua Pasien Selesai Melakukan Pemeriksaan
No. Urut Lab A Lab B Lab C Lab D
1. Andy - A1 Sheila - B1 Raka - C2 Shinta - D1 2. Raka - A2 Shinta - B2 Sheila - C1 Aji - D2 3. Nita - A4 Nita - B4 Martha - C3 Nita - D3 4. Dona - A5 Dona - B5 Nita - C6 Dona - D4 5. Maya - A6 Maya - B6 Dona - C7 Yudith - D5 6. Shinta - A3 Aji - B3 Maya - C8 Maya - D6
7. Shinta - C4
8. Aji - C5
Pada kondisi pasien Andy selesai melakukan pemeriksaan maka pasien tersebut tidak terdapat pada antrian laboratorium manapun karena pasien tersebut hanya melakukan satu macam pemeriksaan. Untuk pasien Sheila yang telah selesai melakukan pemeriksaan pada laboratorium B maka secara otomatis nama pasien Sheila pada laboratorium C berada pada antrian paling atas yang ditandai dengan warna kuning seperti pada Tabel 3.8. Pasien Sheila dapat langsung melakukan pemeriksaan karena pada laboratorium C sedang dalam kondisi kosong. Untuk pasien Raka yang telah selesai melakukan pemeriksaan pada laboratorium C maka secara otomatis nama pasien Raka pada laboratorium A berada pada antrian paling atas yang ditandai dengan warna kuning. Pasien Raka
(35)
dapat langsung melakukan pemeriksaan karena pada laboratorium A sedang dalam kondisi kosong. Untuk pasien Shinta yang telah selesai melakukan pemeriksaan pada laboratorium D maka secara otomatis nama pasien Shinta pada laboratorium A, B dan C berada pada antrian paling atas yang ditandai dengan warna kuning. Pada saat tersebut sistem melakukan pengecekan apakah pasien Shinta dengan nomor antrian A3 ada pada antrian laboratorium A, jika iya maka dilakukan pengecekan apakah di laboratorium A sedang melakukan pemeriksaan atau tidak, apabila sedang melakukan pemeriksaan maka sistem akan melakukan pengecekan di laboratorium selanjutnya sampai pada kondisi bahwa laboratorium tersebut kosong sehingga pasien Shinta dapat melakukan pemeriksaan. Sesuai proses pada Tabel 3.9 di halaman 30, Pasien Shinta dapat langsung melakukan pemeriksaan pada laboratorium B karena pada laboratorium B sedang dalam kondisi kosong dan secara otomatis nama pasien Shinta pada laboratorium A dan C berada pada antrian paling atas yang ditandai dengan warna kuning. Untuk pasien langusng mendapat giliran pada laboratorium D dan secara otomatis nama pasien Aji pada laboratorium B dan C berada pada antrian paling atas yang ditandai dengan warna kuning. Pasien Raka dapat langsung melakukan pemeriksaan karena pada laboratorium D sedang dalam kondisi kosong.
Dari proses pendaftaran pasien yang dilakukan dapat menghasilkan laporan pendaftaran pasien yang digunakan untuk menampilkan detil pasien yang melakukan pendaftaran pada periode tertentu. Laporan dokter pemberi rujukan digunakan untuk menampilkan pasien yang melakukan pemeriksaan berdasarkan dokter yang memberi rujukan. Laporan pembayaran pasien digunakan untuk menampilkan detil data pembayaran pasien dimana laporan tersebut berisi tentang
(36)
nama pasien, nama petugas, tanggal transaksi, harga, subtotal dan status pembayaran. Laporan rekap pemeriksaan laboratorium merupakan laporan yang digunakan untuk menampilkan detil transaksi pemeriksaan yang dilakukan di tiap laboratorium pemeriksaan.
Pada proses pencatatan hasil pemeriksaan dan rekam medis didapat dari proses pemeriksaan pasien yang dimulai dari petugas melakukan pencocokan data pasien dan nomor antrian dengan data yang tersimpan pada database pemeriksaan yang ditampilkan sebagai informasi antrian pasien. Informasi antrian pasien ini digunakan untuk menampilkan data antrian pasien yang belum terlayani, apabila sama maka status pasien mengantri akan menjadi status pasien periksa, setelah pemeriksaan selesai status pasien periksa akan menjadi pasien terlayani yang digunakan sebagai penanda bahwa petugas dapat melakukan input hasil pemeriksaan. Petugas laboratorium memasukkan data hasil pemeriksaan dan data dokter laboratorium yang akan memberikan verifikasi yang akan disimpan dalam database hasil pemeriksaan dan dicetak. Hasil pemeriksaan yang telah dicetak diserahkan kepada dokter laboratorium agar dilakukan verifikasi. Hasil pemeriksaan yang telah di approve oleh dokter analis akan tersimpan sebagai rekam medis pemeriksaan pasien yang merupakan detil data keseluruhan pemeriksaan tiap pasien yang dilakukan di laboratorium klinik seperti hasil pemeriksaan darah, urine, feses, pemeriksaan radiologi, pemeriksaan jantung dan pemeriksaan USG.
(37)
3.2.2 Prosedur Pengembangan
A. System flow
1. System flow Pendaftaran Pasien dan Pembayaran
Proses bisnis yang ada pada Laboratorium Bhakti Utama dalam menjalankan pelayanan menemui beberapa kendala diantaranya yaitu belum adanya verifikasi antrian pasien sehingga menimbulkan adanya penumpukan, adanya perbedaan data antara bagian front office dengan bagian laboratorium pemeriksaan, hal ini terjadi karena belum terintegrasinya sistem yang berjalan pada bagian laboratorium dengan yang ada pada bagian front office sehingga petugas laboratorium harus melakukan pencatatan ulang data yang telah dicatat oleh bagian front office. Laboratorium masih melakukan penyimpanan data rekam medis secara manual. Setelah pasien selesai ditangani, maka berkas rekam medisnya akan disimpan pada gudang arsip sehingga memungkinkan dokumen rekam medis tidak terarsip dengan baik. Tidak terarsip dengan baiknya dokumen rekam medis tersebut dapat mempersulit petugas dalam melakukan pencarian, bahkan memungkinkan terjadi resiko kehilangan sehingga tidak dapat melayani permintaan pasien dengan baik.
System flow pendaftaran pasien dan pembayaran ini dimulai saat pasien
menemui petugas front office, sebelum melakukan pemeriksaan pasien akan diminta untuk menyerahkan identitas diri (KTP) yang akan digunakan oleh petugas untuk melakukan pengecekan status pasien terdaftar atau pasien baru. Jika pasien baru, maka petugas akan membantu pasien mengisikan data lengkap pasien berdasarkan KTP yang akan disimpan dalam database data pasien, kemudian petugas mencetak kartu anggota sebagai bukti bahwa terdapat data pasien baru
(38)
yang telah tersimpan. Jika status pasien adalah pasien lama dan sudah memiliki kartu anggota, maka petugas cukup melakukan pencarian berdasarkan input nomer kartu anggota untuk dapat melanjutkan proses berikutnya, tetapi jika pasien adalah pasien lama yang sudah memiliki kartu anggota namun kartu anggota tersebut hilang, maka bisa dilakukan pencarian berdasarkan nama atau ID pasien, setelah data pasien ditemukan dan sesuai dengan data pada KTP maka akan langsung dicetak kartu anggota yang baru dengan data awal dan apabila terdapat perubahan pada data awal maka petugas akan memperbarui sesuai dengan data yang baru. Namun jika data pasien tidak ditemukan maka akan diinputkan sebagai pasien baru dan cetak kartu anggota. Setelah itu petugas melakukan pengecekan status pemeriksaan pasien, termasuk pasien APS (atas permintaan sendiri), APD (atas permintaan dokter) atau APP (atas permintaan perusahaan). Tidak ada persyaratan khusus untuk pasien status APS. Pasien status APS dapat melakukan pendaftaran hanya dengan menunjukan KTP sebagai indentitas pasien. Pasien status APD adalah pasien yang melakukan pendaftaran dengan membawa surat rujukan dokter dari rumah sakit tempat pasien periksa, sedangkan pasien status APP adalah dengan menunjukkan kartu peserta atau bukti dari perusaan yang akan digunakan sebagai syarat registrasi. Untuk pasien APS dan APD petugas
front office akan menanyakan tujuan periksa sekaligus pemeriksaan apa saja yang
akan dilakukan. Setelah proses pengecekan pemeriksaan selesai, petugas akan memberikan total pembayaran kepada pasien berstatus APS dan APD, setelah pasien membayar maka petugas akan mencetak nota pembayaran yang digunakan sebagai bukti pembayaran yang akan diberikan kepada pasien dan nomor antrian untuk mengetahui keberadaan urutan pasien di masing-masing laboratorium
(39)
pemeriksaan yang akan dituju. Nota pembayaran dan nomor antrian tersebut akan diberikan kepada pasien sebagai bukti bahwa pasien tersebut telah melakukan pembayaran. Petugas front office juga akan mencetak kartu pemeriksaan dan label yang akan diberikan kepada petugas laboratorium di masing-masing laboratorium pemeriksaan, Kartu pemeriksaan dan label ini merupakan kartu periksa pasien untuk satu kali kedatangan yang didalamnya berisi label yang berfungsi untuk memberi penanda pada sample yang diambil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.4 di halaman 36 dan Gambar 3.5 di halaman 37 System Flow Pendaftaran Pasien dan Pembayaran.
(40)
System Flow Pendaftaran Pasien dan Pembayaran Petugas Laboratorium Petugas Laboratorium Front Office Front Office Pasien Pasien Identitas pasien Mulai Identitas pasien Data Identitas pasien
Pasien Baru ?
Data pasien
Status = ada
Status = ada
Kartu anggota
Ya Ya
Tidak
Input ID kartu anggota Ya Tidak Ada perubahan ? Perubahan data pasien Data pasien Data pasien
Cari ID / nama pasien Cek status pengantar pasien Tambah data pasien Update data pasien Cek data pasien Cetak kartu anggota Tidak Ya Cek kartu anggota Tidak 1
(41)
System Flow Pendaftaran Pasien dan Pembayaran Petugas Laboratorium Petugas Laboratorium Front Office Front Office 2 Nota Pembayaran Pasien Pasien Data Dokter Referensi Total biaya tagihan Pembayaran pasien Cetak Nota Pembayaran Menampilkan biaya pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Input pemeriksaan Kategori Pemeriksaan Jenis pemeriksaan Pemeriksaan Detail A A Simpan Rujukan Rujukan Ya 1 Nota Pembayaran Bayar Selesai Nomer antrian 1 Nota Pembayaran Rujukan Nomer antrian Rujukan Permintaan dokter? Cetak Antrian Cetak Kartu Pemeriksaan dan Label Permintaan sendiri? Tidak Ya Tidak Rekanan Data Pasien Pemeriksaan Detail Pemeriksaan Kartu Pemeriksaan dan Label 1 Uang Data Pembayaran
Gambar 3.5 System Flow Pendaftaran Pasien dan Pembayaran (2) 2. System flow Pemeriksaan Pasien
System flow pemeriksaan pasien ini dimulai dari pasien menemui petugas
laboratorium dan menunjukkan bukti pembayaran serta nomor antiran sebagai bukti bahwa pasien tersebut sudah pelakukan registrasi dan melunasi biaya
(42)
pemeriksaan. Bukti tersebut digunakan oleh petugas laboratorium untuk melakukan pencocokan data pasien dan nomor antrian, apabila sama maka pasien dapat langsung melakukan pemeriksaan. Setelah pemeriksaan selesai bagian pemeriksaan akan memberikan hasil yang telah didapat kepada petugas laboratorium untuk diinputkan dan kemudian dicetak untuk diserahkan kepada dokter laboratorium agar dilakukan verifikasi terhadap hasil yang telah diperiksa. Untuk lebih jelasnya, system flow pemeriksaan pasien reguler ini dapat dilihat pada Gambar 3.6.
System Flow Pemeriksaan Pasien Perusahaan
Rekanan
Perusahaan
Rekanan Petugas DokterDokter Front OfficeFront Office Pemeriksaan Petugas Pemeriksaan Petugas Laboratorium Petugas Laboratorium Pasien Pasien Ya Tidak Pemeriksaan Detail Pencatatan Hasil Periksa Pasien
Data periksa / ambil sampel pasien Pilih nama pasien dan no.registrasi Validasi pasien Selesai Memeriksa /ambil sampel pasien 2 Hasil pemeriksaan Nota pembayaran Data diri sesuai ? Nomer antrian 2 Hasil pemeriksaan Cetak hasil pemeriksaan Mulai Input hasil pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nota pembayaran Nomer antrian Data pasien Approval dokter Pemeriksaan 1 Hasil pemeriksaan Data registrasi
Data periksa / ambil sampel pasien 1 Hasil pemeriksaan A 1 Hasil pemeriksaan terverifikasi 1 Hasil pemeriksaan terverifikasi Pasien Reguler? Ya Tidak Cari nama pasien 2 Hasil pemeriksaan
terverifikasiHasil pemeriksaan 1 terverifikasi
2 Hasil pemeriksaan
terverifikasiHasil pemeriksaan 1 terverifikasi
(43)
3. System flow Pembuatan Laporan
Pada sistem pembuatan laporan, petugas akan membuat 12 laporan yang terdiri dari 5 laporan untuk pasien, yaitu kartu anggota, nota pembayaran, nomor antrian, hasil pemeriksaan, dan tanda terima ambil hasil, 1 laporan untuk petugas laboratorium yaitu kartu pemeriksaan dan label, dan 6 laporan ditujukan untuk bagian kepala laboratorium, yaitu rekap pendaftaran pasien, rekap pasien periksa, rekap dokter pemberi rujukan, rekap pembayaran pasien, rekap pemeriksaan tiap laboratorium, laporan rekam medis.
Berikut ini system flow pembuatan laporan yang ditunjukkan pada Gambar 3.7.
Sistem Flow Pelaporan
Kepala Laboratorium Kepala Laboratorium Front Office Front Office Mulai Rekap dan Cetak Laporan Pasien Pemeriksaan Rekanan Laboratorium Dokter Kategori Pemeriksaan Rujukan Jenis Pemeriksaan Rekap pendaftaran pasien Rekap pasien periksa Rekap dokter pemberi rujukan Rekap pembayaran pasien Rekap pemeriksaan tiap laboratorium Laporan rekam medis Selesai Referensi Pemeriksaan Detil Rekam Medis Hasil Pemeriksaan Paket Pilih Periode
(44)
B. Context Diagram
Pada context diagram aplikasi pelayanan dan rekam medis terdapat 3 entitas yaitu, pasien, petugas laboratorium dan kepala laboratorium. Sistem informasi ini menghasilkan 12 laporan untuk pasien dan kepala laboratorium, yaitu kartu anggota, nota pembayaran, nomor antrian, hasil pemeriksaan, tanda terima ambil hasil, rekap pendaftaran pasien, rekap pasien periksa, rekap dokter pemberi rujukan, rekap pembayaran pasien, rekap pemeriksaan tiap laboratorium, laporan rekam medis. Gambar 3.8 adalah gambar Context Diagram Pelayanan dan Rekam Medis Laboratorium Bhakti Utama.
Gambar 3.8 Context Diagram Pelayanan dan Rekam Medis Laboratorium Bhakti Utama
Kartu Pem eriksaan dan Label
Tanda Terima Ambil Hasil Nota Pembayaran
Nomor Antrian Laporan Rekam Medis Rekap Pem eriksaan Tiap Pasien Rekap Pem bayaran Pasien
Rekap Dokter Pemberi Rujukan Rekap Pasien Periksa Rekap Pendaftaran Pasien
Informasi Antrian
Hasil Pem eriksaan Data Pemeriksaan Pasien
Hasil Pem eriksaan Terverifikasi
Data Pemeriksaan
Kartu Anggo ta
Rujukan Dokter Identitas Pasien
0
Aplikasi Pelayanan dan Rekam Medis Laboratorium Bhakti Utama
+
Petugas Laboratorium
Pasien
Kepala Laboratorium
(45)
C. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Pelayanan dan Rekam Medis Laboratorium.
Aplikasi pelayanan dan rekam medis laboratorium ini terdiri dari 4 proses subsistem, yaitu mengolah data awal, pendaftaran dan pembayaran, pemeriksaan pasien, dan pelaporan. Untuk lebih jelasnya, DFD Level 0 Pelayanan dan Rekam Medis Laboratorium Bhakti Utama ini dapat dilihat pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9 DFD Level 0 Pelayanan dan Rekam Medis Laboratorium Bhakti Utama
[Tanda Terim a Am bil Hasil] [Kartu Pemeriksaan dan Label]
Info Paket Data Paket
Sim pan Data Paket
Data Rujukan
Sim pan Rujukan
Info Pemeriksaan Pasien [Nota Pem bayaran]
[Nom or Antrian] Info Data Pasien
[Laporan Rekam Medis] [Rekap Pemeriksaan Tiap Pasien]
[Rekap Pasien Periksa]
[Rekap Pembayaran Pasien] [Rekap Dokter Pem beri Rujukan] [Rekap Pendaftaran Pasien] Info Hasil Pemeriksaan
Data Hasil Pem eriksaan
Sim pan Hasil Pemeriksaan
[Hasil Pemeriksaan] [Inform asi Antrian]
[Data Pem eriksaan Pasien] [Hasil Pemeriksaan Terverifikasi] Dokter Laboratorium
Info Pemeriksaan
Info Kategori Info Jenis Pemeriksaan Info Referensi Info Dokter Rujukan
Info Rekanan Info Laboratorium
[Kartu Anggota] [Data Pem eriksaan]
[Rujukan Dokter] [Identitas Pasien]
Data Periksa
Sim pan Pem eriksaan Data Pasien
Sim pan Data Pasien
Sim pan Data Referensi Data Referensi Sim pan Jenis Pemeriksaan
Data Jenis Pemeriksaan Sim pan Data Kategori
Data Kategori
Sim pan Data Laboratorium Data Laboratorium Sim pan Data Rekanan
Data Rekanan Sim pan Data DokterData Dokter Sim pan Data Pengguna
Data Pengguna Pasien Petugas Laboratorium Kepala Laboratorium 1
Mengelolah Data Awal
2
Pendaftaran dan Pem bayaran
+ 3 Pemeriksaan Pasien + 4 Laporan 1 Pengguna 2 Dokter 3 Rekanan 4 Laboratorium
5 PemeriksaanKategori
6 Jenis Pemeriksaan 7 Referensi
10 Pasien
11 Pemeriksaan
12 PemeriksaanHasil 9 Rujukan
(46)
D. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Subproses Pendaftaran dan Pembayaran. Pada subproses pendaftaran dan pembayaran terdapat proses pengecekan status keanggotaan pasien dan proses pembayaran yang digunakan untuk melakukan proses pembayaran pasien. Gambar 3.10 adalah gambar Subproses Pendaftaran dan Pembayaran.
Gambar 3.10 DFD Level 1 Subproses Pendaftaran dan Pembayaran
[Info Paket]
[Simpan Rujukan] [Data Rujukan]
[Nom or Antrian] [Nota Pem bayaran]
[Info Pem eriksaan Pasien]
[Info Rekanan] [Info Dokter Rujukan]
[Info Referensi]
[Info Jenis Pem eriksaan] [Info Kategori]
[Info Laboratorium ]
[Data Periksa] [Simpan Pemeriksaan]
[Info Data Pasien] [Data Pasien]
[Simpan Data Pasien]
[Data Pem eriksaan] [Rujukan Dokter]
[Identitas Pasien] [Kartu Anggota]
10 Pasien
11 Pemeriksaan Pasien
4 Laboratorium
3 Rekanan 2 Dokter 7 Referensi
6 Jenis Pemeriksaan 5 Kategori
Pemeriksaan 2.1
Cek Status Pasien
2.2
Pembayaran
2.3
Cetak Nota dan Nom or Antrian 9 Rujukan
(47)
E. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Subproses Pemeriksaan Pasien.
Pada subproses pemeriksaan pasien terdapat proses validasi yang digunakan untuk pengecekan ulang data pasien yang terdaftar untuk melakukan pemeriksaan dan proses pencatatan rekam medis. Untuk lebih jelasnya, DFD Level 1 Subproses Pemeriksaan Pasien dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11 DFD Level 1 Subproses Pemeriksaan Pasien
F. Conceptual Data Model (CDM)
Dari DFD kemudian dapat digambarkan tabel yang terlibat untuk pembuatan aplikasi ini. Berikut tabel-tabel yang terlibat dapat dilihat pada Gambar 3.12 di halaman 44.
[Kartu Pemeriksaan dan Label]
[Hasil Pemeriksaan ]
[Hasil Pemeriksaan Terverifikasi] [Dokter Laboratorium ]
[Simpan Hasil Pem eriksaan]
[Data Hasil Pemeriksaan]
[Inform asi Antrian] [Data Pem eriksaan Pasien] [Info Pem eriksaan]
11 Pemeriksaan
2 Dokter
Pasien
Petugas Laboratorium
12 Hasil
Pemeriksaan
3.1
Validasi
3.2
(48)
Gambar 3.12 Conceptual Data Model
G. Physical Data Model (PDM)
Dari CDM kemudian dapat dapat di generate kedalam PDM. Untuk lebih jelasnya pada Gambar 3.13 di halaman 45.
m ela kukan
m em proses
m ela kukan Hasil
Rekam M edi s
Pem eriksaan Detail
di gunakan di gunakan
di gunakan m enggun akan
m em beri m ela kukan
m em beri
Logi n
di skon m ela kukan
m ela kukan m em il iki
Pengguna kode_pengguna nama_pengguna usernam e password aktif office lab Dokter kode_dokter nama_dokter alamat_dokter no_tlp no_tlp2 isanalis Rekanan kode_rekanan nama_rekanan alamat_rekanan no_telpRekanan tanggal_daftarRekanan kunjungan_rekanan Laboratorium kode_lab nama_lab Kategori Pemeriksaan kode_kategori nama_kategori kode_arsip
Jenis Pem eriksaan kode_jPeriksa nama_jPeriksa harga_jPeriksa param eter_jPeriksa ispaket Referensi kode_ref nama_ref nilai_diskon keterangan Pasien kode_pasien nama_pasien alamat_pasien tanggal_registerPasien no_teleponPasien JK usia_pasien kunjungan tanggal_lahirPasien no_ktp tempat_lahir nama_ortu Pemeriksaan kode_pem eriksaan keterangan_pem eriksaan tanggal_pem eriksaan status_pem eriksaan biaya_pemeriksaan keterangan_pem eriksaan2 kunjungan_pemeriksaan batal approve isrekanan kode_periksaRekanan
Hasil Pem eriksaan kode_Hasil tanggal_Hasil keterangan_hasil catatan hasil status_Hasil analis_hasil arsip1 arsip2 arsip3 tanggal_selesai keterangan2 Rujukan kode_rujukan keterangan_rujukan Paket kode_paket idPaket
(49)
Gambar 3.13 Physical Data Model
KODE_KAT EGORI = KODE_KAT EGORI KODE_LAB = KODE_ LAB
KODE_PEM ERIKSAAN = KODE_PEMERI KSAAN KODE_DOKT ER = KODE_DOKT ER
KODE_PASI EN = KODE_PASI EN
KODE_KAT EGORI = KODE_KAT EGORI
KODE_RUJUKAN = KODE_RUJUKAN
KODE_JPERI KSA = KODE_J PERIKSA KODE_PEM ERIKSAAN = KODE_PEMERI KSAAN
KODE_HASI L = KODE_HASI L KODE_JPERI KSA = KODE_J PERIKSA
KODE_PEM ERIKSAAN = KODE_PEMERI KSAAN
KODE_KAT EGORI = KODE_KAT EGORI KODE_LAB = KODE_ LAB
KODE_JPERI KSA = KODE_J PERIKSA KODE_PAKET = KODE_PAKET
KODE_DOKT ER = KODE_DOKT ER KODE_DOKT ER = KODE_DOKT ER KODE_PASI EN = KODE_PASI EN
KODE_PENGGUNA = KODE_PENGGUNA
KODE_REF = KODE_ REF KODE_PASI EN = KODE_PASI EN
KODE_REKANAN = KODE_REKANAN
KODE_REKANAN = KODE_REKANAN PASSWORD varchar(32)
AKTIF s mallint OFFICE s mallint LAB s mallint
DOKTER KODE_DOKTER varchar(9) NAMA_DOKTER varchar(25) ALAMAT_DOKTER varchar(35) NO_TLP varchar(25) NO_TLP2 varchar(25) ISANALIS s mallint
NO_TELPREKANAN varchar(25) TANGGAL_DAFTARREKANAN tim es tam p KUNJUNGAN_REKANAN integer LABORATORIUM KODE_LAB varchar(5) NAMA_LAB varchar(25) KATEGORI_PEMERIKSAAN KODE_KATEGORI varchar(5) KODE_LAB varchar(5) NAMA_KATEGORI varchar(25) KODE_ARSIP s mallint
JENIS_PEMERIKSAAN KODE_JPERIKSA varchar(5) KODE_KATEGORI varchar(5) NAMA_J PERIKSA varchar(25) HARGA_JPERIKSA numeric (8,2) PARAMETER_JPERIKSA varchar(35) ISPAKET s mallint
REFERENSI KODE_REF varchar(9) NAMA_REF varchar(25) NILAIDISKON float KETERANGAN varchar(35) TANGGAL_LAHIRPASIEN tim es tam p
ALAMAT_PASIEN long varchar USIA_PASIEN varchar(3) NO_TELEPONPASIEN varchar(25) TANGGAL_REGISTERPASIEN tim es tam p KUNJUNGAN integer PEMERIKSAAN KODE_PEMERIKSAAN varchar(20) KODE_REKANAN varchar(9) KODE_PASIEN varchar(9) KODE_REF varchar(9) KODE_PENGGUNA varchar(5) KODE_DOKTER varchar(9) KODE_PAKET varchar(5) KODE_RUJUKAN varchar(20) TANGGAL_PEMERIKSAAN tim es tam p KETERANGAN_PEMERIKSAAN varchar(200) KETERANGAN_PEMERIKSAAN2 varchar(200) BIAYA_PEMERIKSAAN numeric (8,2) STATUS_PEMERIKSAAN s mallint
BATAL s mallint
APPROVE s mallint ISREKANAN s mallint KUNJUNGAN_PEMERIKSAAN integer KODE_PERIKSAREKANAN varchar(25) HASIL_PEMERIKSAAN KODE_HASIL varchar(25) KODE_PASIEN varchar(9) KODE_PEMERIKSAAN varchar(20) KODE_KATEGORI varchar(5) KODE_JPERIKSA varchar(5) TANGGAL_HASIL date KETERANGAN_HASIL long varchar CATATAN long varchar HASIL varchar(15) STATUS_HASIL s mallint ANALIS_HASIL varchar(25) ARSIP1 varchar(25) ARSIP2 varchar(25) ARSIP3 varchar(25) TANGGAL_SELESAI tim es tam p KETERANGAN2 varchar(100) RUJ UKAN KODE_RUJUKAN varchar(20) KODE_PASIEN varchar(9) KODE_DOKTER varchar(9) KETERANGAN_RUJUKAN varchar(50) PAKET KODE_PAKET varchar(5) KODE_JPERIKSA varchar(5) IDPAKET integer PEMERIKSAAN_DETAIL KODE_PERIKSADETAIL int KODE_PEMERIKSAAN varchar(20) KODE_JPERIKSA varchar(5) KODE_LAB varchar(5) KODE_KATEGORI varchar(5) HARGA numeric (8,2) SUBTOTAL numeric (8,2) STASTUS_PERIKSADETAIL s mallint WAKTU_PERIKSA tim es tam p ISACTIVE s mallint ISFINAL s mallint ISPERIKSA s mallint REKAM_MEDIS KODE_RM varchar(25) KODE_HASIL varchar(25) KODE_PEMERIKSAAN varchar(20) KODE_PASIEN varchar(9) KODE_DOKTER varchar(9) TANGGAL_APPROVE date TANGGAL_AMBILHASIL date STATUS_APPROVE s mallint STATUS_AMBILHASIL s mallint
(50)
H. Struktur Tabel
Berikut ini diuraikan struktur tabel yang digunakan dalam sistem : 1. Nama Tabel : Pasien
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data pasien Tabel. 3.10 Tabel Pasien
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_pasien Varchar(9) Primary Key 2. Kode_Rekanan Varchar(9) Foreign Key 3. Nama_pasien Varchar(30)
4. No_KTP Varchar(18)
5. Nama_Ortu Varchar(30)
6. JK Smallint
7. Tempat_LahirPasien Varchar(15) 8. Tanggal_Lahir Timestamp 9. Alamat_pasien Long varchar 10. Usia_pasien Varchar(3) 11. No_teleponPasien Varchar(25) 12. Tanggal_RegisterPasien Timestamp
13. Kunjungan Integer
2. Nama Tabel : Rekanan
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data rekanan Tabel. 3.11 Tabel Rekanan
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_Rekanan Varchar(9) Primary Key 2. Nama_Rekanan Varchar(25)
3. Alamat_Rekanan Varchar(50) 4. No_telpRekanan Varchar(25) 5. Tanggal_daftarRekanan Timestamp 6. Kunjungan_Rekanan Integer
(51)
3. Nama Tabel : Pengguna
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data pengguna Tabel. 3.12 Tabel Pengguna
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_pengguna Varchar(5) Primary Key 2. Nama_pengguna Varchar(25)
3. Username Varchar(10) 4. Password Varchar(32)
5. Aktif Smallint
6. Office Smallint
7. Lab Smallint
4. Nama Tabel : Referensi
Fungsi Tabel : menyimpan data referensi
Tabel. 3.13 Tabel Referensi
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_Ref Varchar(9) Primary Key 2. Nama_Ref Varchar(25)
3. NilaiDiskon Float
4. Keterangan Varchar(35)
5. Nama Tabel : Dokter
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data dokter Tabel. 3.14 Tabel Dokter
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_dokter Varchar(9) Primary Key 2. Nama_dokter Varchar(25)
3. Alamat_dokter Varchar(35) 4. No_Tlp Varchar(25) 5. No_Tlp2 Varchar(25) 6. Isanalis Smallint
(52)
6. Nama Tabel : Rujukan
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data rujukan dokter. Tabel. 3.15 Tabel Rujukan
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_rujukan Varchar(20) Primary Key 2. Kode_pasien Varchar(9)
3. Kode_dokter Varchar(9) 4. Keterangan_rujukan Varchar(50)
7. Nama Tabel : Paket
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data paket pemeriksaan. Tabel. 3.16 Tabel Rujukan
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_paket Varchar(5) Primary Key 2. Kode_jPeriksa Varchar(5)
3. IdPaket Integer
8. Nama Tabel : Jenis pemeriksaan
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data jenis pemeriksaan Tabel. 3.17 Tabel Jenis Pemeriksaan
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_jPeriksa Varchar(5) Primary Key 2. Kode_kategori Varchar(5)
3. Nama_jPeriksa Varchar(25) 4. Harga_jperiksa Numeric(8,2) 5. Parameter_jPeriksa Varchar(35) 6. Ispaket Smallint
9. Nama Tabel : Kategori pemeriksaan
(53)
Tabel. 3.18 Tabel Kategori Pemeriksaan
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_kategori Varchar(5) Primary Key 2. Kode_lab Varchar(5) Foreign key 3. Nama_kategori Varchar(25)
4. Kode_arsip Smallint
10. Nama Tabel : Laboratorium
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data laboratorium Tabel. 3.19 Tabel Laboratorium
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_lab Varchar(5) Primary Key 2. Nama_lab Varchar(25)
11. Nama Tabel : Pemeriksaan
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data pemeriksaan Tabel 3.20 Tabel Pemeriksaan
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_pemeriksaan Varchar(20) Primary Key 2. Kode_rekanan Varchar(9)
3. Kode_pasien Varchar(9) 4. Kode_pengguna Varchar(5) 5. Kode_Rujukan Varchar(20) 6. Kode_ref Varchar(9) 7. Kode_dokter Varchar(9) 8. Kode_Paket Varchar(5) 9. Tanggal_pemeriksaan Timestamp 10. Keterangan_pemeriksaan Varchar(200) 11. Keterangan_pemeriksaan2 Varchar(200) 12. Biaya_pemeriksaan Numeric(8,2) 13. Status_pemeriksaan Smallint
14. Batal Smallint
15. Approve Smallint
(54)
No Kolom Tipe Data Keterangan
17. Kode_periksaRekanan Varchar(25) 18. Kunjungan_pemeriksaan Integer
12. Nama Tabel : Pemeriksaan detil
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data pemeriksaan detil Tabel. 3.21 Tabel Pemeriksaan Detil
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. KodePeriksaDetail Integer Primary Key 2. Kode_pemeriksaan Varchar(20)
3. Kode_kategori Varchar(5) 4. Kode_jPeriksa Varchar(5) 5. Kode_lab Varchar(5) 6. Kode_kategori Varchar(5) 7. Harga Numeric(8,2) 8. Subtotal Numeric(8,2) 9. Isactive Smallint 10. Isfinal Smallint 11. Isperiksa Smallint 12. Status_periksaDetil Smallint
13. Nama Tabel : Hasil Pemeriksaan
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data hasil pemeriksaan pasien. Tabel. 3.22 Tabel Hasil Pemeriksaan
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_Hasil Varchar(25) Primary Key 2. Kode_pasien Varchar(9)
3. Kode_pemeriksaan Varchar(20) 4. Kode_kategori Varchar(5) 5. Kode_jPeriksa Varchar(5) 6. Tanggal_Hasil Date
7. Keterangan_hasil LongVarchar 8. Catatan LongVarchar 9. Hasil Varchar(15)
(55)
No Kolom Tipe Data Keterangan
10. Status_hasil Varchar(25) 11. Analis_hasil Varchar(25) 12. Arsip1 Varchar(25) 13. Arsip2 Varchar(25) 14. Arsip3 Varchar(25) 15. Tanggal_selesai Timestamp 16. Keterangan2 Varchar(100)
14. Nama Tabel : Rekam Medis
Fungsi Tabel : untuk menyimpan data rekam medis. Tabel. 3.23 Tabel Rekam Medis
No Kolom Tipe Data Keterangan
1. Kode_RM Varchar(9) Primary Key 2. Kode_Hasil Varchar(25)
3. Kode_pasien Varchar(9) 4. Kode_pemeriksaan Varchar(20) 5. Tanggal_app Date
6. Status_app Varchar(10) 7. Tanggal_ambilHasil Date
I. Desain Input Output
Desain input output dari aplikasi pelayanan dan rekam medis meliputi login, halaman depan, master, transaksi, dan laporan. Desain input output tersebut berupa :
1. Desain Halaman Depan
Pada halaman utama terdapat menu utama yang terdiri dari menu yang mengarah ke halaman master, transaksi, dan laporan. Menu halaman awal dapat dilihat pada Gambar 3.14 di halaman 52.
(56)
Rekam Medis Rekam Medis
Master Pasien Rekanan Pemeriksaan Antrian
Lab Darah Lab Radiologi Lab USG Lab EKG Semua Antrian
Pemeriksaan Lab Darah Lab Radiologi Lab USG Lab EKG Transaksi
Hasil Pemeriksaan
Enter Text
Laporan Pendaftaran Pasien Pasien Periksa Pembayaran Pemeriksaan Laboratorium Dokter Rujukan Pengaturan
Pengguna
Logout Rekam Medis
Gambar 3.14 Desain Halaman Depan
2. Halaman Tentang File Menu Login
Tentang File berisi menu login untuk dapat megakses aplikasi dengan menginputkan username dan password. Setelah login berhasil, maka akan muncul form menu utama. Menu login dapat dilihat pada Gambar 3.15.
Login
Login
Username
Password
LOGIN
Login Batal
(57)
3. Halaman Master Pasien
Halaman master pasien digunakan untuk melakukan proses maintenance data pasien. Pada halaman ini dapat dilakukan proses tambah data pasien yang baru pertama kali melakukan pemeriksaan dan belum memiliki kartu anggota, proses ubah untuk mengupdate detail data pasien yang sudah terdaftar jika terdapat perubahan dan proses hapus. Daftar pasien dapat dilihat pada gridview. Halaman master pasien dapat dilihat pada Gambar 3.16 dan Gambar 3.17 di halaman 54. Enter Text Enter Text Transaksi Rekam Medis Laporan Pendaftaran Pasien Pasien Periksa Pembayaran Pemeriksaan Laboratorium Dokter Rujukan Pengaturan Pengguna Tutup Pasien Pasien Master Pasien Rekanan Pemeriksaan Antrian Lab Darah Lab Radiologi Lab USG Lab EKG Semua Antrian Pemeriksaan Lab Darah Lab Radiologi Lab USG Lab EKG Transaksi Hasil Pemeriksaan Enter Text Laporan Pendaftaran Pasien Pasien Periksa Pembayaran Pemeriksaan Laboratorium Dokter Rujukan Pengaturan Pengguna Logout Rekam Medis
Nama Alamat No.Tlp Tanggal Register Kode
Baru Ubah Hapus Pemeriksaan
(58)
Pasien Pasien
Data Pasien Rekam Medis
Kode Nama
Nama Ortu
Tanggal Lahir Kode KTP
Alamat Usia
Tanggal Daftar
Jenis Kelamin Pria Wanita
No.Tlp
Rekanan
Tanggal Kode RM
Simpan Batal Cetak Kartu
Gambar 3.17 Desain Form Master Pendaftaran Pasien Baru
4. Halaman Master Rekanan
Halaman master rekanan digunakan untuk melakukan proses
maintenance data perusahaan rekanan. Pada halaman ini dapat dilakukan proses
tambah, ubah, hapus. Daftar satuan dapat dilihat pada gridview. Halaman master satuan dapat dilihat pada Gambar 3.18 dan Gambar 3.19 di halaman 55.
Rekanan
Rekanan
Nama Alamat No.Tlp Tanggal Daftar
Kode
Baru Ubah Hapus Pemeriksaan
(59)
Rekanan Rekanan
Data Rekanan Kode Nama Alamat No.Tlp Tanggal Daftar
Simpan Batal
Gambar 3.19 Desain Input Rekanan Baru
5. Halaman Master Pemeriksaan
Halaman master pemeriksaan digunakan untuk melakukan proses
maintenance data kategori dan jenis pemeriksaan. Pada halaman ini dapat
dilakukan proses tambah dan ubah. Daftar kategori dan jenis pemeriksaan dapat dilihat pada gridview. Halaman master pemeriksaan yang terdiri dari master kategori dan master jenis pemeriksaan dapat dilihat pada Gambar 3.20, Gambar 3.21 dan Gambar 3.22 di halaman 56.
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Nama Laboratorium Kode
Baru Ubah
Kategori Semua Jenis Pemeriksaan
Parameter
Kategori
Nama
Kode Harga
Jenis Pemeriksaan
Baru Ubah
(60)
Kategori
Kategori Kategori Kode Nama Laboratorium
Simpan Batal
Kode Arsip
Gambar 3.21 Desain Input Data Kategori
Jenis Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan Data Pemeriksaan
Kode Nama Harga Kategori
Simpan Batal
Item Paket
Tambah Hapus
Kode Nama Pemeriksaan
Nilai Normal
Pria Wanita
Gambar 3.22 Desain Input Data Jenis Pemeriksaan 6. Halaman Master Dokter
Halaman master dokter digunakan untuk melakukan proses maintenance data dokter pemberi rujukan dan dokter analis. Pada halaman ini dapat dilakukan proses tambah, ubah, hapus. Daftar data dokter dapat dilihat pada gridview. Halaman master dokter dapat dilihat pada Gambar 3.23 di halaman 57.
(61)
Dokter Dokter
Kategori Kode Nama Alamat
Simpan Batal
Analis
No. Telepon No. Telepon 2
Gambar 3.23 Desain Halaman Master Dokter 7. Halaman Master Laboratorium
Halaman master laboratorium digunakan untuk melakukan proses
maintenance data laboratorium. Pada halaman ini dapat dilakukan proses tambah,
ubah, hapus. Daftar data laboratoirum dapat dilihat pada gridview. Halaman master laboratorium dapat dilihat pada Gambar 3.24.
Laboratorium Laboratorium
Kode Nama Lab
Simpan Batal
Gambar 3.24 Desain Halaman Master Laboratorium
8. Halaman Master Referensi
Halaman master referensi digunakan untuk melakukan proses
maintenance data diskon. Pada halaman ini dapat dilakukan proses tambah, ubah,
hapus. Daftar diskon dapat dilihat pada gridview. Halaman master referensi dapat dilihat pada Gambar 3.25 di halaman 58.
(62)
Referensi Referensi
Kode Nama
Simpan Batal
Diskon Keterangan
Gambar 3.25 Desain Halaman Master Referensi
9. Halaman Form Transaksi Pemeriksaan
Halaman form transaksi pemeriksaan digunakan untuk mencatat data pemeriksaan pasien yang akan dilakukan. Pada halaman ini dapat dilakukan proses tambah jenis pemeriksaan, hapus jenis pemeriksaan, simpan data pembayaran dan cetak nota pembayaran. Daftar jenis pemeriksaan pasien dapat dilihat pada gridview. Halaman transaksi pemeriksaan dapat dilihat pada Gambar 3.26 dan Gambar 3.27.
Transaksi Pemeriksaan Transaksi Pemeriksaan
Data Pasien
Data Pemeriksaan
Enter Text Kode
Nama
Referensi
Dokter Rujukan Keterangan
OK Hapus
Kategori Laboratorium Biaya Pemeriksaan
Subtotal Diskon (0)% Grand Total
Cetak Nota Cetak Antrian Cetak Kartu Periksa dan Label Batal
(63)
Transaksi Pemeriksaan Rekanan Transaksi Pemeriksaan Rekanan
Data Pasien Enter Text
Referensi
OK Hapus
Kategori Laboratorium Biaya Pemeriksaan
Subtotal Diskon (0)% Grand Total
Batal Periksa Tambah
Nama Kode
Tutup
Gambar 3.27 Master Transaksi Pemeriksaan Rekanan 10. Halaman Form Antrian
Halaman form antrian digunakan untuk menampilkan data antrian di masing-masing laboratorium. Daftar antrian dapat dilihat pada gridview. Halaman master barang dapat dilihat pada Gambar 3.28.
Antrian Semua Laboratorium
Antrian Semua Laboratorium Nama
A No. Periksa No. Antrian Tanggal Daftar B Nama No. Periksa No. Antrian Tanggal Daftar
Nama
C No. Periksa No. Antrian Tanggal Daftar D Nama No. Periksa No. Antrian Tanggal Daftar
(64)
11. Halaman Form Pemeriksaan Laboratorium
Halaman form pemeriksaan laboratorium disajikan dalam dua macam tampilan yaitu form pemeriksaan semua laboratorium dan form pemeriksaan tiap laboratorium. Form pemeriksaan semua laboratorium digunakan untuk menampilkan semua data pasien untuk diinputkan data hasil pemeriksaannya. Halaman form pemeriksaan semua laboratorium dapat dilihat pada Gambar 3.29.
Daftar Pemeriksaan Semua Laboratorium
Daftar Pemeriksaan Semua Laboratorium
Kode Nama Pasien Referensi
No
Diagnosa Waktu
Enter Text
Enter Text
Kategori Laboratorium
Pemeriksaan
Gambar 3.29 Desain Form Pemeriksaan Semua Laboratorium
Pada form pemeriksaan semua laboratorium dapat menampilkan informasi pasien yang sedang dalam antrian, sedang dalam ruang pemeriksaan, belum rekam medis dan telah input rekam medis dengan cara pilih data yang ada pada gridview lalu akan tampil informasi jenis pemeriksaan, kategori dan berada pada laboratorium mana pemeriksaan tersebut dilakukan. Untuk halaman form
(1)
Gambar 4.69 Tampilan Laporan Rekap Pendaftaran Pasien
Berdasarkan uji coba No.27 pada Tabel 4.15 yang menjelaskan bahwa aplikasi dapat menampilkan laporan pasien periksa pada periode tertentu berhasil ditampilkan dan dapat dilihat pada Gambar 4.70.
(2)
135
Berdasarkan uji coba No.28 pada Tabel 4.15 yang menjelaskan bahwa aplikasi dapat menampilkan laporan rekap pembayaran pasien pada periode tertentu berhasil ditampilkan dan dapat dilihat pada Gambar 4.71.
Gambar 4.71 Tampilan Laporan Pembayaran Pasien
Berdasarkan uji coba No.29 pada Tabel 4.15 yang menjelaskan bahwa aplikasi dapat menampilkan laporan rekap pemeriksaan tiap laboratorium pada periode tertentu berhasil ditampilkan dan dapat dilihat pada Gambar 4.72.
(3)
Berdasarkan uji coba No.30 pada Tabel 4.15 yang menjelaskan bahwa aplikasi dapat menampilkan laporan dokter rujukan pada periode tertentu berhasil ditampilkan dan dapat dilihat pada Gambar 4.73.
Gambar 4.73 Tampilan Laporan Pemeriksaan Tiap Laboratorium
Berdasarkan uji coba No.31 pada Tabel 4.15 yang menjelaskan bahwa aplikasi dapat menampilkan laporan rekam medis pada periode tertentu berhasil ditampilkan dan dapat dilihat pada Gambar 4.74.
(4)
137
(5)
138 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap aplikasi pelayanan dan rekam medik laboratorium ini, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah aplikasi dapat menghasilkan informasi berupa laporan operasional laboratorium. Laporan tersebut antara lain adalah mencetak kartu anggota, nota pembayaran, kartu pemeriksaan dan label, nomer antrian, tanda terima hasil, rekap pendaftaran pasien, rekap pasien periksa, dokter pemberi rujukan, rekap pembayaran pasien, laporan pemeriksaan tiap laboratorium, laporan hasil pemeriksaan dan laporan rekam medis.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan sistem yang telah dibuat ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut:
1. Tampilan desktop untuk sistem yang dibuat ini masih sederhana sehingga perlu ditingkatkan lagi kualitasnya.
2. Pengembangan sistem informasi rekam medis yang terintegrasi antar semua unit laboratorium dan bagian dokter, sehingga proses pelayanan pasien yang terjadi dapat lebih cepat.
(6)
139
DAFTAR PUSTAKA
Bustami. 2011. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya. Erlangga, Padang.
DepKes RI. (2003). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 364/MenKes/SK/III/2003. Laboratorium Kesehatan.
DepKes RI. (2008). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 269/MenKes/PER/III/2008. Rekam medis.
Hatta, Gemala R., 2011. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. UIP, Jakarta.
Hillier, Frederick S. dan Gerald J. Lieberman, 2008, Introduction To Operations Research Eight Edition, Andi, Yogyakarta.
Jogiyanto, 2001. Analisis Dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis.ANDI,Yogyakarta.
Jogiyanto, 2005. Analisis & Desain. Andi Offset, Yogyakarta.
Marlinda, Linda, 2004. Sistem Basis Data, Andi, Yogyakarta.
Mulyono, Sri, 2007. Riset Operasi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Munif, Amrul dan Moch. Imron, 2010, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Sagung Seto, Jakarta.