2.11 Tegangan Injeksi
Tegangan injeksi filter aktif yang dibangkitkan ke sistem saluran tegangan rendah pada rangkaian filter aktif seri maka dapat dibuat diagram satu garis seperti
diperlihatkan Gambar 2.24 sebagai berikut:
Beban Vsuplai
Vload V
SAF
VSI P
L
Zs
Gambar 2.24 Diagram satu garis filter aktif seri koneksi ke sistem tegangan Zs merupakan impedansi sistem dari sistem saluran tegangan.
jXs Rs
Zs +
= ……...……………………………………2.36
Kemudian, V
L
+ ZsI
L
= V
SAF
Saat terjadi distorsi tegangan pada V + Vs
.....……………….………………2.37
L
maka tegangan fundamental terjadi turun atau naik sehingga V
SAF
S L
L SAF
V ZsI
V V
− +
= akan menginjeksikan atau memperbaiki kekurangan
tegangan pada Vs suplai sehingga Vs suplai tidak terdistorsi. ………...……...…………………2.38
kemudian arus beban I
L
=
L L
L
V P
I sebagai berikut:
.…..……………..…….……………………2.39 39
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Persamaan 2.39 tersebut V
L
Keterangan: dianggap sebagai referensi tegangan
distorsi.
V
SAF
V = Tegangan kompensasi filter aktif seri
1
V = Tegangan suplai
L
I = Tegangan beban
L
Maka daya filter aktif seri yang dihasilkan: =
Arus beban
=
SAF
S V
SAF
x I
L
...………………………...…………… 2.40
2.12 Diagram satu garis sistem saluran tegangan rendah yang ditinjau
Setelah dilakukan studi literatur pada jaringan distribusi maka pertimbangan penelitian ditinjau hanya pada jaringan tegangan rendah 380 V, data sekunder berupa
bentuk jaringan dan transformator distribusi 160 kVA 200.380 kV, impedansi short circuit transformator distribusi, kabel saluran distribusi tegangan rendah. Beban ada 2
jenis dalam kondisi linear dan kondisi beban non linear digunakan dioda seperti diperlihatkan pada Gambar 2
. 25. Pada penelitian ini penempatan Filter Aktif Seri
diletakkan pada sisi sekunder transfomator distribusi. Penempatan Filter aktif tersebut untuk mengisolir distorsi tegangan dan arus disebabkan oleh beban linear.
40
Universitas Sumatera Utara
160 kVA
380 V Transformator
yang diamati distorsi
Tegangan akibat arus
harmonisa
Linear Non linear
Sumber Tegangan
PCC
20 kV Distorsi
Tegangan
Gambar 2.25 Sistem saluran tegangan rendah
2.13 Model MatlabSimulink untuk sistem saluran tegangan rendah