3.3 Transformator Kopling
Transformator kopling adalah transformator untuk menginjeksi tegangan yang terdistorsi ke sistem saluran tegangan rendah yang disebabkan arus beban yang
tidak linear. Transformator kopling diserikan diantara tegangan suplai dan beban yang diperlihatkan seperti pada Gambar 3.5. Untuk menghitung kapasitas daya
transformator kopling dapat dihitung daya maksimun yang dihasilkan inverter seperti Persamaan 2.6.
Gambar 3.5 Transformator kopling pada filter aktif seri
3.4 Filter Output Inverter
Rangkaian filter ini digunakan untuk menghilangkan noise frekwensi tinggi
dan harmonisa yang dihasilkan oleh pengaruh swicthing pada saklar semikonduktor 49
Universitas Sumatera Utara
inverter. Rangkaian filter ini juga disebut filter output inverter yang diperlihatkan seperti Gambar 3.6 sebagai berikut:
Gambar 3.6 Model Matlab rangkaian filter
3.5 Sistem Kontrol Phase Locked Loop PLL
Phase Locked Loop PLL adalah sistem kontrol yang sifatnya tertutup. Sistem kontrol tertutup ini terdapat suatu rangkaian penghubung antara masukan
input dan keluaran output yaitu sebagai elemen umpan balik yang berfungsi untuk membandingkan harga masukan dan keluaran pada sistem. Pada sistem pengaturan
harga sesaat dari output senantiasa dinilai dan dibandingkan dengan harga sesaat masukan yang ingin dikontrol. Tegangan 3 fasa pada suplai dikirim ke blok kontrol
PLL untuk mensinkron semua komponen fundamental perpotongan nol zero 50
Universitas Sumatera Utara
crossing yang ada pada blok kontrol dari transformasi abcdq dan transformasi balik dqabc.
Blok rangkaian kontrol Gambar 3.7 menerangkan bahwa saat terjadi distorsi tegangan beban sebagai referensi masukan maka nilai masukan sesaat ditransformasi
ke sistem abcdq untuk penjumlahan sinyal dc sehingga mengeluarkan sinyal dc dan menghasilkan nilai error, nilai error tersebut dimasukkan ke PI untuk penguatan
sinyal dc.
Gambar 3.7 Model MatlabSimulink PLL Proses pengontrolan sinyal dc tersebut seperti diperlihatkan pada Gambar 3.8
yang selanjutnya nilai masukan semua blok diubah ke transformasi abcdq menghasilkan sinyal output V
SAF
51
kemudian ditransformasikan balik ke dqabc sehingga sinyal outputnya dalam bentuk arus bolak balik yang diatur
menggunakan PLL sebagai sinkronisasi urutan fundamental kemudian dimasukkan ke blok PWM
generator sebagai proses switching yang selanjutnya dikirim ke gate IGBT.
Universitas Sumatera Utara
Blok kontrol kerja sistem abcdq yang diuraikan di atas seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.8 dan Gambar 3.9.
V3dq
referensi
i
AFa
i
AFb
i
AFc
V PWM
Generator
abc
+ _
PI abc
dq V3
abc
V1
abc
+_
cos sin
t ω
t ω
+
abc dq
Ic
abc
PI dq
abc
+
PLL ω
t ke gate
IGBT
+ _
abc dq
+ _
abc dq
Vsaf
Gambar 3.8 Blok rangkaian kontrol Nilai input tegangan dan arus blok kontrol dalam bentuk 1 per unit, ini untuk
memudahkan dalam mensimulasikan model kontrol.
Gambar 3.9 Model rangkaian kontrol MatlabSimulink filter aktif seri 52
Universitas Sumatera Utara
3.6 Teknik Pengumpulan Data