“PERAN PERUSAHAAN WAMAR INTERNATIONAL DALAM REKONSTRUKSI IRAQ PASCA PERANG 2003-2008”

(1)

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

“PERAN PERUSAHAAN

WAMAR INTERNATIONAL DALAM REKONSTRUKSI

IRAQ

PASCA PERANG 2003-

2008”

Disusun oleh:

Adityo Arifianto (20130510198)

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

HALAMAN JUDUL

“PERAN PERUSAHAAN

WAMAR INTERNATIONAL DALAM REKONSTRUKSI IRAQ

PASCA PERANG 2003-

2008”

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

ADITYO ARIFIANTO

20130510198

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(3)

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik sarjana, baik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta maupun di perguruan tinggi lainnya.

Dalam skripsi saya ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Yogyakarta, 26 Desember 2016


(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk bapak saya:

Bapak Zaenal Arifin

Terimakasih atas perjuangan, dukungan, semangat, dan do’anya sehingga saya dapat

menyelesaikan studi dengan amat baik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


(5)

HALAMAN MOTTO

nilai itu akan mati tapi tidak dengan usaha dan semangat, jadi tetaplah berusaha maka itu yang menjadikanmu hidup”.


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... ii KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii HALAMAN MOTTO ... iv UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... v BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.

D. Hipotesa... Error! Bookmark not defined.

E. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.

F. Jangkauan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

G. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

H. Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined.

BAB II WAMAR INTERNATIONAL DALAM BISNIS INTERNATIONAL . Error! Bookmark not defined.

A. Perusahaan Wamar International ... Error! Bookmark not defined.

B. Misi Perusahaan Wamar International ... Error! Bookmark not defined.

C. Visi Perusahaan Wamar International ... Error! Bookmark not defined.

1. Dalam Penerbangan ... Error! Bookmark not defined.

2. Perusahaan Penerbangan Komersial ... Error! Bookmark not defined.

3. Militer ... Error! Bookmark not defined.

4. Pertahanan dan Keamanan ... Error! Bookmark not defined.

5. Pembangkit Listrik ... Error! Bookmark not defined.

6. Minyak Dan Gas ... Error! Bookmark not defined.

7. Pengadaan Logistik ... Error! Bookmark not defined.


(7)

9. Layanan Kesehatan ... Error! Bookmark not defined.

10. Daftar Sebagian Proyek Yang Dikerjakan Error! Bookmark not defined.

BAB III BERJALANYA PERANG DAN KONDISI IRAQ PASCA PERANG Error! Bookmark not defined.

A. Berjalannya Perang Iraq ... Error! Bookmark not defined.

1. Gerakan Pembuka ... Error! Bookmark not defined.

2. Gerak Maju ... Error! Bookmark not defined.

3. Pasukan Inggris Di Basra ... Error! Bookmark not defined.

4. Pasukan AS di Baghdad ... Error! Bookmark not defined.

B. Situasi Pasca Perang ... Error! Bookmark not defined.

C. Dampak Penyerangan Amerika Serikat Di IraqError! Bookmark not defined.

1. Dalam Bidang Sosial ... Error! Bookmark not defined.

2. Dalam Bidang Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.

3. Dampak Bidang Politik ... Error! Bookmark not defined.

D. Rekonstruksi Iraq ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV FAKTOR-FAKTOR WAMAR INTERNATIONAL BERINVESTASI DI IRAQ ... Error! Bookmark not defined.

A. Resiko yang Dihadapi Wamar International dengan Menggunakan Teori Business Costs of Conflict ... Error! Bookmark not defined.

1. Resiko Keamanan (Security Costs) ... Error! Bookmark not defined.

2. Resiko Manajemen Lainnya (Other Risk Management Costs) ... Error! Bookmark not defined.

3. Kerugian Material (Material Losses) ... Error! Bookmark not defined.

4. Biaya Peluang (Opportunity Costs) ... Error! Bookmark not defined.

5. Biaya Modal (Capital Costs) ... Error! Bookmark not defined.

6. Biaya Personel (Personnel Costs) ... Error! Bookmark not defined.

7. Biaya Litigasi (Litigation Costs) ... Error! Bookmark not defined.

8. Biaya Reputasi (Reputation Costs) ... Error! Bookmark not defined.

B. Potensi Keuntungan Yang Besar ... Error! Bookmark not defined.

1. Potongan Pajak Perusahaan Oleh Pemerintah Iraq ... Error! Bookmark not defined.


(8)

3. Potensi Investasi Yang Tinggi Disertai Dengan Kemudahan Akses Ke Iraq

Error! Bookmark not defined.

4. Investasi Wamar International di Iraq ... Error! Bookmark not defined.

C. Keamanan yang Terjamin ... Error! Bookmark not defined.

D. Motif Investasi Wamar dengan Teori Penanaman Modal Asing oleh David K. Eitemen ... Error! Bookmark not defined.

1. Motif Strategis ... Error! Bookmark not defined.

2. Motif Perilaku ... Error! Bookmark not defined.

3. Motif Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.

E. Analisis Keputusan Wamar International Berinvestasi di Iraq ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN ... Error! Bookmark not defined.


(9)

(10)

(11)

ABSTRAK

Setelah perang Irak berakhir, Irak mengalami kerugian ekonomi yang sangat signifikan. Untuk dapat melanjutkan status Irak sebagai sebuah Negara yang menjamin kemakmuran rakyatnya, Irak harus dibangun kembali. Namun, Pemerintah Irak tidak dapat melakukan rekonstruksi sendirian. Dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk bersama-sama membangun Irak kembali. Sehingga, Pemerintah Irak membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan asing untuk menanam investasi di rekonstruksi Irak. Amerika Serikat menawarkan beberapa perusahaannya, termasuk Wamar International, untuk bergabung dalam proyek rekonstruksi tersebut. Amanat tersebut merupakan tawaran yang cukup beresiko bagi Wamar International mengingat bahwa kondisi keamanan dalam negeri pasca-perang Irak masih belum stabil. Namun, Wamar International memutuskan untuk menanam investasi dalam jumlah besar dalam rekonstruksi Irak. Oleh karena itu, penulis dalam penelitian ini mencoba untuk mengkaji alasan mengapa Wamar International memutuskan untuk menanam investasi dalam jumlah besar dalam rekonstruksi Irak, dengan menggunakan analisis melalui teori Business of Peace oleh Jane Nelson dan teori Penanaman Modal Asing oleh David K. Eitemen sebagai pendukung, lalu dilengkapi dengan teori Model Aktor Rasional oleh Graham T. Allison dalam mengambil keputusan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan metode kualitatif.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada tanggal 23 Maret, pasukan koalisi bergerak diujung garis perbekalan yang merentang semakin panjang, dimana garis perbekalan yang melewati kawasan itu tidak benar-benar dikuasai pasukan koalisi. Akibatnya, pasukan logistik AS disergap oleh milisi pro-Saddam, yang biasanya mereka disebut sebagai fedayeen (Syuhada) di Kota An Nasiriyah. Terdapat beberapa prajurit AS ditawan. Usaha penyelamatan yang tadinya berjalan normal menjadi suatu pertempuran jalanan yang berdarah. Jalur-jalur yang melintasi kota dibersihkan untuk mengamankan gerakan suplai logistik dan gerak laju pasukan koalisi. Pada akhirnya pasukan koalisi harus masuk medan pertempuran yang terus berkecamuk selama satu seminggu sebelum kota tersebut bisa dikuasai. Salah satu faktor dan alasan sengitnya pertempuran di Kota An Nasiriyah adalah tibanya sejumlah besar milisi. Milisi tiba dengan kendaraan pribadi. Kendaraan yang mereka peroleh adalah kendaraan dalam bentuk apa saja seperti mobil, truk, maupun kendaraan berat. Hal itu dilakukan antara tanggal 22-23 Maret. Kaum fedayeen sendiri berasal dari banyak tempat,

diantaranya adalah mantan anggota “Tentara Rakyat” yang dibentuk tahun


(13)

politik. Kaum fedayeen juga berasal dari para anggota Partai Ba’ath sementara sisanya berasal dari negara-negara Muslim lain. Mereka menjalankan tugas atau misi dimana mereka menganggap perang ini sebagai perang suci melawan para penyerbu Barat. Walaupun divisi tentara regular yang mempertahankan Kota An Nasiriyah melarikan diri, pasukan AS menghadapi suatu perang perkotaan yang sulit demi suatu sasaran yang tidak penting. Pada saat itu kota ini berada dijalur suplai dan logistik para pasukan koalisi.

Pasukan AS di Baghdad berhenti dan beristirahat pada akhir Maret untuk memperoleh suplai kembali dan bersiap menyerang Baghdad. Pasukan AS telah sampai untuk bersiap mendekati kota dan menyiapkan pasukan untuk bisa menyerang lebih dari satu arah. Strategi ini akan menimbulkan kebingungan di antara pasukan yang bertahan mengenai dimana pukulan utama akan diarahkan. Kunci gerakan pasukan AS adalah celah Karbala yang terletak di antara Danau Razzazzah dan Sungai Eufrat, serta Bandara Baghdad Saddam International. Bandara tersebut memiliki arti simbolis serta arti penting dalam hal logistik. Tugas pertama pasukan AS adalah mengamankan Bendungan Hadithah untuk mencegah pasukan Zeni Iraq yang menghancurkan dan membanjiri tanah dibawahnya. Hal ini akan menyulitkan gerakan pasukan lapis baja. Pasukan Rangers AS merebut bendungan tersebut dan berhasil menangkis semua serangan balasan yang dilancarkan pasukan milisi. Akhirnya bisa membuka jalan bagi gerakan pasukan lapis baja. Perlawanan sengit yang terjadi membuat pasukan infanteri dan lapis baja AS berhasil mengamankan pintu


(14)

gerbang menuju Baghdad. Mereka menguasai tempat-tempat penyeberangan yang melintang di atas Eufrat. Mereka juga menggagalkan pasukan Zeni Iraq untuk meledakkan bahan-bahan peledak yang telah mereka pasang. Bandara dengan dapat cepat dapat dikuasai. Pasukan AS dikerahkan untuk siap menghadapi serangan balasan yang tidak terelakkan. Tentara reguler telah berantakan sementara Garda Republik sibuk ditempat lain. Tugas menyerang posisi-posisi pasukan AS jatuh ke pundak Fedayeen yang bersenjata ringan.

Sasaran terakhir adalah pusat kota sendiri. Hal ini dapat dicapai oleh gabungan daya tembak, keagresifan, dan kecepatan para pasukan koalisi. Pasukan yang cukup mempunyai kekuatan dan dapat beroperasi di dalam Baghdad. Mereka juga berantakan karena banyak korban berjatuhan dan dalam

banyak kasus tidak siap menghadapi serangan. “Thunder Runs”. Strategi ini

untuk menaklukkan sejumlah posisi yang tidak siap pertahanannya. Pasukan koalisi tetap menghadapi perlawanan sengit. Pada tanggal 5 April terjadi suatu pelarian oleh pasukan Iraq menuju kampung halaman Saddam di Tikrit. Mereka dibantu oleh pasukan lapis baja Garda Republik tetapi dapat dibendung oleh pasukan AS dan dipukul mundur.

Kini sisa-sisa terakhir dari rezim Saddam sudah dipinggir dan dipojokkan. Mereka semua bersiap melakukan pertahanan akhir. Gerombolan-gerombolan milisi Fedayeen menyerang pasukan AS dalam suatu pertempuran sengit yang menjadi kritis. Pasukan terdepan AS bertahan diposisinya dan bala bantuan harus bertempur untuk mencapai mereka. Pertempuran berlangsung


(15)

selama beberapa jam sebelum perlawanan dihancurkan. Gerakan terakhir dimulai pada malam 7-8 April. Pusat “Distrik Pemerintahan” di Baghdad dapat dikuasai AS. Ada sedikit perlawanan terorganisasi yang muncul. Sejumlah besar Fedayeen bertahan di universitas-universitas yang sudah ditinggalkan. Pada tanggal 9 April, kelompok-kelompok kecil para milisi terus bertempur di seluruh kota. Operasi untuk merebut Baghdad telah selesai. Pada tanggal 1 Mei, akhir peperangan dideklarasikan. Diperlukan waktu berbulan-bulan untuk memburu Saddam dan pendukung dekatnya. Negeri tersebut masih dilanda pemberontakan besar, tetapi misi untuk menyingkirkan Saddam dari kekuasaan telah diselesaikan.

Hasil perang setelah melawan para pengikut dan pendukung Saddam adalah dengan perobohan simbolis patung Saddam. Pada tanggal 9 April telah berakhirnya rezimnya. Perlu waktu untuk menangkap Sang Diktator dan para pembantu dekatnya. Operasi militer tersebut memperoleh hasil yang sangat mengesankan, walaupun mengalami sejumlah kegagalan dalam peperangan. Bahkan menghadapi perlawanan sengit dibeberapa tempat hanya 160 orang prajurit koalisi yang terbunuh selama operasi. Perencanaan, pelaksanaan, perlengkapan dan pelatihan yang baik sangat diperlukan. Perdamaian di Iraq terbukti lebih merugikan dibandingkan pada masa perang. Para pemberontak memerangi pasukan koalisi dan Pemerintah Iraq yang baru. Perang telah menarik kaum Jihadis dari berbagai negara lain yang ingin menyerang Barat.


(16)

Orang-orang lokal yang tidak puas memaksa pasukan koalisi tetap berada dalam posisi untuk bertempur dalam perang yang sangat berbeda jenisnya (Melihat Sejarah Perang Iraq 2003, 2014).

Kondisi Iraq sesudah peperangan panjang adalah terjadi kerusakan besar-besaran terhadap bangunan dan pendukungnya. Sarana dasar di kota-kota utama Iraq hancur dan peradaban dua sungai kuno juga rusak oleh api perang. Persediaan air minum dan tenaga listrik di Iraq sangat sulit. Polusi lingkungan juga sangat parah. Membubungnya harga barang, inflasi, pengangguran, kemiskinan, dan pengungsi serta masalah ekonomi dan sosial lainnya selalu menghantui rakyat Iraq. Sementara itu, trauma psikologi yang didatangkan perang kepada masa rakyat juga sulit disembuhkan. Perang juga mendatangkan masalah keamanan serius kepada Iraq. Selama 7 tahun ini, peristiwa kekerasan di dalam negeri Iraq tak kunjung padam dan ledakan bom bunuh diri selalu terjadi. Kondisi keamanan di Iraq sejauh ini masih sangat merisaukan. Seiring dengan mendekatnya jadwal penarikan mundur tentara AS, Peristiwa kekerasan di berbagai tempat Iraq semakin menjadi-jadi. Di beberapa kota di Iraq berturut-turut terjadi serangan bom mobil beruntun yang ditujukan kepada personel pasukan keamanan Iraq sehingga lebih dari 300 orang tewas atau luka-luka. Zona hijau pusat kota Baghdad terjadi serangan mortir. Perang juga telah memperparah bentrokan sekte agama di Iraq sehingga Iraq menghadapi bahaya terpecah-belah (International.CRI., 2010).


(17)

Pembangunan perekonomian yang terus dipulihkan kembali pasca perang Iraq, dan kekuatan ekonomi pun mulai dibangun di negeri itu. Pembangunan ekonomi ini masih mengandalkan bantuan dari AS. Departemen Perdagangan AS menyatakan pihaknya akan memimpin 15 perusahaan Negeri Paman Sam, termasuk Boeing, Ge-neral Electric, dan Wamar International, dalam misi kerjasama dan pembangunan kembali mulai Oktober untuk membantu pembangunan kembali Iraq. Misi tersebut membawa pakar bisnis ke negara pada saat kritis. Negara yang hancur memerlukan investasi di segala sektor. AS berupaya menarik sebanyak mungkin investor ke negara tersebut. Bagi mereka yang bersedia mengambil kesempatan itu akan ada potongan dan donasi dalam bentuk pajak serta bantuan untuk sosial. Produksi domestik bruto Iraq telah meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir menjadi 112 miliar USD. Pemerintah AS telah menganggarkan lebih dari 80 miliar USD untuk konstruksi, jalan raya, jalur kereta, telekomunikasi, keamanan dan pertahanan, serta proyek infrastruktur lain. AS telah mengeluarkan 700 miliar USD untuk donasi bagi perusahaan-perusahaan AS di Iraq. AS merupakan mitra dagang ketiga terbesar Iraq setelah Suriah dan Turki. AS menjadi pembeli minyak terbesar dari Iraq. Ekspor Negeri Paman Sam ke negara itu termasuk pula truk, peralatan pengeboran, dan telekomunikasi. Persetujuan serta amanat pemerintah AS serta bantun/ donasi yang di berikan pemerintah bagi perusahaan, maka Wamar International telah mendirikan dan menjalankan perusahaannya di Baghdad Iraq (International).


(18)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka muncul pertanyaan yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu: “Mengapa perusahaan Wamar

International menanam investasi yang besar dalam bidang rekonstruksi

Iraq?”

C. Landasan Teori

Teori berfungsi untuk memahami dan memberikan hipotesa secara sistematis, disamping menjelaskan maksud terhadap fenomena yang ada. Mochtar Masoed dalam “Ilmu Hubungan Internasional Disiplin Dan Metodologi”, menjelaskan bahwa yang dimaksud teori adalah suatu bentuk pernyataan yang menjawab pertanyaan “Mengapa”, artinya berteori adalah upaya memberi makna pada fenomena yang sedang terjadi. Pernyataan yang disebut teori itu berwujud sekumpulan generalisasi. Dalam generalisasi itu terdapat konsep-konsep, bahwa teori adalah pernyataan yang menghubungkan konsep-konsep secara logis. Teori menggabungkan serangkaian konsep menjadi satu penjelasan yang menunjukan bagaimana konsep-konsep itu secara logis saling berhubungan. Penjelasan permasalahan mengenai“Peran

Perusahaan Wamar International dalam Rekonstruksi Iraq Pasca Peran,

2003-2008”, maka teori utama yang digunakan untuk menganalisa adalah teori Business of Peace oleh Jane Nelson. Teori Business of Peace ini akan


(19)

membantu untuk membedah keuntungan dan kerugian (Business Costs Of Conflict & Business Benefits Of Peace) yang akan dipertimbangkan oleh sebuah perusahaan, dalam hal ini Wamar International, sebelum memutuskan untuk melakukan investasi di sebuah Negara pasca-perang, Irak.

Teori Business of Peace ini mengungkapkan bahwa ada beberapa variabel kerugian yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan sebuah operasi, perencanaan, dan investasi ke sebuah Negara rawan konflik atau Negara yang sedang berperang (business costs of conflict) (Nelson), antara lain:

1. Resiko Keamanan (Security Costs);

2. Resiko Manajemen Lainnya (Other Risk Management Costs); 3. Kerugian Material (Material Losses);

4. Biaya Kesempatan (Opportunity Costs);

5. Biaya Modal (Capital Costs); 6. Biaya Personel (Personnel Costs);

7. Biaya Litigasi (Litigation Costs);

8. Biaya Reputasi (Reputation Costs).

Teori kedua yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teori hubungan internasional yang mempelajari politik luar negeri, yaitu Graham T Allison. Mengajukan tiga model untuk mendeskripsikan proses pembuatan keputusan politik luar negeri. Ketiga model tersebut adalah: Model Aktor


(20)

Rasional, Model Proses Organisasi, dan Model Organisasi. Menjawab pertanyaan “Peran Perusahaan Wamar International dalam Rekonstruksi Iraq Pasca Peran, 2003-2008”, maka saya akan menggunakan Model Aktor Rasional.

Dimodel ini berasal dari Graham T. Allison menjabarkan bahwa politik luar negeri dipandang sebagai akibat dari tindakan-tindakan aktor rasional, terutama pemerintahan yang monolit, yang dilakukan dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan. Pembuatan keputusan politik luar negeri digambarkan sebagai proses intelektual. Perilaku pemerintah dianalogikan dengan perilaku yang bernalar dan terkoodinasi (Mas'oed, 1990).

Pemerintah sudah mempertimbangkan secara baik dan rasional pada penelaahan kepentingan nasional dan tujuan dari suatu bangsa. Alternatif-alternatif haluan kebijaksanaan yang bisa diambil oleh pemerintahnya, dan perhitungan untung rugi atas masing-masing alternatif itu dalam suatu kebijakan politik luar negeri yang dikeluarkan. Para pembuat keputusan dalam melakukan pilihan alternatif-alternatifnya dengan menggunakan “Optimalisasi

hasil”. Ini dimaksudkan bahwa para pembuat keputusan memiliki informasi Aktor Rasional

(Proses Intelektual)


(21)

yang cukup banyak sehingga optimal dalam melakukan penelusuran dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai. Allison mengungkapkan bahwa model ini paling sering digunakan untuk menjelaskan politik luar negeri. Model ini juga ingin menunjukkan bahwa jika kita ingin mencoba mengetahui bagaimana kira-kira kebijakan negara lain harus menempatkan diri kita di posisi mereka. Meyakini bahwa kebijakan pemerintah negara lain dibuat karena memang ada suatu kejadian penting dan dipertimbangkan secara rasional (Ibid).

Tabel Untung Rugi

Sumber: Graham T. Alison, “The Essence of Decision”, dikutip dari diktat

perkuliahan Teori Hubungan Internasional, Nur Azizah, Fisipol-UMY, 2005.

Dalam hal ini, Wamar International memang memiliki kepentingan perusahaan yang menginginkan adanya hubungan baik dan kemitraan yang erat dengan Iraq. Sehingga Wamar International sendiri akan mendapatkan beberapa keuntungan dalam hal pengembalian atau pemulihan ekonomi di Iraq.

Opsi Keuntungan Kerugian Alternatif A Ada Ada


(22)

Pasalnya Negara asal Wamar telah memberikan opsi dan kesepakatan yang baik pula.

Penelitian ini juga menggunakan teori pendukung, yaitu teori Penanaman Modal Asing oleh David K. Eitemen. Dalam teorinya, David

Opsi Keuntungan Kerugian

Kerjasama

Mendapatkan keuntungan donasi dari Negara asal dan kemudahan akses di Iraq.

Medan yang masih berbahaya dikarenakan masih sering terjadinya konflik.

Opsi Keuntungan Kerugian

Menolak

Tidak akan berada dikawasan bekas konflik dan minimnya penjagaan.

Tidak mendapat donasi atau potongan dari kedua Negara yang pertama donasi dari Negara asal dan kemudahan akses di Negara klien yaitu Iraq.


(23)

mengungkapkan bahwa ada tiga buah motif yang mempengaruhi sebuah perusahaan untuk mempertimbangkan untuk melakukan investasi ke Negara penerima, antara lain:

1. Motif Strategis; 2. Motif Perilaku; 3. Dan Motif Ekonomi.

Motif Strategis dibedakan dalam hal mencari pasar, mencari bahan baku, mencari efisiensi produksi, mencari pengetahuan, dan mencari keamanan politik. Dalam hal ini, penelitian ini akan menelusuri variabel-variabel dari motif strategis yang dipertimbangkan oleh Wamar International dalam menanam investasi di Irak. Motif Perilaku merupakan rangsangan lingkungan eksternal yang didasarkan pada kebutuhan dan komitmen individu atau kelompok. Dalam kasus ini, penelitian ini akan mengupas mengenai pengaruh eksternal yang berupa komitmen dari Negara penerima investasi, yaitu Irak, serta pengaruh eksternal lainnya. Motif yang terakhir merupakan motif ekonomi yang merupakan motif untuk mencari keuntungan dengan memaksimalkan keuntungan jangka panjang.


(24)

D. Hipotesa

Perusahaan Wamar International menanamkan investasinya dalam rekonstruksi Iraq di karenakan:

1. Potensi keuntungan yang besar dalam bidang rekonstruksi, dimana Iraq sangat membutuhkan bantuan dari perusahaan-perusahaan yang nantinya akan bekerjasama untuk membangun kembali ekonomi Iraq.

2. Jaminan keamanan dari negara AS dan Iraq, sebagai bentuk atau feedback yang di berikan oleh negara asal kepada perusahaanya dan sebagai bentuk hubungan kerjasama yang baik bagi negera tuan rumah/penerima.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang dimana pengumpulan data dan fakta penulis menggunakan analisis muatan dengan penjelasan sehingga data yang diperoleh merupakan data sekunder yang didapatkan dari buku pustaka, makalah ilmiah, jurnal, internet, berita online, majalah, serta sumber-sumber lain yang relevan dengan pokok permasalahan yang nantinya akan dibahas.

F. Jangkauan Penelitian

Usaha agar skripsi ini tetap fokus terhadap tema yang telah dietetapkan maka pembatasan ruang lingkup masalah sangatlah penting untuk dilakukan.


(25)

Pembatasan rung lingkup masalah yang dilakukan diharapkan dapat mempersempit area penulisan dan memudahkan penulis dalam melakukan penelitian, sehingga penulis dapat fokus dengan masalah yang diteliti pada skripsi ini.

Agar tidak terjadi pembahasan yang meluas maka perlu akan adanya batasan penulisan. Oleh karena itu data penulisan dalam penelitian ini yaitu keadaan pasca perang Iraq dan setelah masuknya perusahaan swasta asing Wamar International ke Iraq.

G. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui peran perusahaan asing Wamar International dalam menanamkan investasinya di Iraq.

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah jalannya penulisan skripsi berjudul “Peran

Perusahaan Wamar International Dalam Rekonstruksi Iraq Pasca Perang 2003-2008.” maka sistematika penulisan akan dibagi menjadi lima bab yang akan diuraikan lebih dalam yang terdiri dari:

Bab I, pada Bab pertama akan memaparkan mengenai bab pendahuluan yang memuat latar belakang masalah yang berisikan asal muasal permasalahan


(26)

agar kita memahaminya secara jelas. Kemudian rumusan masalah yang berisi kesimpulan tentang permasalahan yang diangkat. Dalam membedah permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya maka diambilah sebuah teori atau konsep yang akan disajikan dalam kerangka teori, sehingga dapat ditarik sebuah hipotesa. Selanjutnya metode penulisan agar dapat mengetahui bagaimana penulis mendapat data yang akan digunakan sebagai bahan dalam penulisan ini. Dan yang terakhir adalah sistematika penulisan.

Bab II, pada Bab kedua akan menjelaskan perusahan Wamar International. Bagaimana perusahaan Wamar International dalam bidang penerbangan. Selain itu tentang perusahaan Wamar International dalam bidang militer, pertahanan dan keamanan, pembangkit listrik serta bidang-bidang yang lain.

Bab III, pada Bab ketiga akan menjelaskan tentang perang, kerusakan /destabilias ekonomidan berjalanya rekonstruksi di Iraq. Akan dijelaskan bagaimana Perang Iraq terjadi mulai dari gerakan pembuka hingga gerak maju. Kemudian akan dibahas pula tentang Pasukan Inggris di Basra dan Pasukan AS di Baghdad. Setelah itu akan dijelaskan situasi pasca perang dan dampak penyerangan AS di Iraq.

Bab IV, pada Bab keempat akan memaparkan mengapa perusahaan Wamar International menanam investasi di Iraq. Akan dijelaskan apa saja alasan perusahaan Wamar International melakukan investasi.


(27)

Bab V, pada Bab kelima merupakan akhir dari pembahasan yang akan memaparkan mengenai kesimpulan dari apa yang telah dikaji dari bab-bab sebelumnya.


(28)

BAB II

WAMAR INTERNATIONAL DALAM BISNIS INTERNATIONAL

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang perusahaan besar dalam bisnis Internasional yaitu, Wamar International sebagai sebuah perusahaan multi nasional yang bergerak di berbagai bidang. Dan bidang-bidang tersebut menjadi sebuah nilai atau citra yang positif bagi Wamar International, dimana bidang-bidang tersebut menjadi sebuah keahlian yang dimiliki oleh Wamar International. Dan bab ini juga akan menjelaskan visi dan misi perusahaan Wamar International sebagai perusahaan yang menyediakan layanan premium.

A. Perusahaan Wamar International

Wamar International, LLc. penyedia global layanan premium dan produk dalam bidang perencanaan pembangunan pembangkit listrik, minyak dan gas, penerbangan, Real Life Support, serta pertahanan dan keamanan. Wamar International didirikan di California pada tahun 1983 dan yang sudah tergabung dengan perusahaan-perusahaan besar sejak 1987. Hal ini akan memperluas jejak global dengan pembentukan kantor di Amman, Yordania; Baghdad, Iraq; Munich, Jerman; Belfort, Prancis; Johannesburg, Afrika Selatan; Jupiter, Florida, Amerika Serikat; dan Pennsylvania, Amerika Serikat. Wamar International memiliki pemahaman yang mendalam dan luas tentang ilmu energi dan teknik/ perencanaan. Selama bertahun-tahun, Wamar


(29)

International telah menyediakan bantuan dari segi perencanaan dan pembangunan dengan perusahaan terkemuka dan lembaga pemerintah dengan layanan unik dan sangat berharga yang menampilkan kualitas unggul dan bernilai ekonomis. WamarInternational telah bekerjasama dengan ratusan perusahaan terkemuka dan lembaga pemerintah pada proyek-proyek kelas utama/ kelas berat yang tidak hanya memberikan nilai yang belum pernah terjadi sebelumnya. Wamar International juga memiliki perintis teknologi dan aplikasi yang berulang kali membuat standar industri baru. Portofolio dari perencanaan Wamar International yang dikembangkan terus-menerus memperluas untuk menyediakan lebih banyak dan lebih maju lagi dari industri lainnya. Layanan yang benar-benar mengubah cara pandang perusahaan yang bekerjasama. Wamar International siap menyediakan klien-kliennya dengan dukungan yang tak tertandingi yang terus menambahkan nilai pada produk atau jasa lama setelah implementasi. Tim yang berdedikasi dan individu-individu yang sangat berpengalaman dan dikompetensi di bidangnya, Wamar International berkomitmen untuk memperluas layanannya berskala internasional. Wamar International memiliki sumber daya di berbagai negara dengan kemampuan untuk melayani klien-kliennya dalam semua aspek dari sebuah proyek dan konsepsi sampai selesai.


(30)

B. Misi Perusahaan Wamar International

Menyediakan produk dan layanan dalam memenuhi kebutuhan klien dan siap membantu dan memberi dukungan penuh sehingga, memungkinkan mereka untuk menjadi pemimpin dunia dalam industri mereka dengan unggul dan inovatif.

C. Visi Perusahaan Wamar International

Menjadi penyedia yang disukai global turnkey layanan dan produk di bidang pembangkit listrik, minyak dan gas, penerbangan, real life support serta pertahanan dan keamanan.

1. Dalam Penerbangan

Wamar dianggap sebagai salah satu ahli terkemuka global di perusahaan industri penerbangan komersial, serta perusahaan dan penerbangan militer dengan pengetahuan dan teknologi di perusahaannya. Wamar International memperluas ke bidang Fixed-Wing dan Rotary platform. Wamar International telah melayani industri penerbangan selama lebih dari dua puluh lima tahun. Wamar International telah mengembangkan jaringan global yang kuat dengan berbagai


(31)

perusahaan manufaktur, leasing dan layanan lainnya. Produk dan layanan Wamar International meliputi:

a. Perencanaan pembangunan pesawat terbang. b. Mesin dan APUs.

c. Komponen-komponen mesin dan aksesoris.

d. Perawatan serta perbaikan kembali mesin dan APU e. Pengecekan rangka pesawat.

f. Peralatan pendaratan. g. Radar/ navigasi. h. Peralatan pompa air. i. Interior dan pewarnaan. j. Alat pendukung pendaratan. k. Komponen-komponen.

Wamar International tetap berkomitmen untuk menjadi pelopor di industri penerbangan. Catatan dan bukti-bukti serta kontribusi di dalam industri-industri penerbangan, terutama di Timur Tengah, Afrika Utara dan daerah sub-Sahara Afrika, Wamar International mewujudkan pengenalan praktik bisnis dalam bidang penerbangan. Termasuk manajemen maskapai penerbangan, pembiayaan armada dan manajemen teknis dari berbagai jenis armada dalam industri penerbangan. Kecakapan


(32)

dalam bidang penerbangan Wamar International memiliki produk asli dan mempunyai hubungan dengan banyak pengambil keputusan tingkat tinggi/ pemerintahan yang ada di setiap Negara. Wamar International memiliki posisi yang ideal untuk mempromosikan dan mengembangkan kegiatan bisnis klien-kliennya. Tim berpengalaman di perusahaan Wamar International telah mempunyai reputasi untuk menyelesaikan setiap masalah dengan keahlian dan keunggulan layanan yang terbaik.

2. Perusahaan Penerbangan Komersial

Selama dua dekade Wamar telah secara ekstensif terlibat dalam menyediakan layanan di Industri penerbangan komersial dan perusahaan operator dengan penasehat dan brokering

layanan yang teruji. Wamar International juga berusaha untuk memperluas ruang lingkup operator layanan dan kualitasnya. Sambil mempertahankan keseimbangan operasi biaya/ nilai ekonomis dan keuntungan maksimal bagi klien-kliennya. Selain penempatan pesawat Wamar International telah memiliki pengawasan dalam progam mesin akuisisi/ kerjasama lisensi pembuatan mesin, pemeliharaan pesawat, pemeliharaan mesin,


(33)

dan pemeliharaan komponen-komponen pesawat. Program teknis lainnya yang terkait dengan industri penerbangan. Wamar International memiliki tim penerbangan yang professional dan mampu menangani berbagai proyek di bidang-bidang berikut:

Dukungan pertama/ utama layanan maskapai. a. Evaluasi armada.

b. Rincian perumusan strategi bisnis dan persiapan rencana bisnis, termasuk presentasi kepada investor dan Dewan Direksi di perusahan klien-kliennya.

c. Negosiasi dengan produsen, termasuk negosiasi dan penyelesaian kontrak pembelian dan sewa.

d. Perencanaan pembangunan dan pemeliharaan pesawat, termasuk struktur organisasi.

e. Negosiasi dengan manufaktur peralatan asli (OEM) atau organisasi pemeliharaan dan perbaikan pihak ketiga

(MROs).

f. Implementasi sistem keuangan.

g. Pengembangan dan implementasi sistem strategi dan TI. h. Spesifikasi pesawat terperinci, termasuk produksi rinci

LOPAS sesuai dengan kebutuhan klien. i. Pengenalan dan pengelolaan layanan pesawat.


(34)

j. Penanganan dalam kualitas fasilitas dan auditing. k. Bebas biaya Bea.

l. Pengembangan dan manejemen bandara.

3. Militer

Wamar International juga memiliki pengalaman yang banyak dengan pemerintahan dan dalam bidang militer. Angkatan Udara yang pada dasarnya kebutuhan mereka adalah untuk membangun dan mengembangkan pesawat tempur dan pengiriman logistik serta dalam hal rotary. Keahlian Wamar International meliputi:

a. Progam akuisisi pesawat. b. Perbaikan mesin.

c. Perawatan bersekala dan pembeharuan progam. d. Pelatihan perawatan.

e. Pelatihan penerbangan.

f. Menyediakan konsultasi bagi Angkatan Udara. g. Pengarahan ke produsen utama pada penjualan. h. Pengarahan MROs utama pada penjualan.

Wamar International juga mempunyai saham di Timur Tengah di perusahaan propulsi yang berbasis di Saudi. Wamar


(35)

International juga menjadi penyedia kelas dunia untuk pengembangan serta pemeliharaan mesin dan aksesori. Perusahaan Wamar International secara aktif terlibat dalam perbaikan dan pengembangan mesin yang digunakan pada pesawat militer seperti di AS yang memproduksi F-15 Eagle dan C130 Hercules. Di Eropa mengembangkan juga memproduksi pesawat tipe Tornado dan Euro Fighter. Nilai inveastasi yang tinggi telah dipegang oleh Wamar International. Banyak para investor yang menginvestaskan modalnya kepada Wamar International. Wamar International sudah mendirikan perusahaanya di Saudi dan Jerman. Wamar International sangat kompeten menjadi produsen mesin pesawat atau yang disebut

MTU Aero Engines. Perusahaan sedang mencari pengembangan mein baru dan aktif untuk memperluas lini produksi dan basis bagi negara pelanggan/ klien-klienya.

4. Pertahanan dan Keamanan

Divisi pertahanan dan keamananm termasuk dalam bidang teknologi militer. Wamar Internasional LLC sebagai perusahaan penyedia terkemuka dan mempunyai mobilitas serta solusi yang baik juga teknologi yang lebih maju. Wamar


(36)

Internasional memiliki pelanggan di berbagai negara dan non-pemerintahan/ organisasi swasta. Wamar International menawarkan layanan sistem yang dilengkapi desain lebih modern dan terintegrasi yang menjadikan solusi turn-key dari teknik yang terintegrasi. Sistem dan desain yang lebih maju di bidang manufaktur dan pengembangan persenjataan. Wamar International memberikan pelayanan dalam bidang-bidang pertahanan dan ikut serta untuk menjadi pendukung dekomisioning atau rekapitalisasi jika memang diperlukan. Pendekatan bagi negara yang ingin ikut dan bekerjasama dengan sistem "satu toko" akan membantu menyederhanakan/ mempermudah dalam hal akuisisi program dan proses manajemen kontrak proyek. Sementara pada saat yang sama mengurangi biaya dan meningkatkan waktu serta memastikan komunikasi yang efisien di seluruh proyek bidang pertahanan dan keamanan.

Fokus area Wamar International dalam pertahan dan keamanan:

a. Kendaraan lapis baja untuk kebutuhan pribadi. b. Wamar XUV, Sedan, SUVs, Truk, dll.

c. Memproduksi dengan berbagai model dan standar: a) NIJ 0108.01 Level I sampai IV


(37)

b) EURONORM CEN1063 Level B1 sampai B7 c) STANAG 4569 Level I sampai IV

d. Kendaraan tempur taktis.

e. Kendaraan dengan sistem komando.

f. Peralatan pertahanan portable bagi manusia. g. Kendaraan penyedia jaringan.

h. Pengembangan produksi kendaraan tempur taktis. i. Penyedia pelayanan perbaikan dijalur darat. j. Pengembangan sistem pencarian portable. k. Riset dengan asset yang lebih cepat.

l. Manejemen armada dan penyimpanan asset. m. Perbaikan dan layanan perawatan secara bertahap. n. Servis C4ISR.

o. Integrasi kapabilitas penuh untuk perencanaan. p. Berpengalaman dalam perbaikan dan perawatan. q. Darat, laut, dan udara (produksi kendaraan taktis). r. Progam pelatihan yang baik untuk perawatan. s. Progam pengembangan ramah lingkungan.

t. Penguatan kembali aset dan pengembangan teknologi. u. Sistem komputer dan data.

v. Sistem tenaga.


(38)

x. Sistem perekam gambar. y. Sistem sensor.

5. Pembangkit Listrik

Ekspansi perusahaan Wamar International dalam hal prencanaan pembangunan pembangkit listrik di seluruh dunia telah menarik perhatian. Pentingnya dalam hal pengembangan pembangunan untuk peningkatan serta pengembangan pembangunan ekonomi dan sosial. Wamar International menyediakan lineup dengan beragam layanan yang memungkinkan produksi energi pada pembangkit listrik. Dapat menghasilkan listrik lebih efisien, sementara dengan pengembangan serta menciptakan cara-cara baru yangakan membantu perusahaan dan industri pembangkit listrik tetap berjalan dan dengan akumulasi biaya pemeliharaan yang minimum/ rendah. Wamar International bidang energi LLC, dengan perusahaan perseroan terbatas yang didirikan di Amerika Serikat dan sepenuhnya dimiliki oleh Wamar International. Serta telah dibangun dan untuk hal mengenai pengembangan kegiatan O & M di wilayah Amerika Serikat, Meksiko, Amerika Selatan dan diseluruh dunia. Wamar


(39)

International bersiap juga agar mampu menawarkan berbagai macam instalasi dan solusi untuk pembangunan pembangkit listrik, Teknisi yang lebih baik dan operasi dengan strategi yang baik serta layanan pemeliharaan/ perbaikan untuk perusahan pembangkit listrik, mekanik/ rotary dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Dalam penyedia layanan yang baik juga dukungan penuh kepada produsen OEM-independen, Wamar International unit energi ini mampu mendukung utilitas, IPP dan produsen peralatan pendukung untuk perencanaan pembangunan di pasar yang kian berubah lebih maju dan lebih cepat berkembang pada masa kini. Wamar dapat membantu klien-kliennya menginstal/ memasang dan mengembangkan pembangkit listrik baru atau pembakit listrik bekas/ lama dan pembangkit listrik di seluruh dunia sesuai dengan standar industry. Kepuasan klien-kliennya terjamin dengan peraturan persyaratan tertentu. Wamar International berkomitmen untuk memperluas layanannya dalam bidang energi di AS dan internasional. Wamar International memiliki sumber daya dan kemampuan untuk membantu klien-kliennya dalam semua aspek dari hal tentang perencanaan proyek dari awal sampai selesai. Konstruksi dan layanan manajemen aset jangka panjang termasuk perlengkapan perencanaan, pengadaan dan konstruksi


(40)

layanan komisioning. Wamar International unit energi dipegang oleh ahli-ahli yang memiliki kompetensi dan bersetifikasi yang berasal dari berbagai negara diseluruh dunia termasuk negara-negara Amerika Serikat, India, Afrika Selatan, Iraq dan Amerika Selatan.

Berikut ini adalah gambaran singkat dari layanan yang disediakan oleh Wamar International dalam bidang energi: a. Layanan perbaikan/pembaruan dalam perencanaan

pembangunan pembangkit listrik

Wamar International juga menyediakan layanan perbaikan yang terbaru untuk aplikasikan di rumah-rumah melalui kantor di Belfort, Prancis, bersama dengan staf yang terletak di seluruh kantor regional. Wamar International juga memiliki banyak perusahaan kemitraan/ usaha bersama dengan perusahaan profil yang baik dan mempunyai kinerja yang tinggi di seluruh dunia yang menyediakan layanan teknik serta dukungan penting untuk perencanaan pembangunan pembangkit listrik. Layanan khusus Wamar International akan membantu klien-kliennya untuk mengoptimalkan operasi pada pabrik klien-kliennya dengan berfokus pada pengembangan, kinerja, perencanaan strategi/


(41)

mendesain ulang penyelidikan untuk meminimalisasi kegagalan, serta memeriksa apa saja yang mungkin akan berdampak merusak lingkungan disekitar pembangunan/area proyek. Selain itu, Wamar International dapat melayani hal seperti pengujian generator perusahaan klien-kliennya, dan pengujian motor rotari besar, transformer, gardu, kabel, serta AVR yang di sinkronisasikan dengan alternators, dalam pengujian untuk memastikan operasi berjalan dengan mulus.

6. Minyak Dan Gas

Wamar International juga melayani dalam bidang industri perminyakan dan gas dengan berbagai layanan. Lingkup/ fokus area pekerjaan Wamar International meliputi seluruh proses dalam pengeboran minyak, yang awalnya dimulai dengan pencarian lokasi hidrokarbon dan berakhir dengan pengeboran hingga produksi minyak dan gas. Wamar International juga memperluas layanannya untuk menyertakan/ ikut dalam optimalisasi produksi, juga evaluasi perencanaan pengeboran, pencairan jasa/ aset dan konsultasi pengeboran ladang minyak. Wamar International juga menyediakan staf-staf


(42)

untuk tugas pengeboran dalam proyek minyak utama. Anggota staf Wamar International sangat berpengalaman dibidangnya dan menawarkan layanan konsultasi, Analisis dan evaluasi profesional yang menjamin agar operasi pengeboran berjalan dengan mulus. Wamar International juga dapat mengkombinasikan strategi-strategi dengan klien-kliennya tentang praktek-praktek terbaik industri dalam bidang perminyakan, bersama-sama dengan mengevaluasi tempat pengeboran minyak terbaru dan menganalisis perangkat lunak dan alat-alat untuk menyediakan klien-kliennya dengan satu set lengkap layanan ditempat/ area pengeboran. Wamar International, Inc saat ini mengelola beberapa pengeboran minyak/ rig yang terletak di banyak bagian dunia. Rencana untuk mengejar peluang pasar dalam bidang minyak dan gas di seluruh daerah Timur Tengah dan Afrika Utara.

7. Pengadaan Logistik

Wamar International juga menyediakan sendiri manajemen operasional logistik dan pengadaan dukungan untuk proyek-proyek di seluruh dunia baik dalam lingkungan yang bermusuhan/ berbahaya (seperti Iraq), atau dalam lingkungan


(43)

yang damai. Wamar Internasional memiliki staf-staf yangberpengalaman dan terstruktur serta terorganisasi untuk menambah/ memaksimalkan keberhasilandan memberikan personil serta materiel ke tujuan manapun di dunia. Wamar International telah mengembangkan perusahaannya keberbagai aliansi/ kerjasama strategis dan kemitraan untuk menyelesaikan semua masalah fungsi logistik dari titik asal untuk pengiriman sampai dengan tujuan akhir pengiriman logistik. Dalam ha ini termasuk pergerakan personil yang ada diarea proyek serta alat dukungnya/ bahan-bahan yang diperlukan seperti, pelacakan pengiriman, dan penanganan yang diperlukan. Saat Bea Cukai termasuk dokumentasi yang diperlukan, seperti bentuk-bentuk pembebasan Cukai, penggunaan sertifikasi dan tujuan pengiriman yang terdokumentasi serta GTS yang siap menyediakan alat-alat serta komponen baru dan pembaharuan suku cadang. Kit listrik yang khusus untuk turbin serta lengkap dengan solusi untuk menunjang kekuatan diindustri-industri diseluruh dunia. Pengadaan logistik layanan dari Wamar International juga tersedia untuk pihak ketiga. Apakah klien-kliennya memberikan sebidang kecil atau komponen mekanis multi ton, Wamar International memastikan layanan pengiriman yang cepat, aman dan handal. Wamar International bangga


(44)

untuk menyediakan dan melakukan penelitian yang diperlukan, serta menjalin hubungan dengan badan pemerintah yang tepat dan memanfaatkan metode penyampaian yang paling efektif dan personil-personil yang bersertifikasi yang diperlukan untuk menyelesaikan pengiriman. Wamar International memiliki kemampuan untuk mengatur logistik lengkap di lingkungan apapun untuk kebutuhan klien-kliennya. Wamar International juga proaktif, rajin dan fleksibel dalam pertemuan dan sangat siap untuk membahas lebih dalam perencanaan agar tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pengadaan dan logistik operasi di seluruh dunia berjalan dengan baik.

8. Real Life Support

Wamar International juga menyediakan pengarahan ekstensif kepada perusahan-perusahaan agar lingkungan yang luas tetap terjaga dan baik bagi kehidupan serta pelayanan dukungan yang penting untuk hidup sehari-hari di situs remote lokasi/ lokasi area proyek, dimana lokasi ini didalam area pembangunan. Layanan ini terdiri dari unit Real Life Support

Wamar International sendiri. Real Life Support terdiri dari dalam hal menyediakan semua layanan yang dibutuhkan untuk


(45)

mengoperasikan mikro-komunitas di area proyek. Seperti pasokan air, pengolahan limbah dan pengolahan sampah, pembangkit listrik, bangunan/ tempat tinggal para pekerja dan staf proyek, pemeliharaan taman dan sistem MCK, fasilitas konsumsi di area operasi, tata graha, layanan binatu serta layanan lain yang diperlukan untuk mendukung komunitas diarea proyek. Wamar International telah mengumpulkan dan mempunyai jaringan yang kuat serta sumber daya untuk menciptakan layanan yang lebih baik agar dukungan dapat memperlancar setiap pembangunan dan perencanaan dalam proyek. Wamar International mempunyai sumber peralatan, perlengkapan, personil dan manajemen yang diperlukan untuk memberikan dukungan nyata kapanpun dan dimanapun dalam mode apapun yang diperlukan. Wamar International memiliki pengalaman mendalam/ mumpuni yang memberikan dukungan nyata dalam lingkungan yang bermusuhan. Wamar International memiliki kemampuan untuk memberikan spectrum/ daya penuh dalam dukungan yang diperlukan untuk mengoperasikan sebuah kamp/ tempat tinggal pekerja dan stafyang dilengkapi dengan fasilitas penuh. Wamar International memiliki aset yaitu berupa pengalaman dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien-kliennya. Perencanaan Wamar International dan strateginya/


(46)

perencanaan untuk mengidentifikasi kebutuhan klien-kliennya juga kemudian menyesuaikan tingkat dukungan untuk setiap proyek yang dikembangkan. Semua aspek Real Life Support

yang dibahas dalam tahap perencanaan siap untuk memastikan dan memuluskan tingkat paling efektif dan efisien dari layanan yang akan disediakan, baik diinginkan dan tersedia, tergantung pada lokasi proyek yang akan dibangun dan variable/kesulitan pada medan diarea pembangunan.

Di bawah payung Wamar International Real Life Support, menyediakan sejumlah layanan inti untuk mikro-masyarakat. Yang termasuk didalamnya:

a. Suplai air diarea tersebut.

b. Pengolahan limbah dan pengolahan sampah. c. Pembangkit listrik.

d. Pemeliharan dan perawatan bangunan diarea proyek. e. Layanan binatu dan pembersih.

f. Layanan penyediaan makanan. g. Layanan control pada wabah diarea.

h. Pelatihan staf diarea pengembangan dalam proyek apapun dan area manapun.


(47)

9. Layanan Kesehatan

Wamar International juga mampu menyediakan layanan medis dalam situasi darurat untuk lokasi terpencil atau bahkan di lingkungan dimana akses dukungan perawatan medis kelas dunia tidak mudah tersedia/ berada di area tersebut. Sumber daya/ tenaga medis Wamar International termasuk dokter medis yang memenuhi syarat dan berkompetensi di bidangnya dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya serta teknisi medis darurat yang telah juga siap untuk beroperasi dalam kondisi dan situasi yang sangat keras dan berbahaya. Wamar International juga dapat menyediakan lengkap dukungan kendaraan lapis baja atau ambulans non militer dengan para tenaga medis yang lengkap. Wamar International bangga dengan kualitas layanan yang siap untuk menyediakan layanan apapun dan dipercaya bahwa keselamatan dan kesejahteraan karyawan adalah prioritas nomor satu untuk setiap organisasi dalam segi lingkungan yang bermusuhan atau lingkungan yang relatif aman. Pengaplikasian pertama perhatian dari segi medis adalah yang paling penting untuk setiap perusahaan klien-kliennya (International).


(48)

10.Daftar Sebagian Proyek Yang Dikerjakan

a. Rekonstruksi pipa-pipa saluran terkait dengan pertanian dan saluran tangki dari proyek Mussaib Gas Turbin.

Penjelasan proyek: Menyediakan staf-staf dan teknisi terkait dengan manajemen, tenaga ahli, bahan/ material, dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memperbaharui, serta memperbaiki saluran-saluran tangki dari peternakan terkait dengan proyek pabrik gas Mussaib GE LM6000. b. Proyek pemeliharaan dan perawatan pembangkit listrik di

Selatan Baghdad Qudas Iraq tahun 2007.

Penjelasan proyek: Empat tahun beroperasi dan juga pemeliharaan yang tetap berjalan juga termasuk pengecekan pada turbin 4 GE Frame 917 E unit. Menyediakan staf-staf dan teknisi dalam bidang manajemen, tenaga ahli, dukungan berupa matereal/ bahan, komponen-komponen bagian (yang diperlukan) serta peralatan yang diperlukan untuk melakukan pengecekan dalam berbagai suhu panas di Gas Path, inspeksi pembakaran, turbin 2 di Qudas dan perbaikan

Compressor Rotor, dan layanan komisioning lengkap juga kehandalan dalam pengujian Frame 9E Gas Turbineyang


(49)

terletak di pabrik Gas selatan Baghdad dan Qudas Power Station (pembangkit listrik).

c. Proyek perbaikan dan renovasi ulang turbin gas Mullah Penjelasan proyek: Selesai direnovasi, upgrade dan perbaikan unit 4 GE Frame 5P dan 5 GE Frame 6. Menyediakan staf-staf dan teknisi dalam bidang manajemen, tenaga ahli, dukungan berupa matereal/ bahan, komponen-komponen bagian (yang diperlukan) serta peralatan yang diperlukan untuk kegiatan perbaikan dan renovasi dalam skala besar lengkap pada Frame 6B Gas Turbine dan

Auxiliaries untuk Main Transformers, serta distribusi listrik dan Relaying.

d. Pemasangan dua turbin gas Siemens di Westinghouse 501F. Penjelasan proyek: Pemasangan dua turbin gas

Siemens di Westinghouse 501F. Gas turbin dengan Cerrey 3dengan kekuatan tekanan HRSGs dan 160MW Siemens uap turbin. Akhir dari konstruksi, layanan komisioning dan awal beroperasi pengawasan dan kontrak untuk Wamar International (International).


(50)

BAB III

BERJALANYA PERANG DAN KONDISI IRAQ PASCA PERANG

Setelah penjelasan tentang perusahaan Wamar International dan visi misinya dalam pengembangan kerjasama di berbagai negara. Dalam bab kali ini akan memaparkan kondisi Iraq pasca perang dimana, Iraq sangat di rugikan setelah rudal rudal yang di lancarkan pasukan koalisi dan AS. Dan juga bab ini akan memaparkan dan menjelaskan berjalanya perang saat AS memasuki Iraq untuk menumbangkan rezim Sadam dan mencari dimana letak senjata-senjata kimia yang disimpan oleh Iraq untuk menakuti lawanya.

A. Berjalannya Perang Iraq

Rezim Saddam dikenal brutal. Partai Ba’ath yang akhirnya dia pimpin

telah berkuasa sejak kudeta tahun 1958 dan terbiasa menggunakan teror dan kekerasan dalam politik dalam negeri. Karir awal Saddam sendiri termasuk sejumlah pembunuhan politik dan taktik kekerasan ketika dia semakin mendekati kekuasaan, yang dititik puncaki saat dia mengambil alih kursi kepresidenan Iraq tahun 1979. Seorang pengagum pemimpin Soviet Joseph Stalin, dia terbiasa menggunakan metode yang sama dengan yang digunakan Stalin untuk menghadapi oposisi internal.

Selama Perang Iran-Iraq (1980–1988) militer Iraq menggunakan senjata kimia terhadap pasukan Iran. Kemudian juga menggunakannya terhadap para


(51)

pemberontak Kurdi. Hal ini diabaikan oleh Barat karena alasan politis pada masa itu. Terutama karena suatu kemenangan Iran dalam Perang Iran-Iraq dianggap sebagai gangguan terhadap kepentingan Barat. Namun, perang tersebut membuat Iraq menghabiskan banyak dana dan membuatnya berutang pada negara-negara lain, terutama Kuwait. Suatu invasi terhadap Kuwait memberikan dua kemungkinan yaitu akses terhadap cadangan minyak tambahan yang yang dapat membangun kembali perekonomiannya, serta menyingkirkan pemberi utang terbesar Iraq. Namun, invasi tersebut memprovokasi suatu tanggapan internasional besar-besaran, yang dititik puncaki dengan Perang Teluk. Tujuan Perang Teluk adalah mengusir pasukan pendudukan Iraq dari Kuwait. Hal ini dicapai oleh suatu operasi darat yang cepat (Operasi Badai Gurun), yang mengikuti suatu pemboman udara yang lama yang telah mengurangi kemampuan militer Iraq. Sekalipun ada negara-negara yang menuntut agar Saddam benar-benar disingkirkan, bergerak ke Baghdad merupakan hal yang berada diluar lingkup resolusi PBB untuk peperangan tersebut. Walaupun menderita kekalahan besar dimedan laga, Saddam tetap berkuasa, dengan kejam menindas pemberontakan pasca-perang yang menentang kekuasaannya dikota-kota Iraq. Pemerintahannya berlanjut seperti sedia kala.

Keprihatian akan kepemilikan senjata pemusnah massal, serta keinginan Saddam yang telah terbukti untuk menggunakannya, menyebabkan PBB menuntut Iraq agar mengizinkan para pengamatnya untuk memeriksa


(52)

bahwa tidak ada timbunan senjata seperti itu maupun perangkat pengangkutnya. Saddam dan pemerintahnya setuju untuk bekerja sama tetapi dalam praktiknya tidak melakukan hal itu menyebabkan diadakannya beberapa putaran perundingan. Akses parsial diperbaruinya tekanan PBB tetapi akhirnya hanya sedikit dipatuhi. Namun, Saddam menurut hanya sebatas mengaburkan masalah dan keadaan pun memasuki jalan buntu.

Pembunuhan politik dan penindasan kejam terhadap musuh-musuhnya tetap berjalan, khususnya terhadap orang Kurdi di Iraq utara. Namun, keadaan politik berubah cukup drastis setelah serangan teroris pada tanggal 11 September 2001 (9/11). Muak dengan dukungan beberapa negara, seperti Syria dan Afghanistan, terhadap teroris, AS dan beberapa negara lainnya mulai menuntut agar kamp-kamp teroris ditutup oleh pasukan setempat. AS dan negara-negara pendukungnya harus diberikan izin untuk melakukan tugas tersebut oleh pemerintah yang wilayahnya digunakan sebagai kamp-kamp

seperti itu.

Pada saat puncak 9/11, negara-negara menjadi semakin bersedia untuk bertindak terhadap negara-negara yang mereka anggap sebagai suatu ancaman. Menekankan dengan bahasa halus bahwa negara-negara itu tidak dapat menghadapi masalah tersebut. Kesabaran terhadap berbagai dalih dan sikap menghalangi yang tiada hentinya dari pemerintah Iraq sehubungan dengan ketaatan terhadap resolusi-resolusi PBB juga semakin habis. Pada tanggal 17 Maret 2003, Presiden AS George W. Bush menuntut agar Saddam Hussein dan


(53)

pendukungnya turun dari kekuasaan dan mengancam dengan tindakan militer jika mereka tidak melakukannya.

Saddam menolak mematuhinya dan koalisi pimpinan AS menyerbu Iraq untuk menyingkirkannya dari kekuasaan. Operasi militer berakhir dengan cepat dan tanpa kerugian jiwa yang besar sebagaimana diprediksi sejumlah pengamat. Suatu perlawanan anti-koalisi yang berdarah mengikutinya, memecah-belah opini publik mengenai kebijaksanaan invasi tersebut, tetapi Operasi Pembebasan Iraq sendiri merupakan suatu keberhasilan militer yang sempurna.

1. Gerakan Pembuka

Kunci keberhasilan adalah kecepatan dan momentum. Para perencana koalisi tidak tahu pasti jumlah pasukan Iraq yang mereka hadapi, tetapi diperkirakan sekitar 400.000 personel, termasuk kelompok-kelompok milisi, ditambah beberapa ratus ribu tentara cadangan. Tentara Iraq diperlengkapi dengan tank-tank yang sudah usang, tetapi jumlahnya banyak. Pihak koalisi tidak mau terjerumus dalam perang perkotaan, dimana para pejuang dalam jumlah besar yang persenjataannya buruk tetapi memiliki ketetapan hati dapat menghentikan serangan. Pihak koalisi memilih memainkan caranya sendiri.


(54)

Rencana mereka adalah bergerak dengan sangat cepat, mengelakkan atau melewati perlawanan agar dapat memberikan pukulan mematikan terhadap pemerintah Iraq. Ini sesuai dengan misi militer pihak koalisi, pasukannya berada disana untuk memerangi Saddam, bukan rakyat Iraq. Pihak koalisi tidak ingin dan tidak mau bermusuhan dengan rakyat Iraq. Dalam hal ini kekejaman sistematis terhadap bangsanya sendiri berbalik melawan Saddam. Sering kali rakyat Iraq berhenti mengamati tank-tank koalisi bergerak lalu kembali lagi mengerjakan apa yang mereka kerjakan. Seruan perlawanan dari pemerintah hanya menggerakkan orang-orang yang berkepentingan dengan kelangsungan rezim yang ada.

Pada awalnya direncanakan bahwa invasi akan dilakukan dari Turki di utara dan Kuwait di selatan. Namun Turki menolak mengizinkan pasukan darat bergerak dari wilayahnya sekalipun mengizinkan penggunaan basis-basis udara. Invasi harus dilancarkan di sepanjang poros yang sempit dan dapat diprediksi di perbatasan Kuwait/ Iraq.

Pasukan Inggris akan mengamankan sayap gerakan dengan merebut pelabuhan Umm Qasr lalu bergerak ke utara menuju Basra untuk mengamankan bagian selatan negeri tersebut. Pasukan AS yang diperlengkapi untuk operasi jarak


(55)

jauh akan menyerang ke barat laut dua poros yang sejajar, yang dipisahkan oleh Sungai Eufrat. Kedua poros ini akan mengepung Baghdad dari dua arah sesuai dengan suatu gerakan penjepit klasik. Setelah ibu kota diamankan perlawanan di daerah lain akan dibersihkan.

Jalur di seberang perbatasan dengan Kuwait, dari mana invasi akan dilancarkan, dibersihkan oleh gabungan tembakan artileri dan helikopter penggempur. Sserangan rudal dan udara dilancarkan terhadap sasaran-sasaran kunci di Baghdad dengan

harapan dapat “memenggal” pemerintah Iraq. Walaupun

serangan yang kedua tidak banyak memberikan hasil yang diinginkan tetapi serangan persiapan di perbatasan benar-benar berhasil dan memampukan pasukan lapis baja koalisi bergerak dengan cepat.

Salah satu alasan pihak Iraq terkejut adalah karena mereka mengira akan menghadapi serangan udara yang lama sebelum invasi darat. Sebaliknya, pasukan koalisi mengejutkan lawan Iraq mereka dan berhasil meraih perolehan dengan cepat. Pada tanggal 20 Maret, sebuah pasukan yang terdiri atas Marinir AS dan Inggris merebut pelabuhan Umm Qast perlawanan terus berlanjut di beberapa daerah selama dua hari berikutnya. Pasukan lapis baja Inggris mencapai Basra pada 21 Maret tetapi


(56)

berhenti di luar kota untuk memberikan waktu bagi penduduk sipil agar mengungsi.

Divisi ke-1 Marinir AS mengamankan ladang-ladang minyak Rumaila, yang berada di perbatasan Iraq/ Kuwait untuk mencegah penghancuran sebagaimana yang terjadi pada tahun 1991. Saat pasukan Iraq yang mundur membakar ladang-ladang minyak. Setelah mengamankan sasaran ini pasukan Marinir bergerak ke utara menuju kota An Nasiriyah. Ini merupakan suatu sasaran kunci karena jembatan-jembatannya yang melintang di atas Sungai Eufrat. Merupakan sasaran penting untuk melanjutkan serangan di bagian kiri penjepit koalisi. Gerakan berlangsung dengan lancar. Perlawanan sengit terjadi di beberapa tempat tetapi bertebaran dan dengan mudah dibendung atau dipatahkan. Dalam banyak kasus tentara Iraq yang mengalami demoralisasi dan tidak memiliki kepercayaan pada para pemimpinnya hanya memberikan perlawanan lemah sebelum menyerah. Banyak prajurit diam-diam menukar seragamnya dengan pakaian sipil dan memilih pulang daripada menghadapi pasukan koalisi.


(57)

2. Gerak Maju

Pada 23 Maret, pasukan terdepan koalisi yang bergerak cepat telah berada di ujung garis perbekalan yang merentang semakin panjang. Di mana garis perbekalan yang melewati kawasan itu tidak benar-benar dikuasai pasukan koalisi. Akibatnya pasukan logistik AS disergap oleh milisi pro-Saddam yang secara longgar disebut sebagai fedayeen (syuhada) di An Nasiriyah dan beberapa prajurit AS ditawan. Usaha penyelamatan berubah menjadi suatu pertempuran jalanan yang berdarah. Jalur yang melintasi kota itu dibersihkan untuk mengamankan gerakan suplai. Pertempuran terus berkecamuk selama satu seminggu sebelum kota tersebut akhirnya dikuasai. Salah satu alasan sengitnya pertempuran di An Nasiriyah adalah tibanya sejumlah besar milisi yang tiba dengan kendaraan pribadi apa pun yang dapat mereka peroleh antara tanggal 22/23 Maret. Mereka orang luar dan tidak tahu kota itu dengan cukup baik untuk menggunakan jalanan dan gedung-gedungnya sebaik mungkin sebagai pertahanan. Mereka adalah pejuang yang terinsipirasikan agama sementara posisi alami dan pertahanan di kawasan perkotaan membuat mereka sulit disingkirkan.


(58)

Kaum fedayeen berasal dari banyak sumber. Beberapa

adalah anggota ‘Tentara Rakyat’ yang dibentuk tahun 1970-an

oleh Saddam Hussein sendiri sebagai sebuah alat politik. Yang

lainnya anggota Partai Ba’ath sementara sisanya berasal dari

negara-negara Muslim lain yang menjalankan apa yang mereka anggap sebagai perang suci melawan para penyerbu Barat. Divisi tentara regular yang mempertahankan An Nasiriyah melarikan diri, pasukan AS menghadapi suatu perang perkotaan yang sulit demi suatu sasaran yang tidak penting kecuali bahwa kota itu berada di jalur mereka.

Gerakan semakin diperlambat oleh badai pasir dan menguatnya perlawanan ketika pasukan regular Iraq berhasil mengatasi keterkejutan awal mereka dan mulai bertempur lebih bersemangat. Namun, strategi dan pengarahan militer secara keseluruhan masih kurang; hanya ada sedikit tanda mengenai suatu serangan balasan ataupun membuat suatu strategi pertahanan yang lebih koheren. Sebaliknya, pasukan Iraq bertahan sebisa mungkin saat diserang dengan sedikit sekali harapan akan memperoleh bantuan.

Sebagai contoh, di An Najaf pasukan koalisi terlibat pertempuran sengit yang memperlambat gerakan menuju ke Baghdad dari arah itu. Kota itu dikepung pada tanggal 26 Maret


(59)

dan digempur dengan artileri maupun serangan udara. Kota itu akhirnya direbut pasukan AS. Hanya setelah suatu pertempuran sengit yang memperlihatkan bahwa sejumlah prajurit Iraq tidak akan menyerah dengan mudah. Beberapa prajurit reguler juga bergabung dengan berbagai milisi untuk mengganggu jalur perbekalan koalisi yang lainnya tetap bertahan dilokasi di mana mereka ditempatkan. Banyak dari daerah seperti itu dilewati begitu saja oleh pasukan koalisi, tetapi yang lainnya harus diperangi.

Garda Republik, pasukan elite Iraq, memberikan perlawanan sengit dan terbukti merupakan lawan yang tangguh. Moralnya lebih tinggi dari tentara reguler, terutama karena status elite politiknya daripada pelatihan ataupun kepemimpinan yang lebih baik. Garda Republik berutang statusnya kepada Saddam dan memiliki lebih banyak kerugian dalam kekalahan dibandingkan prajurit biasa Iraq, yang tidak akan banyak memperoleh sesuatu jika pemerintahan Saddam terus berlangsung. Garda Republik juga diperlengkapi lebih baik daripada pasukan reguler, dengan tank-tank dan kendaraan lapis baja lainnya. Serangan udara dan rudal dilancarkan ke Baghdad dengan harapan dapat memenggal pemerintahan Iraq dengan membunuh Saddam Hussein dan penasihat dekatnya.


(60)

3. Pasukan Inggris Di Basra

Setelah berhenti untuk membiarkan penduduk sipil meloloskan diri, kontingen Inggris bergerak ke Basra, terlibat dalam operasi konvensional di sekeliling kota maupun pertempuran dijalanan di dalam kota. Selama penghentian, tim-tim pasukan khusus telah memasuki kota dan melakukan pengintaian, melaporkan kembali kondisi di dalam kota.

Basra dipimpin oleh salah seorang petinggi kelas kakap pemerintah Iraq, Ali Hassan al-Majid lebih dikenal dengan julukan “Ali si Senjata Kimia” di kalangan media. Anak buahnya berusaha menahan penduduk sipil agar tetap berada di dalam kota dengan harapan dapat menjerumuskan Inggris ke dalam jenis pertempuran yang akan mengakibatkan jatuhnya banyak korban sipil sehingga dapat digunakan Iraq sebagai bahan propaganda. Dia hanya sedikit didukung oleh penduduk Basra sendiri karena dia dengan kejam telah menghukum mereka saat mereka memberontak terhadap Saddam pada tahun 1991. Pasukan regulernya yang terutama terdiri atas wajib militer daripada sukarelawan dinas panjang sebagian besar dengan cepat melakukan desersi. Sisanya diteror agar tetap


(61)

bertahan, yang malah membuat semakin banyak prajurit melarikan diri ke gurun pasir.

Pertahanan Basra dipegang oleh para loyalis Partai

Ba’ath, yang benar-benar dibenci penduduk kota dan oleh

fedayeen yang telah mencapai kota tersebut dari berbagai tempat. Pasukan ini berusaha memancing pasukan Inggris agar memaski kota antara tanggal 23–30 Maret tanpa hasil. Sejumlah tank dan kendaraan lapis baja Iraq berusaha melakukan serangan penjajakan terhadap posisi-posisi Inggri yang juga dihujani oleh tembakan mortir. Usaha-usaha ini gagal menghasilkan respons yang diinginkan walaupun sebuah barisan yang terdiri atas 15 tank Iraq bergerak terlalu jauh ke luar kota sehingga dihancurkan oleh pasukan lapis baja Inggris yang tidak menderita kerugian apa pun.

Sepanjang saat itu para penembak jitu Inggris menyusup ke dalam kota dan menimbulkan korban besar di kalangan para pemimpin Partai Baath. Lewat pengamatan hati-hati dan informasi dari penduduk setempat, dimungkinkan untuk mengidentifikasikan para pemimpin lawan dan menghabisi mereka. Hal ini melemahkan kepemimpinan musuh dan menyusutkan moral pasukan yang bertahan.


(62)

Sejak tanggal 31 Maret, strategi Inggris menjadi agresif. Kelompok-kelompok kendaraan tempur infanteri Warrior digunakan untuk melancarkan serangan kilat ke dalam kota menyerang tempat-tempat perlawanan maupun pos-pos komando yang diketahui sebelum mereka menarik diri. Kanon 30 mm yang ditempatkan di atas kendaraan Warrior lebih dari cukup untuk menghadapi infanteri bersenjata ringan. Lapisan bajanya yang tipis (dibandingkan sebuah tank) membuatnya rapuh dari ancaman senjata anti-tank. Tembakan artileri yang akurat juga digunakan untuk menghancurkan kubu-kubu kuat musuh berdasarkan informasi yang disampaikan oleh prajurit Inggris yang berada di dalam kota.

Pada tanggal 6 April, pasukan Inggris akhirnya melancarkan serangan. Rencana awal adalah untuk membuat serangkaian serangan pukul lari yang ditarik di malam hari untuk menghindari serangan balasan. Namun, pertahanan kota

itu begitu berhasil “diruntuhkan” sehingga serangan-serangan

tersebut meraih hasil lebih daripada yang diperkirakan. Pasukan Inggris dengan cepat disusun dalam gugus-gugus tempur ad hoc (darurat) yang terdiri atas sejumlah kecil tank dan satu atau dua kompi infanteri yang mengendarai kendaraan tempur Warrior.


(63)

Perlawanan sengit dihadapi dipinggiran Fakultas Kesusastraan, yang dipertahankan oleh 300 fedayeen. Untuk menghindari korban sipil, pasukan Inggris hanya sedikit menggunakan senjata berat tetapi memaksa keluar musuh dengan teknik perang perkotaan infanteri yang tradisional. Segera setelah itu, perlawanan runtuh dan kota tersebut benar-benar berada digenggaman pasukan Inggris. Kendaraan-kendaraan lapis baja ditarik mundur dan infanteri dialihkan dari peranan penyerang menjadi penjaga perdamaian, yang memulai pekerjaan membangun kembali keamanan dan kepercayaan publik.

4. Pasukan AS di Baghdad

Pasukan AS berhenti pada akhir Maret untuk memperoleh suplai kembali dan bersiap menyerang Baghdad. Pasukan AS mengalami sejumlah kemunduran dan perlawanan di sepanjang jalur serangan. Mereka bergerak dengan sangat cepat dan kini siap dalam posisi untuk melakukan tusukan terakhir. Kekhawatiran utama adalah divisi-divisi Garda Republik yang dikerahkan di Baghdad mungkin mengundurkan diri ke dalam kota dan memaksa pasukan AS bertempur dalam


(64)

perang kota yang akan menelan banyak korban. Untuk menghindarinya unit-unit udara membomi garis belakang divisi-divisi Garda Republik sebagai suatu isyarat terbuka bahwa siapa pun yang mengundurkan diri akan mengalami nasib lebih buruk daripada yang berusaha untuk tetap bertempur.

Pasukan AS juga mendekati kota dari lebih dari satu arah. Menimbulkan kebingungan di antara pasukan yang bertahan mengenai di mana pukulan utama akan diarahkan. Kunci gerakan pasukan AS adalah celah Karbala yang terletak di antara Danau Razzazzah dan Sungai Eufrat, serta bandara Baghdad, Saddam International. Bandara tersebut memiliki arti simbolis serta penting dalam hal logistik. Tugas pertama adalah mengamankan Bendungan Hadithah untuk mencegah pasukan zeni Iraq menghancurkannya dan membanjiri tanah di bawahnya. Hal ini akan menyulitkan gerakan pasukan lapis baja. Pasukan Rangers AS merebut bendungan tersebut dan berhasil menangkis semua serangan balasan, membuka jalan bagi gerakan pasukan lapis baja.

Menghadapi perlawanan sengit, pasukan infanteri dan lapis baja AS berhasil mengamankan pintu gerbang menuju Baghdad, menguasai tempat-tempat penyeberangan yang melintang diatas sungai Eufrat, mengeksploitasi kegagalan


(65)

pasukan zeni Iraq untuk meledakkan bahan-bahan peledak yang telah mereka pasang. Dari sana bandara dengan cepat dicapai.

Segera setelah tiba di bandara pasukan AS dikerahkan untuk menghadapi serangan balasan yang tidak terelakkan. Pada titik ini tentara reguler telah berantakan sama sekali. Garda Republik sibuk di tempat lain, jadi tugas menyerang posisi-posisi pasukan AS jatuh ke pundak fedayeen yang bersenjata ringan. Ratusan orang di antara mereka terbunuh dalam serangkaian serangan bertekad baja tetapi diorganisasikan secara buruk dan boleh dibilang tidak memiliki dukungan. Dukungan baru muncul sejak tanggal 4 April, dimana tank-tank Iraq bergabung dalam kancah pertempuran. Tidak jelas siapa yang mengawakinya kemungkinan campuran sisa-sisa tentara reguler, Garda Republik, dan fedayeen.

Serangan yang baru ini dihadang oleh moncong-moncong meriam kaliber 120 mm milik Tank Tempur Utama Abrams serta meriam 25 mm Kendaraan Tempur Lapis Baja Bradley. Meriam-meriam Bradley terbukti efektif bahkan dalam menghadapi tank-tank T-72 Garda Republik, melumpuhkan paling tidak lima diantaranya. Setelah bergerak untuk mencari dan menghabisi pasukan lapis baja Iraq dikawasan tersebut, pasukan AS mendesak maju dan mengamankan sisa bandara.


(66)

Suatu usaha baru untuk menghalau pasukan AS dari bandara dilancarkan, kali ini oleh pasukan yang tersusun baik dari Garda Republik atau tentara reguler (atau mungkin keduanya) juga dipatahkan oleh pasukan lapis baja AS.

Sasaran terakhir adalah pusat kota sendiri. Hal ini dicapai oleh gabungan daya tembak, keagresifan, dan kecepatan. Sekali pun ada cukup pasukan yang kekuatannya berarti beroperasi didalam Baghdad, mereka telah berantakan dan

dalam banyak kasus tidak siap menghadapi serangan. “Thunder Runs”, sebagaimana serangan Amerika ke pusat Baghdad

disebut, menaklukkan sejumlah posisi yang tidak siap pertahanannya tetapi menghadapi perlawanan sengit. Perlawanan terutama dilakukan milisi yang bersenjata ringan dan membawa senjaat anti-tank RPG-7. Sekali pun banyak kendaraan tertembak dan beberapa dilumpuhkan, pasukan AS tidak menderita satu pun korban jiwa, sementara pasukan yang bertahan kehilangan ratusan orang.

Pada tanggal 5 April, suatu pelarian oleh pasukan Iraq menuju kampung halaman Saddam di Tikrit yang didukung oleh pasukan lapis baja. Garda Republik, dibendung oleh pasukan AS dan dipukul mundur. Kini sisa-sisa terakhir dari rezim Saddam dipojokkan dan melakukan pertahanan akhir.


(67)

Gerombolan-gerombolan milisi fedayeen menyerang pasukan AS dalam suatu pertempuran sengit yang berkali-kali menjadi kritis saat pasukan terdepan AS bertahan di posisinya dan bala bantuan harus bertempur untuk mencapai mereka.

Pertempuran berlangsung selama beberapa jam sebelum perlawanan dihancurkan dan gerakan terakhir dimulai. Pada malam 7/8 April, pusat Distrik Pemerintahan di Baghdad dikuasai AS. Hanya ada sedikit perlawanan terorganisasi setelah itu sejumlah besar fedayeen bertahan di universitas. Tanggal 9 April dan kelompok-kelompok kecil terus bertempur di seluruh kota, tetapi operasi untuk merebut Baghdad telah selesai.

Pada tanggal 1 Mei, akhir peperangan dideklarasikan. Diperlukan waktu berbulan-bulan untuk memburu Saddam dan pendukung dekatnya. Negeri tersebut masih dilanda pemberontakan besar tetapi misi untuk menyingkirkan Saddam dari kekuasaan telah diselesaikan (Melihat Sejarah Perang Iraq 2003, 2014).

B. Situasi Pasca Perang

Pasukan tempur Amerika Serikat (AS) untuk Iraq hari ini (31/8) secara resmi mengakhiri tugasnya selama 7 tahun 5 bulan di Iraq. Mulai dari tanggal


(68)

1 September besok tentara AS untuk Iraq tidak akan berperang lagi di wilayah Iraq. Sekitar 50 ribu tentara AS yang masih ditempatkan di Iraq sekarang juga akan ditarik mundur sebelum akhir tahun depan. Opini umum secara merata berpendapat semua tentara AS setelah ditarik mundur akan meninggalkan keadaan yang kacau balau kepada Iraq. Perang yang berlarut selama lebih dari 7 tahun tidak saja tidak mendatangkan demokrasi dan kemakmuran kepada Iraq. Memungkinkan Iraq menghadapi ujian besar di bidang-bidang politik, ekonomi dan keamanan.

Berakhirnya tugas tempur tentara AS untuk Iraq direalisasi berdasarkan Persetujuan Keamanan AS-Iraq. Berdasarkan persetujuan itu, "aksi Iraq bebas" yang dilancarkan tentara AS pada tahun 2003 akan berakhir pada tanggal 31 Agustus hari ini. Mulai dari tanggal 1 September besok, aksi tentara AS di Iraq akan diganti nama baru yaitu "aksi fajar baru" dan sekitar 50 ribu tentara AS di Iraq akan bertanggung-jawab atas pelatihan pasukan keamanan Iraq dan dukungan informasi kepada Iraq. Personel tentara AS itu akan ditarik mundur secara total dari Iraq sebelum akhir tahun depan.

Perang selama lebih dari 7 tahun telah mengakibatkan perusakan besar-besaran terhadap Iraq. Sarana dasar di kota-kota utama Iraq tidak saja hancur dan peradaban dua sungai kuno juga terusak api perang. Kini, persediaan air minum dan tenaga listrik yang paling pokok di Iraq tetap menghadapi kesulitan dan polusi lingkungan juga sangat parah. Membubungnya harga barang, inflasi, pengangguran, kemiskinan dan pengungsi serta masalah ekonomi dan sosial


(69)

lainnya selalu menghantui rakyat Iraq. Trauma psikologi yang didatangkan perang kepada massa rakyat juga sulit disembuhkan.

Perang juga meluluhlantakan ekonomi Iraq. Padahal keterbelakangan ekonomi Iraq dewasa ini sangat tidak memadai dengan sumber dayanya yang sangat kaya. Iraq adalah sebuah negara yang sangat kaya akan sumber daya dan cadangan minyak yang telah diketahui tercatat 112,5 miliar barel. Iraq merupakan negara cadangan minyak kedua terbesar di dunia menyusul Saudi Arab. Volume cadangan gas alam Iraq juga tergolong 10 terdepan di dunia. Namun karena dampak perang, volume ekspor minyak Iraq kini hanya 2 juta barel harian yang merupakan seperempat volume sejenis Saudi Arab. Sekitar seperempat dari total 30 juta populasi Iraq masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Perang juga mendatangkan masalah keamanan serius kepada Iraq. Selama 7 tahun ini peristiwa kekerasan di dalam negeri Iraq tak kunjung padam dan ledakan bom bunuh diri selalu terjadi. Kondisi keamanan di Iraq sejauh ini masih sangat merisaukan. Seiring dengan mendekatnya jadwal penarikan mundur tentara AS, peristiwa kekerasan di berbagai tempat Iraq semakin menjadi-jadi (International.CRI., 2010).


(70)

C. Dampak Penyerangan Amerika Serikat Di Iraq

Tumbangnya patung Saddam Hussein setinggi 15 meter yang terbuat dari perunggu secara simbolis melambangkan runtuhnya rezim Saddam Hussein. Perang telah dinyatakan selesai oleh Bush dan selanjutnya Iraq jatuh ke tangan pasukan pendudukan pimpinan AS. Setelah tumbangnya Saddam, Iraq memasuki babak baru yang sangat berbeda dari sebelumnya. Dari perang yang berlangsung selam 43 hari ini dapat dikatakan bahwa Iraq mengalami kekalahan. AS telah berhasil menjatuhkan rezim Saddam dan membentuk pemerintahan baru di Iraq yang dijanjikan demokratis.

1. Dalam Bidang Sosial

Meletusnya perang saudara di Iraq sendiri, khususnya pendukung Saddam dan kelompok yang kontra Saddam. Latar belakang permusuhan antara kedua kelompok ini sebenarnya sudah ada sebelumnya, namun lebih memanas ketika rezim Saddam jatuh.

Hal tersebut menimbulkan adanya konflik internal di dalam masyarakat sendiri. Pertama yaitu perang saudara antara kelompok Sunni dan Syiah, yang terbukti dengan terbunuhnya Abdul Majid al-Khui (putra dari tokoh Syiah). Hal ini akan terus berlanjuut sampai ada kebijakan politik dan sosial yang akan


(1)

besar karena melihat banyaknya keuntungan yang akan diperoleh oleh Wamar International dibandingkan resiko kerugian yang akan dihadapi.


(2)

BAB V KESIMPULAN

Perang yang telah terjadi di Iraq telah menyebabkan Iraq berada dalam kondisi yang hancur. Hampir seluruh infrastruktur dan fasilitas umum Iraq seperti bandara, jalan raya, jembatan, gedung-gedung, pelabuhan, energi, telekomunikasi, hingga fasilitas air dan sistem sanitasi Iraq hancur akibat dampak perang. Iraq mengalami kerugian ekonomi dalam jumlah yang sangat besar.

Sebagaimana sebuah negara yang baru saja pulih dari peperangan, Iraq harus melakukan pembangunan kembali demi melanjutkan statusnya sebagai sebuah negara yang menjamin kehidupan rakyatnya. Dalam rangka rekonstruksi Iraq, Pemerintah Iraq tidak dapat melakukannya sendiri. Kerjasama dari berbagai pihak untuk mewujudkan proyek rekonstruksi ini sangatlah dibutuhkan. Oleh karena itu, Pemerintah Iraq mengumumkan kepada dunia bahwa Iraq membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada para investor asing maupun investor lokal untuk bekerjasama dalam proyek rekonstruksi Iraq.

Sebuah pasal dalam hukum internasional, Konvensi Jenewa IV tahun 1949, mengatur bahwa pembangunan kembali infrastruktur yang dihancurkan


(3)

dalam peperangan merupakan tanggung jawab bagi pemerintahan yang menghancurkannya. Dengan kata lain, Amerika Serikat dan koalisinya merupakan pihak yang bertanggungjawab dalam proyek rekonstruksi Iraq. Dalam rangka rekonstruksi Iraq, Pemerintah Amerika Serikat meluncurkan sebuah proyek yang bernama United States Government’s Iraq Infrastructure

Reconstruction Program, sebuah program yang dikelola oleh USAID (United

States Agency for International Development), yang bertujuan untuk

melakukan rekonstruksi Iraq secara besar-besaran. Program ini menawarkan amanat kepada 15 perusahaan Amerika Serikat untuk menanam investasi dan bekerja sama dalam proyek rekonstruksi Iraq, salah satunya adalah perusahaan Wamar International.

Bagi Wamar International, proyek ini merupakan sebuah tawaran yang memiliki resiko yang cukup tinggi, khususnya dalam aspek keamanan. Sebagai sebuah Negara yang baru saja menjadi sebuah medan perang, tentu saja kondisi keamanan dalam negeri masih tidak stabil. Perpecahan yang terjadi di kelompok-kelompok masyarakat masih kerap terjadi. Terlebih lagi, masa-masa transisi pemerintahan baru sangat rentan sekali terhadap percobaan-percobaan pengambil alihan kekuasaan oleh kelompok kelompok kepentingan tertentu yang mencoba memanfaatkan situasi vacuum of power yang ada. Jalannya investasi bisa saja anjlok dan hancur sewaktu-waktu akibat stagnansi stabilitas politik dan keamanan Iraq.


(4)

Wamar International memperhitungkan keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan jika Wamar International menyetujui untuk bergabung dalam proyek ini dan jika Wamar International menolak untuk bergabung dalam proyek ini. Situasi dalam negeri Irak yang sangat haus akan investasi membuat Irak membuka kesempatan yang selebar-lebarnya kepada para investor yang berani mengambil resiko untuk menanam investasi di Irak. Dalam rangka menciptakan atmosfer dan iklim investasi yang baik, pemerintah Irak memberikan perlakuan khusus kepada para investor melalui amandemen-amandemen pada National Investment Law yang mengatur tentang aturan-aturan investasi di Irak. Dalam amandemen tersebut, pemerintah Irak memberikan kebebasan pajak bagi perusahaan selama 10 tahun, serta memberikan izin untuk kepemilikan lahan oleh asing selama 50 tahun (dapat diperpanjang).

Keuntungan-keuntungan tersebut pun ditambah dengan potensi keuntungan yang besar dalam investasi tersebut. Harga lahan di Irak dapat terbilang sangat murah akibat situasi pasca-perang. Potensi keuntungan yang akan didapat oleh Wamar International sangatlah menggiurkan. Satu-satunya pertimbangan dan tantangan terbesar Wamar International hanyalah mengenai masalah keamanan. Namun, dengan kapabilitas Wamar International dalam segi keamanan ditambah dengan komitmen Pemerintah Irak untuk melindungi investornya, resiko tersebut pun dapat diminimalisir.


(5)

Wamar International mempertimbangkan adanya opportunity cost yang cukup tinggi jika harus menolak tawaran kerjasama tersebut. Dengan menggunakan teori Business of Peace oleh Jane Nelson serta teori Penanaman Modal Asing oleh David K. Eitemen, dimasukkan kedalam proses pertimbangan menurut teori Model Aktor Rasional menurut Graham T. Allison, terlihat bahwa Wamar International akan mendapatkan keuntungan lebih daripada kerugian jika Wamar International menyetujui proyek US Government

Infrastructure Reconstruction Program ini. Melihat pertimbangan tersebut,

Wamar International pun memutuskan untuk bergabung dalam proyek US Government’s Infrastructure Reconstruction Program dan menanam investasi dalam skala besar di Irak.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, E. U. (2010, Juni 12). TEMPO. Retrieved from TEMPO.CO:

http://bisnis.tempo.co/read/news/2010/06/12/090254715/pemerintah-irak-beri-kemudahan-bagi-investor-asing

David, J. (2002). Capitalism and Freedom. United State of America: The University of Chicago Press.

Ibid. (n.d.).

IndoAlpha. (2014, January 3). Foreign Direct Investment (FDI). Retrieved from INDOALPHA: http://www.indoalpha.com/foreign-direct-investment-fdi/ International, W. (n.d.). California: dot.jo.

International.CRI., C. R. (2010). Situasi Irak Pasca Perang. 16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040.

Mas'oed, M. (1990). Ilmu Hubungan Internasional, Disiplin dan Metodelogi. Jakarta: LP3S.

Melihat Sejarah Perang Iraq 2003. (2014, 06 05).

National Investment Commisison . (n.d.). Investor Guide to Iraq. Republic or Iraq . National Investment Commission. (n.d.). Investment Overview. Republic of Iraq:

National Investment Commission.

National Investment Law No 13, Chapter Five, Article 15. (2006). Republic of Iraq.

National Investment Law No 13, Chapter Three, Article 10. (2006). Republic of Iraq.

Nelson, J. (n.d.). The Business of Peace.

Sihbudi, R. (2004, Mei 2). Global. Jurnal Politik International, 6, hal 43. Sumargono. (2010). Irak Setelah Jatuhnya Rezim Saddam Hussein. Surakarta.