ALASAN RUSIA MENGANGGAP NATO SEBAGAI ANCAMAN DALAM SISTEM PERTAHANAN ANTI RUDAL PASCA PERANG DINGIN TAHUN 2008-2015

(1)

ALASAN RUSIA MENGANGGAP NATO SEBAGAI

ANCAMAN DALAM SISTEM PERTAHANAN ANTI

RUDAL PASCA PERANG DINGIN TAHUN 2008-2015

(The Reason Of Russia Consider NATO As A Threat in The Defense System Against Missiles After The Cold War Years 2008 – 2015)

NAMA : FADIAH SILMINA NIM : 20120510452

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA


(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PENGESAHAN………. ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI………. iii

HALAMAN MOTTO……….. iv

KATA PENGANTAR………. v

DAFATR ISI………. viii

DAFTAR TABEL……… x

DAFTAR GAMBAR……… xi

ABSTRAK……… xiii

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang……… 1

B. Rumusan Masalah………... 5

C. Kerangka Pemikiran……… 5

D. Hipotesa……….. 10

E. Tujuan Penelitian………. 10

F. Jangkauan Penelitian……… 10

G. Metodologi Penelitian……….. 11

H. Sistematika Penulisan………... 11

BAB II HUBUNGAN RUSIA DENGAN NATO……….. . 13

A. Kajia Rusia dan NATO………. 13

1. Rusia……… 13

1.1. Politik dan Pemerintahan Rusia……… 14

1.2. Sistem Keamanan Rusia……… 19

2. Kajian NATO………... 22

2.1. Sejarah Berdirinya NATO………. 23

2.2. Sistem Organisasi NATO………... 27

B. Hubungan Rusia dengan NATO……… 32


(3)

BAB III BERGABUNGNYA RUSIA DENGAN NATO……….… 39

A. Alasan Rusia Bergabung dengan NATO……… 39

B. Profil Negara Anggota NATO……… 42

1. Amerika Serikat………. 43

2. Britania Raya/Inggris Raya……… 45

3. Jerman……… 49

4. Italia………... 53

5. Perancis……….. 55

C. Dominasi dan Kepentingan AS melalui NATO……….. 57

D. Kepentingan Rusia Bergabung dengan NATO………... 60

BAB IV RUSIA MENGANGGAP NATO SEBAGAI ANCAMAN DALAM BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN……… 61

A. Perselisihan Yang Terjadi Antara Rusia dan NATO……… 64

1. Status Great Power………. 64

2. Doktrin Rusia Terhadap NATO………. 65

B. Langkah Rusia Dalam Menanggapi Ancaman NATO………. 70

C. Persiapan Rusia Dalam Menghadapi Tantangan-Tantangan Yang Dapat Muncul dan Mengganggu Stabilitas Negaranya……….. 75

BAB V KESIMPULAN……… 78

DAFTAR PUSTAKA……… 81


(4)

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

ALASAN RUSIA MENGANGGAP NATO SEBAGAI ANCAMAN DALAM SISTEM PERTAHANAN ANTI RUDAL PASCA PERANG DINGIN

TAHUN 2008- 2015

(The Reason Of Russia Consider NATO As A Threat in The Defense System Against Missiles After The Cold War Years 2008 - 2015)

Telah dipertahankan dalam Ujian Pendadaran, Dinyatakan dan Disahkan dihadapan T im 'penguji Skripsi 'Program Studi Ilmu Httbungan Internasional

Hari/Tanggal Pukul

Ruang

Penguji I

.,

.

'

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UniversitasMuhammadiyah Y ogyakarta

: Kamis, 12 Mei 2016 : 08.00

: Re aserch fii (Ruang HI D)

Tim Penguji Skripsi Ketua Penguji

Drs. Bambang Sunaryono, M.Si.(

Aim)

NIK: 19541107198812 163 006

-Dr. Sidik Jatmika, M. Si. Grace Lestariana W, S.IP., M. Si.


(5)

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi saya ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik sarjana baik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ataupun di Perguruan Tinggi lain.

Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat ketidakbenaran dalam pemyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Y ogyakarta.

Yogyakarta, 6 Juni 2016

Yang membuat pemyataan,


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanallahuwata’ala yang telah membukakan sebagian pintu-pintu ilmu-Nya untuk seluruh umat manusia dan berkat cinta, kasih, dan saying-Nyalah penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rosulullah Muhammad Shallallahu alaihi wassalam yang telah membebaskan seluruh umat manusia dari belenggu kebodohan dan kekafiran menuju kepada cahaya-Nya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, juga sebagai salah satu bentuk keprihatinan penulis terhadap kekejaman dunia dalam bentuk perang-perang yang dewasa ini masih terjadi di berbagai Negara. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sebagai bahan masukan yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis serta kendala yang ada, maka penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.


(7)

Untuk itu penulis mengahaturkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, atas segala do’a, waktu, motivasi, bantuan, dan dukungan: 1. Kedua orangtua penulis, Ibunda Purwati M Syahli dan Ayahanda Siswanto,

terimakasih atas segala do’a, dukungan, nasihat, dan pengorbanan yang sudah kalian berikan kepada saya selama ini. Kakak saya satu-satunya Manarina Khusna yang sudah menjadi motivasi saya untuk menjadi yang lebih baik darinya, kepada adik laki-laki Almas Aufar. Juga Zhaafir Azalia Ammar yang sudah menjadi anak perempuan yang sabar, dan mengerti segala kondisi yang terjadi, dan memotivasi agar cepat menyelesaikan pendidikan ini.

2. Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A

3. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ali Muhammad, M.A., Ph.D

4. Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Dr. Nur Azizah, M.Si

5. Alm. Bapak Drs. Bambang Sunaryono, Msi sebagai Dosen Pembimbing, atas segala kesabaran dan kesediaan untuk meluangkan waktu bagi terlaksananya proses skripsi ini. Saya sangat bangga menjadi mahasiswa bimbingan anda. 6. Seluruh jajaran dosen dan karyawan Prodi Ilmu Hubungan Internasional


(8)

7. Teman-teman kantin Rinjani yang menemani lembur saat menyelesaikan revisian.

8. Teman-teman seangkatan yang menjadi motivasi untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.

9. Serta semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan serta memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan dunia pragmatik.


(9)

MOTTO

“ Never give up with anything your situation “ ( Dee )


(10)

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

ALASAN RUSIA MENGANGGAP NATO SEBAGAI ANCAMAN DALAM SISTEM PERTAHANAN ANTI RUDAL PASCA PERANG DINGIN

TAHUN 2008- 2015

(The Reason Of Russia Consider NATO As A Threat in The Defense System Against Missiles After The Cold War Years 2008 - 2015)

Telah dipertahankan dalam Ujian Pendadaran, Dinyatakan dan Disahkan dihadapan T im 'penguji Skripsi 'Program Studi Ilmu Httbungan Internasional

Hari/Tanggal Pukul

Ruang

Penguji I

.,

.

'

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UniversitasMuhammadiyah Y ogyakarta

: Kamis, 12 Mei 2016 : 08.00

: Re aserch fii (Ruang HI D)

Tim Penguji Skripsi Ketua Penguji

Drs. Bambang Sunaryono, M.Si.(

Aim)

NIK: 19541107198812 163 006

-Dr. Sidik Jatmika, M. Si. Grace Lestariana W, S.IP., M. Si.


(11)

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi saya ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik sarjana baik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ataupun di Perguruan Tinggi lain.

Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat ketidakbenaran dalam pemyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Y ogyakarta.

Yogyakarta, 6 Juni 2016

Yang membuat pemyataan,


(12)

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan realita yang terjadi. Objek penelitian pada penelitian ini adalah Rusia dan NATO. Teknik pengumpulan data sendiri dilakukan dengan cara studi pustaka (library research). Data diperoleh melalui sumber-sumber yang berasal dari buku-buku, jurnal, surat kabar dan internet. Dianalisis menggunakan konsep deterens dan pertahanan, penelitian ini lebuh mengarah pada mengetahui alasan-alasan mengapa sistem pertahanan anti rudal milik NATO memberikan ancaman terhadap Rusia.

Dari hasil penelitian ini dapat digambarkan penyebab munculnya kekhawatiran atau rasa terancam yang dirasakan Rusia akibat Pertahanan Anti Rudal NATO pasca perang dingin. Ekspansi yang dilakukan NATO di kawasan Eropa termasuk Eropa Timur dan penempatan pangkalan militer NATO yang memiliki sistem pertahanan anti rudal di kawasan tersebut menyebabkan kekhawatiran muncul dari pihak Rusia. Untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi Rusia mulai membentengi diri dari NATO melalui doktrin-doktrinnya.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rusia adalah sebuah Negara baru bekas pecahan dari Uni Soviet. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu setelah pada tanggal 25 Desember 1991 Presiden Mikhail Gorbachev mengundurkan diri disertai dengan berkibarnya bendera tiga warna Rusia di Kremlin. Setelah itu lahir sebuah Negara Rusia yang merupakan ahli waris utama kebesaran Uni Soviet. Negara ini mewarisi 50% jumlah penduduk, 2/3 luas wilayah, dan kurang lebih 50% aset-aset ekonomi dan persenjataannya.1 Rusia adalah sebuah Negara federal yang memiliki berbagai macam etnis. Rusia membangun pemerintahannya dengan sistem Republik Federasi dengan pengakuan akan kemajemukan ideologi sebagai perbaikan dari sistem komunis yang mengharuskan homogenitas dalam ideologi.

Rusia adalah Negara yang memiliki wilayah dan penduduk yang sangat besar, tetapi tidak memiliki perbatasan alam yang dapat mengamankannya dari serangan musuh yang datang dari luar. Kondisi tersebut membentuk mentalitas bangsa Rusia menjadi bangsa yang ekspansif. Selalu mengembangkan diri, menduduki daerah-dearah baru di sekelilingnya untuk dijadikan buffer zone.

1


(14)

Pertahanan keamanan yang dimiliki Rusia cukup membuatnya menjadi negara yang dipandang dan disegani oleh negara lain. Rusia mewarisi sebagian besar kekuatan militer Uni Soviet, namun kesulitan ekonomi yang melanda Rusia membuatnya kesulitan membiayai kekuatan militernya. Yang paling sulit dirasakan adalah Angkatan Laut yang banyak membesituakan armadanya, termasuk kapal-kapal induknya. Setelah musibah kapal selam Kursk di Laut Barents pada tahun 2000, kekhawatiran berbagai pihak bahwa Angkatan Laut Rusia dalam waktu dekat akan musnah, semakin bertambah. Hal yang sama dialami juga oleh Angkatan Darat dan Angkatan Udara Rusia. Meskipun keduanya tidak separah Angkatan Laut, karena masih mengadakan riset untuk memperbaruhi persenjataan yang dimilikinya, namun tidak semaju Amerika Serikat maupun pada masa Uni Soviet. Militer Rusia masih memiliki persenjataan nuklir warisan dari Uni Soviet yang sebagian diduga dimiliki oleh Negara-negara pecahan Uni Soviet yang tergabung dalam Persemakmuran Negara-negara Merdeka. Pada masa Uni Soviet, Negara tersebut memiliki stasiun peluncur ruang angkasa (kosmodrom) di Baikonur. Namun, sejak Uni Soviet bubar pada tahun 1991, kosmodorm tersebut berada di wilayah Kazakhtan.2 Penduduk wilayah ini merupakan campuran Rusia-Kazakhtan dan memiliki tingkat kriminalitas tertinggi. Untuk itu Rusia merasa perlu untuk mencarikan stasiun pengganti untuk kepentingan ruang angkasa baik kepentingan sipil, bisnis, maupun militer.

North Atlantic Treaty Organisation (NATO) yang didirikan oleh blok barat (Amerika dan sekutunya) pada masa perang dingin tahun 1949 setelah

2


(15)

runtuhnya Uni Soviet, berhasil menghadapi krisis yang terjadi dengan menstransformasikan diri kearah politik yang fleksibel.3 Sedangkan Pakta Warsawa, organisasi keamanan yang dibentuk oleh blok timur (Uni Soviet dan sekutunya) berakhir bersamaan runtuhnya Uni Soviet.4 Dengan pembubaran perjanjian Pakta Warsawa, NATO di bawah pimpinan Amerika Serikat mempergunakan kesempatan berkurangnya keamanan di Eropa Timur dan pengaruh Rusia di kawasan tersebut untuk memperluas jangkauan kekuasaannya. Perluasan NATO dapat diyakini menjadi sebuah kekuatan baru dalam keamanan kawasan Eropa.

Perluasan wilayah yang dilakukan NATO sampai ke Eropa Timur pada dasarnya mendapat kecaman dari Rusia, karena dianggap dapat merusak tatanan dunia. Selain itu, hal tersebut dapat menjadi sebuah ancaman yang serius bagi posisi geopolitik Rusia dan dikhawatirkan akan membuat Rusia terisolir dengan berkurangnya pintu keluar ke Laut Baltik dan Laut Hitam, serta banyaknya perbatasan yang pindah ke Negara lain, yang memotong Rusia dari Eropa dan Asia Tengah.5

Rusia melakukan protes terhadap hal tersebut melalui konfliknya dengan Georgia yang berawal dari rencana Georgia untuk bergabung dengan NATO pada tahun 2008. Konflik ini menjadi semakin besar ketika Rusia mendengar kabar bahwa NATO berada dibalik Georgia dan membantunya dalam berbagai bidang.

3

http://id.wikipedia.org/wiki/NATO, diakses 10 oktober 2015 4

Pembentukan Pakta Warsawa, diakses 10 oktober 2015; diunduh dari http://dunia.vivanews.com/news/read/57659-pembentukan_pakta_warsawa 5


(16)

Kesuksesan NATO dalam memperluas pengaruhnya di kawasan Eropa tidak disia-siakan oleh Amerika yang ingin melemahkan pertahanan Rusia, dengan menjadikan negara-negara anggota baru itu sebagai pangkalan militernya. Selain itu ada juga rencana pengembangan Pertahanan Anti Rudal Balistik atau Anti Balistik Missiel di beberapa Negara seperti Polandia, Cheko, dan Georgia yang disepakati pada tahun 1972.

Rencana Amerika membangun Sistem Pertahanan Anti Rudal ini jelas mendapat kecaman keras dari pihak Rusia. Bagaimanapun juga Polandia, Cheko dan Georgia merupakan kawasan yang sangat dekat dengan wilayah Rusia. Ini dianggap akan menjadi ancaman tersendiri bagi Rusia dalam bidang keamanan negaranya. Meskipun demikian, Rusia tetap menerima ajakan NATO untuk bekerjasama dalam pembangunan Sistem Pertahanan Anti Rudal Eropa yang tercipta pada bulan Juni tahun 2011, dengan kesepakatan-kesepakatan tertentu oleh kedua belah pihak. Dalam pertemuan KTT NATO yang berlangsung di Lisbon, Ibukota Portugal, dibahas tentang perjanjian bilateral dan penandatanganannya. Pada pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen, dan Presiden Rusia, Dimitry Anatolyevich Medvedev, serta disaksikan dan dihadiri pula oleh 28 negara anggota aliansi NATO.6

Rusia menyatakan siap bekerjasama dengan NATO untuk membangun sistem pertahanan peluru kendali guna melindungi wilayah Eropa. Rusia juga menyatakan bahwa inginnya melupakan Perang Dingin dan juga merancang kerjasama strategis dengan bekas seteru utamanya itu.

6

Amerika: Rusia Sambut Hangat Rencana Pertahanan Rudal NATO, diakses 11 oktober 2015; diunduh dari http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/10/11/11/146058-amerika-rusia-sambut-hangat-rencana-pertahanan-rudal-nato


(17)

Rusia menyatakan bahwa NATO sudah tidak menjadi ancaman bagi negaranya seperti pada masa Perang dingin. Namun masih ada kekhawatiran yang dirasakan dengan ekspansi kekuatan NATO. Kekhawatiran tersebut muncul dikarenakan keinginan NATO untuk memproyeksikan kekuatan militernya di luar cakupan wilayahnya. Amerika Serikat sudah lama berniat untuk menerapkan sistem pertahanan anti rudal di Negara-negara bekas Uni Soviet di Eropa Timur, namun rencana tersebut selalu tertunda dikarenakan protes keras oleh Rusia, yang merasa sistem itu mengancam kedaulatannya.7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di depan, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut.

“Mengapa Rusia merasa terancam dengan adanya sistem pertahanan anti rudal di Eropa Timur?”

C. Kerangka Pemikiran

Seperti diketahui, dalam berpikir, manusia menggunakan “bahasa”

yaitu suatu sistem komunikasi yang terdiri dari simbol-simbol dan serangkaian aturan yang memungkinkan berbagai pengkombinasian simbol-simbol itu. Konsep adalah salah satu simbol-simbol yang paling penting dalam bahasa. Suatu konsep adalah abstraksi yang mewakili suatu objek, sifat suatu

7

Rusia Menerima NATO, diakses 30 september 2015; diunduh dari http://www.kompas.com/internasional.html/rusia-menerima-nato


(18)

objek, atau suatu fenomena tertentu.8 Konsep adalah sekumpulan gagasan atau ide yang sempurna dan bermakna berupa abstrak, entitas mental yang universal dimana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap ekstensinya sehingga konsep membawa suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai cirri yang sama dan membentuk suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan.

Carl Hempel memandang bahwasannya dalam tahap awal perkembangan ilmu, deksripsi maupun generalisasi diungkapkan dalam perbendaharaan kata bahasa sehari-hari. Tetapi pertumbuhan suatu disiplin keilmuan selalu diikuti dengan perkembangan suatu sistem konsep-konsep yang khusus dan kurang-lebih abstrak dan suatu terminologi teknikal yang berkaitan dengan konsep-konsep itu.9 Kejelasan dan ketepatan dalam penggunaan konsep bisa didapat melalui definisi. Dalam penelitian sosial ada dua tipe definisi yang sangat penting, yaitu definisi konseptual dan definisi operasional.

Definisi Konseptual

Definisi yang menggambarkan konsep dengan menggunakan konsep-konsep lain, disebut definisi konsep-konseptual. Misalnya, power secara konseptual didefinisikan sebagai “kemampuan suatu aktor (individu, kelompok atau Negara-bangsa) mempengaruhi pikiran dan tingkah laku aktor lain sehingga

mau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukainya”. Definisi

konseptual terdiri dari istilah primitif dan istilah turunan atau derived terms. Istilah turunan adalah istilah yang bisa didefinisikan dengan menggunakan

8

Mohtar Masoed, IlmuHubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi, Jakarta, LP3ES, 1990, hal 109

9


(19)

istilah primitif. Definisi konseptual tidak bisa disebut benar atau salah tetapi bisa berguna atau tidak berguna bagi komunikasi.10

Definisi Operasional

Definisi oprasional adalah serangkaian prosedur yang mendeksripsikan kegiatan yang harus dilakukan kalau kita hendak mengetahui eksistensi empiris atau derajat eksistensi empiris suatu konsep. Definisi operasional berarti juga menjabarkan prosedur pengujian yang memberikan kriteria bagi penerapan konsep itu secara empiris. Karena itu, definisi operasional merupakan jembatan antara tingkat konseptual-teoritis dengan tingkat observasional-empiris. Definisi itu mengatakan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus diamati untuk membawa fenomena yang didefinisikan itu kedalam jangkauan pengalaman indrawi peneliti yang bersangkutan.11

Untuk memudahkan penulis dalam menjelaskan analisa terhadap permasalahan yang dihadapi serta untuk memilih kerangka pemikiran yang tepat dalam membentuk hipotesa, maka diperlukan suatu kerangka teoritis. Untuk menjelaskan alasan mengapa Rusia menganggap NATO sebagai ancaman dalam pertahanan antirudal paska Perang Dingin, penulis menggunakan:

Konsep Deterens dan Pertahanan

Strategi militer sekarang tidak bisa lagi hanya digambarkan dalam konsep-konsep pertahanan (defense) dan penyerangan (offense). Para pemikir

10

Mohtar Masoed, IlmuHubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi, Jakarta, LP3ES, 1990, hal 115

11

Mohtar Masoed, IlmuHubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi, Jakarta, LP3ES, 1990, hal 116


(20)

strategi harus mengembangkan istilah atau konsep baru, dan muncul konsep

detenrens” yang dibedakan dari defense. Untuk menjelaskan perbedaan makna kedua konsep kedua ini David Ziegler memberikan contoh.12

Pertahanan bersifat fisik, dan berfungsi ketika perang pecah. Misalnya, tank bergerak kegaris depan, sehingga membuat musuh secara fisik tidak mungkin maju. Sedangkan deterens bersifat psikologis dan berfungsi sebelum perang terjadi. Ia membuat musuh tidak melakuakn gerakan melalui perang. Bahakan, begitu perang terjadi berarti deterens gagal dan harus digantian oleh strategi pertahanan.

Tindakan yang dimaksudkan untuk pertahanan bisa juga menciptakan deterens. Pesawat tempur yang mengawal pesawat pengintai itu memiliki efek deterens, sehingga membuatnya tidak perlu secara aktual melakukan pertahanan atas pesawat yang dilindung itu. Penggabungan tindakan deterens dan pertahanan ini sejak lama merupakan praktek yang lumrah dalam sejarah militer. Hanya baru-baru ini saja kedua fungsi ini dipisahkan, dan inilah yang membedakan zaman nuklir dan zaman non-nuklir. Sekarang ini Negara-negara besar membelanjakan sejumlah besar uangnya untuk membuat senjata yang hanya berfungsi deterens saja. Senajata-senjata nuklir yang mahal itu tidak bernilai sama sekali sebagai sarana tindakan pertahanan. Kondisi seperti ini sangat berbeda dengan keadaan sebelum dikenal senjata nuklir.13

Sudah sejak lama aktor-aktor yang bermain dalam arena politik internasional menyadari bahwa pecahnya perang nuklir, seperti antara Amerika dengan Uni Soviet, akan menyulut api perusakan yang tidak akan

12

David W.Ziegler, War, Peace, and International Politics (Little, Brown, 1984) 13

Mohtar Masoed, IlmuHubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi, Jakarta, LP3ES, 1990, hal 191


(21)

terkendaliakan dan bisa menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi. Karena itu sejak tahun 1960-an, Negara-negara besar itu secara serius memperundingkan cara-cara mengendalikan perlombaan pembuatan senjata

pembunuh luar biasa itu. Mereka berusaha menciptakan “stabilitas nuklir”,

suatu keadaan dimana tidak ada satu pihak pun yeng tergoda untuk memulai serangan menggunakan senjata nuklir.

Atas dasar konsep deterens dalam menghadapi perluasan keanggotaan NATO di Eropa Timur yang berpengaruh terhadap stabilitas keamanan serta kepentingan nasional Rusia, dibutuhkan strategi keamanan Rusia dengan menggunakan elemen-elemen Negara yaitu militer, diplomasi, ekonomi, perjanjian internasional, dan alat lain dalam mencapai kepentingan nasionalnya. Dan dalam hal ini Rusia menggunakan strategi deterens.

Perluasan keanggotaaan yang dilakukan NATO ke wilayah Eropa Timur dianggap Rusia sebagai ancaman dan sebuah usaha dominasi barat dalam memperluas hegemoninya di Eropa Timur dan mempersempit pengaruh Rusia di kawasan pecahan Soviet tersebut. Dalam perluasan ini, NATO berusaha untuk mengisolasi Rusia. Konflik yang melibatkan pihak Rusia dan NATO ini menyebabkan Rusia menggunakan strategi deterens, yaitu general deterrence yang merupakan upaya untuk menggetarkan lawan dengan penambahan kekuatan dan pengembangan teknologi persenjataan baru, untuk mencegah lawan yang berniat untuk menyerang. Salah satu kebijakan deterrence yaitu penggunaan senjata Nuklir.


(22)

D. Hipotesa

Melalui uraian di atas, maka dapat ditarik hipotesa bahwa Rusia menganggap NATO sebagai ancaman dikarenakan :

1. Rusia merasa terancam karena makin luasnya pangkalan militer NATO di wilayah Eropa Timur.

2. Rusia merasa terancam karena, masuknya Negara tetangga Rusia dalam keanggotaan NATO.

3. Rusia merasa terancam dengan keberadaan Rudal NATO di wilayah Eropa Timur.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Memberikan gambaran umum mengenai hubungan Rusia, Amerika, dan NATO;

2. Meneliti dan mengetahui alasan Rusia bekerjasama dengan NATO dalam pembangunan sistem pertahanan anti rudal;

3. Meneliti apa alasan NATO melakukan Ancaman Rudal NATO; 4. Meneliti apa alasan Rusia merasa terancam oleh NATO.

F. Jangkauan Penelitian

Penelitian ini menjelaskan tentang pasang surutnya hubungan kerjasama antara Rusia dan NATO terutama dalam sistem Pertahanan Anti Rudal. Jangkauan penelitian ini menggunakan jangka waktu pada masa


(23)

pemerintahan Putin dan Medvedev yaitu pada jangkauan waktu 2008 sampai 2015.

G. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai literatur. Referensi yang digunakan meliputi studi pustaka dari berbagai buku, surat kabar, jurnal ilmiah, internet dan dokumentasi lainnya yang mendukung penelitian.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi tujuan penelitian latar belakang masalah, rumusan masalah, kerangka pemikiran, hipotesa, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II akan menerangkan mengenai hubungan Rusia dengan NATO, yang berisikan penjelasan tentang profil Rusia dan NATO, hubungan Rusia dan NATO, dan perluasan NATO di Eropa. Alasan Bab II menjelaskan mengenai hal tersebut dikarenakan sebagai mata rantai dari pembahasan penulisan ini.

3. Bab III akan menjelaskan tentang bergabungnya Rusia dengan NATO, yang berisikan tentang alasan Rusia bergabung dengan NATO, profil Negara anggota NATO, dominasi dan kepentingan AS melalui NATO, dan


(24)

kepentingan Rusia bergabung. Dalam bab ini sebagai kelanjutan dari bab II.

4. Bab IV akan membahas tentang Rusia menganggap NATO sebagai ancaman dalam bidang pertahanan dan keamanan, yang berisikan tentang perselisihan yang terjadi antara Rusia dengan NATO, langkah Rusia dalam menanggapi ancaman NATO, Rudal NATO yang berada di Eropa Timur, dan persiapan Rusia dalam mengahadapi tantangnan-tantangan yang dapat muncul dan mengganggu stabilitas negaranya.


(25)

BAB II

HUBUNGAN RUSIA DENGAN NATO

Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai hubungan Rusia dengan NATO yang akan diulas dalam 3 bahasan utama. Pada sub bab pertama akan menjelaskan tentang profil Rusia dan NATO yang berisikan politik dan pemerintahan Rusia, sistem keamanan Rusia, sejarah berdirinya NATO, dan sistem organisasi NATO. Pada sub bab kedua akan membahas mengenai hubungan Rusia dengan NATO. Dan pada sub bab ketiga akan membahas perluasan NATO di Eropa.

A. Kajian Rusia dan NATO 1. Rusia

Rusia adalah sebuah Negara baru bekas pecahan dari Uni Soviet yang memiliki luas wilayah 17.075.000 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 147,1 jiwa.14 Rusia adalah Negara yang memiliki wilayah dan penduduk yang sangat besar, tetapi tidak memiliki perbatasan alam yang dapat mengamankannya dari serangan musuh yang datang dari luar. Hal tersebut menjadikan bangsa Rusia selalu mengembangkan diri, menduduki daerah-dearah baru di sekelilingnya untuk dijadikan buffer zone.

Setelah revolusi Rusia, Soviet Republik Federasi Sosial Rusia menjadi konstituen terbesar dan terkemuka dari Uni Soviet. Negara konstitusional dunia sosial dan Negara adidaya yang pertama diakui dunia

14

A. Fahrurodji, Rusia Baru Menuju Demokrasi: Pengantar Sejarah dan Latar Belakang Budayanya, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia), 2005, hal. 193


(26)

dan menjadi saingan AS.15 Pada era Soviet melihat beberapa pencapaian teknologi yang paling signifikan dari abad ke-20. Pada akhir 1990an Uni Soviet memiliki perekonomian, militer, dan senjata pemusnah massal terbesar di dunia.16 Rusia sebagai Negara adikuasa dan dengan anggota tetap dalam Dewan Keamanan PBB, anggota G20, Dewan Eropa, Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), Organisasi Kerjasama Shanghai, Organisasi Kerjasama Kamanan Eropa, dan WTO, dan menjadi anggota terkemuka Commonwealth of Independent State, organisasi perjanjian keamanan kolektif, dan salah satu dari lima anggota Eurasia Ekonomi Union, bersama dengan Armenia, Belarus, Kazakhstan dan Kyrgyzstan.

1.1.Politik dan Pemerintahan Rusia

Pada tahun 1992 tidak lama setelah runtuhnya Uni Soviet, Rusia membentuk pemerintahan transisi yang dipimpin oleh Boris N. Yeltsin. Yeltsin terpilih sebagai presiden RSFSR pada tahun 1991 dan mengundurkan diri pada tahun 1999.

Pada tahun 1993, Rusia mengadopsi konstitusi baru yang mendirikan pemerintahan permanen. Presiden Rusia adalah kepala eksekutif pemerintah, kepala Negara, serta pejabata yang paling kuat. Presiden dipilih oleh rakyat untuk masa pemerintahan enam tahun. Presiden, dengan persetujuan majelis parlemen rendah, menunjuk seorang

15

“Jonathan R. Adelman; Cristann Lea Gibson (1 July 1989). Contemporary Soviet Military Affairs: The Legacy of World War II. Unwin Hyman. Hal 4. Diunduh dari

http://en.m.wikipedia.org/rusia, diakses pada 6 Januari 2016

16“GDP

-Million 1990. CIA Factbook. 1991. Diunduh dari http://en.m.wikipedia.org/Rusia/history, dialyses pada 6 Januari 2016


(27)

Perdana Menteri untuk menjadi kepala pemerintahan. Perdana Menteri adalah pejabat tertinggi dari Dewan Menteri (kabinet). Dewan melaksanakan operasi pemerintah.

Rusia membangun pemerintahannya dengan sistem Republik Federasi dengan pengakuan akan kemajemukan ideologi sebagai perbaikan dari sistem komunis yang mengharuskan homogenitas dalam ideologi. Sebagai Negara federal Rusia terdiri atas puluhan unit administrasi federal, antara lain oblast (daerah), republik, okrug otonom (daerah), krais (wilayah), oblast otonom, dan kota-kota federal. Divisi ini bisa memiliki unit-unit yang lebih kecil yang disebut raion (distrik). Dewan yang disebut soviet menangani urusan lokal baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Federasi Rusia terdiri dari 89 subjek federasi. Federasi-federasi tersebut antara lain:

a. 46 oblasts (provinsi): jenis yang paling umum dari subyek federal, dengan gubernur yang ditunjuk secara federal dan dipilih legislator secara lokal..

b. 22 republik: otonom secara nominal masing-masing memiliki konstitusi sendiri, presiden, dan parlemen. Republik diperbolehkan untuk menetapkan bahasa resmi mereka sendiri disamping bahasa Rusia, tetapi diwakili oleh pemerintah federal dalam urusan internasional. Republik dimaksudkan untuk menjadi rumah bagi minoritas etnis tertentu.

c. 9 krais (wilayah): secara umum sama dengan oblast, desain territorial adalah sejarah, aslinya diberikan kepada daerah


(28)

perbatasan dan kemudian juga ke divisi administrasi yang terdiri dari okrug otonom atau oblast otonom.

d. 4 okrug otonom (kabupaten otonom): awalnya entitas otonom dalam oblast dan krais diciptakan untuk etnis minoritas, status mereka diangkat kesubjek federal pada 1990an dengan pengecualian oblast otonom Chukotka, semua oblast otonom masih secara administratif menjadi bagian.

e. 1 otonom oblast (yahudi otonom oblast): secara historis otonom oblasts adalah administrasi unit subordinasi untuk krais.

f. 3 kota federal (Moskow, Saint Petersburg, dan Sevastopol): kota-kota yang berfungsi sebagai daerah yang terpisah.

Subjek federal dikelompokkan menjadi Sembilan distrik federal, yang masing-masing diadministrasikan oleh seorang duta yang ditunjuk oleh presiden Rusia.17 Berbeda dengan subjek federal, distrik federal bukan merupakan tingkat pemerintahan subnasional, tetapi merupakan tingkatan administrasi dari pemerintah federal. Duta distrik federal menjalankan atau bertugas sebagai penghubung antara subjek federal dan pemerintah federal dan terutama bertanggung jawab untuk mengawasi pemenuhan subjek federal terhadap undang-undang atau hukum federal.

Pada tanggal 12 desember 1993 disahkan kostitusi federasi Rusia yang mendeklarasikan Rusia sebagai: “Negara hukum yang berbentuk

federasi dengan sistem pemerintah presidensil”. Konstitusi menekankan

17

Russian Classification of Economic Regions (OK 024-95) of 1 January 1997 as amended by the Amendments #1/1998 through #5/2001. (Section I. Federal Districts) diunduh dari


(29)

prinsip pemisahan kekuasaan Yudikatif, Eksekutif dan Legislatif, yang masing-masing berdiri sendiri.18

Menurut konstitusi dari Rusia adalah Negara federal dan semi presidential republik, yang mana presiden adalah kepala Negara dan perdana menteri menjadi kepala pemerintahan.19 Fedarasi Rusia pada dasarnya memiliki struktur sebagai sebuah perwakilan multi-partai demokrasi dengan pemerintah pusat yang terdiri dari tiga cabang:

a.) Legislatif: Dewan federal Rusia yang terdiri dari 450 member Negara Duma dan 166 anggota Dewan federasi, dan mengadopsi hukum federasi, mendeklarasikan perang, memiliki kekuatan dari materi atau uang, dan kekuatan untuk pendakwaan terhadap presiden.

b.) Eksekutif: presiden adalah keberhasilan komandan dari angkatan bersenjata, dapat menolak rancangan hukum legislative sebelum disahkan, dan yang menjadikan pemerintahan Rusia (kabinet), yang mengelola dan menegakkan peraturan dan kebijakan federal.

c.) Yudisial: Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, dan Mahkamah Pengadilan Federal, adalah hakim yang ditunjuk oleh Dewan Federasi atas rekomendasi presiden, menafsirkan hukum dan dapat membatalkan undang-undang yang mereka anggap tidak konstitusional.

Presiden dipilih berdasarkan suara untuk masa jabatan enam tahun (dapat memenuhi syarat untuk jangka kedua, namun tidak untuk jangka

18

A. Fahrurodji, Op.Cit., hal. 194 19

The Constitute of the Russian Federation. Article 80. Diunduh dari http://en.m.wikipedia.org/rusia/politik-rusia, diakses pada 6 Januari 2016


(30)

waktu ketiga kalinya berturut-turut).20 Departemen pemerintah terdiri dari Pedana Menteri dan wakilnya, Menteri-menteri, dan pejabat lain yang diseleksi secara individual; semua diangkat oleh presiden atas usul Perdana Menteri. Beberapa partai politik di Rusia termasuk Rusia Bersatu, Partai Komunis, Partai Demokrat Liberal dan Hanya Rusia. Pada 2013, Rusia telah menduduki peringkat 122 dari 167 negara dalam indeks demokrasi, yang disusun oleh The Economist Intelligence Unit.21 Sementara proyek keadilan dunia saat ini menempati urutan 80 dari 99 negara yang disurvei dalam hal penegakan hukum.22

Federasi rusia diakui dalam hukum internasional sebagai Negara penerus Uni Soviet. Rusia terus melaksanakan komitmen internasional Uni Soviet, dan telah diasumsikan menduduki kursi tetap Uni Soviet di Dewan Keamanan PBB, keanggotaan dalam organisasi internasional lain, hak dan kewajiban dibawah perjanjian internasional, dan propeti dan hutang. Rusia memiliki kebijakan luar negeri multifaset. Pada tahun 2009, ia mempertahankan hubungan diplomatik dengan 191 negara dan memiliki 144 kedutaan. Kebijakan luar negeri ditentukan oleh presiden dan dilaksanakan oleh Departemen Luar Negeri Rusia.23

Sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Rusia memainkan peran utama dalam menjaga perdamaian dan keamanan

20

The Constitution of the Russian Federation”. (Article 81), diunduh dari htpp://en.m.wikipedia.org/rusia/politic-rusia, diakses pada 6 Januari 2016

21“Democracy at a standstill” (PDF). World Justice Project,

hal 7, diunduh dari http://en.m.wikipedia.org/rusia/politic-rusia, diakses pada 6 Januari 2016

22

“World Justice Project Rule of Law Index 2014” diunduh dari

http://en.m.wikipedia.org/rusia/politic-rusia, diakses pada 6 januari 2016

23

Kosachev. K. “Russian Foreign Policy Vertical” diunduh dari


(31)

internasional. Rusia adalah anggota dari Negara-negara G8 industri, Dewan Eropa, OSCE, dan APEC. Rusia juga mengambil peran penting dalam organisasi regional seperti CIS, EurAsEC, CSTO, dan SCO.

1.2.Sistem Keamanan Rusia

Rusia mewarisi sebagian besar kekuatan militer Uni Soviet, namun kesulitan ekonomi yang melanda Rusia membuatnya membiayai kekuatan militernya. Rusia selalu menekankan penguasaan terhadap bekas wilayah Uni Soviet, baik yang di kawasan Eropa Timur maupun Asia Tengah. Wilayah Eropa Asian merupakan orientasi geopolitik terpenting bagi rusia. Rusia menginginkan kembali status great power yang pernah dimilikinya dan menjadi oposisi dari unilateralisme Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di NATO. Great power akan tercapai apabila Rusia menjalankan politik luar negeri yang waspada terhadap persaingan geopolitik dan mampu mempertahankan wilayah Eurasia.

Banyak fakta menunjukkan bahwa keamanan suatu Negara bergantung pada efektivitas kebijakan pertahanan Negara serta perinsip keamanan yang dianutnya. Pentingnya kebijakan ini adalah untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, integritas territorial, kesejahteraan, stabilitas politik, ekonomi, sosial kultur, dan kepentingan militer. Tiap Negara memiliki kepentingan nasionalnya masing-masing. Penggunaan kekuatan militer khususnya ditentukan atas pandangan sejauh mana tingkat yang mengancam kepentingan nasional tersebut.


(32)

Strategi keamanan Rusia menjelaskan bahwa federasi Rusia menggunakan elemen-elemen Negara yaitu militer, diplomasi, ekonomi, perjanjian internasional, dan alat lain dalam mencapai kepentingan nasionalnya. Strategi keamanan membantu dalam mencegah ancaman dari luar. Strategi keamanan ini diwujudkan dalam kebijakan dalam kebijakan pertahanan yang didasarkan pada doktrin militer.

Doktrin militer Rusia dapat dibagi menjadi tiga kategori yang menyangkut kebijakan terhadap kekuatan militer dalam level internal Rusia yang meliputi angkatan darat, laut dan udara, dan kebijakan militer eksternal yang menyangkut perlakuan terhadap aliansi contohnya NATO. Doktrin militer Rusia berkonsentrasi pada perang dan pencegahannya, kekuatan bersenjata, persiapan Negara dan angkatan bersenjata bila adanya agresi dan cara-cara untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayah territorial. Doktrin tersebut berisi dua pokok panduan yaitu pertama menyangkut kebutuhan akan personel angkatan bersenjata dan peralatan militer, kedua tentang penanganan perang atau angkataan bersenjata. Doktrin militer Rusia berisi tentang kekuatan militer dan pasukannya.

Perkembagan Doktrin Rusia dimulai pada tahun 1990-an. Setelah pecahnya Uni Soviet, militer Rusia dilihat dalam pembentukan Organisasi Commonwealth of Independent State (CIS), sebuah organisasi yang berisi dari Negara-negara bekas Uni Soviet yang tentunya berada di bawah pengaruh Rusia. CIS merupakan kombinasi angkatan bersejata dari


(33)

masing-masing Negara-negara anggotanya. Doktrin militer Rusia ini disahkan pada tahun 1992.24

Pada 1990-an, perkembangan kebijakan militer berisikan tentang Rusia dalam penyelesaian konflik dan keterlibatannya dalam kerjasama militer dengan CIS, apabila dibutuhkannya penggunaan kekuatan nuklir, penyebaran angkatan darat dan pasukan lain diluar wilayah Rusia, dan persepsi ancaman anti barat.

Pada Doktrin Militer dan Konsep Keamanan Nasional yang akan diperbaharui tahun 2010, dijabarkan bahwa Rusia akan menggunakan kekuatan nuklir strategisnya terhadap Negara-negara yang menjadi ancaman bagi Rusia. Doktrin militer yang berlaku saat ini menekankan peranan militer Rusia dalam memastikan pertahanan Negara dan jika diperluakan, mempersiapkan dan melancarkan perang meski ditekankan bahwa doktrin tersebut bertujuan definif. Dalam doktrin tersebut disebutkan bahwa senjata nuklir juga dapat dipergunakan dalam konflik lokal jika dianggap ada ancaman kritis terhadap keamanan nasional.25 Pada tahun 2000, Putin memulai kebijakannya dengan menandatangani dokumen keamanan baru yang kemudian dipublikasikan sebagai National SecurityConcept (NSC) pada januari 2000.26

Rusia yang mewarisis persenjataan terbesar Uni Soviet tentu masih memiliki peralatan militer yang unggul dalam hal kuantitas dan kualitas.

24

Deputy of Commonwealth of Independent States (CIS). May 2007. Diunduh dari http://cns.miis.edu/inventory/pdfs/cis.pdf. diakses pada 20 desember 2015

25

Suara Media. Doktrin militer Rusia siap jungkir balikkan NATO. Diunduh dari

http://www.suaramedia.com/berita-dunia/eropa/11993-doktrin-militer-rusia-siap-jungkirbalikkan-serbuan-nato.html#. Diakses pada 21 desember 2015

26

Arms Control Association. 2000. Russia’s National Strategy Concept. Diunduh dari http://www.armscontrol.org/act/2000_01-02/docjf00. diakses pada 21 desember 2015


(34)

Pada masa Perang Dingin, Uni Soviet telah mengembangkan persenjataan nuklir dalam memperkuat eksistensi dan menangkal ancaman serangan dari Negara yang juga mengembangkan persenjataan nuklirnya. Uni Soviet membangun dan membina kekuatan pertahanan strategis yang pada masa itu termasuk yang terkuat di dunia. Ini termasuk kekuatan pertahanan aktif seperti pesawat pencegat, rudal udara dan permukaan (surface-to-air missiles, SAM), Anti Ballistic Missiles (ABM), serta pertahanan pasif seperti sistem pengawas dan peringatan dini, pertahanan sipil dan lainnya. Ketika dikombinasikan dengan konsep strategi pertahanan soviet, hal ini menjadikan nilai penting dalam membentuk sistem pertahanan nasional Rusia secara keseluruhan.27

2. Kajian NATO

North Atlantic Treaty atau NATO adalah salah satu organisasi internasional yang merupakan perkumpulan Negara-negara yang berada di kawasan Antlantik Utara dengan spesifikasi dalam bidang pertahanan dan keamanan militer. NATO dibentuk untuk menciptakan keamanan bersama (collective security). Dasar pembentukan NATO sendiri tercantum dalam North Atlantic Traety, yang mana secara ringkasnya NATO berdiri sebagai usaha stabilitas ideologi atas ancaman yang ada saat itu dengan menggunakan pendekatan keamanan. Dalam pembentukannya, NATO menerapkan beberapa nilai dasar yang menjadi acuannya. Yaitu, keutuhan aliansi, atas nama demokrasi, kebebasan individu, dan aturan hukum.

27

Rusia ubah doktrin Perang Nuklir”. Diunduh dari

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/09/03351982/rusia.ubah-doktrin-perang-nuklir, diakses pada 21 desember 2015


(35)

2.1.Sejarah Berdirinya NATO

Perjanjian Brussels yang ditanda tangani pada 17 Maret 1948 oleh Belgia, Belanda, Luksemburg, Perancis, dan Britania Raya adalah sebagai awal mula dibentuknya perjanjian NATO. Perjanjian dengan blockade Uni Soviet Berlin mengarah kepada pembentukan organisasi pertahanan Western European Unions pada bulan September 1948.28

Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization adalah sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949.29 Dan Lord Ismay perwakilan dari United Kingdom menjadi Sekretaris Jendral pertama NATO.

NATO merupakan sebuah organisasi intragovermental, dimana Negara-negara sekutu sepakat membentuk badan pertahanan ini, dimana Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Kanada, Islandia, Italia, Portugal, Denmark, dan Norwegia menandatangani perjanjian dan menjadi anggota pertama dari organisasi keamanan NATO. Keanggotaan NATO bertambah hingga saat ini NATO memiliki 28 negara anggota yang terletak di kawasan Eropa dan Amerika Utara.30

Anggota pendiri pada saat itu adalah Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Britania Raya, Denmark, Islandia, Italia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Prancis, dan Portugal. Setelahnya pada masa Perang Dinging mulailah masuk Yunani (1952), Turki (1952), Jerman (1955), dan

28

Ibsy & Kamps Jr. 1985, hal 13.

29

http://id.m.wikipedia.org/wiki/NATO, diakses 10 oktober 2015

30


(36)

Sepanyol (1982) bergabung menjadi anggota. Pasca Perang Dingin Negara-negara mantan anggota Blok Timur pun bergabung, Jerman Timur (1990), Ceko (1999), Polandia (1999), Hungaria (1999), Bulgaria (2004), Estonia (2004), Latvia (2004), Lituania (2004), Rumania (2004), Slowakia (2004), Slovenia (2004), Albania (2009), dan Kroasia (2009).

Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal V, yang berisikan: Para anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka di Eropa maupun si Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa, jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam menggunakan hak untuk mempertahankan diri secara pribadi maupun bersama-sama seperti yang tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota yang diserang jika penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun bersama-sama, dirasakan perlu, termasuk penggunaan pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara.

Pasal ini diberlakukan agar jika suatu saat anggota Pakta Warsawa ataupun pihak lain berusaha melancarkan serangan terhadap salah satu anggota NATO akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota NATO. Akan tetapi pada kenyatannya, Pasal ini ternyata tidak berlaku karena berjalannya Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur tidak terjadi serangan apapun. Akan tetapi pada 12 September 2001, sebelumnya telah terjadi serangan teroris terhadap AS pada 11 September 2001, pasal


(37)

ini pun diberlakukan yaitu dengan bersekutunya seluruh anggota aliansi NATO untuk mencari dan menghancurkan terorisme.31

Keanggotaan NATO dari tahun ke tahun mengalami penambahan. Pembentukan NATO oleh Negara-negara Eropa Barat dan Amerika khususnya, merupakan sebuah respon bersama terhadap ancaman militer Uni Soviet yang merupakan formalisasi dari Amerika sebagai pembuat keputusan utama dalam struktur keamanan Eropa Barat. Didirikannya NATO sendiri dimaksudkan sebagai bentuk komitmen untuk menjaga keamanan Trans Atlantic Amerika di Eropa.

Dalam website resminya, disebutkan bahwa latar belakang pembentukan NATO pada saat perang dingin dilatarbelakangi oleh tiga hal

utama yaitu “In fact, the Alliance’s creation was part of a broder effort to

serve three purposes: deterring Soviet expansionism, forbidding the revival of nationalist militarism in Europe through a strong North American presence on the continent, anf encouraging European political integration.”32 NATO merupakan aliansi militer yang penting pada masa Perang Dingin, dimana NATO identik dengan respresentasi kekuatan sekutu dan memiliki fungsi sebagai penyeimbang kekuatan Pakta Warsawa yang merupakan aliansi kekuatan USSR beserta Negara-negara kawasan Eropa Timur. Dalam setiap aksinya NATO mengutamakan keamanan

31

Pakta Pertahanan Atlantik Utara, diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/pakta-pertahanan-atlantik-utara, diakses pada 12 Desember 2015

32


(38)

bersama anggotanya sehingga dalam menjalankan aksinya peace-keeping merupakan agenda utama NATO.33

Ketika USSR runtuh dan Perang Dingin berakhir pada tahun 1991, NATO menjadi satu-satunya badan pertahanan dan keamanan yang masih berdiri. Organisasi ini kemudian mengalami perkembangan saat beberapa Negara eks komunis di Eropa Timur bergabung ke dalam aliansi ini dan menjadi anggota tetap NATO hingga saat ini.34 Terdapat tiga fungsi atau tugas utama NATO sebagai aliansi dan organisasi keamanan regional, diantaranya adalah pertahanan kolektif, krisis manajemen, dan operasi keamanan melalui kemitraan; “Aliansi berkomitmen untuk melindungi anggotanya melalui cara-cara politik dan militer. Mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan didedikasikan untuk resolusi damai sengketa. Jika upaya demokrasi gagal, kemampuan militer yang akan dilakukan untuk melakukan pertahanan dan krisis-manajemen operasi kolektif sendiri atau bekerja sama dengan Negara-negara mitra dan organisasi internasional.” /

The Alliance is committed to protecting its members through political and military means. It promotes democratic values and is dedicated to the peaceful resolution of disputes. If diplomatic efforts fail, it has the military capability needed to undertake collective defence and crisis-management operations alone or in cooperation with partner countries and international organizations.”35

33

Rockwood, Irving.1995. “The Role Of International Organization”. Dubuque: Brown & Benchmark Publishers

34

http://www.nato.int/cps/en/natolive/what-is-nato.htm, diakses pada 12 Desember 2015

35


(39)

Pecahnya Perang Korea pada bulan Juni 1950 adalah suatu hal yang penting bagi NATO karena menaikan ancaman yang nyata terhadap Negara-negara komunis, dan memaksa aliansi untuk mengembangkan rencana kongkrit bagi militer.36 Pada bulan September 1950, Komite Militer NATO menyerukan pembangunan pasukan konvensional untuk memenuhi ambisi Soviet, kemudian menegaskan kembali pada februari 1952 dalam pertemuan Dewan Atlantik Utara di Libson. Konfrensi Libson berusaha untuk memberikan kekuatan yang diperlukan untuk rencana pertahanan jangka panjang NATO, dan menyerukan ekspansi ke-96 divisi. Namun persyaratan ini dijatuhkan pada tahun berikutnya kira-kira 35 divisi menggunakan pembuatan senjata nuklir. Dan sekitar 15 divisi siap di Eropa Tengah dan 10 lainnya di Italia dan Skandinavia.37

2.2.Sistem Organisasi NATO

Seperti aliansi lainnya, NATO juga diatur oleh ke 28 negara anggotanya. Namun, NATO dan perjanjian lainnya menjelaskan bagaimana keputusan harus dibuat dalam NATO. Masing-masing dari 28 negara anggota mengirimkan perwakilan delegasinya atau sebuah misi ke markas NATO di Brussels, Belgia.38 Anggota tetap atau senior dalam masing-masing delegasi dikenal sebagai perwakilan tetap dan menjadi duta besar dari delegasi Negara anggota. Beberapa Negara memiliki misi diplomatik untuk NATO melalui kedutaan di Belgia.

36

Ibsy & Kamps Jr. 1985, hal 13-14 37

Osgood 1962, hal 76. Diunduh dari http://en.m.wikipedia.org/NATO/history, diakses pada 12 desember 2015

38

National delegations to NATO What is their role?” diunduh dari


(40)

Negara-negara anggota tetap secara bersama-sama membentuk Dewan Atlantik Utara atau North Atlantic Council, adalah sebuah badan yang memiliki otoritas pemerintahan yang efektif dan kekuasaan dalam keputusan NATO. Para Dewan juga melakukan pertemuan tingkat tinggi yang melibatkan menteri luar negeri, menteri pertahanan, dan kepala Negara atau pemerintah yang biasanya pertemuan ini diadakan ketika menyangkut keputusan utama mengenai kebijakan NATO diambil atau diputuskan. Dewan memiliki kewenangan dan kekuasaan pengambilan keputusan yang sama dan validitas, ditingkat apapun. Beberapa Negara yang merupakan kelompok diskusi informal dalam NATO diantaranya adalah Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat.39

Pada prinsipnya dalam NATO terdapat dua struktur organisasi yaitu militer dan sipil. Strukture organisasi militer dikepalai oleh Dewan Militer serta termasuk kelompok perencana Regional Amerika Serikat-Kanada dan tiga komando NATO, yaitu: SACEUR, CALANT, dan CICHAN. Beberapa struktur oraganisasi NATO diantaranya:

a. Dewan Atlantik Utara

Dewan atlantik utara merupakan badan pembuat kebijakan di NATO. Pertemuan dilakukan dua kali dalam sebulan. Dewan ini berfungsi sebagai forum utama bagi diskusi-diskusi koordinasi di bidang politik dan kebijakan pertahanan.40

b. Sekertaris Jenderal

39

Battle for Ukraine: How a diplomatic success unravelled. The Financial Times. Diunduh dari http://en.m.wikipedia.org/NATO/structure-nato-council, diakses pada 12 Desember 2015 40

NATO Handbook. Chapter 7: Policy and Decission-Making, diunduh dari


(41)

Sekertaris Jenderal NATO atau kepala eksekutif NATO ini bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Atlantik Utara, DPC, Komisi Hubungan Pertahanan Nuklir dan kelompok Perencana Nuklir. Sekjen juga memimpin staf multinasional dan seluruh administrasi NATO di Brussel. Sekjen bertanggung jawab terhadap kunsultasi awal langsung dalam aliansi.

(table daftar Sekjen dan Wasekjen NATO, terdapat pada hal 101-102) c. Dewan Militer

Dewan Militer termasuk salah satu badan tertinggi dalam NATO yang bertanggung jawab terhadap pemberian rekomendasi dan petunjuk-petunjuk mengenai masalah militer kepada Dewan Atlantik Utara dan DPC. Dewan Militer terdiri dari kepala-kepala staf angkatan bersenjata dari semua anggota-anggota NATO. Jabatan ketua Dewan Militer dipilih secara bergiliran berdasarkan abjad Negara-negara anggota oleh Dewan Atlantik Utara, untuk masa jabatan dua sampai tiga tahun.

d. Komando NATO

Badan Komando NATO terbagi atas tiga badan yaitu, Komando Sekutu Eropa (ACE/Allied Command Europe), Komando Sekutu Atlantik (ACLANT/Allied Command Atlantic), dan Komando Penghubung (CINCHAN/Channel Command). Komando NATO bertanggung jawab untuk membangun rencana bagi wilayah geografis masing-masing Negara anggota-anggotanya untuk penentuan


(42)

kebutuhan kekuatan dan bagi aturan-aturan latihan kekuatan di dalam komando mereka masing-masing.

e. Majelis Atlantik Utara

Majelis Atlantik Utara bertugas untuk mempromosikan ikatan-ikatan yang lebih erat antara Negara-negara anggota NATO yang membuat undang-undang. Majelis ini bertugas melalui lima badan yaitu, Badan Militer, Badan Ekonomi, Badan Pendidikan, hubungan Kebudayaan dan Informasi, Badan Politik, dan Badan Teknik dan Ilmu Pengetahuan. Keputusan-keputusan yang dibuat oleh majelis Atlantik Utara ini nantinya ditujukan pada Dewan Atlantik Uni Soviet melalui sekjend NATO.

f. Kelompok Eropa

Kelompok Eropa adalah perkumpulan informal yang terdiri dari para Menteri Pertahanan Belgia, Denmark, Jerman, Yunani, Italia, Luxemburge, dan Belanda, Norwegia, Portugal, Turki, dan Inggris Raya yang terbentuk pada tahun 1968 dan bertujuan untuk membuat kerjasama Eropa yang lebih erat dalam NATO. Kelompok ini bertanggung jawab untuk mendukung usaha-usaha saling ketergantungan keamanan di antara Negara-negara anggota melalui program perbaikan pertahanan Eopa dan kelompok program independen Eropa. Kebanyakan dari tujuan-tujuan ini diarahkan pada sistem persekutuan, komunikasi, pendukung logistik, proyek-proyek bantuan serta usaha-usaha untuk memperolehnya.41

41

Kusnadi Hidayat. Pengaruh Konflik Yunani-Turki Terhadap Program Kerja NATO (1974-1999), S1, Universita Riau, 2005


(43)

Pertemuan Dewan Atlantik Utara ini biasanya dipimpin oleh Sekretaris Jenderal NATO dan ketika keputusan harus dibuat, atas dasar tindakan yang sesuai dan disepakati. Tidak ada voting atau keputusan mayoritas. Setiap Negara memiliki perwakilan dalam meja Dewan atau komite dalam mempertahankan kedaulatan dan tanggung jawab atas suatu keputusan.

Badan yang menetapkan tujuan strategis yang luas untuk NATO adalah NATO Parliamentary Assembly (NATO-PA) atau Majelis Parlemen yang bertemu disidang tahunan, dan merupakan badan yang secara langsung berinteraksi dengan struktur parlemen dari pemerintah nasional Negara anggota yang menunjuk sebagai anggota tetap, atau duta besar untuk NATO. NATO-PA terdiri dari legistalif dari Negara-negara anggota dari aliansi Atlantik Utara serta tiga belas anggota asosiasi.42

Majelis badan integrasi politik NATO untuk menghasilkan pengaturan agenda kebijakan politik untuk Dewan NATO harus melalui laporan dari lima komite NATO, diantaranya:

1.) Komite Keamanan Sipil

2.) Komite Pertahanan dan Keamanan 3.) Komite Keamanan Ekonomi 4.) Komite Politik

5.) Komite Ilmu dan Teknologi

Laporan ini memberikan dorongan dan arahan yang disepakati oleh pemerintah nasional dari Negara-negara anggota melalui proses politik

42

Press Statement: German MP Karl A. Lamers elected President of NATO PA, NATO Parliamentary Assembly, diunduh dari http://en.m.wikipedia.org/NATO/structure-nato-council, diakses pada 12 Desember 2015


(44)

nasional mereka sendiri dan pengaruh kepada entitas organisasi administratif dan eksekutif NATO.

Dalam struktur militer operasi militer NATO diarahkan oleh Ketua Komite Militer NATO dan membaginya menjadi dua perintah strategis yang diperintahkan oleh pejabat tinggi AS dan perwira tinggi Prancis yang dibantu oleh staf-staf yang ditarik dari seluruh NATO.43 Komandan startegis bertanggung jawab kepada komite militer untuk seluruh perilaku dan semua hal yang diperintahkan kepada aliansi militer dalam wilayah mereka.44

B. Hubungan Rusia dan NATO

Diketahui bahwa hubungan antara Rusia dengan NATO yang tidak baik saat ini bukanlah awal dari sejarah terbentuknya hubungan diantara keduanya. Hubungan yang terbentuk antara Rusia dan NATO sebenarnya sudah terjadi sejak berakhirnya Perang Dingin, dan bukan hanya sekedar hubungan dalam perselisihan. Terjadinya hubungan kerjasama antara Rusia bukan berarti Rusia masuk dalam keanggotaan NATO, namun hubungan tersebut hanyalah sebatas kerjasama saja.

Awal mula dibangunnya kerjasama antara Rusia dan NATO adalah North Atlantic Cooperation Council (NACC) dan Partnership for Peace (PfP) pada tahun 1991 yaitu kerjasama dalam bidang militer, dan kerjasama untuk membentuk suatu kemitraan antara setiap individu mitra NATO dan

43

“General Stephane Abrial, French Air Force, assumed duties as Supreme Allied Commander Transformation in summer 2009”, diunduh dari http://en.m.wikipedia.org/NATO/structure-nato-council, diunduh pada 12 Desember 2015

44

“Allied Command Operations (ACO)” NATO, diunduh dari


(45)

Negara sesuai dengan kebutuhan individunya, serta bersama-sama menciptakan perdamaian. Kerjasama yang sudah terjalin diupayakan untuk ditingkatkan dan diperluas seperti untuk meningkatkan perdamaian dunia, keamanan ekologi, keilmuan serta dalam bidang kemanusiaan.

Hubungan Rusia dan NATO juga terbentuk dalam membangun sebuah kesepakatan dalam bentuk partisipasi tentara Rusia bersama dengan kontingen dari Negara NATO dan Negara mitra lainnya. Kerjasama ini terbentuk dalam Implementation Force (IFOR) dimana kepemimpinannya dipegang oleh NATO yang kemudian pada tanggal 26 Desember 1996 IFOR diambil alih oleh Stabilitation Force (SFOR) yang didirikan oleh NATO.

Bentuk kerjasama lainnya adalah pada tanggal 20 Maret 1996 Rusia dan NATO menandatangani Memorandum of Understanding on Civil Emergency Planning and Disaster Preparetnes, sebagai bentuk dari usaha menciptakan perdamaian dan keamanan dunia. Setelah itu pada tanggal 27 Mei 1997 mereka mengembangkan perjanjian Founding Act on Mutual Relation Cooperation and security, yang ditandatangani oleh Sekretaris Jendral NATO dengan Presiden Rusia di Paris. Perjanjian tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen yang terus berlanjut dan dikembangkan untuk membangun bersama perdamaian yang abadi di kawasan Eropa dan Atlantik.45

Hubungan yang terjadi diantara Rusia dan NATO mengalami pasang surut yang berkepanjangan. Setelah hubungan kerjasama yang sebelumnya terjalin diantara keduanya perlahan muncul konflik-konflik yang terjadi

45

A. Fahrurodji, “Rusia Baru Menuju Demokrasi”. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. 2005. Hal 226


(46)

diantara mereka. Dimana NATO melakukan perluasan kekuasaannya ke kawasan Eropa yang membuat Rusia merasa terancam oleh ekspansi tersebut. Perselisihan terus terjadi sampai akhirnya NATO berhasil untuk membujuk Rusia kembali untuk bekerjasama dengan NATO dalam bidang sistem pertahanan. Dan seiring berjalannya waktu hubungan yang terjalin antara Rusia dan NATO mengalami masa konflik kembali. Hubungan yang terjalin diantara keduanya kini tidak berjalan dengan baik dan mengalami perselisihan yang menyebabkan situasi yang sama seperti pada saat perang dingin.

C. Perluasan NATO di Eropa

Awal mula konsep perluasan NATO di Eropa ini diusulkan oleh Presiden Amerika, Bill Clinton pada saat menjelang diselenggarakannya KTT NATO ke 13 di Brussel, Belgia pada tanggal 10-11 Januari 1994 dengan upaya meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan Eropa dan Atlantik. Berakhirnya Perang Dingin pada saat itu menimbulkan terjadinya krisis identitas yang dialami NATO, dimana NATO menjadi lembaga tanpa misi, sehingga tujuan-tujuan dari adanya NATO ini menjadi tidak jelas dan perlu adanya peninjauan kembali. Serangkaian diskusi dilakukan sehingga muncul suara-suara yang memperjuangkan aliansi jenis baru yang akan mencakup Rusia, namun ada juga suaru-suara lain yang lebih dominasi oleh pertimbangan geopolitika. Dan akhirnya terciptalah sebuah kompromi bahwasanya NATO akan meluas ke Timur, memasukkan beberapa bekas


(47)

anggota Pakta Warsawa.46 Pada bulan Maret 1999, tiga Negara Eropa Timur bergabung dengan NATO, yaitu Polandia, Ceko, dan Hongaria. Lalu pada tahun 2004, tiga Negara Baltik Estonia, Latvia dan Lithuania, dan empat Negara Eropa Timur lainnya yaitu, Bulgaria, Rumania, Slovenia dan Slowakia juga masuk NATO. Dan disusul oleh Albania dan Kroasia yang memutuskan untuk bergabung dengan NATO. Perubahan tersebut memberikan dampak pada sistem keanggotaan dari NATO menjadi lebih terbuka. Sebelumnya keanggotaan dari NATO hanya dikhususkan untuk Negara yang berada di kawasan Eropa Barat dan Atlantik. Akan tetapi setelah mengalami masa transisi, keanggotaan menyebar ke wilyah Eropa Timur. Berakhirnya Pakta Warsawa menjadi alasan NATO untuk memperluas keanggotaannya meliputi Negara-negara bekas anggota Pakta Warsawa di Eropa Timur serta republik-republik bekas Negara bagian Uni Soviet di kawasan Baltik.

Berakhirnya Perang Dingin dan bubarnya Pakta Warsawa mengakibatkan adanya kebutuhan untuk membangun suatu arsitekstur keamanan yang lebih baik diseluruh Eropa dan Atlantik tanpa adanya garis pemisah. Perluasan NATO akan menjadi langkah maju meuju tujuan dasar aliansi untuk meningkatkan keamanan dan memperluas menuju integrasi Eropa.47 Perluasan NATO ke kawasan Eropa telah berlangsung sejak tahun 1990-an dan pada akhir Perang Dingin. Dengan bertambahanya anggota-anggota baru dalam NATO merupakan bagian dari evolusioner sebagai

46

Soros. George, Open Society: Reforming Global Capitalism. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. 2007. Hal. 371

47

Edison Muchlis M., “Integrasi Menuju Uni Eropa”, Analisa CSIS. Volume 26, No.6, 1997, hal


(48)

pertimbangan-pertimbangan perkembangan politik dan keamanan di kawasan Eropa. Tujuan perluasan keanggotaan NATO menjaga keamanan dunia, warisan kebudayaan dan peradaban anggota NATO, tertera dalam beberapa poin, diantaranya:48

a. Mendorong dan mendukung terciptanya demokrasi di dunia

b. Menciptakan terjadinya kerjasama yang baik antara anggota lama dengan anggota baru

c. Meningkatkan hubungan baik serta adanya manfaat bagi anggota NATO serta Negara serta Negara tetangganya

d. Meningkatkan pertahanan dan keamanan dengan menekankan pada pertahanan bersama serta sikap lebih transparan dalam membahas anggaran militer dan strategi pertahanan keamanan

e. Mendorong kerjasama integrasi yang didasarkan pada nilai-nilai demokrasi f. NATO sebagai aliansi yang kuat dan bertahan sehingga dapat ikut serta

dalam menjaga keamanan Eropa dan dunia internasional

g. Memperkuat dan memperluas jaringan kerjasama Trans-Atlantik

NATO menjadi organisasi terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung dengan organisasi pertahanan ini, khususnya diwilayah Eropa. Ketertariakan akan salah satu pokok penting akan sebuah pertahanan yang kuat agar bisa melindungi Negara lain, membuat banyak negara memutuskan untuk bergabung. Negara-negara yang berminat untuk bergabung bersama NATO, dengan sengaja akan dilibatkan dalam berbagai dialog tentang

48

NATO internasional service, “Study on NATO Enlargement” diunduh dari http://www.nato.int, diakses pada 20 Desember 2015


(49)

keinginan mereka bergabung dengan NATO dan tentang akan adanya kerjasama yang lebih jauh.

Dalam “study of NATO enlargement” terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk bergabung dalam keanggotaan NATO, antara lain: 1. Menjelaskan prinsip, kebijakan dan prosedur NATO, termasuk demokrasi,

kebebasan individual dan aturan hukum

2. Menerima penuh kewajiban terhadap pakta Washington, termasuk prinsip kensensus pembuatan kebijakan

3. Memperlihatkan komitmen resolusi perselisihan etnis dan territorial eksternal, kemajuan stabilitas dan pembangunan control efektif sipil terhadap militer

4. Memiliki standar minimum pengoprasian

5. Bersedia memberikan ijin angkatan perang Negara sekut lain untuk masuk dan beroperasi di wilayahnya pada waktu krisis atau perang, atau menempatkan angkatan mereka sendiri diluar batas Negara sebagai bagian dari pertahanan kolektif aliansi

6. Siap untuk memberi kontribusi terhadap budget dan financial keanggotaan Perluasan NATO ditujukan kepada Negara Eropa Tengah dan Eropa Timur, karena keberadaan Negara-negara yang berada di kawasan ini banyak muncul Negara baru yang telah memiliki kedaulatannya atau kemerdekaannya pasca runtuhnya Uni Soviet. Dengan perluasan NATO di Negara-negara tersebut, diharapkan akan berdampak pada bertambahnya jumlah pasukan NATO yang akan menjadikan NATO semakin solid dan tidak tertandingi. Selain itu dengan perluasan yang dilakukan, diharapkan


(50)

akan meringankan NATO dalam mewujudkan demokrasi di kawasan ini sehingga dapat memudahkan NATO dalam menyelesaikan tanggung jawab keamanan di kawasan Eropa.


(51)

BAB III

BERGABUNGNYA RUSIA DENGAN NATO

Hubungan yang terbentuk antara Rusia dengan NATO sudah terjadi sejak berakhirnya Perang Dingin, dalam bentuk kerjasama antara keduanya.

A. Alasan Rusia Bergabung dengan NATO

Setelah runtuhnya Uni Soviet, Rusia sebagai Negara baru yang lahir kembali yang menjadi pewaris utama Uni Soviet mengalami keterpurukan dalam perekonomiannya. Rusia sebagai Negara yang memiliki wilayah terluas di dunia dengan sumber alamnya yang besar, terutama dalam bidang energi, harus mampu melakukan strategi untuk memperbaiki kondisi perekonomiannya dalam waktu yang singkat agar dapat menjadi Negara adikuasa. Dengan memanfaatkan sumber alamnya tersebut Rusia memiliki perusahaan monopoli yang memproduksi gas terbesar di dunia yang menyediakan hampir seperempat kebutuhan gas di Eropa, perusahan tersebut adalah perusahaan Gazprom. Selain itu Rusia juga memiliki sumber minyak bumi yang besar dan memiliki cadangan batu bara terbesar kedua di dunia.

Ditengah situasi krisis ekonomi dan politik yang menyebabkan Negara-negara di Eropa Timur meragukan kepercayaannya kepada Rusia, Amerika melalui NATO mulai menampakan dirinya di kawasan Eropa, dengan melakukan diplomasi untuk membangun kerjasama dalam bidang militer demi mencapai keamanan Eropa khususnya dengan rencana


(52)

pembangunan sistem pertahanan anti rudal. Dan mampu membuat Negara-negara di Eropa Timur tergiur dengan bergabung menjadi anggota NATO. Dan yang sudah jelas hal tersebut ditolak keras oleh Rusia dan beranggapan bahwa ekspansi keanggotaan NATO ke Eropa membuat Rusia merasa terisolir setelah berkurangnya pintu keluar ke Laut Baltik dan Laut Hitam dan banyaknya perbatasan yang akan pindah ke Negara lain, hal tersebut juga akan merusak geopolitik Rusia.

Rusia yang berusaha keras untuk menentang ekspansi NATO di kawasan Eropa Timur tidak luput dari pandangan AS dan NATO. Amerika dan NATO yang tidak menyerah untuk mengajak Rusia untuk bergabung dan bekerjasama dalam pembangunan sistem pertahanan anti rudalnya, NATO mencoba mendekati Rusia dengan mengundang Rusia dalam pertemuan-pertemuan besar NATO. Dan salah satunya pertemuan-pertemuan yang berlangsung di Estonia pada 21 April 2010, yang membahas mengenai kerjasama pertahanan anti rudal yang bertujuan untuk melindungi penduduk Eropa dan Rusia terhadap ancaman rudal secara nyata.49 Selain itu dengan menggunakan konsep deterens and defens, kebijakan yang di ambil Rusia untuk melindungi kepentingan nasionalnya terutama dalam bidang pertahanan kemanan hal tersebut perlu dialakukan. Dengan menyetujui tawaran untuk bekerjasama dalam sistem pertahanan anti rudal, Rusia dapat memberikan pengaruhnya dalam program sistem pertahanan tersebut dan dapat memantau bahwa sistem pertahanan tersebut benar adanya untuk melindungi wilayah Eropa, dan tidak ditujukan untuk menyerang Rusia di masa yang akan datang.

49

Medvedev: Rusia Tertarik Usul Pertahanan Anti-Rudal NATO, diunduh dari

http://vibizdaily.com/detail/internasional/2010/04/28/medvedevrusiatertarikusulpertahanan -antirudal-nato, diakses pada 10 April 2016


(53)

Dengan bergabungnya Rusia dengan NATO terutama dalam hal kerjasama yang dilakukan, diharapkan akan melahirkan suatu hubungan yang baik, sehingga Rusia berharap kebijakannya ini sebagai upaya atau langkah untuk menarik investor Amerika Serikat agar mau menanamkan modalnya di Rusia. Dan diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi Rusia untuk mensukseskan program ekonomi Rusia.50 Dan NATO juga menjajikan kepada Rusia, bahwa Rusia dapat menggunakan satelit militer milik AS untuk mengetahui segala informasi yang dibutuhkan yang dapat digunakan untuk memperkuat keamanan territorial Rusia dengan menerima informasi tertentu dari satelit-satelit Amerika.

Dan dengan bergabungnya Rusia dengan NATO yang dikeluarkan dalam kebijakan Rusia, tentu saja dikarenakan keuntungan yang diperoleh Rusia apabila bergabung dan bekerjasama dengan NATO. Selain keuntungan-keuntungan yang Rusia dapat, alasan lain rusia bergabung dengan NATO juga dikarenakan untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya yaitu menjaga keamanan wilayah Rusia. Dimana hegemoni Rusia yang ditanamkan di Eropa sudah mulai hilang, karena hampir sebagian besar Negara-negara Eropa berada dibawah payung Amerika. Hal tersebut dapat dilihat dari bergabungnya Negara-negara tersebut dengan kedalam keanggotaan NATO. Dan hal itu menyebabkan Rusia merasa terisolir dan terkepung, berada di wilayah dimana banyak dari Negara-negara tetangganya yang tidak lagi berada dibawah pengaruhnya. Hal tersebut juga memberikan dampak ketidaknyamanan terhadap rakyat Rusia. Dikarenakan hal tersebut Rusia

50

KTT Libson dan Masa Depan NATO, diunduh dari

http://indonesia.irib.ir/index.php?option=com_conten&view=article&id=27520:ktt-libson-danmasa-depan-nato&catid=59:perspektif&Itemid=101, diakses pada 5 Januari 2016


(54)

melakukan strategi politik dengan melakukan hubungan baik dengan NATO. Dengan melakukan interaksi yang terbuka dan membangun citra baik dengan NATO dan Negara anggotanya, Rusia akan tetap dipandang sebagai Negara yang berpengaruh. Selain itu Rusia juga menggunakan militer sebagai strateginya dengan menjadikan nuklir sebagai jaminan keamanan dan kebijakan Rusia.51

Alasan-alasan tersebutlah yang akhirnya membuat Rusia memutuskan untuk menerima ajakan NATO untuk bekerjasama khususnya dalam sistem pertahanan anti rudal. Kerjasama ini diputuskan dalam KTT NATO yang berlangsung di Libson pada 12-20 November 2010.52

B. Profil Negara Anggota NATO

North Atlantic Treaty Organization sebagian besar Negara anggota NATO adalah Negara dari benua Eropa yaitu sebanyak 26 negara, sedangkan 2 negara lainnya terletak di Amerika Utara. Akan tetapi dari ke 28 negara anggota tersebut ada 5 negara yang memiliki peranan yang dominan dalam NATO yaitu, Amerika Serikat, Inggris/Britania Raya, Jerman, Italia, dan

perancis. Kelima Negara ini memiliki sebutan “The Quint” yang mana adalah kelompok pengambil keputusan informal yang terdiri dari lima Negara

51

ibid

52

Amerika: Rusia sambut hangat rencana pertahanan rudal NATO, diunduh dari

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/10.11.11.146058-amerika-rusia-sambut-hangat-rencana-pertahanan-rudal-nato. diakses pada 10 April 2016


(1)

Omand, Future, hlm 263. Militer PAsca Perang dingin. C. Moskos, Charles, et al. hal 61

Rod Thornton. 2011. Military Modernzation and the Russian Ground Forces. United States. SSI. hal 14

Roger N. McDermott. November 2011. Russia’s Conventional Armed Forces; Reform and Nuclear Posture To 2020. Russian Nuclear Weapons Past, present and Future. United States: SSI. hal. 34

Soros. George, Open Society: Reforming Global Capitalism. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. 2007. Hal. 371

Statement on Defense Estimate. 1995. Cm 2800, Her Majesty’s Stationer’s office (HMSO), hal 107. Militer Pasca Perang Dingin. Charles C. Moskos, et al. hal 50.

Statement on Defense Estimate. 1995, hlm. 107. Militer Pasca Perang Dingin. C. Moskos, Charles, et al. hal 61

Zain. Labibah, Rusia Baru Menuju Demokrasi. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. 2005. Hal 226

Arif Rakhman Hakim. Modul Politik Internasional. Cimahi

David W.Ziegler, War, Peace, and International Politics (Little, Brown, 1984) Debate Still Open on NATO Integration: French Defence Official, Agence

France-Presse, September 25, 2007.

Edison Muchlis M., “Integrasi Menuju Uni Eropa”, Analisa CSIS. Volume 26, No.6, 1997, hal 552-553

Human development report 2010 (PDF). P.143.

International Institute for Strategic studies (IISS), Military Balance 2009, Annual Assessement of Global Military Capabilities and Defence Economics (London, 2009), “Kant Air Base and Russia’s Strategic Planning in Central Asia”, Eurasia Daily Monitor, Vol. 41, No.6, March 3, 2009

Kusnadi Hidayat. Pengaruh Konflik Yunani-Turki Terhadap Program Kerja NATO (1974-1999), S1, Universita Riau, 2005

Main External Security Entries in Military Doctrine Documents (2000-2003).

Mikhail Barbanov. “Russian Tank Production Sets A New Record”, Moscow Defence Brief, Vol 16. No 2. (2009).


(2)

Nurani Chandrawati. 2004. Jurnal Luar Negeri (Eropa Tengah dan Timur Bagi Indonesia) penghubung Eropa Tengah dan Timur kedalam Uni Eropa: analisis dampak bagi indonesia. BPPK KEMLU

Rockwood, Irving.1995. “The Role Of International Organization”. Dubuque: Brown & Benchmark Publishers

S.G. luzyanin (2007), K.S. Gadjiev (2001, 2007) (Glasnost Vol 4 No 2, Oktober 2008- Maret 2009, hal 21-22

Strategi Pertahanan; Putin: AS paksa Rusia Meningkatkan Kekuatan. Kompas. Selasa, 21 Februari 2012. Hal 10.

The Middle East and Europe. Google Books. 24 November 1998.

WTO: China surpasses Germany as NO.1 exporter. People daily Online. Edisi 26 Ags 2009

Active Duty Military Personnel Strenghts by Region Area and by Country (309A)

(PDF). Department of Defense. 2010-03-31.

http://id.m.wikipedia.org/wiki/amerika-serikat

Adams, J.Q.; Strother-Adams, Pearlie (2001). Dealing with Diversity. Chicago: Kendall/Hunt. ISBN 0-7872-8145-x. http://id.m.wikipedia.org/wiki/amerika-serikat

Allied Command Operations (ACO) NATO.

http://en.m.wikipedia.org/NATO/structure-nato-council

Amendments #1/1998 through #5/2001. (Section I. Federal Districts) http://en.m.wikipedia.org/rusia/politic-rusia

Amerika: Rusia Sambut Hangat Rencana Pertahanan Rudal NATO,

http://www.republika.co.id/berita/breaking- news/internasional/10/11/11/146058-amerika-rusia-sambut-hangat-rencana-pertahanan-rudal-nato

Arms Control Association. 2000. Russia’s National Strategy Concept. http://www.armscontrol.org/act/2000_01-02/docjf00

Base Structure Report, Facial Year 2008 Baseline (PDF). Department of Defense. http://id.m.wikipedia.org/wiki/amerika-serikat

Battle for Ukraine: How a diplomatic success unravelled. The Financial Times. http://en.m.wikipedia.org/NATO/structure-nato-council

CIA World Factbook, Budget. Cia.gov. http://id.m.wikipedia.org/italia

Cohen, Eliot A. (July/August 2004). “History and the Hyperpower”. Foreign Affairs (Washington D.C.). http://id.m.wikipedia.org/wiki/amerika-serikat


(3)

Confidently into the Future with Reliable Technology. www.innovations-report.de. May 7, 2008. Retrived 2008-04-04

Country Overviews: United Kingdom. Transport Research Knowledge Centre. http://id.m.wikipedia.org/wiki/britania-raya

Democracy at a standstill (PDF). World Justice Project, hal 7, http://en.m.wikipedia.org/rusia/politic-rusia

Deputy of Commonwealth of Independent States (CIS). May 2007. http://cns.miis.edu/inventory/pdfs/cis.pdf

GDP-Million 1990. CIA Factbook. 1991. http://en.m.wikipedia.org/Rusia/history General Stephane Abrial, French Air Force, assumed duties as Supreme Allied

Commander Transformation in summer 2009.

http://en.m.wikipedia.org/NATO/structure-nato-council

Germany: Inflow of Foreign Population by country of nationality, 1994 to 2003. Migrationinformation.org. http://id.m.wikipedia.org/wiki/jerman

Germany world’s second biggest aid donor after US. topNews, India. http://id.m.wikipedia.org/wiki/amerika-serikat

http://id.m.wikipedia.org/wiki/jerman http://id.wikipedia.org/wiki/Rusia

http://id.wikipedia.org/wiki/Rusia/Pertahanan/Keamanan http://id.wikipedia.org/wiki/NATO

http://id.m.wikipedia.org/wiki/NATO http://www.nato.int

http://www.nato.inthistory/natohistory.html

http://www.nato.int/cps/en/natolive/what-is-nato.htm http://www.nato.int

http://m.republika.co.id/berita/internasional/global/16/01/01/rusia-sebut-nato-ancaman-negara

http://m.dw.com/id/sejarah-perluasan-nato-ke-eropa-timur/a-17528183

Jonathan R. Adelman; Cristann Lea Gibson (1 July 1989). Contemporary Soviet Military Affairs: The Legacy of World War II. Unwin Hyman. http://en.m.wikipedia.org/rusia

Kosachev. K. Russian Foreign Policy Vertical.


(4)

KTT Libson dan Masa Depan NATO http://indonesia.irib.ir/index.php?option=com_conten&view=article&id=2752 0:ktt-libson-danmasa-depan-nato&catid=59:perspektif&Itemid=101

Mikhail Barbanov. “Russian Tank Production Sets A New Record”, Moscow Defence Brief, Vol 16. No 2. (2009), http://mdb.cast.ru/mdb/2-2009/item4/article1/ National delegations to NATO What is their role?.

https://en.m.wikipedia.org/wiki/NATO/structures-nato-council

NATO Handbook. Chapter 7: Policy and Decission-Making, diunduh dari http://www.nato.int/docu/handbook/2001/hb070102.htm dalam Kusnadi, Ibid. hal 29

NATO internasional service, Study on NATO Enlargement. http://www.nato.int Official UK Parliament web page on parliamentary sovereignty. UK Parliament.

http://id.m.wikipedia.org/wiki/britania-raya

Osgood 1962, hal 76. http://en.m.wikipedia.org/NATO/history

Pakta Pertahanan Atlantik Utara. http://id.wikipedia.org/wiki/pakta-pertahanan-atlantik-utara

Pembentukan Pakta Warsawa, http://dunia.vivanews.com/news/read/57659-pembentukan_pakta_warsawa

Press Statement: German MP Karl A. Lamers elected President of NATO PA, NATO Parliamentary Assembly, http://en.m.wikipedia.org/NATO/structure-nato-council

Role of fonctionnement du Senat” French Senate. 2006. http://id.m.wikipedia.org/wiki/perancis

Rusia Menerima NATO, http://www.kompas.com/internasional.html/rusia-menerima-nato

Russian Classification of Economic Regions (OK 024-95) of 1 January 1997 as amended by The Constitute of the Russian Federation. Article 80. http://en.m.wikipedia.org/rusia/politik-rusia

Rusia ubah Doktrin Perang Nuklir.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/09/00351982/rusia-ubah-doktrin-perang-nuklir

Serdadu Italia berangkat ke Lebanon. Corriere della Sera, 30 Agustus 2006. http://id.m.wikipedia.org/wiki/italia


(5)

Sheridan, Greg (15 May 2010). “Cameron has chance to make UK great again”. The Australian (Sydney). http://id.m.wikipedia.org/wiki/britania-raya

SIPRI Policy paper No.18. http://books.sipri.org/files/PP/SIPRIPP18.pdf

Suara Media. Doktrin militer Rusia siap jungkir balikkan NATO. http://www.suaramedia.com/berita-dunia/eropa/11993-doktrin-militer-rusia-siap-jungkirbalikkan-serbuan-nato.html#

Suara Media Online. Oktober 2009. Lahirnya Soviet Baru Pesaing Pasukan NATO. http://www.suaramedia.com/berita-dunia/eropa/11158-lahirnya-soviet-baru-pesaing-pasukan-nato.html

Text of the North Atlantic Treaty, 4 April 1949. www.nato.int/basictxt/treaty.html The Constitution of the Russian Federation. (Article 81),

htpp://en.m.wikipedia.org/rusia/politic-rusia

The 15 Major Spender Countries in 2011. Military Expenditures. Stockholm International Peace research Institute. http://id.m.wikipedia.org/wiki/britania-raya

The Quint Acknoeledging the Existence of a Big For-US Directoire at the Heart of the European Union. http://en.m.wikipedia.org/wiki/United-States-European-Union-Relations#NATO-Quint

US, Allies’ Share of World Military Spending Shrinking-Study. Reuters. July 7, 2011. http://id.m.wikipedia.org/wiki/amerika-serikat

United States. International Monetary Fund. http://id.m.wikipedia.org/wiki/amerika-serikat

United States . The World Factbook. CIA. September 30, 2009. http://id.m.wikipedia.org/wiki/amerika-serikat

What does Selective Service provide for America?. Selective Service System. http://id.m.wikipedia.org/wiki/amerika-serikat

Winning the War on War. The Decline of Armed Conflict Worldwide.

http://en.m.wikipedia.org/wiki/united-states-european-union-relations#NATO-Quint

Working with Overseas Territories. Foreign and Commonwealth office. http://id.m.wikipedia.org/wiki/britania-raya

World Economic Outlook Database”. International Monetary Fund. September 2011. http://id.m.wikipedia.org/wiki/amerika-serikat

World Justice Project Rule of Law Index 2014.

http://en.m.wikipedia.org/rusia/politic-rusia

www.jamestown.org/single/?no_cache=1&tx-ttnews[tt-news]=34651. www.nato.int/


(6)