TA : Pembuatan Interaktif Company Profile Keyna Galeri Dengan Menggunakan Teknik Parallax Scrolling.
KEYNA GALERI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK
PARALLAX SCROLLING
Nama : Arief Zulkifli
NIM : 09510160069
Program Jurusan
: :
DIV (Diploma Empat) Komputer Multimedia
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
(2)
viii Arief Zulkifli1) Karsam, MA., Ph.D (1)
Sutikno (2)
1) D4 Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya, email: [email protected]
Multimedia Interaktif adalah media yang terdiri dari banyak komponen atau media yang terhubung satu sama lain dan mampu berinteraksi (Wirasamodra, 2008). Pengajaran media dalam bentuk multimedia interaktif memiliki kemampuan untuk menyimpan audio visual data, membuat multimedia interaktif sebagai media promosi dan pencitraan, karena perusahaan atau lembaga baru sangat membutuhkan hal tersebut. Lembaga baru itu adalah Keyna Galeri yang ingin membuat interaktif company profile dengan inovasi baru. Inovasi baru yang dimaksud disini adalah inovasi pengembangan karena mengembangkan dari suatu ide, konsep, atau kreatifitas yang ada. Inovasi tersebut menggunakan teknik parallax scrolling, pengertian parallax scrolling adalah mensimulasikan kamera 3D yang bergerak. Objek yang jauh dari mata terlihat bergerak lebih lambat dari objek yang dekat dengan mata (Stephen M. James, 2010). Cara kerja dari parallax scrolling yaitu mengharuskan animator membuat beberapa layer yang terdiri dari susunan object yang berbeda dan memiliki bagian-bagian tersendiri juga memiliki kecepatan gerak yang berbeda antara layer satu dengan layer yang lainnya. Dengan adanya parallax scrolling yang digabungkan dengan interaktif maka akan terbentuk suatu hal yang baru untuk company profile. Company profile itu sendiri ditujukan kepada Keyna Galeri yang bergerak dibidang seni dan multimedia. Karya-karya yang ada pada Keyna Galeri seperti lukisan, batik, ukir, kriya, interactive, photography, videography dan website. Oleh karena itu, media interaktif dengan menggunakan teknik parallax scrolling ini sesuai dengan konsep yang dipikirkan sejak awal.
Kata kunci: Interactive Company Profile, Parallax Scrolling.
STIKOM
(3)
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Keyna Galeri adalah sebuah lembaga seni baru yang unik dan bergerak di bidang seni dan multimedia. Keunikan yang dimiliki adalah selain bertempatkan di daerah kabupaten, Keyna Galeri bukan hanya mengkoleksi karya seni rupa tetapi juga karya multimedia dan buku. Keyna Galeri bertempatkan di Jalan Joyo Lengkoro No. 30 Ploso Jombang yang sedang melakukan pencitraan. Pencitraan menurut (Wijaya, 2012) sangat penting karena menggambarkan nilai, kepercayaan dan produktivitas perusahaan sehingga menghasilkan reputasi positif di mata publik. Salah satu bentuk pencitraan pada Keyna Galeri ini dibuat dalam bentuk
interaktif company profile yang berisikan latar belakang atau seluk beluk dari
Keyna Galeri, kumpulan karya-karya yang dihasilkan, serta tempat dan info
tentang Keyna Galeri. Keyna Galeri membutuhkan interaktif Company Profile
untuk digunakan sebagai media promosi atau media komunikasi kepada masyarakat, agar masyarakat mengetahui bahwa Keyna Galeri ini merupakan sebuah wadah atau tempat untuk menyalurkan karya-karya seni dari seniman-seniman dan juga karya-karya dari masyarakat.
Dalam hal ini Keyna Galeri membutuhkan interaktif yang tidak hanya bermain-main pada grafis atau animasi tetapi juga membutuhkan inovasi yang baru. Dari kajian terdahulu, inovasi menurut (Clark and Guy, 1997: 5) adalah aplikasi komersial yang pertama kali dari suatu produk atau proses yang baru.
STIKOM
(4)
Dengan adanya inovasi tersebut terbentuklah sebuah konsep pembuatan interaktif company profile dengan menggunakan teknik Parallax (Multi-Plane) Scrolling.
Dari pihak Keyna Galeri setuju dengan interaktif dengan teknik Parallax
Scrolling.
Menurut James (2010) dijelaskan bahwa pengertian Parallax Scrolling
adalah:
Parallax (or Multi-plane) scrolling simulates 3D camera moving. Object far from eye (Backgrounds like sky or mountains) appear to move slower than object close to eye (foregrounds like moving road below you when you are driving). There are two ways to create parallax scrolling. One is to have three objects. One in the foreground, middleground, and background. If the camera is moving to the left, the foreground and the middle ground moves to the right (opposite direction), while the background move to the left (same direction). All three move at different speeds with the background moving the slowest and the foreground moving the fastest. The closer an object is to the viewer the faster an object appears to move.
Terjemahan:
Parallax (atau Multi-Plane) Scrolling mensimulasikan kamera 3D yang bergerak. Objek yang jauh dari mata (Latar belakang seperti langit dan pegunungan) terlihat bergerak lebih lambat dari objek yang dekat dengan mata (melatarbelakangi seperti bergerak jalan di bawah anda seperti anda mengemudi). Ada dua cara untuk membuat parallax scrolling. Salah satunya adalah memiliki tiga objek. Salah satu di latar depan, latar tengah, dan latar belakang. Jika kamera bergerak ke kiri, latar depan, latar tengah jalan ke kanan (arah berlawanan), sedangkan langkah latar belakang (searah) kiri. Semua langkah tiga dengan kecepatan yang berbeda dengan latar belakang bergerak lambat dan latar depan bergerak tercepat. Semakin dekat suatu obyek penampil lebih cepat obyek tampak bergerak.
Penggabungan interaktif dan parallax scrolling akan menghasilkan sesuatu yang baru. Karena merupakan sebuah inovasi yang jarang sekali para pembuat
STIKOM
(5)
interaktif menggunakan teknik ini, dan dapat menggambarkan situasi secara real melalui gambar atau foto.
Teknik Parallax Scrolling yang akan diaplikasikan ke dalam Interaktif
Company Profile Keyna Galeri untuk memudahkan akses informasi tentang galeri, fasilitas galeri, dan mevisualisasikan hasil-hasil karya seni yang terdapat di Keyna Galeri kepada masyarakat luas dan membantu mengembangkan Keyna Galeri untuk ke depannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam pembuatan interaktif company profile ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat interaktif Company Profile yang mampu
menggambarkan ciri khas Keyna Galeri?
2. Bagaimana membuat interaktif Company Profile Keyna Galeri dengan
menggunakan teknik Parallax Scrolling?
3. Bagaimana membuat interaktif Company Profile Keyna Galeri yang dapat
menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang karya seni dan multimedia?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, adapun batasan masalahnya sebagai berikut:
STIKOM
(6)
1. Membuat interaktif company profile Keyna Galeri yang dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang karya seni dan multimedia.
2. Pembuatan Interaktif Company Profile dengan teknik Parallax Scrolling.
3. Hanya dalam bentuk CD.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan interaktif Company Profile Keyna Galeri
adalah sebagai berikut:
1. Membuat interaktif company profile yang mampu menggambarkan ciri khas
Keyna Galeri.
2. Membuat interaktif company profile Keyna Galeri yang dapat menyampaikan
informasi kepada masyarakat tentang karya seni dan multimedia.
3. Membuat interaktif company profile Keyna Galeri dengan menggunakan
teknik Parallax Scrolling.
4. Membuat interaktif company profile Keyna Galeri yang ditujukan untuk
semua lapisan masyarakat.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari karya Tugas Akhir ini adalah dapat
menghadirkan interaktif Company Profile untuk Keyna Galeri yang mampu
memberikan promosi luas untuk masyarkat Jawa Timur dan berharap Keyna Galeri dapat dikenal lebih luas sehingga masyarakat dapat mengetahui berbagai macam karya seni dan multimedia.
STIKOM
(7)
5
Pada BAB II ini akan dibahas mengenai pembuatan interaktif Company
Profile Keyna Galeri dengan teknik Parallax Scrolling, disini akan dijelaskan suatu literatur atau referensi yang menjadi dasar suatu landasan teori.
2.1 Company Profile
Company Profile terdiri dari dua kata yang mempunyai pengertian yang berbeda namun memiliki keterkaitan, yakni kata “Company” dan “Profile”, dimana kedua kata tersebut diartikan berdasakan kamus Inggris-Indonesia Indonesia Inggris (Untara, 2010: 72).
Arti dari Company, Menurut kamus Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris,
Company adalah:
1. Organisasi dagang
2. Perseroan
Arti dari Profile, Menurut kamus Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris,
Profile adalah:
1. Profil
2. Sisi samping manusia
3. Biografi pendek
Adapun pengertian Company Profile yang dikenal dengan istilah Profil
Perusahaan adalah laporan yang memberikan gambaran tentang sejarah, status
STIKOM
(8)
saat ini, dan tujuan masa depan perusahaan, lembaga atau instansi baik pemerintah maupun swasta (ayuprint, 2011).
Adapun tujuan dan fungsi Company Profile (Desain, 2011), antara lain:
1. Representasi dari perusahaan, gambaran tentang perusahaan.
2. Dapat digunakan untuk melengkapi komunikasi lisan demi terciptanya
mutual-understanding (kesamaan pemahaman).
3. Dapat mengkomunikasikan perusahaan atau organisasi pada khalayak umum,
sehingga masyarakat memiliki pandangan dan mengerti akan keberadaan perusahaan atau organisasi.
4. Membangun citra dan identitas perusahaan.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan ada keterkaitannya antara Keyna
Galeri sebagai sebuah lembaga kesenian baru dengan Company Profile, dimana
Keyna Galeri membutuhkan sebuah media untuk dapat memperkenalkan kepada khalayak umum dan dapat membangun citra lembaga, agar mendapat suatu nilai yang positif terhadap lembaga.
2.2 Pencitraan
Menurut Setiawan Tirta Wijaya, dalam websitenya yang membahas tentang membangun citra perusahaan, dijelaskan bahwa citra sangat penting karena menggambarkan nilai, kepercayaan dan produktivitas perusahaan sehingga menghasilkan reputasi positif dimata publik.
STIKOM
(9)
Dalam masyarakat modern ada ungkapan populer bahwa “citra adalah segalanya”, hal ini juga berlaku di dunia usaha. Agar sebuah perusahaan tumbuh besar dan sukses, perlu untuk mengembangkan citra yang positif. Dengan mengembangkan apa yang disebut dengan citra perusahaan, maka perusahaan dapat membedakan dirinya dari persaingan bisnis dengan sebuah reutasi yang baik.
Adapun tujuan dalam mengelola citra perusahaan adalah untuk mengkomunikasikan identitas perusahaan dengan konstituen yang penting bagi
perusahaan, sedemikian rupa sehingga mereka mengembangkan dan
mempertahankan pandangan positif terhadap perusahaan. Proses ini melibatkan komunikasi identitas kepada khalayak yang signifikan, dan memperoleh umpan balik dari khalayak untuk memastikan bahwa pesan itu ditafsirkan secara positif (Wijaya, 2012).
Kesimpulan dari pencitraan tersebut sangat berkaitan dengan Keyna Galeri
dan dapat dikatakan suatu company profile yang baru. Bahwa perusahaan baru
sangat membutuhkan sebuah pencitraan yang positif, agar mampu dan bisa dipercaya oleh masyarakat luas.
2.3 Galeri
Deskripsi galeri adalah ruangan atau gedung tempat memaerkan benda atau karya seni. Menurut kajian terdahulu galeri atau gallery, berasal dari bahasa latin: Galleria yang dapat diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di
STIKOM
(10)
Indonesia, galeri sering digunakan untuk memamerkan karya seni (Ensiklopedia Nasional Indonesia, PT Cipta Adi Kusuma, Jakarta, 1986).
Dari ulasan di atas ada erat kaitannya dengan Keyna Galeri, dimana Keyna Galeri adalah sebuah wadah yang digunakan untuk memamerkan karya-karya seni dan karya-karya multimedia.
2.4 Profile Keyna Galeri
KEYNA GALERI bermaksud untuk mewadahi atau menjadi fasilitas para seniman (khususnya seniman Jawa Timur) untuk memamerkan karya-karyanya dan sebagai sarana edukasi, rekreasi serta pengembangan kreativitas dan apresiasi seni. Selain itu secara khusus KEYNA GALERI bermaksud membantu meningkatkan pendidikan kesenian bagi para pelajar dan mahasiswa yang ada di Kabupaten Jombang serta menciptakan kesadaran berkesenian diantara masyarakatnya.
KEYNA GALERI digagas dan didirikan oleh Karsam, S.Pd., MA., Ph.D. Kerja sehari-hari sebagai dosen tetap STIKOM Surabaya pada Program Studi DIV Komputer Multimedia dan S1 Desain Komunikasi Visual. Secara informal KEYNA GALERI telah dibuka pada tanggal 5 Juli 2011 bertepatan dengan Ulang Tahun Karsam yang ke – 43 tahun. Acara pembukaan ini dihadiri tidak kurang dari 75 orang yang terdiri dari para mahasiswa STIKOM, tetangga dan keluarga terdekat.
Konsep pendirian KEYNA GALERI ini adalah memberi wadah untuk apresiasi
seni kepada para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum secara gratis. Yang
dimaksud pelajar ini adalah meliputi siswa-siswi TK, SD/MI, SMP/MTS,
STIKOM
(11)
SMA/SMK. Berdasarkan segmen ini, maka karya yang akan disajikan/dipamerkan dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Kelompok TK dan SD/MI.
b. Kelompok SMP/MTS, SMA/SMK, Mahasiswa dan masyarakat umum.
Cara penyajian/pemajangan karya bisa dibedakan menjadi 2 cara, yaitu:
a. Disajikan secara bersama dengan cara pengelompokkan karya, sehingga semua
pengunjung dapat mengunjungi galeri pada waktu yang sama.
b. Disajikan dalam waktu yang berbeda, sehingga ada penjadwalan pengunjung,
yakni pengunjung kelompok TK, SD/MI dan kelompok SMP/MTS, SMA/SMK, Mahasiswa dan masyarakat umum.
Galeri ini diberi nama “KEYNA GALERI SENI DAN MULTIMEDIA”.
Kata “KEYNA” diambil dari nama kedua anak Karsam selaku pendiri galeri, yaitu
dari nama panggilan anak pertama “Keysa” (KEY) dan nama panggilan anak kedua
“Krisna” (NA), jika digambungkan menjadi “KEYNA”.
Penggunaan kata multimedia. Multimedia dapat berhubungan dengan alat
(gadget) dan elektronika. Pada masa ini banyak karya seni yang diciptakan dengan menggunakan media multimedia. Karya-karya multimedia yang dihasilkan seperti film, iklan, poster dan lain-lain. Sehingga galeri ini akan memadai karya-karya seni dan multimedia.
Adapun visi dari Keyna Galeri pada tahun 2015 terwujudnya galeri seni dan multimedia sebagai wadah apresiasi, edukasi dan wisata seni secara komunikatif, produktif, inovatif, dan nyaman bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
STIKOM
(12)
Adapun misi dari Keyna Galeri adalah sebagai berikut:
1. Membangun galeri seni dan multimedia dengan menampilkan keanekaragaman
karya seni dan multimedia untuk apresiasi, edukasi dan rekreasi bagi semua pelajar, mahasiswa dan masyarakat Jombang khususnya dan Jawa Timur umumnya.
2. Melakukan pendekatan atau kerja sama baik secara kelembagaan maupun
individu terhadap pencipta atau penghasil karya untuk kelengkapan dan keberlangsungan galeri.
3. Melakukan kegiatan yang bersifat pemberdayaan bagi pelajar, mahasiswa dan
masyarakat dengan pengajaran kreatifitas seni dan multimedia secara gratis dengan target terciptanya masyarakat yang aktif, kreatif dan apresiatif.
4. Melakukan pembenahan secara kontinu baik sarana prasarana, sumber daya
manusia maupun managemennya agar terwujudnya keberlangsungan galeri yang komunikatif, produktif, inovatif, dan nyaman.
Adapun tujuan dari Keyna Galeri adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan wadah bagi para pelajar, mahasiswa dan masyarakat yang
berkeinginan untuk meningkatkan daya kreatifitas dan apresiasi seni.
2. Dapat memberikan wadah bagi para pelajar, mahasiswa dan masyarakat untuk
apresiasi, edukasi dan rekreasi
3. Dapat membantu meningkatkan terciptanya pelajar, mahasiswa dan masyarakat
yang aktif, kreatif dan apresiatif.
STIKOM
(13)
4. Dapat melakukan bimbingan, pembinaan, pelatihan dan apresiasi seni untuk para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat sehingga mereka terberdaya.
5. Dapat membantu mempromosikan dan meningkatkan kualitas seni dan
multimedia yang dihasilkan oleh para pelajar, mahasiswa dan seniman.
6. Dapat membantu menciptakan kesadaran, pemahaman, penghargaan dan
penghormatan terhadap karya seni dan multimedia.
Bangunan KEYNA GALERI tidak berdiri sendiri, namun berada di lantai II rumah Karsam selaku pemilik galeri.
Alamat: Jalan Joyo Lengkoro No. 30 Dukuh Ploso, Desa Ploso, Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang.
Telpon : 081331850498, 081332705445
Email : [email protected] atau [email protected]
STIKOM
(14)
Alamat ini bisa dilihat pada peta berikut ini:
1. Peta ke Keyna Galeri
Gambar 2.1 Peta Keyna Galeri
Gambar 2.2 Peta Keyna Galeri
2.5 Teori Desain Grafis
Dijelaskan dalam artikel Desain Grafis Kelas X SMA Muh. 2 YK, Suyanto mendefinisikan desain grafis adalah aplikasi dari keterampilan seni dan
STIKOM
(15)
komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi. Menurut Danton Sihombing MFA desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi. Untuk penerapan dalam
desain interaktif Company Profile Keyna Galeri sangat membutuhkan desain
grafis sebagai tampilan tatap muka (interface), agar mampu memunculkan identitas visual yang menggambarkan ciri khas dari Keyna Galeri. Jadi dalam membuat suatu desain harus mengetahui elemen-elemen desain grafis.
1. Elemen-elemen Desain Grafis
a. Titik
Titik merupakan bagian terkecil dari garis, karena pada dasarnya suatu garis dibentuk oleh adanya hubungan titik-titik yang sangat dekat. Hal ini bisa dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Contoh Gambar Titik
STIKOM
(16)
b. Garis
Garis merupakan dasar yang dapat dibentuk untuk membuat huruf, grafik dan elemen desain grafis lainnya. Garis mempunyai fungsi tertentu yang pada dasarnya garis digunakan untuk mengarahkan arah dari gerakan mata yang melihat elemen dalam suatu karya desain grafis.
Adapun 4 (empat) macam bentuk garis, yaitu:
1) Garis Vertikal: digunakan untuk mengarahkan mata dan sekelompok
informasi ke informasi lainnya.
2) Garis Horizontal: Digunakan untuk mengarahkan mata agar bergerak
mendatar.
3) Garis Diagonal: Merupakan suatu ekspresi yang menggambarkan
keadaan tak menentu.
4) Garis yang berbentuk gelombang: Merupakan garis yang membentuk
suatu irama.
4 (empat) macam bentuk garis tersebut dapat dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini.
Gambar 2.4 Macam-Macam Garis
STIKOM
(17)
c. Bentuk
Bentuk adalah suatu wujud atau isi yang menempati ruangan dan biasanya memiliki dimensi dua atau tiga, yang disebut juga 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Pada gambar 2.5 menjelaskan bidang-bidang 2 dimensi dan 3 dimensi.
Gambar 2.5 Bidang 2 Dimensi dan 3 Dimensi
d. Tekstur
Tekstur merupakan keadaan, atau gambaran dari suatu permukaan benda dan bagian darinya. Ada beberapa jenis tekstur, diantaranya adalah:
1) Tekstur Semu: Tekstur dengan kualitas permukaan datar yang
memiliki kesan keras, menonjol dan memiliki kesan dalam.
2) Tekstur Nyata: Tekstur dengan kualitas permukaan bidang yang
menonjol atau memiliki nilai raba kuat di atas permukaan datar, seperti relief.
STIKOM
(18)
3) Tekstur Halus: Tekstur dengan kualitas dasar yang berkarakter halus, seperti kain, logam, dan plat.
a. Gambar Semu b. Gambar Nyata c. Gambar halus Gambar 2.6 Macam-macam Tekstur
e. Warna
Warna merupakan elemen yang sangat penting dalam desain grafis dan menentukan komposisi desain agar bisa menjadi menarik. Warna adalah yang cukup penting dalam desain grafis. Warna adalah bagian esensial karena dengan menggunakan warna suatu desain bisa terlihat hidup (Komputer, 2009: 148).
Menurut Russel dan Verrill (1986, 416) warna dapat digunakan untuk beberapa alasan, khususnya dalam periklanan, diantaranya:
1) Warna merupakan alat untuk menarik perhatian.
2) Beberapa produk akan menjadi realistis, jika ditampilkan dengan
menggunakan warna.
3) Dapat memperlihatkan atau memberikan suatu penekanan pada
elemen tertentu dalam karya desain.
4) Warna dapat memperlihatkan mood tertentu yang menunjukan akan
adanya kesan psikologis tersendiri.
STIKOM
(19)
2.6 Teori GSM (Graphic Standard Manual)
Dalam jurnal (Sugeng Widada, 2008: 92) menjelaskan bahwa Grafic
Standard Manual adalah suatu metode yang diterapkan dalam sebuah perancangan media komunikasi sebagai acuan visual identity secara sistematis dan terstruktur dalam menempatkan corporate identity pada setiap media komunikasi yang dibutuhkan.
Penggunaan Graphic Standard Manual ini dibuat agar penempatan logo
sebagai identity suatu perusahaan dapat tersusun secara sistematis, sehingga tidak terjadi salah persepsi dalam pandangan penerapan logo disetiap media yang digunakan.
Ada beberapa bagian penting yang terdapat dalam penyusunan sebuah Graphic Standard Manual yang dijelaskan pada (Putrasun, 2011) antara lain, yaitu:
1. Makna logo
2. Logo Hitam Putih
3. Logo Grayscale
4. Logo in Grid
5. Clear Space Area
6. Area
7. Tipografi
8. Elemen Estetis
9. Layout Penerapan Identitas
STIKOM
(20)
Dengan adanya Graphic Standard Manual sebagai panduan yang akan digunakan oleh perusahaan atau lembagai sebagai syarat umum untuk menyusun pedoman signage perusahaan atau lembaga yang dapat diaplikasikan pada seragam, desain interior gedung atau eksterior gedung, display untuk pameran, kemasan produk dan untuk keperluan lainnya.
2.7 Komposisi dalam Desain
Dalam memperhatikan sebuah bentuk yang pertama-tama timbul di dalam pikiran adalah wujud, ekspresi dan sebab kehadirannya. Dengan adanya bentuk tersebut dapat diterapkan sebuah komposisi dalam desain agar memberikan kesan indah, sehingga dalam setiap komposisi dalam desain yang baik akan ditemukan.
Menurut artikel Seni Rupa FPBS-UPI komposisi mencakup 3 (tiga) bagian pokok yaitu:
1. Kesatuan (Unity)
Dalam karya seni rupa menunjukan keterpaduan berbagai unsur (fisik dan non fisik) dengan karakter yang berbeda dalam sebuah karya. Unsur yang terpadu dan saling mengisi akan mendukung terwujudnya karya seni yang indah.
2. Kesimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan penyusun unsur-unsur yang berbeda atau
berlawanan tetapi memiliki keterpaduan dan saling mengisi atau
menyeimbangkan. Ada dua jenis kesimbangan, yaitu simetris dan asimetris. Keseimbangan simetris adalah menunjukan atau menggambarkan beberapa unsur yang sama diletakan dalam susunan yang sama. Sedangkan keseimbangan
STIKOM
(21)
asimetris adalah penyusunan unsurnya tidak ditempatkan secara sama namun tetap menunjukan kesan keseimbangan.
3. Irama (Rhytm)
Dalam seni rupa, irama merupakan kesan gerak yang timbul dari penyusunan atau perpaduan unsur-unsur seni dalam sebuah komposisi. Terdapat beberapa jenis irama, diantaranya: irama repetitif, yaitu kesan gerak yang ditimbulkan dari pengaturan unsur yang monoton (sama) baik ukuran, warna maupun jaraknya. Irama alternatif merupakan kesan gerak yang muncul karena pengaturan unsur yang berselang seling baik bentuk, ukuran, maupun warnanya. Irama progresif, yakni kesan gerak yang menunjukan adanya perubahan dari unsur-unsurnya, misalnya perubahan dari besar menuju kecil.
4. Keserasian (Harmony)
Keserasian merupakan perpaduan unsur rupa yang selaras atau hubungan yang tidak bertentangan antara bagian satu dengan bagian lainnya.
5. Proporsi (Proportion)
Kesebandingan atau lebih dikenal dengan sebutan proporsi adalah perbandingan ukuran unsur-unsurnya, baik perbandingan antar bagian maupun antara bagian terhadap keseluruhan. Pengaturan besar kecilnya bagian merupakan prinsip yang erat kaitannya dengan keseimbangan.
6. Fokus Perhatian (Point of Interest)
Fokus perhatian juga sering disebut dengan dominasi. Dalam tatanan sebuah karya seni rupa selalu diupayakan terdapat satu bagian yang lebih menonjol dari bagian lainnya artinya terdapat satu bagian yang mencuri perhatian pengamat.
STIKOM
(22)
Fungsinya adalah agar tema utama sebuah karya menjadi jelas terlihat. Fokus perhatian dapat dibuat dengan berbagai cara, misalnya membuat aksentuasi (pengecualian) atas bentuk yang seragam, perbedaan ukuran, perbedaan warna, dan lain sebagainya.
Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa komposisi sangat diperlukan untuk pembuatan interaktif Company Profile Keyna Galeri.
2.8 Sistem yang Interaktif
Sistem yang interaktif dibentuk oleh teknik penyajian halaman-halaman pada layar monitor yang akan diakses oleh pemakai. Dalam pembuatan interaktif Company Profile Keyna Galeri sangat diperlukan sekali sistem seperti ini. Dan untuk membuat halaman Multimedia Interaktif yang interaktif harus diperhatikan faktor-faktor berikut, seperti yang dikemukakan I.T. Hawryszkiews dalam (Oetomo, 2001: 164) yaitu:
1. Ruang kerja atau Workspace
Tampilan pada layar monitor harus ditata dengan baik dan proporsional, dimana tidak seluruh ruang yang ada dipenuhi dengan tulisan, gambar atau fasilitas menu. Hal ini mempertimbangkan kemampuan dan kenyamanan mata
dari pengguna dalam melakukan scanning. Pembuat halaman multimedia
interaktif juga harus mempertimbangkan sudut yang dibentuk ketika mata bergerak jauh ke kiri dan kanan terjauh.
STIKOM
(23)
2. Mudah digunakan atau User Friendly
Pembangunan sistem harus memperhatikan derajat di mana pemakai dapat menggunakan sistem secara mudah karena sistem yang mudah bisa membangkitkan sikap positif setelah berinteraksi.
3. Ergonomis
Sistem yang baik juga harus mempertimbangkan faktor kenyamanan dan keamanan dalam penggunaan antar halaman Multimedia Interaktif.
4. Pemahaman berfikir atau Cognitive Psycology
Menurut Sternberg, R.J. (2006) cognitive psycology adalah pemahaman
terhadap cara manusia berpikir. Agar sistem dapat berinteraksi dengan user secara baik, maka perancan harus mempertimbangkan faktor psikologis, karena pemahaman seseorang terhadap sesuatu yang ditatapnya dipengaruhi oleh pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki seseorang sebelumnya. Oleh karena itu penggunaan simbol, bentuk, ataupun gambar tertentu harus mempertimbangkan faktor cognitive psycology tersebut antara lain:
1) Jumlah warna: Jumlah warna yang berlebihan akan menghamburkan
penekanan informasi-informasi tertentu.
2) Simbol standar: Gunakan simbol-simbol yang standar dan secara umum telah
diterima oleh komunitas TI, seperti OK, exit, close, gambar printer, gambar disket, dan sebagainya. Simbol-simbol itu akan mempermudah pengguna memahami halaman yang tersaji.
STIKOM
(24)
2.8.1 Struktur Navigasi
Struktur navigasi adalah alur yang digunakan dalam aplikasi yang dibuat.
Sebelum menyusun aplikasi multimedia kedalam sebuah software, kita harus
menentukan terlebih dahulu alur apa yang akan digunakan dalam aplikasi yang dibuat. Dalam artikel Alit Mahendra struktur navigasi terdiri dari 4 (empat), yaitu:
1. Struktur Navigasi Linier, merupakan struktur yang mempunyai satu
rangkaian cerita berurutan. Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan layer secara berurutan menurut aturannya. Struktur navigasi linier dapat dilihat pada gambar 2.7.
Gambar 2.7 Struktur Navigasi Linier
2. Struktur Navigasi Hirarki, sering disebut dengan navigasi bercabang, yaitu
merupakan struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan
data atau gambar pada layer dengan kriteria tertentu. Tampilan pada menu
utama disebut master page (halaman utama satu), halaman tersebut
mempunyai halaman percabangan yang disebut slave page (halaman
pendukung) dan jika dipilih akan menjadi halaman kedua, begitu seterusnya. Struktur navigasi Hirarki dapat dilihat pada gambar 2.8.
STIKOM
(25)
Gambar 2.8 Struktur Navigasi Hirarki
3. Struktur Navigasi Non Linier (tidak berurut), merupakan pengembangan dari
struktur navigasi linier, hanya saja pada struktur ini diperkenankan untuk
membuat percabangan. Percabangan pada struktur non linier berbeda dengan
percabangan pada struktur hirarki, pada struktur ini semua kedudukan page
sama, sehingga tidak kenal adanya master atau slave page. begitu seterusnya. Struktur navigasi non linier dapat dilihat pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 Struktur Navigasi Non Linier
4. Struktur Navigasi Campuran (Composite), struktur ini merupakan gabungan
dari struktur sebelumnya dan disebut juga struktur navigasi bebas, maksudnya adalah jika suatu tampilan membutuhkan percabangan maka dibuat percabangan. Struktur ini paling banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi multimedia. Struktur navigasi composite dapat dilihat pada gambar 2.10.
STIKOM
(26)
Gambar 2.10 Struktur Navigasi Composite
Struktur yang akan diterakpakn pada aplikasi ini adalah navigasi Hirarki
karena pada aplikasi ini terdapat halaman utama dengan halaman-halaman pendukung yang merupakan percabangan dari halaman utama.
Struktur interaktif yang sesuai dengan Keyna Galeri adalah struktur navigasi
model hirarki, karena model ini baik bagi aplikasi unuk menemukan lokasi
halaman dengan mudah.
2.9 Parallax Scrolling (Multi-Plane)
Pengertian Parallax (atau Multi-Plane) Scrolling menurut Stephen M.
James adalah mensimulasikan kamera 3D yang bergerak. Objek yang jauh dari mata (Latar belakang seperti langit dan pegunungan) terlihat bergerak lebih lambat dari objek yang dekat dengan mata (melatarbelakangi seperti bergerak jalan di bawah anda seperti anda mengemudi).
Adapun cara untuk membuat Parallax (Multi-Plane) Scrolling seperti yang
dijelaskan oleh Stephen M. James, dalam pembuatanya ada tiga objek yang tersusun dalam satu lahan kerja (Workspace) yaitu, satu latar depan (foreground),
STIKOM
(27)
satu latar tengah (Midleground), dan satu latar belakang (Background). Jika kamera bergerak ke kiri, maka latar depan (foreground) dan latar tengah (Midleground) bergerak ke kanan (arah berlawanan), sedangkan gerakan latar belakang (Background) searah dengan gerak kamera. Semua ketiga pergerakan tersebut memiliki kecepatan yang berbeda dengan latar belakang (Background) bergerak lambat sedangkan latar depan (foreground) bergerak lebih cepat, semakin dekat objek terlihat maka semakin cepat objek itu bergerak. Sebagai contoh yang disebutkan (James, 2010) adalah:
The desk moves the fastest, the wall moves slower, and the buildings through the window do not move at all.
Terjemahan:
Meja bergerak lebih cepat, dinding bergerak lebih lambat, dan gedung-gedung yang terlihat di jendela tidak bergerak sama sekali.
Dengan penjelasan di atas adapun beberapa gambar untuk dijadikan contoh
untuk teknik Parallax Scrolling tersebut. Parallax Scrolling dapat dilihat pada
gambar 2.11.
a. Gambar Background b. Gambar Midleground c. Gambar Foreground
d. Gambar Parallax Scrolling
Gambar 2.11 Tahapan Penyusunan Objek dalam Teknik Prallax Scrolling
STIKOM
(28)
Dengan teknik Parallax Scrolling ini akan diaplikasikan dalam interaktif Company Profile Keyna Galeri, dengan teknik ini tampilan interaktif Keyna Galeri bisa menjadi menarik. Adapun beberapa referensi yang dimasukan antara lain dari situs n-desain studio
(http://www.webdesignerwall.com/demo/parallax-gallery/), EMM and ENN (http://www.emmandenn.com) dan The Beatles Rock
Band (http://www.thebeatlesrockband.com).
2.10 Tipografi
Tipografi atau tatahuruf merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Menurut (Kusrianto, 2010: 1) “Tipografi dalam pengertian yang lebih bersifat ilmiah adalah seni dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik cetak maupun non cetak. Adapun pengelompokan aksara atau huruf atau Font menurut jenis kaitnya yang terbagi atas dua jenis, yaitu Serif dan Sans Serif.
Huruf Serif memiliki garis-garis kecil yang disebut Counterstoke pada ujung hampir semua letter. Garis-garis kecil itu posisinya berdiri horizontal terhadap badan huruf. Huruf Serif ini dikenal lebih legible dan readable karena garis-garis horizontal pada masing-masing kaki huruf itu membantu menuntun pandangan mata pembaca pada garis teks yang tengah dibacanya.
STIKOM
(29)
Huruf Sans Serif adalah huruf yang tanpa serif (garis kait), di mana dalam bahasa perancis, sans artinya tanpa. Huruf Sans Serif ini memiliki sifat yang streamline, fungsional, modern dan kontenporer.
Menurut kutipan dari buku Danton Sihombing MFA, yang perlu
diperhatikan adalah Clarity (suatu jenis huruf yang bisa dilihat secara jelas),
Readibility (keterbacaan dari jenis huruf tersebut), Legibility (lebih menekankan
apakah kita bisa membacanya atau tidak), Visibility (lebih menekankan pada
keindahan jenis huruf).
Dalam pembuatan interaktif suatu perusahaan atau institusi atau lembaga seperti halnya pembuatan interaktif Company Profile Keyna Galeri yang sangat diperlukan sekali adalah font yang akan digunakan. Oleh sebab itu, untuk memilih font atau tipografi harus sangat selektif.
STIKOM
(30)
28
Laporan Tugas Akhir pada BAB III ini, menjelaskan tentang isi dari
metodologi dan perancangan karya dalam proses pembuatan Interaktif Company
Profile Keyna Galeri. Pada BAB ini terdapat penjelasan konsep atau pokok pikiran utama yang akan menjadi dasar rancangan karya yang akan dibuat. Adapun metode penelitian yang digunakan untuk proses pembuatan Interaktif Company Profile Keyna Galeri ini dilakukan berdasarkan SDLC (System Development Life Cycle) dimana SDLC didefinisikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS sebagai proses pengembangan software yang digunakan oleh analis sistem, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi.
Tahapan-tahapan yang digunakan dalam SDLC diantaranya adalah planning
atau perencanaan, analisa, desain, implementasi, Testing atau pengujian, dan
maintenance atau perawatan.
3.1 Tahap Perencanaan atau Planning
Untuk menghasilkan sebuah interaktif company profile diperlukan sebuah
perencanaan yang matang yaitu dengan melakukan studi kelayakan tentang metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data. Studi kelayakan yang dilakukan diantaranya adalah metode pengumpulan data, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
STIKOM
(31)
3.1.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi dan membuat alur perancangan yang akan dilaksanakan, agar dalam proses pencarian data tidak terjadi penyimpangan dalam mengemukakan tujuan yang ingin dicapai. Dalam tahapan ini, rancangan perencanaan yang dilakukan dalam pembuatan Tugas Akhir ini dapat dilihat dalam diagram metodologi perancangan berdasarkan metode SDLC pada gambar 3.1 berikut ini:
Gambar 3.1 Diagram Metodologi Perancangan menggunakan Sistem SDLC
3.1.2 Sumber Data
Setelah melakukan identifikasi dan membuat alur perancangan dalam proses pengumpulan data, langkah selanjutnya yang dilakukan dalam proses pembuatan
interaktif company profile ini yaitu menentukan sumber data. Sumber data yang
STIKOM
(32)
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer yang diperoleh secara langsung dengan sumber utama meliputi data owner, data-data karya yang ada serta data-data-data-data proses pembuatan karya. Adapun data-data sekunder yang digunakan adalah data yang sudah diolah, data yang diperoleh dengan mengambil data-data laporan, catatan-catatan, dan hasil penelitian atau kajian terdahulu yang berhubungan langsung dengan masalah yang dibahas. Sumber data tersebut diantaranya bersumber dari: buku literasi, wawancara dan juga website beberapa ahli dibidang multimedia.
3.1.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam kegiatan pembuatan interaktif company
profile ini dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: studi pustaka, wawancara, dan observasi.
1. Studi pustaka, yaitu pengumpulan data dari perpustakaan yang dilakukan
dengan cara membaca dan mempelajari buku literatur, majalah, artikel internet, dan informasi lainnya sebagai bahan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan pembuatan interaktif company profile ini.
2. Wawancara, mencari data dengan cara melakukan tanya jawab kepada Bapak
Karsam selaku owner dan Ibu Sri yang mempunyai wewenang atas data-data yang berhubungan dengan objek penelitian (Keyna Galeri).
3. Observasi juga dilakukan di galeri secara intensive, penulis menginap di
galeri selama 2 minggu dan juga mengikuti event yang diadakan oleh pihak Keyna Galeri.
STIKOM
(33)
3.1.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada proses pembuatan interaktif company profile ini
menggunakan metode kualaitatif, yaitu metode pembahasan yang menganalisis serta membahas permasalahan dalam bentuk kalimat atau kata-kata yang kemudian dilakukan analisis guna mendapat kesimpulan.
Menggunakan metode kualitatif karena data kualitatif bersifat induktif. Artinya, suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, kemudian dikembangkan sesuai dengan pola tertentu untuk menjadi hipotesis. Teknik analisis data penelitian kualitatif dilakukan dalam tiga tahap berikut, diantaranya adalah analisis data sebelum di lapangan, analisi data di lapangan, dan data selesai di lapangan.
1. Analisis data sebelum di lapangan, dalam tahapan ini dilakukan analisa
terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan arah fokus penelitian. Fokus penelitian dalam tahap ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah melakukan penelitian di lapangan.
2. Analisa selama di lapangan, pada tahap ini analisis data dilakukan dengan
mengumpulkan data secara langsung melalui wawancara dengan Bapak Karsam, S.Pd., MA., Ph.D selaku pemilik sekaligus pengelola Keyna Galeri serta observasi secara langsung di Keyna Galeri. Pada tahap ini, wawancara dilakukan sampai peneliti memperoleh data yang valid mengenai pentingnya interaktif company profile untuk Keyna Galeri.
STIKOM
(34)
3. Analisa data setelah di lapangan, pada tahap ini dilakukan kajian-kajian atas data yang telah diperoleh untuk memperoleh sebuah gambaran umum dan menyeluruh dari objek penelitian atau situasi. Proses selanjutnya adalah menyusun dan menentukan hipotesa ataupun kesimpulan sehingga dapat menentukan tema yang akan dihasilkan.
3.2 Tahap Analisa
Tujuan dari analisa sistem adalah untuk menentukan masalah dalam upaya memperbaiki sistem. Sehingga diharapkan dengan dilakukannya analisa sistem, maka permasalahan yang ada akan teratasi dan menghasilkan suatu sistem yang baik.
3.2.1 Studi Eksisting
Dalam pembuatan suatu interaktif company profile dibutuhkan studi
eksisting yang berfungsi untuk mengamati sebuah karya yang sudah ada. Objek atau karya yang menjadi sampel studi eksisting akan dikaji mempelajari kelebihan dari sampel yang akan dikaji. Kajian ini dilakukan terhadap beberapa karya yang serupa.
Berikut beberapa sampel yang menjadi studi eksisting dalam pembuatan interaktif company profile diantaranya adalah Marc Ecko, Emm and Enn, dan The Beatles rock band.
STIKOM
(35)
1. Marc Ecko (www.marcecko.com) adalah salah satu interaktif galeri. Dapat diperhatikan dalam gambar 3.2 yang berupa hasil screen shot dari interaktif Marc Ecko.
Gambar 3.2 Screen shot Interaktif Web Marc Ecko
Berikut ini adalah penjelasan tentang interaktif web Marc Ecko yang merupakan interaktif web galeri yang menggunakan teknik parallax. Setelah memperhatikan web Marc Ecko teknik parallax diaplikasikan pada halaman utama dengan menampilkan profil Marc Ecko, galeri karya-karyanya, alamat blog, dan facebooknya.
Dengan menggerakkan mouse ke arah yang ingin dituju maka gambar pada halaman ikut bergerak berlawanan dengan mouse. Pada bagian atas terdapat Hidden Menu apabila mouse menuju kearah menu barulah menu itu keluar dan berisikan sama dengan menu yang diwakili oleh gambar pada halaman utama.
STIKOM
(36)
Apabila kita memilih menu yang ada dihalaman utama maka akan langsung diarahkan kehalaman baru sesuai dengan yang dipilih, namun pada halaman isi dari menu teknik parallax tidak digunakan dan digantikan dengan animasi-animasi.
2. Emm and Enn (www.emmandenn) sebuah interaktif art gallery yang juga
menggunakan teknik parallax. Dapat diperhatikan dalam gambar 3.3 yang
berupa hasil screen shot dari interaktif Emm and Enn.
Gambar 3.3 Screen shot Interaktif Web Emm and Enn
Berikut ini adalah penjelasan tentang interaktif web Emm and Enn. Interaktif web Emm and Enn merupakan website yang berisikan karya-karya seni dan juga berupa galeri. Pada saat awal membukanya pada halaman awal sudah disajikan suasana sebuah ruangan dengan adanya meja kecil yang dibaliknya ada seorang anak balita dan sebuah tanaman bonsai. Pada awan-awan ruangan digunakan untuk peletakan menu dan juga nama websitenya,
STIKOM
(37)
sedangkan pada dinding yang searah dengan mata ada sebuah banner yang mengambarkan pemandangan dan ada anak kecil yang sedang bermain, pada
bagian banner inilah terdapatnya teknik parallax. Pada saat memilih menu
lainnya tidak ada lagi tampilan parallax melainkan menampilkan halaman yang berisikan hasil karya, info kegiatan, dan beberapa artikel-artikel.
3. The Beatles Rock Band (www.thebeatlesrockband.com) merupakan sebuah
website yang terdapat teknik parallax pada bagian header. Web ini berisikan promosi game tentang band The Beatles. Teknik parallax dalam web ini yang diaplikasikan pada header selalu tampil dalam setiap halaman 1 dengan halaman lainnya. Berikut screen shot website tersebut yang akan ditampilkan pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Screen shot Interaktif Web The Beatles Rock Band
Setelah melakukan analisa dan kajian pada interaktif yang sudah diproduksi dan yang sudah beredar di masyarakat, dapat disimpulkan bahwa desain interaktif
STIKOM
(38)
company profile Keyna Galeri yang diproduksi nanti akan berdasarkan beberapa poin berikut ini:
1. Desain yang disesuaikan dengan ciri khas Keyna Galeri.
2. Penggunaan teknik parallax secara keseluruhan.
3. Memberikan materi informasi lengkap tentang Keyna Galeri.
3.2.2 STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
Pada dasarnya Keyna Galeri diperuntukan kepada semua kalangan. Namun
demikian pada pembuatan company profile ini ditekankan kepada usia 15-45
tahun. Atas dasar usia 15 tahun sudah diperkenalkan teknologi komputer dan usia 15 tahun ini ada dibangku Sekolah Menengah Pertama atau kelas 9. Pembagian segmentasi, target audien dan posisi interaktif sangat diperhatikan agar interaktif yang akan dihasilkan bisa sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar, yang secara
tidak langsung dapat membuat interaktif company profile lebih efisien dalam
proses distribusi. Pembagian STP pada CD interaktif ini dibagi dalam dua segmen, yaitu segmentasi secara demografis dan geografis.
1. Demografis:
a. Usia: 15-45 Tahun.
b. Jenis kelamin: laki-laki, perempuan.
c. Kelas Sosial: Semua Kalangan (dari anak-anak sampai dengan dewasa)
2. Geografis:
a. Negara: Indonesia
b. Daerah: Perkotaan dan Pedesaan
STIKOM
(39)
3. Target audien interaktif ini adalah semua kalangan dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Mahasiswa, Para Seniman dan masyarakat pecinta seni.
4. Positioning, interaktif ini dibuat untuk memberikan informasi tentang jati diri Keyna Galeri, dapat memperkenalkan profil Keyna Galeri pada khalayak umum dengan mudah, untuk mempermudah audience dalam memahami dan mengenal lebih jauh tentang profil lembaga, dan mampu membangun citra Keyna Galeri.
STIKOM
(40)
3.2.3 Keyword
Keyword atau kata kunci, pada gambar 3.5 ini merupakan hal penting dalam mencari poin utama proyek penelitian, dan dengan meninjau kembali hasil dari STP.
Gambar 3.5 Diagram alur Keyword yang digunakan
STIKOM
(41)
Berdasarkan bagan di atas, hasil analisis dalam pencarian keyword adalah
kata chic. Keyword chic ini jika dilambangkan dengan warna dapat diartikan
fashionable. Nuansa warna-warna inilah yang akan diterapkan pada nuansa di dalam interaktif Company Profile.
3.2.4 Analisis Warna
Berdasarkan gambar 3.6 warna-warna pada color Kobayashi, warna yang
sesuai dengan keyword yang dibutuhkan mengarah pada daerah provincial, chic.
Gambar 3.6 Diagram Warna Kobayashi
STIKOM
(42)
Warna dengan sifat provincial juga disertakan dalam desain yang akan diterapkan karena warna ini memiliki hubungan dengan Keyna Galeri. Dari kata provincial yang diartikan provinsi, Keyna Galeri ingin dikenal lebih luas lagi dan ingin semua khalayak tau tentang galeri ini. Sehingga dalam pembuatan interaktif company profile harus dapat memberikan informasi yang jelas kepada seluruh lapisan masyarakat.
3.3 Tahap Perancangan
Tahap perancangan merupakan salah satu tahapan yang penting dalam pembuatan suatu karya multimedia. Pada tahap ini, terdapat beberapa teknis perancangan yang diperlukan untuk menerjemahkan metode perancangan yang telah dibuat. Teknis perancangan yang diperlukan, diataranya adalah ide, konsep, struktur navigasi, alur sistem interaktif, tipografi, dan audio yang digunakan.
1. Ide awal dalam pembuatan interaktif untuk company profile ini setelah
mengetahui sebuah galeri seni baru yang bertempatkan di Ploso Jombang dan dikelola oleh Bapak Karsam, yang belum memiliki media promosi atau media untuk memperkenalkan galerinya kepada masyarakat luas dan media untuk mempresentasikan terhadap kalangan masyarakat luas. Salah satunya dengan membuatkan interaktif company profile.
2. Konsep interktif company profile ini berawal dari saya melihat sebuah
website dengan tampilan teknik parallax yang umum disebut dengan ilusi
mata dengan terdiri dari 3 (tiga) objek yang apabila mouse digerakkan kearah kanan maka objek bergerak kearah kiri dan sebaliknya dan dengan memiliki
STIKOM
(43)
kecepatan gerak yang berbeda. Dari hal itu terpikirkan untuk menggunakan teknik tersebut untuk membuat interaktif company profile. Dengan mengacu dan menyesuaikan pada keyword dan analisa warna konsep yang akan
digunakan adalah classic dengan menggunakan properti visual yang berupa
foto-foto karya yang disusun dalam ruangan.
3. Hirarchial model bagik bagi aplikasi untuk menemukan lokasi halaman dengan mudah. Untuk menggambarkan model tersebut dapat digunakan ilustrasi dengan tree. Menurut (James, 2010: 37). Maka dari itu struktur dari interaktif company profile ini menggunakan hirarki yang bertujuan agar user friendly. Model hirarki tersebut dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 Struktur Navigasi Hirarki
STIKOM
(44)
4. Alur Sistem Interaktif
Gambar 3.8 Alur Sistem Interaktif
Alur sistem interaktif pada gambar 3.8 diatas merupakan sistem yang terdapat
pada company profile Keyna Galeri. Dengan menyesuaikan struktur navigasi
hirarki yang digunakan untuk company profile Keyna Galeri ini.
STIKOM
(45)
5. Tipografi, yang digunakan dalam interaktif ini adalah serif. Menurut Adi Kusrianto dalam bukunya Pengantar Tipografi (Adi Kuristianto, 2010:48)
menjelaskan font serif ini dikenal lebih legible dan readable karena garis
horizontal pada masing-masing kaki font membantu menuntun pandangan
mata pembaca pada garis teks yang tengah dibacanya. Berikut adalah font yang nantinya akan dipilih dan digunakan untuk pembuatan interaktif
company profile Keyna Galeri yang disesuaikan berdasarkan keyword dan
legiblenya. Dapat diperhatikan jenis-jenis hurup tersebut pada gambar 3.9, gambar 3.10 dan gambar 3.11.
a. Black Chancery
Gambar 3.9 Font Black Chancery
b. Gabriola
Gambar 3.10 Font Gabriola
c. Toms Handwriting
Gambar 3.11 Font Toms Handwriting
STIKOM
(46)
Berdasarkan dari keyword dan legible font yang akan digunakan dalam
pembuatan interaktif company profile adalah font Black Chancery untuk
bagian judul dan pada bagian konten akan digunakan font Gabriola.
6. Audio, adalah suara atau bunyi yang dihasilkan ketika molekul di udara
berubah oleh suatu gerakan yang ditimbulkan sebuah objek yang menghasilkan getaran. Contohnya: narasi, lagu, sound effect dan back sound.
Pada interaktif Keyna Galeri ini dimasukkan beberapa audio yang bisa
mendukung suasana. Setelah melakukan wawancara kepada owner dari Keyna Galeri untuk menentukan audio yang digunakan adalah lagu instrumental klasik oleh Kenny G – Forever in Love.
7. Komposisi dan Angle, Interaktif company profile Keyna Galeri ini
menggunakan teknik Parallax Scrolling, yang dimana teknik ini memerlukan beberapa bagian layer atau latar yaitu latar belakang, latar tengah, dan latar depan yang akan digunakan untuk menunjang effect dari parallax scrolling. Setiap latar memiliki bagian-bagian yang berbeda dan perlu memperhatikan komposisi dan angle.
STIKOM
(47)
a. Angle
Gambar 3.12 Angle
Alasan memilih angle nomor satu pada gambar 3.12 adalah karena dengan mengambil foto objek benda yang terletak pada lantai dan menyesuaikan dengan penglihatan mata dengan datar yang dapat memberikan visualisasi yang akan dibutuhkan untuk perancangan company profile.
STIKOM
(48)
b. Komposisi Info
Gambar 3.13 Komposisi Info
Alasan memilih nomor satu pada gambar 3.13 adalah karena tidak membuat mata kita lelas, dan dekat dengan objek yang dituju. Sedangkan angle eye level membuat mata tidak repot untuk melihat terlalu atas maupun bawah.
STIKOM
(49)
c. Audio
Gambar 3.14 Audio
Alasan memilih nomor empat pada gambar 3.14 karena dengan
menyesuaikan dengan parallax scrolling yang selalu menggerakkan
mouse ke arah kanan dan kiri sehingga pemilihan ditengah atas pertimbangan merupakan titik 0 (nol) dimana semua aktivitas dari pergeseran akan berhenti bergerak.
STIKOM
(50)
8. Sketsa rancangan, berikut ini sketsa rencana rancangan yang nantinya akan diaplikasikan kedalam Interaktif Company Profile Keyna Galeri.
a. Sketsa Home
Gambar 3.15 Sketsa Home
b. Sketsa galeri karya
Gambar 3.16 Sketsa tampilan galeri karya
STIKOM
(51)
c. Sketsa galeri karya multimedia
Gambar 3.17 Sketsa tampilan galeri karya multimedia
d. Sketsa Content Info
Gambar 3.18 Sketsa content info
STIKOM
(52)
3.4 Rancangan Publikasi Karya
Pada rancangan publikasi karya berisi tentang media publikasi seperti poster, cover CD, sampul CD yang berisi konsep dan sketsa dari media publikasi.
1. Poster
a. Konsep
Konsep poster menggunakan header dari desain interaktif, judul berada
di header, agar judul interaktif menjadi padangan pertama untuk ditampilkan, dan pada content tengah merupakan background bernuansa Keyna Galeri dengan tambahan bubble chat. Point interest terdapat pada gambaran objek yang disajikan di tengah. Untuk keterangan dari poster diletakan dibawah beserta logo, sehingga komposisi poster menjadi seimbang.
b. Sketsa
Gambar 3.19 Sketsa Poster
STIKOM
(53)
2. Cover CD
a. Konsep
CD sebagai penampung data dari interaktif company profile, dengan
desain cover yang minimalis, menyederhanakan sebuah visi misi dari Keyna Galeri dengan menonjolkan sisi streamline dan kubis.
b. Sketsa
Gambar 3.20 Sketsa Cover CD bagian dalam
3. Sampul CD
a. Konsep
Sampul CD adalah tempat untuk menyimpan CD dan melindungi CD dengan desain yang terbagi 2 bagian, tampak depan dan belakang. Pada sampul depan, judul berada pada bagian atas, dan logo berada di bagian
STIKOM
(54)
bawah, dengan mengambil desain yang sama dengan media promosi poster. Pada bagian belakang terdapat keterangan singkat dan jelas mengenai isi dari dalam CD.
b. Sketsa
Gambar 3.21 Sketsa Sampul depan belakang
STIKOM
(55)
53
Pada bab ini membahas tentang proses produksi interaktif company profile
yang meliputi pemotretan objek, pembuatan susunan background layer, proses
croping object photo, penempatan komposisi dan editing.
4.1 Implementasi Karya 1. Pemotretan Objek
Pemotretan objek harus dimulai sejak awal karena akan digunakan untuk sign (tanda/simbol) yang mewakili dari isi yang akan ditampilkan dan digunakan juga untuk memberikan pengelompokan tersendiri. Seperti pada gambar-gambar dibawah ini merupakan objek yang akang digunakan sebagai sign.
Gambar 4.1 Gambar sign menu Lukisan
STIKOM
(56)
Gambar 4.2 Gambar sign menu Photographi
Gambar 4.3 Gambar sign menu Sketsa
STIKOM
(57)
Gambar 4.4 Gambar sign menu Lukisan Anak
Gambar 4.5 Gambar sign menu Digital Imaging
STIKOM
(58)
Gambar 4.6 Gambar sign menu Seni Ukir
Gambar 4.7 Gambar sign menu Multimedia
STIKOM
(59)
Gambar 4.8 Gambar sign menu Info Kegiatan dan Koleksi Buku
2. Pembuatan Layer
Pembuatan layer ini harus dimulai terlebih dahulu karena digunakan sebagai
acuan dalam animasi interaktif. Dalam pembuatan layer ini memiliki
tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan yakni menentukan back layer, middle layer, dan
front layer agar memudahkan pada saat proses input layout pada aplikasi adobe flash. Dapat diperhatikan semua prosesnya seperti pada gambar 4.9 dibawah ini:
Gambar 4.9 Gambar proses pembuatan middle layer
Proses pada gambar 4.9 dapat dijabarkan secara rinci sebagai berikut:
a. Buat file kerja baru pada Adobe Photoshop CS3 dengan ukuran Widht:
6400 pixel dan Height: 800 pixel.
STIKOM
(60)
b. Kemudian membuat Wall atau dinding dengan menggunakan warna yang sudah ditentukan dengan memggunakan tools gradient namun sebelum itu buat layer 2 agar warna dinding tadi tidak menyatu dengan layer 1.
c. Setelah selesai dengan layer 2 maka tambahkan 1 layer lagi untuk
membentuk floor atau lantai. Dalam membuat lantai ini diambil gambar
dari source internet kemudian sesuaikan dengan dinding pada layer
sebelumnya atur komposisi untuk lebarnya.
d. Setelah layer wall dan floor selesai mulai untuk layer selanjutnya yaitu
layer jendela. Pada layer jendela ini mulai mengatur posisi untuk
penempatan posisi jendela dan mulai digabungkan dengan layer wall dan
layer floor.
e. Dengan adanya layer wall, layer floor dan layer jendela ini selesai sudah
proses untuk middle layer yang seperti ditampilkan pada gambar 4.9 di atas.
3. Croping Object Photo
Dalam proses croping object photo ini merupakan proses penyesuaian objek yang nantinya akan diletakkan pada layer-layer yang telah jadi sebelumnya sebagai objek thumbnail yang tujuannya untuk mewakili isi dari objek-objek yang nanti akang ditampilkan dalam sebuah galeri. Dengan melakukan proses croping, pada bagian-bagian dari photo yang tidak dibutuhkan dapat dibuang dan membuat objek itu berdiri sendiri dalam file dengan berformat png dengan memiliki bagian yang transparan. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat objek tersebut:
STIKOM
(61)
a. Membuka program Adobe Photoshop CS4 kemudian buat halaman baru dengan ukuran bebas dengan mode transparancy.
b. Kemudian buka file photo yang ingin diedit dan dijadikan thumbnail.
c. Lakukan selection pada objek yang akan dijadikan thumbnail dan
kemudian hapus bagian yang tidak dbutuhkan. Perhatikan gambar 4.10 berikut ini:
Gambar 4.10 Screenshot hasil croping selection
d. Langkah berikutnya simpan dengan format png maka akan mendapatkan
hasil seperti pada gambar berikut ini:
STIKOM
(62)
Gambar 4.11 Hasil dari edit Thumbnail.png
Adapun hasil yang lainnya dengan cara yang sama, dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah berikut ini:
Gambar 4.12 Hasil untuk lukisan
STIKOM
(63)
Gambar 4.13 Hasil untuk Photographi
Gambar 4.14 Hasil untuk Sketsa
STIKOM
(64)
Gambar 4.15 Hasil untuk Lukisan Anak
Gambar 4.16 Hasil untuk Digital Imaging
STIKOM
(65)
Gambar 4.17 Hasil untuk Multimedia
Gambar 4.18 Hasil untuk Info Kegiatan dan Koleksi Buku
4. Penempatan Komposisi
Tahapan ini adalah fase dimana layer background mulai dikombinasikan dengan thumbnail yang sudah diedit kemudian dipadukan menjadi satu kesatuan, kemudian digabung menjadi satu membentuk susunan dan suasana ruangan. Bisa dilihat pada gambar 4.19, gambar 4.20, gambar 4.21 dan gambar 4.22 berikut ini:
STIKOM
(66)
a b
Gambar 4.19 Gambar (a) Layer Middle dengan (b)Thumbnail sebelum dikombinasi
Gambar 4.20 Layer Middle yang sudah dikombinasikan dengan thumbnail
STIKOM
(67)
Gambar 4.21 Layer Middle yang sudah dikombinasikan dengan thumbnail
Gambar 4.22 Hasil Jadi pada tahap Croping Object Photo
STIKOM
(68)
5. Editing
Proses ini merupakan proses finishing project, karena ini adalah tahapan
akhir yang diambil untuk membuat suatu interaktif Parallax Scrolling. Ditahap
ini, akan dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam menggabungkan layer per
layer dalam frame interaktif. Proses-proses editing dapat dilihat pada
gambar-gambar di bawah ini:
Gambar 4.23 Proses Layout untuk halaman Home
STIKOM
(69)
Gambar 4.24 Proses Layout untuk halaman Galeri
Gambar 4.25 Proses Layout untuk halaman Seni ukir dan Multimedia
STIKOM
(70)
Gambar 4.26 tampilan isi dari galeri
Dengan adanya proses di atas disertakan juga script code yang digunakan untuk menjalankan aplikasi company profile Keyna Galeri, berikut penjelasan script code yang digunakan:
a. Script code untuk fungsi parallax scrolling fscommand("fullscreen", "true");
Stage.showMenu = false; import mx.transitions.Tween; import mx.transitions.easing.*;
stop();
bgSound = new Sound(this);
STIKOM
(71)
bgSound.attachSound("sound1"); bgSound.start(0, 99);
playB.enabled=false; slider.slideBar._y = -50;
slider.slideBar.onEnterFrame = function() { bgSound.setVolume(0-this._y);
};
slider.slideBar.onPress = function() {
startDrag(this, false, this._x, -65, this._x, 0); };
slider.slideBar.onRelease = slider.slideBar.onReleaseOutside=function () { stopDrag();
};
stopB.onRelease = function() { bgSound.stop();
playB.enabled=true; stopB.enabled=false; };
playB.onRelease = function() { bgSound.start(0, 99); playB.enabled=false; stopB.enabled=true; };
STIKOM
SURABAYA
(72)
stageWidth = Stage.width; speed1 = 15;
speed2 = 14;
mc1Width = front_mc._width; mc2Width = back_mc._width; mc1X = front_mc._x;
mc2X = back_mc._x;
lock_scroll = false;
_root.onEnterFrame = function () { if (!lock_scroll)
scroll_mc(); }
function scroll_mc() {
var xdist = _xmouse-(stageWidth/2); mc1X += -xdist/speed1;
mc2X += -xdist/speed2; if (mc1X>=0) {
mc1X = 0; }
if (mc1X<=stageWidth-mc1Width) {
STIKOM
(73)
mc1X = stageWidth-mc1Width; }
if (mc2X>=0) { mc2X = 0; }
if (mc2X<=stageWidth-mc2Width) { mc2X = stageWidth-mc2Width; }
setProperty("front_mc", _x, mc1X); setProperty("back_mc", _x, mc2X); }
createEmptyMovieClip("content_box", 0); content_box._x = 385;
content_box._y = 150;
b. Script code untuk fungsi tombol menu karya on (release) {
_root.tint.gotoAndPlay("on");
_root.content_box.loadMovie("tentangkeyna.swf", 0); }
STIKOM
(74)
c. Script code untuk fungsi tombol close close_btn.onRelease = function (){
_parent.content_box.unloadMovie(0); _parent.tint.gotoAndPlay("off"); }
6. Finishing
Ini adalah fase terakhir dalam sebuah produksi animasi, pada tahapan ini
adalah tahap publikasi atau export file ke dalam sebuah animasi yang berformat
swf. Hal ini bertujuan agar animasi atau aplikasi interaktif dapat digunakan di media komputer atau laptop, tanpa kendala perbedaan sistem operasi.
4.2 Publikasi Karya
Pada publikasi karya ini berisi media publikasi seperti poster, cover CD dan sampul CD yang berisikan konsep juga sketsa dari media publikasi.
STIKOM
(75)
1. Poster Publikasi
Gambar 4.27 Poster Publikasi Keyna Galeri
Pada gambar 4.27 adalah poster interaktif sebagai media publikasi, dengan format cetak A1. Dengan tampilan yang disesuaikan dengan tampilan aplikasi interaktif Keyna Galeri.
STIKOM
(76)
2. Cover CD
Gambar 4.28 Cover CD
Pada gambar 4.28 merupakan desain cover CD dengan penataan yang seimbang dan sederhana.
STIKOM
(77)
3. Sampul CD
Gambar 4.29 Sampul CD
Pada gambar 4.29 merupakan sampul untuk melindungi CD dengan komposisi yang menyesuaikan dengan poster sehingga informasi dari poster juga dapat tersampaikan pada sampul CD ini.
STIKOM
(78)
76 5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa dalam proses pembuatan
interaktif company profile Keyna Galeri dengan menggunakan teknik Parallax
Scrolling dengan mampu memberikan gambaran tentang ciri khas keyna galeri dengan adanya penyesuaian penggambaran kondisi yang ada di Keyna Galeri. Dengan penggunaan teknik parallax scrolling pada company profile Keyna Galeri ini juga untuk mempermudah akses dari halaman ke halaman berikutnya dengan menggeser mouse kearah kanan namun perlu diperhatikan juga pada kecepatan
gesernya. Teknik parallax scrolling ini dengan menggunakan beberapa layer
dengan lebih memperhatikan lagi penempatan objek dan komposisi objek yang
digunakan sehingga hasil transisi dari parallax scrolling memiliki komposisi dan
gerakan juga efek yang dihasilkan bagus. Dengan adanya kemudahan untuk mengakses setiap isi dari company profile Keyna Galeri informasi yang tertampung di dalam company profile tersebut dapat tersampaikan dengan memberikan tampilan yang tersusun dengan rapi sehingga informasi dapat tersampaikan dengan baik.
STIKOM
(79)
5.2 Saran
Dalam pembuatan interaktif dengan teknik Parallax Scrolling hendaknya
dipikirkan sebuah tema dan konsep yang jelas untuk melandasinya. Diharapkan untuk pengembang materi teknik interaktif dengan teknik parallax scrolling lebih memperhatikan komposisi objek dan juga memperhatikan unit interface juga sudut pandang sehingga objek tidak terlihat datar dan lebih memiliki dimensi isi.
Kunci dari pembuatan parallax scrolling ini adalah teliti dan pertimbangan akan
komposisi.
STIKOM
(80)
78
Frameworks, Harshey, PA: Business Science Reference.
Desain, Getart. 2011. Fungsi Company Profile,
http://desain.getart.web.id/fungsi-company-profile.html. (diakses pada tanggal 12 September 2012).
James, S. M. 2010. Flash : Parallax (Multi-plane) scrolling with ActionScript,
http://www.interactivellama.com/blog/archives/flash-parallax-multi-plane-scrolling-with-actionscript/. (diakses pada tanggal 12 September 2012).
Hadi Sutopo, Ariesto. 2003. Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Kobayashi, Shigenobu. 1998. Colorist: A Practical Handbook for Personal and
Professional Use. Japan: Kodansa America.
Komputer, W. 2009. ShortCourse: Desain Grafis dengan CorelDRAW X4,
Semarang: ANDI OFFSET.
Kusrianto, A. 2010. Pengantar Tipografi, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Profil, Company. 2011. 4 Faktor Penting Dalam Company Profile,
http://www.companyprofile.co.id/faktor-penting-dalam-company-profile.html. (diakses pada tanggal 12 September 2012).
Putrasun. 2011. Graphic Standart Manual, http://putrasun.blogspot.com/2011/02/saya-mau-sedikit-berbagi-pemahaman-saya.html. (diakses pada tanggal 20 Desember 2012).
Sugeng Widada, L. S. (2008: 92). Journal Enriching Corporate Identity dalam Perancangan Graphic Standart Manual.
Suyanto. 2004. Panduan Mengenal Desain Grafis, http://www.escaeva.com.
(diakses pada tanggal 12 September 2012).
STIKOM
(1)
73
1. Poster Publikasi
Gambar 4.27 Poster Publikasi Keyna Galeri
Pada gambar 4.27 adalah poster interaktif sebagai media publikasi, dengan format cetak A1. Dengan tampilan yang disesuaikan dengan tampilan aplikasi interaktif Keyna Galeri.
STIKOM
(2)
2. Cover CD
Gambar 4.28 Cover CD
Pada gambar 4.28 merupakan desain cover CD dengan penataan yang seimbang dan sederhana.
STIKOM
(3)
75
3. Sampul CD
Gambar 4.29 Sampul CD
Pada gambar 4.29 merupakan sampul untuk melindungi CD dengan komposisi yang menyesuaikan dengan poster sehingga informasi dari poster juga dapat tersampaikan pada sampul CD ini.
STIKOM
(4)
76 5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa dalam proses pembuatan interaktif company profile Keyna Galeri dengan menggunakan teknik Parallax Scrolling dengan mampu memberikan gambaran tentang ciri khas keyna galeri dengan adanya penyesuaian penggambaran kondisi yang ada di Keyna Galeri. Dengan penggunaan teknik parallax scrolling pada company profile Keyna Galeri ini juga untuk mempermudah akses dari halaman ke halaman berikutnya dengan menggeser mouse kearah kanan namun perlu diperhatikan juga pada kecepatan gesernya. Teknik parallax scrolling ini dengan menggunakan beberapa layer
dengan lebih memperhatikan lagi penempatan objek dan komposisi objek yang digunakan sehingga hasil transisi dari parallax scrolling memiliki komposisi dan gerakan juga efek yang dihasilkan bagus. Dengan adanya kemudahan untuk mengakses setiap isi dari company profile Keyna Galeri informasi yang tertampung di dalam company profile tersebut dapat tersampaikan dengan memberikan tampilan yang tersusun dengan rapi sehingga informasi dapat tersampaikan dengan baik.
STIKOM
(5)
77
5.2 Saran
Dalam pembuatan interaktif dengan teknik Parallax Scrolling hendaknya dipikirkan sebuah tema dan konsep yang jelas untuk melandasinya. Diharapkan untuk pengembang materi teknik interaktif dengan teknik parallax scrolling lebih memperhatikan komposisi objek dan juga memperhatikan unit interface juga sudut pandang sehingga objek tidak terlihat datar dan lebih memiliki dimensi isi. Kunci dari pembuatan parallax scrolling ini adalah teliti dan pertimbangan akan komposisi.
STIKOM
(6)
78
Frameworks, Harshey, PA: Business Science Reference.
Desain, Getart. 2011. Fungsi Company Profile, http://desain.getart.web.id/fungsi-company-profile.html. (diakses pada tanggal 12 September 2012).
James, S. M. 2010. Flash : Parallax (Multi-plane) scrolling with ActionScript, http://www.interactivellama.com/blog/archives/flash-parallax-multi-plane-scrolling-with-actionscript/. (diakses pada tanggal 12 September 2012).
Hadi Sutopo, Ariesto. 2003. Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kobayashi, Shigenobu. 1998. Colorist: A Practical Handbook for Personal and Professional Use. Japan: Kodansa America.
Komputer, W. 2009. ShortCourse: Desain Grafis dengan CorelDRAW X4, Semarang: ANDI OFFSET.
Kusrianto, A. 2010. Pengantar Tipografi, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Profil, Company. 2011. 4 Faktor Penting Dalam Company Profile,
http://www.companyprofile.co.id/faktor-penting-dalam-company-profile.html. (diakses pada tanggal 12 September 2012).
Putrasun. 2011. Graphic Standart Manual,
http://putrasun.blogspot.com/2011/02/saya-mau-sedikit-berbagi-pemahaman-saya.html. (diakses pada tanggal 20 Desember 2012).
Sugeng Widada, L. S. (2008: 92). Journal Enriching Corporate Identity dalam Perancangan Graphic Standart Manual.
Suyanto. 2004. Panduan Mengenal Desain Grafis, http://www.escaeva.com. (diakses pada tanggal 12 September 2012).