Pandangan Kitab Suci tentang Persahabatan

92 Kelas VII SMP Hari demi hari berlewat. Pangeran itu belum juga datang-datang. Pada hari ketiga puluh menjelang jam 12 siang, bangsawan sahabat sang pangeran di giring ke tiang gantungan. Tali gantungan di pasang pada lehernya. Tepat pada saat itu, terlihat seseorang datang berlari-lari, menyeruak antara kerumunan massa sambil berteriak: “Aku sudah kembali” Dia adalah sang pangeran. Dia menyerbu ke tiang gantungan dan coba mengambil tali gantungan untuk di pasang pada lehernya. Namun bangsawan sahabatnya itu mempertahankan tali pada lehernya dan berkata: “Saya sudah siap untuk mati bagimu, sahabat” Keduanya terlibat dalam pertengkaran dan perebutan tali gantungan itu. Raja dan massa rakyat yang memperhatikan peristiwa itu hanya terbengong-bengong, tidak percaya. Akhirnya raja menyuruh algojonya memutuskan dan membuang tali gantungan itu, dan berkata kepada dua sahabat itu: “Seumur hidupku saya belum pernah mendengar dan menyaksikan suatu persahabatan yang penuh cinta pengorbanan seperti ini. Anda berdua diampuni. Perkenankan saya bergabung dengan anda berdua sebagai sahabat yang ketiga”. Kumpulan Cerita Romo Yos Lalu. Pr, Percikan Kisah Anak Manusia, Komkat KWI Setelah membaca cerita tersebut, diskusikan dalam kelompok beberapa pertanyaan berikut ini. a. Persahabatan seperti apakah yang terjadi dalam cerita tadi? b. Apa sikap yang dapat mendukung persahabatan dalam cerita tadi ? c. Apa manfaat yang diperoleh dari sebuah persahabatan yang tulus berdasarkan cerita tadi? d. Apa sikap yang menurutmu yang dapat merusak persahabatan?

2. Pandangan Kitab Suci tentang Persahabatan

Salah satu contoh persahabatan yang sangat indah yang dilukiskan dalam Kitab Suci adalah persahabatan antara Daud dan Yonatan. Bacalah Teks Kitab Suci berikut ini Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 93 Samuel 18:1-4 1 Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. 2 Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya. 3 Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. 4 Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. Kamu dapat membaca cerita yang ada dalam ayat-ayat sebelumnya. Tetapi sekarang cobalah untuk merenungkan makna yang terkandung di dalam bacaan Kitab Suci tadi , dan jika ada yang belum dapat kamu pahami tanyakan pada guru. lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. a. Apa sikap yang ditunjukkan oleh Yonatan kepada sahabatnya Daud? b. Bagaimana kamu dapat meneladan sikap Yonatan yang baik tersebut dalam hidup sehari-hari bersama sahabatmu? Agar dapat saling melengkapi komunikasikan jawabanmu dengan teman-temanmu Kini, cobalah untuk berefleksi diri dengan cara hening, merenungkan dan menjawab dalam hati beberapa pertanyaan pernyataan berikut ini. • Siapakah sahabat baikku selama ini? • Bayangkan dan hadirkan wajah sahabatmu dalam hati dan pikiranmu • Sudahkah aku memperlakukan sahabatku dengan baik? • Sikap apa sajakah yang telah membuat sahabatku senang? Untuk Dipahami • Sahabat adalah teman yang selalu ada untuk mendampingi ketika kita sangat membutuhkan. Sahabat yang baik selalu memberi penghiburan ketika kita dalam kesusahan, hadir untuk memberikan nasihat, menunjukkan arah ketika kita tersesat, bersedia menerima kita apa adanya, dan tidak pernah menuntut melebihi kemampuan kita. • Beberapa sikap yang dapat menghancurkan persahabatan antara lain: egois atau mencari keuntungan sendiri, munaik atau sikap pura-pura, ketidakjujuran dan tidak setia. • Persahabatan yang baik akan menumbuhkan sikap: kasih cinta, terbuka, jujur, rela berkorban tanpa pamrih, saling memahami, setia dan tidak mencari keuntungan diri. 94 Kelas VII SMP • Dalam Perjanjian Lama dikemukakan contoh persahabatan sejati antara Yonatan dan Daud. Yonatan tidak merasa persahabatannya harus hancur gara-gara hubungan antara Daud sahabatnya dengan ayahnya tidak baik, ia memandang persahabatan tidak boleh terpengaruh dengan urusan keluarga, ia berupaya jujur terhadap Daud dengan berani mengatakan segala sesuatu agar sahabatnya itu selamat, termasuk keberanian menceritakan sikap ayahnya. Bahkan Yonatan rela menyerahkan baju perangnya, pedang, panah dan ikat pinggangnya kepada Daud, padahal Yonatan adalah Putra Mahkota dan Daud dapat menjadi saingannya dan musuh ayahnya. • Persahabatan yang sejati adalah persahabatan yang selalu terarah demi kebahagiaan dan kebaikan orang yang dikasihinya. Sikap ini membuatnya mampu berbuat tanpa pamrih, berani meninggalkan kepentingan dan keuntungan diri, tidak hanya kala suka, tetapi terutama saat duka menimpa, bahkan bila perlu ia berani berkorban segalanya demi sahabatnya.

3. Releksi