Pengaruh Kapitalisasi Pasar dan Rasio Hutang Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan Ritel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Widya Karulina

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 26 Oktober 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Cikampek 7 No. 19 RT 003/RW 006

Kel. Antapani Tengah Kec. Antapani Bandung 40291

Agama : Islam

Email : widyakarulina95@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

Periode Sekolah / Institusi / Universitas

2000 - 2006 SD Muhammadiyah 7, Bandung

2006 - 2009 SMP Negeri 7, Bandung

2009 - 2012 SMA Negeri 14, Bandung

2012 - 2016 Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia, Bandung


(2)

PERUSAHAAN RITEL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2010-2014

(The Influence Of Market Capitalization And Debt To Equity Ratio On Stock Return Of The Retail Sector Listed In Indonesia Stock Exchange Period 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Program Studi Manajemen

WIDYA KARULINA

21212125

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(3)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan nikmat-Nya sehingga Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kapitalisasi Pasar Dan Rasio Hutang (DER) Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Ritel Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014” ini dapat berjalan lancar.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S-1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia.

Selama pengerjaan Skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Terutama kepada Dr. Ir. H Iman Santoso, SE., MM., MBA selaku dosen pembimbing yang dengan ikhlas berkenan memberikan waktu untuk membimbing, selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia. 2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeny Dwi Santy., SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

4. Linna Ismawati, SE., M.Si selaku Dosen Wali Kelas Manajemen-1.

5. Dr. Ir. H. Iman Santoso, SE., MM., MBA selaku Dosen Pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.


(4)

6. Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, MS. Ak dan Linna Ismawati, SE., M.Si selaku Dosen Penguji yang penuh keikhlasan berkenan memberikan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Staf Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman serta dukungan kepada peneliti selama kegiatan perkuliahan.

8. Keluarga tercinta, Ayahanda Surip Kasirin, Ibunda Rukaesih, dan keempat kakak saya Mbak Rini, Alm. Iwan, Mas Andi, dan Mas Heri. Terimakasih atas doa, dukungan, kasih sayang yang selalu diberikan selama ini

9. Teman-teman Manajemen Angkatan 2012 terutama kelas Manajemen 1, terimakasih atas kebersamaannya.

10. Sahabat-sahabatku tersayang, Adam, Adit, Ajeng, Andrian, Angga, Annisa, Anshori, Deka, Fikri, Gita, Tresna, Yustari, Zulfikar. Sukses baraya!

11. Sahabat-sahabat SMA Tiara, Ratu, dan Mia. Sahabat SMP Intan. Hanifa, Rina, dan Devy terima kasih untuk dukungan dan doa.

12. Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Akhir kata penulis panjatkan doa kepada Allah SWT, berupa bantuan,

dorongan dan do’a yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan

yang berlipat ganda dari-Nya. Amin...

Bandung, September 2016 Penulis,

Widya Karulina 21212125


(5)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN...ii

MOTTO………...iii

ABSTRAK...iv

ABSTRACT...v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR GRAFIK...xv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah...8

1.2.1 Identifikasi Masalah... 8

1.2.2 Rumusan Masalah... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...9

1.3.1 Maksud Penelitian... 9

1.3.2 Tujuan Penelitian...9

1.4 Kegunaan Penelitian ...10

1.4.1 Kegunaan Praktis...10


(6)

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian...10

1.5.1 Lokasi Penelitian...10

1.5.2 Waktu Penelitian...11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka... 12

2.1.1 Kapitalisasi Pasar... ...12

2.1.1.1 Pengertian Kapitalisasi Pasar...12

2.1.1.2 Kelompok Nilai Kapitalisasi Pasar...12

2.1.1.3 Rumus Kapitalisasi Pasar...13

2.1.2 Rasio Solvabilitas...14

2.1.2.1 Pengertian Rasio Solvabilitas...14

2.1.2.2 Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas...15

2.1.3 Tingkat Return Saham...16

2.1.3.1 Pengertian Return Saham...16

2.1.3.2 Jenis-Jenis Return Saham ...17

2.1.3.3 Komponen Return Saham...17

2.1.3.4 Risiko Investasi...18

2.1.3.5 Rumus Perhitungan Return Saham...19

2.1.4 Penelitian Terdahulu...20

2.2 Kerangka Pemikiran...26

2.2.1 Keterkaitan antar Variabel Penelitian...28

2.2.2 Hubungan Kapitalisasi Pasar dengan Return Saham...28


(7)

2.2.4 Hubungan Kapitalisasi Pasar dan DER terhadap Return Saham...30

2.3 Hipotesis...31

BAB III METODE PENELITIAN...33

3.1 Objek Penelitian...33

3.2 Metode Penelitian...33

3.2.1 Desain Penelitian...35

3.2.2 Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel...40

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data...42

3.2.3.1 Sumber Data...42

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data...43

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data...45

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis...46

3.2.5.1 Rancangan Analisis...46

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis...60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 65

4.1.1 Sejarah Perusahaan... 65

4.1.2 Struktur Organisasi... 81

4.2 Analisis Deskriptif ... 87

4.2.1 Perkembangan Kapitalisasi Pasar ... 87

4.2.2 Perkembangan Debt Equity Ratio ... 93

4.1.3 Perkembangan Return Saham ... 99

4.3 Analisis Verifikatif ... 105

4.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 105 x


(8)

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 119

4.3.3 Analisis Korelasi ... 124

4.3.4 Koefisien Determinasi ... 127

4.4 Uji Hipotesis... 130

4.4.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 130

4.4.1.1 Pengujian Hipotesis Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham ... 131

4.4.1.2 Pengujian Hipotesis Debt Equity Ratio Terhadap Return Saham ... 133

4.4.2 Hasil Pengujian Pengaruh Kapitalisasi Pasar dan Debt Equity Ratio Terhadap Return Saham ... 136

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 139

5.1. Kesimpulan ... 139

5.2. Saran ... 141

DAFTAR PUSTAKA...143


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 27

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 31

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 39

Gambar 3.2 Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Simultan ... 62

Gambar 3.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Parsial ... 63

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Ace Hardware Indonesia Tbk ... 82

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk ... 83

Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT. Hero Supermarket Tbk ... 84

Gambar 4.4 Struktur Organisasi PT. Kokoh Inti Arebama Tbk ... 85

Gambar 4.5 Struktur Organisasi PT. Mitra Adiperkasa Tbk ... 86

Gambar 4.6 Struktur Organisasi PT. Ramayana Lestari Tbk ... 87

Gambar 4.7 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Pengujian Parsial Kapitalisasi Pasar ... 133

Gambar 4.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Pengujian Parsial Debt Equity Ratio ... 135

Gambar 4.9 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Pengujian Simultan ... 138


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kapitalisasi Pasar Debt Equity Ratio dan Return Saham Pada

Peerusahaan Ritel Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.. ... 5

Tabel 1.2 Waktu Penelitian ... 11

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Desain Penelitian... 40

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 42

Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 59

Tabel 4.1 Perkembangan Kapitalisasi Pasar Perusahaan Perdagangan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014...88

Tabel 4.2 Rata-rata Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar Perusahaan Perdagangan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014 ... 91

Tabel 4.3 Perkembangan Debt Equity Ratio Perusahaan Perdagangan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014...94

Tabel 4.4 Rata-rata Pertumbuhan Debt Equity Ratio Perusahaan Perdagangan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014 ... 97

Tabel 4.5 Perkembangan Return Saham Perusahaan Perdagangan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014...100

Tabel 4.6 Rata-rata Pertumbuhan Return Saham Perusahaan Perdagangan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014 ... 103

Tabel 4.7 Regresi Semua Perusahaan Perdagangan Eceran Yang Terdaftar Di BEI periode 2010-2014 ... 106

Tabel 4.8 Regresi Perusahaan PT Ace Hardware Indonesia Tbk ... 108


(11)

Tabel 4.9 Regresi Perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk ... 110

Tabel 4.10 Regresi Perusahaan PT. Hero Supermarket Tbk ... 112

Tabel 4.11 Regresi Perusahaan PT. Kokoh Inti Arebama Tbk ... 114

Tabel 4.12 Regresi Perusahaan PT. Mitra Adiperkasa Tbk ... 116

Tabel 4.13 Regresi Perusahaan PT. Ramayana Lestari Tbk ... 118

Tabel 4.14 Uji Normalitas ... 120

Tabel 4.15 Uji Multikolonieritas ... 121

Tabel 4.16 Uji Heterokedastisitas ... 122

Tabel 4.17 Uji Durbin-Watson ... 123

Tabel 4.18 Uji Autokorelasi ... 124

Tabel 4.19 Korelasi Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham...125

Tabel 4.20 Korelasi Debt Equity Ratio Terhadap Return Saham...126

Tabel 4.21 Korelasi Kapitalisasi Pasar dan Debt Equity Ratio Terhadap Return Saham Per Perusahaan ... 127

Tabel 4.22 Uji Koefisien Determinasi Parsial Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham ... 128

Tabel 4.23 Uji Koefisien Determinasi Parsial DER Terhadap Return Saham .... 129

Tabel 4.24 Uji Koefisien Determinasi ... 130

Tabel 4.25 Hasil Uji Parsial (Uji-t) Kapitalisasi Pasar ... 132

Tabel 4.24 Hasil Uji Parsial (Uji-t) DER ... 134

Tabel 4.25 Hasil Uji Simultan (Uji-F) ... 137


(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perkembangan Kapitalisasi Pasar Perusahaan Perdagangan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014 ... 90 Grafik 4.2 Rata-rata Perkembangan Kapitalisasi Pasar Perusahaan Perdagangan

Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014 ... 92

Grafik 4.3 Perkembangan Debt Equity Ratio Perusahaan Perdagangan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014...97 Grafik 4.4 Rata-rata Perkembangan Debt Equity Ratio erdagangan Eceran Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014 ... 98 Grafik 4.5 Perkembangan Return Saham Perusahaan Perdagangan Eceran Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014...103 Grafik 4.6 Rata-rata Perkembangan Return Saham Perusahaan Perdagangan Eceran

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014…..104


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

Lampiran 1 Laporan Keuangan Perusahaan

Lampiran 2 Surat Permohonan Mengadakan Penilitian Lampiran 3 Surat Pemberian Izin Penelitian dari BEI Lampiran 4 Surat Keterangan Persetujuan Publikasi Lampiran 5 Kegiatan Bimbingan dan Konsultasi

Lampiran 6 Lembar Revisi Sidang

Lampiran 7 Hasil Perhitungan Statistik Lampiran 8 Riwayat Hidup/Curriculum Vitae


(14)

143

Financial Leverage and Market Size on Stock Returns on the Dhaka Stock Exchange: Evidence from Selected Stocks in the Manufacturing Sector, International Journal of Economics, Finance and Management Sciences 2015; 3(1): 10-15.

Acheampong, P., Agalega, E., & Shibu, AK., 2014, The Effect of Financial Leverage and Market Size on Stock Returns on the Ghana Stock Exchange: Evidence from Selected Stocks in the Manufacturing Sector, Vol. 5, No. 1. Adler H. Manurung dan Lutfi T. Rizky (2009), Succesful Financial Planner : A

Complete Guide, Jakarta : Grasindo.

Agus, Martono, 2011. Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Arikunto S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Bambang, Riyanto, 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BFFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Bambang Sudiyatno, Moch. Irsad. 2011, Menguji Model Tiga Faktor Fama Dan French Dalam Mempengaruhi Return Saham Studi Pada Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia.

Darmadji, T., Fakhrudin, H. M. (2008). Pasar Modal Indonesia : Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta : PT.Salemba Emban Patria.

Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta.

Dedi, A. H., 2012, Pengaruh Debt To Equity Ratio, Earning Per Share Dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham, Management Analysis Journal 1 (5).

Faried, Asbi Rachman. 2008. Analisis Pengaruh faktor fundamental dan nilai kapitalisasi pasar terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEI periode 2002-2006. Tesis.

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo.

Hartono, Jogiyanto, 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 5, BPFE, Yogyakarta.

Hendy M. Fakhruddin, 2008, Istilah Pasar Modal A-Z, Elex Media Komputindo, Jakarta


(15)

144

Jogiyanto, H.M. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta.

Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPF-UGM., Jakarta

John J Wild, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat, Buku Satu, Edisi Delapan.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana

Livia, H., 2013, Pengaruh Makro Ekonomi terhadap Return Saham Kapitalisasi Besar di Bursa Efek Indonesia, Vol. 1, No. 2, 108-113. Manurung, A. H. (2009), Kemana investasi. Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara.

Ni Luh Nonik., Edy Sujana., I Made Pradana., 2014, Pengaruh Likuiditas Perdagangan Saham Dan Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Yang Berada Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013 (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Indonesia), Jurusan Akuntansi SI Vol: 2 No. 1.

Rahardjo, Sapto. 2006. Kiat Membangun Aset Kekayaan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE

Sawir, Agnes, 2005, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, cetakan kedua, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Singgih Santoso. 2002. SPSS Versi 11.5 Cetakan Kedua Jakarta: Gramedia Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhartono dan Qudsi, Fadillah, 2009. “Portofolio Investasi Dan Bursa Efek Pendekatan Teori Dan Praktik”, Yogyakarta, UPP STIM YKPN.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : EKONISIA.

Suwandi, 2003, Pengaruh Beberapa faktor fundamental perusahaan terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Saham-Saham LQ 45 di BEJ), Tesis, Program MM Universitas Diponegoro, Semarang.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi (Teori dan Aplikasi). Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media


(16)

Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2007. Fundamentals of Financial Management, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Widoatmodjo, Sawidji. 2009. Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia Wing Wahyu Winarno. (2011). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews, Edisi Ketiga. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP STIM YKPN)

Yeye, S., 2011, Reaksi Signal Rasio Profitabilitas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan, Dinamika Keuangan Dan Perbankan, Mei 2011, Hal: 17-37.

http://peace-wentali.blogspot.co.id/2013/02/sejarah-singkat-bei-bursa-efek-indonesia.html

http://www.acehardware.co.id/id/about http://www.hero.co.id/corporate/history

http://www.britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-koin/ http://www.britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-mapi/ http://corporate.ramayana.co.id/index.php/en/about-the-company

www.idx.com www.sahamok.com www.kompas.com www.merdeka.com www.beritasatu.com www.tempo.com www.metronews.com www.kontan.com www.cnnindonesia.com www.inilah.com


(17)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kapitalisasi Pasar

2.1.1.1 Pengertian Kapitalisasi Pasar

Seperti yang dijelaskan oleh Hartono (2005:135) sebagai berikut :

“Kapitalisasi pasar adalah harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung.

Menurut Rahardjo (2006; 41) mengemukakan bahwa :

“Kapitalisasi pasar (market capitalization) adalah nilai pasar dari saham yang diterbitkan (outstanding share) suatu emiten.

Fakhruddin (2008; 115) mendefinisikan :

“Kapitalisasi pasar sebagai nilai besaran perusahaan publik yang telah mencatatkan sahamnya di bursa saham.”

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kapitalisasi pasar adalah nilai pasar yang terdapat di suatu perusahaan digunakan untuk melihat besar tidaknya sebuah perusahaan di bursa saham.

2.1.1.2 Kelompok Nilai Kapitalisasi Pasar


(18)

Menurut (Manurung dan Rizky, 2009:131) mengemukakan bahwa :

“Kapitalisasi pasar yang besar umumnya menjadi salah satu daya tarik

para investor dalam memilih saham. Saham berkapitalisasi besar memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp 1 triliun, saham berkapitalisasi medium dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 100 miliar sampai dengan kurang dari Rp 1triliun, sedangkan saham berkapitalisasi kecil memiliki kapitalisasi pasar dibawah Rp 100

miliar.”

Menurut Surabaya Post (2011) berdasarkan kapitalisasi pasarnya, saham dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

“Saham kapitalisasi pasar besar, saham kapitalisasi pasar menengah, dan

saham kapitalisasi pasar kecil. Saham kapitalisasi pasar besar yaitu saham yang memiliki kapitalisasi pasar di atas satu trilyun. Saham kapitalisasi pasar menengah yaitu saham yang memiliki kapitalisasi pasar antara 500 milyar sampai satu trilyun. Saham kapitalisasi pasar kecil yaitu saham yang memiliki kapitalisasi

pasar di bawah 500 milyar.”

2.1.1.3 Rumus Kapitalisasi Pasar

Nilai kapitalisasi pasar saham-saham tentunya berubah-ubah sesuai dengan perubahan harga pasar (Ang, 1997). Kapitalisasi pasar adalah harga pasar dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan (outstanding shares). Dimana datanya dapat diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) (www.idx.co.id) yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Vs= Ps x Ss Keterangan:


(19)

14

Ps = Harga pasar

Ss = Jumlah saham yang diterbitkan

2.1.2 Rasio Solvabilitas

2.1.2.1 Pengertian Rasio Solvabilitas

Menurut Kasmir (2010:151), rasio solvabilitas (leverage ratio) adalah

“Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.”

Rasio solvabilitas menurut Wild (2005:9),

“Merupakan kemungkinan dan kemampuan jangka panjang perusahaan

untuk melunasi kewajiban jangka panjang. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka

pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi.”

Menurut Bambang Riyanto (2001:32),

“Rasio utang dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya (baik hutang jangka pendek maupun utang

jangka panjang)”.

Menurut Darsono dan Ashari (2005 : 54),

“Rasio sovabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya jika perusahaan tersebut dilikuidasi”.

Menurut Martono(2001),


(20)

mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang

(pinjaman).”

Menurut Agnes Sawir (2005:13),

“Rasio leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu perusahaan”. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi.

Dengan demikian solvabilitas berarti kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

2.1.2.2 Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas

Menurut Kasmir (2010, h151) rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Pengukuran rasio solvabilitas terdiri dari :

a. Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Debt to Assets Ratio)

Rasio ini menunjukkan seberapa besar dari keseluruhan aktiva perusahaan yang dibelanjai oleh hutang atau seberapa besar proporsi antara kewajiban yang dimiliki dengan kekayaan yang dimiliki.

= × %

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio)

Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas sehingga rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan pinjaman (kreditor) dengan pemilik perusahaan.


(21)

16

= � � %

c. Long-Term Debt To Equity Ratio

LTDtER merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri dan hasil perhitungannya menunjukkan seberapa besar bagian dari setiap modal sendiri dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang.

= � � � � × %

d. Times Interest Earned

Rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran bunga bagi kreditor.

= � ×

2.1.3 Return Saham

2.1.3.1 Pengertian Return Saham

Menurut (Jogiyanto, 2007),

Return adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.” Menurut Robert Ang (2001),

“Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas

suatu investasi yang dilakukannya.”

Menurut Suhartono (2009 : 82)

“Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas

suatu investai yang dilakukannya.”


(22)

“Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukan. Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika investor membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya deviden yang investor peroleh. Sedangkan capital gain (loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang) yang

bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.”

2.1.3.2 Jenis-Jenis Return Saham

Menurut Jogiyanto (2003:109) saham dibedakan menjadi dua:

1. Return Realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data histories. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histories ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa datang.

2. Return Ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi

2.1.3.3 Komponen Return Saham

Komponen Return saham terdiri dari 2 jenis yaitu capital gain (keuntungan selisih harga saham) current income (pendapatan lancar).


(23)

18

a. Capital gain merupakan keuntungan yang diterima karena adanya selisih nilai antara harga jual dan harga beli saham dari suatu instrumen investasi harus diperdagangkan di pasar. Adanya perdagangan akan menimbulkan perubahan nilai suatu instrumen yang menghasilkan capital gain.

b. Current income, yaitu keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik. Current income disebut sebagai pendapatan lancar karena keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga bisa diuangkan secara cepat. Keuntungan dalam bentuk kas seperti bunga, jasa giro, dan dividen tunai. Sedangkan keuntungan dalam bentuk setara kas seperti saham bonus dan dividen saham (Van Horne & Wachowicz, 2007).

2.1.3.4 Risiko Investasi

Saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko yang tinggi pula. Saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau capital gain dalam jumlah yang besar dalam waktu singkat, namun seiring dengan fluktuasi harga saham, maka saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.Beberapa dari risiko dari investasi pada saham antara lain (Darmadji dan Fahkruddin, 2008:13):

a. Tidak mendapatkan dividen

Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, perusahaan tidak dapat menghasilkan dividen apabila perusahaan tersebut mengalami kerugian, sehingga potensi keuntungan investor untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. b. Capital Loss


(24)

Capital Loss merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi yang menggambarkan dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. c. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi

Jika suatu perusahaan bangkrut, maka hal ini tentu saja berdampak secara langsung terhadap para pemegang saham perusahaan tersebut. Jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa atau di-delist. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi paling rendah.

d. Saham di-delist dari bursa (delisting)

Suatu saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya dikarenakan kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu saham tidak pernah diperdagangkan, perusahaan mengalami kerugian bertahun-tahun, perusahaan tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan Peraturan Pencataan Efek di bursa.

e. Saham di-suspend

Saham di-suspend terjadi jika suatu saham diberhentikan perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Hal ini mengakibatkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspend dicabut.

2.1.3.5 Rumus Perhitungan Return Saham

Return dinyatakan dengan rumus (Jogiyanto,2012:206) : Rit = Pit – Pit-1

Pit-1

Keterangan :


(25)

20

Pit : harga penutupan saham i pada waktu ke t

Pit – 1 : harga penutupan saham i pada waktu ke t – 1

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara kapitalisasi pasar, DER, serta return saham sebagai berikut menurut para ahli :

Penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Nonik Tika Silviyani, Edy Sujana, Made Pradana Adiputra (2014) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Likuiditas Perdagangan Saham Dan Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Yang Berada Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013 (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Indonesia) Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) tidak adanya pengaruh secara signifikan terhadap frekuensi perdagangan dengan return saham. (2) adanya pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap volume perdagangan dengan return saham. (3) tidak adanya pengaruh secara signifikan terhadap kapitalisasi pasar dengan return saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Aji Hermawan (2012) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Debt To Equity Ratio, Earning Per Share Dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Besarnya pengaruh debt to equity ratio, earning per share dan net profit margin secara simultan terhadap return saham adalah 24,3 % dan sisanya sebesar 74,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Besarnya pengaruh secara parsial debt to equity ratio kualitas terhadap return saham adalah 8,07%. Besarnya pengaruh secara parsial earning


(26)

per share terhadap return saham adalah 16,08%. Sedangkan net profit margin secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Bambang Sudiyatno Moch. Irsad (2011) dalam jurnalnya yang berjudul Menguji Model Tiga Faktor Fama Dan French Dalam Mempengaruhi Return Saham Studi Pada Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Setelah memelalui rangkaian panjang analisis regresi dan pengujian pengujian model, maka dapat disimpulkan: a. Return pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Semakin tinggi risk premium (premi risiko), semakin tinggi excess return saham. b. Size (SMB) atau nilai kapitalisasi pasar berpengaruh negative tetapi tidak signifikan terhadap return saham. c. Book-to-market value (HML) berpengaruh negative tetapi tidak signifikan terhadap return saham.

Penelitian yang dilakukan Yeye Susilowati dan Tri Turyanto (2011) oleh dalam jurnalnya yang berjudul Reaksi Signal Rasio Profitabilitas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Hasil penelitian menunjukkan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhada return saham . Dan Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kinerja fundamental utang terhadap ekuitas (DER) yang digunakan oleh investor untuk memprediksi return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006-2008.


(27)

22

Penelitian yang dilakukan oleh Asbi Rachman Faried (2008) dalam tesisnya yang berjudul Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Dan Nilai Kapitalisasi Pasar Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2002 s.d 2006. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan hasil penelitian secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap return saham dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000%. Variabel yang digunakan yaitu ROA, PBV, NPM, DER, dan Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham. Secara parsial Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Variabel Kapitalisasi pasar berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan Manufaktur di BEI pada periode 2002-2006.

Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Nayeem Abdullah, Kamruddin Parvez, Tarana Karim, Rahat Bari Tooheen (2015) dalam jurnalnya yang berjudul The impact of financial leverage and market size on stock

returns on the Dhaka stock exchange: Evidence from selected stocks in the manufacturing sector. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara leverage terhadap return saham., terdapat hubungan positif dan signifikan antara ukuran perusahaan terhadap return saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Prince Acheampong, Evans Agalega & Albert Kwabena Shibu (2014) dalam jurnalnya yang berjudul The Effect of Financial Leverage and Market Size on Stock Returns on the Ghana Stock Exchange: Evidence from Selected Stocks in the Manufacturing Sector. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :


(28)

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya di atas maka di bawah ini akan disajikan matrik penelitian terdahulu dalam bentuk tabel.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti (tahun)

Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Sumber

1 Ni Luh Nonik Tika Silviyani,Edy Sujana, Made Pradana Adiputra (2014) Pengaruh Likuiditas Perdagangan Saham Dan Kapitalisasi Pasar Terhadap Return

Saham Perusahaan Yang Berada Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013 (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Indonesia)

(1) tidak adanya pengaruh secara signifikan terhadap frekuensi

perdagangan dengan return saham. (2) adanya pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap volume perdagangan dengan return saham. (3) tidak adanya pengaruh secara signifikan terhadap kapitalisasi pasar dengan return saham.

Kapitalisa si Pasar Likuiditas Perdagang an Saham e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014)

2 Dedi Aji Hermawan (2012)

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Earning Per Share Dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham

Besarnya pengaruh debt to equity ratio, earning per share dan net profit margin secara simultan terhadap return saham adalah 24,3 % dan sisanya sebesar 74,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Besarnya pengaruh secara parsial debt to equity ratio kualitas terhadap return saham adalah 8,07%. Besarnya pengaruh secara parsial earning per share terhadap return saham adalah 16,08%. Sedangkan net profit margin

DER EPS, NPM

Management Analysis Journal 1 (5) (2012) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia


(29)

24

No Nama Peneliti (Tahun)

Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Sumber

secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham.

3 Bambang Sudiyatno Moch. Irsad (2011)

Menguji Model Tiga Faktor Fama Dan French Dalam Mempengaruhi Return Saham Studi Pada Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia

Setelah memelalui rangkaian panjang analisis regresi dan pengujian pengujian model,

maka dapat disimpulkan: a. Return pasar berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

return saham. Semakin

tinggi risk premium

(premi risiko), semakin

tinggi excess return

saham.

b. Size (SMB) atau nilai kapitalisasi pasar

berpengaruh negative tetapi tidak signifikan terhadap return

saham.

c. Book-to-market value (HML) berpengaruh negative tetapi tidak signifikan terhadap return saham. Size (SMB) atau nilai kapitalisas i pasar Return Pasar, Book-to-market value Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2011, Hal. 126

– 136 Vol. 18, No. 2

ISSN: 1412-3126

4 Yeye Susilowati dan Tri Turyanto (2011) Reaksi Signal Rasio Profitabilitas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Hasil penelitian menunjukkan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhada return saham . Dan Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil

DER EPS, NPM, ROA, ROE Dinamika Keuangan dan Perbankan Mei 2011, Hal: 17-37. ISSN: 1979-4878


(30)

No Nama Peneliti (tahun)

Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Sumber

penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kinerja fundamental utang terhadap ekuitas (DER) yang digunakan oleh investor untuk memprediksi return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006-2008. 5 Asbi Rachman

Faried (2008) Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Dan Nilai Kapitalisasi Pasar Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2002 s.d 2006 Berdasarkan hasil penelitian secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap return saham dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000%. Variabel yang digunakan yaitu ROA, PBV, NPM, DER, dan

Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham. Secara parsial Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Variabel Kapitalisasi pasar berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan Manufaktur di BEI pada periode 2002-2006. Nilai Kapitalisa si Pasar, DER ROA, PBV, NPM

Tesis : Asbi Rachman Faried (2008) Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Dan Nilai Kapitalisasi Pasar Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2002 s.d 2006

6 Mohammad Nayeem Abdullah, Kamruddin Parvez, Tarana Karim, Rahat Bari Tooheen (2015) Pengaruh Rasio Solvabilitas dan Judul Penelitian Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Sektor Manufaktur Terdapat hubungan negatif dan signifikan Hasil Penelitian antara leverage terhadap return saham., terdapat hubungan positif dan signifikan antara ukuran perusahaan size, and leverage Persamaan (DER)

- International Journal of Sumber Economics, Finance and Management Sciences 2015; 3(1): 10-15


(31)

26

No Nama Peneliti (tahun)

Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Sumber

Yang Terdaftar di Dhaka Stock Exchange terhadap return saham. Published online January 19, 2015 (http://www.sc iencepublishin ggroup.com/j/i jefm) doi: 10.11648/j.ijef m.20150301.1 2 ISSN: 2326-9553 (Print); ISSN: 2326-9561 7 Prince

Acheampong, Evans Agalega & Albert Kwabena Shibu (2014) Pengaruh Rasio Hutang dan Ukuran Pasar Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Ghana Stock Exchange Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara leverage dan return saham. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara ukuran

perusahaan dan return saham.

size, and leverage (DER)

- www.sciedu.c a/ijfr

International Journal of Financial Research Vol. 5, No. 1; 2014

2.2 Kerangka Pemikiran

Return saham adalah tingkat keuntungan yang didapatkan oleh para investor atas hasil dari investasi saham yang dilakukannya. Para investor yang akan melakukan investasi dengan membeli saham di pasar modal akan menganalisis kondisi perusahaan terlebih dahulu agar investasi yang dilakukannya dapat memberikan keuntungan (return). Memperoleh return (keuntungan) merupakan tujuan utama dari aktivitas perdagangan para investor di pasar modal.

Untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Kapitalisasi pasar menjadi pengaruh untuk menentukan return saham dalam investasi. Jika


(32)

semakin besar kapitalisasi pasar maka return saham yang didapatkan investor akan semakin meningkat. Sebaliknya jika kapitalisasi pasar kecil maka return saham yang didapatkan akan semakin menurun.

Faktor fundamental yang biasanya dilihat investor untuk mengetahui return saham yaitu tingkat hutang. Debt Equity Ratio yang membandingkan total hutang dengan total modal perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan dapat membayar ke pihak kreditur. Maka semakin besar DER semakin kecil return saham yang didapat investor. Tapi jika DER semakin kecil maka return saham yang didapat investor semakin besar.

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Kapitalisasi Pasar

Laporan Keuangan

Debt Equity Ratio

MC = jumlah saham yang diterbitkan x harga saham

DER = � �� �� � � ����


(33)

28

2.2.1 Keterkaitan antar Variabel Penelitian

2.2.2 Hubungan Kapitalisasi Pasar dengan Return Saham

Meurut Fakhruddin (2008; 115) mendefinisikan bahwa :

Kapitalisasi pasar sebagai nilai besaran perusahaan publik yang telah mencatatkan sahamnya di bursa saham. Pada umumnya saham yang kapitalisasinya besar menjadi incaran investor untuk berinvestasi jangka panjang karena potensi pertumbuhan perusahaan yang mengagumkan disamping pembagian dividen serta eksposur risiko yang relatif rendah. Karena banyak peminatnya, maka harga saham umumnya relatif tinggi sehingga akan memberikan return yang tinggi pula.

Menurut (Manurung dan Rizky, 2009:131) yang menyebutkan bahwa

“kapitalisasi pasar yang besar umumnya menjadi salah satu daya tarik para

investor dalam memilih saham. Saham berkapitalisasi besar memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp 1 triliun, saham berkapitalisasi medium dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 100 miliar sampai dengan kurang dari Rp 1triliun, sedangkan saham

berkapitalisasi kecil memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp 100 miliar.” Saham -saham dengan kapitalisasi pasar yang besar umumnya banyak peminatnya sehingga harga sahamnya relatif tinggi. Jika saham tersebut nilai kapitalisasi pasar sahamnya relatif tinggi maka banyak investor yang ingin membelinnya. Namun bila saham tersebut nilai kapitalisasi pasar sahamnya rendah maka investor yang ingin membelinya sedikit ini mengakibatkan penurunan jumlah return yang akan di terima.

Ni Luh Nonik Tika Silviyani, Edy Sujana, Made Pradana Adiputra (2014) menggunakan kapitalisasi pasar dalam memprediksi perubahan return saham pada perusahaan yang berada pada indeks LQ 45 di BEI. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) tidak adanya pengaruh secara


(34)

signifikan terhadap frekuensi perdagangan dengan return saham. (2) adanya pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap volume perdagangan dengan return saham. (3) tidak adanya pengaruh secara signifikan terhadap kapitalisasi pasar dengan return saham.

2.2.3 Hubungan Debt Equity Ratio dengan Return Saham

Menurut (Sutrisno: 2009: 218) mendefinisikan bahwa :

Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya.

Menurut (Riyanto, 2008) yang menyebutkan bahwa “Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio total hutang dengan modal sendiri, merupakan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri (ekuitas). Rasio ini menjelaskan proporsi besarnya sumber-sumber dalam pendanaan jangka panjang terhadap aset perusahaan. Sehingga, Semakin tinggi rasio ini mengakibatkan resiko finansial perusahaan yang semakin tinggi. Perusahaan yang memiliki resiko finansial tinggi cenderung dihindari oleh calon investor karena nilai return sahamnya rendah.”

Yeye Susilowati dan Tri Turyanto (2011) Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhada return saham . Dan Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kinerja fundamental utang terhadap ekuitas (DER) yang digunakan oleh investor untuk memprediksi return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006-2008.


(35)

30

2.2.4 Hubungan Kapitalisasi Pasar dan Debt Equity Ratio terhadap Return

Saham

Menurut Asbi Rachman Faried (2008) Variabel kapitalisasi pasar yang menunjukkan sebagai sebagai ukuran perusahaan menunjukkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dengan arah positif. Hal ini berarti bahwa kondisi perusahaan yang memiliki kapitalisasi yang besar akan cenderung diminati oleh investor sebagai tujuan investasi. Hal ini tentunya didasarkan pada pertimbangan bahwa perusahaan dengan kapitalisasi yang besar akan memiliki usaha-usaha yang lebih stabil dan lebih baik dibanding perusahaan dengan kapitalisasi kecil. Dalam hal ini investor akan memiliki ekspektasi yang besar untuk mendapatkan keuntungan jika berinvestasi pada perusahaan dengan kapitalisasi besar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham positif pada taraf 5%. Hal ini disebabkan karena adanya pertimbangan yang berbeda dari beberapa investor dalam memandang DER. Oleh sebagian investor DER dipandang besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu kreditor yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. Sehingga semakin besar nilai DER akan memperbesar tanggungan perusahaan. Namun demikian nampaknya beberapa investor memandang bahwa perusahaan yang tumbuh pasti akan memerlukan hutang sebagai dana tambahan untuk memenuhi pendanaan pada perusahaan yang tumbuh. Dalam hal ini perusahaan yang tumbuh akan memerlukan banyak dana operasional yang tidak mungkin dapat dipenuhi hanya dari modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Perbedaan


(36)

pandangan tersebut menyebabkan kurang signifikannya pengaruh DER terhadap return saham.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disusun suatu gambar paradigma penelitian yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.2

Paradigma Penelitian

2.3 Hipotesis

Sementara yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian (Sugiyono, 2012:159). Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya melalui penelitian.

Berdasarkan landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

Kapitalisasi Pasar

X1

Jumlah Saham yang Diterbitkan

Harga Pasar

Ang (1997) Return Saham

Y

Harga Penutupan Saham t Harga Penutupan Saham t-1

Jogiyanto (2012) Rasio Utang

(DER)

X2

Total Utang Modal Sendiri

Kasmir (2010)

Yeye Susilowati dan Tri Turyanto (2011)

Asbi Rachman Faried (2008)

Ni Luh Nonik Tika Silviyani, Edy Sujana, Made Pradana Adiputra (2014)


(37)

32

H1 : Kapitalisasi pasar (X1) secara parsial berpengaruh terhadap Return Saham

pada perusahaan Ritel yang terdaftar pada BEI periode 2010-2014 (Y).

H2 : DER (X2) secara parsial berpengaruh terhadap Return Saham pada

perusahaan Ritel yang terdaftar pada BEI periode 2010-2014 (Y).

H3 : Kapitalisasi Pasar (X1) dan DER (X2) secara simultan berpengaruh terhadap

Return Saham pada perusahaan Ritel yang terdaftar pada BEI periode 2010-2014 (Y).


(38)

33 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pengertian dari objek penelitian menurut Husein Umar dalam Umi Narimawati (2010:29) adalah:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi

obyek penelitian. Juga di mana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan sesuatu hal atau objek yang perlu ditentukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian agar terdapat kejelasan mengenai apa yang akan diteliti. Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kapitalisasi pasar, DER, dan return saham

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara penulis dalam menganalisis data. Umi Narimawati (2010:29), menjelaskan bahwa:

“Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Sugiyono (2010:2), yaitu:

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan


(39)

34

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara dalam memecahkan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan teliti dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan. Metode penelitian juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran.

Berdasarkan rumusan dan tujuan sebelumnya, penelitian ini termasuk penelitian terapan. Menurut Sugiyono (2010:4) yang dikutip dari Gay (1977) mengungkapkan bahwa:

“Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan

kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah

praktis”.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka). Dengan menggunakan metode penelitian ini, akan diketahui hubungan yang signifikan atau tidaknya antar variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:29) menerangkan metode deskriptif sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas”.


(40)

1. Mengetahui perkembangan kapitalisasi pasar perusahaan ritel yang terdaftar di BEI.

2. Mengetahui perkembangan DER perusahaan ritel yang terdaftar di BEI.

3. Mengetahui perkembangan return saham perusahaan ritel yang terdaftar di BEI.

Sedangkan pengertian verifikatif menurut Mashuri dalam Umi Narimawati (2010:29) sebagai berikut:

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk

menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.”

Adapun tujuan metode verifikatif pada penelitian ini untuk:

Mengetahui besarnya pengaruh kapitalisasi pasar dan DER terhadap return saham secara parsial dan simultan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dan metode verifikatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis fakta-fakta yang ada, serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proses penelitian.


(41)

36

Menurut Moh. Nazir dalam Umi Narimawati (2010:30), desain penelitian adalah:

“Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Menurut Nazir dalam Umi Narimawati (2010:30), langkah-langkah dalam desain penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelititan, selanjutnya menetapkan judul penelitian;

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi; 3. Menetapkan rumusan masalah;

4. Menetapkan tujuan penelitian;

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori;

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan;

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data;

8. Melakukan analisis data;

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Menetapkan Permasalahan dan Judul Penelitian

Permasalahan yang dicari berdasarkan fenomena yang ditemukan, baik itu berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Setelah itu menetapkan


(42)

Kapitalisasi Pasar dan DER terhadap return saham perusahaan ritel yang terdaftar di BEI

2. Mengidentifikasi Masalah

Berdasarkan survei awal ternyata pada tahun 2012 kondisi return saham perusahaan ritel mengalami penurunan yang diakibatkan oleh ekpansi perusahaan dengan membuka cabang perusahaan di beberapa daerah.

3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana perkembangan kapitalisasi pasar, DER, dan return saham perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Seberapa besar pengaruh kapitalisasi pasar, DER, dan return saham perusahaan ritel baik secara parsial dan simultan.

4. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perkembangan kapitalisasi pasar, DER, dan return saham perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kapitalisasi pasar, DER, dan return saham perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Hipotesis Penelitian

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Berdasarkan rumusan


(43)

38

masalah, maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis deskriptif dan hipotesis kuantitatif. Hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan data keuangan, diduga perkembangan kapitalisasi pasar, DER, dan return saham perusahaan ritel yang terdaftar di BEI mengalami perkembangan.

2. kapitalisasi pasar, DER, dan return saham perusahaan ritel baik secara parsial maupun simultan

6. Konsep dan Pengukuran Variabel

Konsep variabel diperoleh dengan cara membaca referensi teoritis yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti. Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio.

7. Sumber Data, dan Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan ritel yang terdaftar di BEI. Teknik penentuan sampel yang digunakan yaitu nonprobability sampling dengan menggunakan teknik sampling purposive. Teknik pengumpulan data yaitu melalui dokumentasi.

8. Analisis Data

Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan data panel, uji asumsi klasik yang diantaranya yaitu uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji multikolinieritas,


(44)

uji autokorelasi, koefisien determinasi, uji hipotesis dan juga menggunakan bantuan program aplikasi Eviews 5.1 for windows.

9. Pelaporan Hasil Penelitian

Pelaporan hasil penelitian dilakukan secara tertulis yang digunakan untuk mengkomunikasikan temuan-temuan riset yang sudah dilakukan. Didalamnya terdapat kesimpulan yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Adapun desain penelitiannya dapat digambarkan seperti dibawah ini:

Keterangan:

X1 = Kapitalisasi Pasar

X2 = DER

Y = Return Saham

Gambar 3.1

Desain Penelitian X1

X2


(45)

40

Tabel 3.1 Desain Penelitian

No.

Desain Penelitian Tujuan Penelitian Metode Yang

Digunakan

Time Horizon

Jenis Data 1. Untuk mengetahui perkembangan

Kapitalisasi Pasar Perusahaan Ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2010-2014.

Deskriptif Data Pool

S E K U N D E R 2. Untuk mengetahui perkembangan

Debt Equity Ratio Perusahaan Ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2010-2014.

Deskriptif Data Pool

3. Untuk mengetahui perkembangan Return Saham Perusahaan Ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2010-2014.

Deskriptif Data Pool

4. Untuk mengetahui besarnya Kapitalisasi Pasar dan Debt Equity Ratio terhadap Return Saham

Verifikatif Data Pool

3.2.2 Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel

Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau niali dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yabng ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012:61).

Nur Indriantoro dalam Umi Narimawati (2010:31) menjelaskan operasionalisasi variabel sebagai berikut:


(46)

Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjelaskan konsep variabel, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent Variable) (X1)

Menurut Umi Narimawati (2007:27) variabel independen atau variabel bebas yaitu:

Variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang pengaruhnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobervasi dalam kaitannya dengan variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen (X1) adalah

Kapitaisasi Pasar.

2.Variabel Bebas (Independent Variable) (X2)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen (X2) adalah Debt

Equity Ratio.

3. Variabel Dependen (Dependent Variable) (Y)

Menurut Umi Narimawati (2007:27) variabel dependen atau variabel tergantung yaitu:

Variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung adalah variabel yang keberadaanya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh


(47)

42

variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen (Y) adalah return saham.

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Menurut Arikunto (2006:129), mengemukakan bahwa:

“Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.”

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Sumber Data

Skala

Kapitalisasi Pasar

(X1)

Menurut Rahardjo (2006;41)

mengemukakan bahwa : “Kapitalisasi pasar (market capitalization) adalah nilai pasar dari

saham yang

diterbitkan

(outstanding share)

suatu emiten.”

 Jumlah saham yang beredar

 Harga saham

Kapitalisasi Pasar= Jumlah saham yang beredar x harga saham

Rp Laporan Keuangan

Rasio

Tingkat Hutang (DER)

(X2)

Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas sehingga rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan pinjaman (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Kasmir (2010, h151)

 Total Hutang

 Modal Sendiri

= � �� �� � � ���� %

% Neraca Rasio

Tingkat Pengembalian Saham (Return

Saham) (Y)

Menurut Suhartono (2009 : 82) “Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investai yang

dilakukannya.”

 Harga Saham Tahun Sekarang

 Harga Saham Tahun Lalu ℎ = �� − �� −�� −

Rp Laporan Keuangan


(48)

Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, dimana data yang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain.

Menurut Sugiyono (2010:137) sumber sekunder adalah:

“Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat orang lain atau dokumen.”

Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti serta media lain seperti internet. Dalam penelitian ini digunakan regresi data panel, data panel adalah data yang memiliki jumlah cross section dan jumlah time series. Data yang diperoleh yaitu data keuangan tahunan perusahaan ban pada sektor retail di BEI yang terdiri atas laporan keuangan Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Adapun Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Populasi Penelitian

Adapun Pengertian populasi menurut Umi Narimawati (2010:37), adalah:

“Objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi

yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian.” Sedangkan Sugiyono (2010:80) mengemukakan bahwa:


(49)

44

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Berdasarkan pengertian di atas, populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah data keuangan tahunan perusahaan pada sektor retail di BEI yang dipublikasikan dari mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. 2. Sampel Penelitian

Bila jumlah populasi besar dan tidak mungkin dilakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2010:81) mengemukakan bahwa :

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang diteliti. Salah satu metode yang dapat dipakai untuk menentukan jumlah sampel ini adalah metode purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2010:85) menjelaskan bahwa:

“Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”

Dalam metode ini besarnya sampel ditentukan dengan mempertimbangkan tujuan penelitian berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan terlebih


(50)

dahulu. Dimana besarnya sampel yang akan digunakan dihitung dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

n =

� +� � Dimana :

- n adalah jumlah sampel - N adalah jumlah populasi

- e adalah persentase toleransi ketidaktelitian (presesi) karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.

Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Data yang diambil merupakan data keuangan tahunan 6 perusahaan

pada sektor ritel yang telah di audit oleh akuntan publik.

2) Data yang diambil sebanyak 5 tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

3) Jumlah sampel yang diambil 30 sudah dianggap mewakili untuk dilakukan penelitian.

Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah data keuangan tahunan perusahaan retail yang terdaftar di BEI yang berhubungan dengan kapitalisasi pasar, DER dan Return Saham selama kurun waktu 5 tahun, yaitu dari tahun 2010 sampai tahun 2014.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang akan diteliti terdiri dari berbagai sumber yaitu dilakukan dengan cara dokumentasi, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan. Mulai dari literatur, buku-buku yang ada. Adapun dokumen-dokumen yang


(51)

46

menggambarkan sejarah dan yang menerangkan struktur organisasi perusahaan. Selain itu, berdasarkan dokumentasi ini diharapkan akan memperoleh data mengenai Kapitalisasi Pasar, DER, dan Return Saham serta informasi-informasi lain yang diperlukan.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Narimawati, Sri, dan Lina (2010:41), rancangan analisis adalah:

Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Dalam penelitian melakukan analisis terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif (kualitatif) dan verifikatif (kuantitatif). Penggunaan metode deskriptif dan verifikatif pada penelitian ini akan dijelaskan pada uraian berikut ini:

3.2.5.1.1 Rancangan Analisis Deskriptif (Kualitatif)

Menurut Sugiyono (2005:21) penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Untuk Mengukur Kapitalisasi Pasar, Debt Equity Ratio, dan Return Saham dengan rumus :

1. Kapitalisasi Pasar


(52)

2. Debt Equity Ratio

3. Return Saham

4. Rumus Perkembangan

3.2.5.1.2 Rancangan Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Adapun Penelitian Verifikatif (kuantitatif) adalah penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu kapitalisasi pasar dan DER terhadap variabel dependen yang diteliti yaitu pertumbuhan return saham.

Analisis kuantitatif menurut Sugiyono ( 2008:13) adalah:

Merupakan metode analisis yang berlandaskan pada filasafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu. Analisis data bersifat kuantitatif atau lebih dikenal dengan statistic dilakukan dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis Regresi Linear Berganda (MultipleRegression)

Menurut Umi Narimawati (2008:5) analisis regresi linear berganda adalah:

= � � � � %

ℎ = �� − �� −�� −

� − � −


(53)

48

“Suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk

meneliti pangaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan skala interval”.

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator. Dalam Eviews juga dapat digunakan untuk menganalisis dengan satu variabel dependen (Y) dan beberapa variabel independen (X1 dan X2 ). Bentuk umum persamaan

regresinya ialah sebagai berikut:

Y = a + � � + � � + Ɛ Dimana:

Y = Return Saham

a = bilangan berkonstanta , = koefisien arah garis = Kapitalisasi Pasar = DER

Ɛ = Kesalahan Residual (error)

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik.

2. Uji Asumsi Klasik

Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan Multiple Linear Regression sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti, agar terhindar dari


(54)

karakteristik-karakteristik BLUE (Best Linier Unbiased Estimate). Beberapa asumsi itu diantaranya adalah:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

Menurut Singgih Santoso (2002;393), dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

- Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. - Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara

normal

Menurut Wing Wahyu Winarno (2011:5.37), untuk pengujian lebih akurat diperlukan alat analisis dan Eviews menggunakan dua cara, yaitu dengan histogram dan uji Jarque-bera.

Jarque-bera adalaha uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji ini mengukur perbedaan skewness dan kurtosis data dan dibandingkan dengan apabila datanya bersifat normal. Rumus yang digunakan adalah :


(55)

50

S adalah skewness, K adalah Kurtosis, dan k menggambarkan banyaknya koefisien yang digunakan di dalam persamaan. Dengan Ho pada data berdistribusi normal, uji Jarque-Bera didistribusi dengan dengan derajat bebas (degree of freedom) sebesar 2. Probability menunjukan kemungkinan nilai Jarque-bera melebihi (dalam nilai absolut) nilai terobservasi dibawah hipotesis nol. Nilai Probabilitas yang kecil cenderung mengarahkan pada penolakan hipotesis nol berdistribusi normal. Pada angka Jarque-bera diatas sebesar 0,8637 (lebih besar daripada 5%), Ho tidak dapat ditolak bahwa data berdistribusi normal.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov.

Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal. Jika residual tidak normal tetapi dekat dengan nilai kritis maka dapat dicoba dengan metode lain yang mungkin memberikan justifikasi normal. Tetapi jika jauh dari nilai normal, maka dapat dilakukan beberapa langkah yaitu : melakukan transformasi data, melakukan trimming data outliers atau menambah data observasi. Transformasi dapat dilakukan ke dalam bentuk logaritma natural, akar kuadrat, inverse, atau bentuk yang lain tergantung dari bentuk kurva normalnya, apakah condong ke kiri, ke kanan, mengumpul di tengah atau menyebar kesamping kanan dan kiri.


(56)

Dikarenakan uji normalitas data penelitian di atas tidak ditemukan. Maka penyusun menggunakan SPPS untuk mengetahui adanya normalitas untuk di analisis. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas distribusi data penelitian. Uji normalitas data menjadi prasyarat pokok dalam analisis parametrik, termasuk uji perbedaan rata-rata (Jogiyanto 2007:191). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data terdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas data dengan teknik One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan metode uji statistik. Apabila data berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik parametrik dengan Paired Sample t Test. Namun demikian, apabila data berdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik non parametrik dengan Wilcoxon Sign Rank Test.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antarvariabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel independen, maka multikolinieritas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel independen). Kondisi terjadinya multikolinieritas ditunjukan dengan berbagai informasi berikut:

1. Nilai tinggi, tetapi variabel independen banyak yang tidak signifikan.


(57)

52

2. Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen. Apabila koefisiennya rendah, maka tidak terdapat multikolinieritas. Contoh menghitung koefisien korelasi dapat dilihat pada contoh dibawah sebagai berikut ini.

3. Dengan melakukan regresi auxiliary. Regresi jenis ini dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua (atau lebih) variabel independen yang secara bersama-sama (misalnya dan ) mempengaruhi satu variabel independen yang lain (misalnya ). Kita harus menjalankan beberapa regresi, masing-masing dengan memberlakukan satu variabel independen (misalnya ) sebagai variabel dependen dan variabel indpenden lainnya tetap diperlakukan sebagai variabel independen. Masing – masing persamaan akan dihitung nilai F-nya dengan rumus sebagai berikut:

� =

� − ⁄ − �

� − � − ⁄

Dimana n adalah banyaknya observasi, k adalah banyaknya variabel independen (termasuk konstanta), dan R adalah koefisien determinasi masing-masing model. Nilai kritis F dihitung dengan derajat kebebasan k-2 dan n-k-1. Jika nilai F hitung > F kritis pada α dan derajat kebeasan tertentu, maka model kita mengandung multikolinieritas.


(58)

Menurut Wing Wahyu Winarno (2011:5.37) apabila model prediksi kita memiliki multikolinieritas, maka akan memunculkan akibat-akibat sebagai berikut:

a. Estimator masih bisa bersifat BLUE, tetapi meiliki varian dan kovarian yang besar, sehingga sulit dipakai sebagai alat estimasi.

b. Interval estimasi cenderung lebar dan nilai statistik uji t akan kecil, sehingga menyebabkan variabel independen tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel independen.

Ada beberapa alternatif dalam menghadapi masalah multikolinieritas. Alternatif tersebut adalah sebagai berikut:

a. Biarkan saja model yang mengandung multikolinieritas, karena estimatornya masih dapat bersifat BLUE. Sifat BLUE tidak terpengaruh oleh ada tidaknya otokorelasi antarvariabel independen. Namun harus diketahui bahwa multikolinieritas akan menyebabkan standard error yang besar.

b. Mengganti atau mengeluarkan variabel yang mempunyai korelasi tinggi.

c. Menambah jumlah observasi. Apabila datanya tidak dapat ditambah, teruskan dengan model yang digunakan.

d. Mentransformasikan data ke dalam bentuk lain, misalnya logaritma natural, akar kuadrat atau bentuk first difference delta.


(59)

54

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homokedastisitas. Jika terdapat heterokedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus diuji dari model regresi.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul ditengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit. Uji statistik yang dapat digunakan adalah Uji Glejser, Uji Prakata, Uji white atau Uji rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen). (Gujarati, 2003: 406).


(1)

a. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif b. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :

c. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).

d. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.

Sedangkan nilai r akan digolongkan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut :

Tabel 3.3

Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber:Statistika untuk ekonomi dan Bisnis,Andi Supangat,2006

d. Koefisiensi Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

�� = � × %


(2)

KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X

r² = Kuadrat koefisien korelasi 3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X1) Kapitalisasi Pasar dan DER (X2)

terhadap return saham (Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penetapan Hipotesis a. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

a) Hipotesis parsial antara variabel bebas kapitalisasi pasar terhadap variabel terikat return saham.

Ho: Kapitalisasi Pasar berpengaruh tidak signifkan terhadap return saham. Ha: Kapitalisasi Pasar berpengaruh signifikan terhadap return saham


(3)

b) Hipotesis parsial antara variabel bebas DER terhadap variabel terikat return saham.

Ho : DER berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham Ha : DER berpengaruh signifikan terhadap return saham

Hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas Kapitalisasi Pasar dan DER terhadap variabel terikat return saham.

Ho : Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara Kapitalisasi Pasar dan DER terhadap Return Saham.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kapitalisasi Pasar dan DER terhadap Return Saham.

.

b. Hipotesis Statistik

Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua pihak (two tail test) dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol (H0) : β ≠ 0 dan hipotesis alternatifnya (Ha) : β = 0

Ho : β1 = 0 : Kapitalisasi Pasar berpengaruh secara tidak signifikan terhadap

return saham.

Ha : β1≠ 0 : Kapitalisasi Pasar berpengaruh secara signifikan terhadap return

saham.

Ho: β2 = 0 : DER berpengaruh secara tidak signifikan terhadap return saham

Ha : β2 ≠ 0 : DER berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F).

Ho : β1, β2 = 0 : Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara Kapitalisasi


(4)

Ha : β1, β2 ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kapitalisasi Pasar

dan DER terhadap Return Saham. 2. Menentukan tingkat signifikan

Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan t tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.

Menghitung nilai t hitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :

� = � �√ �−�−−� � � = � �√ �−�−−� � Dimana :

r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel

t = t hitung

Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut :

� =

−� � ⁄�

�−�− ⁄ Dimana:

R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel


(5)

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria adalah sebagai berikut :

Hasil thitung dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria :

a) Jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruh yang signifikan. b) Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak

artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruh tidak signifikan.

c) t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan

d) t tabel; dicari didalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut,α = 0,05 dan dk = (n-k-1)

Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

a) Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel pada alpha5% untuk koefisien positif.

b) Terima Ho jika Fhitung< Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.

c) Tolak Ho jika nilai F-sign < 0,05.

Gambar 3.1


(6)

Gambar 3.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis parsial

4. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan).

Kesimpulannya, Kapitalisasi Pasar dan Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap return saham. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pengembalian Asset Dan Rasio Hutang Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 8 1

Pengaruh Rasio Hutang Dan Rasio Harga Laba Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI

1 45 125

Pengaruh Laba Perlembar Dan Rasio Hutang Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Food & Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010

1 12 144

Pengaruh Tingkat Pengembalian Aktiva dan Rasio Hutang terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 22 113

Pengaruh Tingkat Pengembalian Aset, Rasio Lancar Dan Rasio Hutang Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2009-2013

0 6 83

Pengaruh Rasio Hutang dan Rasio Penilaian Pasar Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar Di BEI 2010-2014

0 2 1

Pengaruh Tingkat Pengembalian Asset dan Rasio Hutang Terhadap Keuntungan Saham Pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2015

0 5 1

Pengaruh Tingkat Pengembalian Aset (ROA) Dan Rasio Hutang Atas Modal (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2010-2014)

3 58 139

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN HUTANG TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN SEKTOR TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 99

PENGARUH RASIO HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2014-2016

0 0 13