Kriteria agama Buddha di Indonesia

48 Kelas VII SMP RANGKUMAN Secara garis besar BAB III berisi tentang: 1. Agama Buddha. 2. Kriteria agama Buddha berdasar pada hasil Kongres Umat Buddha Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 1979 di Yogyakarta. 3. Sebutan Tuhan Yang Maha Esa bagi umat Buddha bermacam- macam 4. Tri Ratna merupakan alat pemersatu umat Buddha. Semua umat Buddha menyatakan perlindungan kepada Tri Ratna, melalui prosesi Tisarana. EVALUASI I. Berilah, c, atau d di depan jawaban yang paling tanda silang x pada huruf a, b tepat 1. Salah satu kriteria agama Buddha di Indonesia adalah ….. a. adanya arahat b. adanya hukum Kesunyataan c. adanya kebenaran d. adanya Bodhisatva 2. Atthi ajatam abhutam akatam asamkatam adalah bukti bahwa agama Buddha mengakui adanya …. a. Nibbana b. Boddhisatva c. Tuhan Yang Maha Esa d. Hukun Karma Ayo, Mengasosiasi Diskusikanlah tentang kriteria agama Buddha Indonesia Ayo, Mengomunikasikan Uraikan hasil diskusimu di depan kelas untuk mendapat masukan dari teman-temanmu 48 Kelas VII SMP 49 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 49 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 3. Seorang Boddhisatta mempunyai kesadaran Buddha yang disebut juga ….. a. Bodhisatva b. Bodhi c. Bodhicitta d. Arahat 4. Hukum Kebenaran Mulia yang ketiga adalah …. a. Jalan menuju lenyapnya Dukkha b. Lenyapnya Dukkha c. Sebab Dukkha d. Dukkha 5. Bagian dari hukum yang menjelaskan tentang adanya kondisi yang tidak kekal, tanpa aku dan tanpa inti disebuat …. a. Hukum karma b. Punarbhava c. Hukum Tilakhana d. Hukum empat Kebenaran Mulia II. Isilah Titik – titik di bawah ini 1. Kumpulan mereka yang sungguh–sungguh menjalani Dharmma Buddha dalam kehidupan ini …. 2. Tilakkhana terdiri dari annica, dukkha, dan anatta. Annica artinya…. 3. Tujuan akhir umat Buddha adalah …. 4. Unsur – unsur dari 12 nidana antara lain adanya ketidaktahuan maka akan timbul ….. 5. Kelahiran mahkluk melalui kandungan disebut juga … III. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan tepat 1. Tuliskan 6 kriteria agama Buddha 2. Apakah yang termasuk dalam 4 kebenaran Mulia ? 3. Tuliskan unsur–unsur yang ada dalam Paticcasammupada 4. Pada pasal berapakah negara menjamin kemerdekan memeluk agama ? 5. Apakah Boddhisatva itu ? Penilaian Kompetensi Keterampilan Coba gambarkan salah satu candi Buddha yang kamu ketahui 50 Kelas VII SMP Ayo, duduk hening. Pejamkan mata, sadari napas masuk dan keluar. Tarik napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Tahu.” Hembuskan napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Tahu.” Tarik napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Tenang.” Hembuskan napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Bahagia.” Ayo Mengamati Amatilah gambar di bawah ini Tahukah kalian, presentasikan pendapat kalian Kelompok Umat Buddha IV Bab Mengamati Bacalah teks di bawah ini dengan cermat Sumber: www.cnnindonesia.com Gambar : 4.1 Para Samanera Sumber : Dok. Pribadi Gambar : 4.3 Para Pandita Sumber : www.merotvnews.com Gambar : 4.2 Para Bikkhu Sumber : Dok. Pribadi Gambar : 4.4 Para Umat Buddha 51 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Ayo Amati Gambar di bawah ini Peserta didik setelah mengamati gambar, kemudian guru memerintahkan kepada peserta didik untuk memberi tanda panah seperti contoh. No Gambar Sebutan 1 Lama 2 Bhikkhu 3 Bhiksuni 4 Samanera 5 Bhiksu 52 Kelas VII SMP 6 Shamaneri 7 Shramanera 8 Atthasilani Calon Bhikku, Bhiksu lama 53 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 10 Pandita Maitreya 11 Pandita Theravada 12 Upasika 13 Umat Biasa 14 Upasaka 54 Kelas VII SMP

A. Garavasa

Dari sudut pandang kelembagaan, masyarakat Buddhis terdiri atas dua kelompok parisa yang dijelaskan dalam Anguttara Nikaya III, 178 yaitu: 1. Kelompok masyarakat keviharaan yang dinamakan Pabbajjita bhikkhu- bhikkhuni parisa. 2. Kelompok masyarakat awam yang dinamakan Garavasa upasaka- upasika parisa Angguttara Nikaya, III.178. Perbedaan ini hanyalah didasarkan pada kedudukan sosial mereka masing-masing dan bukan berarti kasta. Agama Buddha tidak menghendaki adanya kasta dalam masyaraka, Buddha mengatakan: “Bukan karena kelahiran seseorang disebut Vasala sampah masyarakat. Bukan karena kelahiran seseorang disebut Brahmana. Hanya karena perbuatan seseorang disebut Vasala. Hanya karena perbuatan seseorang disebut Brahmana” Sutta Nipata, Vasala Sutta. Selain dua kelompok diatas ada juga umat Buddha perumah tangga yang menjalani kehidupan sebagai samana walau dia bukan samana. Kelompok ini disebut Anagarika dan Anagariki. Kriteria umat Buddha dapat dilihat pada Gambar 4.5 54 Kelas VII SMP KRITERIA UMAT BUDDHA UMAT BUDDHA Perumah Tangga Garavasa Bhikkhu dan Bhikkhuni Pandita Rohaniwan Pabbajita Samanera dan Samaneri Upasaka dan Upasika 55 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Perumah tangga akan hidup layaknya anggota masyarakat biasa, hidup berkeluarga, bekerja atau mencari nafkah, menikmati kesenangan dan kebahagiaan duniawi. Umat Buddha kelompok ini menjalani kehidupan sehari-hari berlandaskan sila, baik itu panca sila, athangga sila maupun pandita sila bagi yang sudah menjadi pandita yang ditetapkan oleh Sangha. Melalui pelaksanaan sila dalam kehidupan sehari-hari ini umat Buddha dapat merasakan kebahagiaan baik isik maupun batin. Pelaksanaan sila dengan benar akan membawa umat Buddha pada kehidupan yang selaras dan seimbang. Kehidupan yang didasari oleh cinta kasih dan kasih sayang kepada semua makhluk baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Perumah tangga menginginkan kehidupan keluarga yang bahagia, harmonis dan tentram. Ada empat hal yang perlu diperhatikan oleh umat Buddha sebagai perumah tangga yaitu: Sadha, Sila, Caga, dan Panna. Sadha adalah keyakinan yang kuat terhadap Buddha, Dhamma, dan Sangha. Keyakinan terhadap nilai-nilai moral dan perbuatan yang baik. Keyakinan bahwa semua perbuatan yang telah dilakukan akan menghasilkan akibat. Sila adalah perilaku yang baik, yang meliputi perkataan, tindakan badan dan mata pencarian yang benar. Caga adalah kesediaan untuk berdana dan berkorban untuk meringankan penderitaan orang lain. Dana tersebut dapat berupa materi dan non materi. Panna adalah bijaksana dalam melihat kebenaran dan ketidak benaran, baik dan jahat. Kebijaksanaan yang dimiliki akan membawa kesucian bagi diri sendiri.

B. Pabbajita

Kelompok masyarakat keviharaan sangha terdiri atas para bhikkhu, bhikkhuni, samanera dan samaneri. Mereka termasuk dalam kelompok ini menjalani kehidupan tanpa berumah tangga, membaktikan diri untuk melaksanakan hidup suci. Walaupun hidup mereka dibaktikan untuk peningkatan susila dan rohani, kehidupan mereka sehari-haripun tidak dapat lepas dari segi sosial, mereka tetap berhubungan dengan kelompok masyarakat awam. Bagi umat Buddha yang ingin menjadi anggota Sangha Bhikkhu bhikkhuni, mereka harus mengikuti latihan menjadi samanerasamaneri Pabhaja samanerasamaneri. Menjadi samanera artinya menjadi murid dari anggota Sangha yang sudah mempunyai wewenang masa kebhikkhuannya sudah memenuhi syarat. Setelah sekian lama dan atas rekomendasi guru dari samanera tersebut, maka seorang samanera dapat ditahbiskan sebagai bhikkhu melalui upacara yang disebut dengan upasampada. Syarat-syarat menjadi Samanera dan Samaneri: 1. Mencukur rambut, alis, kumis, dan jenggot. 2. Memiliki jubah, mangkuk, dan walisponsor. 55 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti