Seksi Alat dan Mesin Peternakan Alsinak Seksi Pakan Ternak

unggulan yaitu Kota Payakumbuh, Kota Solok dan Kab Tanah Datar. Kabupaten Tanah Datar merupakan plasma nutfah dimana itik pitalah merupakan itik Asli Sumatera Barat yang terkenal dahulu kala. Pada tahun 2002 ini untuk 3 Lokasi yaitu Kab. Tanah Datar, Kota Payakumbuh dan Solok sebanyak 5 orang Peternak untuk mengikuti pelatihan Breeder Management Ternak itik ke Sentra Pembibitan Ternak Itik di Cirebon guna menambah wawasan dalam pelaksanaan di lokasi masing-masing nantinya. Diharapkan nantinya Sumatera Barat dapat sebagai pemasok bibit untuk Sumatera nantinya.

B. Seksi Alat dan Mesin Peternakan Alsinak

Seksi Alat dan Mesin Peternakan mulai terbentuk tahun 2000 yang lalu. Selama tahun 2002 kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsi dapat dirinci sebagai berikut : 1. Untuk menambah wawasan di bidang alsinak, mengikuti pelatihan di Serpong. 2. Pembinaanbimbingan pemanfaatan Alsinak di 14 KabupatenKota. 3. Pembuatan Buku Panduan mengenai Pengenalan Rumah Potong Hewan dan Peralatannya. 4. Mengikuti Temu Usaha dan Pameran alat dan mesin di bidang peternakan se Indonesia tanggal 28 – 29 Oktober 2002 di Jogjakarta.

C. Seksi Pakan Ternak

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2002 antara lain: 1. Melaksanakan Pengawasan Mutu Pakan dan Bahan Baku Pakan di seluruh Kabupaten dan Kota Pada tahun tahun 2002 ini pelaksanaan Pengawasan Mutu Pakan dibagi atas 2 tahap; yaitu dengan mengunjungi Poultry shop, pabrik mini pakan 77 ternak ayam buras maupun peternak yang mengaduk ransum sendiri. Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan antara lain; a Pengawasan Penyimpanan Pakan Ternak Pada umumnya poultry shop memiliki tempat penyimpanan pakan langsung di toko atau tempat penjualan. Kepada poultry shop tersebut dimintakan agar penyimpanan pakan di lokasi yang kering untuk mencegah kerusakan oleh jamur ataupun serangga. Lama penyimpanan pakan atau bahan baku pakan pada setiap poultry shop yang dikunjungi ≤ 2 minggu dan rata-rata 5 – 10 hari kondisi ini masih memenuhi persyaratan yang dianjurkan. Semua pakan yang dijual di Poultry shop untuk ternak unggas pedaging, petelur ataupun konsentrat telah memakai labeletiket. Jika konsumen menjumpai pakan ternak tanpa label pabrik produsen dianjurkan segera melaporkan ke Dinas Peternakan untuk ditindak-lanjuti. Mulai tahun 2002 ini dibeberapa Kabupaten dan Kota telah terbentuk Tim untuk mengawasi mutu pakan ini sesuai kebutuhan kabkota masing-masing. b Sewaktu kegiatan pengawasan tempat penjualan pakan ternak pada poultry shop yang ada, masih banyak ditemui ruangan penyimpanan pakan yang relatif sempit dimana dijual berbagai macam makanan, obat-obatan, peralatan kandang maupun anak ayam DOC. Dalam SK Dirjen Peternakan No. 120KptsDjp1975 pasal 11 a dan f bahwa penjualan ransum makanan ternak tidak dibenarkan dilakukan dalam satu ruangan bersama dengan penjualan ayam, anak ayam dan telur, karena bisa terjadi penularan penyakit dari ternak yang ada melalui makanan . Terlebih lagi bila agen makanan ternak juga menjual racun hama pertanian, ini akan 78 berdampak lebih jelek lagi. Melalui bimbingan akan dijelaskan bahwa hal tersebut telah melanggar peraturan. Untuk memberikan sanksi dalam hal kasus tersebut belum memiliki dasar hukum yang kuat. c Pengambilan sampel . Untuk tahun 2002 ini dianggarkan sebanyak 45 sample dimana 20 sample melalui dana APBN dan 25 Sample dari APBD I. Telah terealisir sebanyak 45 sample. Sample tersebut diambil dari beberapa poultry shop dan peternak. Dari hasil analisa diperoleh data bahwa masih ada ransum dengan kadar protein rendah dibawah standart dan serat kasarnya tinggi. Untuk itu telah dikirimkan hasil evaluasi tersebut kepada pemilik poultry shop, kios maupun peternak sendiri serta dinas yang menangani masalah tersebut di KabupatenKota hasil analisa terlampir. d Untuk bahan baku pakan juga diadakan pemeriksaan sample. Pada tahun anggaran 2002 ini telah dilaksanakan analisa bahan baku pakan ternak di lokasi RRMC yang memproduksi pakan ternak Ayam buras untuk dikonsumsi oleh ayam buras di kelompok tersebut maupun supply daerah sekitarnya. 2. Untuk menambah wawasan Aparatur peternakan di 14 kab kota di bidang Bioteknologi pakan ternak ruminansia telah dilakukan pelatihan pembuatan pakan alternatif berupa jerami fermentasi dan pemanfaatan limbahkotoran ternak menjadi pupuk yang bermanfaat. Kegiatan ini diikuti oleh petugas peternakan dan peternak sapi dari 14 kab kota di Sumbar. Keluaran yang didapatkan dari pelatihan ini adalah petugas dan peternak menguasai cara pengolahan jerami menjadi pakan alternatif bagi ternak 79 sapi disaat hijauan makanan ternak susah didapatkan , mengetahui cara penyimpanan jerami setelah diolah serta mengetahui metoda dan mempraktekkan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk .

D. Seksi Teknologi Peternakan