Situs Resmi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat BAB.VI. Budidaya

(1)

BAB VI

SUB DINAS BINA BUDIDAYA

Dalam melaksanakan tugas Ka. Sub Dinas Budidaya, dibantu oleh 4 Seksi yaitu : A. Seksi Perbibitan

B. Seksi Alat dan Mesin Peternakan (Alsinak) C. Seksi Pakan Ternak

D. Seksi Teknologi Peternakan

Kegiatan tahun 2007 yang telah dilaksanakan masing masing seksi pada Sub Dinas Budidaya dapat dirinci sebagai berikut;

A. Seksi Perbibitan.

Produk Unggulan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat yaitu Sapi Potong, Sapi Perah, Kambing dan Ayam Buras serta ternak penunjang diantaranya Itik, Puyuh, dan binatang Kesayangan Lainnya. Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pembibitaan yang terinci pada kegiatan tahun 2007 dapat kita kelompokkan sebagai berikut:

1. Peningkatan Produktifitas Sapi (Potong dan Perah)

Sebagaimana diketahui sapi potong merupakan penyumbang daging yang terbesar bersama unggas lainnya. Kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan komoditi sapi potong ini antara lain :

a. Pembinaan Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak. Melalui Evaluasi ini diharapkan dapat mengukur dan meng evaluasi seberapa jauh capaian keberhasilan kegiatan IB yang telah direncanakan.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan IB dan pencatatan melalui dana APBN Koordinator, dengan 2 petugas pencatat data diberikan insentif setiap bulan selama 1 tahun.

b. Tujuan

a. Mengoptimalkan kegiatan IB yang telah dilaksanakan di lapangan b. Menganalisis keberhasilan IB yang telah dicapai

c. Lokasi Kegiatan

Pembinaan Inseminasi Buatan ini dilaksanakan di 18 Seluruh Kabupaten/Kota kecuali Kab. Mentawai, dikarenakan lokasi sulit dijangkau dan juga daearah tersebut tidk masuk kedalam wilayah prioritas IB.


(2)

d. Hasil Pelaksanaan Inseminasi Buatan tahun 2007.

Hasil Pelaksanaan IB Sumatera Barat Tahun 2007 dapat dirinci sebagai berikut : 1) Semen beku Target 78.600 ds; Realisasi 71.520 ds (90.99 %)

2) Akseptor IB Target 49.584 ds; Realisasi 56.197.ds (113.34%) 3) Kelahiran Target 35.271 ekor; realisasi 33.668 ekor (95.45 %)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel.6.1. Pelaksanaan IB Propinsi Sumatera Barat tahun 2007

No Kabupaten/Kota

PELAKSANAAN TAHUN 2007

Semen Beku Akseptor Kelahiran (ekor)

Taget Realisasi Taget Realisasi Jantan Betina Total (ds) (ds) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor)

1 Kab. Pesisir Selatan 6000 4850 3000 3503 748 778 1526

2 Kab.Solok 5000 6079 2500 4482 1380 1224 2604

3 Kab. Swl Sijunjung 4000 1957 2000 1784 448 293 741

4 Kab.Tanah Datar 7000 7736 5500 7025 1158 1276 2434

5

Kab. Padang

Pariaman 10000 10000 6000 7598 3197 2944 6141

6 Kab. Agam 5950 5455 6659 4369 1806 1802 3608

7 Kab. 50 Kota 12500 13706 6250 10012 3979 3826 7805

8 Kab. Pasaman 1500 1258 750 860 200 144 344

9 Kab. Mentawai 0 0 0 0 0 0 0

10 Kab. Solok Selatan 1000 700 500 626 334 126 460

11 Kab. Pasaman Barat 6000 1595 2500 1426 426 431 857

12 Kab. Dharmasraya 6000 4773 3850 4753 1209 770 1979

13 Kota Padang 7000 7000 6500 5000 1083 1174 2257

14 Kota Solok 1000 700 500 351 76 96 172

15 Kota Sawahlunto 2000 1620 1000 914 370 404 774

16 Kota Padang Panjang 400 456 200 304 51 61 112

17 Kota Bukittinggi 500 634 250 514 180 155 335

18 Kota Payakumbuh 2000 2780 1250 2442 884 497 1341

19 Kota Pariaman 750 221 375 234 86 92 178

Jumlah 78600 71520 49584 56197 17576 16093 33668


(3)

2. Pengawasan Mutu dan Handling Semen Beku.

Salah satu faktor penentu keberhasilan IB adalah mutu semen beku yang dilakukan. Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan IB salah satu pelaksanaan handling semen baik di produsen (BIBD) maupun di lokasi distribusi (Pos IB) dan mengawasi mutu bibit( kondis sapi disaat melaksanakan perkawinan untuk menepis adanya kemungkinan kualitas bibit yang didistribusikan oleh BIB Tuah Sakato kualitasnya kurang baik.

a. Tujuan

a.Menjaga kwalitas semen beku yang diedarkan di Kab/Kota. b. Mengamati sistem penanganan Semen beku di lapangan.

c.Memberi bimbingan kepada petugas lapangan dalam tata cara penanganan semen beku.

d. Memberi bimbingan kepada petugas tentang kondisi betina yang di IB

b. Lokasi Kegiatan :

Pengawasan mutu dan Handling semen ini dilaksanakan di Pos IB dan depo Kabupaten/Kota di 18 Kab/Kota secara acak dengan melihat gerakan sperma setelah di thawing. Kegiatan nini dlaksanakan oleh Tim gabungan yang terdiri dari Pengawas mutu dibawah koordinasi Seksi Perbibitan.

c. Hasil yang dicapai

Secara umum bibit yang diperiksa cukup bagus dan dari kenyataan yang ditemui dilapangan hampir 90% keberhasilan bibit yang didistribusikan berasal dari BIB Tuah Sakato.

3. Peningkatan Angka Kelahiran Ternak Melalui Gebu Asap (gerakan kelahiran beribu anak sapi)

Peningkatan kelahiran ternak melalui Gebu Asap merupakan terobosan Dinas Peternakan Propinsi dalam upaya mendukung Program Percepatan Swasembada Daging Sapi Tahun 2010 melalui percepatan dalam penambahan akseptor IB dengan membantu sarana berupa Fs, N2 cair, Plastik sheet dan glove serta operasional pelaksanaan. Kegiatan ini bersumber Dana APBD Propinsi.

a. Tujuan :

1. Meningkatkan pelayanan IB secara aktif . 2. Meningkatkan jumlah akseptor IB. 3. Meningkatkan angka kelahiran 4. Memperpendek Calving Interval.

b. Lokasi Kegiatan:

Kegiatan ini dilaksanakan di 10 Kabupaten yaitu Kab Agam, 50 Kota, Pasaman, Padang Pariaman,Kab. Tanah Datar, Pasaman, Pesisir Selatan, Kab. Solok, Kab. Solok Selatan, Dhamasraya dan Pasaman Barat.


(4)

Upaya yang dilaksanakan yaitu :

1. Mendata jumlah akseptor yang ada dilokasi kegiatan (betina produktif) 2. Mengadakan pertemuan dengan Dinas Kab/Kota, petugas lapangan.

3. Menyiapkan prasarana IB dengan rincian sbb:(Frozen Semen, Sheet,Glove, BBM petugas dan konsumsi di lapangan.

4. Menyebarkan leaflet IB

5. Pembinaan terhadap peternak tentang pemeliharaan ternak yang di IB

6. Melakukan IB secara gratis dilokasi yang ditunjuk secara aktif sesuai jumlah F.S yang disediakan :

.

c. Hasil yang dicapai

Dari pelaksanaan IB di lapangan prinsipnya meningkatkan akseptor sebanyak 5000 ekor dari yang di targetkan kabupaten sehingga anak yang lahir akan meningkat.

4. Apresiasi Petugas IB di 3 Wilayah

Salah satu cara untuk peningkatan kwalitas petugas IB dalam rangka mendukung swasembada daging tahun 2010 adalah melaksanakan apresiasi petugas yang berada di 3 wilayah. Kegiatan ini sangat kita butuhkan guna menambah wawasan petugas, mendengar keluhan petugas di lapangan dan mendiskusikan hambatan yang terjadi dilapangan dalam pelaksanaan IB menuju terciptanya kondisi yang diharapkan.

e. Tujuan

a.Mengevaluasi kinerja IB di masing-masing wilayah kerja.

b. Menyamakan Persepsi tentang peranan petugas IB dalam mendukung P2SDS tahun 2010.

f. Lokasi Kegiatan :

Apresiasi Petugas IB di 3 Wilayah semula di rencanakan sesuai pembagian wilayah yaitu I, II dan III yang di rencanakan di Bukittinggi, Padang dan Solok guna mengaktifkan kembali Himpunan Inseminator yang telah pernah di bentuk. Berhubung karena ada pemotongan anggaran dan kesiapan di lapangan maka disepakati pelaksanaan di Padang.

g. Pelaksanaan

Dalam rangka penyesuaian dana kegiatan Apresiasi Petugas IB di 3 Wilayah ini dilaksanakan di Padang pada tanggal 5 – 6 Desember 2007 yang diikuti oleh 105 orang petugas IB dari 3 Wilayah (19 dari 18 Kabupaten/Kota) dengan materi yang disampaikan disesuaikan agar petugas lapangan dapat mengaplikasikan dilapangan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan a.l. sbb:

1. Penyampaian materi Kebijakan pengembangan IB dalam mendukung P2SDS oleh DR. Ir. Riwantoro, MM (Pusat)

2. Penyampaian materi Kebijakan dan strategi Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2008.oleh Kepala Ir. Edwardi, MM

3. Penyampaian pelaksanaan kegiatan IB di Masing-masing Kab/Kota oleh Koordinator Kab/Kota yang di pandu oleh Ir. Amrizal Anwar dan Ir. Aryati


(5)

4. Penyampaian hasil pelaksanaaan kegiatan Pemeriksaan gangguan Penyakit reproduksi terhadap keberhasilan IB tahun 2007 oleh Kasubdin Keswan.

5. Diskusi

h. Hasil yang di capai

Pada umumnya petugas dapat memahami peranannya dalam mendukung program P2SDS Tahun 2010 dengan meningkatkan kenerja melalui peningkatan angka kelahiran ternak dengan target yang sudah ditetapkan untuk masing-masing wilayah.

4. Pembinaan kelompok dan pengawasan mutu bibit di kawasan Perbibitan.

Guna terwujudnya usaha budidaya ternak yang berdaya saing dan produktif kita harus menumbuh-kembangkan serta membina kelompok-perbibitan sehingga ketergantungan terhadap penyediaan bakalan dari luar terutama ternak sapi dapat diatasi. Sejalan dengan hal tersebut diatas kelompok sebagai salah satu industri penghasil bibit ternak harus dibina dan dilaksanakan penataan pengawasan agar bakalan dan bibit yang dihasilkan sesuai standart yang diharapkan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2007 adalah sbb:

1. Pembinaan Kelompok penerima dana aksi 2006 (Kab. Agam dan Kota Payakumbuh) yaitu di kelompok Tani Saiyo Sakato dan Tegar Mandiri melalui dana APBD Prop.

2. Mengawasi mutu bibit yang disebarkan dengan cara melaksanakan pembinaan ke kelompok tentang pelaksanaan/penerapan pencatatan recording ternak yang benar, dan secara uji petik melaksanakan pemeriksaan motilitas semen beku di pos IB di kawasan tersebut yang akan di gunakan.

a. Tujuan

1. Terlaksananya pembinaan budidaya ternak yang baik terhadap kelompok dalam bidang Pemeliharaan, pakan, kesehatan dll

2. Membenahi Administasri kelompok.

3. Menata kembali Pencatatan mutasi ternak per masing-masing ternak di peternak guna persiapan pembuatan kartu identitas ternak yang mempunyai silsilah. 4. Menjaga kwalitas bibit ternak dan FS yang disebarkan di kelompok. 5. Menjaga agar tidak terjadinya inbreeding pada ternak.

6. Meningkatkan motivasi peternak dalam mengelola usaha serta kelembagaan kelompok..

b. Pelaksanaan Kegiatan :

1. Pembinaan di kelompok Tani Ternak Saiyo Sakato dan Tegar Mandiri

1) Mengadakan pertemuan dengan seluruh anggota, membenahi administrasi kelompok untuk memulai melaksanakan pencatatan/recording ternak sesuai petunjuk dan tata cara recording serta pencatatan ADM kelompok lainnya.


(6)

2) Memberikan arahan tatacara pengelolaan ternak bersama pada kandang koloni (kelompok Saiyo Sakato).

3) Memberikan arahan tentang tata cara pemberian pakan ternak, memvariasikan jenis rumput/hijauan yang diberikan agar dapat menambah nilai gizi yang tidak tersedia pada jerami.

4) Kepada kelompok juga disarankan untuk mengolah limbah kotoran sapi menjadi kompos sehingga sanitasi kandang dapat terjaga.

2. Pembinaan dan Pengawasan Mutu Bibit ternak

Pembinaan dan Pengawasan Mutu Bibit Ternak di laksanakan di 10 Kabupaten/Kota yang merupakan kawasan sapi potong antara lain: Kabupaten 50 Kota, Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Kota Payakumbuh, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Pesisir Selatan.

c. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

1. Dalam rangka Pembinaan 2 kelompok Aksi Perbibitan yang diarahkan kepada kelompok khusus penghasil bibit yang berkualitas hasil yang telah dicapai:  dua kelompok telah memulai mengisi kartu rekording per individu ternak.  Telah mengikut-sertakan anggota kelompok pada pelatihan komputerisasi

recording ternak di Propinsi.

 Telah memulai menyiapkan buku2 catatan ADM Kelompok.

2. Dalam rangka Pembinaan dan Pengawasan Mutu Bibit tenak hasil pemeriksaan semen beku baik berasal dari BIB Tuah Sakato maupun dari BIB lainnya yang disebarkan di 10 Kab/Kota tersebut motilitas cukup baik ditandai dengan gerak pada saat pemeriksaan di lapangan dengan menggunakan mikroskop.

5. Pelaksanaan Embryo Transfer (ET) di Lokasi Perbibitan Ternak Rakyat

Teknologi ET merupakan aplikasi bioteknologi reproduksi ternak yang dapat mengahsilkan bibit ternak sapi yang berkualitas/murni dalam jangka pendek untuk meningkatkan mutu genetik ternak jika dibandingkan dengan IB dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan ternak murni sekitar 20-25 tahun sementara untuk membeli ternak sapi yang murni genetiknya sebagai replacement membutuhkan biaya yang sangat besar. Pendanaan kegiatan ini melalui APBD Propinsi Sumatera Barat.

a. Tujuan:

 Meningkatkan mutu genetic ternak sapi yang ada dipeternakan rakyat.  Meningkatkan penyediaan bibit ternak unggul

 Meningkatkan pendapatan masyarakat.

 Memenuhi kebutuhan ketersediaan bibit unggul sebagai replacemen di BIB Tuah Sakato.

b. Pelaksanaan :

Kegiatan ini diawali dengan persiapan-persiapan yang cukup memakan waktu baik untuk Kabupaten, Propinsi maupun BET sebagai penghasil Mudigah/Embryo dan


(7)

Tim pelaksana TE itu sendiri: Koordinasi kegiatan mutlak dibutuhkan dan masing-masing pihak (Propinsi, BET dan Kabupaten/Kota) dimana masing-masing-masing-masing pihak bekerja sesuai Tupoksi, sehingga kerjasama operasional ini dapat berjalan dengan baik.

Keberhasilan TE juga sangat ditentukan oleh :  Kualitas embryo yang akan ditransfer,

 Keterampilan petugas, respon sapi resipien terhadap sinkronisasi  Kualitas pakan yang diberikan peternak Menyebarkan leaflet IB  Pembinaan terhadap peternak tentang pemeliharaan ternak yang di TE Langkah-langkah yang dilaksanakan.

- Persiapan

a. Calon resipien dan pemeriksaan reproduksi calon recipient dipersiapkan oleh 5 Kabupaten/Kota; (Kab. Agam, 50 Kota, Tanah Datar, Kota Payakumbuh dan Padang Panjang).

b. Koordinasi pelaksanaan ke seluruh stick holder dilaksanakan oleh Propinsi. c. Embrio dipersiapkan oleh BET.

d. Sarana prasarana kegiatan dipersiapkan. - Pelaksanaan Transfer Embrio

Pelaksanaan TE dilakukan oleh Tim Ahli dari BET Cipelang dan Tim dari Propinsi yang tergabung dengan serta petugas Kab/Kota. Pelaksanaan TE secara massal dilaksanakan pada Awal September selama seminggu dan kegiatan ET ini juga diteruskan oleh petugas sesuai dengan ketersediaan Embryo yang ditinggalkan oleh BET.

Dari target 100 ekor akseptor yang diperiksa diperoleh 84 ekor resipien dan hasil pemeriksaan akhir saat pelaksanaan TE hanya 25 ekor yang dapat di transfer dengan perincian sebagai berikut :

1). Kab. Agam : Akseptor 16 di dapat di TE 8 ekor 2). Kab. 50 Kota : Akseptor 29 di dapat di TE 9 ekor 3). Kab. Tanah Datar : Akseptor 6 di dapat di TE 2 ekor 4). Kota Payakumbuh : Akseptor 22 di dapat di TE 4 ekor 5). Kota Pg. Panjang : Akseptor 6 di dapat di TE 2 ekor

c. Hasil Yang dicapai:

Dalam pelaksanaan TE ini hasil yang diharapkan adalah kelahiran anak baik jantan maupun betina yang merupakan bibit murni untuk dijadikan pejantan dan induk. Jika kegiatan ini seperti yang biasanya kami laksanakan yaitu Agustus – September anak yang dihasilkan (lahir) pada tahun berikutnya.

Pada tahun 2007 ini dari 25 ekor yang di transfer, terdapat 7 ekor yang bunting. Kelahiran anak TE tahun 2007 (hasil transfer 2006) sebanyak ekor dapat dirinci sbb: 1. Nama Pemilik : Lena

Alamat : Padang Tiakar, Kota Payakumbuh Jenis Induk : Simmental Cross


(8)

Kode Embrio : 69917.12.21.13 Petugas : Niswardi Narwis Tanggal Lahir : 9 Maret 2007 Jenis Kelamin : Betina 2. Nama Pemilik : Dasril

Alamat : Sawah Padang, Kota Payakumbuh Jenis Induk : Simmental Cross

Tanggal Transfer : 23-08-2006 Kode Embrio : 69917 12-21-2

Petugas : Sugeng

Tanggal Lahir : 07 Juni 2007 Jenis kelamin : Jantan

3. Nama Pemilik : DT.Manjuang

Alamat : Padang Luar, Kab. Tanah Datar Jenis Induk : Simmental

Tanggal Transfer : 23-08 -2006 Kode Embrio : 69917.12.21.2

Petugas : Fairi M

Tanggal Lahir : 26 Mei 2007 Jenis Kelamin : Jantan

4. Nama Pemilik : DT.Jo. Basa

Alamat : Andiang, Kab. 50 Kota Jenis Induk : Simmental

Tanggal Transfer : 20-07 -2006 Kode Embrio : 69911.13.-9-1

Petugas : Ilyas

Tanggal Lahir : 9 Maret 2007 Jenis Kelamin : Jantan

Nama Ternak : Putra Siboka 5. Nama Pemilik : Harlis

Alamat : Lareh Nan Panjang, Kab. 50 Kota Jenis Induk : Simmental F2

Tanggal Transfer : 23-08-2006 Kode Embrio : 69917.12-21-19

Petugas : Taufik

Tanggal Lahir : 29 Mei 2007 Jenis Kelamin : Jantan

Nama ternak : Putra Lareh 6. Nama Pemilik : H. Am

Alamat : Piobang . 50 Kota Jenis Induk : Simmental Tanggal Transfer : 23-08 -2006 Kode Embrio : 69917.12-21-18 Petugas : Masmareldi


(9)

Tanggal Lahir : 05 Juni 2007 Jenis Kelamin : Jantan

Nama ternak : Damar 7. Nama Pemilik : Roni

Alamat : Lb. Tingkok. 50 Kota Jenis Induk : Simmental

Tanggal Transfer : 21-07 -2006 Kode Embrio : 69911.13.-5-5

Petugas : Masmareldi

Tanggal Lahir : 05 Mei 2007 Jenis Kelamin : Betina 8. Nama Pemilik : St. Rasmi

Alamat : Kab. Agam

Jenis Induk : Simmental Tanggal Transfer : 21-07 -2006 Kode Embrio : 60107 13-4-3

Petugas : Masmareldi

Tanggal Lahir : 21 Mei 2007 Jenis Kelamin : Jantan

9. Nama Pemilik : Tomi

Alamat : Koto Marapak, Baso, Kab. Agam Jenis Induk : Simmental

Tanggal Transfer : 23-06 -2006 Kode Embrio : 69917 12-21-2

Petugas : Sutrisno

Tanggal Lahir : 30 Mei 2007 Jenis Kelamin : Betina

10. Nama Pemilik : Muspi St. Marajo

Alamat : Lundang, IV. Angkek , Kab. Agam Jenis Induk : Brahman

Tanggal Transfer : 21-07 -2006 Kode Embrio : 69911 13-9-6 Petugas : Niswardi Narwis Tanggal Lahir : 18 Mei 2007 Jenis Kelamin : jantan

6. Intensifikasi Kawin Alam

Peningkatan angka kelahiran juga dapat dicapai dengan Kawin Alam bagi lokasi yang jauh dari jangkauan IB namun populasi cukup tinggi sehingga perlu disosialisasikan tentang intensifikasi kawin alam.


(10)

a. Meningkatkan pengetahuan petugas dan peternak tentang INKA. b.Memacu peningkatan populasi melalui INKA.

c. Pembinaan Pelaksanaan Inka

b. Pelaksanaan

Kegiatan Intensifikasi Kawin Alam baru merupakan fasilitasi kepada Kabupaten yang mempunyai daerah/wilayah yang sulit dijangkau IB

Pembinaan lokasi Inka ini diarahkan ke Kabupaten Pasaman, Pesisir Selatan, Sawahlunto Sijunjung dan Dhamasraya dimana ternak masih di lepas di Padang Pengembalaan.

Kegiatan yang dilaksanakan:

 Pembinaan ke 4 Kabupaten tersebuttentang tatacara pengelolaan pejantan.

 Membuat panduan tentang Tatacara Pelaksanaan INKA  Penyebaran 3 ekor Sapi Pejantan Bali ke Kelompok di

Pesisir Selatan.

c. Hasil

Manfaat kegiatan ini adalah:

 Meningkatkan produktivitas ternak sapi dengan pengelolaan pejantan.

 Memberi acuan kepada petugas tentang cara pelaksanaan Inka di Kabupaten/Kota.

 Memberi pandangan kepada Kabupaten/Kota alternatif pelaksanaan peningkatan produktivitas ternak di lokasi luas dan tidak efisien pelaksanaan IB.

7. Sosialisasi Penerapan Komputerisasi Recording Ternak dan Pembinaan

Pencatatan sangat berperan dalam kelansungan usaha peternakan, karena dengan recording yang baik maka Pengelolaan ternak akan lebih terarah, apalagi ditunjang dengan penggunaan komputerisasi dengan SISIFER (program recording sapi perah) dan SISPO (program recording sapi potong) yang dapat memudahkan kerja pencatatan data ternak.

a. Tujuan

 Meningkatkan pengetahuan petugas dan peternak tentang recording ternak.

 Menertibkan administrasi dan pencatatan ternak.

b. Kegiatan:

Melaksanakan Sosialisasi Penerapan Komputerisasi Recording Ternak di hotel Inna Muara pada tanggal 28-29 Mei 2007 yang diikuti oleh 25 orang petugas dari Kab/Kota dan Peternak dari kelompok.


(11)

c. Hasil yang dicapai

Dengan telah terlatihnya 25 orang petugas entry data diharapkan dapat memulai Penerapan Recording ternak pada 1 kelompok.

8. Pembinaan Pengembangan Sapi perah.

Pembinaan merupakan salah satu upaya untuk melaksanakan koordinasi, dan berkomunikasi langung dengan pihak-pihak terkait guna mengembangkan sapi perah.

a. Tujuan

Melakukan bimbingan kepada Kabupaten/Kota dan kelompok-kelompok sapi perah terutama dalam pelaksanaan Budidaya yang baik sesuai standart yang telah ditetapkan Dirjen Peternakan (Good Farming Practice/GFP dan Good Breeding Practice/GBP) sebagai rangka peningkatan kwalitas susu yang dihasilkan.

b. Kegiatan:

Melaksanakan Pembinaan kekelompok Sapi Perah di Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.

c. Hasil yang dicapai

Pada 3 tahun sebelumnya guna meningkatkan SDM Peternak Propinsi Sumbar termasuk satu dari 7 Propinsi yang menjalin kerjasama (JICA – Dirjen Peternakan – Disnak Prop dan Kota Padang Panjang) melalui kegiatan Disseminasi Teknology Sapi Perah untuk kelompok secara berjenjang (Petugas; Peternak kunci ke Cikole; dan melaksanakan Transfer teknology kepada anggota kelompok ataupun kelompok lainnya). Kegiatan ini Pusatkan di Kota Padang panjang sebagai target area.

Hingga akhir tahun 2007 Kondisi sapi perah di Kota Padang Panjang dan Kab. Tanah Datar sbb:

(a) Kota Padang Panjang

- Jumlah peternak pemelihara sapi yang bergabung dalam kelompok 4 kelompok yang masih aktif :

 Permata Ibu, Kelurahan Ganting, jumlah anggota 24 KK  Citra Lembah Hijau, Kel.Kampung Manggis, jml anggota 18 KK  Mustika Cimpago, Kelurahan Ekor Lubuk, jml anggota 10 KK  Mekar Sago, Kelurahan Ngalau, Jumlah anggota 6 KK - Populasi Ternak th 2007 di kelompok tercatat di Kota Padang Panjang

sebanyak 106 ekor; Dewasa jantan 3 ekor, dewasa betina 41 ekor, Muda jantan 4, Muda Betina 16 ekor, Anak jantan 16 ekor dan anak betina 21 ekor. Penambahan induk Bunting tahun 2007 ini direncanakan 50 ekor untuk KK miskin dan 12 ekor Sapi melalui KST dengan BPTU Batu Raden.

- Kerjasama teknis dengan Batu Raden sebanyak 12 ekor Induk (b) Kabupaten Tanah Datar


(12)

- Jumlah peternak pemelihara sapi yang bergabung dalam kelompok yang masih aktif 2 Kelompok:

 Kelompok Talago Susus, jumlah anggota 25 KK  Kelompok Talago Biru, jumlah anggota 18 KK.

- Jumlah ternak tercatat di kelompok 85 ekor; Induk 52 ekor; Anak Jantan 19 ekor dan anak betina 14 ekor.

Pelaksanaan Uji mutu susu pada Lab Keswan Propinsi maupun BPPH dilaksanakan secara periodik oleh petugas Lab dan Keswan.

9. Peningkatan Produktifitas Kambing dan Domba

Usaha peternakan kambing akhir-akhir ini memperlihatkan kemajuan yang cukup pesat apalagi dengan tingginya permintaan dari luar. Pengembangan ternak kambing banyak diusahakan secara sambilan oleh peternak,populasi yag tersebar dengan jumlah yang kecil.

Sebagaimana di ketahui bahwa di Sumatera Barat ada 2 perusahaan yang mempunyai izin ekspor Kambing ke Malaysia yaitu ,PT. Bubalus-bubalus Yosephian yang berdomisili di Padang dan Tiga Putra di Kabupaten Solok yang telah berjalan sejak tahun 2007;

Untuk itu perlu pembinaan kelompok menuju ke arah usaha penangkaran/pembibitan kambing mengingat pemasaran cukup baik di masa yang akan datang.

untuk pengembangan ternak dimasa yang akan datang terlihatnya sebaran ternak dengan jumlah yang kecil sementara data yang pasti belum terdata tentang keberadaan peternak ataupun kelompok pemelihara kambing dan domba.

a. Tujuan

 Peningkatan populasi Kambing dan domba

 Menginventarisir jumlah kelompok yang ada di Sumatera Barat.  Membina kelompok ada kearah pembibitan dan penangkaran.

b. Kegiatan :

1. Kegiatan pendataan kelapangan guna menginventarisir kelompok kambing yang ada.

2. Pembinaan Kelompok.

c. Hasil yang dicapai

1. Hasil Inventarisasi kelompok yang dilaksanakan didapat data sbb: No Kabupaten/Kota

/Nama Kelompok

KK/ Anggota

Jml ternak (ekor)

Alamat 1. Tanah Datar


(13)

- Kube Nurul Huda - Kube Fisabilillah - Kube Al Ihsan - Kube Muttaqin - Kube Babussalam - Kube Istiqamah - Kube Arrahman - Kube Sailem B. - Kube Cakung Indah - Kube Makmur - Kube Talago Indah - Kube Payo Indah - Kube Ikhlas - Kube Arrahmah - Kube Baiturrahim - Kube Rahmat Ilahi - Kube Hidayah - Kube Assalam - Kube Attaqwa - Kube Nur Yaqin - Kube Annur - Kube Almasakin - Kube Ichwanul Salam - Kube Muchlisin -Kube Hikmah 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 Simpurut Kumango Pasie Laweh Pasie Laweh Koto Tuo Koto Tuo Koto Tuo Sungai Tarab Sungai Tarab Sungai Tarab Rao-Rao Rao-rao Lawang Mandahiling Lawang Mandahiling Tabek Patah Tabek Patah Tabek Patah Salimpaung Salimpaung Salimpaung Salimpaung Salimpaung Supayang Supayang Situmbuk No Kabupaten/Kota /Nama Kelompok KK/ Anggota Jml ternak (ekor) Alamat 2 Kabupaten 50 Kota

- Damai Bakti - Sumber Harapan - Ambacang Sakato

12 15

13 13

Sialang Atas, Kapur IX Gando, Piobang,Payakumbuh 50 Kota

3 Kabupaten Pessel

- Taluak Kasai 25 40 Kec. Batang Kapas

4 Kabupaten Pasaman - Tuah Sakato - Bukit Sarana

125 75

Kec. Mapat Tunggul Kec. Rao

5. Kabupaten Solok - Usaha Ibu - Putra Karya - Karya Bersama - Mekar Melati - Sarasah - Pandan Sutra

40 25 25 20 27 23 212 36 39 46 61 36

Cupak, Gunung Talang Jawi-jawi, Gunung Talang Koto Gadang, Gunung Talang Koto Gaek, Gunung Talang Sei Janiah, Gunung Talang Sungai Janiah, Gunung Talang 2. Pembinaan Kelompok

Pada pertemuan kelompok yang dihadiri dalam rangka pembinaan anggota sepakat untuk mngembangkan budidaya/penangkaran Kambing melihat pasar yang cukup bagus.


(14)

10. PengembanganTernak Unggas

Dengan merebaknya peyakit Avian influenza hampir seluruh wilayah di Indonesia tidak terkecuali Sumbar, budidaya unggas saat ini tengah mengalami masalah yang serius. Disektor 4 yang letaknya di pedesaan merupakan peternakan ayam buras/kampung dan itik yang biosekurity rendah karena sistem dan tipe kandang yang dipunyai sehingga sering terjadi kontak dengan ayam, itik lainnya ataupun burung liar.

Prospek pengembangan Ternak unggas lokal ini sangat baik (56 %) untuk mensuply kebutuhan protein hewani, meskipun berbagai masalah yang dihadapi dalam pengembangan tersebut

Kegiatan yang dilaksanakan pada pengembangan Ternak unggas antara lain: 1. Inventraisasi Kelompok Unggas yang ada.

2. Pembinaan kelompok ternak dengan mengarahkan peternak/Kelompok kegiatan budidaya ternak sesuai Pedoman Budidaya Ternak Ayam / Itik yang baik (GFP) dan GBP, yang diarahkan ke arah pembibitan/ penangkaran.

a. Tujuan :

1. Peningkatan populasi Ayam buras dan Itik

2. Menginventarisir jumlah kelompok yang ada di Sumatera Barat. 3. Membina kelompok ada kearah pembibitan dan penangkaran.

b. Kegiatan :

1. Kegiatan pendataan kelapangan guna menginventarisir kelompok Ayam buras dan Itik yang ada.

2. Pembinaan Kelompok.

c. Hasil yang dicapai

1. Hasil Inventarisasi kelompok Ayam Buras yang dilaksanakan didapat data sbb: No Kabupaten/Kota

/Nama Kelompok

KK/ Anggota

Jml ternak (ekor)

Alamat 1. Kabupaten Pasaman

- Cahaya Timur - Tunas Muda

20 40

1250 15000

Rumbai, Mapat Tunggul Tarung-tarung, Rao 2 Kabupaten 50 Kota

- Kami Saiyo - Sakato - Sinar Batuah - Ingin Maju I - Ingin maju II

25 25 17 30 23

Koto Kaciak, VII Koto Talago Koto Panjang, Pandam Gadang Kp. Patai, Pandam Gadang Kp. Gaduang , Pandam Gadang Kp. Gaduang , Pandam Gadang 3 Kabupaten Pessel


(15)

- Sepakat - Maransi - Kamboja I - Kamboja II - Kwt Anggrek - Kinantan Indah - Kinantan Mandiri - Bintang Group - Serba Guna - Tanjung sepakat - Pulau Pudung - Hidup Bersama - Jembatan Baru - Budi Mulia - Harapan Makmur - Tabung Tani - Maju Bersama - Pondok Jaya

15 10 55 30 20 10 12 8 10 24 25 26 18 26 19 32 12 26 350 1060 2100 3975 1250 400 600 800 400 6000 8000 3700 750 930 870 1120 430 1040

Lumpo, IV Jurai Sda

Laban, IV Jurai Laban, IV Jurai Sago, IV Jurai Taluak, Btg Kapas Taratak , Btg Kapas Taratak , Btg Kapas

Pasia Harapan, Ranah Pesisir Gunung Mas, Kec. Ranah Pesisir Pulau Pudung, Kec Ranah Pesisir Damar Rumput, Indra Pura Pasar 60 BAB Tapan Padang Kajai, BAB Tapan Tanjung Pondok BAB Tapan Sei. Gambir, BAB Tapan Matepang, BAB Tapan Binjai. BAB Tapan No Kabupaten/Kota /Nama Kelompok KK/ Anggota Jml ternak (ekor) Alamat 4 Padang Pariaman

- Rancak Sakato - Tribuana - Stater - Gelanggang - Batang Nareh

20 15 30 24 25 900 995 12747 950 450 Ulakan, Tapakis Sda

Ringan-ringan, 2 x11 Pakandangan Gadur, 2 x 11 Pakandangan

Kp Tanjung, V Koto Kp Dalam 5. Kota Sawahlunto

- Mutiara - Harapan Jaya - Karya Abadi

20 20 20 30000 5000 16000

Kumbayau, Kec. Talawi Muara Kalaban, Silungkang Tumpuak Tangah, Kec. Talawi.

2. Hasil Inventarisasi kelompok Itik yang dilaksanakan didapat data sbb: No Kabupaten/Kota /Nama Kelompok KK/ Anggota Jml ternak (ekor) Alamat 1. Kabupaten Pasaman

- Aek Sigala-gala - Baidoun - Sederhana 30 28 11 8000 2850 1250 Padang Gelugur Sda

Janji Matogu, R. Lanai 2 Kabupaten 50 Kota

- Taram Nan Tujuah - Jaya sepakat - Harapan Kita

11 18 21

Tanjung Ateh, Taram Taram, Harau

Subarang Air, Batu Payung, Lareh 3 Kabupaten Pessel

- Baronjong Sakti - Padang Talang - Lembayung Sutera - Rezki Abadi - Maju Bersama - Jembatan Baru

26 11 11 38 30 18 898 290 250 1142 1800 320

Lubuak Aur,Talaok, Bayang Puluik-puluik, Bayang Utara Taratak, Sutera

Gurun Panjang, Lengayang Indrapura, Kec. Pancung Soal Pasar 60 BAB Tapan


(16)

- Budi Mulia - Harapan Makmur - Tabung Tani - Pondok Jaya - Sungai Garu

26 19 32 26 27

120 105 173 185 225

Padang Kajai, BAB Tapan Tanjung Pondok BAB Tapan Sei. Gambir, BAB Tapan Binjai. BAB Tapan Matepang, BAB Tapan

3. Pembinaan Kelompok

Pada pertemuan kelompok yang dihadiri dalam rangka pembinaan, anggota sepakat :

a. Untuk mngembangkan budidaya/penangkaran dengan mempedomani ketentuan yang ada (GFP dan GBP ternak ayam dan Itik).

b. Pengembangan penetasan Itik sebagai upaya memproduksi bibit.

B. Seksi Alat dan Mesin Peternakan (Alsinak)

Alsin (Alat dan Mesin) Khususnya untuk Peternakan dapat diartikan sebagai kegiatan Sarana Produksi Peternakan baik langsung maupun tidak langsung dalam proses peningkatan Produksi, untuk mempercepat operasionalisasi mengurangi keterlambatan kerja serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha. Selama ini penanganan alat dan mesin khususnya peternakan sangat lambat, tuntutan baik dari segi jumlah, mutu maupun standar belum terpenuhi sebagaimana mestinya.

Bagi usaha peternakan di Sumatera Barat alat dan mesin ini perlu dikembangkan untuk mengangkat peternakan rakyat menjadi usaha yang mampu memberi kesejahteraan bagi peternak. Diketahui bahwa alat dan mesin ini sifatnya Indivisible, sehingga ada kalanya kurang cocok untuk perorangan karena kurang dapat memenuhi skala ekonomi, akan tetapi dapat dimanfaatkan melalui kelompok. Dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh para peternak masih dapat ditingkatkan melalui Infroduksi alat dan mesin. Artinya nilai tambah dan produksifitasnya masih dapat ditingkatkan dengan sendirinya akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak pengguna alat dan mesin. Kesediaan pihak swasta ikut serta dalam pengembangan alat dan mesin peternakan perlu disambut dengan baik mengingat keterlibatan mereka baik produsen maupun konsumen sebagai pengguna alat dan mesin pada usahanya akan menentukan jenis alat atau mesin yangt akan dikembangkan.

Kegiatan Alat Dan Mesin Tahun 2007.

1. Melakukan Inventarisasi dan

Identifikasi alat dan mesin peternakan yang ada di Kabupaten/Kota di Sumatera Barat serta melakukan pembinaan dan monitoring.

Hasil kegiatan tersebut berupa Data Base alat dan mesin peternakan, yang meliputi : 1) Sapi Potong

 Chopper bagi kelompok ternak yang sudah ber skala ekonomi.

 Timbangan ternak dan pita ukur yang ada di pasar ternak maupun di kelompok ternak

 Peralatan IB.  Pembinaan RPH


(17)

2) Ayam Buras

Dengan adanya bantuan RRMC pada 5 Kab/Kota maka dibuat pabrik pakan mini yang dilengkap setiap unit dengan :

 Mesin giling pakan (Grinder)  Mesin pencampur (mixer)  Mesin Pengering (dryer)  Genset

 Mesin tetas

 Mesin pemotong Ayam (peralatan TPA) 3) Ayam Ras.

Khusus peternakan ayam ras di Sumatera Barat pemakaian alat dan mesin sudah cukup maju sesuai dengan kebutuhan dari usaha itu sendiri. Dinas hanya berfungsi membina dalam hal spesifikasi dan standarisasi yang sesuai dengan kemajuan dan kebutuhan setempat.

2. Pertemuan Identifikasi dan Pembinaan Alsinnak Pada Peternakan Rakyat

Dalam rangka memacu penggunaan alsinnak peternakan, kami juga melaksanakan pertemuan untuk aparatur pengelola alsin di daerah ( Kab/ Kota ). Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah Pertemuan Identifikasi dan Pembinaan Alsinnak Pada Peternakan Rakyat yang diadakan tanggal 10 September 2007 di Lokasi Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Tingkat Propinsi Sumatera Barat, bertempat di Pasar Ternak Sungai Sarik, Kec. VII Koto, Kab. Padang Pariaman. Jumlah peserta yang di minta 20 orang yang terdiri dari petugas pembina alsin di-18 Kabupaten/Kota. Sebagai Narasumber adalah Akademisi dari Perguruan Tinggi dan Praktisi Alsin dari bengkel Alsinnak.

Kegiaatan ini dimaksud untuk mensosialisasikan standart peralatan dan mesin yang baku untuk peternakan, dan beberapa peralatan lain yang akan disosialisasikan sehingga bengkel-bengkel yang ada dapat memproduksi, dinas dan Perguruan tinggi dapat memberikan prototipe standart, dan Dinas Peternakan sebagai fasilitator menjembatani kepada kelompok tani dalam bidang pemasaran.

3. Pengembangan Pemanfaatan Biogas dan Pupuk Organik

Dalam rangka sosialisasi BATAMAS ( Biogas Asal Ternak Beserta Masyarakat ) diadakan pertemuan Pengembangan Pemanfaatan Biogas dan Pupuk Organik yang diadakan di Hotel Inna Muara Padang, pada tanggal 26 s/d 28 November 2007 dengan peserta 30 orang aparatur pembina alsin di 18 Kab/ Kota di Sumatera Barat. Dimana acaranya terdiri dari :

1) Pertemuan di ruang tertutup

2) Kunjungan Lapangan ke proyek percontohan pemanfaatan Biogas dan Pupuk Organik yang dianggap berhasil di Kec. Lengayang Kab. Pesisir Selatan

Narasumber Pertemuan ini terdiri dari :

1) Narasumber dari Ditjen Ternak Ruminansia, Subdit Alat dan Mesin 2) Akademisi dari Universitas Andalas

3) Narasumber dari Kab. Pesisir Selatan


(18)

Tujuan dari kegiatan ini agar aparatur pembina alsin di daerah mampu mengaplikasikan Pemanfaatan dan Pengembangan Biogas dan Pupuk Organik di tegah masyarakat Kab/ Kotanya masing- masing dan tersosialisasikannya program BATAMAS di tengah masyasrakat sehingga tercipta kondisi peternakan yang lebih efisien, independen, dan mampu meningkatkan pendapatan peternak.

C. Seksi Pakan Ternak

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2007 antara lain :

1. Sosialisasi Analisa Bahan Pakan dan Penyusunan Ransum Ternak yang Baik .

Bertujuan untuk menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan aparatur atau petugas peternakan mengenai metoda menyusun ransum secara praktis berdasarkan bahan baku lokal yang ada di masing-masing Kabupaten Kota , dengan jumlah peserta 20 orang yang terdiri dari 19 orang dari Kab/Kota dan 1 orang dari UPTD BPPMT Disnak Sumbar.

Nara sumber pada kegiatan ini yaitu Prof.Dr.Ir. Lili Warli,M.Agr, Dosen Fakultas Peternakan Unand, yang memaparkan tentang Ketersediaan Bahan Baku Lokal (Sumbar) dan kandungan Nutrisinya Serta Teknik Penyusunan Ransum Berbasis Bahan Baku Lokal, Pemanfaatan Formulasi Pakan dengan menggunakan Bahan Baku Pakan Lokal oleh Bapak Ir. R Abdullah F Alim, MP (Tim Expert JICA Departemen Pertanian).

Peserta yang telah dilatih tersebut nantinya akan dapat membantu kelompok Tani Ternak yang ada di daerah masing-masing dalam menyusun ransum sesuai dengan kebutuhannya.

2. Diseminasi Pengolahan Limbah Jagung dan Coklat Sebahgai Pakan Ternak.

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menambah wawasan petugas Peternakan dengan mensosialisasikan dan mendemontrasikan cara/metoda pemanfaatan limbah buah coklat dan jagung sebagai bahan pakan yang berkualitas untuk ternak Ruminansia, dengan jumlah peserta 25 orang yang terdiri dari 19 orang dari Kab/Kota dan 6 orang dari Disnak Sumbar.

Narasumber pada kegiatan ini yaitu Bapak Ir. Mursyid Ma’sum Magr Kasubdit Pakan Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia yang menjabarkan tentang Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan serta Menerangkan Teknologi Tepat Guna dalam pengolahan limbah jagung dan coklat sebagai pakan ternak, Ir. Amrizal Anwar Kasubdin Budidaya Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat yang menjabarkan tentang Alternatif Sumber Pakan lokal di Sumatera Barat, dan Ir. Aryati Kasi Perbibitan Subdin Budidaya Dinas peternaka Propinsi Sumatera Barat yang menerangkan tentang Prosedur dan Tata cara Pengolahan Limbah Jagung dan Coklat sebagai Pakan Ternak.

Peserta yang telah ikut pada kegiatan ini nantinya akan dapat membantu kelompok Tani Ternak yang ada di daerah masing-masing dalam memanfaatkan limbah jagung dan coklat sebagai pakan ternak


(19)

3. Pemanfaatan Teknologi Diseminasi Pengolahan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menambah wawasan petugas Peternakan agar dapat mensosialisasikan kepada petani dan peternak untuk memanfaatkan limbah pertanian (jerami padi) sebagai pengganti hijauan pada saat musim kering atau pada saat hijauan susah didapat, dan untuk meningkatkan pengetahuan petugas tentang pakan alternatif selain hijauan, dengan jumlah peserta 25 orang yang terdiri dari 19 orang dari Kab/Kota yang menangani fungsi peternakan dan 6 orang dari Dinas peternkan Propinsi Sumatera Barat.

Narasumber pada kegiatan ini yaitu Ibuk DR. Mardiati Zain, MS dari Fakultas Peternakan Unand Padang yang menerangkan tentang Pemanfaatan by Produk Pertanian sebagai Pakan Ternak Ruminansia melalui Teknologi Pengolahan.

Peserta yang telah mengikuti pelatihan ini nantinya akan dapat membantu kelompok Tani Ternak yang ada di daerah masing-masing dalam memanfaatkan limbah pertanian (jerami padi) sebagai pakan ternak

4. Pelatihan Penyusunan Ransum Berbasis Bahan Baku Lokal

Tujuan dari Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan dan SDM petugas tentang bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai pakan alternatif dan tersedia di lapangan (lokasi), meningktakn keterampilan petugas dalam menyusun ransum yang efisien dengan menggunakan sistim formulasi ransum dengan komputer. Peserta yang ikut pada pelatihan ini berjumlah 25 orang terdiri dari 21 orang dari Kab/ Kota yang menangani fungsi Peternakan dan 4 orang dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat .

Nara sumber pada pelatihan ini yaitu Prof.Dr.Ir. Lili Warli,M.Agr, Dosen Fakultas Peternakan Unand, yang memaparkan tentang Peranan Pakan dan Komposisi Nilai Gizi Pakan

Peserta dapat mengefisienkan biaya ransum jika mau bekerja dan mengoperasionalkan komputer yang sudah diberikan sehingga ransum yang dibuat lebih efisien dan aplikatif bagi ternak sapi, kerbau, kambing dan domba.

5. Melaksanakan Pembinaan Pakan Ternak ke Kabupaten/Kota .

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain; Melihat potensi pakan hijauan dan konsentrat sebagai sumber bahan pakan lokal untuk dimanfaatkan secara optimal, serta secara sampling mengambil sampel pakan pabrikan maupun bahan baku pakan lokal untuk diuji kadar protein dan energi serta kandungan zat lainnya sesuai standart yang ditetapkan (SNI) dan dikirim ke laboratorium.

Untuk tahun 2007 telah dilakukan analisa sebanyak 15 sampel bahan baku pakan dan pakan ternak yang diambil di Lapangan melalui dana APBN, 20 sampel dari dana APBD Tahun 2007 dan 20 sampel bahan baku pakan dan pakan ternak dari dana ABT APBD Tahun 2007. Sampel tersebut diambil dari beberapa Poultry Shop dan peternak, kemudian sampel tersebut ada yang dianalisa di Laboratorium Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak di Bekasi, ada yang dianalisa di Laboratorium Fakultas Peternakan Unand Padang dan ada yang di analisa di Laboratorium Balai


(20)

Riset dan Standarisasi Departemen Perindustrian di Padang. Dari hasil analisa diperoleh bahwa untuk data ransum yang diaduk oleh peternak dan yang dijual di Poultri Shop secara umum telah sesuai standar yang ditetapkan.

D. Seksi Teknologi Peternakan

Seksi Tenologi berada dan bertanggung jawab kepada Sub Dinas Budidaya Dinas Peternakan, berdasarkan Perda Pemerintah Propinsi Sumatera Barat No. 5 Tahun 2001 dan SK. Gubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 20001 yang melaksanakan tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan Teknis Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Peternakan dengan uraian tugas sebagai berikut :

a. Mengumpulkan Data dan Bahan tentang Pengkajian dan Pengembangan Teknologi b. Menyiapkan bahan tentang Kebijakan pelaksanaan Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Peternakan

c. Menyiapkan pedoman Kebijakan pelaksanaan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Peternakan

d. Membuat Rencana dan Program kerja Seksi Teknologi

e. Melaksanakan Koordinasi dengan Unit Kerja terkait dalam Pelaksanaan kegiatan f. Menyiapkan bahan Kebijakan pelaksanaan Pengembangan serta Pendayagunaan

Teknologi

g. Melaksanakan pengetikan persuratan Seksi Teknologi

h. Menyusun Laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Teknologi i. Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Dalam mengaplikasikan kegiatan-kegiatan diatas, Seksi Teknologi dalam tahun 2007 melakukan kegiatan berupa pembinaan - pembinaan Teknologi baru dibidang peternakan yang berkoordinasi dengan seksi-seksi pada Sub Dinas Budidaya serta Pembinaan dan Monitoring pengaplikasian Teknologi Peternakan pada Dinas - Dinas yang menangani Fungsi Peternakan di Kabupaten dan Kota.

Untuk mengaplikasikan tugas-tugas tersebut, pada tahun 2007 Seksi Teknologi telah melakukan kegiatan-kegiatan antara lain :

1. Penelitian & Pengembangan Teknologi Peternakan Tepat Guna/ Aplikasi Teknologi Probiotik & Biogas

Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan Sumberdaya dan Wawasan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan dalam mengantisipasi dan mengatasi pencemaran lingkungan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah serta nilai ekonomis dari limbah.


(21)

Kegiatan Penelitian & Pengembangan Teknologi Peternakan Tepat Guna/ Aplikasi Teknologi Probiotik & Biogas berupa pengolahan Limbah Ternak asal RPH/ TPH ( Isi Rumen ) berfungsi sebagai :

a. Percepatan dalam Pembuatan Biogas b. Pembuatan Pupuk Organik

c. Pakan Ternak.

Pelaksanaan dari kegiatan tersebut diatas pada tanggal 1 – 2 Agustus 2007 bertempat di Inna Muara Hotel dengan Narasumber Pusat dan Daerah sebagai berikut :

a. Ir. Edi Aradial MM (Wakil Kepala Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat) b. Ir. Suhut Simamora, MS ( Bagian THT. Fakultas Peternakan IPB – Bogor ) c. Sriwahyuni A.Md, SE ( Bagian THT. Fakultas Peternakan IPB – Bogor ) d. Ir. Amrizal Anwar ( Kepala Sub Dinas Budidaya )

e. DR. Ir. Rusmana W. Ningrat, M.Rur.Sc ( Fak. Peternakan Unand – Padang ) f. Peserta berjumlah 20 orang terdiri dari Petugas yang Menangani Fungsi

Peternakan berasal dari Kabupaten/ Kota yang memiliki RPH/ TPH dan UPTD Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat diantaranya :

 Kabupaten Pesisir Selatan

 Kabupaten Tanah Datar

 Kota Padang

 Kota Solok

 Kota Payakumbuh

 Kota Pariaman

 Kota Bukittinggi

 Kota Padang Panjang

 Kota Sawahlunto

Materi yang dibahas pada pertemuan ini adalah :

 Kebijakan dan Arah Pembangunan Peternakan Tahun 2007

 Pengolahan Limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dengabn Teknologi Tepat Guna untuk Pengembangan Agribisnis.

 Teknologi Tepat Guna untuk menghasilkan Bahan Bakar Gas dan Pupuk Organik.

 Pemanfaatan Tekonologi Peternakan Tepat Guna di Propinsi Sumatera Barat

 Pemanfaatan Isi Rumen sebagai Pakan Ternak

Kegiatan ini dibiayai oleh dana APBD yang didukung oleh Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Peternakan TA. 2007 No. 2.01.03.24.01.5.2 dan Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat No. 050/ 061/ SK/ APBD – 2007 tanggal 9 April 2007 Hasil yang dicapai dari Kegiatan ini adalah:

a. Meningkatnya Sumberdaya dan Wawasan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan Kabupaten/ Kota dalam hal Penanganan Limbah Ternak/ Isi Rumen.


(22)

b. Meningkatnya manfaat, nilai tambah dan nilai ekonomis dari Limbah Ternak asal RPH/ TPH ( Isi Rumen ).

c. Berkurangnya pengeluaran dalam penyediaan Bahan Bakar dan Energi .

2. Workshop Aplikasi Teknologi Tepat Guna.

Kegiatan ini diarahkan pada pengenalan Teknologi Pembuatan Wafer/ Roti Sapi dan Amoniasi Kulit Coklat untuk Pakan Ternak dengan tujuan untuk meningkatkan Wawasan Petugas yang menangani fungsi peternakan Kabupaten/ Kota.

Dengan adanya Teknologi Pembuatan Wafer/ Roti Sapi akan dapat mempersingkat waktu dalam pemberian pakan ternak dan akan memudahkan dalam pengepakan, penyimpanan maupun dalam pengangkutan. Begitu halnya dengan Teknologi Pembuatan Amoniasi Kulit Coklat akan dapat meningkatkan nilai tambah dan nilai ekonomis dari limbah pertanian yang selama ini belum termanfaatkan secara nyata. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 – 6 Nopember 2007 bertempat di Inna Muara Hotel dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang berasal dari Petugas yang menangani Fungsi Peternakan Kabupaten/ Kota. Se Sumatera Barat dengan Narasumber Pusat maupun Daerah diantaranya :

a. Ir. Edwardi MM (Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat) b. Dr. M. Winugroho, APU ( Balitnak Ciawi – Bogor ).

c. Dr. Ir. Mardiati Zain, MS ( Fakultas Peternakan Unand – Padang).

d. Ir. Amrizal Anwar ( Sub Dinas Budidaya Dinas Peternakan Prop.Sum. Barat ) Dari beberapa narasumber diatas, materi yang diberikan dalam kegiatan Workshop Teknologi Tepat Guna adalah :

a. Agenda Strategis Pembangunan Peternakan Propinsi Sumatera Barat b. Faktor Penentu Pembuatan Wafer ( Roti Sapi )

c. Amoniasi Kulit Coklat untuk Pakan Ternak

d. Kebijakan Perbibitan Sumatera Barat dalam menghadapi Swasembada Daging 2010

Kegiatan ini dibiayai oleh dana APBN yang didukung oleh DIPA Satker Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat TA. 2007 No. 2.01.03.24.01.5.2 dan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat No. 050/ 052/ Kpts/ Pet – SB - 2007 tanggal 13 Agustus 2007. Hasil yang dicapai dari Kegiatan ini adalah:

a. Meningkatnya Sumberdaya dan Wawasan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan Kabupaten/ Kota dalam Pembuatan Wafer/ Roti Sapi dan Penanganan Limbah Coklat sebagai Pakan Ternak.


(23)

b. Termanfaat dan meningkatnya nilai tambah serta nilai ekonomis dari Limbah Pertanian ( Kulit Coklat ).

c. Efisiensinya waktu dalam pemberian pakan ternak.

3. Pembinaan dan Pemantauan Teknologi Tepat Guna ke Kabupaten/ Kota. Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan Teknologi Tepat Guna ke Kabupaten/ Kota dilakukan dengan peninjauan langsung ke Kabupaten dan Kota. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan Teknologi Peternakan yang telah disosialisasikan pada waktu sebelumnya dan apa permasalahan yang ada dilapangan sebagai penyebab tidak terrealisasinya penerapan Teknologi tersebut, serta memberikan arahan berupa pembinaan terhadap Petugas Peternakan dalam penerapan Teknologi Peternakan yang telah disosialisasikan.

Kegiatan ini dilaksanakan didukung oleh Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Peternakan TA. 2007 (APBD) dan DIPA Satker Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat TA. 2007 (APBN).

Hasil yang dicapai dari Kegiatan ini adalah:

a. Meningkatnya kesadaran peternak dalam penerapan Teknologi Peternakan yang telah disosialisasikan.

b. Termanfaatnya limbah untuk pemberian pakan ternak. c. Meningkatnya pendapatan petani peternak.


(1)

Tujuan dari kegiatan ini agar aparatur pembina alsin di daerah mampu mengaplikasikan Pemanfaatan dan Pengembangan Biogas dan Pupuk Organik di tegah masyarakat Kab/ Kotanya masing- masing dan tersosialisasikannya program BATAMAS di tengah masyasrakat sehingga tercipta kondisi peternakan yang lebih efisien, independen, dan mampu meningkatkan pendapatan peternak.

C. Seksi Pakan Ternak

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2007 antara lain :

1. Sosialisasi Analisa Bahan Pakan dan Penyusunan Ransum Ternak yang Baik .

Bertujuan untuk menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan aparatur atau petugas peternakan mengenai metoda menyusun ransum secara praktis berdasarkan bahan baku lokal yang ada di masing-masing Kabupaten Kota , dengan jumlah peserta 20 orang yang terdiri dari 19 orang dari Kab/Kota dan 1 orang dari UPTD BPPMT Disnak Sumbar.

Nara sumber pada kegiatan ini yaitu Prof.Dr.Ir. Lili Warli,M.Agr, Dosen Fakultas Peternakan Unand, yang memaparkan tentang Ketersediaan Bahan Baku Lokal (Sumbar) dan kandungan Nutrisinya Serta Teknik Penyusunan Ransum Berbasis Bahan Baku Lokal, Pemanfaatan Formulasi Pakan dengan menggunakan Bahan Baku Pakan Lokal oleh Bapak Ir. R Abdullah F Alim, MP (Tim Expert JICA Departemen Pertanian).

Peserta yang telah dilatih tersebut nantinya akan dapat membantu kelompok Tani Ternak yang ada di daerah masing-masing dalam menyusun ransum sesuai dengan kebutuhannya.

2. Diseminasi Pengolahan Limbah Jagung dan Coklat Sebahgai Pakan Ternak.

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menambah wawasan petugas Peternakan dengan mensosialisasikan dan mendemontrasikan cara/metoda pemanfaatan limbah buah coklat dan jagung sebagai bahan pakan yang berkualitas untuk ternak Ruminansia, dengan jumlah peserta 25 orang yang terdiri dari 19 orang dari Kab/Kota dan 6 orang dari Disnak Sumbar.

Narasumber pada kegiatan ini yaitu Bapak Ir. Mursyid Ma’sum Magr Kasubdit Pakan Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia yang menjabarkan tentang Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan serta Menerangkan Teknologi Tepat Guna dalam pengolahan limbah jagung dan coklat sebagai pakan ternak, Ir. Amrizal Anwar Kasubdin Budidaya Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat yang menjabarkan tentang Alternatif Sumber Pakan lokal di Sumatera Barat, dan Ir. Aryati Kasi Perbibitan Subdin Budidaya Dinas peternaka Propinsi Sumatera Barat yang menerangkan tentang Prosedur dan Tata cara Pengolahan Limbah Jagung dan Coklat sebagai Pakan Ternak.

Peserta yang telah ikut pada kegiatan ini nantinya akan dapat membantu kelompok Tani Ternak yang ada di daerah masing-masing dalam memanfaatkan limbah jagung dan coklat sebagai pakan ternak


(2)

3. Pemanfaatan Teknologi Diseminasi Pengolahan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menambah wawasan petugas Peternakan agar dapat mensosialisasikan kepada petani dan peternak untuk memanfaatkan limbah pertanian (jerami padi) sebagai pengganti hijauan pada saat musim kering atau pada saat hijauan susah didapat, dan untuk meningkatkan pengetahuan petugas tentang pakan alternatif selain hijauan, dengan jumlah peserta 25 orang yang terdiri dari 19 orang dari Kab/Kota yang menangani fungsi peternakan dan 6 orang dari Dinas peternkan Propinsi Sumatera Barat.

Narasumber pada kegiatan ini yaitu Ibuk DR. Mardiati Zain, MS dari Fakultas Peternakan Unand Padang yang menerangkan tentang Pemanfaatan by Produk Pertanian sebagai Pakan Ternak Ruminansia melalui Teknologi Pengolahan.

Peserta yang telah mengikuti pelatihan ini nantinya akan dapat membantu kelompok Tani Ternak yang ada di daerah masing-masing dalam memanfaatkan limbah pertanian (jerami padi) sebagai pakan ternak

4. Pelatihan Penyusunan Ransum Berbasis Bahan Baku Lokal

Tujuan dari Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan dan SDM petugas tentang bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai pakan alternatif dan tersedia di lapangan (lokasi), meningktakn keterampilan petugas dalam menyusun ransum yang efisien dengan menggunakan sistim formulasi ransum dengan komputer. Peserta yang ikut pada pelatihan ini berjumlah 25 orang terdiri dari 21 orang dari Kab/ Kota yang menangani fungsi Peternakan dan 4 orang dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat .

Nara sumber pada pelatihan ini yaitu Prof.Dr.Ir. Lili Warli,M.Agr, Dosen Fakultas Peternakan Unand, yang memaparkan tentang Peranan Pakan dan Komposisi Nilai Gizi Pakan

Peserta dapat mengefisienkan biaya ransum jika mau bekerja dan mengoperasionalkan komputer yang sudah diberikan sehingga ransum yang dibuat lebih efisien dan aplikatif bagi ternak sapi, kerbau, kambing dan domba.

5. Melaksanakan Pembinaan Pakan Ternak ke Kabupaten/Kota .

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain; Melihat potensi pakan hijauan dan konsentrat sebagai sumber bahan pakan lokal untuk dimanfaatkan secara optimal, serta secara sampling mengambil sampel pakan pabrikan maupun bahan baku pakan lokal untuk diuji kadar protein dan energi serta kandungan zat lainnya sesuai standart yang ditetapkan (SNI) dan dikirim ke laboratorium.

Untuk tahun 2007 telah dilakukan analisa sebanyak 15 sampel bahan baku pakan dan pakan ternak yang diambil di Lapangan melalui dana APBN, 20 sampel dari dana APBD Tahun 2007 dan 20 sampel bahan baku pakan dan pakan ternak dari dana ABT APBD Tahun 2007. Sampel tersebut diambil dari beberapa Poultry Shop dan peternak, kemudian sampel tersebut ada yang dianalisa di Laboratorium Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak di Bekasi, ada yang dianalisa di Laboratorium Fakultas Peternakan Unand Padang dan ada yang di analisa di Laboratorium Balai


(3)

Riset dan Standarisasi Departemen Perindustrian di Padang. Dari hasil analisa diperoleh bahwa untuk data ransum yang diaduk oleh peternak dan yang dijual di Poultri Shop secara umum telah sesuai standar yang ditetapkan.

D. Seksi Teknologi Peternakan

Seksi Tenologi berada dan bertanggung jawab kepada Sub Dinas Budidaya Dinas Peternakan, berdasarkan Perda Pemerintah Propinsi Sumatera Barat No. 5 Tahun 2001 dan SK. Gubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 20001 yang melaksanakan tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan Teknis Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Peternakan dengan uraian tugas sebagai berikut :

a. Mengumpulkan Data dan Bahan tentang Pengkajian dan Pengembangan Teknologi b. Menyiapkan bahan tentang Kebijakan pelaksanaan Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Peternakan

c. Menyiapkan pedoman Kebijakan pelaksanaan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Peternakan

d. Membuat Rencana dan Program kerja Seksi Teknologi

e. Melaksanakan Koordinasi dengan Unit Kerja terkait dalam Pelaksanaan kegiatan f. Menyiapkan bahan Kebijakan pelaksanaan Pengembangan serta Pendayagunaan

Teknologi

g. Melaksanakan pengetikan persuratan Seksi Teknologi

h. Menyusun Laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Teknologi i. Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Dalam mengaplikasikan kegiatan-kegiatan diatas, Seksi Teknologi dalam tahun 2007 melakukan kegiatan berupa pembinaan - pembinaan Teknologi baru dibidang peternakan yang berkoordinasi dengan seksi-seksi pada Sub Dinas Budidaya serta Pembinaan dan Monitoring pengaplikasian Teknologi Peternakan pada Dinas - Dinas yang menangani Fungsi Peternakan di Kabupaten dan Kota.

Untuk mengaplikasikan tugas-tugas tersebut, pada tahun 2007 Seksi Teknologi telah melakukan kegiatan-kegiatan antara lain :

1. Penelitian & Pengembangan Teknologi Peternakan Tepat Guna/ Aplikasi Teknologi Probiotik & Biogas

Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan Sumberdaya dan Wawasan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan dalam mengantisipasi dan mengatasi pencemaran lingkungan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah serta nilai ekonomis dari limbah.


(4)

Kegiatan Penelitian & Pengembangan Teknologi Peternakan Tepat Guna/ Aplikasi Teknologi Probiotik & Biogas berupa pengolahan Limbah Ternak asal RPH/ TPH ( Isi Rumen ) berfungsi sebagai :

a. Percepatan dalam Pembuatan Biogas b. Pembuatan Pupuk Organik

c. Pakan Ternak.

Pelaksanaan dari kegiatan tersebut diatas pada tanggal 1 – 2 Agustus 2007 bertempat di Inna Muara Hotel dengan Narasumber Pusat dan Daerah sebagai berikut :

a. Ir. Edi Aradial MM (Wakil Kepala Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat) b. Ir. Suhut Simamora, MS ( Bagian THT. Fakultas Peternakan IPB – Bogor ) c. Sriwahyuni A.Md, SE ( Bagian THT. Fakultas Peternakan IPB – Bogor ) d. Ir. Amrizal Anwar ( Kepala Sub Dinas Budidaya )

e. DR. Ir. Rusmana W. Ningrat, M.Rur.Sc ( Fak. Peternakan Unand – Padang ) f. Peserta berjumlah 20 orang terdiri dari Petugas yang Menangani Fungsi

Peternakan berasal dari Kabupaten/ Kota yang memiliki RPH/ TPH dan UPTD Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat diantaranya :

 Kabupaten Pesisir Selatan  Kabupaten Tanah Datar  Kota Padang

 Kota Solok

 Kota Payakumbuh  Kota Pariaman  Kota Bukittinggi  Kota Padang Panjang  Kota Sawahlunto

Materi yang dibahas pada pertemuan ini adalah :

 Kebijakan dan Arah Pembangunan Peternakan Tahun 2007

 Pengolahan Limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dengabn Teknologi Tepat Guna untuk Pengembangan Agribisnis.

 Teknologi Tepat Guna untuk menghasilkan Bahan Bakar Gas dan Pupuk Organik.

 Pemanfaatan Tekonologi Peternakan Tepat Guna di Propinsi Sumatera Barat  Pemanfaatan Isi Rumen sebagai Pakan Ternak

Kegiatan ini dibiayai oleh dana APBD yang didukung oleh Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Peternakan TA. 2007 No. 2.01.03.24.01.5.2 dan Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat No. 050/ 061/ SK/ APBD – 2007 tanggal 9 April 2007 Hasil yang dicapai dari Kegiatan ini adalah:

a. Meningkatnya Sumberdaya dan Wawasan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan Kabupaten/ Kota dalam hal Penanganan Limbah Ternak/ Isi Rumen.


(5)

b. Meningkatnya manfaat, nilai tambah dan nilai ekonomis dari Limbah Ternak asal RPH/ TPH ( Isi Rumen ).

c. Berkurangnya pengeluaran dalam penyediaan Bahan Bakar dan Energi .

2. Workshop Aplikasi Teknologi Tepat Guna.

Kegiatan ini diarahkan pada pengenalan Teknologi Pembuatan Wafer/ Roti Sapi dan Amoniasi Kulit Coklat untuk Pakan Ternak dengan tujuan untuk meningkatkan Wawasan Petugas yang menangani fungsi peternakan Kabupaten/ Kota.

Dengan adanya Teknologi Pembuatan Wafer/ Roti Sapi akan dapat mempersingkat waktu dalam pemberian pakan ternak dan akan memudahkan dalam pengepakan, penyimpanan maupun dalam pengangkutan. Begitu halnya dengan Teknologi Pembuatan Amoniasi Kulit Coklat akan dapat meningkatkan nilai tambah dan nilai ekonomis dari limbah pertanian yang selama ini belum termanfaatkan secara nyata. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 – 6 Nopember 2007 bertempat di Inna Muara Hotel dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang berasal dari Petugas yang menangani Fungsi Peternakan Kabupaten/ Kota. Se Sumatera Barat dengan Narasumber Pusat maupun Daerah diantaranya :

a. Ir. Edwardi MM (Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat) b. Dr. M. Winugroho, APU ( Balitnak Ciawi – Bogor ).

c. Dr. Ir. Mardiati Zain, MS ( Fakultas Peternakan Unand – Padang).

d. Ir. Amrizal Anwar ( Sub Dinas Budidaya Dinas Peternakan Prop.Sum. Barat ) Dari beberapa narasumber diatas, materi yang diberikan dalam kegiatan Workshop Teknologi Tepat Guna adalah :

a. Agenda Strategis Pembangunan Peternakan Propinsi Sumatera Barat b. Faktor Penentu Pembuatan Wafer ( Roti Sapi )

c. Amoniasi Kulit Coklat untuk Pakan Ternak

d. Kebijakan Perbibitan Sumatera Barat dalam menghadapi Swasembada Daging 2010

Kegiatan ini dibiayai oleh dana APBN yang didukung oleh DIPA Satker Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat TA. 2007 No. 2.01.03.24.01.5.2 dan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat No. 050/ 052/ Kpts/ Pet – SB - 2007 tanggal 13 Agustus 2007. Hasil yang dicapai dari Kegiatan ini adalah:

a. Meningkatnya Sumberdaya dan Wawasan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan Kabupaten/ Kota dalam Pembuatan Wafer/ Roti Sapi dan Penanganan Limbah Coklat sebagai Pakan Ternak.


(6)

b. Termanfaat dan meningkatnya nilai tambah serta nilai ekonomis dari Limbah Pertanian ( Kulit Coklat ).

c. Efisiensinya waktu dalam pemberian pakan ternak.

3. Pembinaan dan Pemantauan Teknologi Tepat Guna ke Kabupaten/ Kota. Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan Teknologi Tepat Guna ke Kabupaten/ Kota dilakukan dengan peninjauan langsung ke Kabupaten dan Kota. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan Teknologi Peternakan yang telah disosialisasikan pada waktu sebelumnya dan apa permasalahan yang ada dilapangan sebagai penyebab tidak terrealisasinya penerapan Teknologi tersebut, serta memberikan arahan berupa pembinaan terhadap Petugas Peternakan dalam penerapan Teknologi Peternakan yang telah disosialisasikan.

Kegiatan ini dilaksanakan didukung oleh Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Peternakan TA. 2007 (APBD) dan DIPA Satker Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat TA. 2007 (APBN).

Hasil yang dicapai dari Kegiatan ini adalah:

a. Meningkatnya kesadaran peternak dalam penerapan Teknologi Peternakan yang telah disosialisasikan.

b. Termanfaatnya limbah untuk pemberian pakan ternak. c. Meningkatnya pendapatan petani peternak.