Perundingan di Hooge Veluwe
6. Perundingan Renville
Perbedaan penafsiran mengenai isi Perundingan Linggajati semakin memuncak dan akhirnya Belanda melakukan Agresi Militer pertama terhadap Indonesia pada tanggal 21 Juli 1947. Atas prakasa Komisi Tiga Negara KTN, maka berhasil dipertemukan antara pihak Indonesia dengan Belanda dalam sebuah perundingan. Perundingan ini dilakukan di atas kapal pengangkut pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat “USS Renville” yang sedang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Sumber: 30 tahun Indonesia Merdeka 1, PT TiraPustaka, 1983,hlm.119. Gb.3.14 Gedung tempat perundingan di Linggajati, Selatan Cirebon, pada bulan November 1946 Palembang Medan Batavia Bandung Semarang Surabaya Singapura LAUT JAWA P. BANGKA Pontianak P. MADURA Selat Malaka Selat Karimata Samarinda Selat Makassar Tarakan SAMUDRA PASIFIK P. HALMAHERA P. SERAM LAUT BANDA Holandia P. TIMOR Kupang Makasar P.SUMBAWA P.FLORES LAUT CINA SELATAN SAMUDRA HINDIA Wilayah Indonesia Yogyakarta P.BALI P. LOMBOK Cirebon Batavia IPS SMPMTs Kelas IX 6 1 Perundingan Renville ini dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 di mana pihak Indonesia mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin, sedangkan pihak Belanda dipimpin oleh R. Abdulkadir Widjojoatmodjo, seorang Indonesia yang memihak Belanda. Hasil perundingan Renville baru ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 yang intinya sebagai berikut. 1 Pemerintah RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas Hindia Belanda sampai pada waktu yang ditetapkan oleh Kerajaan Belanda untuk mengakui Negara Indonesia Serikat NIS. 2 Akan diadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah berbagai penduduk di daerah-daerah Jawa, Madura, dan Sumatera menginginkan daerahnya bergabung dengan RI atau negara bagian lain dari Negara Indonesia Serikat. 3 Tiap negara bagian berhak tinggal di luar NIS atau menyelenggarakan hubungan khusus dengan NIS atau dengan Nederland. Akibat dari perundingan Renville ini wilayah Republik Indonesia yang meliputi Jawa, Madura, dan Sumatera menjadi lebih sempit lagi. Akan tetapi, RI bersedia menandatangani perjanjian ini karena beberapa alasan di antaranya adalah karena persediaan amunisi perang semakin menipis sehingga kalau menolak berarti belanda akan menyerang lebih hebat. Di samping itu juga tidak adanya jaminan bahwa Dewan Keamanan PBB dapat menolong serta RI yakin bahwa pemungutan suara akan dimenangkan pihak Indonesia. Sumber: Atlas Sejarah, PT Pembina Peraga, 1994, hlm.39. Gb. 3.17 Peta wilayah Indonesia berdasarkan Perundingan Renville. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1, PT Tira Pustaka, 1983,hlm.l57. Gb.3.16 Kapal USS Renville yang digunakan sebagai tempat perundingan lndonesia-Belanda yang menghasilkan ”peljanjian Renville”. Palembang Singapura LAUT JAWA P. BANGKA Pontianak P. MADURA Medan Selat Malaka Selat Karimata Samarinda Selat Makassar Tarakan SAMUDRA PASIFIK P. HALMAHERA P. SERAM LAUT BANDA Holandia P. TIMOR Kupang Makasar P.SUMBAWA P.FLORES LAUT CINA SELATAN SAMUDRA HINDIA Wilayah Indonesia Yogyakarta Semarang Surabaya P.BALI P. LOMBOK Cirebon Batavia BandungParts
» Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Pendapatan Perkapita Jumlah Penduduk Miskin
» Tingkat Pengangguran Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
» Angka Melek Huruf Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Negara Maju Negara Berkembang
» Sebab-Sebab Umum Terjadinya Perang Dunia II Sebab Khusus Terjadinya Perang Dunia II
» Medan Eropa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Medan Afrika Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Medan Asia Pasifik Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Bidang Politik Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Bidang Ekonomi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Bidang Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Bidang Kerohanian Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Sistem Pemerintahan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang
» Perjuangan Melalui Organisasi Bikinan Jepang
» Kedatangan Tentara Sekutu Diboncengi oleh NICA
» Kedatangan Belanda NICA Berupaya untuk Menegakkan Kembali Kekuasaannya di Indonesia
» Peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Peranan Konferensi Asia dan Resolusi Dewan Keamanan PBB
» Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pada Waktu Agresi Militer Belanda Pertama
» Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pada Waktu Agresi Militer Belanda Kedua
» Pertemuan Soekarno-Van Mook Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Pertemuan Sjahrir-Van Mook Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Perundingan Sjahrir - Van Mook
» Perundingan Linggajati Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Perundingan Renville Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Persetujuan Roem-Royen Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Pertempuran Surabaya Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Pertempuran Ambarawa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Pertempuran Medan Area dan Sekitarnya
» Bandung Lautan Api Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Puputan Margarana Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Peristiwa Westerling di Makassar
» Hubungan Pusat-Daerah Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Persaingan Golongan Agama dan Nasionalis
» Perubahan Evolusi dan Revolusi
» Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki
» Perubahan dari dalam Masyarakat
» Perubahan dari Luar Masyarakat
» Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
» Pengertian Modernisasi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Pengertian Globalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Sejarah Uang Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Jenis-Jenis Uang Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Pengertian Bursa Valuta Asing
» Pengguna Jasa Bursa Valuta Asing
» Fungsi Pasar Valuta Asing Pengertian Perdagangan Internasional
» Penyebab Timbulnya Perdagangan Internasional
» Faktor-Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
» Perbedaan Perdagangan dalam Negeri dan Luar Negeri
» Letak, Luas, dan Batas Keadaan Iklim
» Tanah Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Tambang Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Suku Bangsa di Kawasan Asia Tenggara Jumlah Penduduk di Kawasan Asia Tenggara
» Thailand Muangthai Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Filipina Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Singapura Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Brunei Darussalam Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Timor Leste Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Samudra Hindia Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Samudra Pasifik Samudra Atlantik
» Samudra ArktikArtika Benua Asia
» Benua Amerika Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Benua Afrika Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Benua Eropa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Pemberontakan DI TII di Jawa Barat
» Pemberontakan DITII di Jawa Tengah
» Pemberontakan DI TII di Sulawesi Selatan
» Surat Perintah Sebelas Maret
» Sidang Umum MPRS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Nawaksara Politik Luar Negeri
» Pemilihan Umum Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Sidang MPR Tahun 1973 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Latar Belakang Diselenggarakannya Konferensi Asia- Afrika
» Sejarah Terwujudnya Konferensi Asia-Afrika
» Tujuan Konferensi Asia-Afrika Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Pokok-Pokok Agenda Pembicaraan KAA
» Negara-Negara yang Hadir dalam KAA
» Hasil-Hasil Konferensi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Pengaruh Konferensi Asia – Afrika
» Peranan Indonesia dalam Konferensi Asia - Afrika
» Latar Belakang Terbentuknya ASEAN
» Sejarah Berdirinya ASEAN Tujuan ASEAN
» Peranan Indonesia dalam ASEAN
» Proses Terbentuknya PBB Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP MTs
» Keanggotaan PBB Susunan Keanggotaan dan Tugas Badan-Badan PBB
» Perkembangan Hubungan antara RI dengan PBB
» Peran Indonesia terhadap PBB
» Latar Belakang Berdirinya GNB Tujuan Gerakan Non Blok
» Pengaruh dari Gerakan Non Blok
» Peranan Indonesia dalam Gerakan Non Blok
» Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional
» Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional
» Organisasi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Internasional
» Dampak Kerja Sama Ekonomi Internasional Bagi Indonesia
Show more