Tempat Ibadah Umat Khonghucu
115
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Kong Miao bersama-sama dengan Kong Fu tempat tinggal keturunan Nabi Kongzi dan Kong Lin taman makam Nabi
Kongzi dan keturunannya dikenal dengan “Tiga Kong” dan merupakan warisan sejarah dunia yang dilindungi oleh UNESCO.
Di dalam “Tiga Kong” tersebut terdapat 460 balairung, aula, altar dan pavilion, 54 buah pintu gapura dan 1.200 pohon
berusia ribuan tahun serta prasasti tulis bersejarah sebanyak lebih dari 2.000 buah.
Konon istilah kelenteng berasal dari bahasa Hokkian yakni
Kauw Lang Teng; yang artinya Kauw = ajaranagama; Lang = orang; Teng = tempat. Jadi kelenteng mengandung arti
tempat bagi orang yang beragama. Istilah Kauw Lang Teng inilah yang akhirnya menjadi kelenteng. Hal ini sama dengan
istilah tofu menjadi tahu.
Di dalam lembaga agama Khonghucu dikenal adanya kelembagaan Jing Tian Zun Zu satya beriman kepada Tuhan,
dan berdoa memuliakan arwah leluhur. Hal ini dilandasi oleh semangat berbakti Xiao Si memuliakan hubungan dengan
ayah-bunda. Sebaliknya menjadi kewajiban setiap orang tua untuk penuh kasih mendidik dan menyayangi anak-anaknya. Di
dalam budaya religius Ru Jiao agama Khonghucu diajarkan adanya Lima Hubungan Kemasyarakatan Wu Lun yang
dikenal juga sebagai Lima Jalan Suci Bermasyarakat Wu Da Dao. Kelima hal hubungan itu meliputi:
1. Jun Chen = hubungan Jalan Suci antara atasan jun
dengan bawahan chen 2. Fu Zi
= hubungan Jalan Suci antara Orang tua dan anak fumu dengan anak haizi
3. Fu Fu = hubungan Jalan Suci antara suami dengan istri fu
4. Xiong Di = hubungan Jalan Suci antara kakak xiong, jie dengan adik di, mei
5. Peng You = hubungan Jalan Suci antara kawan peng dengan sahabat you
Sebagai tuntunan atau pedoman di dalam mejalankan Lima Perkara itu dikenal dengan Tiga Pusaka San Da De, yaitu: Zhi,
Ren, Yong.
116
Buku Guru Kelas VII SMP
Tuntunan ibadah Ru-Khonghucu dimulai di dalam keluarga pemeluknya, ayah bunda adalah sebagai pembina rohani bagi
putera puterinya. Barulah kemudian dikembangkan secara sosial religius di rumah-rumah ibadah.
Jadi tuntunan ibadah umat Khonghucu dimulai dari dalam keluarga. Ayah-bunda adalah sebagai pembina rohani bagi
putera-puterinya. Barulah kemudian dikembangkan secara sosial religius di rumah-rumah ibadah.