Tingkat Kecakapan Vokasional dalam Pelatihan Memasak pada Peserta

Simiati Nurwakhidin, 2016 PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pemilihan bahan baku dan teknik pengolahan bahan, teknik penyelesaian dan menghias puding, teknik penyimpanan.

2. Tingkat Kecakapan Vokasional dalam Pelatihan Memasak pada Peserta

Didik SMP Terbuka Bakti Bangsa Bandung Melihat dari aspek keterampilan memasak yang diperoleh peserta didik tentang penjelasan dessert, jenis-jenis dessert , penjelasan puding agar peserta didik mengetahui tips dan trik membuat puding, bahan utama pembuatan puding, bahan tambahhan puding dan variasi pembuatan puding dalam bentuk resep puding dari bahan yang berbeda dan mudah dicari oleh peserta didik yaitu puding cokelat saus vanila, puding wortel, puding ubi ungu, puding anggur, puding kelapa. Untuk mempermudah pemahaman peserta didik pada saat praktek dibuat tahapan dalam bentuk resep kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat mengolah resep dengan baik dengan pendampingan dalam hal mengolah bahan seperti teknik dalam mengatur waktu mengolah resep. Peserta didik ditekankan untuk menghasilkan produk karena sejalan dengan evaluasi program yaitu penilaian produk dalam hal ini pembuatan produk masak akan terlihat hasilnya ketika peserta didik menghasilkan produk. Peserta didik diberikan gambaran pada saat mereka lulus akan menghadapi dua pilihan yaitu lanjut ke jenjang pendidikan berikutnya atau berhenti karena keterbatasan ekonomi dan lainnya sehinggga peserta diarahkan untuk bertahan hidup denan cara memanfaatkan keterampilan berbisnis kuliner dan diberikan cara pemasaran hasil produk. Keterampilan memasak merupakan contoh pendidikan kecakapan hidup khususnya kecakapan vokasional. Pendidikan yang sengaja direncanakan untuk membekali peserta didik dengan bidang kejuruan, Memasak merupakan keterampilan yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meninjau kembali kepada teori dan kondisi di lapangan terdapat kesesuaian perilaku yang dapat diamati dan diukur yang menunjukkan apakah seseorang memiliki suatu kecakapan dan sampai pada tingkatan apa. Indikator mengukur pengetahuan, nilai, sikap, dan kecakapan yang ditunjukkan siswa yang menunjukkan bahwa siswa tersebut telah menyerap suatu kompetensi, atau dalam proses menyerap suatu kompetensi. Simiati Nurwakhidin, 2016 PENERAPAN PROGRAM PEND IDIKAN KECAKAPAN HID UP MELALUI PELATIHAN MEMASAK D ALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN VOKASIONAL PESERTA D IDIK DI SMP TERBUKA BAKTI BANGSA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada aspek impilkasi dengan konsep implikasi pembelajaran kecapakan hidup lebih menekankan kepada pembelajaran kontekstual, yaitu adanya keterkaitan antara kehidupan nyata dengan lingkungan dan pengalaman peserta didik. Peserta didik langsung terlibat dengan lingkungannya sehingga proses dan hasil pembelajaran melalui berbuat. Pengelolaan kelas lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan dengan memanfaatkan sarana dan media yang mendukung. Pendidikan kecakapan hidup bukan sebagai mata pelajaran melainkan bagian dari materi pendidikan yang terintegrasi dalam mata pelajaran. Aspek yang dipantau untuk dapat melihat tingkat kecakapan vokasional setelah program pendidikan kecakapa hidup melalui pelatihan memasak yaitu pelaksanaan Program : program , proses pelaksanaan program, hasil yang telah dicapai.Peningkatan dalam kecakapan vokasional dilihat dari peserta didik dapat memvariasikan keterampilannya dan penerapan yaitu dapat menerapkan keterampilan yang telah diperoleh, dengan cara : bekerja mandiri baik secara individual atau kelompok, diterapkan keterampilan setelah kegiatan, bermanfaat bagi lembagainstitusi dan masyarakat

3. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukug dari Pelaksanaann Program