68
Ginanjar Tawaqal, 2012 Pengaruh Ketidakamanan Kerja Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Etos Kerja
Karyawan Pada Departemen Embroidery PT. Kewalram Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
BAB III OBJEK dan METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh dari kompetensi sumber daya manusia dan ketidakamanan kerja job insecurity terhadap etos kerja pekerja PT.
Kewalram khususnya pekerja Departemen Embroidery bordir. Adapun yang
menjadi objek penelitiannya sebagai Variabel Bebas X Independent Variabel yaitu ketidakamanan kerja job insecurity X1, yakni dengan dimensi tingkat
ancaman yang dirasakan karyawan mengenai aspek-aspek pekerjaan, arti penting pekerjaan, tingkat ancaman yang kemungkinan terjadi mempengaruhi
keseluruhan kerja individu dan tingkat kepentingan yang dirasakan individu mengenai potensi setiap peristiwa tersebut.
Sedangkan variabel bebas ke-2 kompetensi sumber daya X2 dengan
dimensi Skill, Knowledge, Self-concept, Self Image, Trait, dan Motive.
Variabel terikatnya Y Dependent Variabel adalah Etos Kerja Y PT. Kewalram,
yakni berdasarkan dimensi kerja keras, produktivitas, kedisiplinan efektivitas dan efisiensi, rasa bangga terhadap profesi, loyalitas ,orientasi pada
kesejahteraan, orientasi pada karir, dan berjiwa pemimpin. Objek yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah karyawan
Kontrak Departemen Embroidery PT. Kewalram. Etos kerja Departemen ini
69
Ginanjar Tawaqal, 2012 Pengaruh Ketidakamanan Kerja Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Etos Kerja
Karyawan Pada Departemen Embroidery PT. Kewalram Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
disinyalir merupakan yang terendah dibandingkan departemen-departemen lainnya.
3.2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua buah metode yakni metode penelitian surve deskriptif dan metode verifikatif. Menurut M. Nazir 1995 : 28 bahwa
“Metode survey yaitu penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan untuk mencar
i keterangan secara faktual”. Nana Sudjana 1998 : 54 Mengemukakan bahwa :
“Metode Pendekatan Deskriptif adalah metode yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat
sekarang. Dimana tujuannya untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlakunya proses riset”.
Secara lebih jelas Winamo Surachmad 1998 : 140 mengemukakan bahwa metode deskriptif mempunyai ciri-ciri :
1. Merumuskan diri pada masalah-masalah yang ada pada masa sekarang
atau pada masalah-masalah yang aktual. 2.
Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa.
Sedangkan untuk memperjelas hubungan antar aspek yang diamati, penelitian ini juga menggunakan jenis penelitian verifikatif. Penelitian verifikatif
ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan guna memprediksi dan menjelaskan hubungan atau
pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya.
70
Ginanjar Tawaqal, 2012 Pengaruh Ketidakamanan Kerja Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Etos Kerja
Karyawan Pada Departemen Embroidery PT. Kewalram Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Dalam hal ini penulis menggunakan penelitian verifikatif dengan tujuan untuk mengetahui :
“Pengaruh ketidakamanan kerja job insecurity dan kompetensi sumber daya manusia terhadap etos kerja PT. Kewalram khususnya Departemen Embroidery
Bordir .“
Berdasarkan jenis penelitiannya yaiti deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah explanatory survey,
sebagaimana simpulan Cooper dan Pamela 2003:13, Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi 1995:3 explanatory survey terbukti mampu dengan baik
menjelaskan hubungan antar aspek yang diamati dan bukan hanya sekedar descriptive, sedangkan bentuk penelitian verifikatif menurut Moh. Nazir
1988:63 digunakan untuk menguji hipotesis yang menggunakan perhitungan- perhitungan statistik.
3.2.2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana struktur, dan strategi. Sebagai rencana dan struktur, desain penelitian merupakan perencanaan penelitian, yaitu
penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran pengaruh antar variabel, perumusan
hipotesis sampai rancangan analisis data. Sebagai strategi, desain penelitian merupakan penjelasan rinci tentang apa yang akan dilakukan peneliti dalam
rangka pelaksanaan penelitian. Nazir 2003:99 mengatakan bahwa :desain penelitian harus mengikuti metode penelitian”. Sementara Kerlinger 1990:484
mengemukakan bahwa “desain penelitian dibuat untuk menjadikan peneliti
71
Ginanjar Tawaqal, 2012 Pengaruh Ketidakamanan Kerja Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Etos Kerja
Karyawan Pada Departemen Embroidery PT. Kewalram Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
mampu menjawab pertanyaan penelitian dengan sevalid, seobjektif, setepat dan sehemat mungkin jadi dalam melakukan penelitian ini, selain menyusun kerangka
pikir juga harus dibentuk suatu desain penelitian atau kerangka kerja yang berfungsi sebagai penuntun dan panduan alur pikir agar tidak keluar dari tema
penelitian. Kerangka pikir yang sudah penulis buat haruslah dinyatakan dalam kerangka kerja agar dalam melaksanakan penelitian ini penulis dapat bekerja
secara runtut. Adapun kerangka kerja atau desain penelitian tersebut tertuang pada bagan 3.1. di bawah ini :
Bagan 3.1 Kerangka kerja Penelitian Pengaruh Ketidakamanan kerja
Job Insecurity dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Etos Kerja
Identifikasi Masalah :
Survey dan observasi ke perusahaan
.
Fakta di PT.Kewalram: Menurunya etos kerja
yang diindikasikan tingginya tingkat
turnover dan Absensi AnalisiTeori etos
kerja, Job Insecurity dan Kompetensi
Sumber Daya Manusia
Hipotesis
Tingginya rendahnya Etos Kerja yang disinyalir diakibatkan oleh tingginya tingkat Job Insecurity dan
rendahnya Kompetensi Sumberdaya Manusia
Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Pengumpulan Data
Kesimpulan
72
Ginanjar Tawaqal, 2012 Pengaruh Ketidakamanan Kerja Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Etos Kerja
Karyawan Pada Departemen Embroidery PT. Kewalram Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini sendiri menguji tingkat
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Oleh karena itu, desain penelitiannya bersifat kausal. Selain itu, penelitian ini adalah penelitian
kasus dan penelitian lapangan.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional
variabel adalah
unsur penelitian
yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel atau dapat
dikatakan semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel Zainuddin dalam Widyantoro, 1999:54. Definisi operasional
variabel berisikan indikator-indikator dari suatu variabel, yang memungkinkan peneliti mcngumpulkan data yang relevan untuk variabel tersebut. Dalam
penelitian ini, definisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut:
73
Ginanjar Tawaqal, 2012 Pengaruh Ketidakamanan Kerja Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Etos Kerja
Karyawan Pada Departemen Embroidery PT. Kewalram Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Konsep
Dimensi Indikator
Skala No
Item
KETIDAKA MANAN
KERJA JOB
INSECURITY X1
Kondisi psikologis
seseorang karyawan
yang menunjukkan
rasa bingung atau merasa
tidak aman dikarenakan
kondisi lingkungan
yang berubah-ubah
perceived impermananc
e. Smithson dan Lewis
2000: hal 680-683
1. Tingkat ancaman yang
dirasakan karyawan
mengenai aspek-aspek
pekerjaan
Tingkat ancaman akan diberhentikan
secara
tiba-tiba
Kekhawatiran akan
dipecat jika melanggar suatu
aturan
perusahaan
Tingkat ancaman
terjadinya pengurangan kompensasi
Ordinal 1
2, 3
4
2. Arti penting pekerjaan
Tingkat kekhawatiran dipecat
akan dapat
menganggu kehidupan pribadi
maupun sosialnya
Tingkat kekhawatiran kehilangan
pekerjaan akan
mempengaruhi harkat dan martabatnya
Ordinal
5, 6
7
3. Tingkat ancaman yang
kemungkinan terjadi
mempengaruhi keseluruhan
kerja individu.
Tingkat ancaman
kehilangan pekerjaan
yang berasal
dari lingkungan
internal
perusahaan.
Tingkat ancaman
kehilangan pekerjaan
yang berasal
lingkungan eksternal
perusahaan
Ordinal 8,9
10, 11
74
Ginanjar Tawaqal, 2012 Pengaruh Ketidakamanan Kerja Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Etos Kerja
Karyawan Pada Departemen Embroidery PT. Kewalram Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
4. Tingkat kepentingan
yang dirasakan individu
mengenai
potensi setiap peristiwa
tersebut. Tingkat kekhawatiran
tidak akan ada promosi diangkat
jadi karyawan tetap
Ordinal 12
,
KOMPETENSI SUMBER DAYA
MANUSIA X2
Kompetensi adalah
karakteristik dasar
dari seseorang
yang memungkink
an mereka
mengeluarka n
kinerja superior
dalam pekerjaannya
. Boulter, Dalziel dan
Hill, 1996
1. Skill Kemampuan
Tingkat kesesuaian
keahlian yang dimiliki dengan jenis pekerjaan
yang dikerjakan.
Tingkat adaptasi terhadap pekerjaan yang sekarang
dilakukan. Tingkat
kemampuan menyelesaikan pekerjaan
yang diberikan
Ordinal 1
2
3
2. Self Image pandangan
terhadap diri sendiri
Tingkat perasaan
dianggap berharga oleh orang lain.
Tingkat perasaan
berjiwa pemimpin Tingkat merasa mampu
melakukan suatu
pekerjaan
Ordinal
4, 5
6, 7
8
3. Motive motif
Tingkat dorongan untuk bekerja yang berasal
dari keluarga Tingkat dorongan untuk
bekerja keras Tingkat dorongan untuk
berprestasi
Ordinal 9
10 11,
12
5. Knowledge
Tingkat pengetahuan atas pekerjaan yang sedang ia
Ordinal 13
75
Ginanjar Tawaqal, 2012 Pengaruh Ketidakamanan Kerja Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Etos Kerja
Karyawan Pada Departemen Embroidery PT. Kewalram Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Pengetahuan kerjakan.
Tingkat penguasaan
terhadap pekerjaannya. Tingkat
pemahaman
terhadap pekerjaan
14 15
16
6. Trait
karakteristik abadi dari
seorang
Tingkat Percaya Diri Tingkat inisiatif
Tingkat kreatifitas dalam bekerja
Tingkat mentaati norma, nilai dan aturan yang
berlaku. Ordinal
17 18
19 20
21
ETOS KERJA Y
Etos kerja adalah
totalitas kepribadian
dirinya serta caranya
mengekspresik an,
memandang, meyakini
dan memberikan
makna ada sesuatu, yang
mendorong dirinya untuk
bertindak dan meraih
amal yang optimal
sehingga pola hubungan
antara manusia
dengan dirinya dan antara
manusia
1. Kerja keras
Tingkatan usaha pekerja untuk mencapai
kesejahteraan atau kebahagiaan spiritual.
Ordinal 1 2 3
4
2.Produktivitas
Tingkat upaya untuk meningkatkan
kemampuan setiap waktu, sehingga dapat mencapai
kinerja yang lebih tinggi.
Ordinal 5 6 7
8
3.
Kedisiplinan
Tigtkat ketaatan Sikap atau perbuatan selalu
menaati tata tertib
Ordinal 9 10
11 12 13
4. Efektivitas Dan efisiensi
Tingkat pencapaian hasil yang setinggi-tingginya dan
penilaian terhadap tujuan, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif yang dihubungkan dengan
pendayagunaan sumber daya
Ordinal
14 15 16 17
76
Ginanjar Tawaqal, 2012 Pengaruh Ketidakamanan Kerja Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Etos Kerja
Karyawan Pada Departemen Embroidery PT. Kewalram Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
3.4 Jenis dan Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data