Kajian Upaya Pencegahan Deteriorasi pada Bangunan Perumahan Melalui Penggalian Persepsi Masyarakat; Studi Kasus di Daerah Khusus Ibukota Jakarta

KAJIAN UPAYA PENCEGAHAN DETERIORASI
PADA BANGUNAN PERUMAHAN
MELALUI PENGGALIAN PERSEPSI MASYARAKAT;
Studi Kasus di Daerah Khusus lbukota Jakarta

Oleh

YUSRAN SARKARARAGIB

E. 31.0551

JURUSAN TEKNOLOGI HASlL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

Yusrat~ Sarltararngib. E.31.0551.

KAJIAN UPAYA PENCEGP DETERIORASI PADA

BANGUNAN PERUMAHAN MELALUI PENGGALlAN PERSEPSI ~AR,A.KAT;


Studi Kasus

di DKI Jakarta. Di bawal~bimltingan ProfDr.lr. Rrtdy C Tarurnirig MF &n Dr. Ir. Hariadi
Kartodiliardjo, MS.

Pen~~lal,uiiai
selaiia lebili dari lima belas tahoti terakliir ininulijukkal baliwa raYaP
(Insecta : Isoptera) men~pakais e r a n w perusak kayu
Indonesia.

&I

bannynal y~alitlg'rneng@~an%tY di

Bukati saja kare~ia kasus serangannya sangat ballyak datjadi hatiipir di selurull

Indonesia tetapi juga karena kasus kemgiai ekolion~isyarig ditinibulhigat besar. Rakluiia\vati
(19961, me~ise~iiukakai
baliwa nilai kerrtgian ini se~itakili me~uligkat:~igi~igat

perke~iiballPll
penduduk tiap tahutl yang menontut pengadaai p e n ~ m a h n yang ti,, dengal peninskatall
p'=U~iiahaisebesar 2,46%, liarga kayu 8,25% dati kotistanta kerugi;12,5%, ~iiakakerugian
ekonomis pada pemmahal di Ilido~iesiaRp 1,67 trilliun, oleh karena itu a t dime~lgeertimellgapa
jasa pengendalian liaiia (pest) cukup menarik sebagai lahan usaha pi;).

Adaiya dukullSa1

kebijaksanaati (policy) dari pemerintah terhadap peniasyarakatai t e h g i pengawetan kayo,
kll~~susllyaDepartemen Kehutalan, Departemen Pekerjaai Umum, damitor Me~iteri Nesara
Penlmahai Rakyat, tentang: Standar Kebutuliai Indonesia No. SKI. Cn31:19S7 denyli judul:
pengawetan kayo untok pen~mahai d a ~geduns yang juga &pat ndorong diterapkamya
pellgawetall kayu di indo~iesia.
Deteriolasi dapat diartikali sebagai penorunai penanpilan @erjor,nce) suatu beuda (kayu)
karelia g U l g U a t l - g a i g ~ ~ afaktor
tl
luar, aitara laill faktor fisik, faktor biologifaktor l i t l ~ u n y l l ,
faktor dari

J ~ I I ~kayu

s

yang dig~uiakan(Naudika, 1989). Ketiyataati ini u ~ i j a i gpula dari segi

~ i ~ g k u n g aDKI
i Jakarta oleh letak geografis Ilidonesia di kllah~listiwade@i ikliln tropis YanS
Iembab, iklim y a ~ i ghangat, dati kaya aka11bahan orguiik yang rnemu~igkinkan~diniya
berbagai Jellis
o r p u s m e perusak kayu, yaitu rayap tanali, rayap kayu kering, bubuk kayu keog dm ja~ilurpela~uk
kayu. Dengal demikiai dapat dilnengefli mengapa aicaliian deteniorasi umuliya pa& perum&a1
sangat besar.
Permasalahan yang tinibul adalah tingginya biaya teknologi untuk pcegahan lialna pa&
!

bangunai runlah d a i semakin 1wgk;lliya jellis k a y ~awet di dapat di p m a i an relatif lebih mahal
bar&wiya, nienyebabkali konsome~ilebili banyak memilih m e n g u m h i jen; kayu kurrulg
sebagai koliiponen balgt~nai. \Valaupun demikia~bukai bberarti upaya plicegahan deteriorasi
tersebut ditiadakai saiia sekali, mengingat danpak pencegahai deteriorasi menpu~iyaiililai dimellsi
g ~ i d ayaitu:
,

konsumen tidak harus melakuka~perbaikan (ekonomis) dengan petiii&tai
pakai), di piliak lain jugs nie~imijaigpelestarian suniberdaya hutm (ekologis),

niutu (urnor

Tujuan pe~ielitia~i
ini ialali mecigevaluasi upaya pencegallan deteriorasi yang telall dijala~ikaii
sela~iiaini oleh ~iiasyarakatpemilik rumali, kemodian menpnalisis kepiitusan yang aka11 di ambil
berdasarkan faktor-faktor penyebab kerusaka~~
(deteriorasi) pada bangunan perurnallan dan terakllir
merencanakan strategi yang tepat untok tindakan pencesalian deteriorasi baik sebelum atailpull
sesudah batigonan nlmah dibangt111.
Penentuan rumah contoh dilakukan deogai meng&onaka~iTekliik Penarikan Contoli Acak
Berlapis Banyak (iC/~i/li[~le
Sfage Ra11do11iSa~t~l~ling)
denga11 sebanyak 162 mtual, sebagai .sa~iiple.
Analisis data &lam melakukan penelitian tentang upaya pencegaliai deteriorasi pada bangunan
perumalian dilakukat~dengat1 eksplorasi lapaig untuk mengetahui lebili jaub pennasalahan deteriorasi
yang ada pada b a n p ~ i a npenimahan, potensi penyebab terjadinya deteriorasi, distribusi jellis kayu
yang digundai oleh masyarakat peniilik rumah, tinddai-tindaka~ipenge~ldaliailiana yang telah

dilakukail ole11 ~iiasyarakatdan pengan~luiyaterhadap peningkatai ktkualitas (i~murpakai) baiWnan
nmiah. Sedatigkati perencaman upaya pencegaliai deteriorasi pada ba~gu~iati
pen~mahaidengati
~iien@unakaialat ukur AHP (a17aI.idic hierarchy proces.~)~melaluiprogat11 Expert C/ioice 9.0 untuk
~
berdasarkan
menentukan strategi tindakxi yaag terbaik bagi peningkatat~umur pakai b a n y ~ n arumall
persepsi pelaku-pelaku yang terkait.
Berdasarhi pengunatan niengenai distribusi jenis kayi sela~iia penelitial berlat~gsung
~iiemperlibatkatibaliwa kualitas kayu yang digunakai untuk ba~igunainnlmali pernukima~adalah kayukayu yang ki~alitasnyarendah yaitu kayu-kayu yang teniiasuk kelas awet 111-IV dan V. Jenis kayu
yaug banyak digunakm untok baliati bangunat1 mniali adalah jenis kayu meranti Palembatlg d m
Kalimaltan (Borneo) sebanyak 80 %, di saniping mudah didapat di pasaran juga relatif lebili murah
Iiargatlya. Selling@ banyak niasyarakat pelnilik rumah @onsumell) memilili menggunaka~kayu
meranti dati Borneo sebagai komponen kollstruksinya. Selanjutnya, hasil penelitiai bempa jajak
pendapat daian upaya peningkatn umur pakai batigunan mrumall, memperlihatkan sebagiai besar
bertumt-tunit adalah perlahati secara non-kimiawi 39%, perlakuan secara tradisional 25%,
pengginaati kayu oven 1I%, perlakuan secara kimia (soil treatnient) 3%, penggniaai kayn awetan
(vacum-tekan) 1% d a l penwnaati

kayu awet alan~iah21%. Ba~yalaiya~iiasyarakatpemilik mmah


(konsotueii) tidak memilih perlakuai secara kimia (vacum tekan & soil treatment) karena niasili relatif
niahalnya biaya teknologi pencegahan llama bangunan dati sulit untuk mendapatkx~produk kayu
awetali di pasaran. Hal ilu menggambarhi baliwa sebagian besar banyak ~nasyarakat(konsumen)
melakukal tindakan pengxnanan terhadap investasi yang ~nerekata11a11hi n~elalni perlakuai
uadisional yang mudall diaplikasikan dengan cam pelaburan "residu" ciati p e r e n h i i m dalam lumpur.

pen go la ha^ data de~igan~netodeAHP yang diperoleh dari liasil pengisial kkuesio~ieroleli 4

/;nii,rroi~eiigolr~~igmi
bmvoh, lio~tsroriolnieiie~lgohke o1u.s. boro~iguiihu~igii~imi,
rloii pror/ilsri? jr1.Y~
pe17geiirlrilim~hu~iiob a i ? g i i ~ ~(baik
o ~ ~ pengawetan kayu yang diwakili ole11 Dir7a.v KeI~t~lo~ioii
/XI
./~l;rirloniaopun pe.sI ccolrol o/)eroloi:s (PCO) yalig diwakili oleh P'l: l\loi-cie Pzwia).
Produsen jasa pe~igendaliatilia~~ia
(PC0 & penpwetan kayo) sebagai salali sat11 aktor,
memilili rencatia tiiidakan peocegalian deteriorasi sebelu~iiko~istn~ksi
dibaigun Ore-co~islri~clir~~i)

sebagai prioritas utania, de~tga~i
alasan untuk lebili berpelua~igmenikriiati bangunan berkualitas t i ~ i u i
dan konsumen riienengah ke atas
dalam jaigka pal~jang. Di sa~iipingprodusen, borongan ba~gu~aha~i
memilili alteniatif tindakan pencegaliat deteriorasi yalig satna sebagai prioritas pertama. Adapun
tujuan utama yang di keliendaki adalah biaya pemelibaraai bangunan ~ne~ijadi
berkurang (ekonomis)
denen peningkatai motu dzui tiiasa pakai baliati, di pihak lain juga menunjaig pelestaria~isu~iiberdaya
hutati (ekologis).

Sedan&vi, konsumen golongan bawali memilih rencaia tindakan pe~icegalia~~

deteriorasi sesudali konstmksi di bangun @osl-coi~.sb.~icn'oii)
sebagai prioritas pertaiia. Berdasarka~i
~iiatrikpe~tdapatgabungai &ui ke enipat &or, diperolelah bobot dan prioritas alteniatif rencala
tindakai pencegahaah deteriorasi dapat di liliat pada tabel 1.
'l'abcl

I.


H o l ~ dpriorilas

Altuwalit'Ti~dakili~
Rcncana I'rnce&m~ DBeriomsi Pa& Bauynm Poumoltni.

Rencana tinddwi pencegaliai deteriorasi sebelum konstruksi di bangu~i@re-coii.slruclion)
dikembai&ui l a g untuk mendapatkan alteniatif-alteniatif ti~idakanyang bersifat lebili mikro, baik
menengall ke atas.
untuk konsumen golongan bawal~ahiiaupul~ko~isu~lien
Uliti~kko~ahsu~iieti
g o l o ~ i p bawah
i
prioritas utama tindahi yang dipilili adalab men@iin&ari
sumber-sum& pentsak ba~~gunaah.Penlilihal tindakan ini l~ienipakancam peltallanan yang paling
wajar dan dari segi ekonomis Iebih ~ahiuralt,mengingat biaya dari teknik aplikasi pencegalahan hana
pit11 pengawetan kayi~dan teniiitisida yang berstaidar selalu memponyai liarga yang lebili tin& dari
pada produk serupa yang tidak berstaidar.

Selai~iitu, para pe~nilikrumah (konsumen golonwi


bawah) dapat melakukai tindakan i~iidengall control secara tents-menems dan dapat mengetaliui
laigsung di~iiaiatempat (obyek) yalig ~ne~ijadi
sasami seranwi rayap.

Di samping konsu1iien

gololiyari bawali, boronjpi baigu:unai juga merahulili alternatif tindakai yang salua sebagai prioritas
pertama.

Di pilnk produsen jasa pengendaliiui liarahla (PC0 & petigawetan kayu) lebih baliyak

menawarkai kepada konsumen golongai bawali dan nienengali ke atas bempa pengynarui kayu
awetan (vacuni-tekai)

hi

kayu oven sebagai prioritas pertatiia untuk digu~iaka~i
pada bagiai

komponen baigunai n~riiali. Adapu~ibobot da~iprioritas altematif tindakan pe~idapatgabun~vt

pencegahati deteriorasi sebelum konstmksi dibanguun untuk ko~isumengolongam bawali di sajikai pada
tabel 2.

.tlaqej eped tnqyn@ru!p i p l e q ~&rro[oS oaornscroy ynlun IrnZueq !p !syruislroy qepnsas

!sao!lalap ueipSa3uad e e d n melep treSunqeS ledepoad 1rr?yepu!) j!~ernalp seluoud

1-

loqog

. l e ~ a qtrtlycsruay !urepZua~uqepns Suerd

_ ..ll.l..

......-............-

1

"T~L?~~~/~~CIW

i I[C.

rur.\u w c y m:cnr,aSta,j
cp!ttw[c ~ , wtr,