Biologi SMA Jilid 3
58
Tabel 4.4 Fenotipe, Genotipe, dan Macam Gamet Rhesus Faktor
Fenotipe Genotipe Macam gamet
Rhesus + I
Rh
I
Rh
, I
Rh
I
rh
I
Rh
,I
rh
Rhesus - I
rh
I
rh
I
rh
D. Mutasi
1. Macam-Macam Mutasi
Materi genetis pada suatu saat dapat mengalami perubahan. Perubahan sifat keturunan secara umum disebut
mutasi. Mutasi yang menunjukkan fenotipe sedikit berbeda dari sifat normal menimbulkan variasi. Ada dua macam
variasi sebagai berikut. a. Variasi genetis
Variasi genetis adalah variasi yang disebabkan oleh perubahan materi genetis. Sifat ini akan diwariskan ke-
pada keturunannya.
b. Variasi lingkungan Variasi lingkungan adalah variasi yang disebabkan oleh
perubahan lingkungan. Sifat ini tidak diwariskan kepada keturunannya.
Berdasarkan tempat terjadinya, perubahan materi ge- netis mutasi dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
a. Mutasi kecil point mutation Mutasi kecil adalah perubahan yang terjadi pada susunan
molekul gen DNA, sedangkan lokus gennya tetap. Mutasi jenis ini menimbulkan alela.
b. Mutasi besar gross mutation Mutasi besar adalah perubahan yang terjadi pada struktur
dan susunan kromosom. Istilah khusus untuk mutasi kromosom adalah aberasi.
Berdasarkan faktor penyebabnya, mutasi dapat dibe- dakan menjadi dua macam sebagai berikut.
a. Mutasi alamiah spontan Perubahan genetik yang disebabkan oleh alam, antara lain
sinar kosmos, sinar radioaktif, dan sinar ultraviolet. b. Mutasi induksi buatan
Perubahan genetik yang disebabkan oleh usaha manusia, antara lain penggunaan bahan radioaktif, penggunaan
senjata nuklir, dan reaktor atom.
Dirangkum dari berbagai sumber
Pola-Pola Hereditas
59
Penyebab terjadinya mutasi disebut mutagen. Mutagen dapat berasal dari:
a. bahan fisika, misalnya radiasi yang dipancarkan oleh ba- han radioaktif,
b. bahan kimia, misalnya fenol, benz pyrene, metil cho- lauthrene, metil Hg, pestisida, formaldehid, colchicine,
c. bahan biologi, misalnya virus penyebab kerusakan kro- mosom. Virus hepatitis menimbulkan aberasi pada darah
dan tulang. Mutasi yang terjadi di dalam tubuh dapat berupa
perubahan somatis mutasi autosom, dan perubahan gene- ratif atau gametis mutasi kromosom seks. Perubahan so-
matis mutasi autosom terjadi pada jaringan tubuh, misal epitel, otot, tulang, dan saraf. Adapun perubahan generatif
atau gametis mutasi kromosom seks terjadi pada gonade kelamin.
2. Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom meliputi perubahan jumlah kromosom dan perubahan struktur kromosom. Pada spesies, terdapat
seperangkat kromosom genom dengan jumlah kromosom yang konstan. Pada gamet mengandung n kromosom,
sedangkan sel somatis mengandung 2n kromosom. Akan tetapi, kadang-kadang terjadi ketidakteraturan yang terjadi
selama mitosis, atau meiosis sehingga menghasilkan sel-sel dengan jumlah kromosom yang bervariasi. Hal itu terjadi
melalui proses duplikasi atau adisi atau kehilangan seluruh perangkat kromosom. Kejadian-kejadian yang menyangkut
perubahan kromosom, sebagai berikut.
a. Euploidi
Euploidi artinya sel-sel yang mengandung seperangkat kro- mosom. Jenis-jenis euploidi, sebagai berikut.
1 Monoploidi
Organisme monoploidi memiliki satu genom n kromo- som dalam sel tubuhnya. Hal itu terjadi pada sebagian
besar bakteri, fungi, alga, lumut, dan serangga Hyme- noptera. Organisme monoploidi kurang kuat dan bersifat
steril karena kromosom homolog tidak memiliki pasangan selama meiosis.
2 Diploidi Organisme diploidi memiliki dua genom 2n kromosom
pada setiap sel somatis. Keadaan ini sangat menunjang fertilitas, keseimbangan pertumbuhan, adaptasi, dan ke-
mampuan hidup.