BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Perbankan
2.1.1 Pengertian Hukum Perbankan di Indonesia
Hukum Perbankan Indonesia adalah sebagai hukum yang mengatur masalah-masalah perbankan yang berlaku pada saat sekarang di Indonesia.
Dengan demikian berarti akan membicarakan aturan-aturan perbankan yang positif masih berlaku sampai saat ini. Hukum perbankan adalah sebagai
sekumpulan peraturan hukum yang mengatur kegiatan lembaga keuangan bank yang meliputi segala aspek, dilihat dari segi esensi, dan eksistensinya, serta
hubungannya dengan bidang kehidupan lain. Djumhana, 1993: 9 Sesuai rumusan tersebut akan terungkap bahwa pengaturan di bidang
perbankan Djumhana, 1993:10 akan menyangkut diantaranya : 1.
Dasar-dasar perbankan, yaitu yang menyangkut asas-asas kegiatan perbankan seperti; norma efisiensi, keefektifan, kesehatan bank,
profesionalisme pelaku perbankan, maksud dan tujuan lembaga perbankan, serta hubungan, hak dan kewajibannya.
2. Kedudukan hukum pelaku di bidang perbankan seperti kaidah -kaidah
mengenai pengelolaannya seperti dewan komisaris; direksi; karyawan; maupun pihak terafiliasi. Juga mengenai bentuk badan hukum
pengelolaannya, yaitu : berbadan hukum persero; perusahaan daerah;
8
koperasi; atau perseroan terbatas; serta mengenai bentuk kepemilikannya, yaitu milik pemerintah; swasta; atau campuran dengan pihak asing.
3. Kaidah-kaidah perbankan yang secara khusus yang memperhatikan
kepentingan umum seperti yang mencegah persaingan yang tidak wajar, antitrust,
perlindungan hukum terhadap konsumen nasabah, dan lain- lainnya. Di Indonesia bahkan mempunyai kekhususan tersendiri yaitu
perbankan nasional harus memperhatikan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan unsur-unsur pemerataan pembangunan, pertumbuhan
ekonomi, dan stabilitas nasional. 4.
Kaidah-kaidah yang menyangkut struktur organisasi, yang mendukung kebijaksanaan ekonomi dan moneter, dan bank sentral. Di Indonesia
pengaturan mengenai hal tersebut di atas diadakan dalam bentuk Undang-undang Bank sentral yang mengatur mengenai Bank Indonesia
dan Dewan Moneter. 5.
Kaidah-kaidah yang mengarahkan kehidupan perekonomian berupa kemampuannya untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak
dicapainya melalui organisasi misalnya bentuk pengadilan dan personal yang tersusun baik diantaranya penegakan hukum termasuk di dalamnya
kekuasaan untuk memaksa, serta penetapan sanksi, insentif, dan sebagainya.
6. Peraturan-peraturan hukum itu satu sama lain ada hubungannya, jadi
tidak mungkin berdiri sendiri, justru keterkaitannya merupakan hubungan logis dari bagian-bagian lainnya.
2.1.2 Perbankan di Indonesia