Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam
KARYA TULI S
KERAGAM AN JEN I S AN AKAN TI N GKAT SEM AI D AN PAN CAN G
D I H UTAN ALAM
OLEH :
D I AN A SOFI A H , SP, M P
NI P 132231813
FAKULTAS PERTAN I AN
UN I VERSI TAS SUM ATERA UTARA
2007
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
KATA PEN GAN TAR
Syukur Alham dulillah, kam i panj at kan kehadlirat Allah SWT yang t elah
m em berikan rahm at dan karunia- Nya, sehingga penulis dapat m enyelesaikan
karya t ulis ini.
Karya t ulis ini berj udul : KERAGAMAN JENI S ANAKAN TI NGKAT SEMAI
DAN PANCANG DI HUTAN ALAM.
Sem oga karya t ulis ini berm anfaat bagi sem ua pihak yang m em erlukan.
Krit ik dan saran unt uk penyem purnaan karya t ulis ini sangat
penulis
harapkan.
Medan, Juli 2007
Penulis
2
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
D AFTAR I SI
Kat a Pengant ar ................................................................... ............. i
Daft ar I si ........................................................................... ............. ii
Pendahuluan ...................................................................... ............. 1
Met ode ............................................................................. ............. 2
Hasil dan Pem bahasan ......................................................... ............. 3
Kesim pulan ........................................................................ ............. 8
Daft ar Pust aka
3
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
PEN D AH ULUAN
I ndonesia m erupakan negara t ropika yang m em iliki kawasan hut an
yang cukup luas. Keberadaan kawasan hut an ini m erupakan aset nasional
yang harus t erus dikelola dan dikem bangkan ke arah yang lebih baik, agar
dapat
dim anfaat kan
secara
berkelanj ut an.
Unt uk
pengem bangan
dan
pengelolaan ini dilakukan berbgai penelit ian dan pengem bangan sekligus
penerapan berbagai syst em
silvikult ur dengan t eknik perm udaan alam
m aupun buat an. Sebab dengan veget asi hut an I ndonesia yang beragam
t ipenya t idak dapat dit erapkan sat u syst em silvikult ur saj a unt uk seluruh
areal.
Unt uk m em ilih syst em silvikult ur yang dipakai, khususnya pada hut an
t ropika basah dat aran rendah harus m em pert im bangkan berbagai aspek,
yait u
keadaan
penget ahuan
hut an
( st rukt ur,
professional
kom posisi,
rim bawan,
sifat
keadaan
silvik,
pasar
produkt ivit as) ,
dan
kem am puan
pem biayaan.
Pot ensi t egakan t inggal set elah pem anenan kayu perlu dikaj i unt uk
penyelam at an pohon- pohon m uda dari j enis kom ersial agar t idak t erj adi
penurunan produksi pada siklus t ebang berikut nya. Salah sat unya adalah
dengan m elihat st rukt ur dan kom posisi t egakan set elah pem anenan kayu.
Ket erangan
yang
diperoleh
diharapkan
dapat
m enj adi
dasar
dalam
m em bant u t indakan dan perlakuan silvikult ur yang t epat sehingga t uj uan
pengelolaan hut an yang lest ari dapat t ercapai.
4
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
M ETOD E PEN ELI TI AN
Pet ak penelit ian ini dibuat 3 ( t iga) plot perm anen/ pengukuran dengan
ukuran m asing- m asing 100 m
x
100 m
( 1 ha) .
Masing- m asing plot
perm anen/ pengukuran ini dibagi m enj adi 25 sub pet ak dengan
5 x 5 m2
( pancang) dan 2 x 2 m 2 ( sem ai) .
Dat a yang dikum pulkan dalam penelit ian ini ada 2 m acam yait u dat a
sekunder dan dat a prim er. Dat a sekunder diperoleh m elalui wawancara dan
m engut ip dari buku at au laporan- laporan yang ada sebagai sum ber dat a.
Pengum pulan dat a prim er
dilakukan m elalu kegiat an pengam at an dan
invent arisasi langsung di hut an pada plot perm anen/ pengukuran yang t elah
dibuat .
Pada set iap pet ak pengam at an, dat a yang diam bil unt uk t ingkat sem ai
dan pancang dat a yang diam bil m eliput i : nam a j enis dan j um lah t iap j enis
per pet ak pengam at an.
Dat a kerusakan t egakan yang disebabkan oleh pem anenan kayu,
dikum pulkan m elalui pengam at an sesudah penebangan dan penyaradan
kayu. Unt uk m elihat gam baran st rukt ur dan kom posisi dan st rukt ur t egakan
dilakukan perhit ungan t erhadap param et er veget asi yang m eliput i : indeks
nilai
pent ing,
indeks dom inansi,
keanekaragam an
j enis,
dan
koefisien
kom unit as. I ndeks nilai pent ing digunakan unt uk m enet apkan dom inansi
suat u
j enis
t erhadap
j enis
lainnya,
dengan
kat a
lain
nilai
pent ing
m enggam barkan kedudukan ekologis suat u j enis dalam kom unit as. I ndeks
5
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
nilai pening dihit ung berdasarkan
j um lah
nilai kerapat an
relat if
( KR) ,
dom inansi relat if ( DR) dan frekuensi relat if ( FR) ( Mueller- Dum bois dan
Ellenberg, 1974 dalam Soerianegara dan I ndrawan, 1988) .
H ASI L D AN PEM BAH ASAN
Kom posisi Te ga k a n
Kom posisi t egakan pada penelit ian ini diart ikan sebagai keragam an
j enis dalam t egakan hut an. Keanekaragam an j enis dihut an t ropika basah
sangat
besar
dan
kom pleks,
keberadaannya saling
berpengaruh
sert a
berint eraksi t erhadap sifat genet i dan ekosist em nya.
Penelit ian ini m enunj ukkan bahwa j um lah j enis yang m enyusun
m asing- m asing pet ak sebelum dan sesudah pem anenan kayu ham pir sam a.
Pada t ingkat sem ai j enis- j enis yang paling banyak dit em ukan m enurut
peringkat
indkes nilai pent ing ( I NP)
sebelum
penebangan
ant ara lain
t erent ang ( Com pnospera spp) , m erant i m erah ( Shorea spp.) , m edang ( Lit sea
spp) , m ayau ( Shorea palem banicca Mig.) dan ubar ( Eugenia spp.) . Pada
t ingkat pancang, j enis- j enis yang paling banyak dit em ukan pada kedua pet ak
pem anenan kayu ant ar lain ubar ( Eugenia spp.) , m edang ( Lit sea spp.) ,
m erant i m erah ( Shorea spp.) , banit an ( Polyalt hia sp.) dan kum pang.
Kom posisi m asing- m asing pet ak berbeda dengan m elakukan seleksi
t erhadap t um buhan yang kebet ulan m encapai dan m am pu hidup di t em pat
t ersebut .
Perbedaan ini t erlihat dari nilai I NP m asing- m asing pet ak. Unt uk
t ingkat sem ai dan pancang m erupakan panj um lahan nilai kerapat an relat if
dan frekuensi relat if, sedangkan unt uk t iang dan pohon I NP didapat dengan
6
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
m enj um lahan nilai- nilai kerapat an relat if, frekuensi relat i dan dom innasi
relat if.
Kedua pet ak pem anenan kayu ini m em eiliki j um lah j enis m aupun
keragam annya t idak banyak berbeda sepert i m edan ( Lit sea spp) , m erant i
m erah ( Shorea spp.) dan ubar ( Eugenia spp.) ham pir t erdapat di set iap pet ak
dan
m asuk
peringkat
karena nilai I NP t inggi bahkan
sebagian
besar
m enduduki peringkat pert am a baik sebelum m aupun sesudah pem anenan
kayu.
I ndeks
unt ukm elihat
pem anenan,
nilai
pent ing
pengaruh
set elah
( I NP)
perubahan
penebangan
m erupakan
j um lah
dan
indicat or
j enis dalam
penyaradan
yang
pet ak
kayu.
sesuai
sebelum
Berkurangnya
individu dalam sat u j enis at au hilangnya j um lah j enis dalam pem anenan
m enyebabkan bergesernya nilai I NP j enis t ersebut . Pergeseran ini saling
m endorong dan m erubah t ingkat I NP suat u j enis secara berat uran.
plot I I cont ohnya,
Pada
j enis m edang pada t ingkat pohon sebelum penebangan
nilai I NP- nya sebesar 30,01 % , set elah penebangan I NP- nya naik m enj adi
37,11 % dan sesudah penyaradan t urun m enj adi 33,35 % . Pada pet ak
pem anenan kayu konvensional plot I I , unt uk j enis yang sam a nilai I NP
sebelum penebangan sebesar 33,20 % , set elah penebangan t urn m enj adi
27,07 % dan set elah penyaradan sebesar 24,62 % .
Perubahan nilai I NP ini j uga m engakibat kan perubahan peringkat nilai
I NP pada m asing- m asing j enis. Ada kalanya t erdapat j enis yang m enduduki
peringkat bawah j enis lain, set elah pem anenan kayu peringkat kedua j snis ini
berubah.
Sebagai cont oh,
pada plot
I
unt uk
t ingkat
pohon,
sebelum
7
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
penebangan j enis m erant i kuning berada pada peringkat kelim a dengan I NP
16,16 % , set elah penebangan peringkat kelim a diduduki oleh j enis durian
dengan I NP 19,02 % dan set elah penyaradan durian bergeser ke peringkat
keem pat dengan I NP 23,05 % dan j enis m erant i kuning berada pada
peringkat
kelim a
dengan
I NP 20,37
%.
Bergesernya
kedudukan
ini
disebabkan t erdapat j um lah individu dalam suat u j enis yang berkurang at au
beberapa j enis m engalam i kehilangan.
Perubahan peringkat I NP pada sist em silvikult ur TPTI t idak m encolok
penurunan j um lah individu dalam sat u j enis dan hilangnya j enis dalam sat u
pet ak t idak banyak, hal ini disebabkan pohon- pohon dit ebang berdiam et er
besar ( > 60 cm ) dan dengan int ensit as pem anenan kayu 6 pohon per hekt ar
dan 5,3 pohon per hekt ar.
Berbeda dengan syst em silvikult ur Tebang Jalur
Tanam I ndonesia ( TJTI ) dan Tebang habis dengan Perm udaan Buat an ( THPB)
yang bersifat m onocyclic ( siklus t unggal) dan int ensit as penebangan sangat
besar
m enyebabkan
pengurangan
j um lah
j enis
besar
bahkan
t erj adi
pergant ian j enis dengan cara perm udaan buat an ( Sularso, 1996) .
Hasil penelit ian Am ir ( 1995) dalam Sularso ( 1996) pada syst em TJTI
t erdapat kehilangan j enis set elah penebangan unt uk t ingkat sem ai 1- 5 j enis,
set elah penyaradan berkisar 4- 20 j enis. Unt uk t ingkat pancang berkisar 1- 19
j enis dan t ingkat t iang dan pohon sebesar 13 j enis at au berkisar 2- 24 j enis
unt uksm ua t ingkat an
dalam
t egakan.
Kem ungkinan
pengurangan
j enis
t erlalu sedikit at au j um lah individu awalnya sedikit sehingga t idak cukup
unt uk m enggeser peringkat j enis lain.
8
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
Ke a n e k a r a ga m a n Je n is
Unt uk m enget ahui t ingkat keanekaragam an j enis dapat diket ahui
dengan m enghit ung keanekaragam an j enis ( H’) . Makin t inggi nilai H’ akan
m aksim al apabila set iap j enis yang ada dalam t egakan m em punyai nilai
kelim pahan yang sam a besar.
I ndeks nilai pent ing ( I NP) m asing- m asing j enis berkait an erat dengan
indeks keanekaragam an j ensi ( H’) dalam
m enggam barkan
banyaknya
j um lah
pet ak. Nilai ( H’) sebenar nya
individu
j enis
dan
j um lah
j enis.
Perhit ungan nilai ( H’) m enghasilkan nilai yang berbeda- beda. Perubahan
yang t erj adi pada I NP m enyebabkan perubahan nilai H’ dan um um nya
perubahan it u m enurun. Sebagai cont oh pada plot I unt uk t ingkat pohon bilai
H’ sebelum penebangan sebesar 2,62 set elah penebangan 2,56 dan set elah
penyaradan sebesar 2,46 dan pada plot nilai indeks keanekaragam an j enis
( H’) sebesar 2,71 set elah penebangan m enj adi 2,69 dan set elah penyaradan
2,65.
Perhit ungan unt uk sem ua t ingkat an t egakan ( sem ai,pancang, t iang
dan pohon) berkisar 1,85 – 3,08 lebih kecil dibandingkan dengan hasil
Sularso ( 1996) yang berkisar 2,3 – 3,5. Hal ini disebabkan j um lah j enis yang
ada pada pet ak penelit ian ini berj um lah 37- 44 j enis, lebih sedikit bila
dibandingkan
dengan hasil penelit ain yang dilakukan oleh Sularso ( 1996)
sebanyak 75 j enis.
Keanekaragam an diant ara anggot a suat u kelom pok t erdiri dari dua
kom ponen yait u kekayaan j enis dan kelim pahan relat if. Keanekaragam an
j enis
yang
t erdapat
pada
pet ak
pem anenan
kayu
RI TH
lebih
besar
9
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
dibandingkan dengan pet ak pem anenan kayu konvensional yang dapat dilihat
dari j um lah j enis yang dit em ukan dalam m asing- m asing pet ak dan indeks
nilai pent ing ( I NP) .
Pola Pe n ye ba r a n Je n is
Hilangnya suat u j enis dalam pet ak selain diakibat kan oleh kegiat an
penebangan dan penyaradan, j uga disebabkan pola penyebaran j enis dan
j um lah m asing- m asing individu bervariasi. Peluang hilangnya suat u j enis
sangat
besar
bila individu j enis t ersebut
j um lahnya seikit
dan pola
penyebaran j enisnya seragam ( hom ogen) . Berdasarkan hasil analisis indeks
Moroshit a ( I d) m enunj ukkan t erdapat j enis- j enis dom inan yang penyebaran
j enisnya di sem ua t ingkat an t egakan dalam pet ak sebelum pem anenan kayu
t idak berat uran ( acak) . Terdapat j enis dalam t ingkat an yang sam a, nam un
kedudukan dalam pet ak berbeda m enunnj ukkan pola penyebaran yang t idak
sam a.
Nam un dem ikian dapat dilihat kecenderungan bent uk pola penyebaran
dari m asing- m asing j enis t ersebut . Jenis m edang ( Lit sea spp) unt uk t ingkat
pohon
m em punyai pola penyebaran acak, hal ini dapat dilihat pada plot I
yang m em punyai pola penyebaran acak ( nilai I d =
1,00) ,
di plot I I
m em punyai ( I d) sebesar 1,09 at au pola penyebaran acak dan plot I I I
m em punyai pola peny ebaran yang seragam ( I d= 0,83) . Unt uk j enis m erant i
m erah ( Shorea spp) m em iliki pola penyebaran yang berkelom pok, hal ini
dapat dilihat pada nilai indeks Moroshit a ( I d) > 1.
10
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
Jenis ubar m em punyai pola penyebaran yang relat if seragam , hal ini
dapat dilihat dari nilai ( I d) < 1, m isalnya pada plot I sebesar 0,65, plot I I
( 0,54) . Unt uk t ingkat sem ai pola penyebaran j enis unt uk sem ua j enis
m em iliki pola penyebaran berkelom pok.
KESI M PULAN
1. Jum lah
j enis m aupun
keragam annya t idak
banyak
berbeda sepert i
m edang ( Lit sea spp) , m erant i m erah ( Shorea spp.) dan ubar ( Eugenia
spp.) ham pir t erdapat di set iap pet ak dan m asuk peringkat karena nilai
I NP t inggi bahkan sebagian besar m enduduki peringkat pert am a.
2. Hilangnya suat u j enis dalam pet ak selain diakibat kan oleh kegiat an
penebangan dan penyaradan, j uga disebabkan pola penyebaran j enis dan
j um lah m asing- m asing individu bervariasi. Peluang hilangnya suat u j enis
sangat besar bila individu j enis t ersebut
j um lahnya seikit dan pola
penyebaran j enisnya seragam ( hom ogen) .
11
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
D AFTAR PUSTAKA
Direkt orat Jenderal Pengusahaan Hut an. 1993. Pedom an dan Pet unj uk
Teknis Pelaksanaan Sist em Silvikult ur Tebang Pilih Tanam I ndonesia
( TPTI ) .
Direkt orat
Jenderal
Pengusahaan
Hut an.
Depart em en
Kehut anan. Jakart a
Sularso, H. Analisis Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat pem anenan Kayu
Terkendali dan Konvensioanl pada Sist em Tebang Pilih Tanam I ndonesia
( TPTI ) . Tesis Program Pascasarj ana I PB Bogor. Bogor
Soerianegara, I dan A. I ndrawan.
1988.
Ekologi Hut an I ndonesia.
Laborat orium Ekologi Hut an. Fakult as Kehut anan I PB Bogor. Bogor.
Supart o, R.S. 1999. Bunga Ram pai Pem anenan Kayu. I PB Press.
Bogor.
12
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
KERAGAM AN JEN I S AN AKAN TI N GKAT SEM AI D AN PAN CAN G
D I H UTAN ALAM
OLEH :
D I AN A SOFI A H , SP, M P
NI P 132231813
FAKULTAS PERTAN I AN
UN I VERSI TAS SUM ATERA UTARA
2007
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
KATA PEN GAN TAR
Syukur Alham dulillah, kam i panj at kan kehadlirat Allah SWT yang t elah
m em berikan rahm at dan karunia- Nya, sehingga penulis dapat m enyelesaikan
karya t ulis ini.
Karya t ulis ini berj udul : KERAGAMAN JENI S ANAKAN TI NGKAT SEMAI
DAN PANCANG DI HUTAN ALAM.
Sem oga karya t ulis ini berm anfaat bagi sem ua pihak yang m em erlukan.
Krit ik dan saran unt uk penyem purnaan karya t ulis ini sangat
penulis
harapkan.
Medan, Juli 2007
Penulis
2
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
D AFTAR I SI
Kat a Pengant ar ................................................................... ............. i
Daft ar I si ........................................................................... ............. ii
Pendahuluan ...................................................................... ............. 1
Met ode ............................................................................. ............. 2
Hasil dan Pem bahasan ......................................................... ............. 3
Kesim pulan ........................................................................ ............. 8
Daft ar Pust aka
3
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
PEN D AH ULUAN
I ndonesia m erupakan negara t ropika yang m em iliki kawasan hut an
yang cukup luas. Keberadaan kawasan hut an ini m erupakan aset nasional
yang harus t erus dikelola dan dikem bangkan ke arah yang lebih baik, agar
dapat
dim anfaat kan
secara
berkelanj ut an.
Unt uk
pengem bangan
dan
pengelolaan ini dilakukan berbgai penelit ian dan pengem bangan sekligus
penerapan berbagai syst em
silvikult ur dengan t eknik perm udaan alam
m aupun buat an. Sebab dengan veget asi hut an I ndonesia yang beragam
t ipenya t idak dapat dit erapkan sat u syst em silvikult ur saj a unt uk seluruh
areal.
Unt uk m em ilih syst em silvikult ur yang dipakai, khususnya pada hut an
t ropika basah dat aran rendah harus m em pert im bangkan berbagai aspek,
yait u
keadaan
penget ahuan
hut an
( st rukt ur,
professional
kom posisi,
rim bawan,
sifat
keadaan
silvik,
pasar
produkt ivit as) ,
dan
kem am puan
pem biayaan.
Pot ensi t egakan t inggal set elah pem anenan kayu perlu dikaj i unt uk
penyelam at an pohon- pohon m uda dari j enis kom ersial agar t idak t erj adi
penurunan produksi pada siklus t ebang berikut nya. Salah sat unya adalah
dengan m elihat st rukt ur dan kom posisi t egakan set elah pem anenan kayu.
Ket erangan
yang
diperoleh
diharapkan
dapat
m enj adi
dasar
dalam
m em bant u t indakan dan perlakuan silvikult ur yang t epat sehingga t uj uan
pengelolaan hut an yang lest ari dapat t ercapai.
4
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
M ETOD E PEN ELI TI AN
Pet ak penelit ian ini dibuat 3 ( t iga) plot perm anen/ pengukuran dengan
ukuran m asing- m asing 100 m
x
100 m
( 1 ha) .
Masing- m asing plot
perm anen/ pengukuran ini dibagi m enj adi 25 sub pet ak dengan
5 x 5 m2
( pancang) dan 2 x 2 m 2 ( sem ai) .
Dat a yang dikum pulkan dalam penelit ian ini ada 2 m acam yait u dat a
sekunder dan dat a prim er. Dat a sekunder diperoleh m elalui wawancara dan
m engut ip dari buku at au laporan- laporan yang ada sebagai sum ber dat a.
Pengum pulan dat a prim er
dilakukan m elalu kegiat an pengam at an dan
invent arisasi langsung di hut an pada plot perm anen/ pengukuran yang t elah
dibuat .
Pada set iap pet ak pengam at an, dat a yang diam bil unt uk t ingkat sem ai
dan pancang dat a yang diam bil m eliput i : nam a j enis dan j um lah t iap j enis
per pet ak pengam at an.
Dat a kerusakan t egakan yang disebabkan oleh pem anenan kayu,
dikum pulkan m elalui pengam at an sesudah penebangan dan penyaradan
kayu. Unt uk m elihat gam baran st rukt ur dan kom posisi dan st rukt ur t egakan
dilakukan perhit ungan t erhadap param et er veget asi yang m eliput i : indeks
nilai
pent ing,
indeks dom inansi,
keanekaragam an
j enis,
dan
koefisien
kom unit as. I ndeks nilai pent ing digunakan unt uk m enet apkan dom inansi
suat u
j enis
t erhadap
j enis
lainnya,
dengan
kat a
lain
nilai
pent ing
m enggam barkan kedudukan ekologis suat u j enis dalam kom unit as. I ndeks
5
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
nilai pening dihit ung berdasarkan
j um lah
nilai kerapat an
relat if
( KR) ,
dom inansi relat if ( DR) dan frekuensi relat if ( FR) ( Mueller- Dum bois dan
Ellenberg, 1974 dalam Soerianegara dan I ndrawan, 1988) .
H ASI L D AN PEM BAH ASAN
Kom posisi Te ga k a n
Kom posisi t egakan pada penelit ian ini diart ikan sebagai keragam an
j enis dalam t egakan hut an. Keanekaragam an j enis dihut an t ropika basah
sangat
besar
dan
kom pleks,
keberadaannya saling
berpengaruh
sert a
berint eraksi t erhadap sifat genet i dan ekosist em nya.
Penelit ian ini m enunj ukkan bahwa j um lah j enis yang m enyusun
m asing- m asing pet ak sebelum dan sesudah pem anenan kayu ham pir sam a.
Pada t ingkat sem ai j enis- j enis yang paling banyak dit em ukan m enurut
peringkat
indkes nilai pent ing ( I NP)
sebelum
penebangan
ant ara lain
t erent ang ( Com pnospera spp) , m erant i m erah ( Shorea spp.) , m edang ( Lit sea
spp) , m ayau ( Shorea palem banicca Mig.) dan ubar ( Eugenia spp.) . Pada
t ingkat pancang, j enis- j enis yang paling banyak dit em ukan pada kedua pet ak
pem anenan kayu ant ar lain ubar ( Eugenia spp.) , m edang ( Lit sea spp.) ,
m erant i m erah ( Shorea spp.) , banit an ( Polyalt hia sp.) dan kum pang.
Kom posisi m asing- m asing pet ak berbeda dengan m elakukan seleksi
t erhadap t um buhan yang kebet ulan m encapai dan m am pu hidup di t em pat
t ersebut .
Perbedaan ini t erlihat dari nilai I NP m asing- m asing pet ak. Unt uk
t ingkat sem ai dan pancang m erupakan panj um lahan nilai kerapat an relat if
dan frekuensi relat if, sedangkan unt uk t iang dan pohon I NP didapat dengan
6
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
m enj um lahan nilai- nilai kerapat an relat if, frekuensi relat i dan dom innasi
relat if.
Kedua pet ak pem anenan kayu ini m em eiliki j um lah j enis m aupun
keragam annya t idak banyak berbeda sepert i m edan ( Lit sea spp) , m erant i
m erah ( Shorea spp.) dan ubar ( Eugenia spp.) ham pir t erdapat di set iap pet ak
dan
m asuk
peringkat
karena nilai I NP t inggi bahkan
sebagian
besar
m enduduki peringkat pert am a baik sebelum m aupun sesudah pem anenan
kayu.
I ndeks
unt ukm elihat
pem anenan,
nilai
pent ing
pengaruh
set elah
( I NP)
perubahan
penebangan
m erupakan
j um lah
dan
indicat or
j enis dalam
penyaradan
yang
pet ak
kayu.
sesuai
sebelum
Berkurangnya
individu dalam sat u j enis at au hilangnya j um lah j enis dalam pem anenan
m enyebabkan bergesernya nilai I NP j enis t ersebut . Pergeseran ini saling
m endorong dan m erubah t ingkat I NP suat u j enis secara berat uran.
plot I I cont ohnya,
Pada
j enis m edang pada t ingkat pohon sebelum penebangan
nilai I NP- nya sebesar 30,01 % , set elah penebangan I NP- nya naik m enj adi
37,11 % dan sesudah penyaradan t urun m enj adi 33,35 % . Pada pet ak
pem anenan kayu konvensional plot I I , unt uk j enis yang sam a nilai I NP
sebelum penebangan sebesar 33,20 % , set elah penebangan t urn m enj adi
27,07 % dan set elah penyaradan sebesar 24,62 % .
Perubahan nilai I NP ini j uga m engakibat kan perubahan peringkat nilai
I NP pada m asing- m asing j enis. Ada kalanya t erdapat j enis yang m enduduki
peringkat bawah j enis lain, set elah pem anenan kayu peringkat kedua j snis ini
berubah.
Sebagai cont oh,
pada plot
I
unt uk
t ingkat
pohon,
sebelum
7
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
penebangan j enis m erant i kuning berada pada peringkat kelim a dengan I NP
16,16 % , set elah penebangan peringkat kelim a diduduki oleh j enis durian
dengan I NP 19,02 % dan set elah penyaradan durian bergeser ke peringkat
keem pat dengan I NP 23,05 % dan j enis m erant i kuning berada pada
peringkat
kelim a
dengan
I NP 20,37
%.
Bergesernya
kedudukan
ini
disebabkan t erdapat j um lah individu dalam suat u j enis yang berkurang at au
beberapa j enis m engalam i kehilangan.
Perubahan peringkat I NP pada sist em silvikult ur TPTI t idak m encolok
penurunan j um lah individu dalam sat u j enis dan hilangnya j enis dalam sat u
pet ak t idak banyak, hal ini disebabkan pohon- pohon dit ebang berdiam et er
besar ( > 60 cm ) dan dengan int ensit as pem anenan kayu 6 pohon per hekt ar
dan 5,3 pohon per hekt ar.
Berbeda dengan syst em silvikult ur Tebang Jalur
Tanam I ndonesia ( TJTI ) dan Tebang habis dengan Perm udaan Buat an ( THPB)
yang bersifat m onocyclic ( siklus t unggal) dan int ensit as penebangan sangat
besar
m enyebabkan
pengurangan
j um lah
j enis
besar
bahkan
t erj adi
pergant ian j enis dengan cara perm udaan buat an ( Sularso, 1996) .
Hasil penelit ian Am ir ( 1995) dalam Sularso ( 1996) pada syst em TJTI
t erdapat kehilangan j enis set elah penebangan unt uk t ingkat sem ai 1- 5 j enis,
set elah penyaradan berkisar 4- 20 j enis. Unt uk t ingkat pancang berkisar 1- 19
j enis dan t ingkat t iang dan pohon sebesar 13 j enis at au berkisar 2- 24 j enis
unt uksm ua t ingkat an
dalam
t egakan.
Kem ungkinan
pengurangan
j enis
t erlalu sedikit at au j um lah individu awalnya sedikit sehingga t idak cukup
unt uk m enggeser peringkat j enis lain.
8
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
Ke a n e k a r a ga m a n Je n is
Unt uk m enget ahui t ingkat keanekaragam an j enis dapat diket ahui
dengan m enghit ung keanekaragam an j enis ( H’) . Makin t inggi nilai H’ akan
m aksim al apabila set iap j enis yang ada dalam t egakan m em punyai nilai
kelim pahan yang sam a besar.
I ndeks nilai pent ing ( I NP) m asing- m asing j enis berkait an erat dengan
indeks keanekaragam an j ensi ( H’) dalam
m enggam barkan
banyaknya
j um lah
pet ak. Nilai ( H’) sebenar nya
individu
j enis
dan
j um lah
j enis.
Perhit ungan nilai ( H’) m enghasilkan nilai yang berbeda- beda. Perubahan
yang t erj adi pada I NP m enyebabkan perubahan nilai H’ dan um um nya
perubahan it u m enurun. Sebagai cont oh pada plot I unt uk t ingkat pohon bilai
H’ sebelum penebangan sebesar 2,62 set elah penebangan 2,56 dan set elah
penyaradan sebesar 2,46 dan pada plot nilai indeks keanekaragam an j enis
( H’) sebesar 2,71 set elah penebangan m enj adi 2,69 dan set elah penyaradan
2,65.
Perhit ungan unt uk sem ua t ingkat an t egakan ( sem ai,pancang, t iang
dan pohon) berkisar 1,85 – 3,08 lebih kecil dibandingkan dengan hasil
Sularso ( 1996) yang berkisar 2,3 – 3,5. Hal ini disebabkan j um lah j enis yang
ada pada pet ak penelit ian ini berj um lah 37- 44 j enis, lebih sedikit bila
dibandingkan
dengan hasil penelit ain yang dilakukan oleh Sularso ( 1996)
sebanyak 75 j enis.
Keanekaragam an diant ara anggot a suat u kelom pok t erdiri dari dua
kom ponen yait u kekayaan j enis dan kelim pahan relat if. Keanekaragam an
j enis
yang
t erdapat
pada
pet ak
pem anenan
kayu
RI TH
lebih
besar
9
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
dibandingkan dengan pet ak pem anenan kayu konvensional yang dapat dilihat
dari j um lah j enis yang dit em ukan dalam m asing- m asing pet ak dan indeks
nilai pent ing ( I NP) .
Pola Pe n ye ba r a n Je n is
Hilangnya suat u j enis dalam pet ak selain diakibat kan oleh kegiat an
penebangan dan penyaradan, j uga disebabkan pola penyebaran j enis dan
j um lah m asing- m asing individu bervariasi. Peluang hilangnya suat u j enis
sangat
besar
bila individu j enis t ersebut
j um lahnya seikit
dan pola
penyebaran j enisnya seragam ( hom ogen) . Berdasarkan hasil analisis indeks
Moroshit a ( I d) m enunj ukkan t erdapat j enis- j enis dom inan yang penyebaran
j enisnya di sem ua t ingkat an t egakan dalam pet ak sebelum pem anenan kayu
t idak berat uran ( acak) . Terdapat j enis dalam t ingkat an yang sam a, nam un
kedudukan dalam pet ak berbeda m enunnj ukkan pola penyebaran yang t idak
sam a.
Nam un dem ikian dapat dilihat kecenderungan bent uk pola penyebaran
dari m asing- m asing j enis t ersebut . Jenis m edang ( Lit sea spp) unt uk t ingkat
pohon
m em punyai pola penyebaran acak, hal ini dapat dilihat pada plot I
yang m em punyai pola penyebaran acak ( nilai I d =
1,00) ,
di plot I I
m em punyai ( I d) sebesar 1,09 at au pola penyebaran acak dan plot I I I
m em punyai pola peny ebaran yang seragam ( I d= 0,83) . Unt uk j enis m erant i
m erah ( Shorea spp) m em iliki pola penyebaran yang berkelom pok, hal ini
dapat dilihat pada nilai indeks Moroshit a ( I d) > 1.
10
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
Jenis ubar m em punyai pola penyebaran yang relat if seragam , hal ini
dapat dilihat dari nilai ( I d) < 1, m isalnya pada plot I sebesar 0,65, plot I I
( 0,54) . Unt uk t ingkat sem ai pola penyebaran j enis unt uk sem ua j enis
m em iliki pola penyebaran berkelom pok.
KESI M PULAN
1. Jum lah
j enis m aupun
keragam annya t idak
banyak
berbeda sepert i
m edang ( Lit sea spp) , m erant i m erah ( Shorea spp.) dan ubar ( Eugenia
spp.) ham pir t erdapat di set iap pet ak dan m asuk peringkat karena nilai
I NP t inggi bahkan sebagian besar m enduduki peringkat pert am a.
2. Hilangnya suat u j enis dalam pet ak selain diakibat kan oleh kegiat an
penebangan dan penyaradan, j uga disebabkan pola penyebaran j enis dan
j um lah m asing- m asing individu bervariasi. Peluang hilangnya suat u j enis
sangat besar bila individu j enis t ersebut
j um lahnya seikit dan pola
penyebaran j enisnya seragam ( hom ogen) .
11
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007
D AFTAR PUSTAKA
Direkt orat Jenderal Pengusahaan Hut an. 1993. Pedom an dan Pet unj uk
Teknis Pelaksanaan Sist em Silvikult ur Tebang Pilih Tanam I ndonesia
( TPTI ) .
Direkt orat
Jenderal
Pengusahaan
Hut an.
Depart em en
Kehut anan. Jakart a
Sularso, H. Analisis Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat pem anenan Kayu
Terkendali dan Konvensioanl pada Sist em Tebang Pilih Tanam I ndonesia
( TPTI ) . Tesis Program Pascasarj ana I PB Bogor. Bogor
Soerianegara, I dan A. I ndrawan.
1988.
Ekologi Hut an I ndonesia.
Laborat orium Ekologi Hut an. Fakult as Kehut anan I PB Bogor. Bogor.
Supart o, R.S. 1999. Bunga Ram pai Pem anenan Kayu. I PB Press.
Bogor.
12
Diana Sofia : Keragaman Jenis Anakan Tingkat Semai dan Pancang di Hutan Alam, 2007
USU Repository c 2007