Inventarisasi Jenis Burung Pada Komposisi Tingkat Semai, Pancang dan Pohon di Hutan Mangrove Pulau Sembilan

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra, H. S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar.Jilid 1. Fakultas Kehutanan-IPB.
Bogor.
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat , 2010. Statistik Indonesia Tahun 2010. Jakarta
Pusat : Badan Pusat Statistik.
Bibby, C, M. Jones & S. Marsden. 2000. Teknik Ekspedisi Lapangan: Survey
Burung. SKMG Mardi Yuana. Bogor.
Davidson, G. W. H; Chew Y. F. 1996. A Photographic Guide to Birds of
Borneo.New Holand Ltd. Netherland.
Departemen Kehutanan. 1992. Buku Saku Pengenalan Satwa Liar (Aves).
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan & Pelestarian Alam, DPH. Bogor.
Departemen Kelautan dan Perikanan.(2009). Pedoman Pengelolaan Ekosistem
Mangrove. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil,
Direktorat Bina Pesisir. 123 hal.
Ensiklopedi Indonesia.1992. Ensiklopedi Indonesia Seri Fauna.PT. Ichtiar Baru
van Hoeve. Jakarta.
Helvoort, B.V. 1981. Bird Populations in The Rural Ecosistems of West Java.
Nature Conservation Depertment.Netrherlands.
Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Penerbit PT Bumi Aksara. Jakarta.
Irwanto.2006.

Keanekaragaman
Fauna
pada
[http:irwantoshut.com] [16 Januari 2016]

Habitat

Mangrove.

Istomo, 1992.Tinjauan Ekosistem Hutan Mangrove dan Pemenfaatan di
Indonesia. Bahan Acuan Ekologi Hutan. Laboratorium Ekologi Hutan
Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology.Harper Collins Publisher, Inc. New
York.
Mackinnon, J., Karen Phillips, Basvan Balen. 1992. Burung-burung di Sumatera,
Jawa, Bali dan Kalimantan. Puslitbang Biologi-LIPI. Bogor.
Mahmud, A. 1991.Kelimpahan Dan Pola Penyebaran Burung-Burung Merandai di
Cagar Alam Pulau Rambut.Skripsi.IPB. Bogor.


Universitas Sumatera Utara

38

Magurran, A. E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Croom Helm
Limited. London.
Michael, P. E., 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan
Laboratorium. Universitas Indonesia. Jakarta.
Noor, Rusila., Khazali M, Suryadiputra I. N. 1999. Panduan Pengenalan
Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP. Bogor.
Odum, Eugene P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan Edisi Ketiga. Gadjah
Mada University Press.Yogyakarta.
Ontario, J; J.B. Hernowo; Haryanto & Ekarelawan. 1990. Pola Pembinaan Habitat
Burung di Kawasan Pemukiman Terutama di Perkotaan. Media
Konservasi Vol. III No. 1.
Radiopoetro. 1986. Zoology. Cetakan 3. Jakarta: Erlangga.
Ruskhanidar dan Muhammad H, 2007.Kajian Tentang Keanekaragaman Spesies
Burung di Hutan Mangrove Aceh Besar Pasca Tsunami 2004. Jurnal Ked
Hewan, 1(2): 76-84
Shahnaz, J, P. Jepson, dan Rudyanto, 1995. Burung-burung Terancam Punah di

Indonesia. Departemen Kehutanan-Birdlife International Indonesia
Programme. Bogor.
Sukmantoro W., M. Irham, W. Novarino, F. Hasudungan, N. Kemp &
M.Muchtar.2007. Daftar Burung Indonesia no. 2. Indonesian
Ornithologists’ Union, Bogor.
Sozer, R., Y. Saaroni, P.F. Nurwatha. 1999. Jenis-Jenis Burung Dilindungi Yang
Sering Diperdagangkan. Yayasan Pribumi Alam Lestari. Bandung.
Tortosa FS. 2000. Habitat Selection by Flocking Wintering Common Cranes
(Grus grus) at Los Pedroches Valley, Spain. Etologia 8: 21-24.
Welty JC. 1982. The Life of Bird. Saunders College Publishing. Philadelphia.
Wisnubudi, Gautama. 2009. Penggunaan Strata Vegetasi Oleh Burung di
Kawasan Wisata Taman Nasional Gunung Halimun- Salak. Vis Vitalis
Vol 2 No. 2 : 41 – 49.
Yuda, P. 1995. Studi Keragaman dan Kelimpahan Burung di Berbagai Habitat di
Hutan Wanagama I, Daerah Instimewa Yogyakarta.Tesis. Program
Pascasarjana IPB. Bogor.

Universitas Sumatera Utara