d. Apabila berkas tidak lengkap dan terdapat kekeliruan dalam pengetikan dan penetapan retribusi terhutang, maka berkas
dikembalikan lagi ke Kepala Seksi Tehnis yang membidangi untuk dilengkapi dan diperbaiki. Apabila tidak terdapat kekeliruan, maka
Kasubag Tata Usaha paling lama 1 satu hari kerja telah membubuhkan paraf pada blangko Surat Izin untuk selanjutnya
diteruskan kepada Kepala KPTSP untuk penandatanganan izin. e.
1. Setelah menerima berkas permohonan izin, maka Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu KPTSP memeriksa kembali
kelengkapan persyaratan dan kebenaran pengetikan blangko surat izin serta kebenaran pembuatan Surat Ketetapan Retribusi SKR.
2. Apabila persyaratan tidak lengkap dan terdapat kekeliruan dalam pengetikan surat izin serta ketetapan retribusi, maka berkas
dikembalikan lagi ke Kepala Seksi Tehnis yang membidangi melalui Kasubag Tata Usaha untuk diperbaiki. Apabila tidak
terdapat kekeliruan, maka Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu KPTSP dalam waktu 1 satu hari kerja menanda tangani
blangko Surat Izin. 3. Setelah blangko ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan
Terpadu Satu Pintu KPTSP, maka berkas permohonan dan Surat Izin yang telah ditandatangani dikembalikan kepada Kepala Seksi
Tehnis yang membidangi melalui Kasubag Tata Usaha.
f. 1. Kepala Seksi Tehnis memerintahkan petugas penomoran untuk menyimpan berkas permohonan dan Surat Izin yang telah ditanda
tangani. 2. Kepala Seksi Teknis menyerahkan Surat Ketetapan Retribusi SKR
kepada petugas penyerahan izin.
5. Pembayaran
a. Apabila Pemohon datang untuk mengambil izin, pemohon harus menunjukkan tanda terima berkas kepada petugas penyerahan izin.
b. Petugas penyerahan izin memberikan lembaran Surat Ketetapan Retribusi SKR dan mempersilakan pemohon untuk membayar
retribusi di loket pembayaran Bank. c. Apabila Pemohon telah membayar retribusi izin dengan memberikan
bukti setor kepada petugas penyerahan izin, maka petugas penyerahan izin menyerahkan bukti setor kepada petugas penomoran.
d. Setelah menerima bukti setor retribusi, maka dalam waktu paling lama 30 menit petugas penomoran segera memberikan nomor pada blangko
Surat Izin dan menyerahkan Surat Izin pada petugas penyerahan izin.
6. Penyerahan Izin a. Petugas penyerahan izin menyerahkan Surat Izin kepada Pemohon
disertai dengan tanda terima penyerahan izin.
b. Setelah menyerahkan izin, Petugas Penyerahan Izin memberi salam kepada Pemohon dengan ramah dan sopan.
c. Kemudian Petugas Penyerahan Izin menyerahkan Arsip permohonan dan Arsip Surat Izin kepada Petugas Pengarsipan dalam waktu 1 satu
hari kerja untuk diarsipkan.
D. Kerangka Pikir
Pelayanan publik merupakan pemberian pelayanan melayani keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan melayani keperluan orang lain atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditetapkan.
Surat Izin Tempat Usaha SITU adalah pemberian izin tempat usaha yang tidak menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan di lokasi tertentu.
sedangkan surat izin gangguan HO adalah pemberian izin tempat usaha kepada perusahaan atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya,
gangguan, atau kerusakan lingkungan. Kedua surat tersebut dikeluarkan oleh pemerintah daerah dan harus diperpanjang tiga tahun sekali.
Pelayanan SITU adalah suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang- undang atau peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari
ketentuan-ketentuan larangan peraturan perundang-undangan. Izin juga dapat diartikan sebagai dispensasi atau pelepasanpembebasan dari suatu larangan.
Adapun pengertian perizinan adalah salah satu bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan dan bersifat pengendalian yang dimiliki oleh Pemerintah terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat. Perizinan dapat berbentuk pendaftaran, rekomendasi, sertifikasi, penentuan kuota dan izin untuk melakukan
sesuatu usaha yang biasanya harus dimiliki atau diperoleh suatu organisasi perusahaan atau seseorang sebelum yang bersangkutan dapat melakukan suatu
kegiatan atau tindakan.
Penguasa memperkenankan orang yang memohonnya untuk melakukan tindakan- tindakan tertentu yang sebenarnya dilarang demi memperhatikan kepentingan
umum yang mengharuskan adanya pengawasan. Pelayanan SITU juga merupakan salah satu pelayanan publik yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Terpadu
Satu Pintu KPTSP Kabupaten Tanggamus dengan mengacu kepada Peraturan Daerah. Profesionalisme adalah wujud dari upaya optimal yang dilakukan untuk
memenuhi apa-apa yang telah diucapkan, dengan cara yang tidak merugikan pihak-pihak lain, sehingga tindakannya bisa diterima oleh semua unsur yang
terkait.
Profesionalisme merupakan sifat-sifat kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan
oleh seorang profesional. Jadi profesionalisme merupakan tingkah laku,
kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional, dengan cara yang tidak merugikan pihak-pihak lain, sehingga tindakannya bisa diterima oleh semua unsur
yang terkait. Adapun ciri-ciri profesionalisme menurut Longman 1987 sebagai berikut:
1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu
masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
3. Punya sikap berorientasi ke
depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu KPTSP bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pelayanan yang cepat, murah,
mudah, transparan, pasti, dan terjangkau yang mempunyai model one-stop service ataupun one-stop government. Adapun perizinan merupakan salah satu bentuk
pelaksanaan fungsi pengaturan dan bersifat pengendalian yang dimiliki oleh pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat. Perizinan
dapat berbentuk pendaftaran, rekomendasi, sertifikasi, penentuan kuota dan izin untuk melakukan sesuatu usaha yang biasanya harus dimiliki atau diperoleh suatu
organisasi perusahaan atau seseorang sebelum yang bersangkutan dapat melakukan suatu kegiatan atau tindakan.
Proses pelayanan perizinan di KPTSP Kabupaten tanggamus adanya indikasi kurang profesionalnya pegawai KPTSP Kabupaten Tanggamus berdasarkan
realisasi waktu yang ada pada SOP didalam pembuatan SITU di Kabupaten Tanggamus yang ditandai kurang profesionalnya Pegawai KPTSP Tanggamus
dalam hal memeriksa dan mengetahui apa yang diperlukan dan diinginkannya, tidak fokus, membiarkan kesalahan, tidak senang untuk terjun ke pekerjaan yang
sulit, tidak semangat didalam berkerja, tidak berbuat lebih dari apa yang diharapkan dan tidak menghasilkan produk yang berkualitas.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui profesionalisme Pegawai Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu KPTSP Kabupaten Tanggamus dalam Pemberian
Surat Izin Tempat Usaha SITU.