.6 Free Jazz LANDASAN TEORI KAJIAN PUSTAKA

18 Seiring dengan munculnya Cool Jazz pada tahun 1940an, tercipta juga sebuah jenis cabang dari jazz, dimana diciptakan sebagai respons dari Cool Jazz. Jenis musik baru ini mengkolaborasikan jenis bebop, rhythm and blues, musik gospel, dan blues. Jenis ini diberinama Hard Bop. Miles Davis yang pada tahun 1954 bermain di Newport Jazz Festival mengumumkan adanya jenis baru dari jazz ini. Bersamaan dengan itu, Davis memainkan lagu berjudul “walking” yang sekaligus menjadi judul album Davis, yang dirilis pada tahun 1954 Holmes, 2006: xxiii.

2.6 .6 Free Jazz

Pada tahun 1950an, pantai barat West Coast di Amerika berubah menjadi pusat jazz di Amerika. Pusatnya tidak hanya di Los Angeles, tetapi juga meliputi hingga ke San Fransisco. Howard Rumsey Lighthouse di Los Angeles menjadi pusat dari cool jazz. Walaupun cool jazz dan hardbop ini mengedepankan permainan yang tight dan terkonsep, serta indah, tetapi tidak melupakan esensi dari jazz itu sendiri, yakni improvisasi. Improvisasi di cool jazz semakin menunjukkan “kematangan” musik jazz. terlihat dari beberapa improvisasi yang dilakukan oleh Miles Davis. Samboedi 1989:113 Ditandai dengan keluarnya album yang berjudul Free Jazz oleh Ornette Coleman, dimulailah era baru dalam jazz, yakni Free Jazz. free jazz, sesuai dengan namanya adalah suatu bentuk dari kebebasan dalam bermain musik jazz. Time Signature, harmony, melody, dan vocal, diberikan “kebebasan yang bertanggung jawab” dalam permainan musik ini. Melodi yang disonan, dan hentakkan drum dan bass yang terasa “aneh” dah tidak 19 saling “berkomunikasi” satu sama lain menjadi salah satu ciri dari musik ini. Musik free jazz ini adalah pengembangan dari musik bebop. Seperti yang dijelaskan diatas, improvisasi yang “lebar”, serta diperbolehkannya melakukan teknik kromatik didalam solonya, membuat nuansa “aneh” semakin lengkap dalam free jazz ini. Walau terdengar aneh, sebenarnya para musisi di panggung saling “berkomunikasi” satu sama lain. Berkomunikasi untuk menentukan part lagu itu. Masing-masing musisi harus dapat menghitung dalam hati mereka ketukan-ketukan musiknya. Biasanya, para musisi menyepakati dasar dari suatu lagu yang hendak dimainkan dalam nuansa “free jazz ” ini, lalu, kemudian di dalam prakteknya, tidak ada seorangpun yang menjadi patokan dalam hitungan bar-nya, masing-masing harus dapat menghitungnya dalam benak mereka Samboedi 1989:113.

2.6 .7 Miles Davis dan Fusion